Anda di halaman 1dari 15

RAGAM BAHASA INDONESIA

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NURISMA YULITA SINAMBELA
DOSEN PEMBIMBING :
MUHAMMAD NAZRI

AL AHWAL AL SYAKHSIYYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATRA UTARA
MEDAN
2018

1
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

Segala Puji hanya milik Allah SWT. Dia - lah yang telah
menganugerahkan Al – Qur’an sebagai hudan li – al nas (petunjuk bagi
seluruh manusia) dan rahmat li al – ‘alamin (rahmat bagi segenap alam).
Dial – lah Maha Mengetahui makna dan maksud kandungan Al – Qur’an.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW
utusan dan manusia pilihan – Nya.

Atas pertolongan dan hidayah – Nya, tulisan ini dapat kami


selesaikan. Tulisan ini sengaja disusun sebagai bahan diskusi pada mata
kuliah Pancasila. Penulis berharap agar para pembaca dapat memberi
kritik dan masukan yang positif serta saran – sarannya untuk
kesempurnaan tulisan ini. Merupakan suatu harapan pula, semoga
tulisan ini tercatat sebagai amal shaleh serta bermanfaat bagi para
pembaca.

Medan, 24 0ktober 2018


Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
 Latar Belakang ................................................................................. 3
 Rumusan Masalah ............................................................................ 3
 Tujuan .............................................................................................. 3
 Manfaat ............................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN
 Ragam Bahasa.................................................................................. 5
 Ragam Bahasa Berdasarkan Cara Berkomunikasi ........................... 5
 Ragam Bahasa Berdasarkan Cara Penutur ....................................... 7
 Ragam Bahasa Berdasarkan Media.................................................. 8
 Ragam Bahasa Berdasarkan Topik Pembicaraan............................. 9

BAB III PENUTUP


 Kesimpulan ...................................................................................... 12
 Saran ................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang sudah
dipakai oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu sebelum belanda menjajah
Indonesia, namun tidak semua orang menggunakan tata cara atau aturan-aturan
yang benar, salah satunya pada penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri yang
tidak sesuai dengan ejaan maupun kamus besar bahasa Indonesia oleh karena itu
pengetahuan tentang ragam bahasa cukup penting untuk mempelajari bahasa
Indonesia secara menyeluruh dan akhirnya bisa diterapkan dan dapat digunakan
dengan baik dan benar sehingga identitas kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan
hilang.
Bahasa Indonesia wajib dipelajari oleh semua lapisan masyarakat. Tidak
hanya pelajar dan mahasiswa saja, tetapi warga Indonesia wajib mempelajari
bahasa Indonesia. Dalam bahasa Indonesia dimana ragam bahasa yaitu variasi
bahsa Indonesia yang digunakannya berbeda-beda. Ada ragam bahasa lisan dan
ada ragam bahasa tulisan.
Disini yang lebih ditekankan adalah ragam bahasa lisan, karena lebih
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya ngobrol,puisi, pidato,
ceramah, dll.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan ragam bahasa ?
2. Apa saja Jenis-jenis ragam bahasa ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui ragam bahasa Indonesia dan macam-macam
ragam bahsa Indonesia ditinjau dari berbagai aspek. Dan memenuhi
tugas bahasa Indonesia

4
D. Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan ragam bahasa
2. Mengetahui adanya berbagai ragam bahsa Indonesia yang sering
digunakan
3. Penggunaan ragam bahasa
4. Contoh-contoh ragam bahasa

5
BAB II
PEMBAHASAN

1. Ragam Bahasa Indonesia


Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat
saling berhubungan atau berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar
dari yang lain dan meningkatkan kemampuan intelektual.
Ragam Bahasa dibagi menjadi 4 jenis :
1. Ragam Bahasa berdasarkan cara berkomunikasi
2. Ragam Bahasa berdasarkan cara pandang penutur
3. Ragam Bahasa berdasarkan cara pembicara
4. Ragam bahasa berdasarkan media
Berikut uraian dari jenis ragam bahasa diatas

2. Ragam Bahasa Berdasarkan Cara Berkomunikasi


Ragam bahasa dapat dilihat dari segi sarana atau jalur yang digunakan.
Dalam hal ini dapat disebut adanya ragam lisan dan ragam tertulis.
Ragam bahasa lisan adalah ragam bahasa yang dituturkan dengan indra mulut.
Sedangkan ragam bahasa tertulis adalah ragam bahasa yang dituangkan melalui
simbol-simbol atau huruf-huruf. Adanya ragam bahas lisan dan ragam tertulis
didasarkan pada kenyataan bahwa bahasa lisan dan tertulis memiliki struktur yang
tidak sama.
Adanya ketidaksamaan struktur ini adalah karna dalam bahasa lisan kita
dapat dibantu oleh unsur-unsur nonlinguistik yang berupa intonasi, gerak gerik
tangan, gelengan kepala, dan lainnya. Sedangkan dalam bahasa tulis hal-hal
tersebut tidak ada sebagai penggantinya harus diekslisitkan secara verbal.
Umpanya kletika seorang anak kecil menginginkan sebauh boneka pada sebuah
toko.
maka secara lisan anak tersebut sambil menunjuk atau mengarahkan
pandangan pada toko boneka tersebut ia cukup mengatakan”Aku mau itu, Bu”.
Tetapi dalam bahasa tulis karena tidak adanya unsur petunjuk atau pengarahan.

6
pandangan pada boneka itu, maka anak tersebut harus menulis” Aku mau boneka
itu, Bu”. Jadi, secara eksplisit dapat menyebutkan kata boneka itu.
Dari contoh tersebut kita tarik kesimpulan bahwa dalam bahasa tulis, kita
harus lebih menaruh perhatian agar kalimat-kalimat yang kita susun dapat
dipahami secara baik. Kesalahan pengertian dalam bahasa lisan dapat segera
diperbaiki atau diralat. Tetapi dalam bahasa tulis kesalahan pengertian baru dapat
kita perbaiki ketika kalimat tersebut sudah ditulis.
Keunggulan dan kelemahan bahasa tertulis dan lisan dapat kita lihat
sebagai berikut :
1. KEUNGGULAN BAHASA LISAN
a. Berlangsung cepat
b. Sering berlangsung tanpa alat bantu
c. Kesalahan dapat langsung diperbaiki
d. Dapat dibantu gerak tubuh dan mimik muka
2. KELEMAHAN BAHASA LISAN
a. Tidak mempunyai bukti otentik
b. Dasar hukumnya lemah
c. Sulit disajikan secara matang atau bersih
d. Mudah dimanipulasi
3. KEUNGULAN BAHASA TERTULIS
a. Mempunyai bukti otentik
b. Dasar hukumnya kuat
c. Dapat disajikan lebih matang atau bersih
d. Lebih mudah dimanipulasi
4. KELEMAHAN BAHASA TERTULIS
a. Berlangsung lambat
b. Selalu memakai alat bantu
c. Kesalah tidak dapat langsung diperbaiki
d. Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh atau mimik muka

7
Ragam bahasa bertelepon sebenarnya termasuk dalam raga bahasa lisan
dan ragam bahsaa telegram masuk dalam ragam bahasa tulis. Tetapi
kedua macam sarana komunikasi ini mempunyai cirri-ciri dan
keterbatasan sendiri-sendiri, sehingga menyebabkan kita tidak bisa
menggunakan ragam bahasa terebut semaunya. Ragam bahasa
bertelepon dengan telegram menentut persyaratan tertentu, sehingga
menyebabkan dikenal adanya ragam bahsa telepon dan ragam bahasa
telegram, yang berbeda dengan ragam bahasa lainnya.

3. Ragam Bahasa Berdasarkan Cara Pandang Penutur


Ragam bahasa atau variasi bahasa berdasarkan cara penuturnya terbagi
menjadi beberapa jenis. Ragam atau variasi bahasa pertama yang kita bisa lihat
berdasarkan penuturnya adalah ideolek. Ideoleg merupakan ragam bahasa yang
dimiliki seseorang atau bisa dikatakan variasi bahasa yang bersifat perseorangan.
Setiap orang mempunyai variasi bahasa atau ideoleknya masing-masing. Variasi
ideoleg ini berkenaan dengan warana suara, pilihan kata, gaya bahasa, susunan
kalimat, dan sebagainya. Namun, yang paling dominan warna suara, sehingga kita
bisa mengetahui haya dengan mendengar suaranya tanpa melihat orangnya.
Ketika kita mendengar mantan presiden RI Soeharto berbicara, kita akan mudah
mengenalinya walau tanpa melihat orangnya. Sama halnya bila kita mendengan
legenda Benyamin S berbicara, tanpa melihat sosoknya kita akan mengetahui
bahwa suara itu adalah suara Benyamin S. Namun, tidak hanya dengan” Warna
suara”. Kita dapat mengenali seseorang, apabila kita erring membaca karya-karay
Taufik Ismail, HAMKA, WS.Renra, dan sastrawan lainnya, kita akan bisa
mengenali tokoh-tokoh dari masing-masing sastrawan tersebut hanya dengan
membaca karya-karyanya walaupun tidak tidak dicantumkan nama mereka pada
lembaran-lembaran karya mereka. Hal tersebut menandakan bahwa ideolek
memiliki oleh masing-masing orang. Variasi ragam bahasa dari tiap-tiap orang
pasti berbeda sesuai dengan cirri khas masing-masing.

Selain ideolek, dalam ragam bahasa berdasarkan cara pandang penutur ini
kita juga mengenal yang namnya dialek. Dialek merupakn ragam bahasa atau

8
variasi bahasa yang diapaki oleh kelompok anggota masyarakat. variasi atau
ragam bahasa yang di gunakan oleh sekelompok penutur yang jumlahnya relatif,
yang berada pada suatu tempat, wilayah, atau arena tertentu. Wilayah Indonesia
yang sangat luas dan juga daerah yang sangat banyak beraneka ragam,
menyebabkan ragam dialeg itu sendiri semakin banyak sesuai jumlah wilayah atau
daerah yang ada di Indonesia itu sendiri. Mulai dari sabang sampai merauke,
daerah daerah tersebut mempunyai cirri khas dialeg masing masing derahnya. Kita
ambil contoh ragam bahasa dialeg yang di gunakan masyarakat papua berbeda
dengan ragam bahasa yang di gunakan orang aceh. Dialeg yang di pakai ragam
bahasa betawi tentu berbeda dengan masrakat jawa. Namun, pemakai ragam
dialeg betawi sering di gunakan oleh orang orang yang notabene buka orang
betawi. Hal ini dapat kita ketahui bahwa banyak orang orang orang bukan bearsal
dari Jakarta mengucapkan dialeg betawi ini dengan lancar seperti kata gue, ape,
matelu, dll.
Lebih jauh tentang ragam dialeg ini, cher dalam hikmat menyebutnya
dengan sebutan ragam dialeg areal, dialeg regional, atau dialeg geografi. Para
penutur suatu dialeg, meskipun mereka mempunyai idealeg nya masing masing,
dan juga ciri yang berbeda namun mereka dapat mengerti bahasa yang di gunakan
orang lain misalnya saja masyarakat banyumas yang menggunakan ragam dialeg
banyumas berbicara dengan masyarakat dari pekalongan. Maka, dapat di pastikan
walaupun mereka menggunakan ragam dialeg masing masing daerahnya,
perbincangan itu dapat dimengerti dan di pahami oleh keduanya karena dialeg
banyumas sama. Lain halnya dengan orang minang kabau berbicara menggunakan
dialeg dawerahnya dan berbincang dengan orang Kalimantan yang berbicara
dialeg Kalimantan dapat di pastikan perbincangan itu dapat di pastikan hambar
atau tidak di pahami keduanya karena kedua dialeg tersebut berbeda bahasanya.

9
4.Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Media
Di tinjau dari segi sarana yang di gunakan untuk menghasilkan bahasa,
ragam bahasa terdiri dari ragam bahasa lisan dan tulisan.
a. Ragam bahasa lisan
Ragam bahasa melalui alat ucap dengan menggunakan ragam bahasa lisan,
sedangkan bahasa yang di hasilkan dengan memanfaatkan tilulisan dengan
huruf sebagai unsure dasar, dinamakan ragam bahasa tulis.
Cirri cirri ragam bahasa lisan:
1. Memerlukan orang kedua atau teman berbicara
2. Tergantung situasi, kondisi, dan ruang waktu
3. Tidak harus memperhatikan unsur dramatikal hanya perlu intonasi dan
bahasa tubuh
4. Berlangsung cepat
5. Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu
6. Kesalahan dapat langsung di koreksi
7. Dapat di bantu dengan gerak alat tubuh dan intonasi
b. Ragam Bahasa Tulisan
Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis makna kalimat yang di
ungkapkannya tidak di tunjang oleh pemakainya, sedangkan ragam bahasa baku
lisan makna kalimat yang di ungkapkannya di tunjang oleh situasi pemakaian
sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalimat
Ciri ciri ragam bahasa tulis :
1. Tidak memerlukan orang kedua atau lawan berbicara
2. Tidak tergantung situasi, kondisi, ruang waktu
3. Harus memperhatikan unsur dramatikal
4. Berlangsung lambat
5. Selalu menggunakan alat bantu
6. Kesalahan tidak dapat langsung di koreksi
7. Tidak dapat di bantu dengan gerak tubuh dan mimic wajah serta
intonasi, hanya di bantu dengan tanda baca.

10
5.Ragam Bahasa Berdasarkan Topik Pembicaraan
Seperti yang sudah di kemukakan sebelumnya, bahwa ragam atau variasi
bahasa dapat terjadi karena interaksi yang berbeda beda yang di lakukan oleh para
penuturnya. Ragam atau variasi bahasa berdasarkan cara topik pembicaraan ini
adalah ragam atau variasi bahasa yang di gunakan berdasarkan bidang
penggunaannya. Dalam dunia kedokteran kita mengenal istilah istilah yang di
gunakan bidang kedokteran tersebut, dan tidak digunakan untu komunikasi secara
umum. Misalnya untuk menyembuhkan penyakit ayan yang digunakan oleh
masyarakat luas, dalam bahasa kedokteran biasanya disebut epilepsi.
Bahasa tersebut dianamai sesuai bidang penggunaanya masing-masing.
Kalau bahasa-bahasa digunakan didunia kedokteran dinamakan bahasa
kedokteran. Kalau bahasa-bahasa dipakai dalam kemiliteran dinamakan bahasa
militer dan seterusnya. Banyaknya ragama tau variasi bahasa ini sesuai dengan
banyak bidang yang ada.
Tidak hanya berdasarkan pada bidang penggunaanya, ragam bahasa ini
juga bisa dibedakan berdasarkan tingkat keformalan. Berdasarkan tingkat
keformalan ini Joos dalam Hikmat membaginya menjadi bahasa baku (frozen),
dan ragam akrab(intimate).
Bahasa baku (frozen) merupakan ragam bahasa yang paling formal yang
digunakan pada situasi penting, serius atau hidmat. Karena ragam bahasa beku ini
dilakukan ditempat-tempat yang formal juga. Misalnya, pada saat pengambilan
sumpah presiden, bahasa dan tata cara yang digunakan sudah diatur dan
ditentukan. Bahasa tersebut merupakan salah satu contoh dari ragam bahasa baku
ini. Selain bahasa yang digunakan pada saat sumpah jabatan, bahasa baku ini juga
dapat kita lihat pada undang-undang dasar, akte notaris dan surat atau naskah jual
beli atau sewa menyewa. Menurut Chaer dalam Hikmat ragam bahasa baku ini
biasa dimulai dengan kata-kata seperti bahwa, maka, dan sesungguhnya. Susunan
dalam kalimat bahasa baku ini juga biasanya panjang dan bersifat kaku dan
lengkap.
Ragam bahasa resmi atau formal merupakan variasi bahasa yang
digunakan pada saat situasi formal. Ragam resmi ini hamper sama dengan ragam
bahasa yanb baku yaitu sama-sama digunakan pada situasi formal. Hanya saja

11
dalam bahasa resmi ini bahasa yang disunakan tidak diatur sedemikan rupa seperti
pada ragam bahasa baku. Ragam bahasa resmi ini biasanya digunakan pada saat
pidato-pidato kenegaraan, rapat dinas, buku-buku pelajaran dan sebagainya.
Ragam bahasa usaha (konsultatif) merupakan variasi bahasa yang sering
digunakan dalam pembahasan atau pembicaraantentang usaha dan berorientasi
pada hasil atau produksi. Selanjutnya ragam bahasa santai (casual) merupakan
variasi bahasa yang digunakan pada situai santai dan tidak resmi seperti
perbincangan antara teman saat sekolah, berolahraga, berekreasi, dan sebagainaya.
Dan yang terakhir adalah ragam bahasa akrab (intimate), yaitu variasi bahasa yang
di ginakan pada orang yang sudah akrab atau keluarga.
Kelima ragam bahasa tersebut terkadang kita gunakan sesuai kebutuhan.
Misalnya ketika kita di rumah pasti kita menggunakan ragam bahsa akrab. Ketika
kita berada di sekolah, kita akan lebih menggunakan ragam bahsasa santai ketika
berada pada teman. Tetapi ketika kita berbicara dengan orang yang lebih tua dari
kita, maka kita menggunakan ragam bahsa resmi sama halnya dengan saat kita
membuat surat dinas dan surat jual beli, maka bahasa formal yang kita gunakan.
Lebih jauh lagi Cher dalam hikmat menambahkan ragam atau variasi
bahsa itu berdasarkan sosiologisnya, jenis bahasa berdasarkan sifat politik dan
jenis bahasa berdasarkan tahap pemerolehannya. Namun dalam buku ini tidak di
jelaskan ragam ragam bahasa tersebut karena pembahsannya tersebut ke dalam
bidang ilmu sosiolinguistik yang menggkaji bahasa berkenaan dengan masyarakat

12
Tabel

13
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, berbeda beda
menurut topik yang di bicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara,
orang yang di bicarakan, serta menurut medium pembicara. Dalam konteks ini
ragam bahasa meliputi bahasa lisan dan bahasa baku tulis.
Pada ragam bahasa baku tulis di harapkan para penulis mampu
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menggunakan EYD,
sedangkan untuk ragam bahasa lisan di harapkan warga Negara Indonesia mampu
mengucapkan dan memakai bahasa Indonesia dengan baik serta bertutur kata
sopan sebagaimana pedoman yang ada.

B. SARAN
Sebaiknya kita atau siapapun penduduk Indonesia menggunakan ragam
bahasa yang baik dan benar sehingga keberadaan ragam bahasa itu sendiri tidak
punah dengan adanya bahasa bahasa yang terkadang jauh dari aturan bahasa yang
ada di Indonesia.

14
DAFTAR PUSTAKA

Hikmat,Ade dan Nani Sholihati.Bahasa Indonesia (Untuk Mahasiswa S1 dan


Pasca Sarjana, Guru, Dosen, Praktisi, dan umum).(Jakarta :
PT.Grasindo,2013)
Rini Damayanti RD Dan Tri Indrayanti,Bahasa Indonesia Untuk
Perguruan Tinggi,(Surabaya : Victory Inti Cipta,2015)

15

Anda mungkin juga menyukai