Diuretik
Diuretik
Bab I.Pendahuluan
Sejarah
Pemakaian diuretik sebagai terapi edema telah dimulai sejak abad ke-16. HgCl2
sulfanilamide sebagai antimikrobial dapat juga digunakan untuk mengobati edema pada
pasien payah jantung, yaitu dengan meningkatkan eksresi dari Na +. Diuretik modern
semakin berkembang sejak ditemukannya efek samping dari obat-obat antimikroba yang
spesifik di nephron. Diuretik adalah obat yang terbanyak diresepkan di USA, cukup efektif,
Peranan Nephron
- ginjal mengontrol volume ECF dengan menyesuaikan eksresi NaCl dan H2O
- tiap ginjal memfiltrasi lebih dari 22 mol Na. Untuk menjaga keseimbangan NaCl ,
sekitar 3 lbs NaCl harus direabsorpsi oleh tubulus ginjal per hari.
- Jika intake NaCl > output maka akan terjadi edema. Contohnya pada gagal jantung
- Reabsorpsi Na+ terjadi di membran basolateral (blood side) dari epitel nephron,
gradien elektrokimia dari lumen ke dalam sel. Mekanisme inilah yang menjadi dasar
Farmakologi diuretik
- Tujuan utama terapi diuretik adalah mengurangi edema, yaitu. dengan cara
mengurangi volume ECF. Untuk mencapai hal ini, output NaCl HARUS > inputnya.
- Semua diuretik kecuali spironolakton bekerja pada luminal side sel nephron.
filtrasi. Mereka mencapai urine melalui sekresi pada tubulus proksimal (jalur sekresi
Berkurangnya aliran darah ke ginjal atau gagal ginjal akan mengurangi efektifitas
diuretik, karena akan berkompetisi dengan obat lainnya dalam menggunakan secretory
pump. Contoh : probenesid berkompetisi dengan obat yang sifatnya asam, cimetidine
Tubulus proksimal lebih berperan dalam pertukaran Na+ dan difusi H2O
Manitol
dalam lumen tubulus sehingga meningkatkan osmolalitas carian tubulus. Hal ini
berakibat terjadinya ketikdakseimbangan reabsorpsi cairan, sehingga Eksresi air yang
Farmakokinetik : diberikan melalui i.v. dan bekerja dalam sepuluh menit; apabila
diberikan secara p.o. dapat menyebabkan diare osmotik (tidak diabsorpsi dengan baik
oleh usus). Pada pasien dengan fungsi ginjal yang normal t1/2 berkisar 1.2 jam.
Dengan berkurangnya rate filtrasi glomerolous (CHF atau gagal ginjal). Manitol
tersebar di ECF. Hal ini menyebabkan keluarnya air dari sel ke ECF menyebabkan
gagal jantung berat. Pada sisi lain, perpindahan air dari sel menyebabkan hiponatremia.
dikeluarkan dari lumen yang akan bergabung dengan bikarbonat (HCO3-) menjadi
H2CO3 yang kemudian diuabah menjadi CO2 dan H2O (dikatalisator oleh karbonik
anhidrase). CO2 berdifusi ke tubulus proksimal dimana akan bergabung dengan H2O
HCO3- keluar dari tubulus proksimal melalui pembuluh darah dimana H+ dikeluarkan
menuju lumen tubulus. Hal ini meyebabkan penyerapan dari HCO3-. Apabila aktifitas
proksimal dalam jumlah besar. Karena Na+ kation terbanyak dalam cairan di tubulus
proksimal, dimana akan bergabung dengan HCO3- keluar dari tubulus proksimal. Pada
nefron distal, Na+ banyak diabsorpsi (tidak seperti HCO3-) dan untuk pertukaran K+.
kira-kira 13 jam.
Indikasi : secara umum diberikan selain diuresis. Karena cairan okuler dan produksi
CSF dipengaruhi oleh CA, CA inhibitor dapat digunakan untuk terapi glukoma atau
meningkatkan tekanan CNS. CA inhibitor dapat diberikan pada kondisi dimana urine
alkali bermanfaat (pada over dosis obat). CA inhibitor dapat digunakan untuk mencegah
penyakit altitut, pada pengurangan pH ikatan oksigen hemoglobin hal ini mningkatkan
Loop Diuretik
Mekanisme kerja : semua loop diuretik bekerja terutama dengan memblok Na+/K+/Cl-
sebagai kotransporter pada membran apikal dari loop Henle. Karena pada sisi ini
berperan untuk mengkonsentrasi dan dilusi dari urine, loop diuretik menyebabkan
penurunan konsentrasi dan dilusi urine. Pada saluran ini merupakan tempat reabsorpsi
Ca2+ dan Mg2+ dan merupakan proses yang tergantung oleh reabsorpsi Na+ dan Cl-.
Karena itu, loop diuretik meningkatkan jumlah urine, Na+,K+,Ca2+ dan Mg2+. Loop
diuretik juga menyebabkan dilatasi dari sisi vena dan fase dilatasi ginjal yang
Farmakokinetik : semua loop diuretik bekerja dalam 20 menit dan t1/2 kira-kira 1-1,5
jam. Semua loop diureeetik diabsorpsi dengan cepat dari usus dan dapat diberikan i.v..
Golongan diuretik ini dapat memnyebabkan 20% lebih pengeluaran Na+. Angka
dapat terjadi (mungkin karena hipokalemia yang disebabkan oleh resisten insulin). Loop
Indikasi : hipertensi dan penggunaan diuretik kerja pendek. Digunakan juga untuk
kondisi penggunaan diuretik lain yang tidak berhasil : CHF, insufisiensi ginjal dan
Kontraindikasi : Digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan diuresis yang hebat,
contohnya : pada pengobatan hipertensi pada orangtua dengan sedikit atau tidak ada
Mekanisme kerja : paling banyak diresepkan dari golongan diuretik tiazid mencegah
perpindahan Na+ dan Cl- pada lapisan korteks saluran tubulus distal. Tiazid memiliki
aksi yang lebih lemah daripada loop diuretik karena sisi nefron lebih sedikit menyerap
Na+ dibandingkan lapisan tubulus yang naik. Apabila filtrasi glomerolous menurun,
maka lebih sedikit cairan yang sampai pada tubulus distal dan tiazid berefek sedikit
pada Na+ dan sekresi air. Hal ini menyebabkan tidak efektifnya obat ini pada
absorpsi dari Ca2+ dan asam urat pada tubulus proksimal, sehingga menyebabkan
status retensi Natium.Metolazone adalah diuretic quinazoline yang tempat aksinya sama
dan efek samping sama seperti thiazide. Metozalone adalah penghambat natium yang
kuat dan reabsorbsi air dari thiazide dan diuretic seperti thiazide.ini hanya diuretic distal
nephron yang dapat berefek pada pasien dengan insufisiensi renal berat dan sering
Merupakan obat yang diberikan untuk menghindari hipokalemi, juga jangan pernah
untuk diberikan pada pasien hiperkalemi, atau pada pasien dengan pengobatan atau hal
Spironolakton
aldosteron-stimulasi Na+reabsorbsi dan ekskresi K+dan H+di distal tubulus dan duktus
melalaui nefron
Indikasi:Efek yang besar pada pasien yang tinggi aldoteron plasma (Hiperaldosteron
collecting. Karena sekresi K+dan H+pada segmen nefron ini di hasilkan oleh reabsorbsi
Farmakokinetik:efektif per oral, waktu paruh Amiloride dan triamterene 6 dan 3 jam.di
eliminasi di ginjal.
Toksisitas:hiperkalemia,tapi metabolic asidosis dapat juga terjadi.nausea dan vomitas.
Indikasi: biasa diberikan dengan diuretic lainnya,sering dengan loop diuretic atau
thiazide.
Resistensi Diuretik
Penyebab tersering