FISIKA TERAPAN
BAB III
PENGENALAN ARUS SEARAH.
3.1. Generator arus searah.
3.2. Batere atau accumulator.
3.3. Arus listrik:
3.4. Kuat arus listrik.
3.5. Rapat arus.
3.6. Tahanan dan daya hantar.
3.7. Potensial.
BAB VI
DAYA LISTRIK ARUS BOLAK-BALIK.
6.1. Daya 1 fasa
6.2. Kuat arus dan daya listrik semu
6.3. Daya aktif atau daya nyata (watt)
6.4. Daya reaktif. (var).
6.5. Segi tiga daya
6.6. Rugi-rugi listrik.
6.6.1. Rugi pada trafo
6.6 2.Rugi pada media.
BAB VII
KONSEP ENERGI DAN DAYA LISTRIK
7.1. Energi listrik
7 2. Daya listrik
7.3. Pemanfaatan energi listrik
DAFTRA PUSTAKA.
2. Watt (W)
Watt adalah banyaknya kerja yang dilakukan per satuan waktu.satuan dasar daya
adalah Watt (W) yang didefinisikan sebagai 1 Joule/Second. 1 Watt adalah
ekivalen dengan 0,7375 ft-lbf/s. Juga ekivalen dengan 1/745,7 daya kuda,Horse
Power (Hp).
3. Newton (N)
Newton adalah satuan dasar untuk gaya yang menyatakan gaya yang diperlukan
untuk memberikan percepatan sebesar 1m/s2 kepada massa 1 kg. Gaya 1 Newton
adalah ekivalen dengan 0,22481 Pound Gaya (lbf).
4. Amper (A)
Amper adalah satuan dasar untuk menyatakan kuat arus listrik sesuai dengan SI
(Satuan Internasional). 1 Amper didefinisikan sebagai arus konstan ketika
dipertahankan akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10 -7 Newton/meter diantara dua
penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan berjarak 1
meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
6. Coulomb (C)
Coulomb adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan besar kecilnya nilai
muatan elektron.1 coulomb didefinisikan sebagai jumlah muatan listrik yang
dipindahkan oleh arus listrik sebesar 1 ampere dalam waktu 1 detik.
7. Farad (F)
Farad adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan besar kecilnya nilai
kapasitas Kapasitor. 1 Farad didefinisikan sebagai kapasitas kapasitor dengan beda
potensial 1 Volt yang dapat menyalurkan muatan listrik sebesar 1 coulomb.
a. Arus Listrik
Arus listrik merupakan gerakan elektro-elektron yang mengalir ke satuan arah
gerakan elektron tersebut.
Listrik sebagai energi dapat dibangkitkan dari energi yang lain misalnya
mekanik, kimia dan panas.
Listrik dapat mengalirmelalui bahan penghantar (konduktor) yaitu bahan
yang memiliki elektron bebas didalamnya seperti logam tetapi kayu tidak bisa
karena tidakmemilikielektron bebas (penyekat/isolator).
Penghantar yang menghubungkan kutub-kutub sebuah sumber listrik
terletak didalam medan listrik. Karena medanlistrikinilah elektron-elektron
I=Q/t
Keterangan :
I = arus listrik…..A (ampere)
Q = muatan listrik…..C (coulomb)
t = satuan waktu…..s = second (detik)
Satuan lain untuk kuat arus misalnya mili ampere (mA) dimana 1 mA = 10 -3
A dan mikro ampere (µA) dimana 1 µA = 10-6 A.
Contoh soal :
Pada suatu penghantar mengalir muatan listrik sebanyak 60 coulomb selama
0,5 menit. Hitunglah besar arus listrik yang mengalir pada penghantar
tersebut ?
Penyelesaian :
Diketahui : Q = 60 coulomb
t = 0,5 menit = 30 detik
Harga Rata-rata
Harga rata-rata dari tegangan atau arus bolak balik diperoleh dengan
menghitung rata-rata harga sesaat, didapat dengan menghitung dari setengah
periode saja. Persamaan harga rata-rata adalah :
Harga Efektif
Harga efektif dari suatu tegangan/arus bolak balik (AC) adalah sama dengan
besarnya tegangan/arus searah (DC) pada suatu tahanan, dimana keduanya
menghasilkan panas yang sama. Tegangan PLN 220 V merupakan tegangan
efektif, bukan harga tegangan sesaat dan bukan pula harga tegangan
maksimum. Harga efektif dituliskan dengan rumus sebagai berikut :
Arus Listrik AC adalah merupakan jenis arus yang tidak mengalir secara searah.Melainkan
bolak-balik. Arus AC memiliki nilai dan arah yang selalu berubah-ubah dan akan membentuk
suatu gelombang yang bernama gelombang sinusoida.
Pada arus listrik AC, dikenal yang namanya frekuensi.Yang mana besarnya frekuensi ini
berbeda-beda di setiap negara.
Di Indonesia, arus listrik AC yang ditetapkan oleh PLN memiliki frekuensi sebesar 50 Hertz.
Sedangkan tegangan standar untuk arus bolak-bali 1 fasa di Indonesia adalah 220 Volt.Contoh
penggunaan dari arus listrik AC pun sangat banyak.
Anda bisa dengan mudah menjumpainya dimana-mana.Hampir semua alat-alat yang ada di
rumah anda menggunakan arus listrik AC.
Arus Listrik AC biasanya dipergunakan untuk menyalurkan listrik menuju tempat yang jauh
dikarenakan arus AC memiliki kerugian yang lebih kecil dibandingkan arus DC. Listrik disalurkan
menggunakan voltage yang tinggi yang sudah di step up dari trafo sehingga menjadi pilihan yang tepat
untuk menyalurkan listrik menuju ketempat yang jauh sehingga berbeda dengan arus DC.
Arus AC sangat mudah untuk didapatkan hanya dengan menggunakan generator sedangkan untuk arus
DC sulit.
Arus AC tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama dan juga tidak dapat dipindahkan untuk
keperluan yang tiba-tiba. Berbeda dengan arus DC yang bisa kita dapatkan atau kita pindahkan dalam
bentuk aki dan baterai.
Arus Listrik DC merupakan jenis arus yang mengalir secara searah.Awalnya arus DC dikira
mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif.
Namun kini banyak ilmuwan yang mengatakan bahwa sebenarnya arus listrik DC mengalir dari
Kutub negatif ke kutub positif.
Aliran inilah yang menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif yang membuatnya
seperti terlihat mengalir dari kutub positif ke kutub negatif.Pada arus DC, tegangan listrik
memiliki nilai dan arah yang tetap.
Contoh penggunaan dari arus DC dalam kehidupan sehari-hari juga cukup banyak.Seperti pada
handphone, laptop, radio, dan komputer.
Biasanya, arus listrik DC disimpan dalam bentuk baterai yang umum digunakan pada jam
dinding, remot TV, atau dalam bentuk aki yang tersedia pada mobil dan motor.
Arus Listrik DC dapat kita temui disetiap peralatan elektronik seperti remote dan segala jenisnya.
Yang dapat disimpan dalam bentuk baterai atau aki.
Arus Listrik DC dapat diisi ulang supaya kita mudah untuk membawa dan menyimpannya dalam
waktu yang lama
Arus DC hanya bisa digunakan dalam daya yang rendah dan tidak dalam daya yang tinggi.
b. Muatan Listrik
Muatan listrik dengan notasi Q dalam satuan Coulomb, yang diambil dari
nama Charless Aaugusti de Coulomb (1736 – 1806) menyatakan bahwa :
“Satu Coulomb adalah jumlah muatan listrik yang melalui suatu titik sebesar
satu ampere selama satu detik”, dirumuskan :
Q=Ixt
c. Tegangan Listrik
Tegangan Listrik ini dinyatakan didalam Satuan Volt yang diambil dari
Seorang Ilmuwan bernama Alessandro Giuseppe Antonio Anastasio
Gerolamo Umberto Volta yang telah menemukan Baterai Volta sehingga atas
jasa Ilmuwan tersebut maka Tegangan Listrik dipakai dengan Satuan Volt.
(1748 – 1827) merupakan perbedaan potensial antara dua titik yang
mempunyai perbedaan jumlah muatan listrik, menyatakan bahwa : “Satu volt
adalah perubahan energi sebesar satu joule yang dialami muatan listrik
sebesar satu coulomb” ,
yangdirumuskan :
V=W/Q
Untuk Rumus Mencari Tegangan Listrik jika diketahui Kuat Arus Listrik dan
Hambatan Listriknya, bisa kalian lihat dibawah ini :
V=IxR
Contoh Soal : Mencari Tegangan Listrik dengan rumus ini adalah : ” Jika
didalam suatu rangkaian Listrik terdapat Hambatan sebesar 4.5 Ω dengan
Arus Listrik yang mengalir sebesar 10 Ampere. Maka berapakah Tegangan
Listrik didalam Rangkaian Listrik tersebut ?.
Jawaban :
V=IxR
V = 45 Volt
V=P/I
Jawaban :
V=P/I
V = 220 Volt
Maka Tegangan Listrik yang digunakan di Televisi tersebut sebesar 220 Volt.
Dimana :
V = Tegangan Listrik (Voltage), (V)
I = Arus Listrik (Current), diukur dalam satuan Ampere (A)
R = Hambatan Listrik atau Resistansi (Resistance), (Ω)
Dari persamaan tersebut, dapat dijelaskan bahwa setiap 1 Ampere arus listrik
yang mengalir melewati sebuah komponen dengan beda potensial atau
tegangan sebesar 1 Volt, maka resistansi atau hambatan listrik pada
komponen tersebut adalah 1 Ohm.
Contoh Soal
Jika suatu rangkaian yang diberikan tegangan 24V dan membutuhkan arus
listrik sebesar 0,5A maka hambatan yang diperlukan adalah 48 Ohm.
R = V/I
= 24/0,5
R = 48 Ω.
Hubungan Hambatan Listrik dengan Tegangan dan Arus Listrik ini juga
dapat dianalogikan dengan sebuah tangki air yang berada pada ketinggian
tertentu di atas tanah.Di dasar tangki tersebut terdapat sebuah pipa air yang
digunakan untuk mengaliri air.Jumlah air pada tangki air dapat diibaratkan
sebagai muatan listrik sedangkan tekanan di ujung selang mewakili tegangan
listrik, aliran air mewakili aliran arus listrik dan ukuran diameter pipa air
dapat dianggap sebagai resistansi.
f. Rapat Arus
Rapat arus adalah besarnya arus yang mengalir pada setiap 𝑚𝑚2 luas penampang
penghantar listrik yang diukur dengan satuan ampere per 𝑚𝑚2 (A/𝑚𝑚2 ), yang dapat
dirumuskan :
S = I/q
dimana S : rapat arus (A/mm2), I : kuat arus (A) dan q : luas penampang penghantar
(mm2).
Contoh 1.1
Kawat dengan penampang sebesar 2 mm2 dilalui arus listrik sebesar 1 ampere, akan
mempunyai rapat arus yang sama dengan rapat arus dari sebuah kawat yang
berpenampang 6 mm2 dengan kuat arus sebesar 3 ampere.
Perhatikan : dengan
Karena itu, muatan pada batang kaca haruslah berbeda dengan muatan pada penggaris
plastik.Memang, melalui eksperimen seluruh muatan benda dapat dikategorikan ke dalam dua
jenis. Setiap benda bermuatan yang ditarik oleh penggaris plastik, akan ditolak oleh batang kaca,
atau setiap benda yang ditolak oleh penggaris plastik, akan ditarik oleh batang kaca. Jadi terdapat
dua jenis muatan listrik yaitu, muatan yang ditolak batang kaca bermuatan, dan muatan yang
ditarik batang kaca bermuatan.
Dua jenis muatan listrik yang ditunjukkan tersebut dinyatakan oleh seorang amerika, seorang
saintis, seorang filosuf yang bernama benjamin franklin (1706-1790) sebagai muatan positif dan
muatan negatif. Franklin memilih muatan pada batang kaca yang digosok adalah mua tan positif,
sedangkan muatan pada penggaris plastik yang digosok (atau amber) adalah muatan negatif.
Sampai sekarang kita masih mengikuti perjanjian ini.Hukum kekekalan muatan
Franklin mengusulkan bahwa jumlah muatan yang dihasilkan oleh suatu benda melalui suatu
proses penggosokan, adalah sama dengan jumlah muatan positip dan negatip yang dihasilkan.
Jumlah bersih muatan yang dihasilkan oleh suatu benda selama proses penggosokan adalah nol.
Contoh, ketika penggaris plastik digosok dengan kain wol, plastik memperoleh muatan negatip dan
kain wol memperoleh muatan positip dengan jumlah yang sama.
Muatan-muatan tersebut dipisahkan, namun jumlah kedua jenis muatan adalah sama. Ini adalah
contoh dari suatu hukum yang berlaku sampai sekarang, yang dikenal dengan nama hukum
kekekalan muatan listrik yang berbunyi: jumlah bersih muatan listrik yang dihasilkan pada dua
benda yang berbeda (penggaris plastik dan kain wol) dalam suatu proses penggosokan adalah nol.
Jika suatu benda atau suatu daerah ruang memperoleh muatan positif, maka akan dihasilkan
Gambar 4:Batang logam netral memperoleh muatan ketika disentuh dengan benda logam lain
yang bermuatan. positif.
Proses demikian disebut memuati dengan cara konduksi atau dengan cara kontak, dan kedua
benda tersebut akhirnya memiliki muatan dengan tanda yang sama.
Bila benda yang bermuatan positip didekatkan pada batang logam yang netral, tetapi tidak
disentuhkan, maka elektron-elektron batang logam tidak meninggalkan batang, namun elektron-
elektron tersebut bergerak dalam logam menuju benda yang bermuatan, dan meninggalkan muatan
positip pada ujung yang berlawanan, seperti diperlihatkan pada gambar 5.
Muatan tersebut dikatakan telah diinduksikan pada kedua ujung batang logam.Proses demikian
disebut memuati dengan cara induksi. Tentu saja tidak ada muatan yang dihasilkan dalam batang;
muatan hanya dipisahkan. Jumlah muatan pada batang logam masih sama dengan nol. Meskipun
demikian, jika dipotong menjadi dua bagian, kita akan memiliki dua benda yang bermuatan, satu
bermuatan positip dan yang lain bermuatan negatip. Cara lain untuk menginduksi muatan pada
benda logam adalah dengan jalan menghubungkan logam tersebut menuju ground melalui kawat
konduktor sebagaimana ditunjukkan pada gambar 6a ( berarti ground). Selanjutnya benda
dikatakan di “ground-kan” atau “dibumikan”. Karena bumi sangat besar dan dapat
menyalurkan elektron, maka bumi dengan mudah dapat menerima ataupun memberi elektron-
elektron; karena itu dapat bertindak sebagai penampung (reservoir) untuk muatan. Jika suatu
benda bermuatan negatip didekatkan ke sebuah logam, maka electron-elektron bebas dalam
logam akan menolak dan beberapa electron akan bergerak menuju bumi melalui kabel (gambar
6b).
Ini menyebabkan logam bermuatan positif. Jika sekarang kabel dipotong, maka logam akan
memiliki muatan induksi positif (gambar 6c).
Gambar 7: Elektroskop
Positip didekatkan ke bola logam, maka pemisahan muatan terjadi melalui induksi, elektron-
elektron ditarik naik menuju bola, sehingga kedua daun elektroskop bermuatan positip dan saling
menolak (gambar 8a). Proses demikian disebut memuati dengan cara induksi. Sedangkan, jika bola
dimuati dengan cara konduksi, maka bola logam konduktor, dan kedua daun elektroskop
memperoleh. Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa dengan cara ini, anda tidak dapat
menentukan tanda muatan, karena dalam setiap kasus, kedua daun elektroskop saling menolak satu
dengan yang lain. Meskipun demikian, suatu elektroskop dapat digunakan untuk menentukan
Gambar 8:Elektroskop dimuati (a) dengan cara induksi, (b) dengan cara konduksi
“tanda muatan” jikapertama-tama pemisahan muatan dilakukan dengan cara konduksi, misalnya
Gambar 9: Elektroskop yang pertama-tama dimuati dapat digunakan untuk menentukan tanda
dari suatu muatan yang diberikan.
Gambar 10: Petir adalah contoh loncatan muatan listrik statis yang besar
Gambar 14.: Coulomb menggunakan jenis alat ini untuk mengukur gaya antara dua bola, a dan b.
Ia mengamati penyimpangan a dengan menggunakan jarak antara a dan b yang yang
bervariasi.
Untuk menyelidiki bagaimana gaya bergantung pada besarnya muatan, coulomb harus mengubah
muatan bola. Pertama-tama coulomb memberi muatan a dan b sama seperti sebelumnya.
Kemudian coulomb menambahkan bola lain yang tidak bermuatan, dengan ukuran yang sama
dengan b. Ketika bola tersebut disentuhkan ke bola b, maka kedua bola membagi muatan yang
telah ada dengan bola b. Karena keduanya memiliki ukuran yang sama, maka bola b sekarang
hanya memiliki separuh muatan semula. Oleh karena itu, muatan pada bola b hanya separuh
muatan bola a. Setelah bola lain yang disentuhkan ke bola b tersebut dijauhkan dari bola b, maka
coulomb menemukan bahwa gaya antara a dan b menjadi separuh dari gaya antara a dan b semula
(gaya antara a dan b sebelum adanya bola yang tidak bermuatan). Ia menyimpulkan bahwa besar
gaya f, berbanding langsung dengan muatan-muatannya.
f ? Qa qb (2)
setelah melakukan pengukuran yang sama, coulomb menyimpulkan hasilnya dalam suatu hukum
yang disebut hukum coulomb : besarnya gaya antara muatan qa dan muatan qb, yang dipisahkan
oleh jarak d, adalah erbanding lurus dengan besarnya kedua muatan dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara muatan-muatan tersebut.
Tetapan k sering dinyatakan dengan konstant a lain yang disebut permitivitas ruang hampa ?o.
o
Dengan
Ketika muatan diukur dalam satuan coulomb, jarak diukur dalam satuan meter dan gaya dalam
satuan newton, maka konstata k dinyatakan:
K = 9,0 x 109 n.m2/c2
Gambar 15. Kaidah untuk menentukan arah gaya, yaitu yang bermuatan sejenis tolak menolak,
dan yang tidak sejenis tarik menarik.
K ?? ? , atau
K = 9,0 x 10 9 n.m 2/c2
hukum coulomb secara matematis juga dapat dinyatakan dalam
Persamaan:
Gambar 19 titik b berada di dalam daerah medan listrik yang disebabkan oleh benda bermuatan a.
Dalam sistem internasional (si), gaya dinyatakan dalam satuan newton (n), dan muatan dalam
satuan coulomb (c), satuan kuat medan listrik adalah newton per coulomc (n/c).
Arah medan menjauhi q, jika muatan q ini positif dan menuju q, jika muatan q negatif. Jika
sejumlah muatan titik qa , qb dst, berada pada jarak da , db dst terhadap suatu titik p seperti
gambar 17, maka kuat medan di titik p adalah jumlah vektor dari kuat medan yang disebabkan
muatan qa , qb dst, atau jumlah vektor dari ea , eb dst.
Gambar 17.Medan perpaduan e dititik p adalah jumlah vektor dari medan ea dan eb
Suatu titik dikatakan berada dalam medan listrik apabila suatu benda yang bermuatan listrik
ditempatkan pada titik tersebut akan mengalami gaya listrik. Kuat medan listrik di suatu titik, e
didefinisikan sebagai gaya tiap satuan muatan di titik tersebut. Secara matematis kuat medan
listrik di suatu titi k dinyatakan dalam persamaan:
Dengan f adalah gaya yang dialami oleh muatan penguji q’ yang ditempatkan pada titik
tersebut. O jika sejumlah muatan titik qa , qb dst, berada pada jarak da , db dst terhadap suatu
titik p , maka kuat medan di titik p adalah:
pada kondisi sakelar s terbuka maka arus tidak akan mengalir melalui beban . Apabila sakelar s
ditutup mak a akan mengalir arus ke beban r dan ampere meter akan menunjuk. Dengan kata lain
syarat mengalir arus pada suatu rangkaian harus tertutup.
besarnya arus i berubah sebanding dengan tegangan v dan berbanding terbalik dengan beban
tahanan r, atau dinyatakan dengan rumus :
Contoh :
Suatu beban yang mempunyai tahanan r = 100 o, dihubungkan kesumber tegangan ( v ) yang
besarnya 220 volt.
Berapa besar arus ( i ) dan daya (p) yang mengalir pada rangkaian tersebut?.
e=4,444kckdφf [volt]
dimana : kc = jarak antar kumparan atau pitch factor.
kd = faktor distribusi.
φ= fluks per kutub [weber]
f = frekwensi.
persamaan tegangan bolak-balik (alternating voltage equations). Dengan diketahui bahwa
• e = em sin θ
• e = em sin ωθ
• e = em sin 2πft
• e = em sin ω t
5.1.1. Nilai Sesaat (Instantaneous Value).
Didifinisikan sebagai harga sesaat ketika berputar dimana nilai pada lokasi tertentu, untuk
membedakan dengan notasi tegangan dan arus nilai sesaat dinotasikan sebagai e dan i (huruf
kecil).
Usaha ini dalam bentuk panas. Jika tahanan r dilalui arus bolak-balik
= i²m.r.t [joule].
Harga efektif arus bolak-balik adalah harga tetap dari arus rata yang didalam waktu yang sama
melakukan sejumlah usaha (i²m.r.t [joule].) Yang besarnya dengan usaha yang dilakukan oleh
arus bolak-balik. Sehingga bentuk persamaan ts diatas berubah menjadi sbb :
a = i²m.sin² ω t
Berarti ;
i² = i²m.sin² ω t
= i²m (½ - ½.cos 2 ω t)
= (½i²m - ½. I²m cos 2 ω t)
Jadi arus i² merupakan arus campuran yang terdiri dari dua bagian yaitu :
• bagian arus yang rata dengan harga ½ i²m .
• bagian yang berubah –ubah menurut rumus cosinus (grafik). ½. I²m cos 2 ω t dari bagian yang
rata adalah sebagai harga puncak yang jika dihitung merupakan harga efektip dari arus bolak-
balik adalah akar dari harga puncak yaitu :
1 2
𝐼𝑒𝑓𝑓 = √ 𝐼𝑚
2
1
𝐼𝑒𝑓𝑓 = 𝐼𝑚 √
2
𝐼𝑚
𝐼𝑒𝑓𝑓 =
√2
jadi 𝝎 = 𝟐𝝅𝒇
Jika sebuah tahanan ohm ”r” (resistansi) dipasangkan pada generator g yang mengeluarkan
tegangan bolak-balik sebesar :
e = em. Sin t. Ω
5.5. TahananInduktif.
Gambar dibawah ini menunjukan sebuah gulungan induksi yang mempunyai koefisiensi induksi
diri ”l” dihubungkan pada sumber tegangan arus bolak-balik atau tegangan yang berbentuk
sinusioda.
E = em.sin 𝜔 t
Dengan demikian gulungan akan dilalui arus listrik bolak-balik (il), yang perlu kita pelajari dan
selidiki adalah bagaimana perubahan sifat-sifat dari arus il tersebut. Untuk itu perlu diketahui
bahwa didalam gulungan induksi ”l” mengalir arus bolak-balik yang berbentuk gelombang sinus
yang besarnya adalah :
Akan membangkitkan sejumlah garis gaya magnit (fluks) didalam gulungan tersebut menurut
rumus :
Φ= l.il
Maka
φ = l.ilm.sin 𝝎 t
Dimana
φ = fm.sin 𝜔 t (teori cara-cara membangkitkan tegangan berbentuk gelombang sinus)
Garis gaya elektromagnit (n ) akan berubah-ubah menurut garis sinus dengan harga puncak
n = l.ilm
Jadi :
e = em.sin𝝎 t.
Dan disambungkan dengan induktor l sehingga mengalir arus bolak-balik il yang akan
terbelakang 90º terhadap tegangan ”e” sehingga il tersebut mempunyai bentuk rumus sbb :
Dimana :
Il = harga efektif dari kuat arus yang mengalir pada gulungan induksi.
E = harga efektif dari tegangan sumber yng dihubungkan kepada gulungan induksi.
L = koefisien induksi diri dari gulungan diukur dalam satuan henry.
= frekwensi putar generator yang diukur dalam satuan rad/detik.
e = em.sin ω t
Jika sebuah capasitor dihubungkan dengan sumber arus searah, maka arus searah yang dapat
mengalir hanya sesaat saja dan waktu yang pendek, yaitu pada saat capasitor dalam keadaan diisi
(charged). Kemudian arus searah didalam capasitor akan menjadi nol kembali. Hal tersebut
membuktikan bahwa capasitor tidak dapat dilalui arus searah atau dikatakan kapasitor memblokir
arus searah. Menurut teori arus searah yang mengalir jumlah muatannya ditentukan dengan rumus
:
q = i .t atau i = q/t.
Pada hakikatnya kapasitor tidak dilalui arus bolak-balik, akan tetapi secara berganti-ganti diisi
dalam arah positip dan negatip. Selama saat yang pendek (dt), kapasitor ini diisi oleh harga saat
dari arus bolak-balik ic. Jumlah listrik yang diisikan pada kapasitor selama saat dt, adalah :
dq = ic. Dt
Selama waktu yang sangat singkat (dt), ujung vektor â senantiasa akan melintasi panjang busur
sebesar :
ω .dt radial
Karena radial lingkaran mempunyai harga em maka :
dt = ω.dt.. Em
d (em.sin ω t).
Dari titik a ditarik garis singgung pq, yang kemudian buat segitiga abc siku dititik b, maka berlaku
:
Atau
Diketahui :
Maka :
Gambar grafiknya menunjukan grafik tegangan berbentuk sinus dan grafi arus berbentuk cosinus
sehingga arus mendahului 90º terhadap tegangan adalah sbb
icm = c. Em ω cos α .
icm = c. Em ω.
Maka rumus ic = icm.cos dan dengan sumber e = em.sin t yang dipasangkan pada c akan
membuat kuat arus ic mendahului terhadap tegangan c. Sehingga ic berbentuk :
Dari gambar vektor em diatas, dimana ic terlihat sebagai vektor icm yang mendahului 90º dimuka
vektor em . Sehingga icm ini dapat ditulis kan dengan rumus :
Dimana :
Ic = harga efektif dari kuat arus yang mengalir pada kapasitor.
E = harga efektif dari tegangan sumber yng dihubungkan kepada kapasitor.
C = capasitas capasitor yang diukur dalam satuan farad.
= frekwensi putar generator yang diukur dalam satuan rad/detik.
5.7. Hubungan Deret Dengan Tahanan Ohm.
5.7.1. Hubungan Deret Gulungan Induksi Dengan Tahanan Ohm.
Gambar dibawah ini menunjukan hubungan deret antara gulungan induksi (reaktansi induktif atau
xl ) dengan tahanan ohm (r), pada rangkaian disambungkan pada sumber tegangan arus bolak-
balik sebesar e volt.
Kuat arus (i) yang mengalir kedalam rangkaian ini mempunyai harga tetap yaitu i. Sedangkan
untuk tegangan e akan terbagi dua menjadi komponen yaitu :
A. Komponen el yang terdapat pada terminal gulungan reaktansi induktif ( xl ).
B. Komponen er yang terdapat pada termonal resistansi ( r ).
Karena terhubung deret atau serie maka nilai dari hubungan kedua tahanan adalah :
Tahanan jumlah ini disebut tahanan bayangan atau impedansi yang notasikan ”z ” maka :
Dan dari diagram diatas bahwa tegangan ”e” dari generator akan mendahului terhadap kuat arus (
i ) sebesar sudut fº maka tahanan impedansi ž akan mempunyai argumen sebesar sudut f º
positip. Nilai mutlak impedansi (modulus) dapat dihitung menurut dalil phytagoras
Diketahui :
̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅̅̅
𝑬𝑬
̅ dan(−𝒋𝑬𝑪 ) = −𝒋𝑿
=𝑹 ̅̅̅̅̅̅𝑪
𝑰 𝑰
Jadi :
Maka
Maka :
e = em. Sin ωt
Dan
i = im. Sinω t.
Maka :
p (w) = e x i
p (w) = em. Sin ωt x im. Sin ωt
p (w) = em. Im. Sin2ω t
Diketahui :
Dengan demikian rumus diatas menandakam bahwa garis lengkung w (p) berupa garis sinus
dengan harga puncak :
Untuk ¼ masa berikutnya yaitu t = b sampai t = c maka generator diberi tenaga e x i watt dan
menerima usaha sebesar
Penjelasan diatas juga berlaku, bila tegangan e mengikuti 90º dibelakang kuat arus i, karena itu
dapat diambil suatu kesimpulan :
1. Arus bolak-balik yang mendahului atau mengikuti tegangan bola-alik sebesar 90º, dinamakan
kuat arus nol atau kuar arus buta disingkat dengan ib.
2. Hasil perkalian dari kuat arus buta ib dengan tegangan e dinamakan, tenaga buta yang diukur
dengan watt buta atau volt amper (va).
Jadi : wb (p) = ib x e , dan usaha yang dilakukan oleh aliran buta adalah nol (0).
Dalam jumlah usaha nyata/wujud yang dilakukan oleh arus dan tegangan bolak-balik dengan fasa
fº yaitu sebesar :
Untuk tenaga listrik reaktif yang dikeluarkan oleh arus bola-balik yang mempunyai fasa fº dengan
tegangan bolak-balik yaitu :
= i2 x z (watt)
Jika arus listrik mengalir pada penghantar yang berhambatan r, maka sumber arus akan
mengeluarkan energi pada penghantar yang bergantung pada:
Beda potensial pada ujung-ujung penghantar (v).
kuat arus yang mengalir pada penghantar (i).
waktu atau lamanya arus mengalir (t).
Energi listrik yang dilepaskan itu tidak hilang begitu saja, melainkan berubah
Menjadi panas (kalor) pada penghantar.
Besar energi listrik yang berubah menjadi panas (kalor) dapat dirumuskan:
Jika v, i, r, dan t masing-masing dalam volt, ampere, ohm, dan detik, maka panas (kalor)
dinyatakan dalam kalori.
Percobaan joule
Besar energi listrik yang berubah menjadi kalor itu telah diselidiki oleh james prescott joule (1914-
1889).
7 2.Daya Listrik
Daya listrik adalah banyaknya energi tiap satuan waktu. Dari definisi ini,
Maka daya listrik (p) dapat dirumuskan :
Contoh soal 1
Kuat arus 2 a mengalir pada lampu yang berhambatan 100 ? . Berapa energi yang diserap lampu
dalam 1 menit ?
Penyelesaian
Diketahui : i = 2 a
r = 100 ?
t = 1 menit = 60 sekon (s)
Ditanyakan : w = …?
Jawab : pakai rumus :
w = i2 r t
Contoh soal 2
Seterika listrik dipakai 5 jam setiap hari. Arus yang mengalir pada seterika 2a jika menggunakan
teganagn 220 volt. Berpa biaya yang harus dibayar tiap hari kepada pln. Jika 1 kwh rp. 400,-
Penyelesaian
Diketahui : t = 5 jam
i =2a
v = 220 volt
Ditanyakan : rp….?
Jawab : p = v i
= 220 . 2
= 440 w = 0,44 kw
w=p.T
= 0,44 kw . 5 jam = 2,2 kwh
Jadi biaya perhari = 2,2 x rp. 400,- = rp. 880,-
contoh soal 3
Sebuah baterai 6,0 v mengalirkan arus 0,50 a ke suatu motor listrik yang dihubungkan diantara
kutub-kutubnya.
A) berapa daya yang digunakan oleh motor?
B) jika motor menyala selama 5,0 menit, berapakah energi listrik yang dikirimkan?
Penyelesaian
diketahui ditanyakan
v = 6,0 p=?
i = 0,50 a e =?
t = 5,0 menit
Strategi
A. Gunakan p = iv untuk menentukan daya
Penghitungan
A. P = iv = (0,50a) (6,0v)
= 3,0 w
B. E = pt = (3,0w) (5,0 menit) (60 s/1 menit)
= 9,0 x 102 j
contoh soal 4
Sebuah lampu dipasang pada tegangan 220 volt menyerap daya 60 watt. Jika lampu itu dipasang
pada tegangan 110 volt, berapa besar daya yang diserapnya ?
Penyelesaian
Hambatan lampu selalu sama yaitu r. - lampu pada tegangan 220 volt :
3. Keuntungan menggunakan energi listrik: mudah diubah menjadi energi bentuk lain, mudah
ditransmisikan dan tidak banyak menimbulkan polusi/ pencemaran lingkungan
4. Energi listrik yang dilepaskan itu tidak hilang begitu saja, melainkan berubah menjadi panas
(kalor) pada penghantar.
Besar energi listrik yang berubah menjadi panas (kalor) dapat dirumuskan
Jika v, i, r dan t masing masing dalam volt, amper, ohm dan detik maka panas (kalor) dinyatakan
dalam kalori