Anda di halaman 1dari 7

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Terapi Bermain Anak

Pokok Bahasan : Terapi Bermain Pada Anak


Hari/tanggal : Kamis, 12 September 2019
Pukul : 13.00 – 13.30 WIB
Sasaran : Klien “An.A”umur 11 bulan
Tempat : Ruang Anak sehat

A. Latar Belakang
Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan merupakan suatu
metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain tidak sekedar mengisi waktu,
tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-
lain. Anak-anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mentaldan
perkembangan emosinya.
Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya, kognitifnya dan juga
emosinya karena mereka bermain dengan seluruh emosinya, perasaannya dan pikirannya.
Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan dimana dengan kesenangan ini mereka
mengenal segala sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat kesempatan
cukup untuk bermain juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengenal
sekitarnya sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman, kreatif dan
cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang mendapat kesempatan
bermain.
Dan juga dengan melakukan permainan maka ketegangan dan stress yang dialami akan
terlepas karena dengan melakukan permainan rasa sakit akan dapat dialihkan (distraksi) pada
permainannya dan terjadi proses relaksasi melalui kesenangannya melakukan permainan

1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan terapi bermain selama 30 menit, Yang diharapkan anak bisa mengikuti
stimulasi motorik yang diberikan.

2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan terapi bermain satu (1) kali diharapkan anak mampu :
a) Gerakan motorik halus pada anak lebih terarah
b) Kognitifnya berkembang dengan mengetahui cara bermain mobi-mobilan dengan teknik
yang benar, dan mengetahui cara mengelompokkan warna untuk disamakan dengan
warna yang sama
c) Dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik sesuai tahap perkembangan
d) Mengembangkan nilai dan moral anak dengan berdoa sebelum dan sesudah kegiatan
e) Mengembangkan bahasa, anak mengenal kata-kata baru.
f) Melatih sosial emosi anak.

B. Rencana Kegiatan Terapi Bermain

1. Topik : Terapi bermain pada anak usia 11 Bulan


2. Sasaran : An. A usia 11 bulan
3. Metode :
- Mengarahkan main (mobil – mobilan)
- Belajar menyamakan dan membedakan warna
4. Media/Alat :
- Mobil – mobilan
- Kubus
5. Waktu dan Tempat :
- Hari : Kamis
- Jam : 13.00 – 13.30 WIB
- Tempat : Ruang Anak Sehat
6. Pengorganisasian
Vira Bunga Agustin : Pemimpin Bermain
Dona Silfana : Sebagai Moderator
Tugas : Mengatur jalannya terapi bermain
Roro Asih Santoso : Sebagai Fasilitator 1
Mega Ayu - : Sebagai Fasilitaor 2
Husnul Khotimah - : Sebagai Observer
7. Kriteria Peserta
 Peserta adalah anak usia 11 Bulan
 Jumlah peserta 1 orang
 Anak yang kooperatif

8. Rencana Pelaksanaan :
No Terapis Waktu Subjek terapi
1 Persiapan (Pra interaksi) 10 Ruangan,alat,anak dan keluarga
· Menyiapkan ruangan menit siap
· Menyiapkan alat-alat
· Menyiapkan anak dan
keluarga
2 Proses :
o Pembukaan (Orientasi) 5 Anak dan keluarga menjawab
· Mengucapkan salam menit salam, anak saling berkenalan,
· Memperkenalkan diri anak dan keluarga memperhatikan
· Anak yang akan bermain terapis
saling berkenalan 5 Anak dan keluarga memperhatikan
· Menjelaskan kepada anak dan menit penjelasan terapis, anak
keluarga maksud dan tujuan melakukan kegiatan yang
terapi bermain diberikan oleh terapis, anak dan
keluarga memberikan respon yang
baik

Kegiatan (Kerja) 3
· Menjelaskan kepada anak dan menit
keluarga tujuan, manfaat bermain
selama perawatan, dan cara
permainan yang akan dilakukan
· Mengajak anak untuk
mengikuti kegiatan bermain
MENGARAHKAN MOBIL
KEARAH KANAN, KIRI,
MAJU, MUNDUR 5
menit
a. Anakdiminta untuk mendengarkan
penjelasan cara menggerakan
mobil.
b.
Anak Anak diminta mempraktikkan cara
belok yang benar.

MENYAMAKAN WARNA
a.
Ditampilkan mendengarkan
penjelasan tentang langkah
menyamakan warna,
b.
c. Memotivasi anak agar bisa
menyamakan warna dan
membedakan warna

3 Penutup (1 menit). 2
Menyimpulkan, mengucapkan menit Anak dan keluarga tampak senang,
salam menjawab salam

9. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur :
 Alat dan media sesuai dengan rencana
 Peran dan fungsi masing – masing sesuai dengan yang direncanakan

b. Evaluasi proses :
 Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
 Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
 Peserta berperan aktif dalam jalanya diskusi.

c. Evaluasi Hasil :
Setelah diberikan terapi bermain diharapkan 85% An. A mampu:
 An. A dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik
 An. A dapat menarik dan mendorong mainan (mobil – mobilan)
 An.A dapat membedakan dan menyamakan warna
 Kognitif An.A berkembang

C. Lampiran
1. Definisi Terapi Bermain
Cara alamiah bagi anak untuk mengungkapkan konflik dirinya yang tidak disadari
(wong,1991) . Bermain merupakan kegiatan untuk kesenangan yang di timbulkannya
tanpa mempertimbangkan akhir hasilnya (hurlock,1978) . Kegiatan yang di lakukan
sesuai dengan keinginan dalam mengatasi konflik dari dalan dirinya yang tidak di sadari
dengan kenginan untuk memperoleh kesenangan (roster,1987)
2. Tujuan
a. Meminimalisir tindakan keperawatan yang traumatik
b. Mengurangi kecemasan
c. Membantu mempercepat persembuhan
d. Sebagai fasilitas komunikasi
e. Persiapan untuk hospitalisasi atau surgery
f. Sarana untuk mengekspresikan perasaan

3. Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain, antara lain:


a. Membuang ekstra energi.
b. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan
organ-organ.
c. Anak belajar mengontrol diri.
d. Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang
hidupnya.
e. Meningkatnya daya kreativitas.
f. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar
anak.
g. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan
kedukaan.
h. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
i. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
j. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya

4. Macam bermain
a. Bermain aktif
 Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari
apa yang diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :
 Bermain konstruksi (Construction Play)
 Pada anak umur 1 tahun dapat membedakan warna-warna dan menentukan
arah (kanan, kiri, depan, belakang).
 Bermain drama (Dramatic Play)
Misal bermain warna dan main mobil-mobilan dengan teman-temannya.
 Bermain fisik
Misalnya bermain mobil, bermain warna dan lain-lain.

b. Bermain pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat
dan bermain mobil. Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain
aktif dan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya.
Contoh ; bermain warna, dan bermain mobil dsb.
Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan
dalam bermain, yaitu apabila terdapat hal-hal seperti dibawah ini :
 Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi
untuk aktif bermain
 Tidak ada variasi dari alat permainan.
 Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.
 Tidak mempunyai teman bermain.
5. Alat permainan edukasi (APE)
Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat
mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat
perkembangannya, serta berguna untuk :
 Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang
atau merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar dan
halus.
Contoh alat bermain motorik kasar : mobil-mobilan, mainan yang ditarik
dan didorong, tali, dll. Motorik halus : menyamakan warna yang sama, dll.
 Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara dan warna,
dll. Contoh alat permainan : kertas lipat berwarna, mobil-mobilan, dll.
 Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan
interaksi ibu dan anak, keluarga dan masyarakat
Contoh alat permainan : alat permainan yang dapat dipakai bersama, misal
mobil-mobilan, kertas lipat berwarna, dll.

6. Hal yang harus di perhatikan saat bermain


 Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.
 Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
 Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat pada
keterampilan yang lebih majemuk.
 Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain.
 Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.

Anda mungkin juga menyukai