Pantiliner 4
Pantiliner 4
Setiap Hari
Oleh Irene AnindyaputriInformasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr. Yusra Firdaus -
Dokter Umum.
Klik membagikan
untuk berbagi pada di Facebook(Membuka
Twitter(Membuka
Tumblr(Membuka di di jendela
jendela
dijendela
jendela yang
yang yang
baru)baru)
baru)
Klik
Klik untuk
untuk berbagi
berbagi via Google+(Membuka
Linkedln(Membuka
di Line didijendela
new(Membukadi jendelayangyang
yang baru)
baru)
baru)
Pantyliner berbentuk mirip pembalut namun ukurannya lebih kecil. Saat ini sudah banyak
wanita yang pakai pantyliner setiap hari karena alasan tertentu. Namun, apakah produk ini
seaman yang dijanjikan? Berikut adalah ulasan seputar pantyliner dan bahayanya bagi
kesehatan vagina. Simak baik-baik di bawah ini.
Sementara itu, pantyliner berukuran sangat kecil dan tipis. Daya serapnya sedikit sehingga
tak cocok untuk digunakan ketika darah menstruasi Anda cukup banyak. Biasanya
pantyliner digunakan pada hari-hari terakhir menstruasi atau sebelumnya, saat vagina
memproduksi flek.
Beberapa wanita juga mengalami masalah spotting atau keluarnya bercak darah secara
tidak teratur. Hal ini bisa terjadi bahkan saat wanita tidak sedang haid. Karena bercak darah
ini tak bisa diprediksi, pantyliner bisa menjadi solusi agar bercak yang keluar tiba-tiba
tersebut tidak merembes.
Masalah lain yang menyebabkan wanita harus pakai pantyliner setiap hari
adalah inkontinensia urin atau desakan untuk buang air kecil secara terus-menerus. Untuk
mencegah keluarnya urin tanpa bisa ditahan, beberapa wanita memutuskan untuk
menggunakan pantyliner. Pantyliner mampu menyerap cairan tapi tetap terasa nyaman
untuk dipakai sehari-hari karena tidak setebal dan sebesar popok dewasa atau pembalut.
Selain itu, Anda juga sebaiknya memilih produk yang tidak mengandung pewangi atau zat
kimia berbahaya lainnya. Namun, jika Anda pakai pantyliner setiap hari dan penggunaannya
kurang bijak, ada beberapa risiko yang mungkin harus Anda tanggung.
1. Iritasi
Memakai pantyliner setiap hari berisiko menyebabkan iritasi pada vulva atau bagian luar
vagina yang bersentuhan dengan pantyliner. Pasalnya, pantyliner yang dijual di pasaran
biasanya tidak terbuat dari bahan katun 100% yang lembut di kulit. Akibatnya, gesekan
dengan pantyliner yang terjadi selama seharian penuh lebih berisiko menimbulkan iritasi
daripada gesekan dengan bahan pakaian dalam yang lembut.
Selain itu, berbagai produk pantyliner saat ini sudah dicampur dengan beberapa bahan
kimia seperti pemutih atau pewangi. Bagi orang-orang yang peka dengan bahan tersebut,
memakai pantyliner satu kali saja bahkan sudah bisa menyebabkan iritasi.
2. Infeksi vagina
Vagina yang sehat adalah yang bisa bernapas dan mendapat sirkulasi udara yang cukup.
Sementara itu, pantyliner tidak bisa menyediakan sirkulasi udara pada area vagina karena
bagian bawahnya yang ditempelkan pada pakaian dalam terbuat dari plastik. Plastik
tersebut menghalangi sirkulasi udara. Akibatnya, area kewanitaan Anda akan jadi lembap
karena produksi cairan vagina serta keringat. Vagina yang terlalu lembap dan hangat adalah
tempat yang sangat ideal bagi bakteri dan jamur penyebab infeksi vagina.
Namun, jika Anda memilih untuk pakai pantyliner setiap hari, ingatlah untuk tetap menjaga
area kewanitaan Anda tetap kering dengan cara rajin mengganti pantyliner setiap 4 jam dan
mengenakan celana dalam berbahan katun yang ringan.
Untuk mencegah infeksi, bersihkan juga vagina Anda dengan pembersih khusus kewanitaan
yang mengandung povidone-iodine, supaya jamur, bakteri, dan parasit lain tidak bertengger
di vagina Anda.
Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk memberi kesempatan bagi vagina untuk bernapas di
malam hari saat Anda tidur dengan tidak menggunakan pantyliner atau pakaian dalam sama
sekali.
Baca Juga: