TINJAUAN PUSTAKA
A. Personal Higiene
1. Pengertian Personal Higiene
Personal higiene adalah cara perawatan diri manusia untuk
memelihara kesehatan mereka secara fisik dan psikisnya. Dalam
kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan
harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan
psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai
individu dan kebiasaan. Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan
kurang diperhatikan, hal ini terjadi karena kita menganggap masalah
kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus
dapat mempengaruhi kesehatan secara umum (Hidayat, 2008).
Personal hygiene menurut Ambarwati & Sunarsih (2011) adalah
kebersihan perseorangan atau tindakan untuk menjaga kebersihan
seseorang. Brooker (2009) mendefinisikan personal hygiene sebagai
aktivitas yang memiliki tujuan kebersihan dan penampilan tubuh.
Aktivitas tersebut meliputi mencuci, mandi, bercukur bagi pria jika perlu,
perawatan mata dan alat bantu penglihatan, perawatan telinga, rambut,
kuku, gigi dan gusi dan sebagainya.
Pemeliharaan personal higiene diperlukan untuk kenyamanan
individu, keamanan, dan kesehatan. Seperti pada orang sehat mampu
memenuhi kebutuhan kesehatannya sendiri, pada orang sakit atau
tantangan fisik memerlukan bantuan perawat untuk melakukan praktik
kesehatan yang rutin. Selain itu, beragam faktor pribadi dan sosial budaya
mempengaruhi praktik higiene pasien. Perawat menentukan kemampuan
pasien untuk melakukan perawatan diri dan memberikan perawatan
higiene menurut kebutuhan dan pilihan pasien (Hidayat, 2005).
7
6
2. Tujuan perawatan peronal hygiene
Tujuan dilakukannya perawatan rambut adalah peningkatan
derajat kesehatan, memlihara kesehatan diri, memperbaiki personal
hygiene, mencegah penyakit, meningkatkan kepercayaan diri dan
menciptakan keindahan (Ambarawati & Sunarsih, 2011):
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Personal Higiene
Menurut Ambarwati & Sunarsih (2005), sikap seseorang melakukan
personal higiene dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain : a. Citra
tubuh (body image)
Penampilan umum pasien dapat menggambarkan pentingnya higiene
pada orang tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang
tentang penampilan fisiknya. Citra tubuh ini dapat seringkali berubah.
Citra tubuh mempengaruhi cara mempertahankan higiene. Citra tubuh
pasien dapat berubah akibat pembedahan atau penyakit fisik maka
perawat harus membuat suatu usaha ekstra untuk meningkatkan
higiene.
b. Praktik sosial
Kelompok-kelompok sosial wadah seorang pelayan berhubungan
dapat mempengaruhi praktik higiene pribadi.
c. Status sosial ekonomi
Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkat
praktik kebersihan yang digunakan. Perawat harus menentukan apakah
pasien dapat menyediakan bahan-bahan yang penting seperti deodoran,
sampo, pasta gigi, dan kosmetik. Perawat juga harus menentukan jika
penggunaan dari produk-produk ini merupakan bagian dari kebiasaan
sosial yang dipraktikan oleh kelompok sosial pasien.
d. Pengetahuan
Pengetahuan tentang pentingnya higiene dan implikasinya bagi
kesehatan mempengaruhi praktik higiene. Kendati demikian,
8
maupun fisik, penuaan, infeksi, dan penyakit tertentu atau obat- obatan
dapat mempengaruhi karateristik rambut. Helai rambut adalah struktur
yang tidak berdaya. Perubahan warna atau kondisi terjadi akibat
aktivitas hormonal dan peredaran nutrisi ke folikel.
Tujuan mencuci rambut pada pasien adalah memberikan perasaan
senang dan segar pada pasien, rambut tetap bersih, rapi dan terpellihara
selama sakit, merangsang sirkulasi darah dan kulit kepala dan
membersihkan kutu serta ketombe.
c. Memelihara dan memotong kuku
Kuku sering kali memerlukan perhatian khusus untuk mencegah
infeksi, bau, dan cedera pada jaringan. Perawatan dapat digabungkan
selama mandi atau waktu yang terpisah. Seringkali, orang tidak sadar
akan masalah kuku sampai terasa nyeri atau ketidaknyamanan.
Masalah dihasilkan karena perawatan yang salah atau kurang pada kaki
dan tangan seperti menggigit kuku atau pemotongan yang tidak tepat,
dan pemaparan zat- zat kimia yang tajam. Ketidaknyamanan dapat
mengarah pada stres fisik dan emosional.
Tujuan merawat dan memotong kuku adalah menjaga kebersihan
tangan dan kaki, mencegah timbulnya infeksi, mencegah kaki berbau
tidak sedap dan mengkaji/memonitor masalah- masalah pada kuku kaki
dan tangan.
d. Membantu pasien memelihara kebersihan gigi dan mulut Higiene
mulut membantu mempertahakan status kesehatan mulut, gigi, gusi
dan bibir. Menggosok membersihkan gigi dari partikel-partikel
makanan, plak, dan bakteri; memasase gusi; dan mengurangi
ketidaknyamanan yang dihasilkan dari bau dan rasa yang tidak
nyaman. Flossing membantu lebih lanjut dalam mengangkat plak dan
tartar di antara gigi untuk mengurangi inflamasi gusi dan infeksi.
Higiene mulut yang lengkap memberikan rasa sehat dan selanjutnya
menstimulus nafsu makan.
11
B. Perawatan Rambut
Upaya perawat dalam perawatan rambut ini meliputi (Ambarawati &
Sunarsih, 2011) :
1. Menyisir rambut
a. Pengertian
Mengatur rambut dengan serapi-rapinya dengan menggunakan sisir
rambut.
b. Tujuan
12
C. Kerangka Teori
15
1. Citra tubuh
2. Praktik sosial
3. Status sosioekonomi
4. Pengetahuan Personal hygiene
5. Kebudayaan
6. Kebiasaan dan kondisi
fisik seseorang
1. Memandikan di
tempat tidur
2. Perawatan Rambut
3. Memelihara dan
memotong kuku
4. Membantu pasien
memelihara
kebersihan gigi dan
mulut
5. Membantu
menggantikan pakaian
dan kain tenun