Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

Analisis Laporan Keuangan (PT.Indomobil Sukses Internasional Tbk)

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Manajemen Keuangan II

Disusun Oleh :

Mohamad Padli Permana

Muhammad Romdona Bayhaqi

MH. Thamrin Jakarta


Jakarta
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. penyusun panjatkan, karena berkat rahmat
serta bimbingan-Nya penulis berhasil menyelesaikan makalah tentang “Analisis
Laporan Keuangan”. Adapun makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah
Akuntansi Internasional. Makalah ini berisikan tentanganalisis laporan keuangan
perusahaan pada tahun 2012 dan berisi
tentang informasi mengenaiperusahaan publik yang terdaftar pada BEI
dan Singapore Stock Exchange (SSE) yang sekaligus merupakan perusahaan lokal
yang menyandang sebagai perusahaan multi nasional, dimana yang kami pilih adalah
PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk.
Semoga makalah “Analisis Laporan Keuangan (PT. Indomobil Sukses
Internasional Tbk.)Periode tahun 2012" ini memberikan informasi yang berguna bagi
masyarakat serta bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.
Terima kasih kepada semua anggota kelompok 2 yang telah berperan dalam
penyusunan makalah ini serta refrensi dan sumber-sumber informasi yang kami
peroleh.

Jakarta 2019

Kelompok 2
BAB I
LATAR BELAKANG

A. LATAR BELAKANG

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang


memberikan gambaran tentang keadaan posisi keuangan, hasil usaha, serta
perubahan dalam posisi keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan juga
merupakan kesimpulan dari pencatatan transaksi yang dilakukan oleh suatu
perusahaan. Laporan keuangan adalah media yang paling penting untuk menilai
kondisi ekonomi dan prestasi manajemen. Laporan keuangan disusun berdasarkan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI). SAK memberikan fleksibilitas bagi manajemen dalam memilih
metode maupun estimasi akuntansi yang dapat digunakan. Wardhani (2008)
menyatakan fleksibilitas tersebut akan mempengaruhi perilaku manajer dalam
melakukan pencatatan akuntansi dan pelaporan transaksi keuangan perusahaan.
Dalam rangka membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami dan
menginterpretasikan laporan keuangan maka perlu dibuat analisis laporan
keuangan. Analisis laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu bagaimana
memahami laporan keuangan, bagaimana menafsirkan angka-angka dalam laporan
keuangan, bagaimana mengevaluasi laporan keuangan dan bagaimana
menggunakan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan. Teknik analisis
yang sering digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah analisis rasio.
Analisis rasio adalah teknik analisis untuk mengetahui hubungan matematis dari
pos-pos tertentu dalam setiap elemenlaporan keuangan. Hasil dari perhitungan rasio
akan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, agar dapat diketahui perubahan yang
terjadi, apakah mengalami kenaikan atau penurunan.
Analisis laporan keuangan menggunakan perhitungan rasio-rasio agar dapat
mengevaluasi keadaan finansial perusahaan dimasa lalu, sekarang, dan masa yang
akan datang. Rasio dapat dihitung berdasarkan sumber datanya yang terdiri dari
rasio-rasio neraca yaitu rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, rasio-
rasio laporan laba-rugi yang disusun dari data yang berasal dari perhitungan laba-
rugi, dan rasio-rasio antar laporan yang disusun berasal dari data neraca dan
laporan laba-rugi. Laporan keuangan perlu disusun untuk mengetahui apakah kinerja
perusahaan tersebut meningkat atau bahkan menurun dan didalam menganalisis
laporan keuangan diperlukan alat analisis keuangan, salah satunya adalah dengan
menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan tersebut meliputi rasio
likuiditas, rasio solvabilitas
(leverage), rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio pertumbuhan.
Diharapkan dengan analisis ini dapat diketahui gambaran keadaan keuangan
perusahaan, sehingga interpretasi pengguna laporan terhadap laporan keuangan
dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan,terutama bagi
direktur dalam rangka menetapkan kebijakan, menyusun rencana yang lebih baik,
serta menentukan kebijaksanaan yang lebih tepat agar prestasi manajemen semakin
baik pada tahun-tahun berikutnya. Mengingat pentingnya analisis terhadap laporan
keuangan sebagai alat bantu serta sumber informasi dalam menilai kondisi
keuangan serta prestasi (keberhasilan) suatu perusahaan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan seperti yang telah diuraikan di atas, maka peneliti sangat tertarik
untuk mendalami dan membahas topik tentang “ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT.
INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk”.

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Analisis laporan keuangan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas dan
untuk membatasi ruang lingkup permasalahan di atas, maka penulis hanya akan
membahas tentang analisis kinerja keuangan dengan menggunakan Current Ratio
(CR), Retrun on Asset (ROA) dan Debt to Equity Ratio (DER) untuk menilai kinerja
perusahaan pada PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk pada tahun 2011-2012.
Adapun data yang akan dipakai adalah neraca dan laporan laba rugi.

C. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan
masalah yang ingin dikemukakan untuk melakukan penelitian lebih lanjut adalah
sebagai berikut :
- Apakah Kinerja perusahaan pada PT. Indomobil Sukses Internasional mengalami
peningkatan pada periode 2011-2012 ditinjau dari laporan keuangan dengan
menggunakan analisis Current Ratio, Retrun on Assets dan Debt to Equity Ratio?

D. TUJUAN PENELITIAN
Dari rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan
penelitian yang ingin dikemukakan untuk melakukan penelitian lebih lanjut adalah :
- Untuk mengetahui kinerja perusahaan pada PT. Indomobil Sukses Internasional
Tbk dilihat dari Current Ratio, Retrun on Assets dan Debt to Equity Ratio.

E. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini bukan hanya secara teoritis
tetapi juga diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis, diantaranya yaitu
:

1. Bagi Perusahaan
Untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan sehingga memberikan gambaran
dan pertimbangan bagi PT. Indomobil Sukses Internasional untuk mengambil
keputusan di masa yang akan datang dan Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan sumbangan pemikiran dalam penilaian Kinerja Keuangan instansi dan
membantu dalam pengambilan keputusan untuk masalah keuangan yang dihadapi.

2. Bagi Pembaca
Untuk dapat dijadikan sebagai referensi dalam menghadapi masalah yang sama dan
sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan.

3. Bagi Penulis
Untuk sarana menambah ilmu pengetahuan dan penerapan teori yang diperoleh
dengan praktek yang sesungguhnya

BAB II
LANDASAN TEORI

A. LAPORAN KEUANGAN

1. Pengertian Laporan Keuangan


 Laporan keuangan merupakan data akuntansi yang dapat memberikan
informasi yang relevan bagi investor, kreditur atau pihak lain dengan mengambil
keputusan ekonomi.
 Laporan keuangan adalah sebuah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan
bagi pemakai laporan keuangan. Laporan ini memuat laporan keuangan dasar dan
juga analisis manajemen atas operasi tahun lalu dan pendapat mengenai prospek-
prospek perusahaan di masa yang akan datang.
2. BAGIAN-BAGIAN LAPORAN KEUANGAN

Bagian-bagian dari laporan keuangan meliputi :


1. Neraca (Balance Sheet), menyajikan aktiva pada sisi sebelah kiri,yang merupakan
alokasi dari dana,kewajiban dan ekuitas pada sebelah kanan yang merupakan
sumber dana perusahaan.
2. Laporan Laba Rugi (Income Statement), Laporan yang mengikhtisarkan pendapatan
dan pengeluaran perusahaan selama satu periode akuntansi,biasanya setiap satu
kuartal atau satu tahun.
3. Laporan Laba Ditahan (Statement of Shareholders Equity), menyajikan perubahan-
perubahan pada pos-pos ekuitas untuk mengidentifikasi alasa perubahan klaim
pemegang ekuitas atas aktivanya.
4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow), Tujuan dari pembuatan laporan arus
kas ini adalah:
a. Memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan
selama periode tertentu.
b. Memberikan informasi mengenai efek kas dari tiga kategori aktivitas yaitu aktivitas
investasi,aktivitas pendanaan,aktivitas operasi.

3. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

APB Statement No.4 berjudul Basic Concepts and Accounting Principles


Underlying Financial Statements Business Enterprises. Laporan ini bersifat deskriptif,
dan laporan ini banyak mempengaruhi studi-studi berikutnya tentang tujuan laporan
keuangan. Dalam laporan ini, tujuan laporan keuangan di golongkan sebagai berikut
:
1. Tujuan Khusus
Tujuan khusus laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi
keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar sesuai
dengan GAAP
2. Tujuan Umum
· Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi, dan
kewajiban perusahaan
 Kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba
 Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi
perusahaan dalam menghasilkan laba
 Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan
kewajiban
 Mengungkapkan informasi relevan lainnyayang dibutuhkan para pemakai
laporan.
3. Tujuan Kualitatif
 Relevance : memilih informasi yang benar-benar sesuai dan dapat
membantu pemakai laporan dalam pengambilan keputusan.
 Understanability : informasi yang dipilih untuk disajkan bukan saja penting
tetapi juga harus informasi yang di mengerti pemakai
 Verifiability : hasil akuntansi harus dapat di periksa oleh pihak lain yang akan
menghasilkan pendapat yang sama.
 Neutrality : laporan akuntansi harus bersikap netral terhadap pihak-pihak
yang berkepentingan.
 Timelines : laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilaan
keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat.
 Comparability : informasi akuntansi harus dapat saling di bandingkan,artinya
akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun
perusahaan lain.
 Completeness : informasi akuntansi yang dilaporkan harus harus mencakup
semua kebutuhan yang layak dari para pemakai

4. PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN DAN TUJUAN PENGGUNAANNYA

1. Investor : penanam modal dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko


yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka
membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli,
menahan, atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada
informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan
untuk membayar dividen.
2. Karyawan : karyawan dan kelompok yang mewakili merekatertarik pada informasi
mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan, juga tertarik dengan informasi
untuk~ menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan
pasca kerja dan kesempatan kerja.
3. Pemberi pinjaman : pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjamari serta bunganya dapat
dibayar pada saat jatuh tempo.
4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya : pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik
dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah
yang kewajibannya akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usah
berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek
daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utam rnereka
bergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
5. Stakeholders (para pemegang saham) : para pemegang saham berkepentingan
dengan informasi mengenai kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang
diperoleh dan penambahan modal untuk business plan selanjutnya.
6. Pelanggan : para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai
kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian
jangka panjang dengan, atau bergantung pada perusahaan.
7. Pemerintah : pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah
kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumberdaya dan karena itu
berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi
untuk mengatur aktivitas perusahan, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai
dasar menyusun statistik pendapatan nasional dan statisti lainnya
8. Masyarakat : perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat daiam berbagai cara.
Misalnya: perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian
nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada
penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan
menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir
kemakmuran perusahaan dan rangkaian aktivitasnya.

5. JENIS LAPORAN KEUANGAN


Dua jenis laporan keuangan utama yang umumnya dibuat oleh setiap
perusahaan adalah neraca dan laporan laba rugi.
Neraca adalah laporan keuangan yang secara sistematis menyajikan posisi
keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu. Neraca juga berarti suatu laporan
yang sistematis tentang Aktiva (assets),Utang (liabilities), dan Modal Sendiri
(owner’s equity).
Laporan laba rugi melaporkan seluruh hasil dan biaya untuk mendapatkan
hasil, dan laba (rugi) perusahaan selama suatu periode tertentu.

6. MACAM-MACAM ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


Analisis Time Series dan Cross Sectional
1. Analisis Trend atau time series adalah analisis rasio perusahaan
untuk beberapa periode. Membandingkan rasio sekarang (present ratio)
dengan rasio-rasio dari waktu yang lalu (rasio historis) atau dengan rasio-
rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan datang pada
perusahaan yang sama. Analisis trend dapat melihat apakah prestasi
perusahaan itu meningkat atau menurun selama periode tertentu,
mengestimasi kemungkinan terjadi peningkatan atau penurunan pada
kondisi keuangan tertentu
2. Analisis Cross Sectional, dengan analisis ini analis membandingkan
rasio-rasio perusahaan (company ratio) dengan rata-rata rasio perusahaan
sejenis atau industri (rasio rata-rata/rasio standard) untuk waktu yang sama.
Analisis Commond Size dan Analisis Index
1. Analisis Commond Size, untuk membuat perbandingan elemen-
elemen laporan keuangan dengan command base-nya. Laporan keuangan
neraca pada sisi aktiva didasarkan pada total aktiva sehingga total aktiva
sama dengan 100%. Elemen-elemen lain dari aktiva dibandingkan dengan
total aktiva. Elemen-elemen kewajiban dan modal sendiri didasarkan pada
total kewajiban dan modal sendiri. Laporan laba rugi commond base-nya
penjualan, elemen-elemen laporan laba rugi dibandingkan dengan penjualan.
2. Analisis Index, memilih tahun dasar sebagai commond base-nya
elemen-elemen laporan keuangan pada periode lain dibandingkan dengan
elemen-elemen laporan keuangan yang sama dengan tahun dasar tersebut.

BAB III
PEMABAHASAN

A. SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN

PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (Perseroan) merupakan suatu


kelompok usaha terpadu yang memiliki beberapa anak perusahaan yang bergerak di
bidang otomotif yang terkemuka di Indonesia. Perseroan didirikan pada tahun 1976
dengan nama PT. Indomobil Investment Corporation dan pada tahun 1997 dilakukan
penggabungan usaha (merger) dengan PT. Indomulti Inti Industri Tbk
Sejak saat itulah status Perseroan berubah menjadi perusahaan terbuka
dengan nama PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk, dengan kantor pusatnya di
Wisma Indomobil I, lantai 6, Jl. MT. Haryono Kav 8, Jakarta Timur - 13330.
Bidang usaha utama Perseroan dan anak perusahaan meliputi: pemegang
lisensi merek, distributor penjualan kendaraan, layanan purna jual, jasa pembiayaan
kendaraan bermotor, distributor suku cadang dengan merek IndoParts, perakitan
kendaraan bermotor, produsen komponen otomotif serta kelompok usaha
pendukung lainnya.
Semua produk dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan
pelanggan dengan standar kualitas yang dijamin oleh perusahaan prinsipal serta
didukung oleh layanan purna jual yang prima melalui jaringanjaringan 3S (Sales,
Service, dan Spareparts) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Perseroan mengelola merk-merk terkenal dengan reputasi internasional yang
meliputi Audi, Foton, Great Wall, Hino, Kalmar, Liugong, Manitou, Nissan, Renault,
Renault Trucks, Suzuki, Volkswagen, Volvo, Volvo Trucks, dan Mack Trucks.
Produk-produk yang ditawarkan meliputi jenis kendaraan bermotor roda dua,
kendaraan bermotor roda empat, bus, truk, forklift, dan alat berat lainnya. Melalui
sinergi dari 4.224 karyawan tetap yang tersebar di seluruh anak perusahaan di
Indonesia telah mampu menopang Perseroan menjadi salah satu perusahaan di
bidang Otomotif yang terkemuka.
Perseroan secara terus menerus mengembangkan kemampuan, pengetahuan,
ketrampilan, dan pemahaman nilai-nilai yang secara terus menerus dijalankan
melalui program pelatihan baik yang diselenggarakan di dalam maupun di luar
Perseroan, program konseling, coaching, seminar, dan praktek kerja lapangan (on
the job training).Pengembangan kompetensi, dan jenjang karir, telah menjadi
satuprioritas kegiatan Perseroan dan telah dikemas dalam suatu sistem yang
dievaluasi secara terus menerus. Usaha keras tersebut membuahkan hasil yang
sangat baik melalui pencapaian laba bersih Perseroan sebesar Rp. 448,67 milyar
dalam tahun buku 2010 ini.
B. LAPORAN KEUANGAN (Tahun 2012)
A. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

Current Ratio (CR)


Current Ratio merupakan rasio likuiditas. Current Ratio yaitu kemampuan
untuk membayar hutang yang harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Rasio ini paling
sering digunakan untuk mengukur kemampuan membayar hutang jangka pendek
total, karena mununjukkan seberapa besar tuntutan kreditur jangka pendek yang
dapat dipenuhi oleh aktiva yang diharapkan dapat menjadi kas dalam periode yang
hampir sama dengan masa jatuh tempo tuntutan tersebut (Murti, 2011).
Aktiva lancar yang dimaksud terdiri dari kas, surat berharga, piutang dagang,
dan persediaan sedangkan kewajiban lancar terdiri dari utang dagang, wesel bayar
jangka pendek ; utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu
tahun, pajak penghasilan yang terutang, dan beban-beban lain yang terutang
(terutama gaji dan upah).
Semakin tinggi current ratio berarti semakin besar kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek (Sartono, 2001). CR merupakan
perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. CR dapat dihitung dengan
formula sebagai berikut : (Prastowo, 2011)

Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah


dalam likuiditas dan sebaliknya jika perusahaan yang current ratio-nya terlalu tinggi
juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana yang menganggur pada
akhirnya dapat mengurangi kemampuan laba perusahaan (Murti, 2011). Current
ratio yang tinggi bisa disebabkan oleh kondisi perdagangan yang kurang baik atau
manajemen yang yang bobrok. Dalam masa resesi pihak manajemen mungkin
enggan mengganti barangnya. Dengan demikian, persediaan barang dan utang
dagang ditekan sampai tingkat yang paling rendah, atau saldo piutang yang terlalu
besar karena adanya kebijakan kredit dan penagihan yang kurang efektif.
Pada PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk, di tahun 2012 diketahui sebagai
berikut :
Artinya, setiap Rp.1 hutang lancar yang segera jatuh tempo, dijamin oleh 1,23
Rupiah aset lancar.

Definisi Return on Assets (ROA)


Return on assets merupakan rasio profitabilitas. Return on assets juga sering
disebut sebagaiReturn on Investment (ROI). Return on Assets mengukur kemampuan
perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba. Rasio ini
mengukur tingkat kembalian investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan dengan
menggunakan seluruh dana (aktiva) yang dimilikinya dan dapat dibandingkan
dengan tingkat bunga bank yang berlaku (Prastowo, 2011).
Return on Assets (ROA) atau sering disebut Return on Investment (ROI). ROI
merupakan salah satu bentuk rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan
keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasional
perusahaan (Sunardi, 2010). Dengan demikian, rasio ini membandingkan
keuntungan yang diperoleh dari sebuah kegiatan operasi perusahaan (net operating
income) dengan jumlah investasi atau aktiva (net operating assets) yang digunakan
untuk menghasilkan keuntungan tersebut.
ROA dapat dihitung dengan formula sebagai berikut : (Sartono, 2001)

ROA mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih


setelah pajak dan total asset yang digunakan untuk operasional perusahaan.
Semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa perusahaan semakin efektif dalam
memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak (Stella, 2009).
Hal ini akan menarik investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut.
Pada PT. Indomobil Sukses InteRnasional Tbk, di tahun 2012 diketahui sebagai
berikut :

Artinya, perusahaan berada pada zona aman. Karena, menurut surat ketetapan BI
No.23/67/KEP/DIR nilai batas minimal ROA adalah 1%. Jika nilai ROA berada
dibawah 1% maka perusahaan berada di zona tidak aman.
Definisi Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to Equiy Ratio merupakan rasio solvabilitas atau financial leverage
ratio yang menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka panjangnya (Prastowo, 2011). Semakin tinggi rasio ini maka
semakin besar resiko yang dihadapi dan investor akan meminta tingkat keuntungan
yang semakin tinggi dan rasio yang tinggi juga menunjukkan proporsi modal sendiri
yang rendah untuk membiayai aktiva.
DER merupakan perbandingan antara total hutang yang dimiliki perusahaan
dengan total ekuitasnya. DER dapat dihitung dengan formula sebagai berikut :
(Sartono, 2001)

DER yang terlalu tinggi menunjukkan tingginya ketergantungan permodalan


perusahaan terhadap pihak luar sehingga beban perusahaan juga semakin berat
(Stella,2009). DER akan mempengaruhi kinerja perusahaan dan menyebabkan
apresiasi dan depresiasi harga saham, DER yang terlalu tinggi mempunyai dampak
buruk terhadap kinerja perusahaan, karena tingkat hutang yang semakin tinggi
berarti beban bunga perusahaan akan semakin besar dan akan mengurangi
keuntungan (Hernendiastoro, 2005).
Pada PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk, di tahun 2012 diketahui sebagai
berikut :

Artinya, meski DER-nya cukup besar yaitu dengan total utang jangka pendek sebesar
7.963.486.975.807, namun total utang jangka panjang hanya sebesar
3.905.731.976.049 sehingga utang-utang tersebut masih dalam ketegori tidak
berbahaya.

Pada buku The Investing Policy (TIP), penulis mengatakan bahwa batas
kewajaran utang suatu perusahaan adalah maksimal tiga kali dari modalnya, atau
DER-nya 300% dan dengan catatan utang-utang tersebut bukan merupakan utang
‘berbahaya’.
BAB IV
PENUTUP

Dari hasil laporan keuangan yang telah dilakukan, berikut adalah kesimpulan
dari analisa yang menggunakan Current Ratio, Retrun on Assets dan Debt to Equity
Ratio. PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk memiliki nilai rasio yang baik. Dengan
Current Rationya sebesar 1,23 yang artinya, setiap Rp.1 hutang lancar yang segera
jatuh tempo, dijamin oleh 1,23 Rupiah aset lancar. Retrun on Assets sebesar 5%
yang artinya, perusahaan berada pada zona aman. Karena, menurut surat ketetapan
BI No.23/67/KEP/DIR nilai batas minimal ROA adalah 1%. Jika nilai ROA berada
dibawah 1% maka perusahaan berada di zona tidak aman. Dan yang terakhir Debt to
Equity Ratio sebesar 2,08 atau 208% yang artinya, meski DER-nya cukup besar yaitu
dengan total utang jangka pendek sebesar 7.963.486.975.807, namun total utang
jangka panjang hanya sebesar 3.905.731.976.049 sehingga utang-utang tersebut
masih dalam ketegori tidak berbahaya.
Pada buku The Investing Policy (TIP), penulis mengatakan bahwa batas
kewajaran utang suatu perusahaan adalah maksimal tiga kali dari modalnya, atau
DER-nya 300% dan dengan catatan utang-utang tersebut bukan merupakan utang
‘berbahaya’. Dengan hasil analisis ini penulis dapat menyimpulkan bahwa analisis
laporan keuangan dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan, karena hasil
dari analisis akan dapat menghilangkan situasi ketidakpastian dalam informasi
sehingga keputusan yang diambil menjadi lebih tepat. Secara umum nilai rasio yang
baik adalah nilai rasio yang memiliki nilai yang tinggi, akan tetapi nilai yang terlalu
tinggi belum tentu mencerminkan nilai rasio yang baik, oleh karena itu pada
dasarnya tidak ada yang optimum karena kondisi setiap perusahaan yang berbeda-
beda, maka dalam melakukan analisis rasio diperlukan ketelitian sehingga tidak
salah dalam menafsirkan hasil dari analisis atau kinerja suatu perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Sofyan, Syafri Harahap. Teori Akuntansi. Edisi revisi 2011. Penerbit : Rajawali Pers
http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/06/makalah-analisis-laporan-
keuangan.html
http://digilib.uin-
suka.ac.id/4479/1/BAB%20%20I,%20III,%20IV,%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/6/64/Logo_Indomobil.jpeg
http://www.teguhhidayat.com/2011/07/tips-menganalisis-debt-to-equity-
ratio.html\
http://indomobil.com/company.php
http://diniriana.blogspot.com/2013/06/tujuan-laporan-keuangan.html
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://repository.usu.ac.i
d/bitstream/123456789/22874/5/Chapter%2520I.pdf
http://eprints.uny.ac.id/7864/2/BAB%201-08409131037.pdf

Anda mungkin juga menyukai