Anda di halaman 1dari 4

Nama : Firstnandita Keisha Almira Nugraha

NIM : 19/439867/TP/12405
Prodi/Fakultas : TPHP/ TP
Dosen : Prof. Dr. Armaidy Armawi M.Si

BELA NEGARA

1. PENGERTIAN BELA NEGARA


 Bela Negara adalah tekad, sikap, dan tindakan warga Negara yang teratur,
menyeluruh, terpadu, dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air,
kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia. Tekad, sikap dan tindakan warga
Negara diwujudkan dalam segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan
Negara, keutuhan wilayah Negara Indonesia, dan keselamatan bangsa dari
ancaman serta gangguan terhadap keutuhan bangsa dan Negara.
 Pengertian Bela Negara menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah menjaga,
memelihara, serta melindungi tanah air dengan segenap kemampuan yang
dimiliki, dari segala ancaman yang mungkin terjadi.
 Mantan Menteri Pertahanan, Prof. Purnomo Yusgiantoro, berpendapat bahwa
arti Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga Negara untuk menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan Negara. Dijiwai oleh kecintaannya terhadap
Negara Kesatuan Republik Indonesia, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

2. BENTUK-BENTUK BELA NEGARA


a. Bela Negara secara Fisik
Bela Negara secara fisik, yaitu dengan cara menghadapi serangan atau
agresi musuh. Bela Negara secara fisik dilakukan untuk menghadapi ancaman dari
luar. Keterlibatan warga Negara sipil dalam upaya pertahanan Negara merupakan
hak dan kewajiban konstitusional setiap warga Negara Indonesia. Bela Negara
seperti itu diatur dalam UU No. 3 Tahun 2002 dan sesuai doktrin sistem pertahanan
keamanan rakyat (Sishankamrata) semesta, dimana pelaksanaannya dilakukan oleh
rakyat terlatih, yang terdiri dari beberapa unsur, seperti resimen mahasiswa
(menwa), perlawanan rakyat (wanra), pertahanan sipil (hansip), mitra babinsa, dan
organisasi kemasyrakatan lainnya. Rakyat terlatih memiliki empat fungsi, yaitu
ketertiban umum, pelindung masyarakat, keamanan rakyat, dan perlawanan rakyat.
Tiga fungsi yang disebut pertama dilakukan pada masa damai atau pada saat
terjadinya bencana alam atau darurat sipil, dimana unsur-unsur rakyat terlatih
membantu pemerintah daerah dalam menangani keamanan dan ketertiban
masyarakat. Sementara itu, fungsi perlawanan rakyat dilakukan dalam keadaan
darurat perang, dimana rakyat terlatih merupakan unsur bantuan tempur bagi TNI
yang terlibat langsung di medan perang.

b. Bela Negara secara Nonfisik


Ketertiban warga Negara sipil dalam bela Negara secara nonfisik dapat dilakukan
dengan berbagai bentuk, sepanjang masa dan dalam segala situasi, misalnya dengan
cara berikut.
1) Meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, termasuk menghayati
arti demokrasi dengan menghargai pendapat orang lain dan tidak
memaksakan kehendak;
2) Menanamkan kecintaan terhadap tanah air, melalui pengabdian yang tulus
kepada masyarakat;
3) Berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara dengan berkarya nyata
(bukan retorika);
4) Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum/undang-undang
dan menjunjung tinggi hak asasi manusia;
5) Pembekalan mental spritual di kalangan masyarakat agar dapat menangkal
pengaruh-pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma
kehidupan bangsa Indonesia dengan lebih bertakwa kepada Tuhan melalui
ibadah sesuai agama/kepercayaan masing-masing.
3. UPAYA BELA NEGARA
1) Pendidikan kewarganegaraan
Yaitu mempelajari dan menghayati ilmu pengetahuan tentang hak dan kewajiban
warga negara. Pendidikan ini juga mencakup wawasan nusantara, kebangsaan dan
ideologi negara. Kita tidak bisa memiliki jiwa patriotik tanpa pengetahuan akan
nilai-nilai kebangsaan. Secara ringkas, pendidikan ini mengajarkan kita untuk
menjadi warga negara yang baik, yaitu warga negara yang selalu patuh pada
hukum dan kontrak sosial lainnya.
2) Pelatihan dasar kemiliteran
Latihan kemiliteran tingkat dasar bisa menjadi salah satu bentuk upaya bela
negara. Dengan ikut latihan, raga dan jiwa kita dilatih. Berpartisipasi dalam
latihan kemiliteran berbeda dengan menjadi anggota militer. Nilai penting dari
ikut latihan ini adalah memupuk kemampuan fisik sekaligus menumbuhkan jiwa
patriot dan nasionalis dalam diri kita. Meskipun kita kuat secara fisik, tanpa
adanya jiwa nasionalis, kita tidak akan mau mati demi membela negara.
3) Pengabdian sesuai profesi
Bentuk upaya bela negara yang satu ini ditentuikan oleh profesi. Secara
sederhana, siapapun dapat membela negara sesuai dengan pekerjaannya atau
keahlian profesionalnya. Sebagai contoh, seorang guru dapat menerapkan upaya
bela negara dengan cara membimbing anak didik dengan tekun sehingga meraih
apa yang dicita-citakannya kelak. Mengajar di depan kelas secara profesional
adalah suatu bentuk bela negara.

4. DASAR HUKUM BELA NEGARA


a. UUD 1945 Pasal 27 ayat 3, berbunyi:
Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
b. UUD 1945 Pasal 30 ayat 1, berbunyi:
Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pertahanan dan
keamanan negara.
c. UUD 1945 Pasal 30 ayat 2, berbunyi:
Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh TNI dan Polri sebagai kekuatan utama dan rakyat
sebagai kekuatan pendukung.

Sumber :
https://www.sayanda.com/pengertian-bela-negara/
http://sosiologis.com/bela-negara
http://simpulanilmu.blogspot.com/2016/09/pengertian-bela-negara-secara-fisik-dan.html

Anda mungkin juga menyukai

  • Iikan
    Iikan
    Dokumen1 halaman
    Iikan
    first keisha
    Belum ada peringkat
  • Susu
    Susu
    Dokumen1 halaman
    Susu
    first keisha
    Belum ada peringkat
  • Iikan
    Iikan
    Dokumen1 halaman
    Iikan
    first keisha
    Belum ada peringkat
  • Iikan
    Iikan
    Dokumen1 halaman
    Iikan
    first keisha
    Belum ada peringkat
  • Susu
    Susu
    Dokumen1 halaman
    Susu
    first keisha
    Belum ada peringkat
  • Rigor Mortis Ikan
    Rigor Mortis Ikan
    Dokumen1 halaman
    Rigor Mortis Ikan
    first keisha
    Belum ada peringkat
  • Dekomposisi Ikan oleh Bakteri
    Dekomposisi Ikan oleh Bakteri
    Dokumen1 halaman
    Dekomposisi Ikan oleh Bakteri
    first keisha
    Belum ada peringkat
  • Intoksifikasi Infeksi
    Intoksifikasi Infeksi
    Dokumen1 halaman
    Intoksifikasi Infeksi
    first keisha
    Belum ada peringkat
  • Susu
    Susu
    Dokumen1 halaman
    Susu
    first keisha
    Belum ada peringkat
  • Tomat
    Tomat
    Dokumen1 halaman
    Tomat
    first keisha
    Belum ada peringkat
  • Iikan
    Iikan
    Dokumen1 halaman
    Iikan
    first keisha
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Negara
    Pengertian Negara
    Dokumen6 halaman
    Pengertian Negara
    first keisha
    Belum ada peringkat