RPP Sel Volta
RPP Sel Volta
(AKPC 3607)
“SEL VOLTA”
Dosen Pembimbing:
Drs. H Muhammad Kusasi, M.Pd
Oleh:
Rizaldi
A1C314041
Kelas A-01
Pertemuan ke : 1
KOMPETENSI INTI
INDIKATOR
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Zn | Zn2+║ Cu2+ | Cu
III. PENDEKATAN DAN STRATEGI
1. Pendekatan: Saintifik
2. Strategi Pembelajaran: Cooperative Learning
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan (5 menit)
pembelajaran.
Masing-masing Siswa
10. Guru membagi menjadi dua kelompok mencari kelompok
C. Penutup (3 menit)
VI.PENILAIAN
1. Lembar Penilaian dilengkapi kunci Lembar Penilaian
2. Lembar Pengamatan Perilaku Berkarakter
3. Lembar Pengamatan Keterampilan Sosial
3. Tabel Spesifikasi Lembar Penilaian
Lampiran
Kunci Lembar
Indikator Lembar Penilaian
Penilaian
1.
Pertanyaan:
Analisis bagaimana energi listrik dihasilkan dari rangkaian reaksi sel volta di
atas!
Kunci Jawaban
Voltmeter
Jembatan Garam
Elektrode Elektrode
Larutan Elektrolit
b. Al │ Al3+ ║ Fe2+ │ Fe
5.
Namun, arus listrik hanya terjadi sebentar, karena reaksi oksidasi pada
anoda terhenti, sebab larutan elektrolit FeSO4 kelebihan ion Fe2+ sehingga
larutan menjadi bermuatan positif. Sedangkan pada katoda, elektron yang
datang tidak dapat lagi ditangkap ole ion Cu2+, karena ion Cu2+ pada larutan
CuSO4 telah habis, sehingga larutan menjadi bermuatan negatif.
Petunjuk:
Untuk setiap perilaku berkarakter berikut ini, beri penilaian atas perilaku
berkarakter siswa menggunakan skala berikut ini:
1 Bersyukur
2 Kritis
Teliti
3
Bekerjasama
4
( Rizaldi A1C314041 )
Kompetensi Dasar: Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dalam sistem
elektrokimia yang melibatkan energi listrik dan kegunaannya dalam mencegah
korosi dan dalam industri serta menerapkan sel volta dalam kehidupan sehari-hari.
KOMPETENSI KETERAMPILAN
SKOR KARAKTER
BERKARAKTER
Siswa selalu bersyukur dalam setiap proses
3 pembelajaran dengan menghubungkannya dalam
kehidupan sehari-hari
Siswa bersyukur dalam setiap proses pembelajaran
2 dengan menghubungkannya dalam kehidupan sehari- Bersyukur
hari
Siswa tidak bersyukur dalam setiap proses
1 pembelajaran dengan menghubungkannya dalam
kehidupan sehari-hari
Siswa sangat teliti dalam menjawab soal yang
3 diberikan sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran
Siswa teliti dalam menjawab soal yang diberikan
2 Teliti
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran
Siswa cukup teliti dalam menjawab soal yang
1 diberikan sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran
Siswa secara aktif sangat antusias dalam mengikuti
3 proses belajar-mengajar dengan berpikir secara kritis
dalam menjawab setiap soal yang diberikan guru
Siswa secara aktif antusias dalam mengikuti proses
2 belajar-mengajar dengan berpikir secara kritis dalam Kritis
menjawab setiap soal yang diberikan guru
Siswa secara aktif tidak antusias dalam mengikuti
1 proses belajar-mengajar dengan berpikir secara kritis
dalam menjawab setiap soal yang diberikan guru
Siswa secara aktif antusias dalam mengikuti proses
belajar-mengajar melalui penyampaian pendapat
sesuai dengan topik pembelajaran yang sedang
3
dibahas dengan baik dan jelas serta mencari
informasi-informasi dari sumber-sumber pembelajaran
yang lain. Rasa
Siswa secara aktif antusias dalam mengikuti proses InginTahu
belajar-mengajar melalui penyampaian pendapat
dengan baik dan jelas sesuai dengan topik
2
pembelajaran yang sedang dibahas namun tidak
mencari informasi-informasi dari sumber-sumber
pembelajaran yang lain.
Siswa pasif/tidak mengikuti proses belajar-mengajar
1 serta tidak mencari sumber pembelajaran lain untuk
mendapatkan informasi.
Penilaian
Merupakan konversi skor total yang diperoleh dari penilaian karakter siswa.
A = 9 –12 Baik
B =5–8 Cukup
C =1–4 Buruk
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN SOSIAL
Petunjuk:
Untuk setiap keterampilan sosial berikut ini, beri penilaian atas keterampilan
sosial siswa itu menggunakan skala berikut ini:
2 Berpendapat/menyumbangkan ide
4 Berkomunikasi
(Rizaldi A1C314041 )
Kompetensi Dasar: Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dalam sistem
elektrokimia yang melibatkan energi listrik dan kegunaannya dalam mencegah
korosi dan dalam industri serta menerapkan sel volta dalam kehidupan sehari-hari.
Penilaian
Merupakan konversi skor total yang diperoleh dari penilaian karakter siswa.
A =5–6 Baik
B =3–4 Cukup
C =1–2 Buruk
MATERI AJAR
A. Sel Elektrokimia
Reaksi redoks ada yang berlangsung spontan dan ada yang tidak
berlangsung spontan. Berdasarkan hal tersebut sel elektrokimia dibedakan
menjadi dua, yaitu sel volta dan sel elektrolisis.
1. Sel Volta
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan batu baterai dan
aki sebagai sumber arus listrik searah. Mengapa batu baterai dan aki dapat
menghasilkan arus listrik? Perlu kita ingat bahwa pada reaksi redoks terjadi
perpindahan elektron, sedangkan arus listrik tidak lain adalah aliran elektron
dalam rangkaian tertutup. Batu baterai dan aki merupakan rangkaian tertutup
dan di dalamnya dapat terjadi reaksi redoks yang spontan sehingga terjadi
perpindahan atau aliran elektron (arus listrik).
Rangkaian sel volta dapat ditulis dalam bentuk notasi atau diagram
sel. Dalam menuliskan diagram sel, anoda dituliskan di sebelah kiri dan
katoda di sebelah kanan yang dipisahkan oleh jembatan garam. Jembatan
garam dilambangkan dengan dua garis sejajar (║ ). Secara umum, notasi
sel dituliskan sebagai berikut:
anoda║ katoda
sehingga pada sel volta di atas dituliskan dalam bentuk notasi sel :
Zn | Zn2+║ Cu2+ | Cu
b. Potensial Elektroda Standar
Pada sel volta yang tersusun dari elektroda Zn dan Cu, ternyata
elektroda Zn mengalami oksidasi. Hal ini menunjukkan bahwa logam Zn
lebih cenderung mengalami oksidasi dibandingkan logam Cu. Untuk
membandingkan kecenderungan logam-logam mengalami oksidasi
digunakan elektroda hidrogen sebagai pembanding yang potensial
elektrodanya adalah 0 volt. Potensial sel yang dihasilkan oleh elektroda
logam dengan elektroda hidrogen pada kondisi standar, yaitu pada suhu
25°C, tekanan gas 1 atmosfer dan konsentrasi ion-ion 1M disebut potensial
elektroda standar logam tersebut dan diberi lambang E°. Elektroda yang
lebih mudah mengalami reduksi dibanding hidrogen mempunyai potensial
elektroda > 0 (positif) sedangkan elektroda yang lebih sukar mengalami
reduksi dibanding hidrogen mempunyai potensial elektroda < 0 (negatif).
Jadi, potensial elektroda standar menunjukkan urutan kecenderungan
untuk mengalami reduksi, sehingga dikenal sebagai potensial reduksi
standar.
Bila ion logam dalam sel lebih mudah mengalami reduksi
dibanding ion H+, maka potensial elektroda logam tersebut lebih besar dari
potensial elektroda hidrogen sehingga bertanda positif. Bila elektroda
logam lebih mudah mengalami oksidasi dibandingkan elektroda hidrogen,
maka potensial elektrodanya lebih kecil dibandingkan potensial elektroda
hidrogen sehingga bertanda negatif.
c. Potensial Sel
Perbedaan potensial dari kedua elektroda (katoda dan anoda)
disebut beda potensial atau potensial sel standar yang diberi lambar Esel.
Esel = E° katoda – E°anoda
Katoda merupakan tempat terjadi reaksi reduksi sehingga mempunyai E°
lebih besar, sedangkan anoda merupakan tempat terjadi reaksi oksidasi
sehingga mempunyai harga E° lebih kecil.
Potensial sel dapat digunakan untuk memperkirakan spontan
tidaknya suatu reaksi redoks. Reaksi redoks berlangsung spontan bila Esel
> 0 (positif) dan tidak spontan bila Esel < 0 (negatif).
(Sumber: Teguh Pangajuanto dan Tri Rahmidi, 2009, hlm 50)
Daftar Pustaka
Pangajuanto, Teguh dan Tri Rahmidi. 2009. Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta :
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Purba Michael. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Rachmawati dan Johari. 2008. Kimia SMA dan MA untuk Kelas XII. Jakarta:
ESIS.
Make A Match
Keterangan: