Anda di halaman 1dari 1

(bagian awal ) :

Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun mendefinisikan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) sebagai zat, energi, dan/atau
komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun
tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain

(Bagian Tengah – Akhir ) :


Limbah B3 dapat diklasifikasikan dalam kelompok-kelompok bahan yang bersifat: mudah meledak,
(explosive); pengoksidasi (oxidizing); sangat mudah sekali menyala (extremely flammable); sangat
mudah menyala (highly flammable); mudah menyala (flammable); amat sangat beracun (extremely
toxic); sangat beracun (highly toxic); beracun (moderately toxic); berbahaya (harmful); korosif
(corrosive); bersifat iritasi (irritant); berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment);
karsinogenik (carcinogenic); teratogenik (teratogenic); mutagenik (mutagenic).
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No. P.56 Tahun 2015 juga
menyebutkan Rumah sakit termasuk salah satu fasilitas pelayanan kesehatan wajib melakukan
pengelolaan limbah B3 yang meliputi pengurangan dan pemilahan limbah B3, penyimpanan limbah B3,
pengangkutan limbah B3, pengolahan limbah B3, penguburan limbah B3, dan/atau penimbunan limbah
B3.

Anda mungkin juga menyukai