Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEPERAWATAN MATERNITAS II
“ FISTULA GENITALIA “
Disusun untuk memenuhi salah tugas SP Keperawatan Maternitas II yang diampu
oleh K.Dewi B,S.Kp.,M.Kep

Disusun oleh :

1. Indri Yuliani ( KHG.C.17064 )


2. Selly Maulida Pitriah ( KHG.C.17083 )
Kelompok 31 3B S1 Keperawatan

PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KARSA HUSADA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik
dan hidayahnya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat dan salam tercurah selalu kepada junjunan kita Nabi
Muhammad SAW, pada keluarganya, sahabatnya dan kita selaku umatnya yang
senantiasa mengikuti ajarannya. Amin.
Makalah ini berjudul “Fistula Genitalia”. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas.
Penyusun menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penyusun
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Insya Allah makalah ini bermanfaat khususnya bagi Penyusun dan umumnya bagi
semuanya.

Garut, September 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................ 2

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................ 3

A. Definisi ............................................................................................... 3
B. Etiologi ............................................................................................... 3
C. Patofisiologi ....................................................................................... 5
D. Pathway .............................................................................................. 5
E. Penanganan ........................................................................................ 6
F. Asuhan Keperawatan ......................................................................... 7

BAB III PENUTUP .................................................................................... 10


A. Kesimpulan ...................................................................................... 10
B. Saran ................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fistula genitalia banyak ditemukan di negara berkembang sebagai
akibat persalinan yang lama maupun penanganan yang kurang baik.
Dinegara maju kasus ini terbanyak disebabkan oleh tindakan operasi
histerektomi maupun secara abdominal (Sarwono, 2009).
Fistula genitalia ini merupakan kasus yang tidak seorangpun
membayangkan akan terjadi pada penderitanya. Penderitaan pasien, bukan
hanya difisik saja tetapi berupa mudah mengalami ISK, namun memiliki
dampak psikososial yang dirasakan lebih menyakitkan. Penderita merasa
terisolasi dari pergaulan, keluarga dan lingkungan kerjanya oleh karena
enantiasa mengeluarkan urine dan bau yang tidak sedap setiap saat. Tidak
jarang suami meninggalkan nya dengan alasan karena tidak terpenuhinya
kebutuhan biologis dengan wajarnya (Sarwono, 2009).
Kasus ini seringkali dialami oleh para wanita dari kalangan sosio
ekonomi yang rendah dimana pada saat kehamilan dan persalinan tidak
mendapat pelayanan yang mamadai sehingga berlangsung lama dan
terjebak pada persalinan kasip.
Angka kejadian pasti di Indonesia sulit didapatkan oleh karena
banyak laporan hanya menggambarkan kejadian penderita yang datang ke
rumah sakit. WHO (1991) melaporkan angka kejadian di Afrika 55-80 per
100.000 kelahiran hidup. Di Ethopia 90% disebabkan oleh persalinan
kasip.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi fistula genitalia ?
2. Apa saja etiologi fistula genitalia ?
3. Bagaimana patofisiologi fistula genitalia ?
4. Bagaimana pathway fistula genitalia ?
5. Bagaimana penanganan fistula genitalia ?
6. Bagaimana asuhan keperawatan dengan klien fistula genitalia ?
C. Tujuan
Agar mahasiswa dapat mengetahui konsep dan asuhan keperawatan
dengan klien fistula genitalia .

2
BAB II

KAJIAN TEORI
A. Definisi
Fistula adalah suatu ostium abnormal, berliku-liku antara dua organ
berongga internal atau antara organ berongga internal dan dengan tubuh
bagian luar. Nama fistula menandakan kedua area yang berhubungan
secara abnormal (Suzanne C. Smeltzer. 2001). Fistula merupakan saluran
yang berasal dari rongga atau tabung normal kepermukaan tubuh atau ke
rongga lain, fistula ini diberi nama sesuai dengan hubungannya (misalnya :
rekto-vaginal, kolokutaneus) (Sylvia A. Price, 2005). Fistula adalah
sambungan abnormal diantara dua permukaan epitel (Chris Brooker.
2008).
Genitalia ialah organ reproduksi (Kamus Keperawatan Lengkap).
Fistula vagina adalah suatu kondisi medis yang parah di mana suatu fistula
(lubang) berkembang antara rektum dan vagina atau antara kandung kemih
dan vagina setelah parah atau gagal melahirkan, saat perawatan medis
yang cukup tidak tersedia. Fistula genitalia adalah terjadinya hubungan
antara traktus genitalia dengan traktus urinarius atau, gastrointestinal.
Fistula Genetalis adalah terjadinya hubungan antara traktus genitalia
dengan traktus urinarius atau, gastrointestinal dan dapat ditemukan satu
atau gabungan dua kelainan secara bersamaan.
Fistel genital adalah hubungan luar biasa antara traktus genitalis dan
traktus urinalis atau traktus intestinalis
B. Etiologi
Adapun etiologi dari fistula genitalia,yaitu :
1. Sebab obstetrik Terjadinya penekanan jalan lahir oleh kepala
bayi dalam waktu lama, seperti pada partus lama iskemia
kemudian nekrosis lambat, atau akibat terjepit oleh alat pada
persalinan buatan. Partus dengan tindakan, seperti pada
tindakan SC, kranioklasi, dekapitasi, ekstraksidengan cunam,
seksio-histerektomia.

3
2. Sebab ginekologik
a) Proses keganasan/carsinoma terutama carsinoma cervix,
radiasi/penyinaran, trauma operasi atau kelainan
kongenital.
b) Histerektomi totalis.
c) Lokasi terbanyak pada apeks vagina ukuran 1-2 mm
Terjadi akibat terjepit oleh klem atau terikat oleh jahitan.
3. Sebab trauma terjadi karena trauma (abortus kriminalis).
Fistula biasanya berkembang ketika terjadi penekanan
persalinan yang lama anak yang belum lahir begitu erat di jalan
lahir yang dipotong aliran darah ke jaringan sekitarnya yang
necrotise dan akhirnya membusuk. Cedera ini dapat disebabkan
oleh pemotongan kelamin perempuan, aborsi, atau panggul
patah tulang. Penyebab lainnya yang secara langsung potensial
untuk pengembangan fistula obstetrik adalah pelecehan seksual
dan perkosaan, terutama dalam konflik/pasca konflik daerah,
trauma bedah lainnya, kanker ginekologi atau radioterapi
pengobatan terkait lainnya, dan mungkin yang paling penting,
terbatas atau tidak memiliki akses ke perawatan kandungan
atau layanan darurat.
Penyebab distal yang dapat menyebabkan perkembangan
isu-isu kepedulian fistula obstetri yaitu kemiskinan, kurangnya
pendidikan, pernikahan dini dan melahirkan, peran dan status
perempuan di negara berkembang, dan praktek-praktek
tradisional yang berbahaya dan kekerasan seksual. Akses ke
perawatan darurat kebidanan merupakan salah satu tantangan
utama dalam mencegah perkembangan fistula obstetri.
Ketersediaan dan akses ke fasilitas kesehatan yang memiliki
staf yang terlatih dan peralatan bedah khusus yang diperlukan

4
untuk kelahiran caesar sangat terbatas di bagian-bagian tertentu
di dunia.
C. Patofisiologi
1. Sebab Obstetrik
Terjadinya penekanan jalan lahir oleh kepala bayi dalam waktu
lama, seperti pada partus lama  iskemi kemudian nekrosis lambat,
atau akibat terjepit oleh alat pada persalinan buatan  kejadian ini
sering ditemukan di negara berkembang, dengan pelayanan rujukan
yang sulit dijangkau, terbanyak berupa fistula urogenital.
2. Sebab Ginekologik
Proses keganasan, radiasi, trauma operasi atau kelainan
kongenital. Lebih jarang, kecuali di negara maju, fistula akibat
prosesginekologis  tersering paling banyak adalah fistula
vesikovaginal pasca histerektomi. Lokasi terbanyak pada apeks vagina
ukuran 1-2 mm terjadi akibat terjepit oleh klem atau terikat oleh
jahitan.

D. Pathway

FISTULA
GENITALIA

SEBAB SEBAB
SEBAB TRAUMA
OBSTETRIC
GENEKOLIK

Abortus kriminalis
penekanan jalan lahir Carcinoma

nekrosis lambat Fistula Obstetric


Histerektomi
totalis
Penyebab distal
Partus dengan
tindakan Terjepit klem,terikat
oleh jahitan
5
E. Penanganan
1. Medis
Fistel kandung kencing biasanya baru dioperasi ± 3 bulan post
partum mengingat jaringan jalan lahir masih rapuh dalam nifas dan
mengingat pula kemungkinan infeksi . Sebaiknya sementara dipasang
dauerkatheter . Dengan dauerkatheter ini fistel dapat mengecil malahan
fistel yang kecil kadang-kadang sembuh spontan.
Fistel ureter harus diperbaiki selekas mungkin karena
menimbulkan komplikasi-komplikasi ginjal jika dibiarkan terlalu lama
.Biasanya diusahakan reimplantasi ureter ke dalam vesika urinaria . Fistel
karena sinar sangat sukar ditutup dan biasanya operasi harus dilakukan ±2
tahun setelah timbulnya fistel .
Pengobatan yang dapat dilakukan yaitu dengan cara operasi.
Operasi untuk kasus ini tanpa komplikasi memiliki tingkat keberhasilan
90%. Operasi ini sukses dapat memungkinkan perempuan untuk hidup
normal dan memiliki anak lagi. Perawatan pasca operasi sangat penting
untuk mencegah infeksi. Beberapa wanita yang tidak bersedia untuk
operasi ini, dapat mencari pengobatan alternatif yang disebut urostomy
(pengumpulan urin dipakai setiap hari). Manfaat terbesar dari perawatan
bedah adalah bahwa banyak wanita dapat kembali bergabung dengan
keluarga mereka, masyarakat, dan masyarakat tanpa rasa malu dari kondisi
mereka karena bocor dan bau tidak lagi sekarang.
2. Keperawatan
a. Pra operasi : persiapan fisik, lab, antibiotika profilaksis, persiapan
kolon bila perlu.
b. Waktu reparasi, tergantung sebab :
1) Trauma operasi segera, saat operasi tsb, atau ditunda jika
diketahui pasca op.

6
2) Obstetrik 3 bulan pascasalin, kecuali fistula fekalis
dilakukan setelah 3-6 bulan.
c. Pasca operasi : drainase urin kateter terpasang
F. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a) Identitas Biasanya berisi nama, jenis kelamin, alamat, No Medical
Record, penanggung jawab, agama, alamat, tanggal masuk, dan lain-
lain.
b) Tanda-Tanda Vital
1) Tekanan Darah : Biasanya normal
2) Suhu : Biasanya normal
3) Pernafasan : Biasanya normal
4) Nadi : Biasanya normal
c) Riwayat Kesehatan
1) Riwayat kesehatan dahulu Biasanya terjadi partus lama, partus
dengan tindakan SC, karsinoma, radiasi, trauma operasi atau
kelainan congenital, aborsi, pelecehan seksual atau pemerkosaan.
2) Riwayat kesehatan sekarang Biasanya terjadi kelumpuhan,
inkontinensia urine, haid klien biasanya terganggu, kulit sekitar
anus tebal, infeksi pada jalin lahir, dinding vesika menonjol
keluar, dan keluar cairan dari rectum.
3) Riwayat kesehatan keluarga Biasanya d.Riwayat menstruasi
Biasanya haid klien terganggu dengan terjadi amnorrhoe
sekunder.
d) Pemeriksaan Fisik
1) Rambut Biasanya rambut klien bersih, tidak ada ketombe.
2) Mata Biasanya simertsi kiri dan kanan, konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak ikterik, dan pupil isokor.
3) Hidung Biasanya tidak terdapat oedema, tidak ada lesi dan
simetris kiri dan kanan.

7
4) Telinga Biasanya simetris kiri dan kanan, fungsi pendengaran
baik.
5) sMulut Biasanya mukosa bibir lembab.
6) Leher Biasanya tidak pembesaran dan pembengkakan kelenjar
getah bening
7) Payudara Biasanya simetris kiri dan kanan, dan tidak ada
pembengkakan, papilla mamae keluar dan tidak terdapat nyeri saat
menyusui.
8) Jantung
I : biasanya ictus cordis tidak terlihat
P : biasanya ictus cordis teraba
P : biasanya pekak
A: biasanya BJ I dan BJ II teratur
9) Abdomen
Inspeksi : biasanya tidak asites
sAuskultasi : biasanya bising usus normal
Palpasi : biasanya tidak terdapat nyeri tekan dan nyeri lepas
Perkusi : biasanya tympani j)
10) Genitalia Biasanya keluar cairan dari rectum dan vagina, kulit
sekitar anus tebal, infeksi pada jalin lahir, dan dinding vesika
menonjol keluar.
11) Ekstremitas Biasanya terjadi kelumpuhan pada ekstermitas bawah
akibat trauma operasi.
e) Pemeriksaan Penunjang
1) Darah lengkap
2) CT
3) BT
4) Golongan Darah
5) Urium creatiumi
6) Protein
7) Albumin

8
2. Diagnosa Keperawatan
a) Nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa, proses inflamasi
b) Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh,
proses pembedahan
c) Gangguan konsep diri berhubungan dengan perubahan pola defekasi.
d) Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatan.
e) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi, kesalahan
interpretasi.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pelayanan asuhan keperawatan pada ibu atas indikasi fistula
genitalia harus sesuai dengan instruksi dokter. Asuhan yang diberikan
kepada ibu tersebut, seperti mengontrol keadaan umum ibu dan tanda-
tanda vital, menganjurkan ibu untuk bed rest total dan banyak minum air
putih sesuai yang diinstruksikan dokter, menganjurkan ibu untuk makan
yang cukup dan mengingatkan ibu untuk rutin minum obat yang
diresepkan dokter.
B. Saran
Semoga dalam pembuatan makalah ini berguna bagi pembaca pada
umumnya dan khusunya berguna bagi penulis dalam memberikan asuhan
keperawatan pada ibu atas indikasi fistula genitalis. Dalam pembuatan
makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun, agar pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik
lagi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad (1981), Obstetri Patologi, Elstar


Offset, Bandung

JNPKKR-POGI (2000), Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal


dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta Diakses

Wong,Dona L& Perry, Shanon W (1998) Maternal Child Nursing Care, Mosby
Year Book Co., Philadelphia

Lynda Juall Carpenito (2000), Buku Saku DiagnosaKeperawatan, EGC, Jakarta

Bagian Ostetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Pajajaran (1999)


FK UNPAD, Bandung

Manuaba IBG, (1998), Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Arcan,


Jakarta

11

Anda mungkin juga menyukai