Masjid Sultan

Mahmud Riayat Syah

Kebangkitan Tamadun Melayu di Batam

Scan di sini
 Masjid
Sultan Mahmud
Riayat Syah
Kebangkitan Tamadun Melayu di Batam
 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah
MENGAPA BANGUN
MASJID SULTAN
MAHMUD RIAYAT SYAH?
ahun 2009, sepuluh tahun lalu,
T Muhammad Rudi yang kala itu
masih menjadi anggota DPRD
Batam tergetar hatinya. Ia melihat banyak
buruh galangan kapal yang pergi mening-
galkan masjid saat salat Jumat belum
selesai. Sebagian ada yang menunggu
hingga selesai, tapi lalu buru-buru pergi
tanpa sempat berdoa.
Ia pun mencari tahu apa penyebabn-
ya. Ternyata, para pekerja di pabrik-pabrik
dan galangan kapal di kawasan Batuaji itu
terburu-buru karena dikejar waktu. Mereka
takut terlambat masuk kembali ke tempat
kerja mereka jika menunggu salat Jumat
selesai. Penyebabnya, jarak masjid dan
pabrik tempat mereka bekerja cukup jauh.
Peristiwa itu terus membekas di be-
nak dan hati Muhammad Rudi. Ia berniat
membangun masjid terbesar di Batam di
kawasan tersebut. Ketika kemudian men-
jadi Wakil Wali Kota Batam tahun 2011, ia
pun meminta lahan untuk pembangunan
masjid di Kawasan Industri Tanjunguncang
kepada Badan Pengushaan (BP) Batam.
i
KATA PENGANTAR
Permohonan baru diluluskan dua tahun
kemudian. Pemko Batam memperoleh la-
han seluas 4,2 hektare.
Tahun 2016, Muhammad Rudi dan
Amsakar Achmad menjadi Walikota Batam
dan Wakil Walikota Batam. Ia pun langsung
merealisasikan rencana membangun mas-
jid di kawasan terdekat dengan pabrik dan
galangan kapal itu dengan memasukkan-
nya di Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) Batam 2017.
30 April 2017, peletakan batu pertama
dilakukan. Niat Rudi delapan tahun lalu itu
terwujud sudah. Peletakan batu pertama
dihadiri almarhum ustaz Arifin Ilham dari
Majelis Zikir Az-Zikra dan ribuan warga Bat-
am. Memimpin doa, Arifin berharap masjid
Agung Batam II itu diberkahi Allah SWT.
Kini Masjid Agung Batam II bernama
Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah berdiri
sudah. Masjid ini tak hanya menjadi mas-
jid untuk para pekerja pabrik dan galangan
kapal, tapi sudah menjadi ikon Batam.
Masjid terbesar di Sumatera yang akan
menjadi tujuan wisata religi di Batam.
 KATA SAMBUTAN
SAMBUTAN KETUA DMI JUSUF KALLA
1
SAMBUTAN KETUA HARIAN DMI KOMJEN. POL.
(PURN.) DRS. SYAFRUDDIN, M.SI
SAMBUTAN WALIKOTA BATAM
SAMBUTAN WAKIL WALIKOTA BATAM
SAMBUTAN SEKDAKO BATAM

GALERI FOTO
DARI PELETAKAN BATU PERTAMA HINGGA
6 22 DESTINASI WISATA RELIGI
PERESMIAN MASJID

HIKAYAT SULTAN
MAHMUD RIAYAT SYAH 8 23 MENARA SETINGGI 99 METER

26 DENAH LANTAI DASAR

SEBUAH KEBIJAKAN
BERSEJARAH 10
OLEH: RIDA K LIAMSI 27 RUANG SALAT UTAMA
TAMPUNG 5.555 JEMAAH

DENAH LANTAI BASEMENT 12 30 KOLAM MONUMENTAL

MASJID TERBESAR
SE-SUMATERA 13 31 MEMBRAN TERBESAR

PELETAKAN BATU PERTAMA

16 34 RUANG KAJIAN
DAN KORIDOR
KUBAH TERBESAR
DI INDONESIA 17 36 RAMAH LINGKUNGAN

GALERI FOTO
DATA TEKNIS MASJID 20 37 TEMPAT WUDHU
YANG REPRESENTATIF
SULTAN MAHMUD RIAYAT SYAH
38 BASEMENT DAN TEMPAT PARKIR
YANG LUAS

40 KATA TOKOH

42 DENAH LANTAI I

43 PEKERJAAN LANJUTAN
TAHUN 2020
 KATA SAMBUTAN
KETUA DEWAN MASJID INDONESIA Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah 1
Bismillahi rohmani rohim dengan baik pula. Oleh karena itu Pengurus/ Manaje-
Assalamualaikum
Bismillahirohmanirohimwarahmatullahi wabarakatuh men harus disusun dan direncanakan dengan matang.

KATA SAMBUTAN
Assalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh Pengurus / Manajemen Masjid Agung II wajib mema-
Alhamdulillahi
Alhamdulillahi robbil robbil aalamin;
aalamin; hami sepuluh program utama DMI untuk meningkatkan
kualitas Masjid antara lain :
‫ٱلَّ ِذي َخ َخ َخ ۡلٱل َخ ۡل َخ َخ ۡلٱل َخ َخ ٰو َخ لِ َخ ۡل ُل َخ ُل ۡل َخ ُّي ُل ۡل َخ ۡل َخ ُل َخ َخ ۚاٗل َخ ُل َخ ۡلٱل َخ ِي ُلي ۡلٱل َخ ُل ُلو‬ Manajemen Masjid
Al ladziikhalaqal
Al ladzii khalaqal mautamauta wal hayaata wal hayaata liyabluwakum liyabluwakum
ayyukum ahsanu 'amalaa, Perbaikan
wa huwal akustik Masjid (Sound System);
ayyukum
'aziizul ghafuur ahsanu ‘amalaa, wa huwal’aziizul ghafuur Aplikasi Masjid dan media digital;
Masjid bersih dan sehat;
Asyhadu anlaa ilaaha illAllahu wahdahu laa syariikalahu, Pemberdayaan ekonomi berbasis Masjid;
Asyhadu anlaa ilaaha illAllahu wah dahulaa syariikalahu,
Wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rosuuluhu
Wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rosuuluhu laa nabiyya ba'da
Sertifikasi tanah wakaf;
laa nabiyya ba’dah Arsitektur Masjid;
Allahummasholli wa sallim wa baarik'alaa muhammadin
Pendidikan dan dakwah;
Allahummasholli wa sallim wa baarik ’alaa muham-
Wa 'alaa aalihi wa ash haabihi ajma'iin, ammaa ba'du
Serta wisata religi berbasis Masjid.
madin. Wa ‘alaa aalihi wa ash-haabihi ajma’iin, ammaa
ba’du Padakesempatanpertama, kami inginmengucapkanselamatkepadamasyarakat Di samping itu, Masjid Agung II dapat juga
Kota Batamatasselesainya1 (satu)Masjid yang sangatbesardanistimewa, mengembangkanyang program kegiatan dari berbagai pi-
menjadikebangggaanBatamdan ada kesempatan pertama, kami ingin men- hak baik untuk acara di dalam Masjid maupun di luar
Indonesia

P gucapkan selamat kepada masyarakat

sertamerupakansebuahtonggaksejarahdalampembangunaninfrastrukturolehpemerintah
daerah, yaitu : Kota Batam atas selesainya 1 (satu) Mas-
Masjid dengan membuat Program Unggulan yang diren-
canakan dan dilaksanakan secara berkesinambungan,
jid yang MASJIDsangat SULTAN besarMAHMUD dan istimewa, RIAYATyang SYAH sehingga menjadikan Masjid Agung II makin makmur
menjadi kebangggaan Batam dan Indonesia serta me- dan memakmurkan.
Pembangunan Masjid Agung IIini menunjukkanbahwaPemerintah
rupakan sebuah tonggak sejarah dalam pembangunan
KotaBatamsudahberpikiranmaju, mempunyaivisijauhkedepan, yang
infrastruktur oleh pemerintah daerah, yaitu : PANTUN PENUTUP :
tidakhanyamelakukanpembangunaninfrastrukturfisikduniawi,
INDAHNYA MASJID AGUNG BATAM
tapisudahsampaikepadapemikiranpembangunanmanusia yang
MASJID SULTAN MAHMUD RIAYAT SYAH DIBANGUN DI ATAS TANAH YANG SUBUR
mempersiapkankehidupanakhirat yang merupakantempathidupkita yang abadi.
SELAMAT KEPADA PEMERINTAH KOTA BATAM
SayayakindanpercayabahwahaltersebutadalahkarenaPemerintah Kota
Pembangunan Masjid Agung II ini menunjukkan MEMBANGUN MASYARAKAT ADIL DAN MAKMUR
BatamdalamhaliniBapakWalikotasudahmemahamibahwahidupkitamerupakansatuujianu
bahwa Pemerintah Kota Batam sudah berpikiran maju,
ntukmenjadi orang yang beramalbaikdanbertaqwa, sesuaidenganayat ke-2 surat Al-
mempunyai visi jauh ke depan, yang tidak hanya mel- Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Mulktersebut di atas :
akukan pembangunan infrastruktur fisik duniawi, tapi
“ BahwaYang menjadikanmatidanhidup, supayaDiamengujikamu, siapa di
sudah antarakamu sampai kepada yang
pemikiran lebihbaikamalnya.
pembangunan Dan
ma- DiaMaha Perkasa
nusia yang mempersiapkan kehidupan akhirat yang
lagiMahaPengampun”
merupakan tempat hidup kita yang abadi. Saya yakin
dan percaya bahwa hal tersebut adalah karena Pemer-
intah Kota Batam dalam hal ini Bapak Walikota sudah
memahami bahwa hidup kita merupakan satu ujian un-
tuk menjadi orang yang beramal baik dan bertaqwa,
sesuai dengan ayat ke-2 surat Al-Mulk tersebut di atas :
“Bahwa Yang menjadikan mati dan hidup, supaya
Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang le-
bih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun”

Selanjutnya, setelah selesainya pembangunan

Masjid Agung II Batam ini, jangan hanya terpaku de-
ngan keindahan dan keistimewaannya, tapi kita lakukan
2 hal yaitu :
1. Mari makmurkan Masjid
2. Mari jadikan Masjid untuk memakmurkan jama’ah.
Terlaksananya tugas Pemerintah Kota Batam de-
ngan baik dengan membangun Masjid Agung II harus
dilanjutkan dengan memanfaatkan dan memeliharanya

DRS. H. MUHAMMAD JUSUF KALLA

KETUA DEWAN MASJID INDONESIA
 2 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah
Bismillahi rrohmani rrohim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
KATA SAMBUTAN
Alhamdulillahi robbil ‘alamin;
Assholatu Wassalamu ‘Ala Asrofil Ambiya’i Walmur-
salin
Wa Ala ‘Alihi Wa Shahbihi Ajma’in
Asyhadu anlaa ilaaha illAllahu wahdahu laa syariika-
lahu,
Wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rosulu-
hu laa nabiyya ba’dah
QolaLLahu Ta’ala Fil Qur’anil Karim :
Demi masa,
sungguh, manusia berada dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran
dan saling menasihati untuk kesabaran
uji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah
P Subhanahu wa Ta’ala, yang telah melim-
pahkan rahmatnya kepada kita semua,
terutama masyarakat Kota Batam yang
telah dianugerahi satu masjid yang sangat luar bia-
sa baik dari segi ukuran maupun keindahannya, yang
tentu saja akan menjadi kebangggaan Indonesia,
yang diberi nama :
MASJID SULTAN MAHMUD
RIAYAT SYAH
Pembangunan masjid ini
sangat sesuai dengan ayat
Al Qur’an di atas, yaitu
merupakan wujud nyata
dari kewajiban kita sesa-
ma muslim untuk saling
mengingatkan, saling
KOMJEN. POL. (PURN.) DRS. SYAFRUDDIN, M.SI
Ketua Harian Dewan Masjid Indonesia
mengajak untuk berbuat kebenaran (haq) dan kesa-
baran.
Pemerintah Republik Indonesia yang selama
ini telah melaksanakan pembangunan infrastruk-
tur sebagai bentuk pelayanan kepada masyrakat
dalam upaya peningkatan perekonomian, juga akan
melakukan pembangunan sumber daya manu-
sia sebagai operator atau pelaksana dari semua
infrastruktur tersebut. Pembangunan masjid ini
diharapkan menjadi sentra utama pembangun-
an sumber daya manusia Indonesia, selanjutnya
di masa yang akan datang secara bertahap akan
menjadi pusat kegiatan ekonomi serta peningkatan
sektor lain. Pada intinya dengan pembangunan mas-
jid ini ada 2 hal utama yang perlu ditingkatkan yaitu
pengembangan fungsi masjid dan meramaikan mas-
jid, serta menjadi tempat pergerakan sosial menjadi
sentra muamalah ma’annas.
Masjid adalah tempat menggandakan pahala
dan menggandakan kebaikan, berbuat kebaikan akan
mendapatkan ganjaran lebih besar bila dilakukan di
masjid. Shalat di rumah hanya diganjar satu kebaikan.
Sedangkan, bersujud di masjid diganjar pahala 27 kali
lipat. Masjid harus menjadi tempat pergerakan sosial,
menjadi sentra muamalah ma›annas. Ketika terjadi
bencana banjir serta bencana alam lainnya di sejumlah
wilayah di tanah air, masjid adalah salah satu tempat
yang digunakan untuk penampungan dan sentra pem-
berian bantuan, dengan memakai segala fasilitas untuk
menolong masyarakat yang ditimpa bencana.
Contoh yang dapat kita ambil dalam hal pengem-
bangan fungsi masjid tersebut juga dapat dilihat di
beberapa negara maju (misal Inggris-kota London)
yaitu dengan meningkatnya jumlah masjid dan mere-
ka dapat meramaikannya. Masyarakat yang masuk ke
dalam masjid serta masyarakat sekitar masjid akan
merasakan pengaruh yang positif, sehingga dari hari
ke hari masjid akan ramai dengan berbagai kegiatan
yang positif. Masjid juga tempat penyelesaian konf-
lik sosial sehingga dapat cepat diselesaikan. Konflik
tidak meluas. Keamanan dan ketertiban menjadi le-
bih terjaga. Konsep ini masih dimatangkan lagi dan
nantinya akan ada aksi nyata, baik berupa pelatihan
maupun penyuluhan.
PANTUN PENUTUP :
ASSALAMUALAIKUM KAMI UCAPKAN
KEPADA MASYARAKAT BATAM YANG HADIR DI SINI
PEMBANGUNAN MANUSIA KITA TINGKATKAN
KITA CANANGKAN MULAI DARI MASJID INI
WASSALAMUALAIKUM
WARAHMATULLAHI WABARAKATUH
 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah
Bismillahir Rahmanir Rahim
A s s a l a m u ’ a l a i k u m Wa r o h m a tu l l a h i
Wabarokatuh
uji syukur kita panjatkan kehadirat Al-
P lah SWT atas terbitnya Buku “Profil
Pembangunan Infrastruktur Kota Bat-
am Tahun 2019” yang berisi tentang
pembangunan infrastruktur dari tahun 2016 s.d
2019 di Kota Batam yang mana utama dari buku
ini Pembangunan Infrastruktur Masjid Agung
Sultan Mahmud Riayat Syah yang merupakan
masjid kebanggaan Warga Kota Batam yang be-
rada di daerah pemukiman Batu Aji yang bisa
menampung jamaah sampai Dua Puluh Lima
Ribu merupakan salah satu aspek pembangun-
an yang sangat penting untuk mempercepat
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat umum-
nya dan masyarakat Batam khususnya wilayah
Kecamatan Batuaji dimana jumlah penduduk-
nya mencapai 127.440 Jiwa (sumber data Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batam
data Penduduk semester 2 Tahun 2018) dise-
bar di beberapa kelurahan antara lain Kelurahan
Tanjung Uncang, Kelurahan Buliang, Kelurahan
Kibing, dan Kelurahan Bukit Tempayan.
Pembangunan Masjid tersebut telah dilak-
H. MUHAMMAD RUDI, SE,MM
WALIKOTA BATAM
3
sanakan sejak tahun 2017 sampai tahun 2019
KATA SAMBUTAN
merupakan Pem­­­ba­­ngun­an dengan sistem Mul-
tiyears hasil Ang­gar­an Penda­pa­t­an dan Belanja
Daerah Kota Ba­tam Tahun 2017 sampai dengan
Tahun Anggaran 2019. Selain untuk fungsi iba-
dah masjid ini juga ke depannya dibuat konsep
wisata religi (wisata keagamaan) di mana kita
akan menjemput wisata-wisata yang datang ke
Kota Batam melalui travel-travel yang ada di Ba­
tam maupun luar Ba­tam akan kita ajak kerjasama
di antaranya salah satu programnya wisatawan
diajak ke Masjid Agung Sultan Riayat Syah, oleh
karena itu Masjid Agung ini juga memegang pe-
ranan sangat pen­ting sebagai salah satu roda
penggerak ekonomi di Kota Batam, mengingat
gerak laju dan pertumbuhan ekonomi di Indone-
sia khususnya Kota Batam tidak dapat dipisahkan
dari ketersediaan Infrastruktur yang memadai
seperti Pembangunan Jalan-jalan utama, Pem-
bangunan jalan-jalan lingkungan dan revitalisasi
Masjid Agung di Ba­tam Center.
Pembangunan Infrastruktur di Kota Batam
sejak tahun 2016 sampai tahun 2019 ini masih
melakukan pembangunan baik di lingkungan
perumahan ataupun pembangunan jalan-jalan
utama dimana tujuan dari pembangunan infra-
struktur tidak lain agar kunjungan wisatawan ke
Kota Batam merasa nyaman dalam wisata di
Kota Batam.
Agar buku “Profil Pembangunan Infrastruk-
tur Kota Batam Tahun 2019” dapat terbit setiap
tahunnya dengan kualitas terbaik, saya mengim-
bau semua pihak untuk membantu dalam
penyusunan yang dilakukan Bagian Infrastruk-
tur Sekretariat Daerah Kota Batam, dengan cara
setiap satuan kerja perangkat daerah memberi-
kan data yang diperlukan. Pemerintah senantiasa
berupaya menyajikan data yang terpercaya untuk
diinformasikan kepada masyarakat dan instansi
yang memerlukan.
Saya sampaikan terima kasih kepada Satu-
an Kerja Perangkat Daerah Sekretariat Daerah
Kota Batam beserta Dinas/Instansi yang telah
memberikan data-data dan dokumentasi yang
merupakan sumber data yang telah membantu
penyusunan buku ini.
Saya berharap buku ini dapat dimanfaatkan
sepenuhnya sebagai sumber data oleh semua
pihak.
Wa s s a l a mu ’ a l a i k u m Wa ra h m a tu l l a h i
Wabarokatuh.
 4 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah
Bismillahi rohmani rohim internasional;
Assalamualaikum warahmatullahi Pelaksanaan even atau kegiatan yang bernuansa
KATA SAMBUTAN

wabarakatuh keagamaan di dalam masjid serta kegiatan budaya

Alhamdulillaahi nasta’iinuhu wa nastaghfiruhu,
Wa na’uudzubillaahi min syuruuri anfusina, Wa
min sayyiaati a’maalina, Man yahdillaahu falaa
mudlillalah,
Wa man yudl lil falaa haadiyalah,
Asyhadu anlaa ilaaha illallahu wahdahu laa
syariikalahu,
Wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa
rosuuluhu laa nabiyya ba’dah
Allahummasholli wa sallim wa baarik’alaa
muhammadin
Wa ‘alaa aalihi wa ashhaabihi ajma’iin, ammaa ba’du
ungguh rahmat dan karunia yang sangat
di lingkungan masjid akan menjadikan areal Masjid
Agung II selalu menjadi pusat keramaian baik dari
masyarakat Batam sendir maupun wisatawan. Se-
lanjutnya hal tersebut diharapkan akan berdampak
positif bagi perekonomian masyarakat sekitar.
Segala hal yang kita lakukan / dibangun terse-
but adalah dalam rangka melaksanakan Visi dan Misi
kota Batam tahun 2016-2021 yang kita rumuskan ber-
sama yaitu :
”Terwujudnya Batam Sebagai Bandar Dunia
Madani Yang Berdaya Saing, Maju, Sejahtera, Dan
Bermartabat”
Semoga dengan usaha dan do’a, segala yang
kita cita-citakan akan tercapai sesuai harapan kita
bersama.

S besar dari Allah subhanahu wata’ala ke-

pada kita semua, khususnya masyarakat
Batam, dengan selesainya pembangun-
an Masjid Agung II yang kita diberi nama :
MASJID SULTAN MAHMUD RIAYAT SYAH
PANTUN PENUTUP :
ANAK MELAYU BERBAJU HITAM
BERJALAN SAMBIL MEMBAWA IKAN
MARI BERSATU DALAM MEMBANGUN BATAM
SUPAYA BATAM MENJADI KOTA YANG KITA IMPIKAN

Yang merupakan Masjid dengan kubah terbesar Akhirul Kalam, Billahi Fii Sabilil Haq
di Indonesia, dengan bentangan mencapai 63 meter. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pembangunan Masjid Agung II ini merupakan
salah satu bukti komitmen pemerintah kota Batam
dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur kota
dengan kualitas terbaik, bahkan dengan kualitas/ le-
vel internasional;
Pembangunan Masjid Agung II juga merupakan
komitmen pemerintah kota Batam dalam melaksana-
kan pembangunan manusia yang bertaqwa kepada
Allah subhanahu wata’ala, sehingga tercipta pemba-
ngunan yang seimbang/ balance dan memiliki nilai
sempurna (lahir dan bathin), serta pengamalan sila
pertama pancasila.
Masjid Agung II berdiri di lahan seluas 41.422
m2 yang menggunakan arsitektur Arab-Turki-Me­
layu dan dapat menampung 25.000 jemaah, serta
memiliki berbagai keistimewaan dan fasilitas leng-
kap, tentu saja memiliki daya tarik bagi siapa saja
untuk mengunjunginya;
Masjid Agung II ini juga diharapkan menjadi sa-
lah satu ikon pariwisata di kota Batam, sehingga H. AMSAKAR ACHMAD, S.Sos., M.Si
akan menjadi tujuan wisata bagi turis lokal maupun WAKIL WALIKOTA BATAM
 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah 5

KATA SAMBUTAN
Bismillahirrahmanirrahim, Sultan Mahmud Riayat Syah ini akan men-
Assalamualaikum warahmatullahi jadi ikon pariwisata religius di Kota Batam.
wabarakatuh, Pembangunan masjid Agung Sultan
Mahmud Riayat Syah merupakan bukti
Alhamdulillahirabbil’alamin, washa- kecintaan Masyarakat Kota Batam kepa-
latu wasalamu ala asrafil ambiyai da Allah SWT, semoga dengan kecintaan
wamursalin, sayyidina wa habibina wa ini, kelak Masyarakat Kota Batam selalu
syafi’ina wamaulana Muhammadin, mendapat perlindungan dari Allah SWT.
wa’alaalihi washahbihi ajmain, Aamiin YRA.
Amma ba’du. Pemerintah Kota Batam menyampai-
kan terima kasih yang sebesar-besarnya
ewujudkan Kota Batam sebagai kepada semua pihak yang terlibat dan
M Bandar Dunia Madani diperlu- berpartisipasi dalam terlaksananya pem-
kan kekompakan, kebersamaan bangunan masjid Agung Sultan Mahmud
dan semangat yang tinggi dari seluruh Riayat Syah.
masyarakat Kota Batam. Salah satu upaya
yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Wabillahi taufik walhidayah.
Batam untuk mewujudkannya dengan Wassalamulaikum warahmatullahi
pembangunan Masjid terbesar se Sumat- wabarakatuh
era yang diberi nama Masjid Agung Sultan
Mahmud Riayat Syah. Terima Kasih
Masjid Agung Sultan Mahmud Riayat
Syah dibangun di atas lahan seluas 4,2
Ha dengan luas bangunan 57.114 me-
ter persegi berkapasitas tampung 25.000
jemaah. Masjid ini memiliki 4 kubah dan 1
kubah utama yang terbesar di Indonesia
berukuran 63x63 m dan payung membran
seperti di Masjid Nabawi Madinah yang
bisa terbuka dan tertutup berukuran 25x25
m serta memiliki satu menara utama se-
tinggi 99 meter yang bermakna filosofis 99
nama baik Allah atau Asmaul Husna. Pada
menara tersebut terdapat 21 lantai dan
disediakan tempat untuk melihat sekeliling
H. Jefridin, M.Pd
SEKRETARIS DAERAH KOTA BATAM
Kota Batam pada lantai 16. Masjid Agung
6 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah

DARI PELETAKAN BATU PERTAMA

30 APRIL 2017 AGUSTUS 2017 JUNI 2018
Walikota Batam melakukan PT Adhi Karya sebagai Pembangunan
peletakan batu pertama pelaksana pembangunan mencapai 33 persen.
pembangunan Masjid Sultan mulai melakukan pembangun Mulai pengerjaan
Mahmud Riayat Syah. masjid. beton dan
konstruksi.
 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah 7

HINGGA PERESMIAN MASJID

MEI 2019 JULI 2019 20 SEPTEMBER 2019
Pemasangan Pembangunan Peresmian Masjid Sultan Mahmud Riayat
delapan membran sudah mencapai 85 Syah oleh Ketua Dewan Masjid Indonesia
selesai. persen. (DMI) HM Jusuf Kalla.
8 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah
HIKAYAT SULTAN
MAHMUD RIAYAT SYAH
ultan Mahmud Riayat Syah atau
S dikenal juga dengan nama Sultan
Mahmud Syah III dilantik menjadi
sultan di usia yang sangat belia. Saat itu, masih
berusia dua tahun di tahun 1761 Masehi.
Ia merupakan tokoh yang sangat dise-
gani di tanah Melayu terutama di Kepri. Sultan
Mahmud Riayat Syah adalah pemimpin Kes-
ultanan Riau-Lingga-Johor-Pahang. Kisah
kepahlawanannya yang begitu tersohor adalah
perlawanannya terhadap pasukan Belanda di
Tanjungpinang.
Dalam buku Sultan Mahmud Riayat Syah:
Berhijrah ke Lingga demi Kelangsungan Perjuan-
gan, karangan Abdul Malik, Abdul Malik, Dosen
Universitas Maritim Raja Ali Haji (Umrah), men-
gutip cerita E.Netscher, residen Belanda di Riau
(1861-1870) dalam bukunya De Nederlanders in
Djohor en Siak 1602 tot 1865, Sultan Mahmud
Riayat Syah melakukan penyerangan tahun 1787.
Kala itu tanggal 13 Mei 1787, pasukan Sultan
Mahmud Riayat Syah menyusup ke selatan Ter-
usan Riau melalui Penyengat dan Senggarang.
Saat malam tiba, pasukan Sultan mulai terlihat
dari benteng kecil di bukit. Tidak lama kemudian
pasukan Sultan maju dari arah gunung merapat
ke pencalang atau kapal besar yang mengangkut
barang dagangan sehingga pertempuran dahsyat
terjadi. Akibat dari serangan itu banyak pasukan
Belanda yang melarikan diri. Bahkan, seorang
residen Belanda di Tanjungpinang kala itu, David
Ruhde, melarikan diri ke Malaka.
Mengetahui armadanya dibuat tidak
berdaya, Belanda kembali menyerang Tan-
jungpinang dengan angkatan perang yang
lebih banyak di bawah pimpinan Pieter Jacob
van Braam. Namun sekali lagi, Belanda harus
pulang dengan tangan kosong. Hal ini lantaran
pasukan Belanda tidak menemui Sultan beser-
ta rakyatnya di pusat kesultanan di Pulau Bintan.
Sultan Mahmud sudah tahu rencana Belan-
da untuk menyerang balik. Karena itu, Sultan
memindahkan pusat kesultanan ke Daik, Ling-
ga. Sultan membawa rakyatnya dengan 200
perahu ke Lingga, ada yang ke Pahang, Bu-
lang, Trengganu, Kalimantan dan kawasan lain
di bawah kekusaaan Sultan Mahmud Riayat
Syah. Taktik ini sengaja Sultan pilih untuk men-
gantisipasi jika satu kawasan diserang, maka
tentara dan rakyat dari kawasan lain akan
menyerbu musuh secara bersama-sama.
Dengan perpindahannya ke Lingga, Sultan
menjadi penghalang besar bagi perdagangan Be-
landa di Selat Malaka sehingga Kejayaan Belanda
di Malaka pun runtuh. Pada 1795 Inggris meng-
akui kedaulatan penuh Sultan Mahmud Riayat
Syah. Pengakuan itu akhirnya diikuti oleh Belanda.
9 November 2017, Presiden Joko Widodo
menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional
kepada Sultan Mahmud Riayat Syah.
 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah 9

1760
Lahir Agustus 1760 di Dalam
Istana Hulu Sungai Carang
dengan nama kecil Mahmud.
1761
Naik tahta sebagai sultan
ke-15 menggantikan ayahnya
Tengku Abdul Jalil bin Sultan
Sulaiman Badrul Alamsyah.
1782
Bersama Raja Haji
memimpin perang Riau I
melawan Belanda.
6 Januari 1784
29 Mei 1795
Gubernur VOC Belanda di
Batavia mengakui kedaulatan
Kesultanan Riau-Lingga-
Johor-Pahang di bawah
pimpinan Sultan Mahmud
Riayat Syah. Disusul Inggris
juga mengakui kedaulatan
Sultan Mahmud Riayat Syah.
5 Januari 1811
Melawan ekspansi Belanda
ke Sumatera Timur, Sumatera
Selatan, dan Bangka Belitung.
2 Januari 1812
Wafat di Daik Lingga dan
dimakamkan di lingkungan
Masjid Jami’ Sultan Lingga.
9 November 2017
Mendapat gelar
pahlawan nasional.

Sumber: Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 115/TK/Tahun 2017 tentang

Meluluhlantakkan
armada perang Belanda
di Tanjungpinang.

18 Juni 1784
Menyerang Belanda di Malaka.

13 Mei 1787
Menyerang benteng Belanda
di Tanjungpinang.
Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional

24 Juli 1787
Memindahkan ibukota kerajaan
dari Hulu Riau ke Daik Lingga.

1788-1793
Memerangi Belanda dengan
cara gerilya laut.
10 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah
SEBUAH KEBIJAKAN
BERSEJARAH
eberadaan Masjid Agung Mahmud
K Riayat Syah di Batam (insyaallah
akan diresmikan September 2019 ini)
adalah sebuah peristiwa bersejarah. Paling tidak
ada tiga hal penting yang patut dicatat.
Pertama, keputusan memberi nama masjid
agung itu dengan mengabadikan nama Mahmud
Riayat Syah, sultan kerajaan Melayu Lingga,
Riau, Johor, dan Pahang yang pertama (1761-
1812) itu adalah sebuah keputusan yang berani.
Kalau nama Mahmud Riayat Syah itu dia-
badikan di masjid yang ada di Daik, Lingga, tentu
tidak begitu istimewa karena memang di sanalah
Mahmud Riayat Syah bertahta sejak tahun 1787
sampai wafat 1812.
Begitu juga kalau diabadikan pada mesjid
raya di Tanjungpinang, ibukota Provinsi Kepri, ka-
rena Mahmud Riayat Syah pernah menetap dan
beristana di Tanjungpinang (di Ulu Riau) selama
36 tahun sebelum pindah ke Daik. Tapi mengab-
adikan nama Mahmud Riayat Syah itu di Batam,
di sebuah kota metropolis dan multi etnis itu, ten-
tulah memerlukan kelapangan dada dan toleransi
yang besar dari berbagai pihak untuk menerima
sosok Sultan Melayu itu sebagai jenama untuk fa-
silitas umum yang dibiayai oleh negara.
Memang Pulau Batam itu dahulunya me-
rupakan bahagian dari wilayah kekuasaan
Kerajaan Lingga, Riau, Johor dan Pahang.
Memang Mahmud Riayat Syah adalah pahlawan
nasional, milik bangsa Indonesia, yang namanya
layak diabadikan. Tetapi dia adalah sosok Mel-
ayu yang secara kultural terkadang sulit diterima
di negeri ini, karena Melayu pada hari ini dalam
peta etnik di Indonesia hanyalah sebuah suku.
RIDA K LIAMSI
Budayawan Melayu
Bahkan di Batam belum tentu adalah suku ma-
yoritas. Hanya sejarah dan kesadaran budayalah
yang mengakui keberadaan Batam sebagai
sebuah Negeri Melayu.
Kecuali itu, sekarang ini semakin langka
masjid-masjid yang diberi nama dengan nama
sosok sejarah. Kebanyakan memilih nama isla-
mi yang menandai keberadaan peran dan fungsi
masjid sebagai pusat ibadah umat Islam.
Masjid Raya yang indah di atas bukit Dompak
di Tanjungpinang, ibukota Kepri itu diberinama
Nur Illahi. Karena itulah keputusan menamakan
masjid agung Batam itu sebagai Masjid Mahmud
Riayat Syah sungguh keputusan yang berseja-
rah dan akan terus diingat dan dicatat dalam
buku buku pelajaran di sekolah-sekolah.
Kedua, keberadaan Masjid Mahmud Riayat
Syah itu adalah sebuah warisan kebudayaan
dan menandai kebangkitan tamaddun Melayu
Islam. Nilai historikalnya kelak suatu hari akan
sama dengan keberadaan masjid Penyengat
Indera Sakti yang fenomenal itu. Masjid yang
tercatat dalam sejarah sebagai masjid yang unik
 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah
karena dibangun dengan menggunakan putih
telur sebagai campuran semen dan nilai simbo-
lik yang islami pada menaranya.
Masjid itu merupakan warisan kebudayaan
Melayu Islam yang tak ternilai besar sumbang-
annya bagi kejayaan sejarah kerajaan Melayu
Riau Lingga, meski masjid itu mulanya dibangun
oleh Raja Abdurrahman, Yang Dipertuan Muda
Riau Lingga ke-7 yang berdarah Bugis dan dilan-
jutkan oleh adiknya Raja Ali, YDM ke delapan.
Sekarang ini di negeri yang mengaku se-
bagai jantung negeri Melayu ini sudah jarang
ada warisan sejarah dan budaya yang bernu-
ansa Melayu, meski para pemimpin puncaknya
adalah sosok Melayu atau yang merasa seorang
Melayu.
Apalagi misalnya memang belum ada ciri-ciri
khas yang bernuansa Melayu pada bangunan-
bangunan yang ada. Lihatlah kompleks kantor
pusat pemerintahan Provinsi Kepri. Dari udara
terlihat sebagai gedung yang moderen.
Agak berbeda misalnya dengan Propinsi
Riau yang masih mengekalkan selembayung
sebagai ciri khasnya. Kononnya, Perda tentang
bangunan berciri khas Melayu itu sedang diper-
debatkan di DPRD Kepri.
Ketiga, Masjid Raya Mahmud Riayat Syah
yang dibangun dengan biaya yang cukup be-
sar itu, menandai adanya kemauan politik yang
keras dari penguasanya, dalam hal ini wali kota
Batam, untuk menjadikan masjid sebagai waris-
an kebudayaan, serta adanya kesungguhan dari
seorang pemimpin Melayu yang visioner.
Sebab hanya bangsa yang besarlah yang
akan menghasilkan kebudayaan yang besar dan
bernilai sejarah dan menjadi tamaddun sebuah
bangsa. Tamaddun besar itu lahir dari bangsa
atau kaum yang memiliki kekuasaan dan berke-
mampuan secara ekonomi.
Dalam hal ini, wali kota Batam telah menun-
11
jukkan kapasitasnya sebagai seorang pemimpin
yang tangguh, visioner, dan bijak. Sosok pe-
mimpin Melayu yang pada masa ini semakin
sulit dicari.
Saya tidak mempersoalkan seberapa besar
ciri khas kebudayaan Melayu dan Islam yang
dipakai sebagai ornamen di masjid ini, karena
itu bukan hal yang sangat esensial. Keberanian
membuat keputusan dengan memandang jauh
ke depan akan manfaat dan faedah hasil kepu-
tusan itu bagi rakyatnya, bagi kaumnya itulah
yang lebih penting.
Keputusan yang bersejarah itu lahir dari niat
dan kesadaran akan kekuatan yang dimiliki.
Itulah filosofi bangsa Melayu sejak dahulu
kala. Lihatlah betapa bersejarahnya keputusan
Sultan Mahmud I (Sultan Melaka terakhir alias
Marhum di Kampar) yang membuat undang-un-
dang pelayaran di era kerajaan Melaka dulunya,
di mana undang-undang itu dipakai di seantero
dunia pelayaran di kawasan nusantara ini dan
menjadi sumber dan referensi bagi negeri negeri
lain dalam menyusun undang undang kemari-
timan mereka.
Keberadaan Masjid Agung Mahmud Riayat
Syah itu juga sekaligus mengukuhkan visi dan
misi Kepri sebagai Bunda Tanah Melayu di mana
keberadaan masjid agung itu menjadi penanda
bagaimana negeri yang pernah menjadi salah
satu pusat imperium Melayu itu menegakkan
pancang penanda, panji kebesaran, serta upaya
untuk mengekalkan suara keberadaan budaya
Melayu ini di tengah pertembungan berbagai bu-
daya lain.
Shabas! Karena kehadiran masjid agung
Mahmud Riayat Syah ini lahir di era Walikota
Batam Muhammad Rudi, yang di komunitas Me-
layu akrab dipanggil Bang Ruddy itu, maka tabik
dan tahniah lah Datuk Ruddy. Semoga memba-
wa barokah bagi kita semua. Sekali lagi: Shabas!
12 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah

DENAH LANTAI BASEMENT

 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah
MASJID TERBESAR
SE-SUMATERA
asjid Sultan Mahmud Riayat
M Syah merupakan masjid ter-
besar di Kepulauan Riau dan
se-Sumatera. Berdiri di atas lahan se-
luas 41.422 meter persegi atau lebih
kurang 4 hektare, masjid ini dibangun
oleh kontraktor berpengalaman, PT
Adhi Karya dengan konsultan penga-
was PT Yodya Karya.
Sebagai masjid terbesar di Suma-
tera, Masjid Sultan Mahmud Riayat
Syah memiliki fasilitas yang leng-
kap. Mulai bangunan utama salat,
ruang-ruang kajian, ruang takmir
dan pengurus masjid, fasilitas bersu-
ci, lahan dan lainnya. Masjid ini juga
dilengkapi fasilitas parkir yang mampu
13
menampung ribuan kendaraan.
Masjid Sultan Mahmud Riayat
Syah juga menjadi satu-satunya mas-
jid di Kepri yang memiliki menara
pandang setinggi 99 meter. Menara
ini terbuka untuk publik yang ingin me-
lihat Batam dari ketinggian, bahkan
bisa melihat negeri tetangga seperti
Singapura.
Masjid ini juga memiliki bentang
kubah terbesar di Indonesia yakni se-
lebar 63 meter yang menutup ruang
utama salat. Dilengkapi dengan dela-
pan payung membran seperti Masjid
Nabawi dan koridor-koridor di sekeliling
ruang utama salat, masjid ini mampu
menampung hingga 25.000 jemaah.
14 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah

Luas Bangunan Kontraktor

57.114 m2 PT ADHI KARYA Daya Tampung

25.000
Luas Lahan Konsultan Pengawas
JEMAAH
41.422 m2 PT yodya KARYA

MENARA
99 METER
Masjid Sultan
Mahmud Riayat
Syah memiliki
menara setinggi
99 meter.
 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah 15

Peletakan Batu
Pertama
7 APRIL 2017
Arsitektur
Kubah
PERPADUAN terbesar
Salat Jumat Perdana ARAB- Memiliki Bentang
20 SEPTEMBER TURKI-MELAYU 63 Meter
2019
16 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah

PELETAKAN BATU PERTAMA

eletakan batu pertama pembangunan Masjid
P Sultan Mahmud Riayat Syah dimulai pada 30
April 2017. Adalah Walikota Batam Muham-
mad Rudi yang meletakkan batu pertama dan dihadiri
ribuan warga Batam.
Ide untuk membangun Masjid Agung Batam II di
kawasan Batuaji memang berasal dari sang walikota.
Ia tersentuh hatinya saat melihat banyak buruh yang
bekerja di galangan-galangan kapal tak sempat salat
Jumat karena lokasi masjid terdekat jauh dari tempat
mereka bekerja. Maka ia pun tergerak dan membangun
Masjid Agung Batam II ini.
Peletakan batu pertama Masjid Agung Batam II
juga diisi dengan zikir yang dipimpin almarhum Ustaz
Arifin Ilham dari Majelis Zikir Az-Zikra. Peletakan batu
pertama tersebut juga sekaligus disatukan dengan aca-
ra peringatan Isra’ Mi’raj.
Ustaz Arifin Ilham mengatakan masjid adalah ru-
mah Allah. Masjid adalah rumah Rasulullah, rumahnya
para malaikat. “Masjid juga rumah anak yatim, rumah
dhuafa, markas jihad, markas perjuangan. Mari kita
berdoa agar masjid yang dibangun diberkahi Allah,”
ujarnya saat itu, mengajak masyarakat yang hadir ikut
berdoa.
 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah 17

KUBAH TERBESAR
DI INDONESIA
asjid Sultan Mahmud Riayat Syah memiliki
M sembilan kubah yang terdiri dari satu kubah
utama,empat kubah gendong, dan empat
kubah kecil. Kubah utama berukuran 63x63 meter,
merupakan kubah masjid terbesar di Indonesia.
Kubah utama yang besar ini menutupi ruang salat
utama dengan bentang yang sama, 63 meter. Kubah
ini terlihat serasi dengan bagian utama masjid yang
dibangun tanpa kolom, dengan konstruksi space
frame.
Kubah utama ini dirakit dengan bahan baja anti
karat yang tahan lama. Kubah juga dilapisi membran
antibocor yang kedap air. Meskipun hujan lebat diser-
tai angin kencang, air tak akan bisa masuk melalui
kubah.
18 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah

9 KUBAH
Masjid Sultan Mahmud
Riayat Syah memiliki 9
kubah yang terdiri dari
satu kubah utama, empat
kubah gendong, dan
empat kubah kecil.
KEDAP
AIR
Penutup atap kubah berbahan
enamel yang memiliki lapis
kedua berbahan zincalume yang
kedap air. Air hujan tak akan
bisa menembus kubah Masjid
Sultan Mahmud Riayat Syah.
 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah 19

UKURAN
TEBESAR KUBAH
DI INDONESIA KUBAH UTAMA:
46,42 meter
Masjid Sultan Mahmud
Riayat Syah memiliki KUBAH GENDONG:
kubah terbesar di 13,5 meter
Indonesia
KUBAH KECIL:
10,64 meter
20 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah
 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah 21

DATA TEKNIS
MASJID
SULTAN MAHMUD
RIAYAT SYAH

Pemilik Pekerjaan Pelaksana Pekerjaan

Pemko Batam melalui PT. Adhi Karya
Dinas Cipta Karya dan (Persero) Tbk
Tata Ruang Kota Batam

Manajemen Kontruksi Sumber Dana Waktu Pelaksanaan

PT. Yodya Karya APBD KOTA BATAM 837 Hari Kalender
(Persero) (Multi Years 2017-2019)
P1 P2
Rp260.852.456.000,-

2017 2018 2019

30 Nov 29 mei
2019 2020
15% 40% 45%
22 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah
DESTINASI
WISATA RELIGI
ementerian Pariwisata mulai serius
K menggarap wisata religi berbasis
masjid. Masjid-masjid terkenal di
Indonesia pun sudah menyiapkan diri untuk
menjadi tujuan wisata religi ini. Begitu juga
dengan Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah
Batam ini, sejak awal perencanaan sudah di-
gadang-gadang sebagai tujuan wisata religi
di Kepri.
Apalagi sejak dulu Batam merupakan
pintu masuk wisatawan mancanegara ke
Indonesia. Ada jutaan turis baik wisatawan
mancanegara maupun wisatawan nusantara
yang tiap tahun berkunjung ke Batam. Ditam-
bah lagi dengan target 2,4 juta kunjungan
wisatawan mancanegara tahun 2019 ini, Mas-
jid Sultan Mahmud bakal jadi tujuan wisata
religi utama di Batam. Ada tiga standar yang
harus dipenuhi untuk menjadi tujuan wisa-
ta religi berbasis masjid. Yakni standar fisik,
pelayanan, dan manajemen masjid. Masjid
Sultan Mahmud Riayat Syah memenuhi tiga
syarat standar tersebut.
Dari sisi fisik dan daya tarik, Masjid Sul-
tan Mahmud Riayat Syah merupakan masjid
terbesar se-Sumatera, bahkan nomor 4
se-Indonesia. Fakta ini merupakan daya tarik
utama yang akan mendatangkan wisatawan
berkunjung ke masjid ini.
Dari sisi fasilitas dan pelayanan, wisata-
wan yang berkunjung ke masjid ini dijamin
akan mendapatkan pelayanan prima. Di se-
keliling masjid juga sudah berdiri hotel dan
restoran-restoran bersertifikat halal.
Akses menuju masjid juga mulus. Pemko
Batam giat membangun infrastruktur, mele-
barkan jalan-jalan raya yang memudahkan
akses wisatawan menuju masjid.
JUMLAH
KUNJUNGAN
WISMAN KE BATAM
2015 1.514.119
2016 1.297.616
2017 1.507.213
2018 1.887.244
2019 2,4 Juta (Target)
Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah 23

MENARA
SETINGGI
99 METER
asjid Sultan Mahmud Riayat
M Syah memiliki menara seting-
gi 99 meter. Menara utama di
Masjid Agung Batam II ini merupakan
menara masjid tertinggi, tak hanya di
Batam dan Kepulauan Riau, tapi juga
di Sumatera.
Ketinggian menara 99 meter pu-
nya arti filosofis 99 asmaul husna, 99
nama baik milik Allah SWT. Keberadaan
menara 99 meter ini diharapkan bisa
mengingatkan jamaah akan kebesaran
dan kekuasaan Allah SWT.
Tak sekadar simbol, menara Mas-
jid Sultan Mahmud Riayat Syah juga
bisa digunakan jamaah dan warga
Batam melihat Batam dari keting-
gian. Menara ini memiliki 21 lantai
dan dilengkapi lift untuk mengan-
tar jamaah naik ke atas. Tepatnya
di lantai 15, jamaah dan warga
Batam bisa memanfaatkan fa-
silitas teropong yang memang
disiapkan untuk melihat Batam
dan negara tetangga Singapura
dari ketinggian.
Selain menara utama se-
tinggi 99 meter tersebut, Masjid
Sultan Mahmud Riayat Syah
juga dilengkapi dengan lima
menara kecil lain yang berada
di sekeliling masjid.
24 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah

ASMAUL
HUSNA
Tinggi menara 99
meter memiliki
makna filosofis 99
asmaul husna, 99
nama baik milik
Allah SWT.

MENARA
PANDANG
Menara Masjid Sultan
Mahmud Riayat
Syah memiliki satu
menara pandang yang
terbuka untuk publik.
Menara pandang ini
bisa diakses di lantai
15 dan lantai 5. Dari
lantai ini, warga
bisa melihat Batam
dan negeri tetangga
Singapura dari
ketinggian.

6M
 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah 25

Menara Utama

99 METER

Menara Pandang I

64,5 METER Lantai 15

Menara Pandang II

24,5 METER Lantai 15

MENARA Kapasitas
Selain satu
Menara
menara utama, Pandang
Masjid Sultan
Mahmud Riayat
Syah juga
memiliki 5
menara kecil
30 orang
yang berada
di sekeliling
masjid.
26 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah

DENAH LANTAI DASAR

 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah
RUANG SALAT UTAMA
TAMPUNG 5.555 JEMAAH
asjid Sultan Mahmud Riayat Syah
M mampu menampung 24.536
jemaah yang terbagi di ruang salat
utama, koridor dan area extended masjid
yang dipayung membran-membran. Di ruang
salat utama, jemaah yang bisa ditampung
adalah sebanyak 5.555 jemaah.
Ruang salat utama Masjid Sultan Mahmud
Riayat Syah ini dibangun tanpa kolom atau
tiang. Tujuannya adalah membuat nyaman
jemaah yang salat di ruang ini karena tak
terhalang oleh tiang-tiang yang biasanya me-
27
misahkan mereka dengan jemaah lain.
Memiliki luas 4.000 meter persegi, ruang
salat utama ditutupi oleh kubah utama yang
memiliki bentang 63 meter. Tinggi plafon
37,98 meter membuat sirkulasi udara di ruan-
gan ini dijamin lancar. Ada pendingin ruangan
yang akan menambah nyaman jemaah yang
sedang beribadah.
Dinding mihrab akan dilapisi ornamen
dan tulisan asmaul husna berwarna emas
yang akan menambah indah ruangan salat
utama.
28 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah
 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah 29

MENAMPUNG LUAS RUANG

5.555 JEMAAH SALAT UTAMA:
Ruang salat utama Masjid

4.000 m²
Sultan Mahmud Riayat Syah
ini sanggup menampung
5.555 jemaah.

TINGGI TINGGI
PLAFON KUBAH

37,98 m 41 m
30 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah
KOLAM MONUMENTAL
asjid Sultan Mahmud Riayat
M Syah dilengkapi dengan kolam
monumental. Kolam ini berupa
kolam dengan air yang jatuh meram-
bat di dinding dan tulisan Masjid Sultan
Mahmud Riayat Syah di dindingnya.
Disebut monumental karena di depan
kolam ada prasasti peresmian masjid
yang ditandatangani oleh Wakil Presiden
Jusuf Kalla yang juga merupakan Ketua
TITIK SELFIE
Kolam Monumental ini akan
menjadi titik spot selfie
jemaah atau wisatawan yang
berkunjung ke Masjid Sultan
Mahmud Riayat Syah.
Dewan Masjid Indonesia (DMI).
Kolam monumental ini dihiasi lam-
pu-lampu yang mempercantik suasana
kolam. Lokasinya di bagian samping
masjid, dekat area lift untuk naik ke me-
nara. Selain menara pandang, kolam
monumental merupakan menjadi titik
selfie pengunjung yang ingin mengab-
adikan kunjungannya ke masjid terbesar
di Sumatera ini.
prasasti
Di kolam monumental ini
ada prasasti peresmian
masjid yang ditekan
Wakil Presiden Jusuf
Kalla.
 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah 31

MEMBRAN TERBESAR
Membran di Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah ini termasuk terbesar di
Indonesia, bahkan mengalahkan ukuran membran di Masjid Nabawi Madinah.
32 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah
MENGADOPSI MASJID NABAWI
asjid Sultan Mahmud Riayat Syah
M menggunakan membran atau penu-
tup pelataran masjid, mengadopsi
Masjid Nabawi di Madinah. Tak sekadar men-
gadopsi, membran di Masjid Sultan Mahmud
Riayat Syah lebih besar dibandingkan membran
di Masjid Nabawi, bahkan bisa dibilang terbe-
sar di dunia.
Jumlah membran yang dipasang se-
banyak delapan buah. Satu membran
berukuran 25x25 meter atau menutupi pe-
lataran masjid seluas 5.000 meter persegi.
Payung membran ini berkualitas terbaik di
dunia, didatangkan langsung dari Jerman.
Konstruksi penopang membran terbuat dari
baja kokoh yang anti karat. Ada lubang di bagian
tengah membran sebagai tempat pembuangan
air hujan. Jamaah pun dijamin tetap nyaman
saat beribadah karena tinggi membran menja-
min sirkulasi udara berjalan dengan lancar.
 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah 33

8 MEMBRAN
UKURAN 25X25 meter menutupi area extended seluas
5.832 meter persegi.

8.100 JEMAAH
Area extended masjid yang ditutup 8 payung membran
bisa menampung 8.100 jemaah.

DIDATANGKAN DARI JERMAN

Payung-payung membran yang dipasang di Masjid Sultan Mahmud Riayat
Syah ini didatangkan langsung dari Jerman. Lebih besar dari membran
Masjid Nabawi Madinah.
34 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah

RUANG KAJIAN
DAN KORIDOR
asjid Sultan Mahmud Riayatsyah memiliki kori-
M dor-koridor yang bisa digunakan jemaah untuk
menjalankan ibadah atau diskusi ringan. Koridor
ini lokasinya di lantai dasar dan di lantai 1 masjid.
Di lantai dasar, ada dua koridor yakni di bagian depan
dan bagian belakang. Di bagian depan berukuran 2.087
meter persegi, memiliki kapasitas yang sanggup menam-
pung 2.898 jemaah. Sedangkan di bagian belakang bisa
memuat 5.085 jemaah. Sementara di koridor lantai 1, bisa
memuat 2.898 jemaah.
Fasilitas lain selain ruang salat adalah ruang-ruang
takmir masjid, imam, dan ruang very-very important per-
son (VVIP) untuk tamu-tamu khusus yang berada di lantai
dasar. Sementara di lantai 1, Masjid Sultan menyediakan
10 ruang kajian atau ruang kelas yang bisa digunakan
jemaah atau warga untuk pengajian atau kuliah.
 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah 35

KORIDOR
LANTAI DASAR:
BAGIAN DEPAN:
2.898 JEMAAH
RUANGAN
BAGIAN BELAKANG:
LANTAI DASAR: 5.085 JEMAAH
RUANG VVIP, RUANG
IMAM, RUANG TAKMIR DAN LANTAI I:
PENGURUS 2.898 JEMAAH

LANTAI I:
RUANG KELAS
(10 RUANGAN)
36 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah
RAMAH LINGKUNGAN
asjid Sultan Mahmud Riayat
M Syah ini dibangun dengan kon-
sep eco-masjid atau masjid ramah
lingkungan. Masjid dengan konsep peduli
lingkungan ini sesuai dengan gagasan Maje-
lis Ulama Indonesia (MUI) dan Dewan Masjid
Indonesia (DMI).
Ini juga selaras dengan keinginan Wa-
likota Batam Muhammad Rudi agar air yang
digunakan di masjid Sultan Mahmud Riayat
Syah bisa digunakan kembali, misalnya un-
tuk menyiram bunga dan kebutuhan lain di
sekitar masjid. Konsep ini juga sesuai dengan
peran masjid sebagai basis pembangun-
an masyarakat madani. Masjid bukan hanya
semata-mata dijadikan sarana ibadah ritual
(mahdhah), melainkan ia menjadi sarana dan
MENGOLAH AIR
HUJAN
Masjid Sultan Mahmud
Riayat Syah mengolah
air hujan yang jatuh
untuk digunakan kembali
menyiram tanaman di area
dan sekitar masjid.
sekaligus kekuatan dalam membangun dan
menanamkan nilai-nilai kebaikan dan pem-
baharuan kehidupan umat, baik sekarang
ataupun masa mendatang.
Memakmurkan masjid tidak hanya dengan
ceramah. Perlu aksi nyata untuk membangun
kemandirian umat dalam menghadapi anca-
man kelangkaan air dan energi. Dan inilah
yang akan dilakukan dalam pengelolaan Mas-
jid Sultan Mahmud Riayat Syah nanti.
Keberhasilan menciptakan kehidupan
yang ramah lingkungan ini merupakan penjel-
maan dari hati bersih dan pikiran jernih umat
beragama dan merupakan titik-tolak upaya
menciptakan negeri yang asri, nyaman,
aman sentosa: baldatun thoyyibatun wa rob-
bun ghafur.
10 KUBIK AIR
Air hujan yang jatuh melalui
membran-membran di area
extended masjid akan mengalir
ke penampungan berkapasitas
10 kubik. Air inilah yang akan
digunakan untuk menyiram
tanaman dan kebutuhan lain, di
luar kebutuhan bersuci
jemaah.
 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah
TEMPAT WUDHU
YANG REPRESENTATIF
erwudhu merupakan bagian pa-
B ling penting sebelum jamaah
melaksanakan salat. Karena itu,
fasilitas berwudhu harus tersedia seba-
nyak dan senyaman mungkin untuk para
jamaah. Tak hanya sekadar memperha-
tikan fungsinya sebagai tempat bersuci,
tapi estetika tempat wudhu juga jadi per-
hatian di Masjid Sultan Mahmud Riayat
Syah ini.
Begitu juga kaidah wudhu seperti
yang telah disyari’atkan dalam ajaran aga-
ma Islam, seperti memudahkan jamaah
mengambil air wudhu dan jarak antar kran,
jadi perhatian utama. Untuk jarak antar
kran, fasilitas berwudhu di Masjid Sultan
TEMPAT WUDHU
Lantai Dasar
Pria Wanita
30 unit 30 unit
Lantai Basement
Pria Wanita
89 unit 89 unit
37
Mahmud Riayat Syah berjarak 1,2 meter.
Jarak antar kran sengaja dibuat lebar agar
air wudhu yang digunakan seorang ja-
maah tak memercik ke jamaah lain.
Fasilitas berwudhu di Masjid Sultan
Mahmud Riayat Syah disediakan di bagian
samping masjid dan di bagain basement
masjid. Kran wudhu yang disediakan jum-
lahnya ratusan, menyesuaikan dengan
kapasitas masjid yang sanggup menam-
pung 25.000 jamaah.
Selain tempat wudhu, juga dilengkapi
toilet yang nyaman. Tak hanya nyaman un-
tuk para jamaah biasa, tapi juga untuk para
penyandang disabilitas. Lokasinya di sam-
ping dan basement masjid, di bagian bawah.
TOILET
Lantai Dasar
Pria Wanita
5 unit 5 unit
Lantai Basement
Pria Wanita
13 unit 13 unit
38 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah

kapasitas parkir
BASEMENT HALAMAN

308 unit 331 unit 3 unit 4 unit

 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah
BASEMENT DAN TEMPAT
PARKIR YANG LUAS
asement atau lantai bawah Mas-
B jid Sultan Mahmud Riayat Syah
sangat luas. Untuk tahap per-
tama, basement ini difungsikan untuk
tempat parkir, toilet, dan tempat wudhu
para jemaah.
Basement Masjid Sultan Mahmud
Riayat Syah ini sanggup menampung
308 mobil dan 331 sepeda motor. Area
parkir ditata sedemikian rupa dengan
marka-marka parkir untuk memudahkan
pengunjung. Toilet dan tempat wudhu di
basement ini juga dibuat senyaman mung-
kin untuk pengunjung.
Ke depan, basement akan dilengka-
39
pi dengan cafetaria dan tempat penitipan
sepatu. Sehingga nantinya pengunjung
tak perlu takut kehilangan sepatu dan bisa
beribadah dengan khusu’.
Selain di basement, Masjid Sultan
Mahmud Riayat Syah juga menyediakan
lahan parkir di halaman masjid. Fasi­
litas parkir ini penting karena saat ini
rumah-rumah ibadah sudah menjadi
destinasi wisata religi yang banyak dikun-
jungi tak hanya oleh para jemaah, tapi juga
wisatawan baik nusantara maupun man-
canegara.
40 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah

KATA tokoh
Mendengar hikayat di malam hari
Syair mendayu mengingat kenang
Mahmud Riayat Syah gelar diberi
Sultan Melayu sangat terbilang
 
Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam Provinsi Kepulauan
Riau sangat berterima kasih dan memberi apresiasi teramat tinggi
atas diabadikannya nama Sultan kebanggaan masyarakat Me-
layu menjadi nama masjid kebanggaan Kota Batam yang terbesar
se-Sumatera.
Keberadaan Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah sangat men-
dukung dalam upaya mewujudkan Batam sebagai Bandar Dunia
yang Madani. Di Batam berhimpun kaum pendatang (muhajirin)
dan tempatan (ansyor) yang disatukan dalam sema­ngat Islam, se-
Dato’ Sri Setia Amanah bagaimana Kota Madinah di zaman Rasulullah. Berbaurnya kaum
Drs. H. NYAT KADIR pendatang dan tempatan dalam ikatan agama Islam akan sema-
Ketua LAM Batam kin mengukuhkan Batam sebagai Bandar Dunia yang Madani.

Terima Pembangunan
kasih dan Masjid Sultan
penghargaan Mahmud Riayat
yang setinggi- Syah yang
tingginya merupakan
disampaikan masjid terbesar
kepada Bapak di Sumatera
Walikota Batam ini merupakan
H. Muhammad bukti bahwa
Rudi, S.E.,M.M., pembangunan
Tokoh Agama, spritual
Tokoh di Batam
H. ZULKARNAIN, Masyarakat KH USMAN AHMAD mendapatkan
S.Ag., M.H. Kota Batam Ketua MUI Kota Batam tempat yang
Ka. Kankemenag Kota Batam yang telah mulia.
ikut serta Walikota
berpartisipasi terwujudnya masjid Sultan Mahmud Batam tak hanya fokus membangun infrastruktur
Riayatsyah, masjid besar kebanggaan Masyarakat seperti jalan dan hal-hal umum lainnya, tapi juga
Kepulauan Riau, khususnya Kota Batam. Semoga membangun infrastruktur religi, agamis. Langkah
segala dukungan moril maupun materil dihitung ini sangat bagus, hal-hal yang bersifat lahir
oleh Allah sebagai ibadah dan menjadi, amal dibangun, batin juga dibangun. Batam ini, lahir
jariyah, amal shalih kita bersama. batinnya sejalan.
 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah 41

Masjid Sul- Masjid yang

tan Mahmud dibangun dan
R i aya t Sya h diprakarsai
(SMR) me- oleh Dt. Setie
r u p a k a n A m a n a h
mas­jid terbesar HM RUDI ini
se-Sumatera akan menja-
harus menjadi di catatan dan
pusat budaya Tonggak Sejar-
dan ilmu pen- ah dari sebuah
getahuan. Imperium
Dt. H. Muhammad
Masjid SMR ini Peme­r intahan
CHABLULLAH harus dileng- Syahir Ibrahim, Msi modern yang
WIBISONO ka p i d e n ga n Ketua PW Nahdlatul Wathan relegius menu-
Ketua FKUB Kota Batam La­b oratorium Kepri ju visi Ba­tam
“Mukjizad Al sebagai Ban-
Qur’an”, Perpustakaan dan Internet. Tidak ada dar Dunia Yang Madani. Kami atas nama keluarga
salahnya juga Masjid SMR menjadi Pusat Ker- Besar serta Pengurus Wilayah Nahdlatul Wathan
ukunan Umat Beragama, sekaligus menepis Provinsi Kepri dan PD Nahdlatul Wathan Kota Ba-
tuduhan miring yang negatif terhadap Islam. tam menyambut baik bahkan memuji kecerdasan
Rukun: internal umat beragama, antar umat dan kebijakan beliau yang mampu menghadirkan
beragama, antar umat beragama dengan Pe- bangunan Monumental di Tanah Melayu Bumi
merintah. Bertuah yang multi etnis dan agama. Kami men-
dukung penuh pembangunan dan semua program
dari Takmir Masjid Sultan ini sesuai visi dan misi
Nahdlatul Wathan yang bergerak di bidang PEN-
DIDIKAN, SOSIAL DAN DAKWAH ISLAMIYAH.
Saya senang
masjid ini di-
hias dengan
ornamen-or-
n a m e n
Melayu, Pe nye m a ta n
karakter Me- n a m a S U L-
TAN MAHMUD
layu sebagai
RIAYAT SYAH
bukti bahwa secara simbolik
keislaman bisa dimaknai
H HAIRUL SALEH kita ini selalu sebagai mena-
bersama den- paktilasi
Ketua PCNU Kota Batam gan nilai-nilai keteguhan
kebudayaan, dan kebudayaan kita ini diambil dari d a n k e b e r-
nilai-nilai islam, keduanya tak terpisahkan. Islam itu hasilan Beliau
Ir. H. EMTIZAR KARYAN dalam ber“amar
Melayu, Melayu Itu Islam. Saya sebagai Ketua NU
Kota Batam, sekali lagi mengucapkan terima kasih Ketua PD Muhammadiyah Batam m a ’r u f n a h i
munkar” me-
dan selamat atas tuntasnya pembangunan Masjid merangi kemungkaran berupa
Sultan ini. “ambisi kolonialis” Belanda atas Tanah Melayu.
Maka spirit keteladanan Beliau harus menjadi
Nyiur muda luruh setandan pendorong kita untuk bersama-sama mewujud-
Diambil sebiji lalu dibelah kan Batam sebagai Bandar Dunia Madani dan
Masjid yang megah sudah didirikan menjadi kewajiban kita bersama untuk memak-
murkan Masjid ini.
Jadikan ini pusatnya dakwah
42 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah

DENAH LANTAI I
 Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah 43

PEKERJAAN LANJUTAN
TAHUN 2020
embangunan Masjid Sultan
B Mahmud Riayat Syah akan berlan-
jut lagi di tahun 2020 mendatang
dan tahun-tahun selanjutnya. Untuk tahun
2020, pengerjaan lanjutan itu diperkirakan
akan menghabiskan biaya sekitar Rp110
miliar.
Bagian-bagian yang akan dibangun lagi
adalah penambahan 5 menara setinggi 77
meter, pagar di sekeliling masjid, pemasang-
an pendingin ruangan, kolam dan air mancur,
karpet, ballroom, penambahan toilet di base-
ment, dan pemasangan atap toilet dan tempat
wudhu di lantai dasar.
Tahun 2020 juga akan ada pekerjaan
pembangunan videotron, pemasangan
marmer lanjutan dan pemasangan mihrab
dan kaligrafi.

PEKERJAAN LANJUTAN
Penambahan 5 Pemasangan atap
menara toilet dan tempat
Pembangunan wudhu di lantai
pagar keliling dasar.

Pemasangan AC Pembangunan
videotron
Pembangunan
kolam dan air Pemasangan
mancur marmer lanjutan

Karpet Mihrab dan

kaligrafi
Ballroom
Penambahan
toilet di basement
Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah
Kebangkitan Tamadun Melayu di Batam