A. Latar Belakang
Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan merupakan suatu
metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain tidak sekedar mengisi waktu,
tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-
lain. Anak-anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mentaldan
perkembangan emosinya.
Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya, kognitifnya dan juga
emosinya karena mereka bermain dengan seluruh emosinya, perasaannya dan pikirannya.
Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan dimana dengan kesenangan ini mereka
mengenal segala sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat kesempatan
cukup untuk bermain juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengenal
sekitarnya sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman, kreatif dan
cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang mendapat kesempatan
bermain.
Dan juga dengan melakukan permainan maka ketegangan dan stress yang dialami akan
terlepas karena dengan melakukan permainan rasa sakit akan dapat dialihkan (distraksi) pada
permainannya dan terjadi proses relaksasi melalui kesenangannya melakukan permainan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan terapi bermain selama 30 menit, Yang diharapkan anak bisa mengikuti
stimulasi motorik yang diberikan.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan terapi bermain satu (1) kali diharapkan anak mampu :
a) Gerakan motorik halus pada anak lebih terarah
b) Kognitifnya berkembang dengan mengetahui cara bermain mobi-mobilan dengan teknik
yang benar, dan mengetahui cara mengelompokkan warna untuk disamakan dengan
warna yang sama
c) Dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik sesuai tahap perkembangan
d) Mengembangkan nilai dan moral anak dengan berdoa sebelum dan sesudah kegiatan
e) Mengembangkan bahasa, anak mengenal kata-kata baru.
f) Melatih sosial emosi anak.
8. Rencana Pelaksanaan :
No Terapis Waktu Subjek terapi
1 Persiapan (Pra interaksi) 10 Ruangan,alat,anak dan keluarga
· Menyiapkan ruangan menit siap
· Menyiapkan alat-alat
· Menyiapkan anak dan
keluarga
2 Proses :
o Pembukaan (Orientasi) 5 Anak dan keluarga menjawab
· Mengucapkan salam menit salam, anak saling berkenalan,
· Memperkenalkan diri anak dan keluarga memperhatikan
· Anak yang akan bermain terapis
saling berkenalan 5 Anak dan keluarga memperhatikan
· Menjelaskan kepada anak dan menit penjelasan terapis, anak
keluarga maksud dan tujuan melakukan kegiatan yang
terapi bermain diberikan oleh terapis, anak dan
keluarga memberikan respon yang
baik
Kegiatan (Kerja) 3
· Menjelaskan kepada anak dan menit
keluarga tujuan, manfaat bermain
selama perawatan, dan cara
permainan yang akan dilakukan
· Mengajak anak untuk
mengikuti kegiatan bermain
MENGARAHKAN MOBIL
KEARAH KANAN, KIRI,
MAJU, MUNDUR 5
menit
a. Anakdiminta untuk mendengarkan
penjelasan cara menggerakan
mobil.
b.
Anak Anak diminta mempraktikkan cara
belok yang benar.
MENYAMAKAN WARNA
a.
Ditampilkan mendengarkan
penjelasan tentang langkah
menyamakan warna,
b.
c. Memotivasi anak agar bisa
menyamakan warna dan
membedakan warna
3 Penutup (1 menit). 2
Menyimpulkan, mengucapkan menit Anak dan keluarga tampak senang,
salam menjawab salam
9. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur :
Alat dan media sesuai dengan rencana
Peran dan fungsi masing – masing sesuai dengan yang direncanakan
b. Evaluasi proses :
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
Peserta berperan aktif dalam jalanya diskusi.
c. Evaluasi Hasil :
Setelah diberikan terapi bermain diharapkan 85% An. A mampu:
An. A dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik
An. A dapat menarik dan mendorong mainan (mobil – mobilan)
An.A dapat membedakan dan menyamakan warna
Kognitif An.A berkembang
C. Lampiran
1. Definisi Terapi Bermain
Cara alamiah bagi anak untuk mengungkapkan konflik dirinya yang tidak disadari
(wong,1991) . Bermain merupakan kegiatan untuk kesenangan yang di timbulkannya
tanpa mempertimbangkan akhir hasilnya (hurlock,1978) . Kegiatan yang di lakukan
sesuai dengan keinginan dalam mengatasi konflik dari dalan dirinya yang tidak di sadari
dengan kenginan untuk memperoleh kesenangan (roster,1987)
2. Tujuan
a. Meminimalisir tindakan keperawatan yang traumatik
b. Mengurangi kecemasan
c. Membantu mempercepat persembuhan
d. Sebagai fasilitas komunikasi
e. Persiapan untuk hospitalisasi atau surgery
f. Sarana untuk mengekspresikan perasaan
4. Macam bermain
a. Bermain aktif
Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari
apa yang diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :
Bermain konstruksi (Construction Play)
Pada anak umur 1 tahun dapat membedakan warna-warna dan menentukan
arah (kanan, kiri, depan, belakang).
Bermain drama (Dramatic Play)
Misal bermain warna dan main mobil-mobilan dengan teman-temannya.
Bermain fisik
Misalnya bermain mobil, bermain warna dan lain-lain.
b. Bermain pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat
dan bermain mobil. Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain
aktif dan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya.
Contoh ; bermain warna, dan bermain mobil dsb.
Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan
dalam bermain, yaitu apabila terdapat hal-hal seperti dibawah ini :
Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi
untuk aktif bermain
Tidak ada variasi dari alat permainan.
Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.
Tidak mempunyai teman bermain.
5. Alat permainan edukasi (APE)
Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat
mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat
perkembangannya, serta berguna untuk :
Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang
atau merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar dan
halus.
Contoh alat bermain motorik kasar : mobil-mobilan, mainan yang ditarik
dan didorong, tali, dll. Motorik halus : menyamakan warna yang sama, dll.
Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara dan warna,
dll. Contoh alat permainan : kertas lipat berwarna, mobil-mobilan, dll.
Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan
interaksi ibu dan anak, keluarga dan masyarakat
Contoh alat permainan : alat permainan yang dapat dipakai bersama, misal
mobil-mobilan, kertas lipat berwarna, dll.