Anda di halaman 1dari 7

PENYAKIT THT DAN GAMBARNYA

1. Sinusitis

Akibat dari infeksi saluran napas, seperti flu yang berkepanjangan, maka 6-13
persennya bisa menjadi infeksi di daerah sinus/rongga sekitar hidung. Gejala infeksi yang
disebabkan bakteri ini berupa sumbatan di hidung, keluarnya ingus dan batuk berulang. Bila
sudah akut bisa disertai demam, mulut berbau, pusing, terkadang ada gangguan pada mata
(terasa berat dan perih). Mengapa ada keluhan pada mata? Hal ini berkaitan dengan anatomi
di sekitar hidung yang memiliki 4 pasang sinus paranasal (terletak dekat hidung), yaitu sinus
maksila yang berada di pipi, sinus frontal di dahi, sinus etmoid di dekat mata, dan di
belakang sinus etmoid terdapat sinus sfenoid. Nah, sinus yang ada pada anak adalah sinus
etmoid yang terletak di dekat mata dan maksila yang berada di sekitar pipi. Sementara sinus
di daerah lainnya seperti di dahi dan sinus sfenoid di belakang etmoid belum berkembang.

Sinusitis menjadi kronis jika batuk pilek berulang. Misalnya, anak mengalami batuk pilek
selama 3 bulan. Setelah itu sembuh namun tak lama kemudian batuk-pilek kembali.
Upaya penyembuhannya dengan pemberian obat-obatan selama 10-14 hari, serta
fisioterapi. Memang pengobatannya terkesan lama, tujuannya agar tidak ada gejala sisa. Jika
tidak diobati, sinusitis bisa terus diderita hingga usia dewasa.

Komplikasi sinusitis yang dikhawatirkan adalah sino-bronkhitis karena lendir yang


mengalir terus-menerus akan masuk ke dalam paru-paru. Terkadang komplikasi seperti ini tidak
disadari orang tua sehingga pengobatan yang diberikan kepada anak hanya sebatas mengatasi
batuknya, bukan sinusitisnya. Akibatnya, batuk-batuk tersebut tidak akan sembuh-sembuh atau
terjadi batuk kronik berulang.

Agar sinus tak menjadi lebih berat, anak perlu melakukan beberapa pantangan:

1. Hindari minuman dingin karena dingin akan membuat saluran sinus membengkak.
2. Tidak dianjurkan berenang karena dikhawatirkan terjadi trauma lokal, seperti kemasukan
air kolam yang dapat mengiritasi hidung anak.
3. Hindari asap rokok karena bisa menyebabkan rongga hidung anak teriritasi. Debu dan
polusi juga dapat membuat rongga sinusnya bengkak.

Jika sinusitis tak kunjung sembuh, berarti sudah terjadi sumbatan. Pengobatan yang
diberikan harus tepat, seperti pemberian antibiotika dan beberapa obat yang tujuannya
membantu proses kerja antibiotika tersebut. Obat lain, seperti dekongestan, antihistamin,
mukolitik/penghancur lendir, bahkan obat semprot atau tetes hidung dapat juga diberikan.

Bila pengobatan belum juga menunjukkan hasil nyata, akan diambil tindakan operasi.
Tujuannya untuk menghilangkan faktor penyebab dan memperbaiki drainase (pengeluaran
cairan yang terus-menerus) dan ventilasi sinus. Tindakan operasi yang sering dilakukan pada
anak-anak umumnya adalah adenoidektomi dan kadang diperlukan mencuci sinus yang sudah
penuh dengan lendir. Pengangkatan adenoid (tonsil di belakang rongga hidung) dilakukan
dengan pengerokan atau kuret adenoid. Tujuan dari tindakan ini untuk membuang sumbatan
dan sumber infeksi.
2. Otitis Media Akut (OMA)

OMA adalah infeksi yang menyebabkan peradangan pada gendang telinga sehingga
tampak merah dan bengkak. Keluhannya yaitu nyeri telinga. Pada anak yang lebih kecil juga
menimbulkan gejala panas tinggi. Dengan obat-obatan, peradangan ini akan sembuh. Namun,
bila kondisinya sudah terlalu berat atau sudah terjadi abses, maka nanah di dalam telinga
bagian tengah perlu dikeluarkan dengan cara menusuk abses yang terdapat di gendang
telinga. Cara ini disebut myringotomy. Setelah itu permukaan gendang bisa menutup lagi
dengan baik. Bila nanah keluar maka panas tubuh anak akan turun.

3. Faringitis
Faringitis (radang tengorokan) adalah suatu peradangan pada tenggorokan
(faring).
Adapaun cara pengobatannya adalah sebagai berikut untuk mengurangi nyeri tenggorokan
diberikan obat pereda nyeri (analgetik), obat hisap atau berkumur dengan larutan garam
hangat. Aspirin tidak boleh diberikan kepada anak-anak dan remaja yang berusia dibawah 18
tahun karena bisa menyebabkan sindroma Reye. Jika diduga penyebabnya adalah bakteri,
diberikan antibiotik. Untuk mengatasi infeksi dan mencegah komplikasi (misalnya demam
rematik), jika penyebabnya streptokokus, diberikan tabelt penicillin. Jika penderita memiliki
alergi terhadap penicillin bisa diganti dengan erythromycin atau antibiotik lainnya.
4. Contact Ulcers
Contact Ulcers adalah luka/koreng yang terasa nyeri pada selaput lendir yang
membungkus kartilago (tulang rawan) tempat melekatnya pita suara.
Adapaun cara pengobatannya adalah sebagai berikut penderita diharuskan istirahat berbicara
atau berbicara seperlunya, minimal selama 6 minggu. Untuk menghindari kekambuhan,
penderita harus mengetahui batas-batas suaranya dan belajar menyesuaikan suaranya. Bisa
dilakukan terapi suara. Jika hasil rontgen menunjukkan adanya refluks asam lambung,
diberikan antasid atau obat anti-ulkus (misalnya penghambat histamin) dan penderita tidur
dengan posisi kepala lebih tinggi.

5. Abses Parafaringeal
Abses Parafaringeal adalah penimbunan nanah di dalam kelenjar getah bening yang
terletak di samping tenggorokan (faring). Abses parafaringeal biasanya terjadi setelah
faringitis atau tonsilitis.
Adapaun cara pengobatannya adalah sebagai berikut pada awalnya diberikan suntikan
penicillin, lalu dilanjutkan dengan penicillin per-oral (melalui mulut).
6. Abses Peritonsiler
Abses Peritonsiler adalah penimbunan nanah di daerah sekitar tonsil (amandel).
Abses peritonsiler merupakan komplikasi dari tonsilitis. Abses peritonsiler bisa menyerang
anak-anak yang lebih besar, remaja dan dewasa muda. Tetapi sejak penggunaan antibiotik
untuk mengobati tonsilitis, penyakit ini sekarang relatif jarang ditemukan.
Adapaun cara pengobatannya adalah sebagai berikut diberikan antibiotik. Untuk
mengatasi nyeri bisa diberikan analgetik (obat pereda nyeri). Nanah biasanya dibuang dengan
cara menyedotnya dengan jarum suntik atau dengan membuat sayatan pada abse.

7. Barotitis Media
Barotitis Media (Aerotitis, Barotrauma) adalah gangguan telinga yang terjadi akibat
perubahan tekanan udara di telinga luar dan telinga tengah yang dipisahkan oleh gendang
telinga. Gendang telinga merupakan pemisah antara saluran telinga dan telinga tengah. Jika
tekanan udara di dalam saluran telinga dan tekanan udara di dalam telinga tengah tidak sama,
maka bisa terjadi kerusakan pada gendang telinga.
Adapaun cara pengobatannya adalah sebagai berikut jika selama mengikuti
penerbangan perubahan tekanan yang terjadi secara tiba-tiba menyebabkan rasa penuh atau
nyeri di telinga, maka untuk menyamakan tekanan di telinga tengah dan mengurangi rasa
nyeri bisa diatasi dengan menguap, mengunyah permen karet, mengisap permen, dan
menelan. Mengunyah atau menelan bisa membantu membuka tuba eustakius sehingga udara
bisa keluar-masuk untuk menyamakan tekanan dengan udara luar. Penderita infeksi atau
alergi hidung dan tenggorokan bisa mengalami rasa nyeri ketika bepergian dengan pesawat
terbang atau menyelam. Untuk meringankan penyumbatan dan membantu membuka tuba
eustakius bisa diberikan dekongestan, misalnya penilefrin dalam bentuk tetes hidung atau
obat semprot.
8. Deviasi Septum
Deviasi Septum adalah pembatas lubang hidung kiri dan kanan, merupakan kerangka
penunjang yang dilapisi oleh selaput lendir dan sebagian besar terdiri dari tulang rawan
(kartilago). Idealnya, septum hidung terletak pada garis tengah hidung. Diperkirakan 80%
dari septum terletak menyimpang dari garis tengah, dan hal ini seringkali tidak diperhatikan.
Deviasi septum terjadi jika septum bergeser sangat jauh dari garis tengah. Deviasi septum
biasanya terjadi akibat cacat bawaan atau cedera.
Adapaun cara pengobatannya adalah sebagai berikut jika deviasi septum
menyebabkan perdarahan hidung atau infeksi sinus berulang, dianjurkan untuk menjalani
pembedahan septoplasti.

9. Kanker nasofaring Tumor tenggorok (istilah medisnya Karsinoma Nasofaring),


merupakan tumor yang timbul di daerah antara tenggorokkan bagian atas dan rongga
hidung bagian belakang ( naso = hidung , faring = tenggorok ). Tumor tenggorokkan
merupakan tumor yang paling sering dijumpai di bidang THT.
Adapaun cara pengobatannya adalah sebagai berikut pengobatan akan lebih mempunyai
keberhasilan yang besar jika tumor dapat diketahui secara dini dan pada saat kondisi
badan masih fit. Pengobatan pada umumnya adalah dilakukan penyinaran pada tumornya
(istilahnya Radiotherapi) dan juga dengan penyuntikan obat tumor (istilahnya
Kemotherapi).
10. Kanker Tonsil
Kanker Tonsil adalah keganasan pada tonsil (amandel).
Adapaun cara pengobatannya adalah sebagai berikut pengobatannya beruba terapi
penyinaran dan pembedahan. Pembedahan dilakukan untuk mengangkat tumor, kelenjar
getah bening leher dan sebagian rahang.

Anda mungkin juga menyukai