BAB II Tinjauan Pustaka Emulgel
BAB II Tinjauan Pustaka Emulgel
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kulit
2.1.1 Definisi
Kulit merupakan organ tubuh yang terletak paling luar dari tubuh
manusia. Luas kulit orang dewasa adalah 1,7 m2 dengan berat sekitar 10%
berat badan. Kulit merupakan organ tubuh yang paling kompleks untuk
melindungi manusia dari pengaruh lingkungan.
Kulit terdiri dari tiga lapisan jaringan yang mempunyai fungsi dan
karakteristik berbeda. Ketiga lapisan tersebut yaitu: lapisan epidermis,
lapisan dermis, dan lapisan subkutan (Baumann, 2002)
a) Lapisan Epidermis
Lapisan ini merupakan lapisan paling tipis dan terluar dari kulit.
Sangat penting dalam kosmetika karena lapisan ini memberikan tekstur,
kelembaban serta warna kulit. Sel penyusun utama lapisan epidermis
adalah keratinosit. Keratinosit diproduksi oleh lapisan sel basal. Apabila
keratinosit matang akan bergerak ke lapisan di atasnya yang disebut
dengan proses keratinisasi.
Merupakan lapisan paling bawah kedua setelah lapisan sel basal. Sel
berbentuk polihedral dengan inti bulat merupakan hasil pembelahan dari
sel basal yang bergerak ke atas dan saling dihubungkan dengan
desmosom.
b) Lapisan Dermis
Lapisan ini terletak di bawah lapisan dermis. Terdiri dari jaringan ikat
longgar dan lemak. Sel utama lapisan subkutan adalah adiposit,
merupakan sel mesenkimal khusus yang menjadi tempat penyimpanan
lemak, sangat penting sebagai sumber energi bagi tubuh.
Selain itu, pada kulit juga terdapat apendiks kulit. Yang termasuk di
dalam apendiks kulit, yaitu: kuku, rambut, kelenjar sebasea, kelenjar
ekrin, dan kelenjar apokrin (Golara, 2014)
Berdasarkan sudut pandang perawatan, kulit terdiri dari tiga jenis, yaitu:
a) Kulit normal
Merupakan kulit ideal yang sehat, tidak kusam dan mengkilat, segar dan
elastis, dengan minyak dan kelembaban yang cukup.
b) Kulit berminyak
c) Kulit kering
2.2.1 Definisi
Emulgel adalah sediaan baik dari emulsi tipe air dan minyak atau
minyak dalam air yang dicampurkan dengan gelling agent, dimana
penggabungan dari emulsi dan gel akan meningkatkan stabilitas dan
membuat sistem kontrol rilis ganda (Purushottam, 2013). Emulsi adalah
gel dengan cairan berbentuk emulsi, biasanya untuk menghantarkan
minyak yang merupakan zat aktif dalam sediaan tersebut, dan mengurangi
kesan berminyak dalam aplikasinya (Voigt, 1994).
2.2.2 Persyaratan Sediaan
Syarat yang harus dipenuhi suatu sediaan emulgel yang baik adalah
memiliki kestabilan fisika yang memadai karena tanpa hal ini emulsi akan
segera kembali menjadi dua fase yang terpisah. Sediaan tidak atau sedikit
mengandung minyak agar mudah dihilangkan. Emulgel yang stabil harus
menggunakan emulgator yang tepat, emulgator adalah bahan aktif
permukaan. Syarat sediaan emulgel diantaranya adalah :
1. Tidak toksik
Struktur Kimia :
Rumus Molekul : C14H10Cl2NNaO2
pH : 4,0 – 7,6
- Kelarutan : Sangat larut dalam air dan aseton; larut dalam alkohol;
praktis tidak larut dalam 1M natrium hidroksida (Martindale page. 44)
Dapat menjaga air dalam sediaan emulgel yang dibuat serta memberikan
sensasi lembut saat sediaan digunakan.
Natrium diklofenak
Menghindari Pembuatan
Menjaga Ada bahan yang
penguapan, emulgel (ada
stabilitas dalam mengalami Dibuat gel
menjaga air fase air dan
penyimpanan oksidasi
dalam sediaan minyak)
HPMC
Nipagin Tween BHT
Propilen glikol CMC-Na
Nipasol Span Na metabisulfit
carbomer