Anda di halaman 1dari 3

KIMIA ANALISIS PEMBAHASAN

Kimia analisis merupakan studi pemisahan, identifikasi dan kuantifikasi komponene


kimia dalam bahan dan ataupun bahan buatan. Analisis kuantitatif memberikan indikasi
spesies kimia dalam sampel sedangkan analisis kuantitatif membantu menentukan jumlah
komponen tertentu dalam suatu zat (Badriah. B. 2016).
Analisis kuantitatif berkaitan dengan penetapan berupa banyak sampel tertentu yng
terkandung di dalam suatu sampel. Zat yang ditetapkan tersebut yang sering kali digunakan
dan dinyatakan analit, menyusun entah sebagian kecil atau sebagian besar sampel yang
dianalisis (Dai Enderwood. 2002).
Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi hamper seluruh penduduk dunia,
khususnya bagi penduduk di Negara yang sudah berkembang. Dalam tubuh karbohidrat
berfungsi untuk mencegah timbulnya katalisis, mencegah pemisahan protein tubuh yang
berlebihan, mencegah kehilangan mineral dan membantu metabolisme lemak dan protein.
Karbohidrat juga digunakan untuk bahan pengisis tablet dan kapsul (starch) bahan pemanis
(glukosa, sukrosa dan laktosa), bahan flavor (porosa) misalnya caramel, pahan pengawet
(sirup) dan sumber serat (selulosa) (Rahman Abdul dan Sumantri. 2018).
Karbohidrat yaitu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen dan
nitrogen dengan perbantingan 1 atom C, 2 atom H dan 1 atom O karbohidrat banyak
terdapat pada tumbuhan dan binatang yang berperan struktual dan metabolic (Anna
Yuliana. 2018).
Fungsi karbohidrat bagi tubuh adalah sebagai sumber energy dalam tubuh,
karbohidrat berperan dalam sirkulasi darah untuk keperluan energy, sebagian besar
tersimpan dalam hati dan jaringan otot, membantu melancarkan kerja system pencernaan
makanan yang mengandung karbohidrat tinggi juga umumnya kaya akan serat,
mengoptimalkan fungsi protein bila karbohidrat dalam tubuh tidak mencukupi, maka secara
otomatis tubuh akan mengambil cadangan energy dari protein (Arif B. Prayitno. 2014).

Ada beberapa pembagian karbohidrat yaitu monosakarida, disokarida dan


alugosokarida dan polisakarida yang merupakan jalur karbohidrat yang paling sederhana
yang tidak dapat dihidrolisis lagi menjadi karbohidrat yang lebih kuat. Disakarida merupakan
gabungan dari 3 unit hingga 10 unit monosakarida, dan polosakarida dari gabungan dari 10
unit monosakarida (Novi Khala Firani. 2017

Alasan digunakan karbohidrat adalah untuk mengetahui panjang gelombang dengan


menggunakan metode spektrofotometri uv dengan penyinaran cahaya tampak.

Tujuan digunakan karbohidrat adalah untuk mengetahui apakah beras merah


mengandung kadar glukosa banyak atau sedikit.

Metode yang digunakan pada percobaan ini adalah dengan menggunakan metode
spektrofotometri uv vis metode ini didapatkan dari metode nelson-somegys yaitu reagen
koprisulfat kadar rendah (Nelson A) akan direduksi oleh gula sehingga menghasilkan
kupooksida yang selanjutnya direaksikan dengan arson molihidrat (Nelson B) membantu
senyawa kompleks warna ungu yang dapat diukur absorbansinya pada panjang gelombang
540 nm. Semakin tinggi kandungan gula produksi larutan yang dianalisis maka semakin kuat
warna ungu yang terbentuk dan semakin besar pula absorbansinnya (Lily Asanti Lestari.
2014)

Alasan digunakan metode spektrofotometri yaitu untuk menyinari sampel yang


digunakan sehingga dapat diketahui panjang gelombang pada sampel nasi merah.

Keuntungan dan kerugian metode spektrofotometri uv vis adalah keuntungannya


yaitu bahwa metode ini memberikan metode yang sangat sederhana untuk menentukan
kuantitas zat yang sangat sederhana dan kecil. Sedangkan kekurangannya yaitu absorbansi
dipengaruhi oleh pH larutan, suhu dan adanya zat pengganggu ultraviolet yang panjang
gelombang lebih dari 185 nm (Hikina Sucianti. 2012)

Fungsi digunakan metode spektrofotometri adalah untuk menganalisis senyawa


kuantitatif.

Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini aquadest, terutama larutan baku
gula, pereaksi arsenmolihidrat, pereaksi nelson, pb-asetat dan nasi merah.
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah botol 100 ml, timbangan
analit, lap kasar, lap halus, sendok tanduk, batang pengaduk, labu takar 25 ml dan 50 ml,
corong, cawan porselin, gelas kimia 20, 100 dan 100 ml dan spektrofotometri uv.

Pada percobaan ini sampel yang digunakan adalah nasi merah dimana sampel mula-
mula ditimbang 0,1 gram dan dilarutkan dengan aquadest 100 ml, jika larutan tidak jernih
maka ditambahkan pb-asetat beberapa tetes. Sampel yang telah jernih diambil 0,1 ml dan
dimasukan ke dalam labu takar 10 ml dan ditambahkan pereaksi nelson 1 ml dan
dipanaskan di atas hot plate selama 20 menit. Dibandingkan pada suhu kamar dan tambah
pereaksi arsen molihidrat 1 ml kemudian digojok hingga larut sempurna campuran
selanjutnya ditambahkan aquadest sampai tanda batas dan dibaca absorbansinya pada
gelombang 540 nm didapatkan hasil absorbansi.

Berdasarkan hasil perhitungan kadar maka diperoleh hasil kadar d-glukosa pada
sampel nasi merah sebesar 31,615,744%. Dan hasil ini tidak sesuai dengan literatur dimana
tabel komposisi pangan Indonesia (2015) kadar karbohidrat nasi merah adalah 85%.

Ketidak sesuaian antara hasil pengamatan dengan literature disebabkan karena


beberapa factor yaitu ketidak telitian dalam mengukur sampel yang digunakan bahan dan
alat yang digunakan kurang steril atau sudah terkontaminasi dengan mikroorganisme serta
kurangnya ketilitian saat melakukan proses penambahan bahan sampel.

Anda mungkin juga menyukai