Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN PRAKTIKUM

JARINGAN KOMPUTER

M Fahri Syuhada
0701172095

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUMATERA UTARA MEDAN
T.A. 2018/2019
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
MODUL 1
PENGENALAN JARINGAN

MODUL 1
PENGENALAN JARINGAN

I. Tujuan
 Praktikan dapat memahami dan menerapkan pada praktikum dari dasar-dasar jaringan komputer
ini.
 Praktikan dapat merencanakan, mengembangkan dan membangun jaringan komputer.

II. Teori Dasar


2.1. Dasar-dasar Jaringan Komputer
Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer atau gabungan dari dua komputer atau
lebih dengan peralatan lainnya, sehingga dapat berinteraksi (berkomunikasi) antara satu dengan yang
lain, sehingga menimbulkan suatu efisiensi, sentralisasi, dan optimal kerja. Pada jaringan komputer
yang dikomunikasikan adalah data antara komputer satu dengan yang lainnya melalui media wire
(kabel) atau wireless tanpa harus memindahkan data dari satu komputer ke komputer lain dengan
media penyimpan.
Berdasarkan kriteriany, jaringan komputer dibedakan menjadi 4 yaitu :
1. Berdasarkan distribusi sumber informasi/data
- Jaringan terpusat
Jaringan ini terdiri dari komputer client dan server yang mana komputer client yang berfungsi
sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer
server.
- Jaringan terdistribusi
Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer
server yang saling berhubungan dengan client membentuk sistem jaringan komputer.

2. Berdasarkan jangkauan geografis dibedakan menjadi :


- Jaringan LAN
- Jaringan MAN
- Jaringan WAN
- Internet
- Intranet

3. Berdasarkan peranan dan hubungan tiap komputer dalam memproses data


- Jaringan Client-Server
Jaringan client terdapat satu atau beberapa komputer server dan komputer client. Komputer
yang akan menjadi komputer server maupun menjadi komputer client dan diubah-ubah
melalui software jaringan pada protokolnya. Komputer client sebagai perantara untuk dapat
mengakses data pada komputer server sedangkan komputer server menyediakan informasi
yang diperlukan oleh komputer client.

- Jaringan Peer to Peer


Pada jaringan ini tidak ada komputer client maupun komputer server karena semua komputer
dapat meakukan pengiriman maupun penerimaan informasi sehingga semua komputer
berfungsi sebagai client sekaligus sebagai server.

- Host Terminal
Dimana terdapat sebuahatau lebih server yang terhubung dalam suatu dumb terminal, dimana
pemrosesan data dilakukan didalam server, oleh karena itu maka suatu server haruslah sebuah
sistem komputer yang memiliki kemampuan pemrosesan data yang tinggi dan penyimpanan
data yang sangat besar.

4. Berdasarkan media transmisi data


 Jaringan Berkabel (Wired Network)
Pada jaringan ini untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan
penghubug berupa kabel jaringan.
 Jarigan Nirkabel (Wireless Network)
Merupakan jaringan penghubung berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak
diperlukan untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang
elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.

2.2. Pengenalan Komponen dan Topologi Jaringan


Untuk membangun sebuah jaringan komputer dibutuhkan beberapa komponen yang menunjang
agar setiap komponen dapat berkomunikasi dengan baik, komponen tersebutt adalah :
 Kartu Interface (NIC) adalah konektor yang berfungsi untuk pemasangan kabel jaringan
(ethernet), kartu interface ini menentukan jenis topologi apa yang akan dibangun dalam
jaringan komputer.
 Modem (moduator de modulator) adalah suatu alat yang digunakan untuk menghubungkan
sebuah komputer ke jaringan internet melalui jaringan telepon standard. Modem bekerja
mengkonversi sinyal digital dari komputer menjadi bentuk sinyak analog agar dapat di
transmisikan melalui jalur telepon. Kemudian modem ini juga mengkonversi ulang analog
tersebut menjadi sinyal digita agar dapat diterima oleh komputer. Kecepatan modem berkisar
56 Kbps.
 Concentrator adalah sebuah perangkat jaringan yang menjadi sentral dan fungsinya sebagai
lalu lintas paket data dalam sebuah jaringan.
Contoh :
- Hub
- Switch
- Repeater
- Router
- Bridge
 Perangkat komputer berdasarkan fungsinya, perangkat komputer yang terpasang di dalam
jaringan dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Computer workstation, berfungsi sebagai tempat dimana para pengguna jaringan (user)
bekerja.
b. Computer server, berfungsi untuk melayani penerimaan data, aplikasi dan sebagainya.
Fungsi lain adalah untuk mengatur lalu lintas jaringan.
 Berdasarkan perangkat komputer, server dapat dibedakan menjadi :
a. Dedicated server yaitu komputer yang hanya berfungsi sebagai server
b. Non-dedicated server yaitu komputer yang berfungsi sebagai server sekaligus berfungsi
sebagai workstation, sehingga komputer server itu dapat dipergunakan sebagai komputer
kerja.
 Sistem operasi ini berfungsi untuk mengatur komunikasi jaringan berupa dokumen, printer,
scanner, dan perangkat-perangkat lainnya. Sistem operasi dapat membedakan arsitektur
dalam pemanfaatan fasilitas-fasilitas yang ada di jaringan. Misalnya membedakan perangkat
jaringan seperti ethernet dan token ring arsitektur lainnya.
 Network software tanpa adanya software jaringan maka jaringan tersebut tidak akan bekerja
sebagaimana dikehendaki. Software ini juga yang memungkinkan sistem komputer yang satu
berkomunikasi dengan komputer yang lain.
 Transciever adalah media komunikasi dan transfer data dalam jaringan komputer.
Transciever ini terdiri dari beberapa macam seperti kabel, wireless, gelombang frekuensi,
dan lain-lain. Media kabel lebih banyak digunakan karena lebih murah dan mudah
mendapatkan.

2.3. Media Transmisi Jaringan Komputer


Pada media transmisi ini digunakan untuk mengantarkan arus informasi dalam bentuk bit pada
suatu jaringan. Media transmisi ini secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu media fisik yaitu
wire (kabel) sedangkan yang termasuk ke dalam media non fisik wireless (tanpa kepala) adalah
gelombang radio, microwave, infrared. Untuk jenis wire (kabel) terdapat tiga jenis diantaranya
Twisted Pair, Coaxial, dan Fiber Optik. Berikut ini penjelasan tentang jenis-jenis kabel :
Type Straight Type Cross Type Rollover
P-O P-O P-O P-H P-O C
O O O H O P-C
P-H P-H P-H P-O P-H H
B B B B B P-B
P-B P-B P-B P-B P-B B
H H H O H P-H
P-C P-C P-C P-C P-C O
C C C C C P-O

1. Kabel Twisted Paid adalah kabel yang biasa digunakan untuk membangun sebuah jaringan
komputer. Kabel jenis ini dibedakan menjadi dua yaitu UTP (Unshieleded Twisted Pair)
dapat melewatkan data bandwidth sampai 10 Mbps – (100 Mbps CAT 5) dan STP (Shieleded
Twisted Pair) lebih tahan interfensi dan berkecepatan lebih besar dari 100 Mbps.
2. Kabel Coaxial merupakan kabel yang memiliki kecepatan transfer data lebih cepat
dibandingkan dengan kabel UTP, umumnya digunakan untuk kabel televisi. Kabel Coaxial
terdiri dari dua jenis :
a. Thick coaxial cable (RG-6) mempunyai diameter lumayan besar, dengan standar IEEEE
802.3 10BASE5, diameter rata-rata 12 mm, dan biasanya diberi warna kuning,kabel jenis
ini biasa disebut sebagai yellow cable. Ujung kabel menggunakan termistor 50-ohm.
b. Thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil) banyak dipergunakan di kalangan
radio amatir, terutama untuk transciever yang tidak memerlukan output daya yang besar.
Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi
standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya
berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan
BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai Thin Ethernet atau ThinNet.
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-85 A/U atau C/U.

3. Kabel Fiber Optik adalah jenis kabel yang memiliki transfer data sangat cepat sehingga
mencapai 100 Mbps, akan tetapi harganya relatif lebih mahal ldan juga pemasangan kabelnya
memerlukan keahlian khusus.
Apabila dilihat dari jenis hubunannya, maka jaringan dapat dibagi menjadi tiga topologi, yaitu :
 Topology Peer to peer
 Topologi Bus
 Topologi Ring
 Topology Star
 Topology Tree

Karena semakin pesat perkembangan dunia jaringan komputer maka ada topologi selain diatas ada
topologi lain antaranya :
 Topology Hierarkis
 Topology Web
 Topoogy Loop, dan lain-lain

Topology Peer to peer


 Linear (satu kabel)
 Paling sederhana
 Mudah instalasi (host & guest)
 Saling ketergantungan
 Cable : Twisted Pair (cross), coaxial, LPT coaxial, LPT Cable
 Common protocol : Ethernet, LPT port

Topology Bus
 Linear (satu kabel)
 Sederhana
 Mudah instalasi
 Saling ketergantungan
 Cable : Twisted Pair , coaxial, Fiber Optic
 Common protocol : Ethernet

Topology Ring
 Jaringan tertutup
 Instalasi cukup rumit
 Saling ketergantungan
 Cable : Twisted Pair , Fiber Optic
 Common protocol : Token Ring

Topology Star
 Medium transmission
 Mudah dikembangkan
 Menggunakan Hub/Switch
 Instalasi cukup mahal
 Cable : Twisted Pair
 Common Protokol : Ethernet
Topology Tree
 Advance transmission
 Gabungan topology star
 Cable : Fiber Optic, Twisted Pair Cable
 Common Protokol : Ethernet

2.3.1. Ethernet
Ethernet bekerja berdasarkan broadcast network, dimana setiap node menerima setiap
transmisi data yang dikirimkan dari suatu node yang lain. Cara kerja ethernet menggunakan metode
CSMACD, sebelum mengirimkan paket data setiap node memeriksa apakah network dalam
keadaan sibuk atau tidak. Jikanetwork dalam keadaan sibuk node itu menunggu sampai tidak ada
sinyal di dalam network. Jika pada saat bersamaan ada dua node yang mengirimkan data, maka
terjadi collision, jika terjadi collision, kedua node menunggu dengan waktu yang acak sehingga
pada saat yang kedua kalinya pengiriman potensi terjadinya collision hampir tak ada. Implementasi
ethernet dapat dilakukan dengan beberapa media antara lain :
Jenis Freq (MHz) Kabel Topologi Jarak Max (m) Konektor
10 Base T 10 UTP Cat 3,4,5 Star 100 RJ-45
100 Base TX 100 Cat 5 UTP Star 100 RJ-45
10 Base 2 10 Thin coax Bus 185 BNC
10 Base 5 10 Thick coax Bus 500 DIX,AUI
10 Base F 10 Fiber optic Star 2k SC, ST
100 Base FX 100 Fiber optic Star 412 atau 2k full duplex SC, MIC

2.3.2. Protokol TCP/IP dan OSI


Banyak komunikasi protokol komputer yang telah dikembangkan untuk membentuk
jaringan komputer. Kompetensi antar perusahaan komputer seperti DEC, IBM, dan lain-lain
memerlukan berbagai standar jaringan komputer. Hal ini menimbulkan kesulitan terutama jika akan
dilakukan interkoneksi antar berbagai jenis komputer dalam wilayah yang luas.
Dalam dunia jaringan terdapat dua model protokol yang paling dikenal dalam dunia
jaringan yaitu :
1. Protokol OSI (Open System Interconection)
2. Protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)

2.3.3. Protokol OSI (Open System Interconection)


Dahulu komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda adalah sangat sulit dilakukan,
karena mereka menggunakan protokol dan format data yang berbeda-beda. Sehingga International
Organization for Standarization (ISO) membuat suatuarsitektur komunikasu yang dikena lsebagai
Open System Interconection (OSI) modelyang mendefinisikan standar untuk menghubungkan
komputer-komputer dari vendor-vendor yang berbeda.
Model OSI tersebut terbagi atas 7 layer, dan layer kedua juga memiliki sejumlah sub-layer
dibagi oleh Institute of Electrical and Electronik Engineers (IEEE).
Referensi model OSI
2.3.4. Protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
TCP/IP merupakan nama dari sekumpulan protokol komunikasi data antar komputer.
Protokol ini pada mulanya dikembangkan atas sponsor dari U.S Defense Advance Research Project
Agency (DARPA) dan digunakan pada jaringan komunikasi ARPANET (1983). Pada saat ini,
TCP/IP merupakan protokol de facto standart pada jaringan komunikasi terbesar di dunia yaitu
interner.
Empat lapisan/layer TCP/IP :

2.3.5. Pengenalan IP Address


IP Address adalah sekelompok bilangan biner 32 bit yang dibagi menjadi 4 bagian yang
masing-masing bagian itu terdiri dari 8 bit disebut oktet (sering disebut dengan IPv4). Bentuk IP
Addressnya adalah sebagai berikut xxxxxxx.xxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxx setiap simbol x dapat
digantikan oleh angka 0 dan 1. Pada pengalamatan IP Address ada yang disebut dengan alamat
Network (n) dan alamat Host (h). Bentuk biner seperti diatas sangat sulit dalam pembacaanya
sehingga muncul penulisan 4 bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh sebuah titik
yang dikenal dengan format ”dotted-decimal notation” (notasi desimal titik) contoh 192.168.100.2.
Aturan dasar pemilihan Network ID dan Host ID adalah :
 Network ID tidak boleh sama dengan 127
 Network ID tidak boleh nol (0)
 Network ID tidak boleh sama dengan 255
 Host ID harus unik dalam satu dalam network (jaringan)
Kelas Format Byte (n) Jumlah IP
A 0nnnnnn.hhhhhhh.hhhhhh.hhhhhhh 0-127 16.777.214
B 10nnnnn.hhhhhhh.hhhhhh.hhhhhhh 128-191 65.532
C 110nnnn.hhhhhhh.hhhhhh.hhhhhhh 192-223 254
D 0mmmm.mmmmmmm.mmmmmmm 224-239 Multicasting
E 1111rrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr 240-255 Eksperimen

2.3.6. Subnetting
Subnetting merupakan pemecahan satu kelas IP Address menjadi beberapa subne dengan
jumlah host yang lebih sedikit dan untuk menentukan batas network ID dalam suatu Address
menjadi beberapa subnet dengan jumlah host yang lebih sedikit, dan untuk menentukan batas
network ID dalam suatu subnet digunakan subnet mask.
a. Classless Inter-Domain Routing (CIDR)
CIRD menghindari cara pemberian IP Address tradisional menggunakan kelas A,B,C.
CIRD menggunakan “Network Prefix” dengan panjang tertentu. Prefix length
menentukan jumlah bit sebelah kiri yang akan dipergunakan sebagai network ID.
b. Varible Length Subnet Mask (VLSM)
Jika padapengaokasikan IP Address classfull suatu network ID hanya memiliki
subnetmask, maka VLSM menggunakan metode yang berbeda, yakni dengan
memberikan suatu network address lebih dari satu subnetmask.
MODUL 2
NETWORKING TROUBLESHOOTING
MODUL 2
NETWORK TROUBLESHOOTING
I. Tujuan

Praktikan mampu menganalisis dan menyelesaikan troubleshooting pada jaringan


Komputer atau internet

II. Dasar Teori

Dalam menyelesaikan berbagai network troubleshooting, kita harus sudah


menguasai beberapa hal, mulai dari memahami layanan layanan yang berhubungan
dengan jaringan (DNS, DHCP, Routing, Internet Akses, Email,Proxy dll ), protokol
protokol Jaringan TCP/IP, Subnetting, Nating, dan berbagai penggunaan jaringan lainnya.
Untuk level advanced atau pada jaringan yang kompleks seperti adanya teknologi baru
Switching (multilayer), kita diwajibkan memahami OSI layer khususnya layer Fisik
(layer 1) hingga layer Transport (layer 4). Pada praktikum network troubleshooting ini,
praktikan akan mencoba menyelesaikan permasalahan jaringan yang sederhana dengan
memanfaatkan tools tools yang berhubungan dengan services jaringan pada sistem
opesasi Windows dan Linux.

III. Langkah langkah Praktikum

A. Windows OS

Praktikan mencoba memahami dan memanfaatkan tools tools jaringan


sepert nslookup, ping, tracert, pathping, netdiag, ipconfig.

1. Ipconfig

ipconfig merupakan tools untuk menampilkan setting jaringan yang digunakan


oleh sebuah komputer. Administrator atau pengguna sebelum menggunakan tools
lainnya, sebaiknya memeriksa hasil tools ini terlebih dahulu, memastikan bahwa
konfigurasi yang di entri (secara manual) atau yang didapatkan dari server DHCP
sudah valid.

Opsi yang dipraktekkan : ipconfig, ipconfig/all, ipconfig/release,

ipconfig/renew
2. ping

Digunakan untuk test atau checking koneksi dengan menggunakan protokol


ICMP. Pada jaringan umumnya administrator memanfaatkan tools ini untuk
mempermudah penyelesaikan troubleshooting jaringan.

Opsi yang dipraktekkan : ping ipgateway, ping ipdnsserver, ping -t ipserver


Beberapa pesan yang mungkin muncul jika pinging tidak berhasil antara lain :

TTL Expired in Transit : artinya jumlah hop (router) yang dilalui untuk berkomunikasi dengan
server tersebut telah melebihi TTL (Time To Live), gunakan ping –i untuk mendefinisikan TTL
pada saat melakukan ping

Destination Host Unreachable : artinya packet yang dikirimkan tidak mampu sampai ke tujuan,
biasanya disebabkan oleh table routing yang tidak tepat di mesin default gateway, atau router/hop
diatasnya.

Request Timed Out : artinya pesan echo replay tidak dapat diterima kembali dalam waktu yang
sudah ditentukan. Biasanya pesan ini muncul karena blockade yang mungkin dilakukan oleh
firewall (baik disisi router maupun di sisi target).

Ping request could not find host : artinya resolving domain server tersebut pada pc kita tidak
dapat menerjemah ke IP address. Hal ini biasanya karena setting DNS client masih keliru atau
komunikasi kita dengan DNS server terganggu/terputus.
3. nslookup
nslookup digunakan untuk mendiagnosa layanan DNS server, melakukan query
untuk memetakan suatu domain menjadi IP address atau sebaliknya. Tools
nslookup juga dapat digunakan untuk mengetahui mx (mail server) atau ns
(nameserver) yang bertanggung jawab terhadap suatu domain.

Opsi yang dipraktekkan : nslookup ugm.ac.id, nslookup (enter) lalu set


query=mx atau set query=ns
4. tracert

tracert singkatan dari traceroute, yakni tool untuk menampilkan jalur atau routing
perjalanan packet komunikasi antara komputer kita dengan komputer (server)
lain. Tool ini akan menampilkan jumlah hop (router) yang dilalui ketika menuju
server target.

Opsi yang digunakan : tracert ipserver/domain, tracert -d ipserver/domain


5. pathping

merupakan tools pada windows yang digunakan untuk mengukur network


latency dan network loss (dalam persentase) pada hop tertentu diantara alamat
asal dan alamat tujuan.

Opsi yang digunakan : pathping -n ipserver/domain


6. Netstat

Netstat singkatan dari network status, digunakan untuk berbagai keperluan,


antara lain menampilkan tabel routing, menampilkan services yang berjalan
pada Windows, menampilkan port protokol komunikasi yang sedang terjadi.

Opsi yang dipraktekkan: netstat -rn, netstat –an


Troubleshooting Network yang paling sering terjadi pada Windows
Koneksi Internet Terputus, apa yang harus dilakukan ?

Beberapa langkah yang sebaiknya diikutin adalah sebagai berikut :

Step 1: Cek nyala lampu pada Ethernet dan kabel Ethernet

- Jika tidak ada tanda koneksi, check kabelnya


- Cek juga lampu pada hub/switch termasuk powernya.
Step 2: Pastikan, setting ip,dns dan default gw sudah dikonfigurasi dengan tepat.

- gunakan ipconfig, ipconfig/all untuk memeriksa.


- gunakan ipconfig/release, ipconfig/renew untuk jaringan yang menggunakan dhcp.
Step 3: Ping Default Gateway

- ip default gateway dapat dilihat melalui perintah ipconfig

Step 4: Ping DNS dan proxy server (jika policy jaringan harus menggunakan
proxy)

Step 5: Jika semuanya berhasil, ping dan tracert ke ipserverdns dan ipserverproxy

Step 6: Jika semuanya berhasil, coba ping dan tracert ke situs luar spt
www.google.com
MODUL 3
PENGKABELAN DI LAN
I. TUJUAN

1. Mengetahui tentang kabel lan

II. TEORI
Nah untuk anda yang sedang bergelut di bidang IT, khususnya bidang Teknik Komputer &
Jaringan pastinya anda tahu tentang Pengkabelan. Nah untuk itu kali ini saya akan meng-post
tentang Pengkabelan. Disimak ya.

Yang anda butuhkan adalah :

Tank Crimping

Tank Crimping adalah alat untuk memotong kabel UTP dan untuk menjepit ujung
konektor,dan ini sangat penting sekali bagi kita yang ingin belajar cara mengcrimping
kabel,alat ini bentuknya hampir sama dengan Tank biasa yang sering kita lihat atau temui.

Kabel UTP

Kabel UTP kita gunakan untuk saling menghubungkan jaringan internet dan di dalam kabel
UTP ini terdapat 8 helai kabel kecil yang berwarna-warni.

Konektor RJ-45
Konektor adalah alat yang kita pasang pada ujung kabel UTP tujuanya agar kabel dapat kita
pasang pada port LAN. Konektor RJ-45 harus dipasangkan pada ujung kabel UTP apabila
tidak maka Kabel UTP tidak akan berguna.

LAN Tester

LAN Tester adalah alat untuk menguji hasil crimpingan kabel kita, kalau krimpingan kita
salah maka lampu di Cable Tester ini tidak akan menyala dan kalau hasil crimpingan kita
sudah benar maka lampu di Cable Tester akan menyala dengan otomatis,jadi alat ini sangat
berguna bagi kita untuk mengetahui hasil crimpingan kita.

Perbedaan kabel Straight dan Cross

Kabel Straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung
satu dengan ujung yang lainnya. Urutan standar kabel straight adalah seperti dibawah ini
yaitu sesuai dengan standar TIA/EIA 368B (yang paling banyak dipakai) atau kadang-kadang
juga dipakai sesuai standar TIA/EIA 368A sebagai berikut:

Contoh penggunaan kabel straight adalah sebagai berikut :

• Menghubungkan antara Komputer dengan Switch


• Menghubungkan Komputer dengan LAN pada Modem Cable/DSL
• Menghubungkan Router dengan LAN pada Modem Cable/DSL
• Menghubungkan Switch ke Router
• Menghubungkan Hub ke Router

Kabel Crossover merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan
ujung lainnya. Kabel cross digunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama. Gambar
dibawah adalah susunan standar kabel cross.
Contoh penggunaan kabel crossover adalah sebagai berikut :

• Menghubungkan 2 buah Komputer secara langsung


• Menghubungkan 2 buah Switch
• Menghubungkan 2 buah Hub
• Menghubungkan Switch dengan Hub
• Menghubungkan Komputer dengan Router

Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel UTP ini (baik pada kabel straight maupun cross over)
hanya 4 buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, yaitu kabel pada pin
no 1,2,3 dan 6.

Membuat Kabel Straight UTP

1. Kupas bagian ujung kabel UTP, kira-kira 2 cm.

2. Buka pilinan kabel, luruskan dan urutankan kabel sesuai standar gambar.

3. Setelah urutannya sesuai standar, potong dan ratakan ujung kabel,

4. Masukan kabel yang sudah lurus dan sejajar tersebut ke dalam konektor RJ-45, dan
pastikan semua kabel posisinya sudah benar dengan posisi sebagai berikut:

Orange Putih pada Pin 1.


Orange pada Pin 2.
Hijau Putih pada Pin 3.
Biru pada Pin 4.
Biru Putih pada Pin 5.
Hijau pada Pin 6.
Coklat Putih pada Pin 7.
Coklat pada Pin 8.

5. Lakukan crimping menggunakan crimping tools, tekan crimping tool dan pastikan semua
pin (kuningan) pada konektor RJ-45 sudah “menggigit” tiap-tiap kabel. biasanya akan
terdengar suara "krik".

Setelah selesai pada ujung yang satu, lakukan lagi pada ujung yang lain

Langkah terakhir adalah mengecek kabel yang sudah kita buat tadi dengan menggunakan
LAN tester, caranya masukan masing-masing ujung kabel (konektor RJ-45) ke masing2 port
yang tersedia pada LAN tester, nyalakan dan pastikan semua lampu LED menyala sesuai
dengan urutan kabel yang kita buat.

Membuat Kabel Cross UTP

Membuat kabel cross memiliki langkah yang hampir sama dengan kabel straight, perbedaan
hanya terletak pada urutan warna dari kedua ujung kabel. Berbeda dengan kabel straight yang
memiliki urutan warna sama di kedua ujung kabel, kabel cross memiliki urutan warna yang
berbeda pada kedua ujung kabel.

Ujung Pertama sama dengan kabel straight :

• Orange Putih pada Pin 1.


• Orange pada Pin 2.
• Hijau Putih pada Pin 3.
• Biru pada Pin 4.
• Biru Putih pada Pin 5.
• Hijau pada Pin 6.
• Coklat Putih pada Pin 7.
• Coklat pada Pin 8.

Untuk ujung kabel yang Kedua, susunan warnanya berbeda dengan ujung pertama. Adapun
susunan warnanya adalah sebagi berikut:

• Hijau Putih pada Pin 1.


• Hijau pada Pin 2.
• Orange Putih pada Pin 3.
• Biru pada Pin 4.
• Biru Putih pada Pin 5.
• Orange pada Pin 6.
• Coklat Putih pada Pin 7.
• Coklat pada Pin 8.

Dibawah ini adalah contoh ujung kabel UTP yang telah terpasang konektor RJ-45 dengan
benar, selubung kabel (warna biru) ikut masuk kedalam konektor.

III. PERCOBAAN
MODUL 4
PENGALAMATAN IP (IP ADDRESING) DAN
KONFIGURASI TCP/IP (IPV4)

I. TUJUAN

A. Mengetahui jenis-jenis (klasifikasi) alamat IP.

B. Mempraktekkan cara setting dan konfigurasi alamat IP.

C. Menjelaskan tahapan pelaksanaan setting dan konfigurasi TCP/IP.

II. LANDASAN TEORI

0. TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)


jika diterjemahkan adalah Protokol Kendali Transmisi/Protokol Internet, adalah
gabungan dari protokol TCP (Transmission Control Protocol) dan IP (Internet Protocol)
sebagai sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data dalam proses tukar-menukar
data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan internet yang akan memastikan
pengiriman data sampai ke alamat yang dituju. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri,
karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga
merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini, karena protokol ini mampu
bekerja dan diimplementasikan pada lintas perangkat lunak (software) di berbagai sistem
operasi Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.

Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an
sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan
jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan
sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme
transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja.
Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut
sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta
komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol
ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan
sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk
membentuk jaringan yang heterogen.

Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin


banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini
dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet
Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-
macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep
TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments
(RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.

2.2.1 Pengalamatan

Protokol TCP/IP menggunakan dua buah skema pengalamatan yang dapat


digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah komputer dalam sebuah jaringan
atau jaringan dalam sebuah internetwork, yakni sebagai berikut:
Pengalamatan IP: yang berupa alamat logis yang terdiri atas 32-bit (empat
oktet berukuran 8-bit) yang umumnya ditulis dalam format www.xxx.yyy.zzz.
Dengan menggunakan subnet mask yang diasosiasikan dengannya, sebuah alamat
IP pun dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni Network Identifier (NetID) yang
dapat mengidentifikasikan jaringan lokal dalam sebuah internetwork dan Host
identifier (HostID) yang dapat mengidentifikasikan host dalam jaringan tersebut.
Sebagai contoh, alamat 205.116.008.044 dapat dibagi dengan menggunakan
subnet mask 255.255.255.000 ke dalam Network ID 205.116.008.000 dan Host ID

rr. Alamat IP merupakan kewajiban yang harus ditetapkan untuk sebuah host,
yang dapat dilakukan secara manual (statis) atau menggunakan Dynamic Host
Configuration Protocol (DHCP) (dinamis).

2.2.2 Layanan

Berikut ini merupakan layanan tradisional yang dapat berjalan di atas protokol

TCP/IP:
Pengiriman berkas (file transfer). File Transfer Protocol (FTP) memungkinkan
pengguna komputer yang satu untuk dapat mengirim ataupun menerima berkas ke
sebuah host di dalam jaringan. Metode otentikasi yang digunakannya adalah
penggunaan nama pengguna (user name) dan password'', meskipun banyak juga
FTP yang dapat diakses secara anonim (anonymous), alias tidak berpassword.
(Keterangan lebih lanjut mengenai FTP dapat dilihat pada RFC 959.)

Remote login. Network terminal Protocol (telnet) memungkinkan pengguna


komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer di dalam suatu
jaringan secara jarak jauh. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan
komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut.
(Keterangan lebih lanjut mengenai Telnet dapat dilihat pada RFC 854 dan RFC
855.)

Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem surat elektronik.


(Keterangan lebih lanjut mengenai e-mail dapat dilihat pada RFC 821 RFC 822.)
Network File System (NFS). Pelayanan akses berkas-berkas yang dapat diakses dari jarak
jauh yang memungkinkan klien-klien untuk mengakses berkas pada komputer jaringan,
seolah-olah berkas tersebut disimpan secara lokal. (Keterangan lebih lanjut mengenai NFS
dapat dilihat RFC 1001 dan RFC 1002.)

Remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan


suatu program tertentu di dalam komputer yang berbeda. Biasanya berguna jika
pengguna menggunakan komputer yang terbatas, sedangkan ia memerlukan
sumber yg banyak dalam suatu sistem komputer. Ada beberapa jenis remote
execution, ada yang berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yang dapat
dijalankan dalam system komputer yang sama dan ada pula yg menggunakan
sistem Remote Procedure Call (RPC), yang memungkinkan program untuk
memanggil subrutin yang akan dijalankan di sistem komputer yg berbeda.
(sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah rsh dan rexec.)

Name server yang berguna sebagai penyimpanan basis data nama host yang
digunakan pada Internet (Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada RFC 822 dan
RFC 823 yang menjelaskan mengenai penggunaan protokol name server yang
bertujuan untuk menentukan nama host di Internet.)

2.2.3 IP Address

Gambar 2.1 pengecekkan IP Adress melalui CMD.exe


IP Address (Internet Protocol Address) adalah suatu identitas numerik
yang dilabelkan kepada suatu alat seperti komputer, router atau printer yang
terdapat dalam suatu jaringan komputer yang menggunakan internet protocol
sebagai sarana komunikasi. IP address memiliki dua fungsi, yakni:

Sebagai alat identifikasi host atau antarmuka pada jaringan. Fungsi ini
diilustrasikan seperti nama orang sebagai suatu metode untuk mengenali siapa
orang tersebut. dalam jaringan komputer berlaku hal yang sama.

Sebagai alamat lokasi jaringan. Fungsi ini diilustrasikan seperti alamat rumah kita
yang menunjukkan lokasi kita berada. Untuk memudahkan pengiriman paket data,
maka IP address memuat informasi keberadaannya. Ada rute yang harus dilalui
agar data dapat sampai ke komputer yang dituju.

IP address menggunakan bilangan 32 bit. Sistem ini dikenal dengan nama


Internet Protocol version 4 atau IPv4. Saat ini IPv4 masih digunakan meskipun
sudah ada IPv6 yang diperkenalkan pada tahun 1995. Hal ini dikarenakan

tingginya pertumbuhan jumlah komputer yang terkoneksi ke internet. Maka 4


dibutuhkan alamat yang lebih banyak yang mampu mengidentifikasi banyak
anggota jaringan.

Format IP address

Sebenarnya pengalamatan IP address menggunakan bilangan biner.


Namun supaya lebih mudah ditulis dan dibaca oleh manusia, maka IP address
ditulis dengan bilangan 4 desimal yang masing-masing dipisahkan oleh titik.
Format penulisan ini disebut sebagai dotted-decimal notation. Setiap bilangan
desimal merupakan nilai dari satu oktet atau delapan bit alamat IP. Sebagai contoh
adalah sebagai berikut:

192.168.1.1

Jika dikonversi menjadi bilangan biner adalah sebagai berikut:


11000000.10101000.1.1

Struktur IP address terdiri atas dua bagian yaitu bagian networkID dan
hostID. NetworkID menunjukkan ID alamat jaringan tempat host-host berada,
sedangkan hostID adalah bagian yang menunjukkan host itu berada.
Sederhananya, networkID seperti nama jalan sedangkan hostID adalah nomor
rumah dijalan tersebut.

2.2.4 Network ID dan Host ID

Pembagian kelas IP address diatas didasarkan pada dua hal, yakni network
ID dan host ID. Network ID adalah bagian dari IP address yang menunjukkan
lokasi jaringan komputer tersebut berada. Sedangkan host ID menunjukkan
seluruh host TCP/IP yang lain dalam jaringan tersebut.

2.2.5 Pembagian Kelas IP Address

IP Address Kelas A, merupakan IP address dengan jumlah yang sangat besar,


sehingga biasanya digunakan untuk jaringan yang sangat besar dengan jumlah
host yang sangat banyak. Sebagai contoh pada penggunaan IP address :
113.46.5.6 , 113 berfungsi sebagai network ID sedangkan 46.5.6 berfungsi
sebagai host ID nya.

IP Address Kelas B, merupakan IP address dengan jumlah host yang sedang,


jumlah maksimal host berkisar 65.534 host, sehingga IP ini cocok untuk jaringan
dengan jumlah host yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Sebagai contoh
penggunaan IP address Kelas B adalah : 132.92.121.1 , 132.92 berfungsi sebagai
network ID sedangkan 121.1 berfungsi sebagai host ID.

IP Address Kelas C, merupakan IP address dengan jumlah host yang sangat


kecil sehingga IP address ini digunakan untuk jaringan kecil seperti disekolah-
sekolah, dikantor-kantor maupun instansi rumahan, jumlah maksimal host pada IP
address ini hanya 254 host. Seabagai contoh penggunaan IP Address Kelas C
adalah : 192.168.1.2 , 192.168.1 merupakan network ID dan 2 merupakan host
ID-nya

2.2.6 Subnet Mask

Nilai subnet mask berfungsi untuk memisahkan network ID dengan host


ID. Subnet mask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan, apakah jaringan
yang dimaksud adalah jaringan lokal atau nonlokal. Untuk jaringan Nonlokal
berarti TCP/IP harus mengirimkan paket data melalui sebuah Router. Dengan
demikian, diperlukan address mask untuk menyaring IP address dan paket data
yang keluar masuk jaringan tersebut.

Network ID dan host ID didalam IP address dibedakan oleh penggunaan


subnet mask. Masing-masing subnet mask menggunakan pola nomor 32-bit yang
merupakan bit groups dari semua satu (1) yang menunjukkan network ID dan
semua nol (0) menunjukkan host ID dari porsi IP address.

Sebagai contoh, alamat kelas B: 170.203.93.5 bilangan binernya

adalah:

10101010 11001011 01011101 00000101

Subnet mask default untuk alamat kelas B adalah:

11111111 11111111 00000000 00000000

Bisa juga ditulis dalam notasi desimal:


255.255.0.0

2.2.7 Alamat kasus


Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis
address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk
pengenal host. Address tersebut adalah :

Network Address. Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada
jaringan Internet. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host menjadi 0.
Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.9.35. Tanpa memakai
subnet, network address dari host ini adalah 167.205.0.0. Tujuannya adalah untuk
menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup melihat network
address (167.205) untuk menentukan kemana paket tersebut harus dikirimkan.

Broadcast Address. Address ini digunakan untuk mengirim/menerima


informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network.
Address broadcast diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada IP Address
menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2,
broadcast addressnya adalah 167.205.255.255. Jenis informasi yang dibroadcast
biasanya adalah informasi routing.

Loopback Address. Alamat dengan NetID 127 adalah alamat khusus yang
digunakan sebagai loopback address. Alamat ini digunakan untuk menguji
perangkat lunak pada komputer atau host.

2.2.8 Private Address

Privat Address adaah kelompok IP Addres yang dapat dipakai tanpa harus
melakukan pendaftaran. IP Address ini hanya dapat digunakanuntuk jaringan local
(LAN) dan tidak dikenal dan diabaikan oleh Internet. Alamat ini adalah unik bagi
jaringan lokalnya tetapi tidak unik bagi jaringan global. Agar IP Private ini dapat
terkoneksi ke internet, diperlukan peralatan Router dengan fasilitas Network

Address Traslation (NAT). Berikut adalah Alamat yang dicadangkan untuk jaringan
private:

Private Address Kelas A :

IP Address dari 10.0.0.0 – 10.255.255.254, setara dengan sebuah jaringan


dengan 24 bit host. Atau sekitar 16.777.214 host.
Private Address Kelas B:

172.16.0.0 – 172.31.255.255, setara dengan 16 jaringan yang masing-


masing jaringan memiliki host efektif sebanyak 65.534 host.

Private Address Kelas C:

192.168.0.0 – 192.168.255.254, setara dengan 256 jaringan yang masing-


masing jaringan memiliki host efektif sebanyak 254 host.

III. Percobaan
Untuk melakukan percobaan pada praktikum menghubungkan 2 pc dengan kabel straight
adalah sebagai berikut :
1. Hubungkan kabel straight dengan 2 pc ( laptop A dan laptop B)
2. Masuk ke control panel

Gambar 2.2 tampilan control panel


3. Masuk ke network and internet

Gambar 2.3 tampilan network and internet


4. Pilih network and sharing center, selanjutnya Pilih
change dan adapter setting
Gambar 2.4 tampilan network and sharing center

5. Selanjutnya pilih Ethernet, klik kanan, pilih propertis internet protocol
version 4, Maka akan muncul tampilan seperti berikut:

Gambar 2.5 ethernet prorties

6. Untuk computer A isi IP adres nya sebagai berikut

( komputer A) ( komputer B)
Gambar 2.6 general internet protocol ip 4

7. Buka cmd


Untuk computer A ping alamat
 ip address yang diisi pada kompuer B
Perintah : ping 192.168.1.254 ,
enter
Gambar 2.7 tampilan cmd

8. Nonaktifkan firewall

  
Masuk kekontrol panel window firewall trun window fire wall on or off

Gambar 2.8 tampilan windows fire wall

Pilih trun off windows firewall, ok. Tampilan sebagai berikut

Gambar 2.9 tampilan windows fire wall off



Selanjutnya buka windows D network maka akan muncul tampilan sebagai
berikut :

Gambar 2.10 tampilan network


MODUL 5

PENGALAMATAN JARINGAN DENGAN IP DINAMIK


I. TUJUAN

II. TEORI

A. Dasar Teori
Gateway adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu
jaringan komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan protokol
komunikasi yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan computer dapat diberikan
kepada jaringan komputer lain yang protokolnya berbeda. Definisi tersebut adalah
definisi gateway yang utama.

Seiring dengan merebaknya internet, definisi gateway seringkali bergeser. Tidak


jarang pula pemula menyamakan "gateway" dengan "router" yang sebetulnya tidak benar.

Kadangkala, kata "gateway" digunakan untuk mendeskripkan perangkat yang


menghubungkan jaringan komputer besar dengan jaringan komputer besar lainnya. Hal
ini muncul karena seringkali perbedaan protokol komunikasi dalam jaringan komputer
hanya terjadi di tingkat jaringan komputer yang besar.

Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data
melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang
dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti
Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.

Fungsi

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk
meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch.
Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area
Network (LAN).

Analogi Router dan Switch

Analogi Router dan Switch


Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch adalah switch
merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing
rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara
yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat
memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.

Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol


TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi
AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan
contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat
digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih
besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke
dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah
manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan
yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada
umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga
mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur
jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan


telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line
(DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased
line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang
digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga
dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk
melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut,
meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket
disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data
yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm
yang mampu memperlambat kinerja jaringan.
Jenis-jenis router

Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:

* static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing
statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.

* dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab
membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga
dengan saling berhubungan dengan router lainnya.
MODUL 6
NETWORK ADDRES TRANSLATION
I. TUJUAN
a. Mahasiswa memahami konsep NAT (Network AddressTranslator)

b. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi NAT

II. TEORI

1. IP Tables

IP Tables merupakan salah satu firewall popular dan powerfull yang tersedia di
sistem oprasi Linux. Fungsi IP Tables adalah untuk konfigurasi, merawat dan
memeriksa rules tables (tabel aturan) tentang filter paket IP yang terdapat di kernel
linux.

IPtables adalah suatu tools dalam sistem operasi linux yang berfungsi sebagai alat
untuk melakukan filter (penyaringan) terhadap (trafic) lalulintas data. Secara sederhana
digambarkan sebagai pengatur lalulintas data. Dengan iptables inilah kita akan mengatur
semua lalulintas dalam komputer kita, baik yang masuk ke komputer, keluar dari
komputer, ataupun traffic yang sekedar melewati komputer kita.

2. NAT (Network Address Translation)

NAT (Network Address Translation) atau Penafsiran alamat jaringan adalah

suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet
dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan
karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan
kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan. NAT merupakan salah satu
protocol dalam suatu sistem jaringan, NAT memungkinkan suatu jaringan dengan ip
atau internet protocol yang bersifat privat atau privat ip yang sifatnya belum teregistrasi
di jaringan internet untuk mengakses jalur internet, hal ini berarti suatu alamat ip dapat
mengakses internet dengan menggunakan ip privat atau bukan menggunakan ip public.
Gambar 9.1 Ilustrasi NAT (Network Address Translation

Pada gambar 9.1 diibaratkan jika kita menginap di hotel tentunya kita akan
mendapatkan nomor kamar dan alamat lengkap hotel dimana kita menginap disebut
alamat publik, alamat yang dikenal oleh orang luar. Sedangakan nomor kamar kita
adalah alamat private. Jadi misalnya kita memesan nasi padang di luar, yang akan kita
sebutkan alamatnya adalah alamat lengkap hotel tersebut, bukan alamat kamar kita.
Sedangkan kita tahu bahwa bisa jadi yang menginap di hotel itu nggak hanya kita. Jadi
kepemilikan alamat hotel tersebut itulah yang disebut KTP bersama. Nasi padang yang
kita pesan nanti tentunya akan tiba di resepsionis, lalu nanti resepsionis akan meminta
seorang OB untuk mengantarkan pesanan kita ke kamar. Fungsi resepsionis inilah yang
kita sebut NAT, contoh lainnya, ternyata telpon kita di hotel hanya bersifat lokal, untuk
dapat menghubungi orang diluar, kita harus mengontak resepsionis agar dapat
menghubungkan kita dengan orang tersebut. Seperti itulah cara kerja NAT,
menerjemahkan alamat private menjadi public. Pada mesin Linux, untuk membangun
NAT dapat dilakukan dengan menggunakan iptables. Dimana pada iptables memiliki
tabel yang mengatur NAT.

Pada tabel NAT, terdiri dari 3 chain seperti pada gambar 9.2 yaitu:
– PREROUTING, digunakan untuk memilah paket yang akan diteruskan

– POSTROUTING, digunakan untuk memilah paket yang telah diteruskan

– FORWARD, digunakan untuk memilih paket yang melalui router.

Gambar 9.2 Tabel NAT pada iptables


Proses NAT dilakukan pada data yang akan meninggalkan ROUTER. Sehingga
pada iptables untuk pengolahan NAT dilakukan pada chain POSTROUTING. Rule yang
diberikan kepada paket data tersebut adalah MASQUERADE.

Manfaat NAT (Network Address Translation)

Dengan NAT, jaringan internal/lokal, tidak akan terlihat oleh dunia luar/internet. IP
lokal yang cukup banyak dapat dilewatkan ke Internet hanya dengan melalu itranslasi
kesatu IP publik/global.

Menghemat alamat IP legal (ditetapkan oleh NIC atau service provider)

Mengurangi terjadinya duplicate alamat jaringan IP

Meningkatkan fleksibilitas untuk koneksi ke Internet tapi ada beberapa aplikasi


tertentu tidak dapat berjalan jika menggunakan NAT.

Menghindarkan proses pengalamatan kembali (readdressing) pada saat jaringan


berubah.

3. Masquerading

Masquerade ini artinya sama mask, yang artinya topeng. Jadi masquarade di artikan
sebagai topeng untuk bisa terkenoneksi ke jaringan internet menggunakan ip private,
atau simplenya masquerade mikrotik atau masquerade linux merupakan sebuah metode
yang mengizinkan dan memperbolehkan ip private untuk terkoneksi ke internet dengan
mengunakan bantuan sebuah ip public /bertopengkan sebuah ip publik.

Gambar 9.3 Firewall Masquerading


Pada gambar 9.3 dengan bantuan masquerade sebuah ip publik dapat
mendistribusikan koneksi internet ke banyak ip private. Dan ip private hanya bisa di
gunakan didalam jaringan lokal. Karena ip private ini hanya bisa di gunakan dalam

III. PERCOBAAN

3. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN

1. Menghubungkan Mikrotik dengan Client di Oracle VM Vrtual Box

Topologi :

1. PC Host ---------------- > : Sudah terhubung ke internet

2. VirtualBox Host-Only Network---> : IP = 192.168.0.1, subnetmask=


255.255.255.0 (sebagai gateway ke internet PC host)

3. Mikrotik RouterOS

IP eth2 = 192.168.0.2/24 (terhubung ke gateway / VirtualBox Host Only Network)

IP eth3 = 192.168.10.1/24 (terhubung ke PC Client)

Adapter 3 ----------- > Internal Network

4. Atur Network Adapter pada mesin Client :

Adapter 1 ----------- > Internal Network

5. Share dulu internet dari komputer Host ke mesin Mikrotik :

Untuk Windows XP :

Klik kanan pada icon Local Area Network di computer Host, pilih Properties,
Advanced, Allow another network users to connectect through this computer’s Internet
Connection, ilih Virtul Box Host Onlu Network (lihat gambar)
Untuk versi system operasi lain, menyesuaikan...

2. Memulai Konfigurasi Mikrotik

Jalankan mesin Mikrotik – Login dengan “admin” tanpa password

Berikan IP pada interface yang mengarah ke yaitu interface ether2. IP ether2 harus satu segmen
dengan mesin Virtual Box

Contoh :

IP di mesin virtual = 192.168.0.1 (IP default virtual box), maka set IP ether2 di
mikrotik=192.168.0.2/24

Berikan IP pada interface yang mengarah ke Client, yaitu ether3 dengan IP = 192.168.10.1/24 atau

terserah sesuai dengan selera anda.

Untuk mengecek IP yang sudah kita buat, ketikkan perintah :

5. Ping ke desktop (komputer host) untuk mengetahui kita sudah terhubung atau
belum ….jika reply, berarti mikrotik sudah terhubung ke komputer host
6. Tambahkan Gateway-nya (IP yang terhubung ke VirtualBox Host-Only

Network / PC Host)…dengan perintah :

7. Untuk melihat gateway yang sudah dibuat, berikan perintah :

8. Tambahkan DNS, dengan perintah :

DNS yang diberikan, bisa berupa IP gateway atau DNS yang lain.

9. Lihat DNS yang sudah dibuat dengan perintah :


10. Tes sambungan Mikrotik ke internet dengan ping.

11. Nyalakan windows XP sebagai client…

12. Berikan IP pada network conenction di komputer Client VirtualBox


(windows XP)

13. Setting NAT pada mikrotik-nya agar komputer client memperoleh akses
ke internet.

[admin@MikroTik] > ip firewall nat add chain=srcnat src


address=192.168.10.2

action=masquerade

14. Ping dari komputer client untuk memastikan kita sudah terhubung ke internet


15. Setting Mikrotik dan Client dengan VirtualBox selesai. Selamat mencoba …

Anda mungkin juga menyukai