Anda di halaman 1dari 14

CHILDREN ALLERGY CENTER

INFORMASI DAN EDUKASI ALERGI PADA ANAK : Atasi alergi bukan dengan obat tapi identifikasi dan
hindari penyebabnya.

 Home
 Journal
 Links
 Parenting
 Professional
 Supported by
 Books Recommendation

Posted by: Indonesian Children | May 17, 2009


SUSU HIPOALERGENIK PARSIAL BUKAN UNTUK PENDERITA ALERGI
SUSU SAPI
SAAT INI BAIK ORANG TUA ATAU KLINISI MASIH BANYAK YANG MENGANGGAP BAHWA
SUSU HIPOALERGINIK SEPERTI SUSU NAN HA, ENFAMIL HA DAN NUTRILON HA ADALAH
SUSU UNTUK PENDERITA ALERGI SUSU SAPI, PENDAPAT TERSEBUT SEBENARNYA ADALAH
TIDAK BENAR
YANG BENAR :
SUSU HIPOALERGENIK PARSIAL TERSEBUT BUKAN UNTUK PENDERITA ALERGI SUSU SAPI
TETAPI UNTUK PENCEGAHAN ALERGI.
 REKOMENDASI PEMBERIAN SUSU PROTEIN HIDROLISAT SEMPURNA(NEOCATE,
PEPTI JUNIOR, PREGESTIMIL ) ATAU SUSU SOYA ADALAHUNTUK PENDERITA
ALERGI SUSU SAPI YANG SUDAH MENDAPATKAN GEJALA ALERGI
 SUSU HIDROLISAT SEBAGIAN ATAU PARSIAL SEPERTI NAN HA, ENFA HA DAN
NUTRILION HA ADALAH UNTUK PENCEGAHAN ALERGI BUKAN UNTUK
PENDERITA ALERGI SUSU SAPI. Pencegahan alergi artinya bayi yang sudah terpapar
protein susu sapi tapi belum mengalami manifestasialergi kembali diberi ASI atau ganti
mengonsumsi susu hipoalergenik. Di usia batita, anak perlu diperkenalkan dengan susu
sapi agar sistem metabolisme tubuhnya mengenal protein susu sapi dan secara perlahan
toleran terhadap susu sapi formula biasa.
 MINUM SUSU HIPOLERGENIK PARSIAL BUKN BERARTI ALERGI SUSU SAPI
Latar Belakang
 Dalam beberapa dekade belakangan ini prevalensi dan perhatian terhadap alergi susu sapi
semakin meningkat. Susu sapi sering dianggap sebagai penyebab alergi makanan pada
anak yang paling sering Beberapa penelitian di beberapa negara di dunia prevalensi alergi
susu sapi pada anak dalam tahun pertama kehidupan sekitar 2%. Sekitar 1-7% bayi pada
umumnya menderita alergi terhadap protein yang terdapat dalam susu sapi. Sedangkan
sekitar 80% susu formula bayi yang beredar di pasaran ternyata menggunakan bahan
dasar susu sapi.
 Susu sapi dianggap sebagai penyebab alergi makanan pada anak yang paling sering dan
paling awal dijumpai dalam kehidupannya. Alergi susu sapi adalah suatu penyakit yang
berdasarkan reaksi imunologis yang timbul sebagai akibat pemberian susu sapi atau
makanan yang mengandung susu sapi. Alergi susu sapi adalah suatu kumpulan gejala
yang mengenai banyak organ dan sistem tubuh yang ditimbulkan oleh alergi terhadap
susu sapi.
 Deteksi dan pencegahan alergi susu sapi harus dilakukan dengan cermat sejak dini. Pitfall
diagnosis alergi susu sapi sering dialami karena gejalanya mirip gejala reaksi
simpang komponen susu sapi formula dan pengaruh diet ibu saat pemberian ASI.
 Saat ini seringkali didapatkan setiap anak mengalami gejala alergi dianggap mengalami
alergi susu sapi dan diganti dengan susu hipoalergenik parsial
PENCEGAHAN ALERGI SUSU SAPI
 Pencegahan terjadinya alergi susu sapi harus dilakukan sejak dini. Hal ini terjadi saat
sebelum timbul sensitisasi terhadap protein susu sapi, yaitu sejak intrauterin.
Penghindaran harus dilakukan dengan pemberian susu sapi hipoalergenik yaitu susu sapi
yang dihidrolisis parsial untuk merangsang timbulnya toleransi susu sapi di kemudian hari.
Bila sudah terjadi sensitisasi terhadap protein susu sapi atau sudah terjadi manifestasi
penyakit alergi, maka harus diberikan susu sapi yang dihidrolisis sempurna atau
pengganti susu sapi misalnya susu kacang kedele.
 Alergi susu sapi yang sering timbul dapat memudahkan terjadinya alergi makanan lain di
kemudian hari bila sudah terjadi kerusakan saluran cerna yang menetap. Pencegahan dan
penanganan yang baik dan berkesinambungan sangat diperlukan untuk mencegah
terjadinya alergi makanan yang lebih berta dikemudian hari..Tindakan pencegahan alergi
susu sapi juga hampir sama seperti yang dilakukan pada alergi lainnya. Secara umum
tindakan pencegahan alergi susu sapi dilakukan dalam 3 tahap yaitu:
 Pemberian ASI ekslusif terbukti dapat mengurangi resiko alergi, tetapi harus diperhatikan
diet ibu saat menyusui Selain itu juga disertai tindakan lain misalnya pemberian
imunomodulator, Th1-immunoajuvants, probiotik. Tindakan ini bertujuan mengurangi
dominasi sel limfosit Th2, diharapkan dapat terjadi dalam waktu 6 bulan.
 Pemberian susu sapi yang dihidrolisis sempurna atau pengganti susu sapi. Pemberian obat
pencegahan seperti setirizin, imunoterapi, imunomodulatortidak direkomendasikan karena
secara klinis belum terbukti bermanfaat.
 Penghindaran susu sapi harus dikerjakan sampai terjadi toleransi sekitar usia 2-3 tahun
sehingga harus diberikan susu pengganti formula soya atau susu sapi hidrolisat sempurna
dan makanan padat bebas susu sapi dan produk susu sapi
 Pemberian susu adalah merupakan masalah yang tersendiri pada penderita alergi susu
sapi. Untuk menentukan penderita alergi susu sapi pilihan utama adalah susu ektensif
hidrolisat. Tetapi beberapa penderita juga bisa toleran terhadap susu soya. Beberapa bayi
dengan gejala alergi yang ringan dapat mengkonsumsi susu hodrolisat parsial. Meskipun
sebenarnya susu ini untuk pencegahan alergi bukan untuk pengobatan.
Pencegahan primer
 Dilakukan sebelum terjadi sensitisasi. Saat penghindaran dilakukan sejak
pranatal pada janin dari keluarga yang mempunyai bakat atopik. Penghindaran
susu sapi berupa pemberian susu sapi hipoalergenik, yaitu susu sapi yang
dihidrolisis secara parsial, supaya dapat merangsang timbulnya toleransi susu
sapi di kemudian hari karena masihmengandung sedikit partikel susu sapi,
misalnya dengan merangsang timbulnya IgG blocking agent. Tindakan
pencegahan ini juga dilakukan terhadap makanan penyebab alergi lain serta
penghindaran asap rokok. Meskipun demikian AAAI hanya merekomendasikan
penghondaran [pemberian kacang-kacangan selama kehamilan.
Pencegahan sekunder
 Dilakukan setelah terjadi sensitisasi tetapi belum timbul manifestasi penyakit
alergi. Keadaan sensitisasi diketahui dengan cara pemeriksaan IgE spesifik
dalam serum atau darah talipusat, atau dengan uji kulit. Saat tindakan yang
optimal adalah usia 0 sampai 3 tahun. Penghindaran susu sapi dengan cara
pemberian susu sapi non alergenik, yaitu susu sapi yang dihidrolisis sempurna,
atau pengganti susu sapi misalnya susu kedele supaya tidak terjadi sensitisasi
lebih lanjut hingga terjadi manifestasi penyakit alergi..
 Pemberian ASI ekslusif terbukti dapat mengurangi resiko alergi, tetapi harus
diperhatikan diet ibu saat menyusui Selain itu juga disertai tindakan lain
misalnya pemberian imunomodulator, Th1-immunoajuvants, probiotik. Tindakan
ini bertujuan mengurangi dominasi sel limfosit Th2, diharapkan dapat terjadi
dalam waktu 6 bulan.
Pencegahan tersier
 Dilakukan pada anak yang sudah mengalami sensitisasi dan menunjukkan
manifestasi penyakit alergi yang masih dini misalnya dermatitis atopik atau
rinitis tetapi belum menunjukkan gejala alergi yang lebih berat seperti asma.
Saat tindakan yang optimal adalah pada usia 6 bulan sampai 4 tahun.

Daftar Pustaka

 Flinterman AE, Knulst AC, Meijer Y, et al. Acute allergic reactions in children with AEDS
after prolonged cows’ milk elimination diets. Allergy 2006; 61: 370–4.[CrossRef][Medline]
 Hill DJ, Firer MA, Shelton MJ, et al. Manifestations of milk allergy in infancy: clinical and
immunologic findings. J Pediatr 1986; 109: 270–6.[CrossRef][Medline]
 Ewing WM, Allen PJ. The diagnosis and management of cow milk protein intolerance in the
primary care setting. Pediatr Nurs 2005; 31: 486–93.[Medline]
 de Boissieu D, Dupont C. Allergy to extensively hydrolysed cows’ milk proteins in infants:
safety and duration of amino acid-based formula. J Pediatr2002; 141: 271–
3.[CrossRef][Medline]
 Bahna SL. Cows’ milk allergy versus cow milk intolerance. Ann Allergy Asthma
Immunol 2002; 89(Suppl 1): 56–60.[Medline]
 Sicherer SH, Noone SA, Koerner CB, et al. Hypoallergenicity and efficacy of an amino acid-
based formula in children with cows’ milk and multiple food hypersensitivities. J
Pediatr 2001; 138: 688–93.[CrossRef][Medline]
 Restani P, Gaiaschi A, Plebani A, et al. Cross-reactivity between milk proteins from
different animal species. Clin Exp Allergy 1999; 29: 997–1004.[CrossRef][Medline]
 Spuergin P, Walter M, Schiltz E, et al. Allergenicity of alpha-caseins from cow, sheep, and
goat. Allergy 1997; 52: 293–8.[CrossRef][Medline]
 Agostoni C, Axelsson I, Goulet O, et al. Soy protein infant formulae and follow-on
formulae: a commentary by the ESPGHAN Committee on Nutrition. J Pediatr Gastroenterol
Nutr 2006; 42: 352–61.[CrossRef][Medline]
 Nowak-Wegrzyn A, Sampson HA, Wood RA, et al. Food protein-induced enterocolitis
syndrome caused by solid food proteins. Pediatrics 2003; 111: 829–
35.[Abstract/Free Full Text]
 Host A. Frequency of cow’s milk allergy in childhood. Ann Allergy Immunol2002; 89(Suppl
1): 33–7.[Medline]
 Klemola T, Vanto T, Juntunen-Backman K, et al. Allergy to soy formula and to extensively
hydrolyzed whey formula in infants with cows’ milk allergy: a prospective, randomized
study with a follow-up to the age of 2 years. J Pediatr 2002; 140: 219–
24.[CrossRef][Medline]
 Vanto T, Juntunen-Backman K, Kalimo K, et al. The patch test, skin prick test, and serum
milk-specific IgE as diagnostic tools in cows’ milk allergy in infants.Allergy 1999; 54: 837–
42.[CrossRef][Medline]
 Shek LP, Soderstrom L, Ahlstedt S, et al. Determination of food specific IgE levels over
time can predict the development of tolerance in cows’ milk and hen’s egg allergy. J
Allergy Clin Immunol 2004; 114: 387–91.[CrossRef][Medline]
 Saarinen KM, Pelkonen AS, Makela MJ, et al. Clinical course and prognosis of cows’ milk
allergy are dependent on milk-specific IgE status. J Allergy Clin Immunol 2005; 116:
869–75.[CrossRef][Medline]
 Host A, Koletzko B, Dreborg S, et al. Dietary products used in infants for treatment and
prevention of food allergy. Arch Dis Child 1999; 81: 80–4.[Free Full Text]
 American Academy of Pediatrics Committee on Nutrition. Hypoallergenic infant
formulas. Pediatrics 2000; 106: 346–9.[Abstract/Free Full Text]
 Isolauri E, Tahvanainen A, Peltola T, et al. Breast-feeding of allergic infants. J
Pediatr 1999; 134: 27–32.[CrossRef][Medline]
 Isolauri E, Sutas Y, Salo MK, et al. Elimination diet in cows’ milk allergy: risk for impaired
growth in young children. J Pediatr 1998; 132: 1004–9.[CrossRef][Medline]
 and unhomogenized milk. Clin Exp Allergy 1990; 20: 383–7.[CrossRef][Medline]
 Giampietro PG, Kjellman NIM, Oldaeus G, et al. Hypoallergenicity of an extensively
hydrolyzed whey formula. Pediatr Allergy Immunol 2001; 12: 83–6.[CrossRef][Medline]
 Vanderhoof JA, Murray ND, Kaufman SS, et al. Intolerance to protein hydrolysate infant
formulas: an underrecognized cause of gastrointestinal symptoms in infants. J
Pediatr 1997; 131: 658–60.[Medline]

Provided by

DR WIDODO JUDARWANTO SpA


children’s ALLERGY CLINIC
JL TAMAN BENDUNGAN ASAHAN 5 JAKARTA PUSAT, JAKARTA INDONESIA 10210
PHONE : (021) 70081995 – 5703646
email : judarwanto@gmail.com\
htpp://www.childrenallergyclinic.wordpress.com/

Copyright © 2009, Children Allergy Clinic Information Education Network. All rights reserved.
About these ads
Share this:

 Reddit

Related
PEMILIHAN DAN JENIS SUSU ALERGIIn "alergi kehamilan-bayi"
Susu Formula Khusus Alergi Yang Beredar di IndonesiaIn "alergi susu sapi"
PENCEGAHAN ALERGI SUSU SAPIIn "alergi susu sapi"

Posted in alergi susu sapi

« Artritis Reumatoid Juvenil


Possible Link Between Childhood Obesity And Allergies »

RESPONSES

1.
Dokter yg baik……saya pasangan muda dan sudah punya bayi usia 3,5 bln, dari mulai lahir bayi saya
dikasih ASI tapi karna gak cukup dibantu dgn susu nutrilo royal 1 tetapi setelah 3 bln bayi saya
mengalami diare stlh dibawa ke Doter anak menurut Dokter anak dtempat saya, bayi saya tsb
mengalami alergi protein susu sapi sejak umur 3 bln, ciri-cirinya BAB nya kadang encer berwarna
biru bnyk lendir bau dan bercampur darah…disaranin Dokter tsb ganti susu nya dengan Emfamil HA,
sejak diganti BABnya gak bercampur darah lg tetapi masih berlendir dan bau nya gak enak….
gmna ya dok apa betul bayi saya alergi protein susu sapi….?
atau ada penyakit lain, soalnya BAB nya ber lendir campur darah….?
mohon jawban dokter dan terimakasih……

o
By: Izwan on July 13, 2009
at 5:22 am
Reply

2.
Dokter yg baik……saya pasangan muda dan sudah punya bayi yg skarang sdh usia 8 bln, dari mulai
lahir bayi saya dikasih ASI tapi pemberian hanya sampai usia 3 bulan kemudian disambung dgn susu
nutrilo royal 1 tetapi setelah usia 4 bulan berjalan bayi saya mengalami diare dan bintik2 merah stlh
dibawa ke Doter anak menurut Dokter anak dtempat saya, bayi saya tsb mengalami alergi protein
susu sapi sejak umur 3 bln, ciri-cirinya BAB nya kadang encer berwarna kuning bnyk lendir bau dan
sering…disaranin Dokter tsb ganti susu nya dengan Enfamil HA, sejak diganti BABnya bagus dan
berubah, tetapi skrng timbul batuk berlendir, kemerahan dimata
gmna ya dok apa betul bayi saya alergi protein susu sapi….? bagaimana untuk pengobatan dan susu
apa yg dokter rekomendasikan, karna saya skrng sedang mencoba susu Vitalac BL
mohon jawban dan bantuan dari Dokter dan sblumnya terimakasih banyak.

o
By: M. Maryanto on October 11, 2010
at 11:15 am
Reply

o
Kesulitan paling besar penanganan alergi makanan adalah mencari penyebabnya karena tes
alergi akurasinya tidak tinggi untuk memastikan penyebab alergi makanan. Alergi susu sapi
memang adalah alergi paling awal yang terjadi pada bayi. tetapi setiap gejala alergi tidak harus
disebabkan karena makanan. ternyata infeksi virus atau makanan lain seperti makanan ibunya
lewat ASi dan makanan tambahan lain dapat menyebabkan memperberat gejala alergi. Infeksi
virus yang terjadi pada bayi sulit dibedakan dengan alergi karena infeksi juga dapat
memperberat alergi. Infeksi virus pada bayi bisa tanpa panas atau hanya badan hangat di
telapak tangan, sering bersin (tidak mengeluarkan ingus) atau nafas bunyi grok-grok dan batuk
hanya sekali-sekali tidak sering. Hal ini akan lkebih sering terjadi bila dirumah ada yang sering
mengalami infeksi dengan gejala sering masuk angin, kecapekan atau pilek. Penyebab lain
adalah infeks virus. Baca juga Infeksi Virus Memicu Terjadinya Manifestasi
Alergihttps://childrenallergyclinic.wordpress.com/2010/10/21/infeksi-memicu-terjadinya-
manifestasi-alergi/.
Kalau melihat riwayat anak ibu tampaknya sangat mungkin bukan alergi susu sapi karena saat
minum susu nutrilon royal dalam satu bulan tidak ada masalah. Gejala timbul setelah 1 bulan
minum susu sapi. Hal ini berarti penyebabnya bisa karena infeksi virus diare atau makanan
tambahan lainnya. Bila gangguan kulitnya banyak dan parah biasanya bukan karena makanan
tetapi alergi yang dipicu infeksi. Pada anak ibu kalaupun alaupun terjadi ketidakkcocokan suus
terjadi gejala yang ringan. Setelah vitalac BL boleh dilakukan trial and error dengan SGM ata
chilmil non platinum. kalau menggantu susu baru harus pas sehat tidak ada keluhan. Kalau
minum susu dalam 1-2 minggu tidak ada keluhan kemudian berikutnya terjadi keluhan
penyebabnya bukan susu tetapi karena makanan atau infeksi virus. Makanan tambahan lain
juga harus diperhatikan.

Coba baca Pencegahan Alergi Sejak Dini : Kenali Gejala dan Tanda Alergi sejak
Lahir.https://childrenallergyclinic.wordpress.com/2009/08/17/pencegahan-alergi-sejak-dini-
kenali-gejala-dan-tanda-alergi-sejak-lahir/. Bila terdapat beberapa tanda dan gejala gangguan
saluran cerna maka sangat mungkin semua keluhan yang ada berkaitan dengan alergi makanan
atau hipersensitif makanan. Penyebab lain adalah infeks virus. Baca juga Infeksi Virus Memicu
Terjadinya Manifestasi Alergihttps://childrenallergyclinic.wordpress.com/2010/10/21/infeksi-
memicu-terjadinya-manifestasi-alergi/
Lakukan eliminasi provokasi makanan selama 3 minggu dan amati berbagai gejala yang timbul
seperti daftar di atas. Coba lakukan eliminasi provokasi makanan selama 3 minggu makan
makanan di daftar basic elimination dan step one, makann dalam daftar step two dan high risk
dihindari dulu. Kalau minum ASI sementara ibu menghindari daftar makan golongan high risk
intervention. Nanti daftar makanan akan dikirim lewat email.


By: Indonesian Children on October 29, 2010
at 11:08 pm
Reply

LEAVE A REPLY

CATEGORIES
 0.WELCOME SPEECH
 00.disease-condition
 01.children allergy club
 02.konsultasi online
 03.commercial sites
 04.news-update
 05.photo-images-atlas
 06.professional resources
 07.parenting resources
 08.basic immunology
 09.research
 10.journal watch
 11.diagnosis-assessment
 12.prevention
 13.treatment
 14.cause-etiology
 15.Allergy Quiz
 16.Meetings-Congress
 17. Tools-Devices
 alergi gangguan tidur
 alergi gigi-mulut
 alergi ginjal
 alergi hidung-THT
 alergi hormonal-obesitas
 alergi kehamilan-bayi
 alergi kulit
 alergi makanan
 alergi mata
 alergi obat
 alergi otot-tulang
 alergi pada dewasa
 alergi pembuluh darah-jantung
 alergi saluran-cerna
 alergi susu sapi
 Alergi Thd Organ Tubuh Lain dan Penyakit Lain
 alergi-batuk-asma-tbc
 alergi-gangguan otak
 alergi-gangguan perilaku
 alergi-prevalensi
 Book-Publication
 celiac disease
 Guidelines-Police Statement
 imunologi dasar
 imunologi klinis
 komplikasi
 kontroversi
 obat-terapi
 Pathophysiology
 pencegahan
 penyebab dan pencetus
 perjalanan alergi sesuai usia (allergy march)
 resep – menu makanan
 seminar
 tanda dan gejala
 tes alergi-diagnosis
 Uncategorized

TOP POSTS
 Berak darah Pada Bayi usia 0 - 12 bulan disebabkan Alergi-Hipersensitif Makanan
 Bayi Rewel Minta Minum ASI Terus, Belum Tentu Haus. Sering Terjadi Pada Bayi Alergi dan
Hipersensitifitas Saluran Cerna
 Susu Formula Khusus Alergi Yang Beredar di Indonesia
 PEMILIHAN DAN JENIS SUSU ALERGI
 Infeksi Atau Alergi ? : Infeksi Memicu Gejala Alergi, Sebaliknya Alergi Mudah Terkena Infeksi
 SUSU HIPOALERGENIK PARSIAL BUKAN UNTUK PENDERITA ALERGI SUSU SAPI
 Mekanisme Pertahanan Tubuh Terhadap Bakteri
 Gangguan Buang Air Besar (Konstipasi) Pada Anak, Karena Pengaruh Alergi atau Hipersensitif
Makanan
 ALERGI DAN HIPERSENSITIFITAS OBAT
 Biduran, Giduan, Urtikaria Bukan Sekedar Alergi Makanan Biasa

RECENT POSTS
 References and Bibliography of Asthma
 References and Bibliography of Food Allergy
 Focus in Patophysiology of Food Allergy
 Focus in Pathophysiology of Asthma
 Prevalence and Incidence of Food Allergy 1980 – 2010
 Google
 Asthma Prevalence and Statistics 1980-2010
 Guidelines and Position Statement Allergy
 Recommendations for appropriate sublingual immunotherapy clinical trials
 Allergy and Immunology Books Review
 Worldwide Allergy Meetings Congress
 Maternal consumption of peanut during pregnancy is associated with peanut sensitization in
atopic infants.
 Children with allergic and nonallergic rhinitis have a similar risk of asthma.
 Food Allergy and Stuttering
 Challenge Tes (Eliminasi Provokasi Makanan) : Diagnosis Pasti Alergi Makanan dan Hipersensitifitas
Makanan
LINK

INDONESIAN ARTICLES
 Allergy-Adolescent-Man-Old Man
 Allergy-Cough-Asthma-Tuberculosis
 Komplikasi
 Kontroversi
 Obat-Terapi
 Pencegahan
 Penyebab-Pencetus
 Perjalanan Alamiah Alergi (Allergy March)
 PROFESIONAL : Imunologi Dasar
 PROFESIONAL : Imunologi Klinis
 PROFESIONAL : Prevalensi Alergi
 Resep Makanan Alergi
 Tanda-Gejala Alergi
 Tes Alergi-Diagnosis
SEARCH ARTICLES

POINT OF INTEREST
 .Online Consultation
 Abstract-Journal Watch
 Allergy Quiz
 Basic Immunology
 Causes-Etiologies
 Children Allergy Club
 Diagnosis-Assessment
 Disease-Condition
 Meetings-Congress
 Parenting Resources
 Photo-Images-Atlas
 Prevention
 Professional Resources
 Research
 Tools-Devices
 Treatment-Management
ALLERGY TARGET ORGAN
 Allergy Hormone-Obesity
 Allergy Mouth-Tooth
 Allergy Pregnancy-Newborn-Infant
 Allergy Skin-Dermatitis
 Allergy-Behaviour (Gangguan Perilaku)
 Allergy-Brain-Central Nerve System
 Allergy-Cough-Asthma-Tuberculosis
 Allergy-Cow milk
 Allergy-Drug
 Allergy-Ear-Nose-Throath
 Allergy-Eyes
 Allergy-Food
 Allergy-Heart-Blood Vessels
 Allergy-Muscle-Bone
 Allergy-Other Organ-Body
 Allergy-Sleep Problems
 Allergy-Stomach-Gastrointestinal
HEALTHY SITES RECOMMENDATION
 Children Autism Clinic
 Children Celiac Clinic
 Children Speech Clinic
 Children Speech Clinic
 Clinic for Children
 Clinical Pediatric Allergy
 Clinical Pediatric Asthma
 Clinical Pediatric Food Allergy
 Clinical Pediatric Online
 Picky Eaters Clinic – Klinik Khusus Kesulitan Makan Pada Anak

SUPPORT FOR CHILDREN


 Fight Against Aids, Save Indonesian Children
 Indonesian Breastfeeding Network
 Poems and Songs For Children
 Save Indonesian Child From Pedophilia and sexual Abuse
 Save Our Children
 Save Our Children from Smoke
MEDIA INTERNAL
 Koran Anak Indonesia
 Koran Demokrasi Indonesia
 Koran Indonesa Sehat
SPECIAL LINKS
 American Academy of Allergy, Asthma and Immunology
 World Allergy Organization
JOIN WITH MY TWITTER
 Penanganan Terkini Cacar Air
Pada Bayiklinikbayi.com/2016/09/22/pen… https://t.co/outveRCXfL1 day ago
Blog at WordPress.com.
 Follow

Anda mungkin juga menyukai