Riski Syahputra-0701173167

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

KECERDASAN BUATAN

Metode Pencarian Buta (Blind search)

RISKI SYAHPUTRA
0701173167

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUMATERA UTARA MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT.,yang atas rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah kecerdasan buatan. Penulisan makalah ini merupakan
salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah kecerdasan buatan di Universitas Islam
Negeri Sumatra Utara.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi melihat akan kemampuan yang kami miliki dan untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Medan, 26 Juli 2019

Penulis
BAB 1
Pendahuluan

1. Rumus Masalah

Setiap pembahasan mengenai metode buta (blind search) memiliki beberapa jenis
yaitu Breadth First Search , Breadth First Search, Breadth First Search, Depth First
Search

2. Latar Belakang
a. Apa pengertian buta pencarian?
b. Apa pembagian buta pencarian?
c. Apa pengertian heurustik?

3. Tujuan
a. Mengetahui pengertian buta pencarian
b. Mengetahui pengertian BFS
c. Mengetahui pengertian DFS
d. Mengetahui pengertian Heuristik
BAB II
PEMBAHASAN

A. Metode Pencarian Buta (Blind Search)

A blind search (also called an uninformed search) is a search that has no information
about its domain. The only thing that a blind search can do is distinguish a non-goal state
from a goal state.Consider the following, simplified map of Romania1.

Blind Search merupakan pencarian asal ketemu. Jika solusi sudah ketemu, maka pencarian
akan dihentikan. Jika dibuat skemanya, pencarian buta hanya mengenal tiga bagian,
[masalah]-[pencarian]-[solusi]. Misalkan dalam kotak ada 3 kelereng warna merah, 3 biru,
dan 3 kuning. Masalahnya adalah, ambillah satu kelereng yang berwarna merah. Solusi,
setelah melakukan pencarian, kemudian didapat satu kelereng warna merah, nah, itulah
solusinya2.

4. Breadth First Search

Using a breadth-first strategy we expand the root level first and then we expand all those
nodes (i.e. those at level 1) before we expand any nodes at level 2. Or to put it another way,
all nodes at level d are expanded before any nodes at level d+1.
Breadth First Search merupakan salah satu dari metode pencarian buta. istilah buta disini
lebih dikenal dengan nama blind. Dikatakan buta karena memang tidak ada informasi awal
yang digunakan dalam proses pencarian.

Breadth-first search (BFS) melakukan proses searching pada semua node yang berada
pada level atau hirarki yang sama terlebih dahulu sebelum melanjutkan proses searching pada
node di level berikutnya.

1
http://www.cs.nott.ac.uk/~pszgxk/courses/g5aiai/003blindsearches/blind_searches.html
2
http://www.charisfauzan.net/2015/01/pencarian-buta-teori-dan-implementasi.html
Breadth First Search (BFS) juga memiliki alur algoritma yang paling sederhana
dibandingkan dengan metode blind yang lain. Itulah alasan mengapa BFS selalu dipelajari
lebih dulu ketika membahas masalah pencarian buta.
Sebelum menelaah lebih jauh bagaimana metode BFS dijalankan, kita telisik dulu
mengapa metode ini dinamakan pencarian Breadth First. Breadth dapat diartikan dengan luas
/ lebar, sedangkan first adalah pertama. Penamaan metode ini disesuaikan dengan konsep
algoritma secara garis besar yaitu melakukan proses pencarian pada semua node yang berada
pada level atau hirarki yang sama terlebih dahulu sebelum melanjutkan proses pencarian pada
node di level berikutnya.
Contoh :

BFS akan mencari satu per satu node secara melebar dari kiri ke kanan secara
berurutan berdasarkan tingkat level nodenya. Jika pada satu level belum ditemukan solusi
yang diinginkan, maka pencarian dilanjutkan hingga level berikutnya. Demikian seterusnya
hingga ditemukan solusi. Maka, dengan cara seperti ini, BFS menjamin ditemukannya solusi
apabila solusinya memang ada.

5. Depth First Search

Depth first search explores one branch of a tree before it starts to explore another
branch. It can be implemented by adding newly expanded nodes at the front of the queue.3

3
http://www.cs.nott.ac.uk/~pszgxk/courses/g5aiai/003blindsearches/blind_searches.html
Depth-first search (DFS) adalah proses searching sistematis buta yang melakukan
ekpansi sebuah path (jalur) menuju penyelesaian masalah sebelum melakukan ekplorasi
terhadap path yang lain. Proses searching mengikuti sebuah path tunggal sampai menemukan
goal atau dead end. Apabila proses searching menemukan dead-end, DFS akan melakukan
penelusuran balik ke node terakhir untuk melihat apakah node tersebut memiliki path cabang
yang belum dieksplorasi4. Apabila cabang ditemukan, DFS akan melakukan cabang tersebut.
Apabila sudah tidak ada lagi cabang yang dapat dieksplorasi, DFS akan kembali ke node
parent dan melakukan proses searching terhadap cabang yang belum dieksplorasi dari node
parent sampai menemukan penyelesaian masalah.

Pencarian dilakukan pada satu node dalam setiap level dari yang paling kiri. Jika pada
level yang paling dalam, solusi belum ditemukan, maka pencarian dilanjutkan pada node
sebelah kanan. Node yang kiri dapat dihapus dari memori. Jika pada level yang paling dalam
tidak ditemukan solusi, maka pencarian dilanjutkan pada level sebelumnya. Demikian
seterusnya sampai ditemukan solusi. Jika solusi ditemukan maka tidak diperlukan proses
backtracking (penelusuran balik untuk mendapatkan jalur yang dinginkan).
Contoh :

Berdasarkan gambar , proses pencarian dilakukan dengan mengunjungi cabang terlebih


dahulu hingga tiba di simpul terakhir. Jika tujuan yang diinginkan belum tercapai maka
pencarian dilanjutkan ke cabang sebelumnya, turun ke bawah jika memang masih ada
cabangnya. Begitu seterusnya hingga diperoleh tujuan (goal). Operasi semacam ini dikenal
dengan sebutan backtracking.

B. Pencarian Heuristik

4
http://solikhaton.blogspot.co.id/2014/08/makalah-membahas-tentang-algoritma.html
Heuristic search adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti
menemukan/menyingkap. Heuristik adalah suatu perbuatan yang membantu kita menemukan
jalan dalam pohon pelacakan yang menuntut kita kepada suatu solusi masalah. Heuristik
dapat diartikan juga sebagai suatu kaidah yang merupakan metoda/prosedur yang didasarkan
kepada pengalaman dan praktek, syarat, trik atau bantuan lainnya yang membantu
mempersempit dan memfokuskan proses pelacakan kepada suatu tujuan tertentu.5

George Poyla (dalam Kristanto. A, 2003) mendefinisikan heuristik sebagai ”studi


tentang sebuah metode dan aturan discovery serta invention” dalam pencarian state
space, heuristik didefinisikan sebagai aturan untuk memilih cabang-cabang dalam ruang
keadaan yang paling tepat untuk mencapai solusi permasalahan yang dapat diterima .

1. (Generate and Test)


Metode ini merupakan penggabungan antara depth-first search dengan pelacakan mundur
(backtracking), yaitu bergerak kebelakang menuju pada suatu keadaan awal. Algoritma:
Bangkitkan suatu kemungkinan solusi (membangkitkan suatu tititk tertentu atau lintasan
tertentu dari keadaan awal)6.

Uji untuk melihat apakah node tersebut benar-benar merupakan solusinya dengan cara
membandingkan node terebut atau node akhir dari suatu lintasan yang dipilih dengan
kumpulan tujuan yang diharapkan.
Jika solusi ditemukan, keluar. Jika tidak, ulangi kembali langkah pertama.

Contoh:
“Travelling Salesman Problem (TSP)” Seorang salesman ingin mengunjungi n kota. Jarak
antara tiap-tiap kota sudah diketahui. Kita ingin mengetahui ruter terpendek dimana setaip
kota hanya boleh dikkunjungi tepat 1 kal i. Misalkan ada 4 kota dengan jarak antara tiap-tiap
kota seperti gambar di bawah ini:

5
http://fryunfirst.blogspot.co.id/2015/06/pencarian-heuristik-heuristic-search.html
6
http://pengertianmenurutahli.blogspot.co.id/2013/05/pencarian-mendalam-pertama-depth-first.html.
2. (Hill Climbing)
Metode ini hampir sama dengan metode pembangkitan dan pengujian, hanya saja proses
pengujian dilakukan dengan menggunakan fungsi heuristic. Pembangkitan keadaan
berikutnya tergantung pada feedback dari prosedur pengetesan. Tes yang berupa fungsi
heuristic ini akan menunjukkan seberapa baiknya nilai terkaan yang diambil terhadap
keadaan-keadaan lainnya yang mungkin7.

Contoh: TSP dengan Simple Hill Climbing


Disini ruang keadaan berisi semua kemungkinan lintasan yang mungkin. Operator digunakan
untuk menukar posisi kota-kota yang bersebelahan. Apabila ada n kota, dan kita ingin
mencari kombinasi l intasan dengan menukar posisi urutan 2 kota, maka kita akan
mendapatkan sebanyak:
7
http://pengertianmenurutahli.blogspot.co.id/2013/05/pencarian-mendalam-pertama-depth-first.html.
sebanyak 6 kombinasi (lihat gambar dibawah). Fungsi heuristic yang digunakan adalah
panjang lintasan yang terjadi
PENUTUP

1. Kesimpulam

Blind Search merupakan pencarian asal ketemu. Jika solusi sudah ketemu, maka
pencarian akan dihentikan. Heuristic search adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa
Yunani yang berarti menemukan/menyingkap.

2. Saran
Memungkinkan tidak ditemukannya tujuan yang diharapkan Hanya akan
mendapatkan satu solusi pada setiap pencarian yang kita ketahui.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.charisfauzan.net/2015/01/pencarian-buta-teori-dan-implementasi.html
http://solikhaton.blogspot.co.id/2014/08/makalah-membahas-tentang-algoritma.html
http://fryunfirst.blogspot.co.id/2015/06/pencarian-heuristik-heuristic-search.html
https://rinnooberta.wordpress.com/2013/10/29/pencarian-heuristik/
http://pengertianmenurutahli.blogspot.co.id/2013/05/pencarian-mendalam-pertama-depth-
first.html.
http://www.cs.nott.ac.uk/~pszgxk/courses/g5aiai/003blindsearches/blind_searches.html

Anda mungkin juga menyukai