Anda di halaman 1dari 79

BAHAN AJAR

FISIKA TERAPAN

ASIH PITASARI HEGE, S.pd., M.Si

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


1
DAFTAR ISI
BAB I
SATUAN DASAR DAN SATUAN TURUNAN
1.1. Satuan Dasar Listrik
1.2. Satuan Turunan
a. Arus Listrik dan Macam Arus Listrik
b. Muatan Listrik
c. Tegangan Listrik
d.Tahanan atau Hambatan (Resistor)
e. Rapat Arus
1.3 Kelipatan Standar Desimal
BAB II
ELEKTROSTATIS
2.1 Muatan listrik
2.1.1 Terjadinya listrik statis
2.1.2 Jenis muatan listrik
2.2 Muatan listrik dalam suatu atom
2.2.1 Cara memperoleh muatan listrik
2.2.2 Elektroskop
2.3 Pengosongan muatan listrik
2.4 Penangkal petir
2.5 Hukum coulomb
2.6 Satuan muatan
2.6.1 Hukum coulomb berbunyi:
2.6.2 Pengertian medan listrik
2.6.3 Kuat medan listrik
2.6.4 Perhitungan kuat medan listrik

BAB III
PENGENALAN ARUS SEARAH.
3.1. Generator arus searah.
3.2. Batere atau accumulator.
3.3. Arus listrik:
3.4. Kuat arus listrik.
3.5. Rapat arus.
3.6. Tahanan dan daya hantar.
3.7. Potensial.

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


2
BAB IV
RANGKAIAN ARUS SEARAH
4.1. Rangkaian arus
4.2.Cara pemasangan alat ukur.
4.3. Hukum ohm.
4.4. Hukum kirchoff.
BAB V
PENGERTIAN ARUS BOLAK-BALIK.
5.1. Gem (gaya elektromotoris)
5.1.2. Nilai puncak (peak value).
5.1.3. Nilai rata-rata (average value).
5.1.4. Nilai efektip, (effectiv value)
5.1.1. Nilai sesaat (instantaneous value).
5.2. Frekuensi dan periode arus bolak-balik
5.3. Frekuensi sistem.
5.4. Tahanan ohm (resistansi) didalam rangkaian arus bolak-balik.
5.5. Tahanan induktif.
5.6. Reaktansi kapasitip. (tahanan kapasitip).
5.7. Hubungan deret dengan tahanan ohm.
5.7.1. Hubungan deret gulungan induksi dengan tahanan ohm.
5.7.2. Hububgan deret dari kapasitor dan tahanan ohm.
5.7.3. Hubungan deret antara sebuah capasitor dengan induktor.
5.7.4. Hubungan antara tahanan reaktansi, induktif dan capasitor.

BAB VI
DAYA LISTRIK ARUS BOLAK-BALIK.
6.1. Daya 1 fasa
6.2. Kuat arus dan daya listrik semu
6.3. Daya aktif atau daya nyata (watt)
6.4. Daya reaktif. (var).
6.5. Segi tiga daya
6.6. Rugi-rugi listrik.
6.6.1. Rugi pada trafo
6.6 2.Rugi pada media.
BAB VII
KONSEP ENERGI DAN DAYA LISTRIK
7.1. Energi listrik
7 2. Daya listrik
7.3. Pemanfaatan energi listrik
DAFTRA PUSTAKA.

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


3
BAB I
SATUAN DASAR DAN SATUAN TURUNAN

1.1.Satuan Dasar Listrik


Satuan adalah suatu unit yang digunakan untuk memastikan kebenaran
pengukuran atau sebagai nilai standar bagi pembanding alat ukur, dan
perlengkapannya untuk melindungi kepentingan umum.Satuan digunakan sebagai
disiplin ilmu untuk mendefinisikan berbagai pengukuran, rumus, dan data.
Pada teknik listrik, juga memerlukan satuan sebagai patokan untuk
mendefinisikan besar kecilnya nilai suatu data perhitungan atau pun pengukuran.
Berikut ini adalah macam-macam satuan listrik yang sering digunakan :
1. Joule (J)
Joule adalah satuan dasar untuk kerja atau energi yang didefinisikan sebagai 1
Newton meter (1 Nm). Penggunaan gaya 1 N yang konstan sepanjang jarak 1
meter akan mengeluarkan energi 1 joule. 1 joule adalah ekivalen dengan 0,73756
kaki Pound gaya (ft-lbf). satuan Energi yang lainnya adalah Kalori (Cal), = 4,1868
Joule, Satuan termal British,British Thermal Unit (Btu). yang besarnya = 1055,1
Joule dan Kilo Watt Jam, Kilo Watt Hour (KWh) = 3x106 Joule.

2. Watt (W)
Watt adalah banyaknya kerja yang dilakukan per satuan waktu.satuan dasar daya
adalah Watt (W) yang didefinisikan sebagai 1 Joule/Second. 1 Watt adalah
ekivalen dengan 0,7375 ft-lbf/s. Juga ekivalen dengan 1/745,7 daya kuda,Horse
Power (Hp).

3. Newton (N)
Newton adalah satuan dasar untuk gaya yang menyatakan gaya yang diperlukan
untuk memberikan percepatan sebesar 1m/s2 kepada massa 1 kg. Gaya 1 Newton
adalah ekivalen dengan 0,22481 Pound Gaya (lbf).

4. Amper (A)
Amper adalah satuan dasar untuk menyatakan kuat arus listrik sesuai dengan SI
(Satuan Internasional). 1 Amper didefinisikan sebagai arus konstan ketika
dipertahankan akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10 -7 Newton/meter diantara dua
penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan berjarak 1
meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


4
5. Volt (V)
Volt adalah satuan untuk menyatakan besar kecilnya nilai beda potensial
(tegangan) pada suatu rangkaian listrik. 1 Volt didefinisikan sebagai besarnya
gaya gerak listrik (GGL) yang mampu menghasilkan arus listrik sebesar 1 Amper
dalam suatu konduktor dengan resistansi sebesar 1Ω.

6. Coulomb (C)
Coulomb adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan besar kecilnya nilai
muatan elektron.1 coulomb didefinisikan sebagai jumlah muatan listrik yang
dipindahkan oleh arus listrik sebesar 1 ampere dalam waktu 1 detik.

7. Farad (F)
Farad adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan besar kecilnya nilai
kapasitas Kapasitor. 1 Farad didefinisikan sebagai kapasitas kapasitor dengan beda
potensial 1 Volt yang dapat menyalurkan muatan listrik sebesar 1 coulomb.

Pada saat melakukan pengukuran listrik diperlukan satuan dari suatu


besaran tertentu.Adapun yang dipakai adalah Satuan Internasional yang
disingkat dengan SI.
Beberapa satuan dasar listrik tersebut :
Tabel 1 : Satuan Dasar Listrik

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


5
1.2. Satuan Turunan
Satuan turunan adalah satuan yang berdasarkan kepada satuan lain.Satuan
turunan adalah satuan yang diturunkan dari satuan pokok .Hal ini dibutuhkan
untuk meenyatukan hubungan-hubungan antar satuan.
Satuan dasar dapat dikombinasikan untuk mendapatkan satuan pengukuran
besaran lainnya yang disebut satuan turunan . Sebagai tambahan ada dua dari
satuan tanpa dimensi yaitu radian (rad) dan steradian (sr), 20 satuan turunan
lainnya memiliki satuan nama yang khusus.

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


6
FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK
7
Dalam beberapa hal, satuan besaran dasar dirasa kurang sesuai dengan
kebutuhan, karena terlalu besar atau terlalu kecil, misalnya Kapasitor
mempunyai satuan dasar Farad, namun satuan tersebut terlalu besar , dan
yang sering dipakai adalah dalam μF (micro Farad) atau nF (nano Farad)
bahkan pF (piko Farad) , contoh lain adalah Resistor yang menggunakan
satuan kΩ bahkan hingga MΩ (mega Ohm) sehingga diperlukan faktor
pengali dari besaran satuan standar tersebut, dibawah ini adalah tabel 2.3
yang memberikan informasi masalah pengali tersebut.

a. Arus Listrik
Arus listrik merupakan gerakan elektro-elektron yang mengalir ke satuan arah
gerakan elektron tersebut.
Listrik sebagai energi dapat dibangkitkan dari energi yang lain misalnya
mekanik, kimia dan panas.
Listrik dapat mengalirmelalui bahan penghantar (konduktor) yaitu bahan
yang memiliki elektron bebas didalamnya seperti logam tetapi kayu tidak bisa
karena tidakmemilikielektron bebas (penyekat/isolator).
Penghantar yang menghubungkan kutub-kutub sebuah sumber listrik
terletak didalam medan listrik. Karena medanlistrikinilah elektron-elektron

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


8
bebas didalam penghantar bergerak dan terjadilah aliran/arus listrik.
Aliran listrik yang berasal dari elemen contohnya aki dan batre mempunyai
arah yang tetap yaitu dari kutub berpotensi tinggi kekutub yang berpotensi
rendah.
Sedang yang berasal dari generator arahnya ada tetap dan ada yang berubah.
Aliran listrik yang arahnya tetap disebut aliran listrik searah (DC= Direct
Current) dan yang tidak tetap sering disebut aliran listrik bolak-balik
(AC = Alternating Current).
Ada dua macam jenis arus listrik yaitu arus searah (DC) dan arusbolak-
balik (AC). Arus searah jika elektron yang bergerak secara terus menerus
dengan arah yang tetap walaupun besarnya berubah. Sedangkan pada arus
bolak-balik suatu masa elektronyang bergerak secara teratur bergantian arah
aliranmaju atau mundur. Arah maju digambarkan pada sisi +
(diatas garis 0)dan arah mundur digambarkan pada sisi –
(dibawah garis 0). Selama elektron bergerak maju, tegangan akannaik dan
akan berada dalam posisi positif (+), dalam keadaan diam, tegangan akan
menunjukkan 0 Volt dan apabila elektron bergerak mundur tegangan akan
turun dan akan berada dalam posisi negatif (-). Biasanya arus searah di dunia
elektronika digunakan pada radio, TV, komputer, dll.

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


9
Arah arus listrik berlawanan dengan arah aliran elektron. Arus lisrik mengalir
dari muatan positif ke negatif atau dari potensial tinggi ke potensial rendah
sedangkan arus elektron mengalir dari muatan negatif ke positif atau dari
potensial rendah ke potensial tinggi. Arus listrik mengalir apabila terdapat
perbedaan potensial (tegangan) dan di dalam rangkaian tertutup. Satuan
internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A) yang diambil dari nama
seorang ilmuwan Perancis yaitu Andrey Marie Ampere (1775 – 1836).
Simbol besaran arus listrik adalah I (Intencity). Misalkan bahwa dalam waktu
t detik mengalir muatan listrik sebesar Q coulomb dalam suatu penghantar
maka dirumuskan :

I=Q/t
Keterangan :
I = arus listrik…..A (ampere)
Q = muatan listrik…..C (coulomb)
t = satuan waktu…..s = second (detik)
Satuan lain untuk kuat arus misalnya mili ampere (mA) dimana 1 mA = 10 -3
A dan mikro ampere (µA) dimana 1 µA = 10-6 A.
Contoh soal :
Pada suatu penghantar mengalir muatan listrik sebanyak 60 coulomb selama
0,5 menit. Hitunglah besar arus listrik yang mengalir pada penghantar
tersebut ?
Penyelesaian :
Diketahui : Q = 60 coulomb
t = 0,5 menit = 30 detik

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


10
Ditanya :I
Jawab : I = Q / t = 60 / 30 = 2 A
Jadi besar arus listrik yang mengalir pada penghantar adalah 2 Ampere
Pada arus AC lebih komplek dalam menentukan beberapa harga yang
dimilikinya, misalnya harga puncak, harga RMS dll, secara rinci dijelaskan
seperti dibawah ini:
 Frekuensi dan Panjang Gelombang
Frekuensi adalah jumlah periode dalam satu detik.PLN memiliki frekuensi 50
Hz, artinya dalam satu detik memiliki 50 periode.Frekuensi memiliki panjang
gelombang.Panjang gelombang dihitung berdasarkan konstanta kecepatan
cahaya 300.000 km/detik.

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


11
 Harga Sesaat

 Harga Rata-rata
Harga rata-rata dari tegangan atau arus bolak balik diperoleh dengan
menghitung rata-rata harga sesaat, didapat dengan menghitung dari setengah
periode saja. Persamaan harga rata-rata adalah :

 Harga Efektif
Harga efektif dari suatu tegangan/arus bolak balik (AC) adalah sama dengan
besarnya tegangan/arus searah (DC) pada suatu tahanan, dimana keduanya
menghasilkan panas yang sama. Tegangan PLN 220 V merupakan tegangan
efektif, bukan harga tegangan sesaat dan bukan pula harga tegangan
maksimum. Harga efektif dituliskan dengan rumus sebagai berikut :

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


12
Pengertian Arus Listrik AC dan DC

Pengertian Arus Listrik AC (Alternating Current)

Arus Listrik AC adalah merupakan jenis arus yang tidak mengalir secara searah.Melainkan
bolak-balik. Arus AC memiliki nilai dan arah yang selalu berubah-ubah dan akan membentuk
suatu gelombang yang bernama gelombang sinusoida.

Gambar 1.1 Alternaing Current Curve

Pada arus listrik AC, dikenal yang namanya frekuensi.Yang mana besarnya frekuensi ini
berbeda-beda di setiap negara.

Di Indonesia, arus listrik AC yang ditetapkan oleh PLN memiliki frekuensi sebesar 50 Hertz.
Sedangkan tegangan standar untuk arus bolak-bali 1 fasa di Indonesia adalah 220 Volt.Contoh
penggunaan dari arus listrik AC pun sangat banyak.

Anda bisa dengan mudah menjumpainya dimana-mana.Hampir semua alat-alat yang ada di
rumah anda menggunakan arus listrik AC.

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


13
Gambar 1.2 Simulasi Pembangkit Energi Listrik AC

Kelebihan Arus Listrik AC (Alternating Current)

 Arus Listrik AC biasanya dipergunakan untuk menyalurkan listrik menuju tempat yang jauh
dikarenakan arus AC memiliki kerugian yang lebih kecil dibandingkan arus DC. Listrik disalurkan
menggunakan voltage yang tinggi yang sudah di step up dari trafo sehingga menjadi pilihan yang tepat
untuk menyalurkan listrik menuju ketempat yang jauh sehingga berbeda dengan arus DC.
 Arus AC sangat mudah untuk didapatkan hanya dengan menggunakan generator sedangkan untuk arus
DC sulit.

Kekurangan Arus Listrik AC (Alternating Current)

 Arus AC tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama dan juga tidak dapat dipindahkan untuk
keperluan yang tiba-tiba. Berbeda dengan arus DC yang bisa kita dapatkan atau kita pindahkan dalam
bentuk aki dan baterai.

Pengertian Arus Listrik DC (Direct Current)

Arus Listrik DC merupakan jenis arus yang mengalir secara searah.Awalnya arus DC dikira
mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif.

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


14
Gambar 1.3 Direct Current Curve

Namun kini banyak ilmuwan yang mengatakan bahwa sebenarnya arus listrik DC mengalir dari
Kutub negatif ke kutub positif.

Aliran inilah yang menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif yang membuatnya
seperti terlihat mengalir dari kutub positif ke kutub negatif.Pada arus DC, tegangan listrik
memiliki nilai dan arah yang tetap.

Contoh penggunaan dari arus DC dalam kehidupan sehari-hari juga cukup banyak.Seperti pada
handphone, laptop, radio, dan komputer.

Biasanya, arus listrik DC disimpan dalam bentuk baterai yang umum digunakan pada jam
dinding, remot TV, atau dalam bentuk aki yang tersedia pada mobil dan motor.

Gambar 1.4 Simulasi Pembangkit Energi Listrik DC

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


15
Kelebihan Arus Listrik DC (Direct Current)

 Arus Listrik DC dapat kita temui disetiap peralatan elektronik seperti remote dan segala jenisnya.
Yang dapat disimpan dalam bentuk baterai atau aki.
 Arus Listrik DC dapat diisi ulang supaya kita mudah untuk membawa dan menyimpannya dalam
waktu yang lama

Kekurangan Arus Listrik DC (Direct Current)

 Arus DC hanya bisa digunakan dalam daya yang rendah dan tidak dalam daya yang tinggi.

b. Muatan Listrik
Muatan listrik dengan notasi Q dalam satuan Coulomb, yang diambil dari
nama Charless Aaugusti de Coulomb (1736 – 1806) menyatakan bahwa :
“Satu Coulomb adalah jumlah muatan listrik yang melalui suatu titik sebesar
satu ampere selama satu detik”, dirumuskan :

Q=Ixt
c. Tegangan Listrik
Tegangan Listrik ini dinyatakan didalam Satuan Volt yang diambil dari
Seorang Ilmuwan bernama Alessandro Giuseppe Antonio Anastasio
Gerolamo Umberto Volta yang telah menemukan Baterai Volta sehingga atas
jasa Ilmuwan tersebut maka Tegangan Listrik dipakai dengan Satuan Volt.
(1748 – 1827) merupakan perbedaan potensial antara dua titik yang
mempunyai perbedaan jumlah muatan listrik, menyatakan bahwa : “Satu volt
adalah perubahan energi sebesar satu joule yang dialami muatan listrik
sebesar satu coulomb” ,
yangdirumuskan :

V=W/Q

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


16
dimana V adalah tegangan listrik dalam satuan volt, W adalah energi listrik
dalam satuan joule dan Q adalah muatan listrik dalam satuan Coulomb.

Rumus Tegangan Listrik Dengan Kuat Arus

Untuk Rumus Mencari Tegangan Listrik jika diketahui Kuat Arus Listrik dan
Hambatan Listriknya, bisa kalian lihat dibawah ini :

V=IxR

V = Tegangan Listrik dlm Satuan Volt (V)

I = Kuat Arus Listrik dlm Satuan Ampere (A)

R = Hambatan Listrik dlm Satuan Ohm (Ω)

Contoh Soal : Mencari Tegangan Listrik dengan rumus ini adalah : ” Jika
didalam suatu rangkaian Listrik terdapat Hambatan sebesar 4.5 Ω dengan
Arus Listrik yang mengalir sebesar 10 Ampere. Maka berapakah Tegangan
Listrik didalam Rangkaian Listrik tersebut ?.

Jawaban :

V=IxR

V = 10 Ampere x 4.5 Ohm

V = 45 Volt

Jadi Tegangan Listrik didalam Rangkaian Listrik tersebut adalah 45 Volt.

Rumus Tegangan Listrik Dengan Daya Listrik

Untuk Rumus Menghitung Tegangan Listrik jika diketahui Daya Listriknya


dan bisa kalian lihat rumusnya dibawah ini :

V=P/I

V = Tegangan Listrik dlm Satuan Volt


FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK
17
P = Daya Listrik dlm Satuan Watt

I = Kuat Arus Listrik dlm Satuan Ampere

Contoh Soal Menghitung Tegangan Listrik dengan rumus ini adalah : ”


Terdapat Televisi dengan Kuat Arus Listrik sebesar 1.2 Ampere dengan
besaran Daya Listriknya sebesar 264 Watt. Maka berapakah Tegangan
Listriknya ?

Jawaban :

V=P/I

V = 264 Watt / 1.2 Ampere

V = 220 Volt

Maka Tegangan Listrik yang digunakan di Televisi tersebut sebesar 220 Volt.

d. Tahanan atau Hambatan (Resistor)


Apabila terjadi beda potensial antara kedua ujung dari suatu konduktor, maka
akan menyalurkan muatan listrik pada konduktor tersebut yang menyebabkan
terjadinya arus listrik pada konduktor tersebut. Besarnya arus yang mengalir
ini akan sebanding dengan beda potensial (tegangan) pada konduktor tersebut.
Perbandingan antara besarnya beda potensial (V) dengan arus (I) yang
mengalir, maka akan menunjukan suatu besaran tertentu yang disebut dengan
Konstanta. Nilai konstanta ini dinamakan dengan resistansi atau tahanan, yang
diberi notasi R dalam satuan ohm (? ), yang diambil dari nama George Simon
Ohm (1787 – 1845) menyatakan : “Tahanan satu ohm adalah besarnya resistor
atau hambatan yang menyebabkan mengalirnya arus listrik sebesar satu
ampere apabila pada kedua ujung resistor tersebut dihubungkan dengan
sumber tegangan sebesar satu volt”,

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


18
Untuk selanjutnya persamaan di atas dikenal dengan “Hukum Ohm” yang
merupakan konsep dasar dalam teknik listrik yang menyatakan hubungan
antara tegangan, arus dan tahanan. Hubungan antara Resistansi (Resistance)
atau Hambatan Listrik dengan Tegangan (Voltage) dan Arus Listrik (Current)
dapat dijelaskan dengan Hukum Ohm yang dikemukan oleh seorang
fisikawan Jerman yang bernama Georg Simon Ohm (1789-1854) pada tahun
1825.

Berikut ini adalah persamaan Hukum Ohm :

V=IxR atau R=V/I atau I= V/R

Dimana :
V = Tegangan Listrik (Voltage), (V)
I = Arus Listrik (Current), diukur dalam satuan Ampere (A)
R = Hambatan Listrik atau Resistansi (Resistance), (Ω)

Dari persamaan tersebut, dapat dijelaskan bahwa setiap 1 Ampere arus listrik
yang mengalir melewati sebuah komponen dengan beda potensial atau
tegangan sebesar 1 Volt, maka resistansi atau hambatan listrik pada
komponen tersebut adalah 1 Ohm.

Contoh Soal
Jika suatu rangkaian yang diberikan tegangan 24V dan membutuhkan arus
listrik sebesar 0,5A maka hambatan yang diperlukan adalah 48 Ohm.
R = V/I
= 24/0,5
R = 48 Ω.

Hubungan Hambatan Listrik dengan Tegangan dan Arus Listrik ini juga
dapat dianalogikan dengan sebuah tangki air yang berada pada ketinggian
tertentu di atas tanah.Di dasar tangki tersebut terdapat sebuah pipa air yang
digunakan untuk mengaliri air.Jumlah air pada tangki air dapat diibaratkan
sebagai muatan listrik sedangkan tekanan di ujung selang mewakili tegangan
listrik, aliran air mewakili aliran arus listrik dan ukuran diameter pipa air
dapat dianggap sebagai resistansi.

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


19
Semakin banyak air di dalam tangki, semakin tinggi tekanan pada ujung
selang air tersebut. Sebaliknya, seiring dengan berkurangnya air didalam
dalam tangki, tekanan air pada ujung selang air tersebut juga akan berkurang.
Jumlah air yang mengalir juga akan berkurang. Demikian juga semakin
kecilnya diameter pipa air, semakin sedikit air yang dapat mengalir.

f. Rapat Arus
Rapat arus adalah besarnya arus yang mengalir pada setiap 𝑚𝑚2 luas penampang
penghantar listrik yang diukur dengan satuan ampere per 𝑚𝑚2 (A/𝑚𝑚2 ), yang dapat
dirumuskan :
S = I/q
dimana S : rapat arus (A/mm2), I : kuat arus (A) dan q : luas penampang penghantar
(mm2).

Contoh 1.1
Kawat dengan penampang sebesar 2 mm2 dilalui arus listrik sebesar 1 ampere, akan
mempunyai rapat arus yang sama dengan rapat arus dari sebuah kawat yang
berpenampang 6 mm2 dengan kuat arus sebesar 3 ampere.

Perhatikan : dengan

1.3 Kelipatan Standar Desimal


Untuk menyatakan harga-harga yang lebih besar dan lebih kecil dari satuan
dasar yang digunakan, maka digunakan standar kelipatan desimal berikut :

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


20
Tabel 2: Kelipatan Standar Desimal

Tabel 3 : Besaran Listrik dan Alat Ukur

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


21
Tabel 4 :Satuan Turunan Besaran Listrik

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


22
BAB II
ELEKTROSTATIS

2.1 muatan listrik


pernahkah anda terkejut ketika tangan anda menyentuh layar tv?
Apakah yang menyebabkan peristiwa sengatan yang kadang-kadang disertai rasa sakit
itu?Sengatan itu merupakan akibat yang ditimbulkan oleh listrik statis.Petir yang sering anda lihat
pada saat hari hujan itu juga merupakan contoh peristiwa alam yang disebabkan listrik statis.
Apakah listrik statis itu?

2.1.1 terjadinya listrik statis


Kata “listrik” dalam bahasa inggris electric, berasal dari bahasa yunani elektron, yang berarti
“amber”. Amber adalah pohon damar yang membatu, dan pengetahuan kuno membuktikan bahwa
jika anda menggosok batang amber dengan sepotong kain, maka amber menarik potongan daun
kecil-kecil atau debu. Batang karet keras, batang kaca, atau penggaris plastik, jika digosok dengan
sepotong kain juga akan menunjukkan “efek amber” atau listrik statis sebagaimana yang kita sebut
sekarang. Barangkali anda telah memiliki pengalaman tentang listrik statis yakni ketika anda
menyisir rambut kering, atau ketika menyetrika baju nilon. Pada setiap kasus tadi, suatu benda
menjadi “bermuatan” listrik karena proses gosokan dan dikatakan memiliki muatan listrik. Apakah
seluruh muatan listrik sama? Atau mungkinkah terdapat lebih dari satu jenis?

2.1.2 jenis muatan listrik


Sesuai dengan hasil percobaan anda, terdapat dua jenis muatan listrik. Ketika penggaris plastik
kedua yang telah dimuati dengan cara yang sama didekatkan pada penggaris plastik pertama,
penggaris pertama bergerak menjauhi penggaris kedua. Peristiwa ini ditunjukkan pada gambar 1a.
Ketika batang kaca kedua yang telah dimuati dengan cara yang sama didekatkan pada batang kaca
pertama, batang kaca kedua juga bergerak menjauhi batang kaca pertama. Peristiwa ini
ditunjukkan pada gambar 1b. Tetapi, jika batang kaca yang bermuatan didekatkan pada penggaris
plastik yang bermuatan, akan didapatkan bahwa keduanya akan saling menarik, gambar 1c.

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


23
Gambar 1: Muatan yang tak sejenis tarik menarik, sedangkan muatan yang sejenis tolak menolak
satu dengan yang lain

Karena itu, muatan pada batang kaca haruslah berbeda dengan muatan pada penggaris
plastik.Memang, melalui eksperimen seluruh muatan benda dapat dikategorikan ke dalam dua
jenis. Setiap benda bermuatan yang ditarik oleh penggaris plastik, akan ditolak oleh batang kaca,
atau setiap benda yang ditolak oleh penggaris plastik, akan ditarik oleh batang kaca. Jadi terdapat
dua jenis muatan listrik yaitu, muatan yang ditolak batang kaca bermuatan, dan muatan yang
ditarik batang kaca bermuatan.
Dua jenis muatan listrik yang ditunjukkan tersebut dinyatakan oleh seorang amerika, seorang
saintis, seorang filosuf yang bernama benjamin franklin (1706-1790) sebagai muatan positif dan
muatan negatif. Franklin memilih muatan pada batang kaca yang digosok adalah mua tan positif,
sedangkan muatan pada penggaris plastik yang digosok (atau amber) adalah muatan negatif.
Sampai sekarang kita masih mengikuti perjanjian ini.Hukum kekekalan muatan
Franklin mengusulkan bahwa jumlah muatan yang dihasilkan oleh suatu benda melalui suatu
proses penggosokan, adalah sama dengan jumlah muatan positip dan negatip yang dihasilkan.
Jumlah bersih muatan yang dihasilkan oleh suatu benda selama proses penggosokan adalah nol.
Contoh, ketika penggaris plastik digosok dengan kain wol, plastik memperoleh muatan negatip dan
kain wol memperoleh muatan positip dengan jumlah yang sama.
Muatan-muatan tersebut dipisahkan, namun jumlah kedua jenis muatan adalah sama. Ini adalah
contoh dari suatu hukum yang berlaku sampai sekarang, yang dikenal dengan nama hukum
kekekalan muatan listrik yang berbunyi: jumlah bersih muatan listrik yang dihasilkan pada dua
benda yang berbeda (penggaris plastik dan kain wol) dalam suatu proses penggosokan adalah nol.
Jika suatu benda atau suatu daerah ruang memperoleh muatan positif, maka akan dihasilkan

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


24
sejumlah muatan negatif dengan jumlah yang sama pada daerah atau benda di sekitarnya.

2.2 muatan listrik dalam suatu atom


Gambar 2 memperlihatkan model atom sederhana, terdiri dari muatan positif di dalam inti,
dikelilingi satu atau lebih elektron. Inti berisi proton-proton bermuatan positif, dan netron yang
tidak bermuatan listrik. Besarnya muatan proton dan elektron adalah sama,tetapi tandanya
berlawanan. Karena itu atom-atom netral berisi proton-proton dan elektron-elektron dengan jumlah
yang sama. Meskipun demikian, suatu atom kadang- kadang akan kehilangan satu atau lebih
elektron, atau akan memperoleh elektron-elektron ekstra. Pada kasus ini, atom akan bermuatan
positip atau negatip, dan disebut ion.

Gambar 2: Model atom sederhana.


Umumnya, ketika benda dimuati melalui gosokan, benda-benda akan mempertahankan muatannya
hanya sebentar, kemudian kembali ke keadaan netral. Kemana muatan pergi?Dalam beberapa
kasus, hal ini dinetralkan oleh ion-ion bermuatan di udara (misalnya, oleh tumbukan dengan
pertikel-partikel bermuatan, yang kita kenal sebagai sinar kosmik dari ruang angkasa yang
mencapai bumi).Hal yang penting diketahui, bahwa muatan dapat lepas ke inti air di udara. Ini
karena molekul-molekul air adalah polar, meskipun molekul-molekul air tersebut adalah netral,
muatan molekul-molekul air tidaklah disalurkan secara seragam sebagaimana diperlihatkan pada
gambar 3. Jadi elektron-elektron ekstra pada penggaris plastik, dapat lepas ke udara karena ditarik
menuju molekul-molekul positip air. Di sisi lain, benda-benda yang dimuati secara positip, dapat
dinetralkan oleh hilangnya (berpindahnya) elektron-elektron air dari molekul-molekul udara ke
benda-benda bermuatan positip tersebut. Pada udara kering, listrik statis lebih mudah diperoleh
karena udara berisi lebih sedikit molekul-molekul yang dapat berpindah.Pada udara lembab, adalah
sulit untuk membuat benda bermuatan tahan lama.Muatan yang berlawanan pada ujung yang
berbeda, maka disebut sebuah molekul “polar
FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK
25
Gambar 3: sebuah molekul air. Karena molekul air mempunyai

2.2.1 cara memperoleh muatan listrik


Bila sebuah benda logam bermuatan positif disentuhkan dengan benda logam lain yang tidak
bermuatan (netral), maka elektron-elektron bebas dalam logam yang netral akan ditarik menuju
logam yang bermuatan positif tersebut sebagaimana diperlihatkan pada gambar 4. Karena
sekarang logam kedua tersebut kehilangan beberapa elektronnya, maka logam ini akan bermuatan
elektron

Gambar 4:Batang logam netral memperoleh muatan ketika disentuh dengan benda logam lain
yang bermuatan. positif.

Proses demikian disebut memuati dengan cara konduksi atau dengan cara kontak, dan kedua
benda tersebut akhirnya memiliki muatan dengan tanda yang sama.
Bila benda yang bermuatan positip didekatkan pada batang logam yang netral, tetapi tidak
disentuhkan, maka elektron-elektron batang logam tidak meninggalkan batang, namun elektron-
elektron tersebut bergerak dalam logam menuju benda yang bermuatan, dan meninggalkan muatan
positip pada ujung yang berlawanan, seperti diperlihatkan pada gambar 5.

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


26
Gambar 5:Memberi muatan dengan jalan induksi

Muatan tersebut dikatakan telah diinduksikan pada kedua ujung batang logam.Proses demikian
disebut memuati dengan cara induksi. Tentu saja tidak ada muatan yang dihasilkan dalam batang;
muatan hanya dipisahkan. Jumlah muatan pada batang logam masih sama dengan nol. Meskipun
demikian, jika dipotong menjadi dua bagian, kita akan memiliki dua benda yang bermuatan, satu
bermuatan positip dan yang lain bermuatan negatip. Cara lain untuk menginduksi muatan pada
benda logam adalah dengan jalan menghubungkan logam tersebut menuju ground melalui kawat
konduktor sebagaimana ditunjukkan pada gambar 6a ( berarti ground). Selanjutnya benda
dikatakan di “ground-kan” atau “dibumikan”. Karena bumi sangat besar dan dapat
menyalurkan elektron, maka bumi dengan mudah dapat menerima ataupun memberi elektron-
elektron; karena itu dapat bertindak sebagai penampung (reservoir) untuk muatan. Jika suatu
benda bermuatan negatip didekatkan ke sebuah logam, maka electron-elektron bebas dalam
logam akan menolak dan beberapa electron akan bergerak menuju bumi melalui kabel (gambar
6b).

Gambar 6.Induksi muatan pada suatu benda yang dihubungkan ke bumi.

Ini menyebabkan logam bermuatan positif. Jika sekarang kabel dipotong, maka logam akan
memiliki muatan induksi positif (gambar 6c).

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


27
2.2.2 elektroskop
Elektroskop adalah suatu piranti yang dapat digunakan untuk mendeteksi muatan. Sebagaimana
diperlihatkan gambar 7, di dalam sebuah peti kaca terdapat dua buah daun elektroskop yang dapat
bergerak (kadang-kadang yang dapat bergerak hanya satu daun saja), biasanya dibuat dari emas.
Daun-daun elektroskop ini dihubungkan ke sebuah bola logam yang berada di luar peti kaca
melalui suatu konduktor yang terisolasi dari peti. Apabila benda yang bermuatan

Gambar 7: Elektroskop

Positip didekatkan ke bola logam, maka pemisahan muatan terjadi melalui induksi, elektron-
elektron ditarik naik menuju bola, sehingga kedua daun elektroskop bermuatan positip dan saling
menolak (gambar 8a). Proses demikian disebut memuati dengan cara induksi. Sedangkan, jika bola
dimuati dengan cara konduksi, maka bola logam konduktor, dan kedua daun elektroskop
memperoleh. Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa dengan cara ini, anda tidak dapat
menentukan tanda muatan, karena dalam setiap kasus, kedua daun elektroskop saling menolak satu
dengan yang lain. Meskipun demikian, suatu elektroskop dapat digunakan untuk menentukan

Gambar 8:Elektroskop dimuati (a) dengan cara induksi, (b) dengan cara konduksi
“tanda muatan” jikapertama-tama pemisahan muatan dilakukan dengan cara konduksi, misalnya

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


28
secara negatip, sebagaimana ditunjukkan pada gambar 9a. Sekarang, jika benda bermuatan
negatip didekatkan, sebagaimana ditunjukkan pada gambar 9b, maka lebih banyak elektron
diinduksi untuk bergerak ke bawah menuju daun-daun elektroskop sehingga kedua daun ini
terpisah lebih lebar. Di sisi lain, jika muatan positip didekatkan, maka elektron-elektron akan
diinduksi untuk bergerak ke atas, sehingga menjadi lebih negatip dan jarak pisah kedua daun ini
menjadi berkurang (menjadi lebih sempit), seperti pada gambar 9c.

Gambar 9: Elektroskop yang pertama-tama dimuati dapat digunakan untuk menentukan tanda
dari suatu muatan yang diberikan.

2.3 pengosongan muatan listrik


Loncatan muatan listrik terjadi pada saat muatan listrik bergerak secara bersama-sama. Kejadian
ini disebut pengosongan listrik statis. Pengosongan itu ditunjukkan oleh sambaran petir pada
gambar 10.

Gambar 10: Petir adalah contoh loncatan muatan listrik statis yang besar

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


29
muatan listrik dapat hilang dengan pengosongan. Pengosongan terjadi apabila tersedia suatu jalan
bagi elektron-elektron untuk mengalir dari suatu benda bermuatan ke benda lain. Perpindahan
muatan listrik statis dari satu benda ke benda lain disebut penetralan atau pengosongan muatan
statis. Pengosongan itu lazim juga disebut pentanahan, karena muatan itu sering dikosongkan
dengan cara menyalurkan ke tanah. Pengosongan muatan statis di udara dapat terjadi sangat besar
sehingga menimbulkan suara dahsyat yang kita sebut guntur. Proses terjadinya petir dapat
dijelaskan pada gambar 11a, 11b, dan 11c. Bacalah keterangan ketiga gambar tersebut.

Gambar 11:Proses terjadinya petir

2.4 penangkal petir


Batang logam penangkal petir sering dipasang di atas atap rumah bertingkat atau di atas bangunan
tinggi, dan dihubungkan ke dalam tanah melalui kabel logam . Penangkal petir, melindungi
rumah dan bangunan tinggi tersebut dari kerusakan oleh energi listrik yang
Besar di dalam petir. Penangkal petir ini menyediakan suatu jalan aman, atau pentanahan, agar
arus listrik petir mengalir masuk ke dalam tanah, bukan melewati rumah atau bangunan lain.
Pernahkah anda melihat penangkal petir?Pernahkah anda melihat bangunan tinggi yang dilengkapi
dengan penangkal petir seperti gambar 12. Penangkal petir itu merupakan contoh pengosongan
muatan statis yang tidak menimbulkankerusakan.

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


30
Gambar 12.:Pada saat terjadi petir, pengosongan listrik statis dari bagian bawah awan yang
bermuatan ke bumi akan melewati batang penangkal petir ini. Muatan listrik akan
mengalir ke bawah dengan aman melalui kabel logam tersebut, dan masuk ke
dalam tanah.
2.5 Hukum Coulomb
Anda telah melihat bahwa muatan tak sejenis tarik-menarik dan muatan sejenis tolak-menolak,
dengan kata lain ada gaya yang bekerja antara dua atau lebih benda yang bermuatan. Besar gaya ini
bergantung pada besar muatan dan jarak antara muatan tersebut. Pada tahun 1785 seorang ahli
fisika bangsa perancis yang bernama charles coulomb (1736-1806) telah menyelidiki hubungan
antara besaran-besaran tersebut di atas. Jenis peralatan yang digunakan oleh coulomb tampak pada
gambar 14. Batang yang diisolasi dengan bola-bola konduktor kecil a dan a’, digantungkan melalui
kawat tipis. Bola yang sama yaitu b, ditempatkan didekat bola a. Ketika bola a dan bola b
bersama-sama disentuh dengan benda yang bermuatan, maka muatan menyebar ke kedua bola
(bola a dan b) secara merata. Karena kedua bola a dan b memiliki ukuran yang sama, maka kedua
bola tersebut menerima muatan dengan jumlah yang sama. Simbol untuk muatan adalah q. Oleh
karena itu, besarnya muatan pada bola-bola a dan b dapat disimbolkan dengan notasi qa dan qb.
Coulomb menemukan bagaimana gaya antara kedua bola yang bermuatan, a dan b tergantung
pada jarak tertentu. Pertama ia dengan hati -hati mengukur besarnya gaya yang diperlukan untuk
memutar kawat yang digantung melalui sudut yang diberikan. Dia kemudian menempatkan muatan
yang sama pada bola a dan b dan mengubah jarak keduanya d, antara keduanya. Gaya
menggerakkan a dari posisi diamnya, memutar kawat yang digantung. Dengan mengukur
pembelokan a, coulomb dapat menghitung gaya penolakan. Coulomb menunjukkan bahwa gaya

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


31
fberbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua pusat bola.

Gambar 14.: Coulomb menggunakan jenis alat ini untuk mengukur gaya antara dua bola, a dan b.
Ia mengamati penyimpangan a dengan menggunakan jarak antara a dan b yang yang
bervariasi.

Untuk menyelidiki bagaimana gaya bergantung pada besarnya muatan, coulomb harus mengubah
muatan bola. Pertama-tama coulomb memberi muatan a dan b sama seperti sebelumnya.
Kemudian coulomb menambahkan bola lain yang tidak bermuatan, dengan ukuran yang sama
dengan b. Ketika bola tersebut disentuhkan ke bola b, maka kedua bola membagi muatan yang
telah ada dengan bola b. Karena keduanya memiliki ukuran yang sama, maka bola b sekarang
hanya memiliki separuh muatan semula. Oleh karena itu, muatan pada bola b hanya separuh
muatan bola a. Setelah bola lain yang disentuhkan ke bola b tersebut dijauhkan dari bola b, maka
coulomb menemukan bahwa gaya antara a dan b menjadi separuh dari gaya antara a dan b semula
(gaya antara a dan b sebelum adanya bola yang tidak bermuatan). Ia menyimpulkan bahwa besar
gaya f, berbanding langsung dengan muatan-muatannya.
f ? Qa qb (2)
setelah melakukan pengukuran yang sama, coulomb menyimpulkan hasilnya dalam suatu hukum
yang disebut hukum coulomb : besarnya gaya antara muatan qa dan muatan qb, yang dipisahkan
oleh jarak d, adalah erbanding lurus dengan besarnya kedua muatan dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara muatan-muatan tersebut.

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


32
2.6 Satuan Muatan
Muatan suatu benda sangat sulit diukur secara langsung. Akan tetapi, coulomb menunjukkan
bahwa besarnya muatan dapat dikaitkan dengan besarnya gaya. Dengan demikian, ia dapat
menentukan besarnya muatan yang terkait dengan besarnya gaya yang dihasilkan. Satuan muatan
dalam si adalah coulomb (c). Satu coulomb adalah muatan dari 6,25 x 1018 elektron atau proton.
Ingat bahwa muatan proton dan elektron adalah sama. Muatan yang dihasilkan ledakan petir
besarnya sekitar 10 coulomb. Muatan pada satu elektron hanya 1,60 x10-19 c. Besarnya muatan
suatu elektron disebut muatan elementer. Dengan demikian, benda sekecil apapun seperti uang
logam pada saku anda mengandung lebih dari satu juta coulomb muatan negatip. Muatan yang
dihasilkan dengan jumlah yang sangat besar ini hampir tidak ada efek eksternalnya sebab
diimbangi dengan jumlah muatan positip yang sama. Akan tetapi jika muatan tidak seimbang,
muatan yang kecilpun seperti 109 c dapat mengakibatkan gaya yang besar. Menurut hukum
coulomb besarnya gaya pada muatan qa yang disebabkan oleh muatan qb yang terpisah pada
jarak d, dapat ditulis sebagai berikut:

Tetapan k sering dinyatakan dengan konstant a lain yang disebut permitivitas ruang hampa ?o.

Hubungan antara k dengan ?o dinyatakan dalam persamaan: ,


sehingga persamaan di atas menjadi:

o
Dengan

Ketika muatan diukur dalam satuan coulomb, jarak diukur dalam satuan meter dan gaya dalam
satuan newton, maka konstata k dinyatakan:
K = 9,0 x 109 n.m2/c2

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


33
Persamaan di atas memberi pengertian bahwa besarnya gaya pada muatan qa menolak gaya pada
qb dan juga gaya pada muatan qb menolak gaya pada muatan qa. Kedua gaya sama besar, tetapi
berlawanan arah. Anda dapat mengamati contoh dari hukum newton yang ketiga tentang gerak,
yang bekerja ketika anda membawa dua lembar pita dengan muatan sejenis bersama-sama. Yang
satu menolak gaya yang lain. Jika anda membawa sisir yang bermuatan mendekati pita, pita
dengan masa yang kecil, bergerak dengan mudah. Percepatan sisir dan anda tentu saja sangat kecil
karena memiliki massa yang jauh lebih besar. Gaya listrik, seperti gaya-gaya yang lain, adalah
vektor. Vektor mengandung besar dan arah. Akan tetapi hukum coulomb hanya akan menyediakan
besarnya gaya. Untuk menentukan arah, anda perlu menggambar diagram dan
menginterprestasikan hubungan dengan muatan secara hati-hati. Perhatikan arah gaya pada suatu
benda bermuatan positip a.
Jika benda lain yang bermuatan positip b, dibawa mendekat, gaya pada a akan menolak. Gaya fb
pada a bekerja dengan arah dari b ke a, sebagaimana ditunjukkan pada gambar 15a. Jika
sebaliknya, b bermuatan negatip, maka gaya pada a tarik-menarik dengan gaya pada b dan
bergerak searah dengan arah dari a ke b seperti terlihat pada gambar 15b.

Gambar 15. Kaidah untuk menentukan arah gaya, yaitu yang bermuatan sejenis tolak menolak,
dan yang tidak sejenis tarik menarik.

2.6.1 hukum coulomb berbunyi:


Besarnya gaya antara muatan qa dan muatan qb, yang dipisahkan oleh jarak d, adalah berbanding
lurus dengan besarnya kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara muatan-
muatan tersebut. Secara matematis hukum coulomb dinyatakan dalam persamaan:

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


34
Dengan k adalah suatu konstante yang besarnya

K ?? ? , atau
K = 9,0 x 10 9 n.m 2/c2
hukum coulomb secara matematis juga dapat dinyatakan dalam
Persamaan:

Dengan ?O adalah permitivitas ruang hampa yang besarnya

2.6.2 Pengertian Medan Listrik


Gambar 16.Menunjukkandua buah benda yang bermuatan listrik positif, a dan b ; diantara dua
benda itu terdapat gaya tolak-menolak listrik, f. Seperti halnya gaya gravitasi, gaya ini bekerja pada
suatu jarak tertentu dan dialami tanpa adanya persinggungan antara a dan b. Sekarang apabila
benda b tersebut diambil, maka titik di mana benda b tersebut berada dikatakan berada dalam
medan listrik yang disebabkan benda bermuatan positif a. Jadi suatu titik dikatakan berada dalam
medan listrik apabila suatu benda yang bermuatan listrik ditempatkan pada titik tersebut akan
mengalami gaya listrik.

Gambar 19 titik b berada di dalam daerah medan listrik yang disebabkan oleh benda bermuatan a.

2.6.3 Kuat Medan Listrik


Karena gaya adalah suatu besaran vek tor, maka medan listrik juga suatu besaran vek tor yang
mempunyai besar dan arah. Apabila pada titik b ditempatkan benda bermuatan negatif, misalnya
elektron, maka arah medan di titik a dan b menjadi sebaliknya (berlawanan dengan yang ada di

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


35
gambar), yaitu tarik-menarik. Besarnya medan listrik disebut “kuat medan listrik”. Kuat medan
listrik di suatu titik, e didefinisikan sebagai gaya tiap satuan muatan di titik tersebut. Apabila gaya
yang dialami muatan penguji q’ yang ditempatkan pada titik tersebut adalah f, maka terdapat
hubungan:

Atau dapat dinyatakan

Dalam sistem internasional (si), gaya dinyatakan dalam satuan newton (n), dan muatan dalam
satuan coulomb (c), satuan kuat medan listrik adalah newton per coulomc (n/c).

2.6.4 Perhitungan Kuat Medan Listrik


Kuat medan listrik pada suatu titik dapat juga dihitung dari hukum coulomb. Cara ini dapat
dilakukan apabila besar dan kedudukan semua muatan yang menyebabkan medan diketahui. Jadi
untuk mencari kuat medan listrik di titik p yang berjarak d dari sebuah muatan titik q, maka
bayangkanlah di titik p tersebut ada muatan uji q’ yang positif. Gaya pada q’ menurut hukum
coulomb adalah:

Dan kuat medan listrik pada titik p adalah:

Arah medan menjauhi q, jika muatan q ini positif dan menuju q, jika muatan q negatif. Jika
sejumlah muatan titik qa , qb dst, berada pada jarak da , db dst terhadap suatu titik p seperti
gambar 17, maka kuat medan di titik p adalah jumlah vektor dari kuat medan yang disebabkan
muatan qa , qb dst, atau jumlah vektor dari ea , eb dst.

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


36
Atau

Gambar 17.Medan perpaduan e dititik p adalah jumlah vektor dari medan ea dan eb

Suatu titik dikatakan berada dalam medan listrik apabila suatu benda yang bermuatan listrik
ditempatkan pada titik tersebut akan mengalami gaya listrik. Kuat medan listrik di suatu titik, e
didefinisikan sebagai gaya tiap satuan muatan di titik tersebut. Secara matematis kuat medan
listrik di suatu titi k dinyatakan dalam persamaan:

Dengan f adalah gaya yang dialami oleh muatan penguji q’ yang ditempatkan pada titik
tersebut. O jika sejumlah muatan titik qa , qb dst, berada pada jarak da , db dst terhadap suatu
titik p , maka kuat medan di titik p adalah:

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


37
BAB III
PENGENALAN ARUS SEARAH.

3.1. Generator Arus Searah.


Adalah mesin pengubah energi mekanik menjadi energi listrik, sedangkan penggerak dari
generator disebut prime mover yang dapat berbentuk turbin air, uap, mesin diesel dll.
Prinsip kerjanya adalah berdasarkan hokum faraday dimana konduktor memotong medan magnit
dan emf atau induksi akan timbul beda tegangan dan adanya komutator yang dipasang pada
sumbu generator maka pada terminal generator akan terjadi tegangan searah.

3.2. Batere Atau Accumulator.


Batere atau akumulator adalah sebuah sel listrik dimana didalamnya berlangsung proses
elektrokimia yang reversibel ( dapat berbalikan ) dengan efisiensinya yang tinggi. Yang dimaksud
dengan proses elektrokimia reversibel, adalah didalam batere dapat berlangsung proses
pengubahan kimia menjadi tenaga listrik ( proses pengosongan ), dan sebaliknya dari tenaga
listrik menjadi tenaga kimia ( pengisian kembali dengan cara regenerasi dari elektroda-elektroda
yang dipakai, yaitu dengan melewatkan arus listrik dalam arah ( polaritas ) yang berlawanan
didalam sel. Tiap sel batere ini terdiri dari dua macam elektroda yang berlainan, yaitu elektroda
positif dan elektroda negatif yang dicelupkan dalam suatu larutan kimia.

3.3. Arus Listrik.


Adalah mengalirnya electron secara kontinyu pada konduktor akibat perbedaan jumlah electron
pada beber apa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama. Satuan arus listrik adalah ampere. 1
ampere arus adalah mengalirnya electron sebanyak 628x1016 atau sama dengan 1 coulumb per
detik meliwati suatu penampang konduktor.

3.4. Kuat Arus Listrik.


Adalah arus yang tergantung pada banyak sedikitnya elektron bebas yang pindah melewati suatu
penampang kawat dalam satuan waktu.Difinisi : amper adalah satuan kuat arus listrik yang dapat
FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK
38
memisahkan 1,118 milligram perak dari nitrat perak murni dalam satu detik.
Rumus – rumus untuk menghitung banyaknya muatan listrik, kuat arus dan waktu.

1 (satu) coulomb = 6,28 x 1018 electron


Dimana :
q = banyaknya muatan listrik dalam satuan coulomb
i = kuat arus dalam satuan amper.
t = waktu dalam satuan detik.

Contoh soal mengenai kuat arus listrik.


Sebuah batere memberikan arus 0,5 a kepada sebuah lampu selama 2 menit. Berapakah
banyaknya muatan listrik yang dipindahkan ?.
Jawab : diketahui : i = 0,5 amp
t = 2 menit.
ditanyakan : q (muatan listrik).
penyelesaian : t = 2 menit = 2 x 60 = 120 detik
q=ixt
= 0,5 x 120 = 60 coulomb.

3.5. Rapat Arus.


Difinisi : rapat arus ialah besarnya arus listrik tiap-tiap mm2 luas penampang kawat rumus-
rumus dibawah ini untuk menghitung besarnya rapat arus, kuat arus dan penampang kawat.

Dimana : s = rapat arus [ a/mm²]


i = kuat arus [ amp]
q = luas penampang kawat [ mm²]

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


39
3.6. Tahanan dan Daya Hantar.
Tahanan difinisikan sbb :
1 (satu ohm / ) adalah tahanan satu kolom air raksa yang panjangnya 1063 mm dengan
penampang 1 mm² pada temperatur 0º c.
Daya hantar didifinisikan sbb :
Kemampuan penghantar arus atau daya hantar arus sedangkan penyekat atau isolasi adalah suatu
bahan yang mempunyai tahananyang besar sekali sehingga tidak mempunyai daya hantar atau
daya hantarnya kecil yang berarti sangat sulit dialiri arus listrik.Rumus untuk menghitung
besarnya tahanan listrik terhadap daya hantar arus.

Dimana : r = tahanan kawat listrik [ /ohm]


g = daya hantar arus [y/mho]
Tahanan pengahantar besarnya berbanding terbalik terhadap luas penampangnya. Bila suatu
penghantar dengan panjang l , dan penampang q serta tahanan jenis (rho), maka tahanan
penghantar tersebut adalah :

Dimana : r = tahanan kawat [ /ohm]


l= panjang kawat [meter/m]
ρ = tahanan jenis kawat [ mm²/meter]
q = penampang kawat [mm²]
Faktot-faktor yang mempengaruhi nilai resistance, karena tahanan suatu jenis material sangat
tergantung pada :
• panjang tahanan
• luas penampang konduktor.
• jenis konduktor
• temperatur.

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


40
3.7. Potensial.
Potensial listrik adalah fenomena berpindahnya arus listrik akibat lokasi yang berbeda
potensialnya.Dari haltsb diatas kita mengetahui adanya perbedaan potensial listrik yang sering
disebut potential difference.Satuan dari potential difference adalah volt.

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


41
BAB IV
RANGKAIAN ARUS SEARAH

4.1. Rangkaian Arus


Pada suatu rangkaian akan mengalir arus ( gambar.4.a, 4b.), apabila dipenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
1. Adanya sumber tegangan
2. Adanya alat penghubung
3. Adanya beban

Gambar 18: rangkaian arus.

pada kondisi sakelar s terbuka maka arus tidak akan mengalir melalui beban . Apabila sakelar s
ditutup mak a akan mengalir arus ke beban r dan ampere meter akan menunjuk. Dengan kata lain
syarat mengalir arus pada suatu rangkaian harus tertutup.

4.2Cara Pemasangan Alat Ukur.


Pemasangan alat ukur volt meter dipasang parallel dengan sumber tegangan atau beban, karena
tahanan dalam dari volt meter sangat tinggi.
Sebaliknya pemasangan alat ukur ampere meter dipasang seri, hal ini disebabkan tahanan dalam
dari amper meter sangat kecil.

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


42
4.3. Hukum Ohm.
pada suatu rangkaian tertutup :

Gambar 19: rangkaian arus

besarnya arus i berubah sebanding dengan tegangan v dan berbanding terbalik dengan beban
tahanan r, atau dinyatakan dengan rumus :

Contoh :
Suatu beban yang mempunyai tahanan r = 100 o, dihubungkan kesumber tegangan ( v ) yang
besarnya 220 volt.
Berapa besar arus ( i ) dan daya (p) yang mengalir pada rangkaian tersebut?.

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


43
Jawab :

Besar arus yang mengalir

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


44
4.4. Hukum Kirchoff.
Pada setiap rangkaian listrik, jumlah aljabar dari arus-arus yang bertemu di satu titik adalah nol
(∑i=0).

Gambar : loop arus “ kircoff “

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


45
BAB V
PENGERTIAN ARUS BOLAK-BALIK.

5.1. Gem (gaya elektromotoris)


Bila sebatang penghantar digerakan sedemikian rupa didalam medan magnet, hingga garis-garis
medan magnet terpotong bebas didalam penghantar akan bekerja gaya, yang menggerakan
elektron tersebut sejurus dengan arah penghantar. Akibatnya ialah penumpukan elektron
(pembawa muatan negatip) disebelah bawah dan k ekurangan elektron yang sebanding diujung
batang sebelah atas. Didalam batang penghantar terjadi tegangan, selama berlangsungnya gerakan
penghantar didalam medan magnet.
Membangkitkan tegangan dengan bantuan medan magnet dinamakan menginduksikan, dan
kejadian itu sendiri dinamakan induksi tegangan

Gambar 20 : bentuk arus bolak-balik 1 fasa

Gambar 21 : prinsip membangkitkan arus listrik bolak balik 3 fasa

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


46
Hubungan antara frequensi, kecepatan putar dan tegangan yang timbul pada generator arus bolak
balik.Frekwensi.

Dimana : p = jumlah kutub magnit.


n = putaran rotor permenit
f = jumlah lengkap putaran perdetik.

• e.m.f (eletro motor force).

e=4,444kckdφf [volt]
dimana : kc = jarak antar kumparan atau pitch factor.
kd = faktor distribusi.
φ= fluks per kutub [weber]
f = frekwensi.
persamaan tegangan bolak-balik (alternating voltage equations). Dengan diketahui bahwa

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


47
perputaran kumparan dengan percepatan tertentu yaitu radians second atau 2p radians dan grafik
tegangan untuk satu cycle adalah :ω = 2πf sesuai standar persamaan dari tegangan bolak-balik
adalah :

• e = em sin θ
• e = em sin ωθ
• e = em sin 2πft
• e = em sin ω t
5.1.1. Nilai Sesaat (Instantaneous Value).
Didifinisikan sebagai harga sesaat ketika berputar dimana nilai pada lokasi tertentu, untuk
membedakan dengan notasi tegangan dan arus nilai sesaat dinotasikan sebagai e dan i (huruf
kecil).

5.1.2. NilaiPuncak (Peak Value).


Disebub juga nilai maximum baik positip (+) maupun negatip (-) baik untuk tegangan maupun
arus dan disebut juga sebagai nilai makismum.

5.1.3.Nilai Rata-Rata (Average Value).


Nilai rata-rata yang dihitung secara arithmetical satu cycle. Nilai rata-rata arus dan tegangan
bolak-balik yang berbentuk gelombang sinusoidal adalah :
Eav = 0,637 em dan iav = 0,637 im ( 0,637 =2/ p ).

5.1.4. Nilai Efektif (Effectiv Value)


Harga efektif atau harga guna dari arus bolak-balik yang berbentuk sinus adalah suatu harga arus
yang lebih penting dari pada harga arus rata-rata.
Arus yang mengalir didalam suatu tahanan ”r” selama waktu ’t’, akan melakukan sejumlah usaha
yang menurut rumus :
a = i².r.t [joule}

Usaha ini dalam bentuk panas. Jika tahanan r dilalui arus bolak-balik

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


48
i = im.sin ω t
Dan didalam waktu t yang sama, arus bolak-balik tersebut melakukan sejumlah pekerjaan yang
sama besarnya dengan

= i²m.r.t [joule].

Harga efektif arus bolak-balik adalah harga tetap dari arus rata yang didalam waktu yang sama
melakukan sejumlah usaha (i²m.r.t [joule].) Yang besarnya dengan usaha yang dilakukan oleh
arus bolak-balik. Sehingga bentuk persamaan ts diatas berubah menjadi sbb :
a = i²m.sin² ω t
Berarti ;
i² = i²m.sin² ω t
= i²m (½ - ½.cos 2 ω t)
= (½i²m - ½. I²m cos 2 ω t)

Jadi arus i² merupakan arus campuran yang terdiri dari dua bagian yaitu :
• bagian arus yang rata dengan harga ½ i²m .
• bagian yang berubah –ubah menurut rumus cosinus (grafik). ½. I²m cos 2 ω t dari bagian yang
rata adalah sebagai harga puncak yang jika dihitung merupakan harga efektip dari arus bolak-
balik adalah akar dari harga puncak yaitu :

1 2
𝐼𝑒𝑓𝑓 = √ 𝐼𝑚
2

1
𝐼𝑒𝑓𝑓 = 𝐼𝑚 √
2
𝐼𝑚
𝐼𝑒𝑓𝑓 =
√2

untuk tegangan sama :

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


49
5.2. Frekuensi dan Periode Arus Bolak-Balik
Frekuensi arus bolak-balik dapat dinyatakan sebagai berikut ( gbr.22. ) :
• waktu yang diperlukan oleh arus bolak-balik untuk kembali pada harga yang sama dan arah
yang sama (1 cycle) disebut periode, dengan symbol t dan dinyatakan dalam detik/cycle.
• amplitudo adalah harga maximum arus yang ditunjukkan garis grafik.
• harga ses aat adalah harga yang ditunjukkan garis grafik pada
Suatu saat.

Gambar 22 : Frekuensi Arus Bolak Balik

5.3. Frekuensi Sistem.


Frekuensi system pln adalah 50 hz, artinya :
• dalam waktu 1 detik menghasilkan 50 gelombang

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


50
• 1 gelombang membutuhkan waktu 1/50 detik
Apabila frekuensi besarnya f hz, maka :
• dalam waktu 1 detik menghasilkan f gelombang
• 1 gelombang membutuhkan waktu 1/f detik.
Untuk mencapai 1 gelombang penuh (perioda penuh) dibutuhkan waktu t detik.
Jadi :
1
𝑇=
𝑓
2𝜋 2𝜋
𝜔= = 1 = 2𝜋𝑓
𝑇
𝑓

jadi 𝝎 = 𝟐𝝅𝒇

5.4. Tahanan Ohm (Resistansi) Didalam Rangkaian Arus Bolak-Balik.

Jika sebuah tahanan ohm ”r” (resistansi) dipasangkan pada generator g yang mengeluarkan
tegangan bolak-balik sebesar :

e = em. Sin t. Ω

Seperti pada gambar rangkAian :

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


51
𝐸𝑚
𝐼𝑅 = 𝑠𝑖𝑛𝜔𝑡
𝑅

5.5. TahananInduktif.
Gambar dibawah ini menunjukan sebuah gulungan induksi yang mempunyai koefisiensi induksi
diri ”l” dihubungkan pada sumber tegangan arus bolak-balik atau tegangan yang berbentuk
sinusioda.
E = em.sin 𝜔 t

Dengan demikian gulungan akan dilalui arus listrik bolak-balik (il), yang perlu kita pelajari dan
selidiki adalah bagaimana perubahan sifat-sifat dari arus il tersebut. Untuk itu perlu diketahui
bahwa didalam gulungan induksi ”l” mengalir arus bolak-balik yang berbentuk gelombang sinus
yang besarnya adalah :

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


52
il = ilm.sin 𝜔 t atau il = ilm.sin 2πft

Akan membangkitkan sejumlah garis gaya magnit (fluks) didalam gulungan tersebut menurut
rumus :

Φ= l.il
Maka
φ = l.ilm.sin 𝝎 t
Dimana
φ = fm.sin 𝜔 t (teori cara-cara membangkitkan tegangan berbentuk gelombang sinus)

Garis gaya elektromagnit (n ) akan berubah-ubah menurut garis sinus dengan harga puncak

n = l.ilm

Sebagaimana diketahui, bahwa besarnya tegangan induksi el ditetapkan dengan rumus :

Jadi :

Besarnya tegangan arus bolak-balik dari generator adalah :

e = em.sin𝝎 t.

Dan disambungkan dengan induktor l sehingga mengalir arus bolak-balik il yang akan
terbelakang 90º terhadap tegangan ”e” sehingga il tersebut mempunyai bentuk rumus sbb :

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


53
Diketahui :
ilm dan em dibagi v2 akan menjadi harga efektif il dan em maka :

Dimana :
Il = harga efektif dari kuat arus yang mengalir pada gulungan induksi.
E = harga efektif dari tegangan sumber yng dihubungkan kepada gulungan induksi.
L = koefisien induksi diri dari gulungan diukur dalam satuan henry.
= frekwensi putar generator yang diukur dalam satuan rad/detik.

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


54
5.6.Reaktansi Kapasitip. (Tahanan Kapasitip).
Sebuah kondensator yang sering disebut kapasitor ”c” dihubungkan dengan sumber tegangan arus
bolak-balik berbentuk sinus yang ditetapkan dengan rumus sbb:

e = em.sin ω t

Jika sebuah capasitor dihubungkan dengan sumber arus searah, maka arus searah yang dapat
mengalir hanya sesaat saja dan waktu yang pendek, yaitu pada saat capasitor dalam keadaan diisi
(charged). Kemudian arus searah didalam capasitor akan menjadi nol kembali. Hal tersebut
membuktikan bahwa capasitor tidak dapat dilalui arus searah atau dikatakan kapasitor memblokir
arus searah. Menurut teori arus searah yang mengalir jumlah muatannya ditentukan dengan rumus
:
q = i .t atau i = q/t.

Pada hakikatnya kapasitor tidak dilalui arus bolak-balik, akan tetapi secara berganti-ganti diisi
dalam arah positip dan negatip. Selama saat yang pendek (dt), kapasitor ini diisi oleh harga saat
dari arus bolak-balik ic. Jumlah listrik yang diisikan pada kapasitor selama saat dt, adalah :

dq = ic. Dt

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


55
ic= dq/dt.

Karena q = c.e, maka rumusnya berubah menjadi :

Selama waktu yang sangat singkat (dt), ujung vektor â senantiasa akan melintasi panjang busur
sebesar :
ω .dt radial
Karena radial lingkaran mempunyai harga em maka :

dt = ω.dt.. Em

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


56
Dan tegangan bolak-balik menjadi :

d (em.sin ω t).
Dari titik a ditarik garis singgung pq, yang kemudian buat segitiga abc siku dititik b, maka berlaku
:

ac = pembesaran dari ω .dt.. Em


ab = pembesaran dari d (em.sin ω t).

Atau

Diketahui :

Maka :

Gambar grafiknya menunjukan grafik tegangan berbentuk sinus dan grafi arus berbentuk cosinus
sehingga arus mendahului 90º terhadap tegangan adalah sbb

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


57
Pada saat sudut α = 0º, maka cos α =cos 0º = 1, dengan demikian ic ini akan mencapai harga
puncaknya menjadi im sehingga :

icm = c. Em ω cos α .

icm = c. Em ω.
Maka rumus ic = icm.cos dan dengan sumber e = em.sin t yang dipasangkan pada c akan
membuat kuat arus ic mendahului terhadap tegangan c. Sehingga ic berbentuk :

Dari gambar vektor em diatas, dimana ic terlihat sebagai vektor icm yang mendahului 90º dimuka
vektor em . Sehingga icm ini dapat ditulis kan dengan rumus :

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


58
Maka harga efektifnya adalah :

Dimana :
Ic = harga efektif dari kuat arus yang mengalir pada kapasitor.
E = harga efektif dari tegangan sumber yng dihubungkan kepada kapasitor.
C = capasitas capasitor yang diukur dalam satuan farad.
= frekwensi putar generator yang diukur dalam satuan rad/detik.
5.7. Hubungan Deret Dengan Tahanan Ohm.
5.7.1. Hubungan Deret Gulungan Induksi Dengan Tahanan Ohm.
Gambar dibawah ini menunjukan hubungan deret antara gulungan induksi (reaktansi induktif atau
xl ) dengan tahanan ohm (r), pada rangkaian disambungkan pada sumber tegangan arus bolak-
balik sebesar e volt.
Kuat arus (i) yang mengalir kedalam rangkaian ini mempunyai harga tetap yaitu i. Sedangkan
untuk tegangan e akan terbagi dua menjadi komponen yaitu :
A. Komponen el yang terdapat pada terminal gulungan reaktansi induktif ( xl ).
B. Komponen er yang terdapat pada termonal resistansi ( r ).

Dan gambar vektornya adalah sbb :

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


59
Maka :

Karena terhubung deret atau serie maka nilai dari hubungan kedua tahanan adalah :

Tahanan jumlah ini disebut tahanan bayangan atau impedansi yang notasikan ”z ” maka :

Dan dari diagram diatas bahwa tegangan ”e” dari generator akan mendahului terhadap kuat arus (
i ) sebesar sudut fº maka tahanan impedansi ž akan mempunyai argumen sebesar sudut f º
positip. Nilai mutlak impedansi (modulus) dapat dihitung menurut dalil phytagoras

Sesuai dengan hukum ohm maka :

Dan gambar diagram vektornya menjadi :

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


60
5.7.2. Hububgan Deret Dari Kapasitor dan Tahanan Ohm.

Diketahui :
̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅̅̅
𝑬𝑬
̅ dan(−𝒋𝑬𝑪 ) = −𝒋𝑿
=𝑹 ̅̅̅̅̅̅𝑪
𝑰 𝑰
Jadi :

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


61
Sehingga :

5.7.3. HubunganDeret Antara Sebuah Capasitor Dengan Induktor.

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


62
Diketahui

Maka

Terjadinya resonansi apabila :

5.7.4. HubunganAntara Tahanan Reaktansi, Induktif Dan Kapasitor.

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


63
Modulusnya impedansi adalah :

Maka :

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


64
BAB VI
DAYA LISTRIK ARUS BOLAK-BALIK.

6.1. Daya 1 Fasa


Besarnya daya listrik untuk arus searah telah diketahui dengan rumus sbb:
Jika digambarkan dalam grafik adalah sbb:

Untuk arus bolak-balik diketahui :

e = em. Sin ωt
Dan
i = im. Sinω t.
Maka :

p (w) = e x i
p (w) = em. Sin ωt x im. Sin ωt
p (w) = em. Im. Sin2ω t

Diketahui :

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


65
Dengan meratakan garis lengkung menjadi garis ab yang merupakan garis Sumbu nol grafik
cosinus, sehingga terdapat jajaran siku oabc yang luasnya Sama dengan luas abcde (luas bidang
arsir) dengan tinggi :

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


66
Jadi kuat arus (i) yang sefasa demgam tegangan (e) akan menghasilkan daya listrik yang
satuannya watt.

6.2. Kuat Arus dan Daya Listrik Semu


Gambar dibawah ini menunjukan lengkung sinus dari kuat arus tukar dengan rumus :
i = im. Sin ω t.
dan tegangan tukar menurut rumus :
e = em. Sin (ω t+90º)
rumus tegangan e diatas.karena tegangan e mendahului 90º terhadap kuat arus i, sehingga
tegangan itu dapat diaggap sebagai tegangan cosinus :
e = em. Cos ω t
hasil kali e dan i antara saat-saat t=0 sampai t=b memberikan lengkung w (p) yang pasitip; antara
saat-saat t = b sampai t = c dimana hasil kali +i dan –e akan menghasilkan lengkung garis w (p)
yang negatip, antara saat-saat t=c dan t=d hasil kali –i dan +e akan menghasilkan lengkung w
positif dan antara saat t=d dan t=e dimana hasil klai +e dan –i akan menghasilkan lengkung w (p)
negatif, sehingga julah usaha :

e.i.t = w (p) (joule)

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


67
usaha yang dihasilkan sebesar e.i.t joule ini terdiri dari bagian-bagian yang positif dan bagian-
bagian yang negatif. Jika bagian-bagian positif sama besarnya dengan bagian-bagian negatip
maka ini berarti bila kedua bagian itu dijumlahkan akan menjadi nol. Untuk menjelaskan hal ini
maka dihitung sbb :
p=ixe
= im.sin ω t x em.cos ω t.
= ½ im.em sin ω t

Dengan demikian rumus diatas menandakam bahwa garis lengkung w (p) berupa garis sinus
dengan harga puncak :

Dengan frequensi putar = 2 ω t


Karena sumbu nol dari garis lengkung w (p) terletak tepat pada sumbu waktu t, hal mana
memberikan kesimpulan bahwa besarnya usaha dibagian positif sama besarnya dengan bagian
negatif, atau dapat dikatakan bahwa kuat arus tukar itu tidak membangkitkan tenaga yang nyata
dan juga tidak melakukan usaha yang nyata.
Dengan memperhatikan gambar diatas bahwa pada ¼ masa yang pertama yaitu t = b maka
generator mengeluarkan tenaga sebesar :
FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK
68
E x i (dalam satuan watt).

Dan melakukan usaha :

Untuk ¼ masa berikutnya yaitu t = b sampai t = c maka generator diberi tenaga e x i watt dan
menerima usaha sebesar

Penjelasan diatas juga berlaku, bila tegangan e mengikuti 90º dibelakang kuat arus i, karena itu
dapat diambil suatu kesimpulan :
1. Arus bolak-balik yang mendahului atau mengikuti tegangan bola-alik sebesar 90º, dinamakan
kuat arus nol atau kuar arus buta disingkat dengan ib.
2. Hasil perkalian dari kuat arus buta ib dengan tegangan e dinamakan, tenaga buta yang diukur
dengan watt buta atau volt amper (va).
Jadi : wb (p) = ib x e , dan usaha yang dilakukan oleh aliran buta adalah nol (0).

6.3. DayaAktif Atau Daya Nyata (watt)


Untuk tenaga listrik nyata (wujud) yang dikeluarkan oleh arus bola-balik yang mempunyai fasa φ
º dengan tegangan bolak-balik yaitu :

tenaga watt (w) = e x i x cos φ .

Dalam jumlah usaha nyata/wujud yang dilakukan oleh arus dan tegangan bolak-balik dengan fasa
fº yaitu sebesar :

a = e x i x t x cos φ dalam satuan joule

Cos φ (dibaca cosinus phi) dinamakan factor kerja (power factor).

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


69
6.4. Daya Reaktif(var).
Adalah daya yang secara electrik bisa diukur, secara vektor merupakan penjumlahan dari vektor
dari perkalian e x i dimana arus mengalir pada komponen resistor sehingga arah vektornya searah
dengan tegangan (referensinya), dan vektor yang arah 90º terhadap tegangan, tergantung
Pada beban seperti induktif atau capasitif. Biayanya daya yang searah dengan tegangan disebut
dengan daya aktif sedangakan yang lain disebut dengan daya reaktif.

Untuk tenaga listrik reaktif yang dikeluarkan oleh arus bola-balik yang mempunyai fasa fº dengan
tegangan bolak-balik yaitu :

Tenaga reaktif (var) = e x i x sin φ .

6.5. Segi Tiga Daya


Dari hal tsb diatas maka daya listrik digambarkan sebagai segitiga siku,
Yang secara vektoris adalah penjumlahan daya aktif dan reaktif dan sebagai resultantenya adalah
daya semu atau daya buta.

6.6. Rugi-Rugi Listrik.


Semua komponen listrik mengandung material yang mempunyai tahanan baik material konduktor,
isolator maupun semi konduktor.Pada volume yang kecil hambatannya kecil, jika volumenya
besar maka hambatannya menjadi besar sehingga dapat merugikan, hal ini sering disebut dengan
rugi teknik (losses).
1. Rugi tahanan murni.
2. Rugi dielektrik (media isolasi)
Kerugian ini selalu berbubungan dengan besarnya arus karena beban, jadi semakin besar arus

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


70
kerugian juga meningkat bahkan temperatur yang mempengaruhi nilai tahanan dan berkaitan
langsung dengan kerugian pula.Antar rugi pada penghantar

Drop tegangan pada konduktor


∆e = il x z (volt)

rugi daya = ∆e x i (watt)

= i2 x z (watt)

6.6.1. Rugi Pada Trafo

Rugi daya = ∆e x i (watt)


= i2 x z (watt)
Disebut rugi tembaga (cu), dan juga sebagai rugi beban kosong.

6.62 Rugi Pada Media.


Disebabkan media isolasi yang tidak baik sehingga arus bocor mengalir dan merupakan sebagai
rugi-rugi listrik, perhitungan sama arus yang mengalir dikalikan besarnya tahanan dari media tsb.

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


71
BAB VII
KONSEP ENERGI DAN DAYA LISTRIK

7.1. Energi Listrik


Energi listrik merupakan suatu bentuk energi yang berasal dari sumber arus. Energi listrik dapat
diubah menjadi bentuk lain, misalnya: energi listrik menjadi energi kalor, contoh: seterika, solder,
dan kompor.
Energi listrik menjadi energi cahaya, contoh: lampu.
Energi listrik menjadi energi mekanik, contoh: motor.
Energi listrik menjadi energi kimia, contoh: peristiwa pengisian accu,
Peristiwa penyepuhan (peristiwa melapisi logam dengan logam lain). Besarnya energi listrik yang
dikeluarkan sumber arus dalam waktu tertentu
Sebagai berikut:

Jika arus listrik mengalir pada penghantar yang berhambatan r, maka sumber arus akan
mengeluarkan energi pada penghantar yang bergantung pada:
Beda potensial pada ujung-ujung penghantar (v).
kuat arus yang mengalir pada penghantar (i).
waktu atau lamanya arus mengalir (t).

Berdasarkan pernyataan di atas, energi listrik dirumuskan :


Karena harga v = r i, maka persamaan energi dapat dirumuskan dalam
Bentuk :

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


72
Demikian juga karena
Maka persamaan energi listrik dapat dirumuskan:

Keuntungan menggunakan energi listrik:


A. Mudah diubah menjadi energi bentuk lain.
B. Mudah ditransmisikan.
C. Tidak banyak menimbulkan polusi/ pencemaran lingkungan.

Energi listrik yang dilepaskan itu tidak hilang begitu saja, melainkan berubah
Menjadi panas (kalor) pada penghantar.
Besar energi listrik yang berubah menjadi panas (kalor) dapat dirumuskan:

Jika v, i, r, dan t masing-masing dalam volt, ampere, ohm, dan detik, maka panas (kalor)
dinyatakan dalam kalori.
Percobaan joule
Besar energi listrik yang berubah menjadi kalor itu telah diselidiki oleh james prescott joule (1914-
1889).

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


73
Di dalam percobaannya joule menggunakan rangkaian alat terdiri atas kalorimeter yang berisi air
serta penghantar yang berarus listrik. Jika dalam percobaan arus listrik dialirkan dalam waktu t
detik ternyata kalor yang terjadi karena arus listrik berbanding lurus dengan:
A. Beda potensial antara kedua ujung kawat penghantar (v)
B. Kuat arus yang melalui kawat penghantar (i)
C. Waktu selama arus mengalir (t).

Hubungan ini dikenal sebagai hukum joule.


Karena energi listrik 1 joule berubah menjadi panas (kalor) sebesar 0,24 kalori. Jadi kalor yang
terjadi pada penghantar karena arus listrik adalah :
q = 0,24 v i t kalori

7 2.Daya Listrik
Daya listrik adalah banyaknya energi tiap satuan waktu. Dari definisi ini,
Maka daya listrik (p) dapat dirumuskan :

Satuan daya listrik :

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


74
Dari satuan daya maka muncullah satuan energi lain yaitu: jika daya dinyatakan dalam kilowatt
(kw) dan waktu dalam jam, maka satuan energi adalah kilowatt jam atau kilowatt-hour (kwh).
1 kwh = 36 x 105 joule

7.3. Pemanfaatan Energi Listrik


Di antara peralatan listrik di rumah anda, anda mungkin mempunyai pengering rambut, beberapa
lampu, pesawat tv, stereo, oven microwave, kulkas dan kompor listrik. Masing-masing mengubah
energi listrik menjadi energi bentuk lain, misalnya energi cahaya, energi kinetik, energi bunyi, atau
energi panas. Berapa besarnya energi listrik yang diubah menjadi energi bentuk lain? Dan berapa
lajunya?
Energi yang di catu pada rangkaian dapat digunakan dengan beberapa cara yang berbeda. Motor
merubah energi listrik menjadi energi mekanik. Lampu listrik merubah energi listrik menjadi
cahaya. Sayangnya tidak semua energi yang diberikan ke motor atau ke lampu dapat dimanfaatkan.
Cahaya, khususnya cahaya lampu pijar menimbulkan panas. Motor terlalu panas untuk disentuh.
Dalam setiap kasus, ada sejumlah energi yang diubah menjadi panas.Mari kita menyelidiki
beberapa alat yang disusun untuk mengubah sebanyak mungkin energi menjadi energi panas.

Contoh soal 1
Kuat arus 2 a mengalir pada lampu yang berhambatan 100 ? . Berapa energi yang diserap lampu
dalam 1 menit ?
Penyelesaian

Diketahui : i = 2 a
r = 100 ?
t = 1 menit = 60 sekon (s)
Ditanyakan : w = …?
Jawab : pakai rumus :
w = i2 r t

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


75
= 22 .100 . 60
= 24000 j

Contoh soal 2
Seterika listrik dipakai 5 jam setiap hari. Arus yang mengalir pada seterika 2a jika menggunakan
teganagn 220 volt. Berpa biaya yang harus dibayar tiap hari kepada pln. Jika 1 kwh rp. 400,-

Penyelesaian
Diketahui : t = 5 jam
i =2a
v = 220 volt
Ditanyakan : rp….?
Jawab : p = v i
= 220 . 2
= 440 w = 0,44 kw
w=p.T
= 0,44 kw . 5 jam = 2,2 kwh
Jadi biaya perhari = 2,2 x rp. 400,- = rp. 880,-
contoh soal 3
Sebuah baterai 6,0 v mengalirkan arus 0,50 a ke suatu motor listrik yang dihubungkan diantara
kutub-kutubnya.
A) berapa daya yang digunakan oleh motor?
B) jika motor menyala selama 5,0 menit, berapakah energi listrik yang dikirimkan?

Penyelesaian
diketahui ditanyakan
v = 6,0 p=?
i = 0,50 a e =?
t = 5,0 menit
Strategi
A. Gunakan p = iv untuk menentukan daya

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


76
B. Gunakan p = e/t, atau e = pt untuk menentukan energi

Penghitungan
A. P = iv = (0,50a) (6,0v)
= 3,0 w
B. E = pt = (3,0w) (5,0 menit) (60 s/1 menit)
= 9,0 x 102 j

contoh soal 4
Sebuah lampu dipasang pada tegangan 220 volt menyerap daya 60 watt. Jika lampu itu dipasang
pada tegangan 110 volt, berapa besar daya yang diserapnya ?

Penyelesaian

Hambatan lampu selalu sama yaitu r. - lampu pada tegangan 220 volt :

- lampu pada teganagn 110 volt :

Persamaan (1) = persamaan (2)


Daya yang diserapnya = 15 watt.
FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK
77
1. Energi listrik merupakan suatu bentuk energi yang berasal dari sumber arus. Energi listrik dapat
diubah menjadi bentuk lain, misalnya: (a) energi listrik menjadi energi kalor, contoh: seterika,
solder, dan kompor, (b) energi listrik menjadi energi cahaya, contoh: lampu. (c) energi listrik
menjadi energi mekanik, contoh: motor.(d) energi listrik menjadi energi kimia, contoh: peristiwa
pengisian accu,dan peristiwa penyepuhan.

2. Persamaan energi dapat dirumuskan dalam bentuk :

3. Keuntungan menggunakan energi listrik: mudah diubah menjadi energi bentuk lain, mudah
ditransmisikan dan tidak banyak menimbulkan polusi/ pencemaran lingkungan

4. Energi listrik yang dilepaskan itu tidak hilang begitu saja, melainkan berubah menjadi panas
(kalor) pada penghantar.
Besar energi listrik yang berubah menjadi panas (kalor) dapat dirumuskan

Jika v, i, r dan t masing masing dalam volt, amper, ohm dan detik maka panas (kalor) dinyatakan
dalam kalori

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


78
DAFTRA PUSTAKA.

1. Dasar-dasar teknik listrik ( f.suryatmo)


2. Switchgear and protection (sunil s rao
3. Tegangan dan arus boalk-balik( siemens)
4. Rangkaian arus bolak balik (siemens)
5. Induksi dan induksi-sendiri (siemens)
6. Arus putar (siemens)
7. Hand book of electrical enginering (academic’s hand books series)
8. Standard handbook for electrical engineering (fink &carroll)
9. Peralatan tegangan tinggi (bongas l tobing)
10. Power system analysys & stability (ss vadhera)
11. Teknik tegangan tinggi (prof. Dr artono arismunandar)
12. Switchgear manual (abb calor emag).
13. Diktat proteksi dan pengukuran (pln kjb).
14. Pedoman pemeliharaan (se 032/pst/1984 dan suplemen)
15. A text book of electrical technologi ( bl aheraja& ak theraja)

FISIKA TERAPAN ELEKTROMAGNETIK


79

Anda mungkin juga menyukai