Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
5. Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium:
Hemoglobin (Hb): 7,6 g/dL, Hematokrit (Ht): 22 vol%, Red Blood Cell (RBC):
3,055.000/mm3, white blood cell (WBC): 7.400/mm3, MCV: 72 besi serum 20/L, total
iron binding capacity (TIBC) 560/DL, Ferritin 5ng/mL.
a. Bagaimana Interpretasi pemeriksaan penunjang pada kasus ini?
b.
c. Bagaimana mekanisme abnormal pada pemeriksaan penunjang Ht?
Hematokrit Ialah presentase volume seluruh eritrosit yang ada di dalam darah
yang diambil dalam volume eritrosit yang dipisahkan dari plasma dengan cara
memutarnya dalam tabung khusus dalam waktu dan kecepatan tertentu. Hb dalam
kasus ini menurun dikarenakan adanya gangguan eritropoesis yang berhubungan
dengan defisiensi Fe. Hb menurun berbanding lurus dengan hematokrit, sehingga
hematokrit juga menurun.
f. Bagaimana mekanisme abnormal pada pemeriksaan penunjang Trombosit?
Pada kasus ini, eritropoetin mengalami penurunan dikarenakan defisiensi Fe.
Tubuh menganggap bahwa eritropoetin mirip dengan trombopoetin, sehingga agar
sel darah tetap padat maka hati akan memproduksi trombosit. Trombosit juga
dihasilkan dikarenakan terdapat peningkatan IL-6 (sitokin prekursor proinflamasi)
sebagai kompensasi dari inflamasi yang ia derita. Maka dari itu, trombosit akan
meningkat berbanding lurus dengan prekursor proinflamasi.
6. Gambaran apusan darah tepi:
Eritrosit: mikrositik hipokrom, anisopoikilositosis, ditemukan cigar-chaped cell dan
pencil cell
Leukosit: jumlah cukup, morfologi normal.
Trombosit: jumlah meningkat, penyebaran merata, morfologi normal
Feces:
Tes darah samar (+)
Kesan: Anemia Mikrositik hipokrom suspek defisiensi besi disertai trombositosis
reaktif
a. Apa penyebab dari Anemia mikrositik hipokrom?
Adanya defek pada pembentukan hemoglobin
Catatan :
Hasil dinilai dengan cara :
Negative - tidak ada perubahan warna atau samar-samar hijau
Positif + hijau
Positif 2 + biru bercampur hijau
Positif 3 + biru
Positif 4 + biru tua