Anda di halaman 1dari 7

STANDARD SETTING: ECONOMIC ISSUES

Standard setter merupakan mediator antara konflik kepentingan investor dan manajer.
Masalah fundamental dari teori akuntansi keuangan adalah bagaimana memimpin
mediasi tersebut, bahaimana merekonsiliasi pelaporan keuangan dan peran
pengontrakan efisien dari informasi akuntansi, atau secara ekuivalen, bagaimana
menentukan jumlah informasi yang tepat secara sosial.

Luasnya penyusunan standar memberikan tantangan bagi akuntan.

REGULASI AKTIVITAS EKONOMI

 Alasan utama penyusunan regulasi adalah untuk melindungi individu yang


berada dalam keadaan information disadvantage. Asimetri informasi menjadi
dasar regulasi produksi informasi. Jika tidak ada asimetri informasi, maka
tindakan manajerial dan informasi dalam perusahaan bebas diobservasi semua
pihak.

 Perhatian utama bab ini adalah regulasi minimum dari persayaratan


pengungkapan, standar akuntansi berterima umum dan pengauditan, dan
persyaratan bahwa perusahaan publik mempunyai audit.

 Standard setting adalah regulasi keputusan produksi informasi bagi pihak


eksternal perusahaan oleh beberapa otoritas sentral.

Dua tipe informasi manajer:

1. Proprietary information

2. Non-proprietary information

INSENTIF PRIVAT BAGI PRODUKSI INFORMASI

Informasi adalah komoditas kompleks. Lalu apakah yang dimaksud kuantitas dari
informasi yang diproduksi?

1. Finer information

2. Additional information

3. Credibility
INSENTIF BERBASIS PASAR BAGI PRODUKSI INFORMASI

Sumber non kontraktual penting dari produksi informasi pribadi:

Pasar modal dimana manager termotivasi dengan pertimbangan reportasi dan


Mengontrakan untuk meningkatkan nilai perusahaan

Pasar penyelamatan untuk control korporasi jika manager tidak mampu meningkatkan
nilai perusahaan

Modal formal yang menghubungkan nilai informasi pada nilai pasar saham
dikemukakan:

1. Merton (1987) : asimetri informasi dimodelkan sebagai subset dari pengetahuan


investor tentang perusahan.

2. Diamond & Verrecchia (1991): pengungkapan secara sukarela mengurangi


asimetri informasi antara perusahaan dan pasar.

3. Easley & O’Hara (2004): Perusahaan dapat menurunkan biaya modal dan
meningkatkan nilai perusahaan dengan credible release tentang inside
information.

RESPON PASAR TERHADAP FULL DISCLOSURE

Teori yang memprekdiksi bahwa pasar sekuritas akan merespon positif terhadap
peningkatan disclosure. Ada beberapa penelitian empiris tentang prediksi ini :

1. Lang & Lundholm (1996)

2. Healy,Hutton & Palepu (1999)

3. Welker (1995)

4. Botosan dan Plumlee (2002)

5. Sengupta (1998)

Perusahaan dengan pengungkapan kualitas tinggi menikmati biaya utang dan ekuitas
modal yang lebih rendah ,dan sebaliknya.

INSENTIF PRODUKSI INFORMASI LAINNYA

1. Prinsip Pengungkapan
2. Kebijakan Keuangan sebagai sinyal

3. Pencarian informasi Privat

SUMBER KEGAGALAN PASAR

1. Externalities and free ridding

2. Masalah adverse selection

3. Masalah moral hazard

4. Unanimity

Sumber kegagalan pasar menyarankan bahwa regulasi dibutuhkan. Pasar untuk


informasi ditandai dengan eksternalitas dan free ridding yang member alasan autoritas
sentral untuk mengintevensi.

BERAPA BANYAK INFORMASI YANG CUKUP?

Perusahaan harus menyediakan informasi pada titik dimana manfaat social maginal
sama dengan biaya social maginal,seperti yang kita lihat bahwa kekuatan private market
tidak mampu menghasilkannya. Salah satu alasannya adalah eksternalitas dan free
ridding – kekuatan pasar tidak bias memberikan perusahaan full social benefits terhadap
keputusan produksi informasi mereka dan tidak mampu fully internalize biaya dari
keputusan tersebut

Kalaupun bisa kekuatan moral hazard dan adverse selection membawa kepada
fundamental lack of unaminiy diantara keputusan manager dan kepentingan
investor,memotivasi investor untuk meminta regulasi untuk melindungi kepentingan
mereka.Jika luasnya regulasi semakin besar secara sosial berguna diharapkan kita dapat
melihat value revelance yang meningkat,sebagai respon investor dan pasar terhadap
kualitas laba yang lebih tinggi.

DECENTRALIZED REGULATION

Informasi tentang segmen perusahaan – di mana persegmenan berbasis productlines,


subsidiary companies, geografi –kadang- kadang telah menjadi pengungkapan yang
disyaratkan dalam laporan tahunan perusahaan.
Dua aspek yang disyaratkan dalam informasi :

1. Berbagai basis segmentasi yang mungkin,melaporkan dalam basis yang


konsisten dengan internal

2. Biaya untuk firm of complying dengan standar baru akan rendah selama
perusahaan telah mempersiapkan informasi internal yang dibutuhkan.

Desentralized regulation memperbaiki relevansi pelaporan dan pada waktu yang sama
mengurangi biaya.

KESIMPULAN

 Teori memberi beberapa alasan mengapa perusahaan memproduksi informasi


dalam ketiadaan standar. Hal ini diderivasi dari kebutuhan informasi tentang
kontrak dan dari kekuatan pasar.Pihak-pihak yang mengontrak menginginkan
informasi untuk memotivasi usaha dan memberikan reward atas pencapaian
hasil.

 Pasar tenaga manajerial dan pasar pengambilalihan berinteriaksi dengan pasar


sekuritas untuk memotivasi manajer untuk release information sehingga
meningkatkan market value. Signalling merupakan sarana penting untuk merilis
informasi yang kredibel.

STANDARD SETTING : POLITICAL ISSUES

Ada 2 Teori Regulasi

1. Public Interest Theory


Teori ini mengusulkan bahwa regulasi adalah hasil dari permintaan
publik untuk memperbaiki kegagalan pasar. Dalam teori ini, pusat
kewenangan, yaitu regulator, diasumsikan memiliki kepentingan yang
besar terhadap society at heart, sehingga hal ini dapat membuat pada
saat regulator menyusun peraturan akan menghasilkan yang terbaik bagi
kesejahteraan masyarakat. Permasalahan yang timbul dalam Public Interest
Theory adalah :

a. Terdapat tugas yang sangat kompleks dalam menentukan jumlah


regulasi yang tepat.
b. Terdapat permasalahan yang serius yang terletak pada motivasi dari
badan regulator.

2. Interest Group Theory

Teori ini memberikan pandangan bahwa sebuah industri beroperasi


dalam kepentingan group. Bervariasinya kepentingan dalam group akan
mempengaruhi Legislature dalam hal jumlah dan tipe dari regulasi.

@ Standard Setting in Canada and the United States

1. The Canadian Institute of Chartered Accountants (CICA) The CICA


Handboo merupakan sumber uatama bagi standar akuntansi dan auditing
di Canada. Kewenangan ini adalah yang tertinggi karena memiliki status
legal yang khusus.

2. The Ontario Securities Commission (OSC), OSC bertugas melindungi


investor dari praktek yang tidakadil, tidaklayak, dan kecurangan, untuk
membantu mengembangkan capital market yang fair dan efisien, serta
menjaga keyakinan publik atas integritas mereka.

3. The Financial Accounting Standards Board (FASB)


FASB didirikan untuk membentuk dan memperbaiki standar akuntansi
keuangan dan pelaporannya sebagai panduan dan pendidikan bagi publik di
US.

4. The Securities and Exchange Commission (SEC)


SEC didirikan di US pada tahun 1934, untuk mengatur penjualan
sekuritas suatu perusahaan dimana sekuritas tersebut diperdagangkan pada
lebih dari satu negara. Sebagai bagian dari tugasnya, SEC memastikan
bahwa investor memperoleh informasi yang memadai.

@ The International Accounting Standards Board (IASB)

Tidak seperti AcSB dan FASB, pemenuhan terhadap standar IASB adalah
tidak mandatory. Pemenuhan tergantung kepada masing-masing negara dan
perusahaan. Ada perundang-undangan pada suatu negara meminta
perusahaan untuk menyesuaikan dengan standar IASB, tetapi ada pula yang
tidak.
@ HUBUNGAN PADA TEORI REGULASI

Penyusunan standar memiliki karakteristik proses penyesuaian. Pemilihan


standar akuntansi (misalnya oleh AcSB, FASB, IASB) sebaiknya
mempertimbangkan konflik antar konstituensi ketimbang pada unsur proses
perhitungan.Pertimbangan ini menganggap bahwa teori kelompok
kepentingan regulasi mungkin baik sebagai prediktor standar baru daripada
teori kepentingan publik.

@ KONFLIK DAN KOMPROMI

1. Contoh Konflik Konstituensi

Artikel Blumenthal (1992) membahas tentang draft publikasi FASB tentang


penilaian sekuritas perusahaan dengan fair value. Fair value dapat
ditentukan dengan model present value atau teknik lainnya. Dalam artikel
tersebut, yang menjadi fokus utama adalah konflik konstituensi terkait dengan
SFAS 115 (akuntansi untuk investasi tertentu pada utang dan sekuritas ekuitas).

2. Komprehensif Income

Komprehensif income merupakan semua perubahan pada ekuitas selama


periode kecuali yang dihasilakn dari investasi atau distribusi ke pemilik.
Disini termasuk item lain seperti unrealized translation gains and losses
dari konsolidasi foreign subsidiary di bawah SFAS 52, unrealized gains
and losses pada marking to market available for sale securities di bawah
SFAS 115, dan unrealized gains and losses pada casf flow dari transaksi
yang diprediksi di bawah SFAS 133. SFAS 130 memasukkan item-item
tersebut sebagai other comprehensif income.

@ KRITERIA PENYUSUNAN STANDAR

1. Decision usefulness

Kriteria decision usefulness memicu informasi dan perspektif pengukuraran


pada pelaporan keuangan, dan studi empiris kapital market. Jadi, standar
dapat menjadi decision usefulness bisa saja salah karena tidak
mempertimbangkan biaya penyediaan informasi. Untuk itu, pembuat standar
perlu mempertimbangkan kriteria lainnya ketimbangn decision usefulness saja.
2. Mengurangi Information Asymetri

Dalam hal ini penyusun standar harus menggunkan pengurangan information


asymetri dalam kapital dan managerial labor market sebagai kriteria standar
baru. Pengurangan information asymetri meningkatkan operasi pasar. Hal ini
akan memperluas likuiditas pasar, mengurangi fenomena ”lemon” dan
menghasilkan keuntungan sosial. Bagaimanapun juga, harus diperhatikan
bahwa pengurangan information asymetri sebagai kriteria bukan satu-
satunya yang memadai. Seperti decision useful yang menimbulkan biaya.
Konsekuensinya, sulit untuk mengetahui kapan standar untuk mengurangi
information asymetri cost-efektif.

3. Konsekuensi Ekonomis Standar Baru

Salah satu biaya dari standar baru bagi perusahaan adalah biaya untuk
memenuhi standar itu (out of pocket). Biaya juga terjadi karena adanya
kontrak. Biaya tersebut mempengaruhi kebijakan operasi dan keuangan.
Kurangnya kebebasan menajemen memilih kebijakan akuntansi juga menjadi
konsekuensi ekonomis. Untuk itu, pembuat kebijakan harus mempertimbangkan
aspek tersebut.

4. Aspek Politis Penyusunan Standar

Konsekuensi ekonomis berdampak pada aspek politis penyusunan standar.


Penyusun standar harus merekayasa konsensus yang memadai agar
konstituensi dapat menerimanya. Proses penyusunan standar harus konsisten
dengan interest group theory of regulation.

Anda mungkin juga menyukai