Abstract. Soil is a source of nutrients for plants Sari Tanah adalah merupakan sumber utama zat
and the place which occur the important hara untuk tanaman dan tempat sejumlah
changes during plant growth cycles. The rapid perubahan penting dalam siklus pertumbuhan
and slow growth of various plants is determined tanaman. Cepat dan lambatnya suatu pertum-
by the pH soil. In agricultural science, the effect buhan pada berbagai jenis tanaman sangat
of soil pH has a very important role to determine ditentukan oleh pH tanah itu sendiri. Dalam
the nutrient ions are absorbed by the plant. In ilmu pertanian pengaruh terhadap pH tanah
general, nutrients will be easily absorbed by sangat memiliki peranan yang sangat penting
plants at pH 6-7, because most of nutrients will gunanya untuk Menentukan mudah tidaknya
easily dissolve in water in that pH. The degree of ion-ion unsur hara diserap oleh tanaman. Pada
pH in the soil also indicates the presence of umumnya unsur hara akan mudah diserap
elements that are toxic to plants. Humidity and tanaman pada pH 6-7, karena pada pH tersebut
soil temperatures that are well make the soil has sebagian besar unsur hara akan mudah larut
enough pore so that air circulation in the soil can dalam air. Derajat pH dalam tanah juga
run well. The soil is able to have a neutral pH menunjukkan keberadaan unsur-unsur yang
value in healthy soil so that the l crystal guava bersifat racun bagi tanaman. Kelembaban dan
plant will grow well. The objectives of research temperatur tanah yang baik membuat tanah
was aim to investigate how aspects such as soil menjadi memiliki ruang pori yang cukup
temperature and moisture are able to affect soil sehingga sirkulasi udara di dalam tanah dapat
pH value in crystal-variety guava plantation berjalan dengan baik. Dengan tanah yang sehat
(Psidium guajava L.). Subsequently, this research tanah mampu memiliki nilai pH netral sehingga
applies sampling method in several sampling tanaman jambu biji varietal kristal akan tumbuh
points and in some soil depths in crystal-variety dengan baik. Tujuan dari penelitian ini, yaitu
guava plantation (Psidium guajava L.). Moreover, untuk mengkaji bagaimana aspek-aspek seperti
the results of this research reveals that the value temperatur tanah dan kelembaban tanah
of soil temperature and moisturizer affect the mampu mempengaruhi nilai pH tanah di
level of soil pH value in plants with varied ages perkebunan jambu biji varietas kristal (Psidium
in Bumiaji’s crystal-variety guava plantation. guajava L.). Penelitian ini menggunakan metode
pengambilan hasil di beberapa titik sample dan
Keywords : ecological aspect, soil pH, crystal- di beberapa kedalaman tanah di Perkebunan
variety guava (Psidium guajava L.). Jambu biji Varietas Kristal (Psidium Guajava L.).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai
temperatur tanah, kelembaban tanah berpenga-
ruh terhadap tinggi rendahnya nilai pH tanah di
Dikomunikasikan oleh Syariful Mubarok berbagai umur tanaman perkebunan jambu biji
Karamina H1 ∙ W. Fikrinda1 ∙ A.T. Murti2 varietas kristal (Psidium guajava L.).
1 Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian,
Karamina, H. dkk.: Kompleksitas pengaruh temperatur dan kelembaban tanah terhadap nilai pH tanah
di perkebunan jambu biji varietas kristal (Psidium guajava l.) Bumiaji, Kota Batu
Jurnal Kultivasi Vol. 16 (3) Desember 2017 431
___________________________________________
Pendahuluan ___________________________________________
Bahan dan Metode
Jambu biji kristal merupakan komoditas
hortikultura yang dapat berbuah sepanjang Penelitian dilaksanakan di kebun Bumiaji
waktu secara terus – menerus. Hasil produksi Sejahtera Kota Batu, Provinsi Jawa Timur,
buah jambu biji varietas kristal menurut berada pada ketinggian tempat ±150 m diatas
Narundana (2011) jika usia tanaman di atas 2 permukaan laut (dpl) dengan suhu rata- rata 20º
tahun bisa menghasilkan 70-80 kg buah selama 6 C, kelembapan udara rata-rata 78 % dan curah
bulan. Jambu biji kristal (Psidium guajava L.) hujan 200 mm/hari Penelitian dilaksanakan
mulai masuk ke Indonesia tahun 1991. Sebelum pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2017.
adanya jambu biji kristal, ada beberapa jenis Metode penelitian yang digunakan adalah
jambu biji lainnya seperti jambu sukun, bangkok metode survey, sedangkan data yang digunakan
dan getas merah. Jenis jambu sukun tidak jauh dalam penelitian ini adalah data primer dan
beda dengan jambu biji kristal, namun data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil
perbedaannya adalah jika jambu sukun ditanam pengamatan lapang, sedangkan data sekunder
dan kemudian berbuah di dekat jambu biji diperoleh dari pustaka, peta,dan hasil
kristal maka akan memiliki kecenderungan wawancara dengan petani.
mengeluarkan biji kembali. Cara pengambilan data primer untuk
Tanaman jambu biji kristal pada parameter kelembaban tanah, temperatur tanah
pemeliharaannya biasa diberikan pupuk berupa dan pH tanah yaitu dengan cara memilih secara
pupuk organik maupun pupuk anorganik dan acak 5 tanaman pohon jambu kristal di umur
pengaplikasian pestisida guna menekan hama dan tanaman 11 tahun, 6 tahun dan 5 tahun
penyakit. Usaha-usaha peningkatan hasil produksi kemudian dilanjutkan dengan membuat lubang
diatas ternyata dapat memberikan dampak kurang di tanah sekeliling pohon sedalam 0 cm dan 30
baik bagi lingkungan sekitar. Pupuk–pupuk cm. Dengan lubang sedalam 0 cm dan 30 cm alat
tersebut merupakan sumber pencemaran logam pH 3 in 1 ditancapkan ke tanah kemudian
berat bagi pertanaman jambu biji kristal. Menurut ditunggu beberapa detik agar hasil terbaca
Charlena (2004), kandungan logam berat Timbal dengan jelas dari nilai kelembaban, temperatur
(Pb) pada pupuk kompos adalah 1,3 -2240 ppm. dan pH tanah.
Sumber lain dari pencemaran logam berat bagi
tanaman jambu biji kristal adalah kondisi tanah, ___________________________________________
asap kendaraan bermotor dan aktivitas kegiatan Hasil dan Pembahasan
pertanian yang tidak tepat di perkebunan jambu
biji kristal. Temperatur tanah. Pada tanaman jambu biji
Tanah mengandung unsur-unsur mikro kristal secara umum, pertumbuhan tanaman
seperti timbal, tembaga, cadmium dan lain-lain. jambu biji kristal yang baik memerlukan
Kandungan rata-rata Pb secara alamiah di tanah temperatur tanah berkisar antara 30 °C. Akan
adalah 10 ppm. Asap kendaraan bermotor di tetapi tanaman jambu masih dapat tumbuh pada
sekitar perkebunan jambu biji kristal dapat suhu di atas 35 °C, namun pertumbuhan dan
mencemari udara dan tanah di sekitarnya. produksinya kurang baik (Parimin, 2005). Kea-
Curah hujan yang tinggi mampu menurunkan daan temperatur udara di suatu daerah atau
nilai tempertaur tanah dan mampu wilayah berkaitan erat dengan ketinggian tem-
meningkatkan kelembaban tanah sehingga pat (m dpl). Dimana setiap kenaikan tinggi
lambat laun berdampak pada terbawanya tempat 100 m, suhu menurun 0,61 °C. Semen-
unsur-unsur mikro dalam tanah dari tempat tara, pertumbuhan tanaman di pengaruhi oleh
yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. temperatur.
Diharapkan dengan didapatkan hasil ke- Adapun dari data yang di dapat pada Tabel
lembaban tanah dan temperatur tanah mampu 1. Temperatur tanah pada kedalaman tanah 0 cm
mempengaruhi nilai pH tanah di perkebunan di perkebunan jambu biji kristal umur tanaman 11
jambu biji varietas kristal (Psidium guajava L.).
tahun memiliki rata-rata 20.8 °C, umur 6 tahun
Sehingga dengan didapatkan nilai pH tanah
rata-rata 26.4 °C, sedangkan pada pertanaman
tersebut mampu berpotensi mengindikasikan
kandungan logam berat. jambu biji kristal umur 5 tahun yaitu 28,8 °C.
Karamina, H. dkk.: Kompleksitas pengaruh temperatur dan kelembaban tanah terhadap nilai pH tanah
di perkebunan jambu biji varietas kristal (Psidium guajava l.) Bumiaji, Kota Batu
432 Jurnal Kultivasi Vol. 16 (3) Desember 2017
Sedangkan pada Tabel. 5 kedalaman 30 cm berdrainase baik (Pathan and Colmer, 2002).
temperatur tanah pada perkebunan jambu biji Adapun fungsi dari temperatur itu pada tanah
kristal umur 11 tahun memiliki rata-rata 19.04 °C, istilah untuk menyatakan intensitas atau tingkat
umur tanaman 6 tahun memiliki temperatur tanah panas yang berfungsi sebagai indikator tingkat
rata-rata sebesar 21,4 °C sedangkan pada umur atau derajat aktivitas molekuler (Hanafiah,
tanaman 5 tahun rata-rata temperatur tanah 2012).
mencapai 27.8 °C. Ada beberapa faktor yang membuat tinggi
rendahnya temperatur tanah. Salah satunya
Tabel 1. Pengamatan Temperatur Tanah yaitu terdapat dari faktor luar antara lain radiasi
Kedalaman 0 cm (o C). matahari, awan, curah hujan, kecepatan angin
Umur tanaman jambu biji var. Kristal dan kelembaban udara. Sedangkan untuk faktor
Tanah pada
Pohon Tahun ke-11 Tahun ke-6 Tahun ke-5 dalam meliputi faktor tanah yang meilupti
1 20 27 29 struktur tanah, kadar air tanah, kandungan
2 20 27 30 bahan organik, pH tanah dan warna tanah.
3 24 26 28 Makin tinggi suhu makan semakin cepat
4 20 26 28 pematangan pada tanaman (Ardhana dan Gede,
5 20.1 26 29 2012).
Rata-rata 20.8 26.4 28.8 Kelembaban tanah. Di daerah yang iklimnya
tropis dengan curah hujan tidak tinggi sangat
Dari data diatas kedalaman 0 cm dengan cocok untuk membudidayaan jambu. Tanaman
kedalaman 30 cm ditingkat variasi umur jambu yang di tanam di daerah yang curah
tanaman 11 tahun, 6 tahun dan 5 tahun memiliki hujannya tinggi, tanaman mudah terserang
hasil yang berbeda-beda. (Tabel 1 dan 2) penyakit dan buah mudah rontok. Disamping itu,
Semakin tua umur tanaman jambu biji varietas hujan lebat yang terus-menerus pada musim
kristal memiliki temperatur tanah yang relatif berbunga dapat menyebabkan yang rontok
sangat rendah baik pada kedalaman 0 cm dan sehingga produksi buahnya sedikit. Daerah yang
kedalam 30 cm. Hal ini berkaitan dengan memiliki iklim basah dengan curah hujan berkisar
temperatur tanah yang merupakan suatu sifat 200 mm/tahun sangat baik untuk pertumbuhan
tanah yang sangat penting, secara langsung tanaman jambu. Keadaan curah hujan sangat
mempengaruhi pertumbuhan tanaman, dan juga berpengaruh terhadap kualitas buah yang
terhadap kelembaban, aerasi struktur, aktivitas dihasilkan dan terhadap pembungaan, tanaman
mikrobial, dan enzimatik, dekomposisi sisa jambu yang ditanam di daerah yang memiliki
tanaman dan ketersediaan hara tanaman. curah hujan tidak sesuai, maka tanaman hanya
membentuk daun-daun muda dan buang yang
Tabel 2. Pengamatan Temperatur Tanah sedikit, bahkan tanaman tidak berbunga
Kedalaman 30 cm (o C). Data pengamatan penelitian pada Tabel 3.
Tanah padaUmur tanaman jambu biji var. Kristal didapatkan bahwa tanah yang berada pada
Pohon Tahun ke-11 Tahun ke-6 Tahun ke-5 perkebunan jambu biji kristal umur 11 tahun, 6
1 19 20 27 tahun dan 5 tahun memiliki rata-rata kelem-
2 19 22 30 baban kelembaban tinggi pada kedalaman tanah
3 19 22.2 27 0 cm. Sedangkan pada Tabel. 4 kedalaman 30 cm
4 20.2 21 27 tahun ke 11 dan tahun ke 6 memiliki rata-rata
5 18 22 28 Kelembaban tinggi sedangkan pada tahun ke 5
Rata-rata 19.04 21.4 27.8 rata-rata didapatkan Wet (Lembab). Menurut El-
Naby (2000) mengemukakan bahwa faktor-
Temperatur tanah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dekomposisi bahan
faktor tumbuh tanaman yang penting sebagai- organik dapat dikelompokkan dalam tiga grup,
mana halnya air, udara dan unsur hara. yaitu 1) sifat dari bahan tanaman termasuk jenis
Temperatur tanah juga sangat mempengaruhi tanaman, umur tanaman dan komposisi kimia,
aktivitas mikrobial tanah dan aktiivitas ini 2) tanah termasuk aerasi, temperatur tanah,
sangat terbatas pada temperatur di bawah 10 °C, kelembaban tanah, kemasaman (pH tanah), dan
laju optimum aktivitas biota tanah yang tingkat kesuburan, dan 3) faktor iklim terutama
menguntungkan terjadi pada temperatur 18-30 pengaruh dari kelembaban dan temperatur
°C, seperti bakteri pengikat N pada tanah udara.
Karamina, H. dkk.: Kompleksitas pengaruh temperatur dan kelembaban tanah terhadap nilai pH tanah
di perkebunan jambu biji varietas kristal (Psidium guajava l.) Bumiaji, Kota Batu
Jurnal Kultivasi Vol. 16 (3) Desember 2017 433
Tabel 3. Pengamatan Kelembaban Tanah (0 cm). tanaman jambu biji kristal 11 tahun ditemukan
Tanah pada Umur tanaman jambu biji var. Kristal bahwa pH rata-ratanya untuk kedalaman 0 cm
Pohon Tahun ke-11 Tahun ke-6 Tahun ke-5
adalah 5 (amat masam) sedangkan pada
1 Wet + Wet Wet
kedalaman 30 cm 5.2 (amat masam). Hal ini jauh
2 Wet + Wet + Wet berbeda dengan tanaman jambu biji kristal pada
3 Wet Wet Wet tahun kelima dan tahun keenam. Pada tahun
4 Wet Wet Wet kelima dan keenam pada kedalaman 0 cm dan 30
5 Wet Wet Wet cm rata-rata pH ditemukan sebesar 7.1 (netral).
Keterangan : Wet + = Kelembaban tinggi; Wet =
Lembab; Nor = Normal Tabel 5. Pengamatan pH Tanah (0 cm).
Tanah Umur tanaman jambu biji var. Kristal
Tabel 4. Pengamatan Kelembaban Tanah (30 cm). pada thn Kategori Thn Kategori Thn Kategori
pohon 11 6 5
Tanah pada Umur tanaman jambu biji var. Kristal
Pohon Tahun ke-11 Tahun ke-6 Tahun ke-5 1 5 asam 7 Netral 7 Netral
1 Wet + Wet + Wet + sedang
2 Wet + Wet + Wet 2 5 asam 7.5 Alkalis 7 Netral
3 Wet + Wet Wet sedang sedang
4 Wet + Wet + Wet 3 5 asam 7 Netral 7 Netral
5 Wet + Wet + Wet sedang
Keterangan : Wet + = Kelembaban tinggi; Wet = 4 5 asam 7 Netral 7.5 Alkalis
Lembab; Nor = Normal sedang sedang
5 5 asam 7 Netral 7 Netral
Penggunaan bahan organik yang salah atau sedang
tidak tepat dapat memberikan dampak yang Rata- 5 asam 7.1 Netral 7.1 Netral
merugikan. Salah satu dampak negatif yang dapat rata sedang
muncul akibat dari penggunaan bahan organik
adalah meningkatnya logam berat yang dapat
Tabel 6. Pengamatan pH tanah (30 cm)
diasimilasi dan diserap tanaman, meningkatkan
salinitas, kontaminasi dengan senyawa organik Tanah Umur tanaman jambu biji var. Kristal
seperti poli khlorat bifenil, fenol, hidrocarburate pada Thn Kategori Thn Kategori Thn Kategori
polisiklik aromatic, dan asam-asam organik Pohon 11 6 5
(propionic dan butirik) (de Haan, 1981 dalam 1 5 asam 7 Netral 7.5 Alkalis
Aguilar et al., 1997) Faktor yang mempengaruhi sedang sedang
pembentukan tanah juga harus diperhatikan 2 5.5 amat 7.5 Alkalis 7 Netral
karena mempengaruhi jumlah bahan organik. asam sedang
Miller et al. (1985) berpendapat bahwa faktor- 3 5.5 amat 7 Netral 7 Netral
faktor yang mempengaruhi jumlah bahan organik asam
dalam tanah adalah sifat dan jumlah bahan 4 5 asam 7 Netral 7 Netral
organik yang dikembalikan, kelembaban tanah, sedang
5 5 asam 7 Netral 7 Netral
temperatur tanah, tingkat aerasi tanah, topografi
sedang
dan sifat penyediaan hara.
Rata- 5.2 amat 7.1 Netral 7.1 Netral
pH Tanah. Jenis tanah di Desa Bumiaji
rata asam
adalah tipe tanah inceptisol, sangat gembur,
dengan warna hitam hingga coklat gelap dan
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
kaya kandungan unsur hara. Sebagian besar
penyerapan logam berat antara lain 1.
wilayah di desa ini digunakan dalam sektor
Lingkungan (pH tanah, temperatur tanah,
pertanian baik untuk tanaman pangan dan
kelembaban tanah, intensitas cahaya matahari)
hortikulura. pH (Reaksi tanah atau kemasaman
2. Persaingan antara species tanaman, 3. Ukuran
tanah) merupakan logaritma negatif kepekatan
partikel, 4. Sistem perakaran, 5. Ketersediaan
ion-ion H+ dalam gram per liter (Johnson, 1980).
logam dalam tanah dan 6. Energi yang tersedia
Dari Tabel 5 dan 6 didapatkan hasil
untuk memindahkan logam ke jaringan
pengamatan pH tanah adanya perbedaan saat
tanaman. Penggunaan logam berat sangat luas
tanaman berumur 11 tahun. pH pada tanah
dan hampir setiap industri menggunakannya,
dengan kedalam 30 cm dan 0 cm pada umur
Karamina, H. dkk.: Kompleksitas pengaruh temperatur dan kelembaban tanah terhadap nilai pH tanah
di perkebunan jambu biji varietas kristal (Psidium guajava l.) Bumiaji, Kota Batu
434 Jurnal Kultivasi Vol. 16 (3) Desember 2017
Karamina, H. dkk.: Kompleksitas pengaruh temperatur dan kelembaban tanah terhadap nilai pH tanah
di perkebunan jambu biji varietas kristal (Psidium guajava l.) Bumiaji, Kota Batu