Anda di halaman 1dari 2

Working Diagnosis

Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik serta pemerikasaan penunjang dapat dikatakan
pasien mangalami kelainan kulit yang dinamakan tinea cruris. Tinea cruris termasuk dalam
golongan penyakit dematofitosis. Golongan jamur penyebabnya adalah drermatofita yaitu
Microsporum, Trichophyton, dan Epidemophyton. Berdasarkan klasifikasinya tinea kruris
merupakan dermatofitosis pada daerah genitokrural, sekitar anus, bokong dan kadang-kadang
dapat meluas sampai ke perut bagian bawah. Gejala klinis pada pasien dermatofitosis biasanya
disertai gatal dan bercak seperti pada keluhan.

Differential Diagnosis

Kandidiasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur Candida spp, contohnya
candida albicans. Penyakit ini dapat menyerang kulit, subkutan, kuku, selaput lendir, dan dalapt
meyebabkan kelainan sistemik. Sering menyerang terutama pada pekerja kebun, tukang cuci dan
petani. Pada kulit tempat predileksinya yaitu biasanya pada lipatan inguinal, lipatan aksila, sela-
sela jari tangan dan jari kaki, bawah payudara dan sekitar anus. Keluhan terutama rasa yang
sangat gatal,dapat disertai rasa terbakar dan nyeri apabila telah sampai pada infeksi sekunder.
Pada pemeriksaan ditemukan daerah eritema, basah, erosive dan bersisik. Lesi tersebut
dikelilingi oleh satelit berupa vesikel dan pustule kecil atau bula yang apabila pecah
meninggalkan daerah yang erosive dengan pinggiran kasar.

Eritrasma merupakan infeksi kulit superfisial, yang ditandai dengan macula eritematosa
hingga kecoklatan, batas tegas, didaerah lipatan ( intertriginosa), atau berbentuk fissure di sela-
sela jari. Agen penyebab Corynebacterium minutissimum. Infeksi sering ditemukan daerah
tropis. Lesi biasanya asimtomatik, kecuali daerah selangkangan yang dapat terasa gatal dan
menyengat. Faktor predisposisi adalah iklim lembab dan hangat, hygiene buruk. Sering pada
daerah lipatan yang tertutup.

Psoriasis merupakan penyakit dermatosis eritroskuamosa yang mana ditandai dengan


adanya eritema dan skuama. Merupakan peradangan kulit kronik dengan dasar genetic yang kuat
karakteristik perubahan pertumbuhan dan diferensiasi sel epidermis disertai manisfestasi
vaskuler, dan diduga ada pengaruh system saraf. Gambaran klinis umumnya berupa plak
eritematosa diliputi skuama putih disertai titik-titik pendarahan bila skuama dilepas, umumnya
simetris. Dapat menyerang kuku, kulit, siku, lutut dan hampir 100% luas tubuh. Biasaya diikuti
rasa gatal. Kemudian terdapat fenomena koebner yaitu munculnya lesi psoriasis setelah terjadi
trauma maupun mikrotrauma pada pasien.

Dermatitis merupakan peradangan kulit (epidermis dan dermis), mempunyai gejala klinis
efloresensi polimorfik ( eritema, edema, papul, vesikel skuama dan likenisifikasi) disertai dengan
keluhan gatal. Tanda polimorfik tidak terjadi secara bersamaan. Penyebabnya dapat berasal dari
luar tubuh, missal bahan kimia ( detergen, asam, basa, oli, semen), fisik ( sinar dan suhu),
mikroroganisme ( bakteri dan jamur). Untuk klasifikasi dapat berdasarkan etiologic, morfologi,
lokalisasi, da nada pula berdasarkan stadium penyakit.

Anda mungkin juga menyukai