Anda di halaman 1dari 17

Tugas MID

ILMU KOMUNIKASI

“Peran Komunikasi Dalam Pembangun Kesehatan”

Oleh :

Nama : RENAL EMBEN

Nim : F.15.107

Kelas : V.C

DOSEN : Drs. H. Adami

DIPLOMA-III AKADEMI FARMASI BINA HUSADA

KENDARI

2017
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segaa puji syukur hanya terlimpah kepada Allah SWT yang

selalu memberikan berupa rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya kepada seluruh

umatnya. Sehingga saya selaku penulis makalah dapat menyelesaikan makalahnya

tentang “Peranan Komunikasi Dalam Pembangunan Kesehatan”.

Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat MID mata kuliah Ilmu

Komunikasi. Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh jauh

dari sempurna, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun, untuk kesempurnaan makalah ini selanjutnya. Semoga makalah yang

saya buat ini bermabfaat dan dapat menambah pengetahuan pembaca.

Kendari, 09 November 2017

Penulis
DAFTA ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................

A. Latar Belakang....................................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
A. Pengertian Komunikasi Kesehatan.....................................................................
B. Konsep-konsep Komunikasi Kesehatan..............................................................
C. Landasan Komunikasi Dalam Pembangunan Kesehatan....................................
D. Jenis-jenis Komunikasi Kesehatan......................................................................
E. Ruang Lingkup Komunikasi Kesehatan.............................................................
F. Dampak Komunikasi Kesehatan Terhadap Pembangunan Kesehatan...............

BAB III PENUTUP..................................................................................................


A. Kesimpulan.........................................................................................................
B. Saran....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Komunikasi

dibuat untuk menyebarluaskan pesan kepada publik, mempengaruhi khalayak

dan menggambarkan kebudayaan pada masyarakat. Hal ini membuat media

menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Untuk

memenuhi kebutuhan berinteraksi yang bersifat antarpribadi, dipenuhi

melalui kegiatan komunikasi interpersonal atau antarpribadi. Sedangkan

kebutuhan untuk berkomunikasi secara publik dengan orang banyak, dipenuhi

melalui aktivitas komunikasi massa.

Dengan demikian komunikasi menjadi unsur penting dalam

berlangsungnya kehidupan suatu masyarakat. Selain merupakan kebutuhan,

aktivitas komunikasi sekaligus merupakan unsur pembentuk suatu

masyarakat. Sebab tidak mungkin manusia hidup di suatu lingkungan tanpa

berkomunikasi satu sama lain.

Komunikasi kesehatan masyarakat saat ini sudah mengalami

perubahan yang sangat pesat dan mendasar dari strategi yang bersifat partial

komunikasi kesehatan telah bergeser kepada strategi komprehensif

berdasarkan hasil studi empiris. Komunikasi kesehatan saat ini juga telah

memanfaatkan teknologi baru yang dimodifikasi dengan komunikasi

pembangunan. Prinsip-prinsip pemasaran sosial. Analisis perilaku serta

manajemen yang berorientasi kepada pelanggan.


B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi kesehatan ?

2. Apa Tujuan komunikasi dalam membangunan kesehatan ?

3. Apa Kharakteristik Komunikasi Dalam Pembangunan Kesehatan ?

4. Apa saja komponen-komponen dari komunukasi kesehatan ?

5. Apa yang menjadi landasan komunikasi dalam pembangunan kesehatan ?

6. Apa fungsi dari komunikasi kesehatan ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan komunikasi kesehatan.

2. Untuk mengetahui Tujuan komunikasi dalam membangunan kesehatan.

3. Untuk mengetahui Kharakteristik Komunikasi Dalam Pembangunan

Kesehatan

4. Untuk mengetahui apa saja komponen-komponen dari komunukasi

kesehatan.

5. Untuk mengetahui landasan komunikasi dalam pembangunan kesehatan.

6. Untuk mengetahui fungsi dari komunikasi kesehatan.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian

1. Komunikasi

Istilah ‘komunikasi’ (communication) berasal dari bahasa Latin

‘communicatus’ yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama. Dengan

demikian komunikasi menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi

untuk mencapai kebersamaan.

Menurut Effendi (1995) komunikasi itu sendiri bisa diartikan sebagai

suatu proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk

memberikan atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku baik secara

langsung (lisan) maupun tak langsung.

Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang

(komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata)

dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lain (khalayak).

(Hovland, Janis dan Kelley : 1953).

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi,

keahlian dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata,

gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain. (Barelson dan Steiner, 1964).

2. Kesehatan

Kata dasarnya adalah sehat, yang berarti baik itu sehat jasmani

maupun rohani. Jadi, Kesehatan adalah salah satu konsep yang sering

digunakan namun sukar untuk dijelaskan artinya. Faktor yang berbeda

menyebabkan sukarnya mendefinisikan kesehatan, kesakitan dan penyakit


(Gochman,1988; De Clercq,1993). Setidaknya definisi kesehatan harus

mengandung paling tidak komponen : biomedis,personal dan sosiokultural.

Keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani), dan sosial,

dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan

kelemahan. Definisi tersebut tidak hanya meliputi tindakan yang dapat

secara langsung diamati dan jelas tetapi juga kejadian mental dan keadaan

perasaan yang diteliti dan diukur secara tidak langsung.

3. Komunikasi Kesehatan

Komunikasi Kesehatan adalah Proses penyampaian pesan kesehatan

oleh komunikator melalui saluran/media tertentu kepada komunikan dengan

tujuan untuk mendorong perilaku manusia tercapainya kesejahteraan

sebagai kekuatan yang mengarah kepada keadaan (status) sehat utuh secara

fisik, mental (rohani), dan sosial.

Jadi, komunikasi Kesehatan adalah proses penyampaian informasi

tentang kesehatan.

B. Tujuan komunikasi dalam membangunan kesehatan

Tujuan Strategis komunikasi kesehatan yaitu

1. Relay information (meneruskan informasi )

2. Enable informed decision making (memberikan informasi akurat untuk

pengambilan keputusan)

3. Promote Healthy behaviors ( informasi untuk memperkenalkan perilaku

sehat)

4. Promote self care ( memperkenalkan pemeliharaan kesehatan sendiri)


5. Manage demand for health services (memenuhi permintaan layanan

kesehatan )

Tujuan praktis komunikasi kesehatan

1. Meningkatkan pengetahuan dan kualitas sumber daya manusia

2. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan komunikasi efektif

3. Membentuk sikap dan perilaku komunikasi

C. Kharakteristik Komunikasi Kesehatan

Komunikasi adalah suatu proses artinya komunikasi merupakan

serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan- serta

berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu. Sebagai proses

komunikasi tidak ‘statis’ tapi ‘dinamis’ dalam arti akan mengalami perubahan

secara terus menerus.

1. Komunikasi adalah upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan.

2. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku

yang terlibat.

3. Komunikasi bersifat simbolis.

4. Komunikasi bersifat transaksional.

5. Komunikasi menembus faktor waktu dan ruang.

D. Komponen Komunikasi Kesehatan

Komunikator adalah orang atau lembaga yang menyampaikan pesan,

misalnya berisikan himbauan untuk melakukan 3M dalam mencegah dan

memberantas penyebaran dan perkembangan nyamuk aedes agyphti yang

menyebabkan penyakit DBD.


Pesan adalah pernyataan yang didukung oleh lambang yang

mempunyai arti, contohnya bias berupa slogan tentang hidup sehat dan lain-

lain.

Komunikan adalah orang yang menerima pesan. Komunikan bias

berupa manyarakat maupun lembaga tertentu yang bertanggung jawab atas

peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Media adalah sarana atau saluran yang mendukung proses

penyampaian pesan. Media dimaksud bias berupa media cetak maupun

elektronik yang dahulu biasa dilakukan dengan kegiatan penyuluhan.

Efek adalah dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh pesan . efek

atau dampak ialah nilai ketercapaian kita dalam penyanpaian pesan. Nilai baik

maupun sebaliknya tergantung cara kita dalam menyampaikan pesan tersebut.

E. Landasan Komunikasi Dalam Pembangunan Kesehatan

Dalam Undang-undang Kesehatan nomor 23 tahun 1992 pasal 63

dijelaskan perlunya pengembangan Sistem Informasi Kesehatan yang mantap

agar dapat menunjang sepenuhnya pelaksanaan manajemen dan upaya

kesehatan dengan menggunakan teknologi dari yang sederhana hingga yang

mutakhir disemua tingkat administrasi kesehatan. Sistem Informasi Kesehatan

dikembangkan terutama untuk mendukung manajemen kesehatan. Pendekatan

sentralistis di waktu lampau menyebabkan tidak berkembangnya manajemen

kesehatan di unit-unit kesehatan dan di Daerah. Manajemen memang akan

berkembang dengan baik pada saat suatu unit atau Daerah diberi kewenangan

untuk mengurus dirinya sendiri (otonom).Dengan kurang jelasnya manajemen


kesehatan diwaktu lampau, maka kebutuhan informasi dan datanya pun

menjadi tidak jelas pula.

Oleh karena itu, tahun 2001 yang merupakan awal pelaksanaan

Otonomi Daerah dapat dianggap sebagai momentum yang tepat untuk mulai

mengembangkan kembali Sistem Informasi Kesehatan. Mendukung hal

tersebut maka pada tahun tersebut di terbitkan Surat Keputusan Menteri

Kesehatan Nomor 551/Menkes/SK/V/2002 tentang Kebijakan dan Strategi

Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS). Seiring

dengan pesatnya perkembangan di bidang Teknologi Informasi dan

Komunikasi (ICT) maka pada tahun 2003 dikeluarkan Instruksi Presiden RI

Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengem-bangan

egovernment. Kemudian dijabarkan lagi melalui

Surat Keputusan Menteri Informasi & Komunikasi nomor

56/KEP/M.KOMINFO/12/2003 tentang Panduan Manajemen Sist Dokumen

Elektronik (versi 1.0) dan Surat Keputusan Kepala Badan Administrasi Negara

Nomor 239/IX/6/8/ 2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

F. Fungsi Komunikasi Kesehatan

Komunikasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Komunikasi

dibuat untuk menyebarluaskan pesan kepada publik, mempengaruhi khalayak

dan menggambarkan kebudayaan pada masyarakat. Hal ini membuat media

menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Untuk

memenuhi kebutuhan berinteraksi yang bersifat antarpribadi, dipenuhi melalui


kegiatan komunikasi interpersonal atau antarpribadi. Sedangkan kebutuhan

untuk berkomunikasi secara publik dengan orang banyak, dipenuhi melalui

aktivitas komunikasi massa.

Dengan demikian komunikasi menjadi unsur penting dalam

berlangsungnya kehidupan suatu masyarakat. Selain merupakan kebutuhan,

aktivitas komunikasi sekaligus merupakan unsur pembentuk suatu masyarakat.

Sebab tidak mungkin manusia hidup di suatu lingkungan tanpa berkomunikasi

satu sama lain.

Komunikasi massa adalah proses penyampaian informasi kepada

khalayak massa dengan menggunakan saluran-saluran media massa. Jadi

komunikasi massa tidak sama dengan media massa. Media massa hanyalah

salah satu faktor yang membentuk proses komunikasi massa tersebut, yaitu

sebagai alat atau saluran.

Iklan merupakan berita pesanan untuk mendorong, membujuk orang

agar tertarik pada barang yang ditawarkan. Secara garis besar iklan dibagi

menjadi dua, yang pertama iklan komersil yaitu iklan yang bertujuan untuk

meningkatkan pemasaran suatu produk dan jasa. Yang kedua iklan non

komersil yaitu bagian dari kampanye sosial dengan tujuan mengajak,

menghimbau atau menyampaikan gagasan demi kepentingan umum. Iklan non

komersil lebih dikenal dengan iklan layanan masyarakat.


G. Mengapa Komunikasi Kesehatan Diperlukan Untuk Pembangunan

Kesehatan

Komunikasi Kesehatan menjadi semakin populer dalam upaya promosi

kesehatan selama 20 tahun terakhir. Contoh, komunikasi kesehatan memegang

peranan utama atau pengontribusi dalam pemenuhan 219 dari 300 tujuan

khusus dalam Healthy People 2010. Apabila digunakan secara tepat,

komunikasi kesehatan dapat mempengaruhi sikap, persepsi, kesadaran,

pengetahuan dan norma sosial yang kesemuanya berperan sebagai precursor

dapa perubahan prilaku. Komunikasi kesehatan sangat efektif dalam

mempengaruhi prilaku karena didasarkan pada psikologi sosial, pendidikan

kesehatan, komunikasi massa, dan pemasaran untuk mengembangkan dan

menyampaikan promosi kesehatan dan pesan pencegahan –pencegahan.

Karya awal yang mempengaruhi perkembangan komunikasi kesehatan

di susun oleh National Cancer Institute (NCI) dan diberi judul Making Health

Communication Programs Work: A Planner’s Guide. Panduann ini

menyatakan bahwa bidang ilmu seperti pendidikan kesehatan, pemasaran

sosial, dan komunikasi massa secara bersama mendefinisikan komunikai

kesehatan. Bukan hal luar biasa apabila mendengar peryataan bahwa

komunikasi kesehatan bahkan merupakan nama yang lebih baik untuk profesi

daripada promosi kesehatan atau pendidikan kesehatan bahwa segala sesuatu

yang dilakukan dalam promosi kesehatan melibatkan komunikasi untuk

kesehatan. Kenyataannya, komunikasu kesehatan telah didefinisikan secara


luas oleh Everett Rogers, seorang pelopor dalam bidang komunikasi, sebagai

segala jenis komunikasi manusia yang berhubungan dengan kesehatan.\

Komunikasi kesehatan juga dapat mencerminkan bagaimana persoalan

kesehatan diterima oleh audiens tertentu. Contoh, NCI mendefinisikan

komunikasi kesehatan sebagai seni dan teknik menyampaikan informasi,

mempengaruhi, dan memotivasi individu, institusi, dan audiens public tentang

pentingnya persoalan kesehatan. The Centers of Disease Control and

Prevention (CDC) mendefinisikan komunikasi kesehatan sebagai suatu ilmu

dan sebagai penggunaan strategi komunikasi untuk menyampaikan informasi

dan mempengaruhi keputusan individu dan masyarakat yang dapat

meningkatkan kesehatan. Walau begitu, masih ada orang yang membicarakan

konsep tersebut dengan menekankan berbagai bentuk aplikasinya , termasuk

advokasi media, komunikasi resiko, pendidikan hiburan, materi cetak, dan

komunikasi interaktif.

Ada dua perspektif utama yang diambil ketika mempertimbangkan

komunikasi kesehatan dalam praktik promosi kesehatan saat ini. Beberapa

praktisi memandang komunikasi massa sebagai proses menyeluruh yang

membingkai penerapan intervensi promosi kesehatan. Praktisi ini memandang

komunikasi kesehatan sebagai strategi atau aktifitas sempit seperti publikasi

informasi atau sejenis komunikasi. Antar personal yang mungkin berlangsung

antara pendidik kesehatan dan kliennya. Kedua pemikiran itu menyebabkan

komunikasi kesehatan rentan terhadap penafsiran yang luas dan

kesalahpahaman.
Jadi,komunikasi kesehatan diperlukan di bidang kesehatan karena

komunikasi dalam kesehatan merupakan kunci pencapaian peningkatan tarap

atau tingkat kesehatan masyarakat. Sejauh ini komunikasi senantiasa

berkembang seiring berkembangnya dunia teknologi komunikasi. komunikasi

yang dulunya biasa dilakukan dengan penyuluhan yang secara langsung

berhadapan dengan masyarakat dan dilakukan dengan media audio/radio

sekarang lebih popular dengan penyampaian pesan atau informasi kesehatan

melalui media internet maupun media cetak dan elektronik. Tidak hanya

bernilai praktis namun mempunyai nilai ekonomis dan tampilannya lebih

menarik. Media yang berkembang tersebut sangat membantu dalam

ketercapaian komunikasi kesehatan karena tercapai atau tidaknya komunikasi

kesehatan lebih dikarenakan penggunaan media informasi yang tepat, pesan

yang sistematis dan mudah dimengerti.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kerjasama lembaga kesehatan dan elemen masyarakat sangat

mempengruhi ketercapaian penyampaian informasi kesehatan. Komunikasi

kesehatan hendaknya memenuhi unsur komunikasi itu sendiri, seperti lembaga

kesehatan sebagai komunikator, masyarakat sebagai komunikan, internet

maupun media cetak tan elektronik sebagai media dalam penyampaian pesan,

pesan yang ingin disampaikan dan perubahan setelah disampaikan pesan

sebagai efek positif.

Komunikasi dalam kesehatan hendaknya selalu mengalami perubahan

seiring perubahan lingkungan dan disesuaikan dengan keadaan masyarakat dan

pelaku atau komunikator hendaknya lebih variatif dan inovatif dalam

penyampaian pesan informasi kesehatan.

B. Saran

Setelah mempelajari proses komunikasi kessehatan maka perawat dapat

melakukan komunikasi dengan klien secar baik dan benar,


DAFTAR PUSTAKA

Robert J. Bensley & Jodi Brookins-Fisher, Metode Pendidikan Kesehatan


Msyarakat, EGCISBN9794489212, 9789794489215, (Terjemahan Buku
Online/Ebook)

http://sbektiistiyanto.files.wordpress.com/2008/02/transparansi-komkes.ppt

www.pdfqueen.com/pdf/ma/makalah-komunikasi-
kesehatan/psikm.unand.ac.id/?tag=komunikasi-kesehatan

Anda mungkin juga menyukai