Bab I II III IV Autosaved
Bab I II III IV Autosaved
BAB I
PENDAHULUAN
secara kontak langsung (kontak dengan kulit), misal dengan berjabat tangan,
sprei, bantal, dan selimut yang di pakai secara bersama-sama (Monsel and
bandingkan musim panas (Handoko, 2006). Saat ini angka kejadian skabies
meningkat lebih tinggi dari 20 tahun yang lalu, dan banyak ditemukan pada panti
pendidikan agama Islam dari pada ilmu umum. Para pelajar pesantren disebut
sebagai santri belajar pada sekolah ini, sekaligus tinggal pada asrama yang
1
2
skabies. Penularan terjadi bila kebersihan pribadi dan lingkungan tidak terjaga
kumuh, tempat mandi dan WC yang kotor, lingkungan yang lembab, dan
sanitasi buruk (Badri, 2008). Ditambah lagi dengan perilaku tidak sehat, seperti
dijemur di bawah terik matahari, dan saling bertukar pakai benda pribadi, seperti
sisir dan handuk kehidupan di pesantren membuat mereka luput dari kesehatan,
mandi secara bersama-sama, saling tukar pakaian, handuk, dan sebagainya yang
seluruh Indonesia pada tahun 2009 adalah 4,6 % - 12,95 % dan skabies
menduduki urutan ketiga dari 12 penyakit kulit tersering, dijumpai 704 kasus
3
skabies yang merupakan 5,77 % dari seluruh kasus baru. Pada tahun 2011 dan
dan di kabupaten Serang terdapat 66,70%, (Dinas kesehatan Kota serang 2013)
2012 dan mengalami peningkatan 51,12 % pada bulan januari – oktober tahun
Lontar Baru Kota Serang dari tahun ketahun bertambah jumlah kasus scabies
pada tahun 2013 berjumlah 32 kasus dan mengalami peningkatan pada tahun
2015.
Serang 2015
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Sarcoptes scabei, yang termasuk dalam kelas Arachnida. Tungau ini berukuran
sangat kecil dan hanya bisa dilihat dengan mikroskop atau bersifat
mikroskopis. Penyakit skabies sering disebut kutu badan. Penyakit ini juga
sebaliknya.
langsung dengan penderita maupun secara tak langsung melalui baju, seprai,
handuk, bantal, air, atau sisir yang pernah dipergunakan penderita dan belum
rasa gatal pada bagian kulit seperti disela-sela jari, siku, selangkangan. Skabies
kebersihan yang kurang terajaga, sanitasi yang buruk, kurang gizi dan kondisi
ruangan terlalu lembab dan kurang mendapat sinar matahari secara langsung.
Penyakit kulit scabies menular dengan cepat pada suatu komunitas yang
6
7
serentak dan menyeluruh pada semua orang dan lingkungan pada komunitas
2.1.2 Etiologi
punggungnya cembung dan bagian perutnya rata. Tungau ini transient, berwarna
putih, kotor, dan tidak bermata. Ukurannya yang betina berkisar antara 330 –
450 mikron x 250 – 350 mikron, sedangkan yang jantan lebih kecil, yakni 200
– 240 mikron x 150 – 200 mikron. Bentuk dewasa mempunyai 4 pasang kaki, 2
pasang kaki di depan sebagai alat alat untuk melekat dan 2 pasang kaki kedua
pada betina berakhir dengan rambut, sedangkan pada yang jantan pasangan kaki
ketiga berakhir dengan rambut dan keempat berakhir dengan alat perekat.
yang terjadi di atas kulit, yang jantan akan mati, kadang-kadang masih dapat
hidup dalam terowongan yang digali oleh yang betina. Tungau betina yang telah
milimeter sehari dan sambil meletakkan telurnya 2 atau 4 butir sehari sampai
mencapai jumlah 40 atau 50 . Bentuk betina yang telah dibuahi ini dapat hidup
8
sebulan lamanya. Telurnya akan menetas, biasanya dalam waktu 3-5 hari, dan
menjadi larva yang mempunyai 3 pasang kaki. Larva ini dapat tinggal dalam
terowongan, tetapi dapat juga keluar. Setelah 2 -3 hari larva akan menjadi nimfa
yang mempunyai 2 bentuk, jantan dan betina, dengan 4 pasang kaki. Seluruh
siklus hidupnya mulai dari telur sampai bentuk dewasa memerlukan waktu
antara 8 – 12 hari (Handoko, 2001). Telur menetas menjadi larva dalam waktu
folikel rambut. Selanjutnya larva berubah menjadi nimfa yang akan menjadi
parasit dewasa. Tungau betina akan mati setelah meninggalkan telur, sedangkan
Sarcoptes skabies betina dapat hidup diluar pada suhu kamar selama
lebih kurang 7 – 14 hari. Yang diserang adalah bagian kulit yang tipis dan
lembab, contohnya lipatan kulit pada orang dewasa. Pada bayi, karena seluruh
kulitnya masih tipis, maka seluruh badan dapat terserang (Yosefw, 2007).
2.1.3 Patogenesis
Kelainan kulit dapat disebabkan tidak hanya oleh tungau skabies, tetapi
juga oleh penderita sendiri akibat garukan. Dan karena bersalaman atau
timbul pada pergelangan tangan. Gatal yang terjadi disebabkan oleh sensitisasi
terhadap sekret dan ekskret tungau yang memerlukan waktu kira-kira sebulan
9
setelah infestasi. Pada saat itu kelainan kulit menyerupai dermatitis dengan
ditemukannya papul, vesikel, urtika dan lain-lain. Dengan garukan dapat timbul
erosi, ekskoriasi, krusta dan infeksi sekunder. Kelainan kulit dan gatal yang
kontak tak langsung. Yang paling sering adalah kontak langsung yang saling
bersentuhan atau dapat pula melalui alat-alat seperti tempat tidur, handuk, dan
pakaian. Bahkan penyakit ini dapat pula ditularkan melalui hubungan seksual
lingkungan, atau apabila banyak orang yang tinggal secara bersama-sama disatu
tempat yang relative sempit. Apabila tingkat kesadaran yang dimiliki oleh
sebagai akibat kontak langsung maupun tak langsung seperti tidur bersama.
Pruritus nokturna, artinya gatal pada malam hari yang disebabkan karena
aktivitas tungau ini lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan panas,
keluarga biasanya seluruh anggota keluarga terkena infeksi. Begitu pula dalam
pesantren, sebagian besar tetangga yang berdekatan akan diserang oleh tungau
terkena, tetapi tidak memberikan gejala. Penderita ini bersifat sebagai pembawa
(carrier).
11
panjang satu cm, pada ujung terowongan itu ditemukan papul atau vesikel. Jika
timbul infeksi sekunder ruam kulitnya menjadi polimorf (pustul, ekskoriasi, dan
korneum yang tipis, yaitu sela-sela jari tangan, pergelangan tangan, siku bagian
luar, lipat ketiak bagian depan, aerola mame (wanita), umbilicus, bokong,
genetalia eksterna (pria), dan perut bagian bawah. Pada bayi dapat menyerang
telapak tangan dan telapak kaki. Menemukan tungau, merupakan hal yang
paling diagnostik dapat ditemukan satu atau lebih stadium hidup tungau ini.
(Yosefw, 2007).
b) Skabies pada bayi dan anak lesi skabies yang mengenai seluruh
kontak, dan akan sembuh sendiri bila menjauhi hewan tersebut dan
mandi bersih-bersih.
sering dikenai adalah genitalia pria, lipatan paha, dan aksila. Lesi ini
kronis dan orang tua yang terpaksa harus tinggal di tempat tidur dapat
orang banyak. Sering terdapat pada orang tua dan orang yang
urtika, dan lain-lain. Garukan tangan dapat timbul erosi, ekskoriasi, krusta, dan
b) Tempat predileksi yang khas adalah sela jari, pergelangan tangan bagian
volar, siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan, aerola mame (wanita),
efektif.
d) Adanya gatal hebat pada malam hari. Bila lebih dari satu anggota keluarga
menderita gatal, harus dicurigai adanya scabies. Gatal pada malam hari
membuat kerokan kulit pada daerah yang berwarna kemerahan dan terasa
Siregar (1996) yang dikutip Ruteng, 2007, penyakit ini sangat erat
kaitannya dengan kebersihan dan lingkungan yang kurang baik oleh sebab itu
Sebaiknya mandi dua kali sehari, serta menghindari kontak langsung dengan
penderita, mengingat parasit mudah menular pada kulit. Walaupun penyakit ini
hanya merupakan penyakit kulit biasa, dan tidak membahayakan jiwa, namun
pengobatan sudah dilakukan secara tuntas, tidak menjamin terbebas dari infeksi
ulang.
1. Cuci sisir, sikat rambut dan perhiasan rambut dengan cara merendam
di cairan antiseptik.
2. Cuci semua handuk, pakaian, sprei dalam air sabun hangat dan
kering (drycleaned).
penularan, diagnosis dini dan cara pengobatan penderita skabies dan orang-orang yang
kontak meliputi :
jarang dilakukan.
mempunyai daya miticid baik dari zat kimia organic maupun non organic pada
bagian kulit yang terasa gatal dan kemerahan dan didiamkan selama 10 jam.
pada sulfur bersifat antiseptik dan antiparasit, tetapi pemakaian sabun sulfur
terserang skabies agar tidak tertular kembali penyakit skabies (Sadana, 2007).
sehingga bahan aktif yang terkandung dalam tanaman permot akan diabsorbsi
mudah tertular berbagai penyakit skabies. Penularan terjadi melalui dua faktor
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Adapun yang termasuk faktor internal
adalah Personal Hygiene, perilaku, dan yang termasuk faktor eksternal adalah
a) Personal Hygiene
dan kesehatan diri sesorang untuk kesejahteraan fisik dan psikisnya. Seseorang
menjaga kebersihan tubuhnya yang meliputi kebersihan kulit, tangan dan kuku,
kebersihan kaki dan kebersihan genitalia (Badri, 2004). Banyak manfaat yang
b) Kebersihan Kulit
berbagai dampak baik fisik maupun psikososial. Dampak fisik yang sering
dialami seseorang tidak terjaga dengan baik adalah gangguan integritas kulit
(Wartonah, 2008)
sentuhan, rasa sakit, maupun pengaruh buruk dari luar. Kulit berfungsi untuk
kotoran-kotoran tertentu. Kulit juga penting bagi produksi vitamin D oleh tubuh
jamur, virus, kuman, parasit hewani dan lain-lain. Salah satu penyakit kulit yang
disebabkan oleh parasit adalah Skabies ( Juanda, 2009). Sabun dan air adalah
hal yang penting untuk mempertahankan kebersihan kulit. Mandi yang baik
adalah :
2) Bagi yang terlibat dalam kegiatan olah raga atau pekerjaan lain yang
4) Bersihkan anus dan genitalia dengan baik karena pada kondisi tidak
5) ersihkan badan dengan air setelah memakai sabun dan handuk yang
wilayah tubuh yang lain. Oleh karena itu, butuh perhatian ekstra untuk
1) Cuci tangan sebelum dan sesudah makan, setelah ke kamar mandi dengan
4) Pelihara kuku agar tetap pendek, jangan memotong kuku terlalu pendek
d) Kebersihan Kaki
Para santri selalu memakai sepatu setiap hari. Sehingga kaki akan selalu
berada pada tempat tempat yang tertutup. Para santri dianjurkan menjaga
kebersihan kakinya dengan selalu memakai sepatu dan kaus kaki yang kering
agar terhindar dari penyakit kulit skabies, karena sarkoptis skabie selalu hidup
e) Kebersihan Genitalia
kaum remaja putri maupun putra mengalami infeksi di alat reproduksinya akibat
terterntu maka garukan di area genitalia akan sangat mudah terserang penyakit
kulit skabies, karena area genitalia merupakan tempat yang lembab dan kurang
misalnya bagaimana orang tua mengajarkan anak cebok secara benar. Seperti
penjelasan, bila ia hendak cebok harus dibasuh dengan air bersih. Caranya
menyiram dari depan ke belakang bukan belakang ke depan. Apabila salah, pada
alat genital anak perempuan akan lebih mudah terkena infeksi. Penyebabnya
22
karena kuman dari belakang (dubur) akan masuk ke dalam alat genital. Jadi hal
tersebut, harus diberikan ilmunya sejak dini. Kebersihan genital lain, selain
kebersihan genital, peningkatan gizi juga merupakan hal yang penting untuk
tumbuh kembang anak. Bila alat reproduksi lembab dan basah, maka keasaman
akan meningkat dan itu memudahkan pertumbuhan jamur. Oleh karena itu
f) Perilaku
kebiasaan yang baik, bersih dan sehat secara berhasil guna dan berdaya guna
penyakit menular seperti baju, sabun mandi, handuk, sisir haruslah dihindari
Salah satu penyebab dari kejadian skabies adalah pakaian yang kurang
bersih dan saling bertukar-tukar pakaian dengan teman satu kamar. Hal itulah
yang tidak diperhatikan serius oleh pimpinan pondok pesantren dan santri itu
kering dibawah terik matahari. Dan jangan menggunakan pakaian yang belum
kering atau lembab. Biasakan mencuci sedikit tapi sering (Emier, 2007)
g) Lingkungan
dengan cara membersihkan jendela dan perabot santri, menyapu dan mengepel
selokan, dan membersihkan jalan di depan asrama dari sampah (Ponpes, 2007).
dalam lingkungan yang kumuh, tempat mandi dan WC yang kotor, lingkungan
yang lembab, dan sanitasi buruk (Badri, 2008). Ditambah lagi dengan perilaku
santri wanita dijemur di bawah terik matahari, dan saling bertukar pakai benda
Seharusnya jika sebagian budaya tidak membolehkan mandi bagi orang yang
24
sakit maka dapat dibersihkan dengan cara mengelap bagian tubuh dengan
skabies.
h) Sosial Ekonomi
Personal Hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi,
sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk
untuk para santri selama diasrama tiap bulannya. Dan banyak para santri yang
saling tukar alat mandi sampai kiriman tiba. Sebagian dari santri apabila belum
sabun atau sampo. Apabila saat mandi kurang bersih maka penyakit scabies
1) Umur
bayi yang sangat rentan terkena penyakit ini, karena kurang Personal
atas, umur merupakan salah satu sifat karakteristik yang sangat utama
oleh mereka yang berumur lebih tinggi (Noor, 2008). Dalam kaitannya
2) Jenis Kelamin
fungsinya tetap dengan laki-laki dan perempuan pada segala ras yang
3) Personal Hygiene
(Wartonah, 2008)
bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang
BAB III
KERANGKA KONSEP
personal hygine yang buruk, lingkungan yang kotor. Peneliti menulis memilih
Umur, Jenis klamin. Sehingga secara skematis kerangka konsep penelitian dapat
Karakteristik penelitian
1. Umur
3. Personal Hygine
Gmbar 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
29
30
a. Umur
dilahirkan
b. Jenis kelamin
lahir.
c. Personal Hygiene
dari kebersihan kuku, kebersihan mata, kebersihan rambut, kebersihan kulit, dan
kebersihan telinga.
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
Tabel 1.1
Definisi Operasional
Dependen
penyakit yang
muncul yang di
laporkan pada
suatu priode
waktu tertentu
33
BAB IV
METEDOLOGI PENELITIAN
penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau
33
34
4.3.1 Populasi
4.3.2 Sampel
mengambil sampel dari seluruh santri dengan Jumlah sampel dalam penelitian
ini adalah 215 orang dengan dengan umur kurang dari 13 tahun sampai umur
maksimal 22 tahun.
ke santri lain dan juga peneliti belum mengetahui secara pasti angka kejadian
Alat yang di gunakan untuk memperoleh data yang relevan maka peneliti
menggunakan format tabuasi data yang sudah di buat oleh peneliti. Metode yang
di lakukan dalam penelitian ini yaitu dengan wawancara pada metode ini,
35
pengumpulan data di lakukan dengan Tanya jawab langsung antara peneliti dan
responden.
Analisa yang digunakan pada peneliti ini yaitu analisa univariat. Analisa
variabel, variabel independen yaitu umur, dan jenis klamin, personal hygine.
Untuk analisa data dari variabel dependen yaitu kejadian skabies. Pada
umumnya analisa ini hanya menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap
P = F x100%
Keterangan :
JENIS
SKABIES UMUR PERSONAL HYGINE
N KLAMIN
NAMA
O
Ya Tidak ≤ 13 Th 13 – 18 Th 18 – 25 Th Lk Pr Baik Cukup Kurang
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
JUMLAH
37
Keterangan
Kriteria pemeriksaan :
1. Personal hygine
2. Skabies