Anda di halaman 1dari 10

TEKNIK DRAINASE BAWAH PERMUKAAN

Oleh : Dedi Kusnadi Kalsim

Edisi Pertama
Cetakan Pertama, 2010

Hak Cipta 2010 pada penulis,


Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan
sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara elektronis maupun
mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya,
tanpa izin tertulis dari penerbit.

Diterbitkan atas kerjasama:

Candi Gebang Permai Blok R/6


Yogyakarta 55511
Telp. : 0274-4462135; 0274-882262
Fax. : 0274-4462136
E-mail : info@grahailmu.co.id
dan

Gedung FATETA Lt. 2 Kampus IPB


Jl. Raya Darmaga Bogor 16002
Telp. : 0251-621886
Fax. : 0251-621887
e-mail : creata@ipb.ac.id

Kalsim, Dedi Kusnadi


TEKNIK DRAINASE BAWAH PERMUKAAN /Dedi Kusnadi
Kalsim
- Edisi Pertama – Yogyakarta; Graha Ilmu, 2010
xvi + 168, 1 Jil. : 23 cm.

ISBN: 978-979-756-570-1

1. Teknik I. Judul
KATA PENGANTAR

A
walnya buku ini ditulis berupa diktat sebagai salah satu
bahan ajar untuk mata kuliah TEP 423 Rancangan Irigasi
Gravitasi dan Drainase pada Sub-Program Studi Teknik
Sipil Pertanian, Program Studi Teknik Pertanian, Institut Pertanian
Bogor sejak tahun ajaran 1999/2000. Tujuan instruksional khusus:
mahasiswa mampu merancang perhitungan spasing, diameter pipa
dan slope pada drainase bawah-permukaan. Materi bahan ajar ini
merupakan saduran dari dua buku utama yakni:
1. Dieleman P.J.; N.A. de Ridder. Elementary Groundwater
Hydraulics. di dalam Drainage Principles and Applications, vol I.
Introductory Subjects. ILRI, 1974. The Netherlands
2. Cavelaars J.C. Subsurface Drainage Systems. di dalam Drainage
Principles and Applications, vol IV. Design and Management of
Drainage Systems. ILRI, 1974. The Netherlands
Edisi pertama telah dikeluarkan berupa diktat kuliah pada Nopember
1989, sedangkan edisi kedua dengan beberapa koreksi dan perbaik-
an dikeluarkan pada Januari 2002. Pada tahun 2008 PT Graha Ilmu
menerbitkan dalam bentuk buku. Seiring dengan pengalaman
profesional penulis, buku ini dilengkapi dengan beberapa contoh
penyelesaian soal dan latihan soal pada Lampiran 2.
Disadari bahwa drainase bawah-permukaan dengan sistem
pipa sekarang ini belum banyak diterapkan di lahan pertanian di
Indonesia, kecuali untuk lapangan golf dan lapangan olah raga
lainnya. Sistem drainase bawah-permukaan dengan saluran terbuka
umumnya digunakan di lahan pertanian di Indonesia, akan tetapi di
masa depan seiring dengan meningkatnya kemakmuran dan peng-
gunaan mesin-mesin pertanian menuntut aplikasi sistem drainase
bawah-permukaan berpipa.
Komentar dari pembaca diharapkan untuk tak segan meng-
hubungi penulis melalui email adress: dedkus@telkom.net. Ucapan
terima kasih disampaikan kepada saudari Listie, Sekertaris di Proyek
Irigasi Cidurian yang telah membantu pengetikan naskah pertama
kali.
Kampus IPB Darmaga, Nopember 2009
Bag. Teknik Tanah dan Air, Dep. Teknik Pertanian, IPB
Dedi Kusnadi Kalsim
dedkus@telkom.net

vi Teknik Drainase Bawah Permukaan


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Segi-tiga sama sisi pembangunan berkelanjutan 4


Gambar 1.2. Diagram pengaruh drainase pada pertanian dan
evaluasi sosial-ekonom 5
Gambar 1.3. Metoda A 6
Gambar 1.4. Pemecahan hubungan A menjadi B dan C 7
Gambar 1.5. Hubungan C (Departemen Pertanian Inggris,
berdasarkan pengamatan pada tanah liat Drayton
selama 5 tahun) 8
Gambar 1.6. Hubungan C dipecah Menjadi D dan E 8
Gambar 1.7. Faktor-faktor dalam hubungan D dan E pada
Gambar 1.6 9
Gambar 1.8. Toleransi tanaman terhadap salinitas 17
Gambar 2.1. Aliran steady pada aquifer tak tertekan 21
Gambar 2.2. Pendekatan aliran horizontal suatu elemen fluida
dalam ruang 23
Gambar 3.1. Aliran air pada saluran drainase yang menembus
aquifer tak tertekan 27
Gambar 3.2. Konsep kedalaman ekivalen (equivalent depth)
untuk mentransformasikan kondisi aliran
horizontal dan radial ke suatu aliran horizontal
ekivalen 29
Gambar 3.3. Nomograf untuk menentukan kedalaman
ekivalen (d) menurut van Beers 35
Gambar 3.4. Nomograf untuk penentuan spasing drainase
jika L/h > 100 36
Gambar 3.5. Nomograf untuk penentuan spasing drainase
jika L/h < 100 (Boumans, 1963) 37
Gambar 3.6. Geometri persamaan Ernst 42
Gambar 3.7. Nomograf untuk menentukan faktor geometri
“a“ sebagai tahanan radial pada persamaan Ernst
(van Beers, 1965) 47
Gambar 3.8. Nomograf untuk menentukan spasing drainase
pada persamaan Ernst, jika D0 < 1/4 L 49
Gambar 3.9. Nomograf untuk menghitung nilai C pada
persamaan /2.26/, untuk berbagai nilai u 51
Gambar 4.1. Kondisi pembatas untuk persamaan
Glover-Dumm dengan water table awal horizontal
Gambar 5.1. Beberapa penyusunan sistem drainase pipa dan
saluran terbuka 60
Gambar 5.2. Outlet dari pipa lateral ke saluran kolektor
(sistem drainase pipa singular) 62
Gambar 5.3. Penampang parit sebagai kolektor 63
Gambar 5.4. Penandaan alignment pada saluran terbuka 65
Gambar 5.5. Drainase mole: retakan yang terbentuk dan
traktor penarik mole 68
Gambar 5.6. Gabungan mole dengan pipa drainase 68
Gambar 5.7. Mole plough 69

viii Teknik Drainase Bawah Permukaan


Gambar 5.8. Hubungan antara faktor tahanan (l) dengan
bilangan Reynold (Re) 75
Gambar 5.9. Diagram untuk penentuan kapasitas pipa 79
Gambar 5.10. Kehilangan energi (z) pada aliran penuh pipa
drainase sebagai fungsi dari jarak (x) dan kurva
potensiometrik yang dihasilkan 80
Gambar 5.11. Potensiometrik yang terbentuk akibat dari tekanan
lebihpada pipa drainase horizontal 80
Gambar 5.12. Diagram untuk menentukan kapasitas pipa halus,
dewatering, aliran penuh berdasarkan persaman
dari Wesseling 81
Gambar 5.13. Diagram untuk menentukan kapasitas pipa
bergelombang, dewatering, aliran penuh
berdasarkan persaman dari Manning: 82
Gambar 5.14. Gradien hidrolik pada aliran penuh, pipa
horizontaluntuk aliran seragam dan tak-seragam 83
Gambar 5.15. Kemiringan pipa drainase yang berbeda dalam
hubungannya dengan gradient hidraulik 83
Gambar 5.16. Kehilangan energi (head loss) pada pipa drainase
dengan beberapa diameter 88
Gambar 5.17. Pola sistim pipa drainase komposit teratur 89
Gambar 5.18. Sistim drainase pipa random (acak) 89
Gambar 6.1. Berbagai bentuk pipa drainase plastik 95
Gambar 6.2. Penutup ujung (end caps) 96
Gambar 6.3. Penyambung pipa (couplers) 97
Gambar 6.4. Pengecil pipa (drainpipe reducer) 97
Gambar 6.5. Berbagai bentuk pipe fittings pipa drainase 98
Gambar 6.6. Jembatan pipa drainase (drain bridge) 99
Gambar 6.7. Pipa kaku melintang jalan 99
Gambar 6.8. Blind inlet 100
Gambar 6.9. Inlet permukaan dengan perangkap sedimen 100

Daftar Gambar ix

Anda mungkin juga menyukai