Anda di halaman 1dari 1

a.

Organoleptis
Parameter organoleptis ekstrak meliputi penggunaan panca indera mendeskripsikan bentuk,
warna, bau, rasa (Depkes RI. 2008).
b. Penetapan Kadar Abu Total Ekstrak
Ditimbang seksama 2 sampai 3 g bahan uji yang telah dihaluskan dan dimasukkan ke dalam
krus silikat yang telah dipijar dan ditara, pijarkan perlahan-lahan hingga arang habis, didinginkan
dan ditimbang. Jika dengan cara ini arang tidak dapat dihilangkan, ditambahkan air panas, diaduk,
lalu disaring melalui kertas saring bebas abu. Dipijarkan kertas saring beserta sisa penyaringan
dalam krus yang sama. Dimasukkan filtrat ke dalam krus, diuapkan dan dipijarkan hingga bobot
tetap. Kadar abu total dihitung terhadap berat bahan uji, dinyatakan dalam % b/b (Depkes RI.
2008).
c. Penetapan Kadar Abu Tidak Larut Asam
Dididihkan abu yang diperoleh pada penetapan kadar abu total dengan 25 mL asam klorida
encer LP selama 5 menit. Dikumpulkan bagian yang tidak larut dalam asam, disaring melalui
kertas saring bebas abu, dicuci dengan air panas, dipijarkan dalam krus hingga bobot tetap. Kadar
abu yang tidak larut dalam asam dihitung terhadap berat bahan uji, dinyatakan dalam % b/b
(Depkes RI. 2008).
d. Penetapan Susut Pengeringan
Susut pengeringan adalah pengurangan berat bahan setelah dikeringkan dengan cara yang telah
ditetapkan. Kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi siplisia harus dalam bentuk
serbuk dengan derajat halus nomor dan suhu pengeringan 105°. Dalam hal khusus (jika bahan
tidak mengandung minyak menguap/atsiri dan sisa pelarut organik) identik dengan kadar air, yaitu
kandungan air karena berada di atmosfer atau lingkungan udara terbuka (Depkes RI, 2000). Susut
pengeringan ditetapkan sebagai berikut: ditimbang 1 sampai 2 g simplisia dalam botol timbang
dangkal bertutup yang sebelumnya telah dipanaskan pada suhu penetapan dan ditara. Kemudian
diratakan bahan dalam botol timbang dengan menggoyangkan botol hingga menghasilkan lapisan
setebal lebih kurang 5 sampai 10 mm, dimasukkan dalam ruang pengering dan tutupnya dibuka,
dikeringkan pada suhu penetapan hingga bobot tetap. Sebelum setiap pengeringan dibiarkan botol
dalam keadaan tertutup mendingin dalam eksikator hingga suhu ruang (Depkes RI. 2008).

Anda mungkin juga menyukai