Anda di halaman 1dari 7

.

:
KONTRIBUSI HUKUM ISLAM TERHADAP
PEMBANGUNAN HUKUM NASIONAL
Ali lmron Hs
Fakultas Syari"ah IAIN Walisongo Semarang
Jin. Pror.Hamka Km 2 Kampus 3 Ngafiyan Semarang
e-mail: imronmangkang@yahoo.com
.

Abstract
.
I
The establishment of national law should consider the law awareness in the community or refer to the
. existed law in Islam law that stands as the existed law in the community possesses a strategic position in
' the national law establishment. The role of Islam law in the forming or establishing of national law could
'
be viewed from two sides, which are firstly, it is viewed from Islam law that is one of the source of national
law establishing; and secondly, it is viewed from the side of the use of Islam law as positive law that is
specifically applied in certain field. Islam law has provided a great contribution, at least upon the side of
' the spirit or the soul toward establishment of national law. Spreading Islam law ideologi and istinbath
ahkam upon the national law establishment takes the strategic place, compared with the demand of the fiI>
applying of Islam law that is formalistic.

Keywords: Hukum Islam, Pembangunan Hukum Nasional, Kontribusi

Abstrak

Pembangunan hukum nasional harus memperhatikan kesadaran hukum dalam masyarakat atau
merujuk pada hukum yang hidup dalam masyarakat. Hukum Islam sebagai hukum yang hidup dalam
masyarakat mempunyai posisi yang sangat strategis dalam pembangunan hukum nasional. Peranan
hukum Islam dalam pembentukan atau pembangunan hukum nasional dapat dilihat dari dua sisi, yaitu
pertama dari sisi hukum Islam sebagai salah satu sumber pembentukan hukum nasional; dan kedua
dari sisi diangkatnya hukum Islam sebagai hukum positif yang berlaku secara khusus dalam bidang
hukum tertentu. Hukum Islam telah memberikan kontribusi yang sangat besar, paling tidak dari segi ruh
atau jiwanya terhadap pembangunan hukum nasional. Membumikan asas-asas hukum Islam dan
istinbath ahkam dalam pembangunan hukum nasional menempati posisi yang strategis, dibandingkan
tuntutan pemberlakuan hukum Islam yang formalistik

Kata Kunci: Hukum Islam, Pembangunan Hukum Nasional, Kontribusi •


I

A. PENDAHULUAN Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka


I
Hukum Islam merupakan hukum yang Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025
bersumber dart kitab suci atau wahyu Tuhan. Hukum pembangunan hukum nasional harus
ini mengatur tentang 'ibadah yaitu tata hubungan memperhatikan kesadaran hukum dalam
manusia dengan Allah Tuhan Yang Maha Esa, dan masyarakat dan tuntutan agar pembentukan hukum
juga ten tang mu 'amalah yaitu tata hubungan nasional memenuhi nilai sosiologis yang sesuai
manusia dengan sesama makhluk ciptaan Tuhan. dengan tata nilai budaya yang berlaku di
Dalam kehidupan berbangsa dan bemegara di masyarakat. Hal ini mengandung pengertian bahwa
Indonesia, hukum Islam mempunyai peranan yang pembentukan hukum nasional harus merujuk pada
cukup penting mengingat hukum Islam merupakan hukum yang hidup dalam masyarakat. Hukum Islam
' salah satu sumber bahan baku pembentukan hukum sebagai hukum yang hidup dalam masyarakat dan
' nasional. dianut oleh mayoritas penduduk Indonesia
l

416
)
Ali lmron Hs, Hukum Islam Terhadap Pembangunan Hukum Nasional

mempunyai posisi yang sangat strategis dan wahyu Allah dan sunnah Rasul atau yang populer
kontribusi nyata dalam pembangunan hukum dengan sebutan syari' at.
nasional Indonesia. Kata "tentang tingkah laku manusia mukallar
Tulisan ini bermaksud untuk mengetahui mengandung arti bahwa hukum Islam itu hanya
sejauh mana kontribusi hukum Islam di Indonesia mengatur tingkah laku manusia yang dikenai beban
terhadap pembangunan hukum nasional Indonesia. hukum sehingga perbuatannya dapat
dipertanggungjawabkan. Peraturan tersebut
B. PEMBAHASAN berlaku dan mempunyai kekuatan terhadap orang
B.1. Hukum Islam Di Indonesia Islam.
lstilah hukum Islam sering dikaitkan dengan Bila pengertian hukum Islam ini dihubungkan
fiqh1 dan syariat. Hukum Islam secara teknis dalam dengan pengertian fiqh maka dapat dijelaskan
literatur arab tidak ditemukan, kecuali istilah a/ hukm bahwa yang dimaksud dengan hukum Islam dalam
dan istilah a/ Islam yang terpisah terminologinya, terminologi ini adalah fiqh dalam literatur Islam yang
sehingga arti definitifnya sulit ditemukan. Untuk berbahasa Arab. Fiqh yang dimaksud di sini adalah
memahami pengertian hukum Islam perlu diketahui fiqh di Indonesia.
lebih dahulu arti dari kata hukum dalam Bahasa Fiqh merupakan hasil penelaahan atau
Indonesia, kemudian pengertian hukum tersebut penalaran para pakar hukum Islam terhadap wahyu
disandarkan kepada kata Islam. Tuhan atau sunnah Rasul. Fiqh biasanya diberi
Memang terdapat kesulitan dalam memberikan nama dengan menghubungkan kepada nama pakar
definisi hukum, karena setiap definisi akan hukum yang menghasilkannya. Ajaran tentang fiqh
menemukan titik lemah. Oleh karena itu untuk menurut hasil penalaran pakar hukum atau mujtahid
memudahkan memahami pengertian hukum, itu disebut mazhab dengan menggunakan nama,
berikut ini akan diketengahkan definisi hukum yang sesuai dengan nama mujtahidnya. Sedangkan
sederhana, yaitu seperangkat peraturan tentang kelompok orang yang mengikutinya disebut
tingkah laku manusia yang diakui oleh sekelompok golongan yang juga diberi nama dengan nama
masyarakat, disusun dan ditetapkan oleh orang- mujtahid perumus fiqh tersebut. Misalnya madzhab
orang yang diberi wewenang oleh masyarakat itu, Syafi'i, sedangkan golongan yang mengikutinya
berlaku dan mengikat untuk seluruh anggotanya. disebut Syafi'iyyah.
Oefinisi tersebut di alas tentunya masih Terlepas dari beda pendapat apakah Islam
mengandung kelemahan yang mungkin masih masuk ke Indonesia pada abad ke tujuh menurut
diperdebatkan, namun dapat memberikan versi sejarawan muslim atau pada abad ke empat
pengertian yang mudah dipahami. Bila kata hukum belas menurut versi sejarawan Barat, dapat
menurut definisi tersebut di atas dihubungkan diperkirakan bahwa pada waktu Islam masuk ke
dengan kata Islam atau syariat maka hukum Islam Indonesia, telah berkembang pemikiran fiqh
akan berarti seperangkat peraturan berdasarkan berbentuk mazhab. Terlepas dari beda pendapat
wahyu Tuhan Allah swt dan sunnah Rasul tentang apakah Islam masuk ke Indonesia melalu India
tingkah laku manusia mukallaf yang diakui dan Barat yang bermazhab Hanafi atau langsung dari
diyakini berlaku dan mengikat untuk semua yang Saudi Arabia yang pada waktu itu bermazhab
beragama lslam.2 Syafi'i, dapat dikatakan bahwa pemikiran fiqh yang
Kata ·seperangkat peraturan" dalam definisi berkembang di Indonesia adalah menurut mazhab
tersebut, menjelaskan bahwa hukum Islam itu Syafi'i. Oleh karena itu mazhab Syafi'i mendominasi
adalah peraturan yang dirumuskan secara terperinci perkembangan fiqh di Indonesia.
dan mempunyai kekuatan yang mengikat baik di Bila diperhatikan pula cara yang biasa
dunia maupun di akhirat. dilakukan umat Islam di negeri ini dalam melakukan
Kata "yang berdasarkan wahyu Allah dan pemikahan, pada umumnya waktu akad nikah
sunnah Rasul" menjelaskan bahwa perangkat dihadiri oleh wali dan sekaligus mengakad
peraturan itu digali dari dan berdasarkan kepada nikahkannya, dihadiri pula oleh dua orang saksi laki-

1 Uraian fiqh sebagai ~mu hukum selengkapnya hhatA.QodnAZJZy, 2004, Hukum NaslOflal EldeldJs,smeHukum Islam dan Hu/cum Umum. Jakarta, TERA.JU. him.
21-32
2 Hukumdis.nt haros bersumberdan syara· .Se!engkapnyahhatNasrun Hartlen, 2001 Ushu/F,qh-1 Jakarta, Logos Wacana llmu. him. 207 -208

417
MMH, Ji/id 41 No. 3 Juli 2012

laki yang dewasa, cara mengucapkan ijab qabul dan oleh Pancasila dan UUD 1945, karena Pancasila
mahar dijelaskan langsung dalam akad nikah, ditetapkan sebagai sumber dari segala sumber
penulis berkesimpulan bahwa cara pemikahan yang hukum dan menjadi landasan semua produk hukum
berlaku di Indonesia adalah menurut mazhab di Indonesia. Sila pertama dari Pancasila adalah
Syafi'i. Ketuhanan Yang Maha Esa dan Pasal 29 UUD 1945
Begitu pula bila diperhatikan cara-cara umat menetapkan bahwa negara berdasark.an Ketuhanan
Islam di Indonesia menyelesaikan berbagai Yang Maha Esa. Menurut penulis, kedua hal ini
persoalan hukum, seperti menyelesaikan harta menuntut agar hukum nasional berlandaskan
warisan, cara-cara menetapkan siapa ahli waris, Ketuhanan Yang Maha Esa atau berdasark.an ajaran
siapa-siapa yang terhalang dari hak warisan, agama yang hidup dalam masyarakat Indonesia.
demikian pula cara melakukan akad jual beh dalam Selanjutnya ayat (2) dari Pasal 29 menjelaskan
setiap barang berharga yang diperjual belikan, bahwa 'negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
dapat dikatakan, muslim Indonesia umumnya penduduk untuk memeluk agamanya masing-
menggunakan mazhab Syafi'i. masing dan untuk beribadat menu rut agamanya dan
Di lingkungan lembaga Peradilan Agama (PA), kepercayaannya itu'. Berdasarkan ketentuan
bila diperhatikan kitab-kitab fiqh yang dijadikan tersebut, negara berkewajiban memfasilitasi setiap
rujukan oleh para hakim pada waktu memutuskan agama agar setiap pemeluknya bisa menjalankan
perkara lebih banyak didominasi oleh fiqh Syafi'i. praktek keagamaannya secara leluasa.3
Karena memang mazhab Syafi'i yang paling populer Indonesia sebagai negara yang berlandaskan
dan berkembang di kalangan mayoritas muslim pada konstitusi Pancasila, sesuai dengan prinsip
Indonesia. Ketuhanan Yang Maha Esa sudah dengan
Pemerintah kolonial Belanda mengakui sendirinya tidak boleh ada hukum negara Indonesia
keberadaan hukum Islam bagi umat Islam yang bertentangan dengan norma-norma agama
sebagaimana pengakuannya alas keberadaan yang diyakini oleh warga negara Indonesia.' Khusus
Peradilan Agama (PA) atau Mahkamah Syan'ah, bagi umat Islam dalam rangka menjamin agar umat
begitu pula pengakuan pemerintah kolonial Belanda Islam dapat menjalankan agamanya dan dapat pula
atas pemberlakuan hukum Islam dalam hal melakukan ibadat agamanya, mereka mengikuti dan
perkawinan dan kewarisan orang Indonesia asli menjalankan aturan agamanya, yaitu hukum Islam
yang telah banyak mengalami pengaruh hukum atau fiqh. Hukum nasional, secara subtansial, harus
Islam. sejalan dengan norma-norma hukum Islam dan
tidak membuat suatu peraturan yang bertentangan
8.2. Kontribusi Hukum Islam Terhadap dengan hukum Islam secara khusus dan agama
Pembangunan Hukum Nasional secara umum.5
Untuk menjelaskan kontribusi atau sumbangan Tuntutan Rencana Pembangunan Jangka
nyata peranan hukum Islam dalam pembentukan Panjang Nasional (RP JPN) 2005-2025 untuk
atau pembangunan hukum nasional dapat dilihat memperhatikan kesadaran hukum dalam
dari dua sisi, yaitu pertama dari sisi hukum Islam masyarakat dan tuntutan agar pembentukan hukum
sebagai salah satu sumber pembentukan hukum nasional memenuhi nilai sosiologis yang sesuai
nasional; dan kedua dari sisi diangkatnya hukum dengan tata nilai budaya yang berlaku di
Islam sebagai hukum negara dalam arti sebagai masyarakat, mengandung arti bahwa pembentukan
hukum positif yang berlaku secara khusus dalam hukum nasional harus merujuk pada hukum yang
bidang-bidang hukum tertentu. hidup dalam masyarakat yaitu hukum yang sudah
Rencana Pembangunan Jangka PanJang lama dijalankan oleh penduduk dan dinyatakan
Nasional (RPJPN) 2005-2025 telah menetapkan tetap berlaku sampai saat ini.
bahwa hukum nasional harus dijiwai dan didasari Meluruskan persepsi tentang syariah (hukum

3 Yud1la1Jef, PelayananAgamaOlehNegara Jumal Harmon, Pust :ba,igDepag RI, VolumeVNomor20. Oidober-Oesember2006,hlm. 5.


4 J1mly Asshidd,q.e, 2006, KonsbluSI dan Konsbtusionabsme Indonesia. Jailarta, Se111etanat Jenderal dan Kepaniteraan Mahl<amah KonsbluSI RI, him. 102.
5 Ismail Suny, Kedudukan Hulann Islam dalam Sistem Ketatanegaraan /ndones,a. dalam buku Prospek Hukum Islam dalam Kerangka Pembangunan Hukum
Nasioo.idilnoonesia,Jal<arta, PP IKAHA. him. 199

418
Ali lmron Hs, Hukum Islam Terhadap PembangunanHukum Nasional

Islam), menurut Bustanul Arifin,6 adalah hal yang Undang-Undang Hukum Perdata dengan
merupakan conditio qua non bagi berlakunya sedikit perubahan.
syariah itu sebagai hukum positif dalam sebuah 5. Bagi orang-orang timur asing lainnya dan
negara, terutama negara muslim atau negara yang warga negara keturunan Timur Asing
penduduknya mayoritas muslim. Hal ini tidak akan lainnya tersebut berlaku hukum adat
mengurangi sedikitpun hak-hak sipil warga negara mereka.
yang non muslim. 6. Bagi orang-orang Eropa dan warga negara
Sebagai upaya pembinaan dan pembangunan keturunan Eropa dan warga negara yang
hukum nasional, hukum Islam telah memberikan disamakan dengan mereka berlaku KUH
kontribusi sangat besar, paling tidak dari segi ruh Perdata.
atau jiwanya. Pernyataan ini diperkuat berdasarkan Penjelasan undang-undang perkawinan
lahirnya beberapa regulasi atau peraturan tersebut, menetapkan hukum Islam sebagai
perundangan yang berlaku di Indonesia, di hukum yang berlaku di tengah masyarakat
antaranya adalah: sebelum berlakunya undang-undang
1. UU No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. perkawinan itu.7
Pasal 2 ayat (1) menjelaskan bahwa 2. UU No. 2 Tahun 1989 Tentang Sistem
'Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan Pendidikan Nasional, kemudian diperbaharui
menurut hukum masing-masing agamanya dan dengan UU No. 20 Tahun 2003
kepercayaannya', telah memenuhi ketentuan Di dalam undang-undang ini disebutkan
umum dengan tidak bertentangan antara bahwa dalam rangka pembangunan manusia
hukum nasional dengan hukum agama. seutuhnya adalah beriman dan bertakwa
Demikian pula Pasal 3 ayat (2) yang kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti
menjelaskan bahwa "pengadilan dapat luhur, mempunyai ilmu pengetahuan dan
memberikan izin kepada seseorang untuk keterampilan, sehat rohani, mempunyai
beristeri lebih dari seorang apabila dikehendaki kepribadian yang mantap dan mandiri,
oleh pihak-pihak yang bersangkutan" telah mempunyai rasa tanggungjawab
memenuhi tuntutan khusus hukum Islam yang kemasyarakatan dan kebangsaan. Konsideran
memungkinkan adanya poligami dalam undang-undang ini secara jelas menempatkan
perkawinan Islam. ajaran agama sebagai landasan pijakan dalam
Penjelasan umum tentang UU Nomor 1 sistem pendidikan nasional. Hal ini
Tahun 1974 Tentang Perkawinan dlkarenakan hakekat dari pembangunan
menyebutkan: dewasa ini berlaku berbagai nasional adalah pembangunan manusia
hukum perkawinan bagi berbagai golongan Indonesia seutuhnya dan pembangunan
warga negara dan berbagai daerah seperti seluruh masyarakat Indonesia.
berikut: 3. UU No. 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan
1. Bagi orang-orang Indonesia asli yang Agama, kemudian diperbaharui dengan UU
beragama Islam berlaku hukum Agama No. 3 Tahun 2006.
yang telah diresipir dalam hukum adat. Undang-Undang ini menjelaskan
2. Bagi orang-orang Indonesia asli lainnya keberadaan Peradilan Agama (PA) di
berlaku hukum adat. Indonesia yang menetapkan wewenang
3. Bagi orang-orang Indonesia asli yang absolut dari Peradilan Agama yaitu bertugas
beragama Kristen berlaku Huwelijke dan berwenang memeriksa, memutus, dan
Ordonantie Christen Indonesia. menyelesaikan perkara di tingkat pertama
4. Bagi orang Timur Asing Cina dan warga antara orang-orang yang beragama Islam di
negara keturunan Cina berlaku ketentuan bidang: perkawinan; waris; wasiat; hibah;

6 Busta~Anfin, Me/uruskan Persepsi Tentang SyanahAda/ah Syarat Bagi Syariah Sebagai Dasar I/mu Hukum Indonesia, dalam buku 2006, Menggagas Hukum
ProgrestfIndonesia, Yogyakarta, Pustaka Pelaiar. him. 116.
7 Pengklasifikas1an hukum 1ru merupakan kebijakan pohtik pemerintah Kolonia! 8elanda d1 Indonesia. Adanya perbedaan klaStfikasi hukum in, belum d1paham1
secara utuh oleh masyarakal Indonesia sebagai sebuah maksud politik pada waktu itu. lihal Daniel S.Lev, Sejarah Penggunaan Hukum di Indonesia, dalam
Jumal HukumJENTERA, ed1S13Tahun II, November 2004, hal. 144-146.

419
MMH, Ji/id 41 No. 3 Juli 2012

wakaf; zakat; infaq; shadaqah; dan ekonomi 6. UU No. 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan
syari'ah. Zakat
Lahirnya undang-undang tentang Undang-undang ini mengatur tentang tata
Peradilan Agama ini memiliki dampak yang luar cara mengelola zakat yang baik, agar tidak
biasa terhadap perubahan kelembagaan terjadi penyimpangan. Ketentuan tentang
instrumentatif penegakan hukum di Indonesia zakat secara terperinci telah diatur dalam
dan identitas pembangunan hukum nasional.' beberapa buku fiqh. Akan tetapi yang
Lembaga Peradilan Agama menjadi bagian menyangkut tentang manajemen pengelolaan
yang tak terpisahkan dengan lembaga dan distribusi belum diatur secara lengkap.
peradilan yang berada di bawah naungan Undang-undang pengelolaan zakat ini
MahkamahAgung Republik Indonesia. merupakan wujud kontribusi hukum Islam
4. Kompilasi Hukum Islam (KHI) dalam ikut serta meningkatkan kesejahteraan
Kompilasi Hukum Islam (KHI) merupakan bangsa Indonesia. Di samping masalah zakat,
sebuah kumpulan dari hukum materi yang juga diaturtentang infaq dan sadaqah.
dijadikan pedoman bagi para pihak dalam 7. UU No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf.
pengambilan putusan di Peradilan Agama. Undang-undang ini merupakan produk
Meskipun dasar hukum pemberlakuan KHI ini legislasi yang ruhnya bersumber dari ajaran
tidak berbentuk undang-undang, melainkan syari'at Islam. Wakaf merupakan sebuah
sebuah lnstruksi Presiden No 1 Tahun 1991, ibadah sebagai perwujudan dari seseorang
kompilasi ini sangat membantu para hakim menyerahkan hartanya untuk diambil
dalam memutuskan perkara di lingkungan manfaatnya untuk kemaslahatan umum dalam
Peradilan Agama. lnstruksi Presiden ini waktu yang tidak terbatas. Undang-undang
mempunyai kekuatan hukum yang mengikat wakaf ini kemudian ditindaklanjuti dengan
karena diinstruksikan oleh Presiden sebagai Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006.
pemegang kekuasaan pemerintahan negara.9 Ketentuan perwakafan juga diatur di dalam
Kompilasi Hukum Islam terdiri dari tiga Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977
buku yaitu Buku I tentang Perkawinan; Buku II tentang perwakafan tanah milik yang
tentang Kewarisan; dan Buku Ill tentang merupakan peraturan pelaksanaan dari
Perwakafan. Pembagian dalam tiga buku ini Undang-Undang PokokAgraria.
hanya sekedar pengelompokan bidang hukum
yang dibahas yaitu bidang hukum perkawinan Hukum Islam sebagai tatanan hukum yang
(munakahat), bidang hukum kewarisan (faraid) dipedomani dan ditaati oleh mayoritas penduduk
dan bidang hukum perwakafan. dan masyarakat Indonesia adalah hukum yang telah
5. UU No. 17 Tahun 1999 Tentang hidup dalam masyarakat, dan merupakan sebagian
Penyelenggaraan lbadah Haji. dari ajaran dan keyakinan Islam yang eksis dalam
Dengan berlakunya undang-undang ini kehidupan hukum nasional, serta merupakan bahan
maka segala ketentuan tentang dalam pembinaan dan pengembangannya.
penyelenggaraan ibadah haji dan ibadah Sebagai realisasi dari tuntutan dijadikannya
umrah telah diatur oleh negara. Di dalam hukum Islam menjadi salah satu bahan rujukan dan
undang-undang ini diatur tentang rangkaian sumber dari pembentukan hukum nasional, terlihat
kegiatan penyelenggaraan ibadah haji. sudah begitu banyak unsur-unsur hukum Islam
Dengan undang-undang ini diharapkan ibadah memasuki produk legislatif terutama semenjak orde
haji dan umrah yang dilaksanakan oleh baru. Daud Rasyid mengemukakan bahwa syariat
komunitas muslim Indonesia dapat berjalan Islam adalah sistem hukum yang bersifat mendunia,
dengan tertib dan aman, sehingga elastis dan mampu menjawab masalah yang
mengantarkan bagi pelakunya untuk dihadapi masyarakat, kapan dan di mana saja.
mendapatkan haji yang mabrur. Hukum Islam relevan untuk setiap ruang dan waktu,

8 Achmad Guna,yo, 2006, Pergumulan Politik dan Hukum Islam, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, hlml. 381.
9 Ismail Suny, 2005, Jejak'1ejakHukum Islam dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia, Jakarta, Konstrtusi Press, him. 91.

420
Ali lmron Hs, Hukum Islam TerhadapPembangunanHukum Nasional

termasuk untuk lndonesia." pembentukan hukum nasional relevansinya dengan


Keberadaan hukum Islam di dalam peraturan hukum Islam, menurut penulis diterimanya hukum
perundangan yang berlaku di Indonesia, apabila Islam masuk ke dalam hukum nasional bukan hanya
diperhatikan secara cennat pasal-pasal undang- karena ia hukum Islam yang diikuti mayoritas
undang tersebut, dapat diklasifikasikan dalam bangsa Indonesia, tetapi karena ia memang mampu
beberapa bentuk, yaitu; memenuhi tuntutan keadilan hukum dan
1) Dalam bentuknya yang utuh sebagaimana kemaslahatan bagi masyarakat. Membumikan
yang terdapat dalam fiqh yang lazim berlaku di asas-asas hukum Islam dan istinbath ahkam
Indonesia, yaitu fiqh Syafi'i, bahkan utuh (metodologi penafsiran dan penggalian hukum yang
menurut yang ditunjuk oleh dhahir al Qur' an biasa digunakan dalam hukum Islam) dalam
(tekstual). Contoh dalam hal ini umpamanya pembangunan hukum nasional menempati posisi
pasal-pasal tentang larangan perkawinan, yang strategis, dibandingkan tuntutan
delapan asnaf (golongan) yang menerima pemberlakuan hukum Islam yang formalistik.
zakat.
2) Hukum Islam masuk dalam bentuk yang sudah C. Simpulan
menyesuaikan diri dengan tuntutan kemajuan. Hukum Islam telah memberikan kontribusi
Contoh dalam hal perceraian yang ada saksi yang sangat besar, paling tidak dari segi ruh atau
atau dipersaksikan dan harus di Pengadilan jiwanya terhadap pembangunan hukum nasional
Agama, dan contoh pengelolaan zakat. Indonesia. Hal ini diperkuat dengan lahirnya
3) Materinya memang tidak pernah dibicarakan beberapa regulasi atau peraturan perundangan
dalam fiqh, namun dapat diterima sebagai fiqh yang berlaku di Indonesia khususnya tentang
karena terdapat nilai kemaslahatan yang hukum keluarga, wakaf, praktik transaksi syari'ah
banyak dan tidak berbenturan dengan dalil (lembaga bank atau non bank), pengelolaan zakat,
yang ada, meskipun ganjil kelihatannya dalam sistem lembaga peradilan, dan lain-lain.
pandangan fiqh. Contohnya mengenai Membumikan asas-asas hukum Islam dan
pencatatan perkawinan, pembatasan poligami, istinbath ahkam dalam pembangunan hukum
batas minimal umur perkawinan, dan wakaf nasional menempati posisi yang strategis,
tunai. dibandingkan tuntutan pemberlakuan hukum Islam
Hukum Islam juga memasuki produk hukum yang formalistik.
nasional di luar hukum keluarga, meskipun tidak
begitu nyata bentuknya. Adanya tanah milik agama DAFTAR PUSTAKA
(tanah wakef) dalam undang-undang pokok agraria
yang kemudian dijelaskan dengan peraturan Arifin, Bustanul. 2006. Meluruskan Persepsi
pemerintah tentang wakaf tanah milik. Adanya Tentang Syariah Ada/ah Syarat Bagi
sistem bank bagi hasil sebagai wujud baru dari fikih Syariah Sebagai Dasar I/mu Hukum
mudlarabah dalam undang-undang perbankkan, Indonesia. dalam buku Menggagas
adanya makanan halal dalam undang-undang Hukum Progresif Indonesia. Yogyakarta:
pangan menunjukkan telah masuknya fiqh dalam Pustaka Pelajar.
produk hukum nasional. Asshiddiqie, Jimly. 2006. Konstitusi dan
Bila hukum Islam telah memasuki wilayah Konstitusionalisme Indonesia. Jakarta:
hukum privat yang berlaku di Indonesia, hal ini Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan
memberi isyarat bahwa hukum Islam dalam bidang Mahkamah Konstitusi RI.
pidana atau fiqh jinayat suatu saat nanti akan Azizy, A.Qodri. 2004. Hukum Nasional Ekfektisisme
menjadi hukum positif meskipun pada saat ini masih Hukum Islam dan Hukum Umum. Jakarta:
menjadi hukum yang dicita-citakan (ius TERAJU.
consuunurn)." Gunaryo, Achmad. 2006. Pergumulan Politik dan
Suatu hal yang perlu dicermati dalam Hukum Islam. Yogyakarta: Pustaka

10 Daud Rasyid, Kata Pengantar, dalam buku Topo Santoso, 2003, Membumikan Hukum Pidana Islam Penegakan Syariat Dalam Wacana Dan Agenda, Jakarta,
Gema lnsani Press, him. xii-xiv
11 A.Rahmat Rosyad1 dkk.,2006, FormalisaSISyari'at Islam dalam Perspektif Tata Hukum Indonesia, Bogor, Ghalia lrdonesa, hal. 95.

421
MMH, Ji/id 41 No. 3 Juli 2012

Pel ajar. Wacana Dan Agenda. Jakarta: Gema


Haroen, Nasrun. 2001. Ushul Fiqh-1. Jakarta: Logos lnsani Press.
Wacanallnu. Rosyadi, A.Rahmat dkk. 2006. Formalisasi Syari'at
Latief, Yudi. 2006. Pelayanan Agama Oleh Negara. Islam dalam Perspektif Tata Hukum
Jumal Harmoni Puslitbang Depag RI. Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia.
Volume V Nomor 20. Oktober-Desember Suny, Ismail. 2005. Jejak-Jejak Hukum Islam dalam
2006. Sistem Ketatanegaraan Indonesia.
Lev, Daniel S. 2004. Sejarah Penggunaan Hukum di Jakarta: Konstitusi Press.
Indonesia. dalam Jurnal Hukum Suny, lsmail.1994. Kedudukan Hukum Islam dalam
JENTERA. edisi 3 Tahun II. November Sistem Ketatanegaraan Indonesia. dalam
2004 buku Prospek Hukum Islam dalam
Rasyid, Daud. 2003. Kata Pengantar. dalam buku Kerangka Pembangunan Hukum
Topo Santoso. Membumikan Hukum Nasional di Indonesia. Jakarta: PP IKAHA.
Pidana Islam Penegakan Syariat Dalam

422

Anda mungkin juga menyukai