Anda di halaman 1dari 6

TinjauanterhadapTindakPidana

DalamPraktekKedokteran
GunawanJatmiko
Dosen Bagian Hukum Pidana Universitas Lampung

Abstracl
Belatlonshipbelweendoclorand hispalienl
sometimes causelawproblemalic.
Thisproblemis
b€come il lheaction
ol doctorcause invalld
anddied.Sodoclor canbeproceculedinc minal
procces.Th6problem inlhisresearch arehowthetypeol cdmeinpracticelordoctofHowlhe
proofing
thscimein pracliceJordoclor?Conclusionpllhisresearch
herearet$orypecrime in
practice
lordoclorFilstcrime onyuidicial
lhalcanbeclasilicated malpraclice
andseclnd c me
lhatcanbeclasiticaled
onetrical Toprcoling
malpraclice. crjmeinpraciice
fordoc1o.
mustary
evidencelhalcandireclto yuridice
malpraclic€
orelicmallpraclice.

Key word: Relationshipbetweendoctorand hispatient,crime on


Dructicefor doctor

I. PENDAHULUAN
Hubunganantaradokterdan pasienmerupakanhubunganyang
sangatkhas. Kekhasan inidapatdilihatpadapenyerahan dirisepenuhnya
daripasienkepadadokteruntukmelakukan penyembuhan kesehalannya
ataupunjasa-jasalainyangberkaitan dengankesehatannya. Hubungan
ini didasarkanpadakepercayaan pasienkepadadoktersebagaiorang
yang telah memenuhislandarkeahlianuntukmelakukan tindakan
penyemDunan.
Upayapenyembuhan yang dilakukanoleh dokterkadangkala
menimbulkan permasalahan hukum,baikpermasalahan hukumperdala
maupunpidana.Hal tersebutdisebabkan olehtindakanmedikseorang
dokter yangdapat merugikan pasien ataumenimbulkan kerusakanfisik
bahkansampaipada kematianpasien.Dalamkondisidemikianakan
membawadokterberhadapan denganhukumdanberujungpadaproses
peradilan.Oleh karenaitu djperlukanadanyastandaryang dapat
digunakanuntukmengukurtindakandokterapakahtelahsesuaidengan
standarprofesikedokteranataukahtjdak.Apabilaternyalatindakanmedik

IitUnudt t.tltkldp liutlak Phkua Dak lituAt.,l K.J.kktun lGtu\r\ i Jat ik,t 59
yangdilakukantidaksesuaidenganstandarprofesikedoKeranbarulah
kepadadoklertersebutdapatdilakukanproseshukum.
StandarProfesiMedikyangjelasakanmembantupenegakhukum
untukmenentukan apakahada kesalahanpadaseorangdokterdalam
melaksanakanpraktekkedokterannyaataukantidak,di sampingitujuga
akanmemberikan perlindungandokteryangtelah melakukantindakan
mediksesuaistandarprofesiyangada walaupuntindakannya tersebut
dipandangmerugikan,menimbulkan kerusakanlisik ataupunberujung
kematianDadaoasien.

[. PERUMUSAN MASALAH
Dari uraiandi atas dapatlahdirumuskanpermasalahan sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah bentuktindakpidanadalampraktekkedokleran?
2. Bagaimanakah membuKikan terjadinyatindakpidanayangterjadi
dalampraktekkedokteran?

TI. METODEPENELITIAN
Penelitianini bersilalyuridisnormatif,yaitusuatupenelitianyang
dilakukandengancara penelusurankepustakaan, yaitu dengancara
membacaliteratur, peraturanyangberkaiiandenganobyekyangditeliti,
mempelajarikasus-kasus malpraktek.Di sampingitu gunamendukung
penelusuran
hasil kepustakaan makadilakukan jugawawancara lerhadap
rcspondenyangtelahditentukan,sehinggapendekatanempirishanya
digunakanuntukmendukung pendekatanpokoknya yailuyuridisnormatif.

IV. HASILPENELITIAN DANPEMBAHASAN


l. BentukTindakPidanadalam PralitekKedolteran
Secaragarisbesartindakpidanadalampraktekkedokteran dapat
dibagidua:
a. Tindakpidanayangdikelompokkan dalamtindakanmalpraktek
yutidis(yudicial malpractice)
b. Tindakpidanayangdikelompokkan dalamtindakanmalpraklek
etika(ethicaI maIpE ctice)
llndak pidanayangmasukdalamkelompokpertamaadalahberupa
kealpaannya mengakibatkan oranglain cacatatau bahkanmeninggal
sebagaimana diaturdalamPasal359dan360KUHesedangkan untuk
6\ I'RANATAiTIKUMhl t No.lJrti2t)(k
tindakpidanayangmasukke dalamkelompokkeduaadalahPasal80
sampaidenganPasal84 UUNomor23Tahun1992tentangKesehatan,
Pasal322ayat(1) dan ayat (2) KUHP,Pasal344KUHP
Tindakpidanayang masukdalamkelompokpertamaberupa
tindakandokteryangmelakukantindakantidaksesuaidenganstandar
prolesimedikdi sampingstandarkodeetik yangada dalamKODEKI
(KodeEtik KedokteranIndonesia).Sedangkanyang masukke dalam
kelompokkeduaadalahtindakandokler yang melanggarkode etik
kedokteransaja.
Denganmengetahuidua jenis tindakpidanayang ada di bidang
kesehalandi atas akan mempermudah dokier menyiapkanbukti
seandainya tindakannya diprotespasienatauoranglainkarenadianggap
merugikannya.Dalam hal tindakannyadianggapmelanggartindak
pidanayangtermasukmalpraktek kelompokperlama,makaharusdapat
dibuktikanbahwalindakannyatidak melanggarstandarprofesimedili
yang ada, demikianpulaseandainyadianggapmelanggarmalpraktek
dalam kelompokkeduaharusdibuktikanbahwatindakannya tidak
melanggarkodeetik kedokteran.Namundemikian,dalampembagian
keduaienistindakpidanadi bidangkesehatanadalindakpidanayang
subyekhukumnyadapatdilakukanolehorangyangtidaktermasukke
dalamtenagakesehalan(doktermaupunperawat)yaitutindakpidana
sebagaimana diaturdalamPasal81 dan Pasal82 UU Nomor23 Tahun
1992.
llndak pidanayangtermasukkelompokmalpraktek yuridisdisebut
criminalmalpracticesebagaimanadisebulkandi atas.Di sarnpingcdminal
malpracticekelompokyuridismalpraklekdapatdibagi4agike dalam
malpraktekpetdata(civil malpructice),malpraktekadministrasi
(administrationmalpractice).Unluk menghadapiproseshukumyang
berkaitandenganmalpraktekperdatamaupunmalpraktek administrasi
maka dokterharusdapat membuklikanbahwatindakannyatidak
melanggatinfomedcontenlyangtelahdisspakati antaradoktardengan
pihakpasienmaupunadministrasi di bidangkesehatan yang harus
dipenuhioleh seorangdokterdalammelakukan praktekkedoklerannya.
2. StandarProt€si Medik, Kode Etik Kedokterandan Alat Bukti
dalam PerkaraPidana
Untukmenyelamatkan dokteryang melakukantindakanyang
mengakibatkan pasienmengalami kerugian,kerusakan fidikalaupun
kematian,perlu adastandar protesimedikmaupunkodeetikkedokteran
'nthRr
tuntuhr nnrhk Pkl.ukr Ddldn Ptdkt?* K&lokt? n lcnit\on Janiko) 61
yang jelas. Kemampuandan keahlianserta kewenangannya untuk
melakukan tindakanmedikunlukmenyembuhkan seorangpasientidak
otomatismenempatkan posisi dokterberadadi atas posisipasien,
sehinggadoklertidakdapatdiganggugugat oleh pasien.Namun
demikianfenomenadalam masyarakatmenunjukkanposisipasein
memanglebihlemahdibandingdokter.Tidak hanyaberhubungan
denganprofesidoktelsaja,tenomenaini punsebenarnya tampakdalam
hubungannya antaraklendengan profesi secaraumum.Dalamhal ini,
Muladi('1995:84) menyatakan; "seseorang yangmembutuhkan bantuan
profesional secaraumummempunyaikedudukanlemahdan sifat
ketergantungan yanglinggi(dependentpositiont.Hal ini dimungkinkan
karenaketidaKahuannyaterhadap keahlianprofesional, sehinggatidak
mungkinmenilaikeahlaintersebut'.
Faktanya,tidak semuapasienmemilihdiam apabilapelayanan
doktertidak memuaskandirinyamaupunkeluarganya,terutamabila
salahsatu anggolakeluarganya ada yang mengalamikerusakanfisik
atau kemaliansetelahprosedurpengobatan dilakukanoleh dokter.
Kondisiini menunjukkan ada fenomenalain yang berkembangdi
masyarakatdalam hubunganantaradokter dan pasien.Kedudukan
pasienyangsemulahanyasebagaipihak yangtergantung kepadadokter
dalammenentukancara penyembuhan (terapi),kini berubahmenjadi
sederajatdengandokter.Dengandemikiandokter tidak boleh lagi
mengabaikan pertimbangan dan pendapatpihakpasiendalammemilih
cara pengobatan,termasukpendapatpasienuntuk menentukan
pengobalan denganoperasiataulidak.Akibatnyaapabilapasienmerasa
dirugikandalampelayanandokter,pasienakan mengajukangugatan
terhadapdokteruntukmemberikan gantirugiterhadap pengobatan yang
dianggapmerugikandirinya(Herlianto, 2006:3).
PeraturanPemerintah yangmengaturstandarprofesidokteryang
diharapkan d a p a t m e l i n d u n gdi o k t e rd a l a m m e l a k u k a np r a k t e k
kedokterannya hinggasaatini belumada,oleh karenaitu sampaisaat
i n i u k u r a ny a n g u m u m d i p a k a ia d a l a h s e b a t a sp a d a a d a n y a
kewenangan,kemampuanrata-rata,dan ketelitianyang umum.
Untukmembantu dokterdalamprosesperadilan, maka ukuran
slandar profesi di atas harusdapatdiwujudkandalamalat buktiyang
secaralimitatif telahditentukan dalamPasal.|84KUHAPvaitu:
a. Keterangan saksi;

5 2 r n S . \ A m H : .K U M V . I N o . 1 J r l i 2 0 0 { '
b. Kelerangan ahli:
c. Surat:
d. Pelunjuk;
e. Keteranganterdakwa.
Berdasarkan standarprotesi yangdiungkapkan, makaharusdapal
dibuktikan bahwaapa yangdilakukan doktertelahmemenuhi standar
profesitersebul, serlaharusdapatdibuktikan denganalatbuktidi atas.
Pertama, dokterdalammelakukan tindakan harusdidasarkan pada
kewenangan yangdimilikinya.Ukuran kewenangan ini dapatdibuktikan
d e n g a nm e n u n j u k k ainj a s a hy a n g d i p e r o l e hs e l e l a hm e n e m p u h
pendidikan dilakultas kedokteran dansuralijinpraktekyang dikeluarkan
pemerintah c.q.Deparlemen Kesehalan Republik Indonesia. Alatbukti
yangdapatdimunculkan dalamukuranini adalahalatbuktisurat.
Kedua,ukurankemampuan rata-rata seorangdokter,ukuranini
sangatsuljldilakukan olehkarenaitu dalamdoktrinberkembang apa
yangdimaksud kemampuan rata-rata. (VanderMin sebagaimana dikutip
olehWillaChandrawila Suprijadi (2006:4) mengatakan, seorang dokter
kemampuannya diukurdengankemampuan dokterlainnya. Sedangkan
H.JJ.Leneenmengemukakan tenlang"situasi dankondisi'yang sama
sebagaitambahan ukuranunlukmengukur kemampuan rata-rala dari
dokter.Untukmemunculkan alatbukti yang berkailan denganini harus
ditentukan terlebihdahulusiapayangberwenang menentukan bahwa
doktermempunyai kemampuan rata-rata. Dalamhaliniharuslah dibentuk
semacambadankehormatandalamorganisasiyang mewadahipara
d o k l e ru n t u km e n i l aai p a k a hy a n gd i l a k u k a d
n o k t e ry a n gd i d u g a
melakukan tindakanmelanggar standarprofesimemangtelahmelakukan
tindakan sesuaidengankemampuan rata-rata yangdimilikioleh dokter
lain.Kalaumemangbadaninitelahadadalamduniakedokteran, maka
keputusan daribadankehormatan inidapaldijadikan alatbuktisuratdi
pengadilan. Selainitu paraanggolabadankehormatan ini pun dapat
dihadirkan di pengadilan untukdidengar keterangannya dalamkapasitas
sebagaiahli,sehingga dapatdimunculkan pulaalatbuktiketerangan
ahli. Namundemikiandalamhal badankehormatan ini belumada.
diperlukansecondopinionmaupunthird opinionunluk menilainya.
Berkaitan denganalatbuklimakapendapal keduamaupunketigadari
dokterlainmengenai kasusyangmenimpa pasiendan tindakan yang
harusdjlakukan dapatdijadikan alatbukliketerangan ahli.

htrNturttrlirl,tl r r i n l i l I ' t l l i i ) , tl ) , t 1 " ' i l , , l r , I 1 , , 1 , ' l r , ) d t r t t , r , r t . r ltrt)rL') 63


Ketiga,ukuranketelitian
umumataukeseksamaan, sepertihalnya
ukurankeduaukuranini punsangatsulituntukdilentukansecaratepat.

V. KESIMPULAN
Daripembahasan di alasdapatlahdisimpulkan:
1. Ada duajenislindakpidanadi bidangkesehatan, yaitu,tindak
pidanayang dikelompokkan dalammalpraKekyuridis,yaitu
berupa pelanggaranterhadapstandarprofesi medik dan
kedua,yang dikelompokkan ke dalammalprakteketik,yaitu
pelanggaranterhadapkodeetik kedoKeran.
2. Ca.a membuktikantindakanmalpraktekdilakukandengan
memunculkan alat buktiyang menunjukkan telah terjadinya
tindakanmalpraktekmedikmaupunmalprakteketik.

DAFTARPUSTAKA
l\4uladi.1995.Kap,taSelel<ta
SistemPeradilanPidana.Sema'ang:Badan
PenerbitUNDIP
Moeljatno.1978.Kitab Undang-undang
HukumPidana.Yogyakarta:
UGM
Soetarto,Soerjono.1995.HukumAcara Pidana.Semarang:Badan
PenerbirUNDtP
Herlianto,Tri. 2006. PeftanggungjawabanPidana terhadap Tindakan
Malpraktekdan RisikoMedikdalamPra4ek Kedokteran.Skipsi.
BandarLampung:Universitas TulangBawang
Suprijadi,
WilaChandrawila.
2001. KiatPenanganan
PengaduanPasien
dai SudutHukum.Makalah padaSeminarPerhuki.
disampaikan
Bandung
Undang-undang
Nomor23 Tahun1992lentangKesehatan
Undang-undang
Nomor8 Tahun1981tentangKitabUndang-undang
HukumAcaraPidana

e.4 PR.r\Ar,ru( KL;M\trt r \.). t rrtt:t)|t)

Anda mungkin juga menyukai