PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang ASN
nomor 5 tahun 2014 bahwa cita-cita bangsa dan tujuan negara
terwujud apabila dibangun Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki
integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan
menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan
bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. ASN sebagai bagian
dari birokrasi memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan
dirinya, wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya serta menerapkan
prinsip merit dalam pelaksanaan manajemen aparatur sipil negara.
Namun fakta di lapangan, masih adanya citra negatif yang
diberikan oleh ASN kepada masyarakat. Mulai dari penyalahgunaan
kewenangan, pelayanan publik yang berbelit-belit sampai pada
pelanggaran kode etik yang membuat lunturnya kepercayaan
masyarakat kepada ASN sebagai pelaksana kebijakan negara dan
pelayan publik.
Latihan Dasar merupakan pintu gerbang bagi calon Pegawai
Negeri Sipil (PNS) sebelum terjun melakoni profesinya. Pada Latihan
Dasar, penanaman nilai-nilai ASN diturunkan ke dalam mata pelajaran
untuk selanjutnya diaplikasikan pada saat habituasi. Adanya perbaikan
kurikulum Latihan Dasar semoga menjadi solusi dari adanya citra
negatif masyarakat tentang ASN di lapangan. Kurikulum Latihan Dasar
yang terintegrasi dapat membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang.
1
Pada agenda Habituasi, peserta melakukan kegiatan
pembelajaran yang dirancang dan disampaikan terpisah di tempat
pelatihan dan di tempat kerja. Rancangan ini nantinya yang akan
berwujud menjadi rancangan aktualisasi. Rancangan aktualisasi
menjadi acuan peserta saat menjalani habituasi di tempat tugasnya
untuk mengaktualkan nilai-nilai ASN yang didapatnya selama
menjalani proses Latihan Dasar.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis yang merupakan
peserta Latihan Dasar Golongan III, diharuskan untuk merancang
aktualisasi melalui kegiatan mengidentifikasi, menyusun dan
menetapkan isu atau permasalahan yang terjadi dan harus segera
dipecahkan, mengajukan gagasan pemecahan isu/ masalah,
mendeskripsikan keterkaitan antara isu dan kegiatan yang diusulkan
dengan substansi mata pelatihan, mendeskripsikan rencana
pelaksanaan kegiatan dan konstribusi hasil kegiatan yang didasari
aktualisasi nilai-nilai dasar PNS, serta mendeskripsikan hasil kegiatan
yang dilandasi oleh substansi matapelatihan terhadap pencapaian visi,
misi, tujuan organisasi, dan penguatan terhadap nilai-nilai organisasi.
2
1) Menyusun rancangan aktualisasi, yaitu optimalisasi
pengolahan dan analisis data surveilans di puskesmas
Camba;
2) Mempresentasikan rancangan aktualisasi di depan coach,
mentor, dan penguji;
3) Melaksanakan aktualisasi di Puskesmas Camba dengan
mengumpulkan data penyakit yang berhubungan dengan
program surveilans kemudian menganalisisnya dalam
program spss;
4) Menyusun laporan aktualisasi;
5) Mempresentasikan laporan aktualisasi.
2. Manfaat Aktualisasi
Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini dapat
memberi manfaat bagi peserta dalam mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yang
mendasari kegiatan bermanfaat bagi stakeholder dan/atau
pimpinan, berkontribusi terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan
organisasi, serta memperkuat nilai organisasi. Selain itu, dengan
terlaksananya aktualisasi ini diharapkan tersedianya data
surveilans yang akan digunakan sebagai pedoman dalam rencana
kerja Puskesmas akan datang.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegaitan ini meliputi aktualisasi mata
pelatihan untuk pembelajaran agenda Sikap Perilaku Bela Negara,
aktualisasi Mata Pelatihan untuk pembelajaran agenda Nilai-Nilai
Dasar PNS, aktualisasi mata pelatihan untuk pembelajaran agenda
Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI serta mata pelatihan untuk
agenda Habituasi yang dilaksanakan selama 30 hari kerja di UPTD
Puskesmas Camba yang berkaitan dengan pengolahan dan
analisis data program surveilans.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
i. Konsistensi
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan pada nilai-nilai pancasila. Sebagai pelayan publik,
setiap pegawai ASN senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminatif
dalam memberikan pelayanan masyarakat. Adapun kaitan antara
nasionalisme dan peran seorang ASN terletak pada fungsinya
sebagai perekat dan pemersatu bangsa dan negara. Nilai-nilai
nasionalisme tercermin dalam pancasila. Memiliki rasa
Nasionalisme tinggi dapat tercermin dengan selalu berupaya
memberikan hal positif kepada bangsa dibanding mempertanyakan
apa yang sudah bangsa berikan kepada kita.
3. Etika Publik
Etika publik adalah norma yang menentukan baik atau buruk,
benar atau salah sebuah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan dalam rangka tanggung jawab pelayanan
publik. Nilai dasar Etika Publik antara lain :
a. Jujur dalam memberikan informasi
b. Terbuka
c. Tulus
d. Ramah dan Sopan
e. Bisa menjaga informasai yang bersifat rahasia
f. Bersikap hormat
e. Bertanggung jawab dalam menggunakan barang milik negara
f. Tidak diskriminatif, berlaku adil dalam memberikan pelayanan
4. Komitmen Mutu
Berbicara komitmen mutu sama dengan membahas tugas
dan tanggung jawab ASN yang harus dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab, dilaksanakan secara optimal sehingga tercipta
kepuasan stakeholders. Aspek utama yang menjadi target
5
stakeholder adalah layanan yang berkomitmen pada mutu melalui
penyelenggara secara efektif dan efisien. Nilai dasar komitmen
mutu antara lain :
a. Efektif
b. Efiesien
c. Inovatif
d. Mutu
e. Adaptif
f. Responsif
g. Perbaikan berkelanjutan
5. Anti Korupsi
Korupsi merupakan perbuatan yang tidak baik, melanggar
aturan dan menyimpang. Korupsi banyak merugikan Negara.
Korupsi dapat mengakibatkan kemiskinan, busung lapar,
keerusakan moral dan hutang Negara yang semakin lama semakin
meningkat. Terdapat beberapa nilai-nilai dasar anti korupsi:
a. Jujur
b. Peduli
c. Mandiri
d. Disiplin
e. Tanggung jawab
f. Kerja keras
g. Sederhana
h. Adil
6
bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin
professional, di materi ini dibahas mengenai :
a. Kedudukan ASN
b. Peran ASN
c. Hak dan Kewajiban ASN
d. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN
e. Konsep Sistem Merit dalam pengelolaan ASN
f. Kelembagaan dan jaminan sistem merit dalam pengelolaan
ASN
g. Mekanisme Pengelolaan ASN
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik dijelaskan sebagai segala bentuk kegiatan
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan
di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam
bentuk barang dan /atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan
masyarakat. Prinsip-prinsi pelayanan publik antara lain :
a. Partisipatif
b. Transparan
c. Responsif
d. Tidak diskriminatif
e. Mudah dan Murah
f. Efektif dan Efisien
g. Aksesibel
h. Akuntabel
i. Berkeadilan
3. Whole Of Governmnet
Whole of Government menjelaskan kepada ASN mengenai
pentingnya merumuskan tujuan bersama, menyiapkan upaya-
upaya bersama (kolaborasi lintas sektor) dalam mencapai tujuan
umum serta menciptakan perekat kebangsaan yang kuat. Dalam
materi ini dijelaskan mengenai :
7
a. Konsep WOG
b. Praktek WOG
8
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Wilayah Kerja Puskesmas Camba
a) Keadaan Geografis
Puskesmas Camba berada pada wilayah Kecamatan Camba
yang membawahi 2 kelurahan dan 6 desa, yaitu Kelurahan
Cempaniga, Kelurahan Mario Pulana, Desa Patanyamang, Desa
Pattiro Deceng, Desa Timpuseng, Desa Cenrana, Desa Sawaru,
dan Desa Benteng dengan Luas wilayah kerja adalah 145,36 Km2.
Jarak udara dari Camba menuju Kabupaten Maros adalah sekitar
32Km, namun jika ditempuh dengan jalur darat menjadi 48Km.
Jarak dari Camba menuju Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan yaitu
Makassar adalah 78 Km melalui jalan darat. Dan jarak dari Camba
menuju Kabupaten Bone adalah 98Km. Keadaan geografi
Kecamatan Camba merupakan daerah dataran tinggi.
Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Camba sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kecamatan Mallawa
Sebelah Timur : Kabupaten Bone
Sebelah Selatan : Kecamatan Cenrana
Sebelah Barat : Kabupaten Pangkep
Adapun peta lokasi wilayah kerja Puskesmas Camba sebagai
berikut :
9
Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Camba
Adapun Luas wilayah kerja Puskesmas Camba adalah sebagai
berikut :
Tabel 1. Luas Wilayah Kerja Puskesmas Camba
NO NAMA DESA LUAS AREA(KM2)
JUMLAH 145,36
10
b) Topografi dan Iklim
Topografi wilayah kerja Puskesmas semuanya mempunyai
lembah dan berbukit dengan ketinggian terendah tiga ratus sepuluh
sampai tujuh ratus lima puluh meter diatas permukaan laut.
Wilayah kerja Puskesmas Camba secara umum beriklim termasuk
daerah yang beriklim tropis, karena letaknya yang dekat dengan
khatulistiwa dengan kelembaban berkisar antara 60 – 82 %, curah
hujan tahunan rata-rata 347 mm/thn dengan rata-rata hari hujan
sekitar 16 hari. Temperatur udara rata-rata 29°C. Kecepatan angin
rata-rata 2 – 3 knot/jam.
11
Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
NAMA DESA Jumlah Penduduk Total
Laki-laki Perempuan
KEL. CEMPANIGA
1051 1139 2154
KEL. MARIO PULANA
625 642 1267
DESA BENTENG
615 612 1227
DESA CENRANA
833 908 1741
DESA PATTANYAMANG
609 690 1299
DESA PATTIRO DECENG
924 955 1878
DESA SAWARU
1100 1129 2229
DESA TIMPUSENG
770 737 1507
12
2. Mendorong dan meningkatkan kemandirian individu, keluarga,
dan masyarakat.
3. Meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektoral
terkait.
4. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme petugas
puskesmas sebagai dasar upaya peningkatan pelayanan yang
bermutu.
c. Tata Nilai Puskesmas Camba
Adapun tata nilai Puskesmas Camba yaitu Puskesmas Camba
MALEBBI :
M : Mandiri. Memberdayakan masyarakat agar memiliki kesadaran,
kemauan, dan kemampuan memelihara dan meningkatkan kesehatan
sendiri.
A : Akuntabilitas. Memberikan pelayanan sesuai pedoman dan
standar pelayanan yang ditetapkan, dapat diukur dan
dipertanggungjawabkan.
L : Loyalitas. Menjaga citra puskesmas, memperbaiki kekurangan
terus menerus secara internal dan mempromosikan capaian positif
puskesmas kepada masyarakat luas.
E : Empaty. Melayani dengan sepenuh hati.
B : Bermutu. Pelayanan yang diberikan harus sesuai dengan standar
pelayanan.
B : Bijaksana. Bijaksana dalam bertindak dan mengambil keputusan.
I : Inovatif. Memiliki kreatifitas dan inovasi dalam menjalankan tugas.
13
B. Identifikasi Isu Problematik
Berikut ini permasalahan yang ditemukan di lapangan yang
seharusnya menjadi perhatian lebih guna terwujudnya visi dan misi
UPTD Puskesmas Camba terkait bidang Surveilans :
1. Kurangnya koordinasi antara pengelola program dalam melakukan
Penyelidikan Epidemiologi.
Kurangnya sistem koordinasi antara pengelola program
dikarenakan belum maksimalnya analisis data sehingga pengelola
program kurang mampu dalam mengambil peranan dan
berkoordinasi satu sama lain dan data yang diperoleh juga
berbeda-beda.
2. Pengolahan dan analisis data surveilans yang belum optimal.
Data surveilans yang ada di Puskesmas Camba belum optimal
diolah dan dianalisis kerena SDM yang kurang. Dengan adanya
hasil analisis data surveilans diharapkan Puskesmas mampu
membuat perencanaan lebih baik untuk waktu yang akan datang.
Pelaporan kunjungan mingguan surveilans dari bidan desa juga
kurang optimal. Pelaporan kunjungan mingguan surveilans dari
bidan desa masih sering terlambat dan kurangnya
pengimplementasian dalam mengirim laporan mingguan dalam
bentuk sms/wa padahal sudah ada panduan yang mengatur format
sms/wa laporan mingguan. Selain itu bidan desa belum terlalu
memahami pentingnya ketepatan waktu dalam pengumpulan data.
Jika data terkumpul dengan tepat waktu maka analisis data bisa
dilakukan dengan segera. Puskesmas merupakan ujung tombak
sumber data kesehatan khususnya bagi dinas kesehatan kota dan
Sitem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas juga
merupakan fondasi dari data kesehatan. Sehingga diharapakan
terciptanya sebuah informasi yang akurat, representatif dan reliable
yang dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan perencanaan
kesehatan. Setiap program akan menghasilkan data. Data yang
14
dihasilkan perlu dicatat, dianalisis dan dibuat laporan. Data yang
disajikan adalah informasi tentang pelaksanaan progam dan
perkembangan masalah kesehatan masyarakat. Informasi yang
ada perlu dibahas, dikoordinasikan, diintegrasikan agar menjadi
pengetahuan bagi semua staf puskesmas. Pencatatan harian
masing-masing progam Puskesmas dikombinasi menjadi laporan
terpadu puskesmas atau yang disbut dengan sistem pencatatan
dan pelaporan terpadu Puskesmas (SP2TP)
3. Pencatatan di buku register yang tidak lengkap
Untuk pencatatan register kunjungan pasien, terkadang jumlah
akumulasi antara satu unit dengan unit yang lainnya tidak sama
dengan di buku register secara keseluruhan sehingga untuk
pelaporan data membingungkan pengelola program untuk
diteruskan di tingkat kabupaten/dinas kesehatan.
4. Persentase rumah tangga ber-PHBS masih sangat rendah
Kecamatan Camba menempati urutan kedua terendah dalam hal
cakupan rumah tangga ber-PHBS di Kabupaten Maros.
Menerapkan PHBS di rumah tangga tentu akan menciptakan
keluarga sehat dan mampu meminimalisir masalah kesehatan.
Manfaat PHBS di Rumah tangga antara lain, setiap anggota
keluarga mampu meningkatkan kesejahteraan dan tidak mudah
terkena penyakit, rumah tangga sehat mampu meningkatkan
produktifitas anggota rumah tangga dan manfaat phbs rumah
tangga selanjutnya adalah anggota keluarga terbiasa untuk
menerapkan pola hidup sehat dan anak dpt tumbuh sehat dan
tercukupi gizi.
5. Rendahnya Partisipasi Masyarakat Dalam Kegiatan Pos
Pembinaan Terpadu (POSBINDU)
Salah satu langkah upaya pencegahan penyakit adalah melalui
deteksi dini penyakit. Upaya deteksi dini penyakit tidak menular
yang dilakukan Puskesmas Camba adalah melalui kegiatan Pos
15
Pembinaan Terpadu (POSBINDU) yang mana pada pelayanan ini
ditujukan untuk usia 18 tahun ke atas untuk mendeteksi gejala
penyakit tidak menular sejak dini sehingga dapat dilakukan upaya
pencegahan. Namun demikian, tingkat partisipasi masyarakat untuk
ikut dalam kegiatan POSBINDU masih sangat rendah.
C. Analisis Isu
Alat analisis kriteria isu yang digunakan dalam penulisan
rancangan aktualisasi ini adalah alat analisis AKPL (Aktual,
Kekhalayakan, Problematika, Kelayakan).
Tabel 3
Bobot Penetapan Kriteria Kualiatas ISU APKL
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya
16
yang tidak lengkap
Persentase rumah tangga
Rendahnya Partisipasi
Masyarakat Dalam
5. 5 2 5 4 16 2
Kegiatan Pos Pembinaan
Terpadu (POSBINDU)
Dari hasil analisis APKL diperoleh isu prioritas yang akan diangkat yaitu
Pengolahan dan analisis data surveilans yang belum optimal.
17
D. RANCANGAN AKTUALISASI
Unit Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Camba, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan
Gagasan Pemecahan
Optimalisasi pengolahan dan analisis data surveilans di Puskesmas Camba
Isu
18
Tabel. 5
RANCANGAN AKTUALISASI
Keterkaitan Kontribusi
N Penguatan terhadap
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Subtansi Mata terhadap Visi dan
o. nilai organisasi
Pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Konsultasi a. Menentukan jadwalTerlaksananya Dalam Dengan Dengan melakukan
dengan untuk konsultasi konsultasi melakukan terlaksananya konsultasi dengan
pimpinan dengan pimpinan. dengan konsultasi konsultasi dengan pimpinan terkait
terkait pimpinan terkait dengan pimpinan maka rencana kegiatan,
rencana b. Membahas rencana rencana pimpinan, saya dapat mewujudkan maka saya telah
kegiatan kegiatan kegiatan : memelihara dan misi “Meningkatkan melakukan penguatan
yang akan menjunjung kompetensi dan nilai organisasi
c. Meminta bimbingan a. Kesepakatan
dilakukan. tinggi standar profesionalisme “Akuntabilitas dan
dan arahan terkait jadwal untuk etika yang luhur petugas Loyalitas”
rencana kegiatan. konsultasi yaitu bahasa puskesmas
dengan yang baik, sebagai dasar
d. Mencatat hasil
pimpinan bersikap sopan upaya peningkatan
pertemuan dari
b. Dibahasnya dan santun, nilai pelayanan yang
Pimpinan.
rencana ini termasuk bermutu” untuk
e. Meminta kegiatan Etika Publik. tercapainya visi
persetujuan c. Adanya Selain itu, saya “Mewujudkan
pimpinan untuk bimbingan menyampaikan Masyarakat Camba
melaksankan dan arahan rencana Sehat dan Mandiri
rencana kegiatan terkait kegiatan dan Menuju Maros
rencana mencatat hasil Sejahtera 2021”
kegiatan pertemuan
d. Catatan hasil kepada pimpinan
19
pertemuan dengan
e. Pimpinan jelas,nilai ini
menyetujui tercermin dalam
pelaksanaan akuntabilitas.
rencana
kegiatan
25
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI DAN ANALISIS DAMPAK
NILAI-NILAI DASAR ASN
A. Capaian Aktualisasi
Tahapan aktualisasi dan habituasi dilaksanakan di UPTD Puskesmas
Kecamatan Camba, Kabupaten Maros, adapun capaian aktualisasi adalah
sebagai berikut:
No Kegiatan Waktu Nilai Dasar Output Ket.
Konsultasi Persetujuan
dengan pimpinan untuk
16 - 17 Etika Publik
1. terkait rencana melaksanakan Terlaksana
Juli 2019 Akuntabilitas
kegiatan yang rencana
akan dilakukan. kegiatan
Koordinasi dengan Data penyakit
pengelola program 18 Juli – dari beberapa
dan bidan desa 10 Etika Publik program yang
2 Terlaksana
yang berhubungan Agustus Akuntabilitas berhubungan
dengan Program 2019 dengan
Surveilans surveilans
Data penyakit
dari poli
umum, UGD,
Pengumpulan data 18 Juli – Akuntabilitas
perawatan,
yang berkaitan 10 Komitmen
3 dan pustu Terlaksana
dengan Program Agustus Mutu
yang
Surveilans 2019 Anti korupsi
berhubungan
dengan
surveilans
Pengolahan dan 12 - 14 Akuntabilitas Hasil analisis
4 analisis data Agustus Komitmen data Terlaksana
surveilans 2019 Mutu surveilans
Menyusun laporan 15 - 17 Nasionalisme Dokumen
5 Terlaksana
hasil analisis data. Agustus Akuntabilitas laporan hasil
26
2019 analisis data
19
Evaluasi laporan Etika Publik Laporan hasil
6 Agustus Terlaksana
data surveilans Akuntabilitas analisis data
2019
1. KEGIATAN 1
b. Etika Publik
Dalam melakukan koordinasi dengan pimpinan, saya memelihara dan
menjunjung tinggi standar etika yang luhur yaitu bahasa yang baik,
bersikap sopan dan santun kepada pimpinan.
c. WOG
Kegiatan ini terlaksana karena adanya koordinasi berbagai pihak,
terutama pimpinan.
27
Analisis Dampak Keterkaitan substansi mata pelatihan nilai dasar PNS yang terdiri dari
Akuntabilitas dan etika publik sangat diperlukan dalam melaksanakan
persiapan kegiatan. Outputnya adalah persetujuan untuk melaksanakan
rencana kegiatan.
Adapun dampak positif pada kegiatan ini adalah mencari dukungan dan
izin dari kepala puskesmas sehingga kegiatan ini berjalan dengan lancar
sesuai dengan yang diharapkan, dan juga dapat menguatkan koordinasi
dan hubungan dengan atasan terkait pelayanan.
28
Gambar 4.1.2. Meminta bimbingan dan arahan terkait rencana kegiatan.
29
Gambar 4.1.4. Meminta persetujuan pimpinan untuk melaksankan rencana
kegiatan
30
2. KEGIATAN 2
Koordinasi dengan pengelola program dan bidan desa yang berhubungan dengan Program
Surveilans
Tanggal 18 Juli – 10 Agustus 2019
Analisis Dampak Dalam melakukan koordinasi dengan pengelola program dan bidan desa
yang berkaitan dengan isu yang dibahas terdapat keterkaitan substansi
mata pelajaran nilai dasar PNS yaitu akuntabilitas dan etika publik .
Outputnya adalah terlaksananya koordinasi dengan pengelola program dan
bidan desa yang berhubungan dengan program surveilans dan
diperolehnya data penyakit dari beberapa program yang berhubungan
dengan surveilans..
Dampak negatif jika kegiatan ini tidak terlaksana adalah jika tidak terjalin
koordinasi dengan pengelola program, maka data penyakit tidak tersedia
sehingga analisis surveilans tidak bisa terlaksana.
31
Gambar 4.2.1. Mengadakan pertemuan dengan bidan desa
33
3. KEGIATAN 3
b. Anti korupsi
Dalam melakukan pengumpulan data, saya melakukannya dengan
penuh kejujuran dimana perekapan data dilakukan dengan menginput
data yang sesuai jumlahnya dan kondisi yang sebenarnya terjadi.
Sehingga tidak terjadi manipulasi data..
c. Komitmen Mutu
Saya melakukan pengumpulan data dan merekap data dengan
cermat, teliti, dan efektif dengan menyiapkan terlebih dahulu format
laporan.
Analisis Dampak Keterkaitan substansi mata pelatihan nilai dasar PNS yang terdiri dari
Akuntabilitas, Anti Korupsi dan Komitmen Mutu sangat diperlukan dalam
melaksanakan pengumpulan data penyakit dari poli umum, UGD,
perawatan, dan pustu. Outputnya adalah tersedianya data penyakit yang
berhubungan dengan program surveilans.
34
penyakit yang berhubungan dengan program surveilans sehingga
analisis surveilans dapat terlaksana dan menjadi masukan rencana
kegiatan puskesmas selanjutnya untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat di wilayah kerja puskesmas.
Dampak negatif jika kegiatan ini tidak dilaksanakan adalah jika tidak
terkumpulnya data dari poli umum, UGD, perawatan, dan pustu, maka
data penyakit tidak akurat sehingga analisis surveilans tidak
represetentative dan tidak bisa dijadikan pedoman perencanaan
program kerja puskesmas akan datang.
35
Gambar 4.3.2. Format laporan bulanan
36
Gambar 4.3.4. Mengumpulkan data dari poli umum
37
Gambar 4.3.6. Mengumpulkan data dari bidan desa melalui grup WA
Gambar 4.3.7. Buku Register pasien poli umum, UGD, perawatan, dan MTBS
38
4. KEGIATAN 4
Analisis Dampak Keterkaitan substansi mata pelatihan nilai dasar PNS yang terdiri
dari Akuntabilitas dan Komitmen Mutu sangat diperlukan dalam
melaksanakan pengolahan dan analisis data surveilans. Output dari
kegiatan ini adalah hasil analisis data penyakit bulanan berdasarkan
orang, tempat, dan waktu.
Adapun dampak negatif jika kegiatan ini tidak terlaksana tidak akan
diketahui bagaimana trend penyakit tiap minggu dan bulannya maka
pihak Puskesmas akan kesulitan dalam membuat rencana kerja ke
depannya.
39
Gambar 4.4.1. Data surveilans yang akan diolah dan dianalisis
40
Gambar 4.4.3. Pengolahan dan analisis data surveilans berdasarkan tempat,
waktu, dan orang dengan menggunakan Software SPSS
41
5. KEGIATAN 5
- Foto kegiatan
Analisis Dampak Dalam melakukan penyusunan laporan hasil analisis data surveilans
terdapat keterkaitan substansi mata pelajaran nilai dasar PNS yaitu
akuntabilitas dan nasionalis. Output dari kegiatan ini adalah dokumen
laporan pengolahan dan analisis data surveilans.
Dampak negatif jika kegiatan ini tidak terlaksana yaitu tidak ada
bentuk dokumentasi dari hasil analisis yang telah dilakukan sehingga
jika sewaktu- waktu hasil analisis ini diperlukan maka pihak Puskesmas
42
akan kesulitan lagi dalam membuatnya.
43
Gambar 4.5.3. Informasi mengenai laporan bulanan dari Dinas Kesehatan
44
Gambar 4.5.5. Interpretasi hasil analisis data
45
6. KEGIATAN 6
46
Gambar 4.6.1. Melakukan pertemuan dengan pimpinan
47
Gambar 4.6.3. Menyampaikan dan menjelaskan hasil analisis data kepada
pimpinan
48
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan aktualisasi yang penulis telah lakukan saat
pelaksanaan habituasi di Puskesmas Kecamatan Camba, penulis menyimpulkan
:
1. Selama melaksanakan proses habituasi di Puskesmas Camba, penulis dapat
mengaktualisasikan nilai- nilai dasar ASN pada setiap kegiatan.
2. Adanya kerja sama yang baik dan arahan dari Pimpinan Puskesmas
sekaligus sebagai mentor kepada peserta latihan dasar yang melakukan
habituasi sehingga seluruh kegiatan dapat terlaksana tanpa hambatan yang
berarti.
3. Adanya kerja sama serta dukungan dari para rekan kerja Puskesmas Camba
pada umumnya dan pengelola program P2 pada khususnya sehingga
menjadikan rancangan aktualisasi ini dapat terlaksana.
4. Melalui proses habituasi ini, penulis mendapatkan pelajaran dan pengalaman
tentang pelaksanaan surveilans di lapangan (Puskesmas) sebagai salah satu
tupoksi dari jabatan Epidemiolog Kesehatan Ahli Pertama sehingga dapat
memudahkan dalam melaksanakan tugas kedepannya.
B. Saran
Peserta latihan dasar sangat diharapkan untuk mampu terus mengingat dan
mengimplementasikan setiap hal dari nilai- nilai dasar profesi ASN dalam
melaksanakan tugas, baik di tempat kerja maupun di lingkungan pemerintah.
Diharapkan juga peserta latihan dasar mampu menularkan nilai- nilai positif ini
kepada sesama ASN demi meningkatkan kualitas pelayanan kepada
masyarakat.
49