Anda di halaman 1dari 7

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

GAMBARAN FAKTOR RISIKO AKTIVITAS FISIK, KUALITAS TIDUR, DAN


STRES DENGAN TEKANAN DARAH PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Hany Yuliani, Henry Setyawan Santoso, Mateus Sakundarno Adi,


Lintang Dian Saraswati

Bagian Epidemiologi dan Penyakit Tropik, Fakultas Kesehatan Masyarakat


Universitas Diponegoro
Email : hanyyuliani57@gmail.com

Abstract: Hypertension was an increasing of blood pressure in artery.


Adolescent who suffered from high blood pressure were likely to undergo it until
adulthood. Research in Semarang hypertension in adolescents increase in 2013
(0,04 %) from year 2012 (0.02%). The purpose of this study was describe the
factors related with blood pressure at student research in a faculty of engineering
Diponegoro University. This study type was descriptive observational with cross
sectional design. The population of this study were all students in faculty of
engineering Diponegoro University. 100 samples were choosen by using
accidental sampling. Descriptive analysis results showed that prevalence of
prehypertension systolic 43% dan prehypertension diastolic 61%. Systolic and
diastolic prehypertension were mostly found on less physical activity (61,8%),
had stress (45,5%), had bad quality of sleep (58,0%)It was concluded that the
occurred of hypertension was most suggestion for adolescents were to do
physical activity, and enough sleep.

Keyword:Blood pressure, Student

387
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

PENDAHULUAN Indonesia.(4)Penelitian epidemiologis


yang dilakukan di Indonesia dari
Latar Belakang tahun 2007-2013 menunjukkan 1,8 –
18,6% penduduk yang berusia 20
Seiring dengan terjadinya transisi tahun adalah penderita hipertensi.
epidemiologi saat ini, terjadi
perubahan pola penyakit dari penyakit Ada banyak faktor yang berkaitan
infeksi menjadi non infeksi (penyakit dengan terjadinya tekanan darah
degeneratif) seperti penyakit jantung, tinggi pada remaja diantarnya yaitu:
hipertensi, ginjal dan stroke(1) Aktivitas fisik, Kualitas tidur, serta
Stres.
Tekanan darah merupakan faktor
yang amat penting pada sistem Aktivitas fisik yang dilakukan secara
sirkulasi.Peningkatan atau penurunan tepat dan teratur, serta frekuensi dan
tekanan darah akan mempengaruhi lamanya waktu yang digunakan
homeostatsis di dalam tubuh. dengan baik dan benar dapat
Tekanan darah selalu diperlukan membantu menurunkan tekanan
untuk daya dorong mengalirnya darah darah.Semakin ringan kerja jantung,
di dalam arteri, arteriola, kapiler dan maka semakin sedikit tekanan pada
sistem vena, sehingga terbentuklah pembuluh darah arteri sehingga
suatu aliran darah yang menetap. mengakibatkan tekanan darah menjadi
Terdapat dua macam kelainan turun. Beberapa studi menunjukkan
tekanan darah darah, antara lain yang bahwa olahraga yang dilakukan
dikenal sebagai hipertensi atau secara rutin dan teratur dapat
tekanan darah tinggi dan hipotensi mengurangi faktor risiko terhadap
atau tekanan darah rendah. penyakit jantung koroner, termasuk
Hipertensi telah menjadi penyakit hipertensi.(5)
yang menjadi perhatian di banyak
Negara di dunia, karena hipertensi Kurang tidur merupakan faktor
seringkali menjadi penyakit tidak risiko hipertensi pada orang dewasa,
menular nomor satu di banyak yang penyebabnya diketahui bahwa
Negara.(2)Hipertensi atau tekanan tidur lebih pendek akan menyebabkan
darah tinggi adalah penyakit yang disfungsi endokrin dan sistem
terjadi akibat peningkatan tekanan metabolik. Hal ini membuktikan bahwa
darah yang merupakan suatu adanya potensi besar terhadap
keadaan ketika tekanan darah dampak pengurangan frekuensi tidur.
meningkat melebihi batas normal Seseorang dengan kualitas tidur yang
tekanan darah sistolik ≥140 mmHg buruk akan mengalami peningkatan
atau tekanan darah diastolik ≥ 90 peluang
mmHg. Penyakit ini dipengaruhi oleh prehipertensi.(6)DalamCirculation
cara dan kebiasaan hidup Journal mengatakan bahwa gangguan
seseorang.(3) tidur sudah saatnya untuk masuk ke
dalam 10 faktor resiko yang dapat
Prevalensi hipertensi di seluruh dimodifikasi untuk mencegah kejadian
dunia sekitar 972 juta orang atau penyakit jantung.(7)
26,4% penghuni bumi mengidap
hipertensi Dari 972 juta pengidap Stres adalah suatu reaksi tubuh
hipertensi, 333 juta berada di negara yang dipaksa, di mana ia boleh
maju dan 639 sisanya berada di menganggu homeostasis fisiologi
negara sedang berkembang, temasuk normal. Stres dapat terjadi pada

388
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) (e
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
2356
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
s1.undip.ac.id/index.php/jkm

semua orang, baik itu anak, dewasa di Fakultas teknik yang merupakan
dan orang tua.Stres juga dapat terjadi mahasiswa yang sedang mengerjakan
pada orang yang mengalami tekanan tugas akhir.Metode
Metode pengumpulan data
berat misalnya pada mahasiswi tingkat menggunakan pengukuran.Untuk
akhir yang sedang mengerjakan pengukuran Tekanan darah dengan
skripsi. menggunakanSphygmomanometer
Sphygmomanometer
raksa.
Hipertensi merupakan penyakit
yang meningkat
eningkat tiap tahunnya dan HASIL PENELITIAN
dampaknya bisa menimbulkan
kematian.faktor risiko tekanan darah A. Karakteristik Responden
tinggi yang menarik untuk dibahas
pada Mahasiswa tingkat akhir fakuktas
teknik Universitas Diponegoro yaitu
stres saat mengerjakan tugas akhir,
dan kualitas tidur, dan
d aktivitas fisik.
Penelitian atau survey mengenai
faktor risiko tentang tekanan darah
sudah pernah diteliti sebelumnya,
namun belum pernah dilakukan
penelitian pada mahasiswa tingkat Karakteristik umur responden paling
akhir fakultas teknik Universitas banyak berumur 22 tahun (73%) yaitu
Diponegoro.Oleh
.Oleh sebab itu penulis pada angkatan 2012 yang kemudian
tertarikuntuk
untuk menggambarkan diiukuti pada umur 23 tahun (14%)
beberapa faktor risiko yang pada angatan 2011, 24 dan 25 tahun
berhubungan dengan tekanan darah 13 % pada angkatan 2010.
pada mahasiswa tingkat akhir.
B. Distribusi Frekuensi Aktivitas
METODE PENELITIAN Fisik, Kualitas Tidur, dan Stres

Jenis penelitian yang digunakan 1.Distribusi


Distribusi Frekuensi Aktivitas fisik
dalam penelitian ini adalah penelitian dengan Tekanan Darah.
yang bersifat observasional dengan
desain cross sectional. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui gambaran
Tekanan darah pada mahasiswa
Tingkat akhir fakultas teknik
Universitas Diponegoro.Pengambilan
sampel dalam penelitian ini
menggunakan simple
randomsampling.Populasi
Populasi target pada
penelitian ini adalah semua
mahasiswa Fakultas Teknik Responden yang memiliki tekanan
Universitas Diponegoro darah Prehipertensi Sistolik dan
Diastolik Lebih Banyak Terjadi Pada
Responden Yang memiliki Aktivitas
Semarang.
Fisik kategori aktivitas fisik ringan
(44% dan 62%).
Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini berjumlah 100
sampel.Sampel terdiri dari 12 jurusan

389
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) (e
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
2356
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
s1.undip.ac.id/index.php/jkm

2.Distribusi
ribusi Frekuensi Kualitas Risiko hipertensi akan semakin
Tidur dengan Tekanan Darah. rendah jika aktifitas fisik dilakukan
secara teratur, baik pada seseorang
yang mengalami hipertensi maupun
obesitas. Sebaliknya, tingkat aktifitas
yang
ng rendah dihubungkan dengan
peningkatan risiko hipertensi, baik
pada orang yang kurus maupun yang
kegemukan, masing-masing masing 1,3 kali
dan 2,6 kali.(8)Pada penelitian ini
Responden
esponden yang memiliki tekanan ditemukan bahwa mahasiswa
mah teknik
darah prehipertensi sistolik lebih tingkat akhir lebih banyak dengan
banyak terjadi pada responden yang tingkat aktifitas fisik kategori ringan.
memiliki kualitas tidur buruk (43%) dan Berdasarkan hasil tabulasi silang
responden yang memiliki prehipertensi antara aktifitas fisik dan tekanan darah
diastolik lebih banyak dialami pada diketahui bahwa 44,0% 44 remaja
responden yang memiliki kualitas tidur mengalami prehipertensi sistolik dan
baik (74%). prehipertensi diastolik 62%. Hal ini
tentunya akan meningkatkan risko
3.Distribusi
Distribusi Frekuensi Stres saat remaja mengalami hipertensi
mengerjakan Tugas Akhir dengan walaupun
laupun remaja tersebut berada
Tekanan Darah. dalam tingkat aktifitas fisik yang
cukup. Selain Selain itu, beberapa
penelitian menunjukkan adanya
peningkatan volume sekuncup dan
penurunan penyesuaian pembuluh
darah akibat olahraga yang
intensif.Hal ini menjadi penghubung
pe
terjadinya peningkatan
peningkatantekanan
darah.Peningkatan tekanan darah
sistolik berbanding lurus dengan
peningkatan cardiac output dan
responden yang memiliki Tekanan intensitas olahraga.
darah prehipertensi sistolik banyak
terjadi pada responden dengan status
statu
Hasil penelitian ini serupa dengan
stres kategori stres ringan (44%) dan
penelitian yang dilakukan oleh Tsioufis
responden yang memiliki tekanan
dimanapenelitian
penelitian tersebut
darah pre hipertensi diastolik lebih
menghasilkanlkan adanya hubungan yang
banyak dialami pada responden
positif antara tingkat aktifitas fisik yang
dengan status stres kategori stres
sedang-tinggi
tinggi dengan peningkatan
sedang (67%).
tekanan darah sistolik dan denyut
nadi.(9)
PEMBAHASAN
1. Proporsi Kualitas Tidur Buruk
1. Proporsi Aktifitas Fisik Kategori Pada Perenderita Prehipertensi
Ringan Pada Penderita Sistolik 64% Dan Prehipertensi
Prehipertensi Sistolik 44,0 % dan Diastolik 73%.
Prehipertensi Diastolik 61,8 %. Kualitas tidur yang baik dapat
mencegah kejadian hipertensi.
Menurut penelitian J.E Gangswich

390
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

2005 di New York menyatakan bahwa akan menyebabkan perubahan


apabila terjadi kekurangan waktu tidur fisiologis tubuh dimana sistem
akan secara akut menaikan tekanan keseimbangan antara pengaturan
darah dan mengaktivasi sistem saraf sistem saraf simpatis dan parasimpatis
simpatis yang dalam jangka waktu terganggu, peningkatan sistem
lama hal tersebut akan memicu simpatis tersebut berperan dalam
terjadinya hipertensi.(10)Kualitas tidur peningkatan tekanan darah pada
yang buruk mencakup: durasi tidur pasien tersebut dan sebaliknya
yang kurang, gelombang tidur yang aktifitas parasimpatis akan
terganggu, mendengkur, dan hal hal menurunkan tekanan darah. Penelitian
lain yang mengganggu tidur sehingga tersebut mendukung kepada penelitian
mengganggu juga keseimbangan sebelumnya yaitu terdapat hubungan
sistem yang ada di tubuh kita. Tidur di antara kualitas tidur yang terganggu
dalam tubuh manusia diatur oleh pusat terhadap angka kejadian hipertensi.(6)
kesadaran yang ada di medulla batang Penelitian ini mengukur kualitas
otak, dan melibatkan hormonal yang tidur pada mahasiswa tingkat akhir
diatur oleh hormon kortisol yang fakultas teknik, yang dimana
sangat berperan pada irama sirkardia responden memiliki tanggung jawab
manusia untuk menyelesaikan tugas akhir
Pada penelitian ini proporsi sesuai target yang sudah ditentukan
mahasiswa teknik yang memiliki secara pribadi. Proporsi tekanan darah
kualitas tidur yang buruk dengan pre tinggi dengan kualitas tidur buruk pada
hipertensi sistolik sebesar 64% dan mahasiswa teknik lebih tinggi dari
Prehipertensi diastolik sebesar 73%. pada responden dengan kualitas tidur
Pada saat penelitian responden baik (64 % dan 73 %).
mengaku bahwa mengerjakan tugas
akhir membuat jam tidur mereka lebih 3.Proporsi Tingkat Stres
larut dan minim. Hal demikian sejalan Mengerjakan Tugas Akhir Kategori
dengan penelitian dari Bansil dkk Sedang Pada Penderita
yang berjudul Association Between Prehipertensi Sistolik Sebesar 46%
sleep disorders and hypertension Dan Pada Prehipertensi Diastoli
berdasarkan kesimpulan dari Sebesar 60 %.
NHANES 2005- 2008 menyatakan
bahwa tidur merupakan hal yang Stres adalah respon alami dari
penting untuk berkontribusi dalam tubuh dan jiwa saat seseorang
optimalisasi kesehatan dan tanda vital. mengalami tekanan dari lingkungan.
Mereka melaporkan bahwa prevalensi Stres yang berkepanjangan akan
hipertensi adalah 30.2% mengalami menyebabkan ketegangan dan
gangguan tidur, 7.5%, dan 33.0% kekhawatiran yag terus menerus,
mengalami durasi tidur yang pendek akibatnya tubuh akan melepaskan
and 52.1% melaporkan adanya hormon adrenalin dan memacu denyut
kualitas tidur yang buruk.(11) jantung lebih cepat dan lebih kuat
Pada penelitian Javaheri, S et al, sehingga tekanan darah akan
terdapat hubungan antara kualitas meningkat.(12)penelitian yang dilakukan
tidur yang terganggu terhadap pada remaja menunjukan bahwa
kejadian hipertensi pada remaja, Pada remaja memiliki tekanan darah tinggi
penelitian ini terdapat hubungan akan memiliki pembuluh darah yg
dengan nilai p= 0,001, yang berarti lebih reaktif terhadap stressor dari
membuktikan bahwa gangguan pada remaja dengan tekanan darah
kualitas tidur secara terus menerus normal.(13)Tingkat stres ringan adalah

391
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

stres karena menghadapi stresor KESIMPULAN


dalam hitungan hari, dan tingkat stres
berat adalah stres karena menghadapi 1. Mahasiswa Teknik UNDIP yang
stresor kronis, yaitu dalam hitungan mengalami Prehipertensi sistolik dan
tahun.(14)Stres yang dihadapi prehipertensi diastolik memiliki tingkat
responden merupakan stres ringa aktivitas fisik kategori ringan (44,0 %
karena intensitas stresor yang dan 61,8 %).
dihadapi kurang dari enam bulan.
Berdasarkan wawancara dengan 2. Mahasiswa Teknik UNDIP
responden penelitian ini menilai skripsi Mahasiswa Teknik UNDIP yang
sebagai ancaman yang masih wajar mengalami Prehipertensi Sistolik
sehingga masih mampu mengatasi (43,0%) memilik Kualitas tidur buruk
stresor yang dihadapi selama sedangkan prehipertensi Diastolik
menyelesaikan skripsi. (72,0%) memiliki kualitas tidur baik

Hal tersebut terlihat pada hasil 3. Mahasiswa Teknik UNDIP yang


penelitian yang menunjukan bahwa mengalami prehipertensi sistolik dan
tidak ada yang mengalami tingkat diastolik saat mengerjakan Tugas
stres berat.Berdasarkan analisis Akhir memiliki tingkat stres kategori
bivariat Proporsi mahasiswa yang ringan (45 % dan 60 %).
mengerjakan tugas akhir mengalami
pre hipertensi sistolik dan diastolik DAFTAR PUSTAKA
dengan tingkat stres sedang (67% dan
75%). Penelitian ini sejalan penelitian
Putri yang menemukan bahwa 1. Bustan Nm. Epidemiologi Penyakit
mahasiswa rumpun science-teknologi Tidak Menular. Jakarta: Rineka
Universitas Indonesia yang sedang Cipta; 2002.
mengerjakan tugas akhir dengan 2. Ibnu M. Dasar-Dasar Fisiologi
hipertensi sebesar 45,90 Kardiovaskuler. Jakarta: Egc; 1996.
%.(15)Persepsi responden terhadap
stres membuat penyelesaian skripsi 3. JNC VII. The Seventh Report Of
tidak menjadi penghambat untuk The Joint National Committee On
melakukan aktivitas lain seperti olah Prevention, Detection, Evaluation,
raga, bekerja, ataupun berorganisasi. And Treatment Of High 75 Blood
Pressure, The Jnc 7 Report. Am
Selain itu, berdasarkan informasi Med Assoc [Internet]. 2004;
yang didapat dari responden diketahui
bahwa selain mengerjakan skripsi 4. Rahajeng E, Tuminah S. Prevalensi
terdapat responden yang memiliki Hipertensi Dan Determinannya Di
beban mata kuliah yang mengulang, Indonesia. Maj Kedokt Indones.
namun skripsi tetap diselesaikan 2009;59(12):580–7.
responden karena merupakan usulan
atau penelitian lanjutan dari masing- 5. Anggraeny R. Faktor Risiko
masing dosen pembimbing.Hal ini Aktivitas Fisik, Merokok, Dan
yang mempengaruhi mahasiswa Konsumsi Alkohol Terhadap
banyak dibantu oleh dosen dalam Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di
penyelesaian skripsi dan menilai Wilayah Kerja Puskesmas
skripsi sebagai hal yang wajar. Pattingalloang Kota Makassar.
2013;

392
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

6. Javaheri S, Storfer-Isser A, Rosen Et Al. Cardiovascular Responsivity


Cl, Redline S. Sleep Quality And To Stress In Adolescents With And
Elevated Blood Pressure In Without Persistently Elevated Blood
Adolescents. Circulation. Pressure. J Hypertens.
2008;118(10):1034–40. 2001;19(1):21–7.

7. Redline S, Foody J. Sleep 14.Potter P., Perry Ag. Fundamental


Disturbances: Time To Join The Nursing: Concepts, Process, And
Top 10 Potentially Modifiable Practice. 6th Editio. St. Louis,
Cardiovascular Risk Factors? Missouri:Mosby Year Book.;
Circulation. 2011;124(19):2049–51.
15.Resti P. Hubungan Tingkat Stres
8. Torrance B, Mcguire K A, Dengan Gangguan Tidur Pada
Lewanczuk R, Mcgavock J. Mahasiswa Skripsi Di Salah Satu
Overweight, Physical Activity And Fakultas Rumpun Science-
High Blood Pressure In Children: A Technology UI. In Jakarta:
Review Of The Literature. Vasc Universitas Indonesia; 2012.
Health Risk Manag. 2007;3(1):139–
49.

9. Tsioufis C, Kyvelou S, Tsiachris D,


Tolis P, Hararis G, Koufakis N, Et
Al. Relation Between Physical
Activity And Blood Pressure Levels
In Young Greek Adolescents: The
Leontio Lyceum Study. Eur J Public
Health. 2011;21(1):63–8.

10. Gangwisch Je, Malaspina D,


Boden-Albala B, Heymsfield Sb.
Inadequate Sleep As A Risk Factor
For Obesity: Analyses Of The
Nhanes I. Sleep [Internet].
2005;28(10):1289–96. Available
From:

11.Bansil P, Kuklina E V., Merritt Rk,


Yoon Pw. Associations Between
Sleep Disorders, Sleep Duration,
Quality Of Sleep, And
Hypertension: Results From The
National Health And Nutrition
Examination Survey, 2005 To 2008.
J Clin Hypertens. 2011;13(10):739–
43.

12.Butler G. Definitions Of Stress.


Occas Pap R Coll Gen Pract
[Internet]. 1993;(61):1–5.

13. Saab Pg, Llabre Mm, Ma M, Dilillo


V, Mccalla Jr, Fernander-Scott A,

393

Anda mungkin juga menyukai