Anda di halaman 1dari 6

Ujian Akhir Semester Balaghah Al-Quran

Mohammad Chaudi Al-Anshori : 17105030008


Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir C

1. Jelaskan ragam Ta’kid dalam al-Quran dan berilah contohnya !


Ragam Ta’kid ada dua, yaitu Ta’kid pengulangan dan Ta’kid dengan
menggunakan instrumen atau alat. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut.

1) Ta’kid Pengulangan
Ta’kid ini terbagi menjadi tiga macam.
a. Pengulangan lafaz
١٧ ‫فَ َم ِّه ِّل ۡٱل َٰ َك ِّف ِّرينَ أَمۡ ِّه ۡل ُه ۡم ُر َو ۡي َۢدَا‬
“Karena itu beri tangguhlah orang-orang kafir itu yaitu beri tangguhlah
mereka itu barang sebentar.” (QS. Al-Thaariq: 17)
b. Pengulangan makna
‫ض ِّيقًا َح َر ٗجا‬
َ ُ‫ص ۡد َرهۥ‬ ِّ ‫ۡل ۡس َٰلَ ِِّۖم َو َمن ي ُِّر ۡد أَن ي‬
َ ‫ُضله ۥهُ َي ۡج َع ۡل‬ ِّ ۡ ‫ص ۡد َر ۥهُ ِّل‬
َ ‫ٱَّللُ أَن َيهۡ ِّد َي ۥهُ َي ۡش َر ۡح‬
‫فَ َمن ي ُِّر ِّد ه‬
١٢٥ َ‫علَى ٱلهذِّينَ ََل ي ُۡؤ ِّمنُون‬ َ ‫س‬َ ‫ٱلر ۡج‬ ِّ ُ‫ٱَّلل‬ ‫س َما ٓ ِۚ ِّء َك َٰذَلِّكَ َي ۡج َع ُل ه‬
‫صعهدُ ِّفي ٱل ه‬ ‫َكأَنه َما يَ ه‬
“Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk,
niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan
barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan
dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah
Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al-
An’am: 125).
c. Pengulangan lafaz dan makna secara bersamaan
٤ َ‫ف ت َعۡ لَ ُمون‬ َ ‫ ث ُ هم َك هَّل‬٣ َ‫ف ت َعۡ لَ ُمون‬
َ ‫س ۡو‬ َ ‫َك هَّل‬
َ ‫س ۡو‬
“Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu).
Dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.” (QS. Al-Takatsur: 3-4).
2) Ta’kid dengan Menggunakan Instrumen atau Alat
Ta’kid ini terbagi menjadi tiga macam.
a. Menggunakan intrumen atau alat yang khusus isim ta’kid.
Beberapa alat yang bisa digunakan antara lain adalah inna, anna,
lakin/lakinna, aa anna, dlomir munfashil, amma, ala (istifhamiyyah), lam
ibtida’, al-ba’ (harf jar). Seperti contoh di bawah ini yang menggunakan dlomir
munfashil.
‫ث ِّش ۡئت ُ َما َو ََل ت َۡق َربَا َٰ َه ِّذ ِّه‬ َ ‫ٱس ُك ۡن أَنتَ َوزَ ۡوجُكَ ۡٱل َجنهةَ َو ُك ََّل ِّم ۡن َها َر‬
ُ ‫غدًا َح ۡي‬ ۡ ‫َوقُ ۡلنَا َٰيَٓـَٔادَ ُم‬
‫ش َج َرة َ فَت َ ُكونَا ِّمنَ َٰ ه‬
٣٥ َ‫ٱلظ ِّل ِّمين‬ ‫ٱل ه‬
“Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini,
dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang
kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu
termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Baqarah: 35).
b. Ta’kid yang masuk pada jumlah fi’liyah
Ta’kid ini terdiri dari lam juhud, qad, nun taukid, sin dan saufa, lan,
kada. Seperti contoh di bawah ini yang menggunakan lan.
‫ع ۡي ٗن ِۖا فَإ ِّ هما ت ََريِّ هن ِّمنَ ۡٱل َبش َِّر أ َ َحدٗ ا فَقُو ِّل ٓي ِّإنِّي نَذَ ۡرتُ ِّل ه‬
َ ‫لر ۡح َٰ َم ِّن‬
‫ص ۡو ٗما‬ َ ‫ٱش َر ِّبي َوقَ ِّري‬ ۡ ‫فَ ُك ِّلي َو‬
٢٦ ‫فَلَ ۡن أ ُ َك ِّل َم ۡٱل َي ۡو َم ِّإنس ِّٗيا‬
“Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang
manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk
Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang
manusiapun pada hari ini". (QS. Maryam: 26).
c. Menggunakan intrumen atau alat yang melekat pada isim dan fi’il.
Beberapa instrumen itu antara lain adalah illa, innama, bal (‘athaf), lam
qosam. Seperti contoh di bawah ini yang menggunakan illa.

ِّ ۡ ‫س ِّن إِّ هَل‬


َ َٰ ‫ٱۡل ۡح‬
٦٠ ‫س ُن‬ ِّ ۡ ‫ه َۡل َجزَ آ ُء‬
َ َٰ ‫ٱۡل ۡح‬
“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).” (QS. Al-Rahman: 60).

Adapun menurut Imam Zarkasyi dalam kitab Al Burhan fi Ulum al-Quran,


ta’kid terbagi menjadi dua bagian, yaitu lafdzi dan maknawi.
1) Ta’kid Lafzi
Ta’kid Lafzi adalah penetapan makna awal dengan lafadz itu sendiri atau dengan
kalimat yang memiliki makna yang sama dengan suatu makna yang di ta’kid.
Misalnya lafaz ta’kid yang menggunakan makna yang bersinonim dengan makna
yang di ta’kid. Seperti contoh dalam surat al-Anbiya’ ayat 31.

٣١ َ‫سب َُّٗل له َعله ُه ۡم يَهۡ تَدُون‬ ٗ ‫ي أَن ت َِّميدَ ِّب ِّه ۡم َو َج َع ۡلنَا فِّي َها فِّ َج‬
ُ ‫اجا‬ ِّ ‫َو َج َع ۡلنَا فِّي ۡٱۡل َ ۡر‬
َ ‫ض َر َٰ َو ِّس‬
“Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu
(tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-
jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.”
Adapun dalam pembahasan Ta’kid Lafzi, penggunaan kata yang men-ta’kid-nya
bermacam-macam, seperti: Nakirah, idlafa, isim fa’il, jumlah, dan jar majrur.
Contoh :
٢٢ ‫ص ٗفا‬ َ ُ‫ َو َجا ٓ َء َربُّكَ َو ۡٱل َملَك‬٢١ ‫ض دَ ٗكا دَ ٗكا‬
َ ‫ص ٗفا‬ ُ ‫ت ۡٱۡل َ ۡر‬ ٓ ِۖ ‫َك ه‬
ِّ ‫َّل إِّذَا دُ هك‬
“Jangan (berbuat demikian). Apabila bumi digoncangkan berturut-turut. Dan
datanglah Tuhanmu; sedang malaikat berbaris-baris.” (QS. Al-Fajr: 21-22).
٦ ‫ ِّإ هن َم َع ۡٱلعُ ۡس ِّر ي ُۡس ٗرا‬٥ ‫فَإ ِّ هن َم َع ۡٱلعُ ۡس ِّر ي ُۡس ًرا‬
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 5-6).
2) Ta’kid Maknawi
Ta’kid maknawi adalah kalimat yang memperkuat kata sebelumnya dengan
menggunakan kata-kata khusus sebagai berikut. ‫ َعيْن‬, ‫نَ ْفس‬, ‫ ُك ُّل‬, ‫ اَجْ َم ُع‬dan lafaz yang
َ ‫ اَ ْكتَ ُع – ا َ ْبتَ ُع – ا َ ْب‬, Sebagaimana contoh di bawah ini.
mengikuti ‫ اَجْ َم ُع‬yaitu : ‫ص ُع‬
َ‫ار َوأ ُ ۡد ِّخ َل ۡٱل َجنهة‬ َ ‫ور ُك ۡم يَ ۡو َم ۡٱل ِّق َٰيَ َم ِۖ ِّة فَ َمن ُز ۡح ِّز َح‬
ِّ ‫ع ِّن ٱلنه‬ َ ‫ت َو ِّإنه َما ت ُ َوفه ۡونَ أ ُ ُج‬ ِّ ِۗ ‫ُك ُّل ن َۡف ٖس ذَآئِّقَةُ ۡٱل َم ۡو‬
١٨٥ ‫ور‬ ِّ ‫فَقَ ۡد فَ ِۗازَ َو َما ۡٱل َح َي َٰوة ُ ٱلد ُّۡنيَا ٓ ِّإ هَل َم َٰت َ ُع ۡٱلغُ ُر‬
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat
sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan
ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain
hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Ali Imran: 185).

ْ ‫َّللاُ يُزَ ِّكي َم ْن َيشَا ُء َو ََل ي‬


ً ِّ‫ُظلَ ُمونَ فَت‬
‫يَّل‬ َ ُ‫أَلَ ْم ت ََر ِّإلَى الهذِّينَ يُزَ ُّكونَ أ َ ْنف‬
‫س ُه ْم ِۚ َب ِّل ه‬

“Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang menganggap dirinya bersih?.


Sebenarnya Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya dan mereka tidak
aniaya sedikitpun.” (Q. S. An-Nisa’: 49)

2. Jelaskan fenomena muqabalah dalam al-Quran dan berilah 4 contoh darinya !


Muqabalah sebagai salah satu cabang dalam ilmu Balaghah memiliki peran
penting dalam mengungkap makna yang tersembunyi dalam al-Quran. Selain itu,
Muqabalah juga hadir untuk mendatangkan makna yang agung dan jelas, sehingga
memberi bekas yang berkesan di dalam hati. Ada beberapa fenomena Muqabalah
dalam al-Qura. Diantaranya adalah Muqabalah hadir sebagai penjelas makna ayat,
penguat makna atau ta’kid, dan juga sebagai gaya bahasa yang indah dengan diksi-diksi
yang ada di dalamnya.
a. Muqabalah sebagai penjelas makna
1. Al-Baqarah: 214

‫سا ُء َوالض ههرا ُء‬ َ ْ ‫ستْ ُه ُم ْالبَأ‬


‫أ َ ْم َح ِّس ْبت ُ ْم أ َ ْن ت َ ْد ُخلُوا ْال َجنهةَ َولَ هما يَأْتِّ ُك ْم َمث َ ُل الهذِّينَ َخلَ ْوا ِّم ْن قَ ْب ِّل ُك ْم َم ه‬
‫َّللاِّ قَ ِّريب‬
‫ص َر ه‬ ْ َ‫َّللاِّ أ َ ََل ِّإ هن ن‬
‫ص ُر ه‬ ْ َ‫سو ُل َوالهذِّينَ آ َمنُوا َم َعهُ َمت َى ن‬ ‫َو ُز ْل ِّزلُوا َحتهى َيقُو َل ه‬
ُ ‫الر‬
“... dan diguncang (dengan berbagai cobaan, sehingga rasul dan orang-orang
yang beriman bersamanya berkata, ‘kapankah datang pertolongan Allah?’
ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.”
2. Ali-Imran: 106-107

‫هت ُو ُجو ُه ُه ْم أ َ َكفَ ْرت ُ ْم بَ ْعدَ ِّإي َمانِّ ُك ْم فَذُوقُوا‬


ْ ‫ض ُو ُجوه َوتَس َْودُّ ُو ُجوه فَأ َ هما الهذِّينَ اس َْود‬
ُّ َ‫يَ ْو َم ت َ ْبي‬
‫هت ُو ُجو ُه ُه ْم فَ ِّفي َرحْ َم ِّة ه‬
ِّ‫َّللا‬ َ َ‫ْال َعذ‬
ْ ‫) َوأ َ هما الهذِّينَ ا ْب َيض‬106( َ‫اب ِّب َما ُك ْنت ُ ْم ت َ ْكفُ ُرون‬
)107( َ‫ُه ْم فِّي َها خَا ِّلدُون‬
“Pada hari itu ada wajah yang putih berseri, dan ada pula wajah yang hitam
muram. Adapun orang-orang yang berwajah hitam muram (kepada mereka
dikatakan), ‘mengapa kamu kafir setelah beriman? Karena itu rasakanlah azab
disebabkan kekafiranmu itu.’ (106) Dan adapun orang-orang yang berwajah
putih berseri, mereka berada dalam rahmat Allah (surga)., mereka kekal
didalamnya (107).”

3. Al-Kahfi: 18
ٗ َ‫سبُ ُه ۡم أ َ ۡيق‬
١٨ ,… ‫اظا َو ُه ۡم ُرقُود‬ َ ‫َوت َۡح‬
“Dan engkau mengira mereka itu tidak tidur, padahal mereka tidur…, .”

4. Al-Qashash: 73
َ‫ض ِّل ِّه َولَ َعله ُك ْم ت َ ْش ُك ُرون‬ َ ‫َو ِّم ْن َرحْ َمتِّ ِّه َج َع َل لَ ُك ُم الله ْي َل َوالنه َه‬
ْ َ‫ار ِّلت َ ْس ُكنُوا فِّي ِّه َو ِّلت َ ْبتَغُوا ِّم ْن ف‬
“Dan adalah karena rahmatnya, Dia jadikan untukmu malam dan siang agar
kamu beristirahat pada malam hari, dan agar kamu mencari sebagian
karunianya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.”
b. Muqabalah sebagai penguat makna
1. Al-Baqarah: 255

٢٥٥ ,… ‫ِۚم‬ٞ ‫َة َو ََل ن َۡو‬ٞ ‫ي ۡٱلقَيُّو ِۚ ُم ََل ت َۡأ ُخذُ ۥهُ ِّسن‬ َٰ ٓ َ ُ‫ٱَّلل‬
ُّ ‫َل إِّلَهَ إِّ هَل ُه َو ۡٱل َح‬ ‫ه‬
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup
kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak
tidur.., .”
2. Al-Qiyamah: 31-32

َ ‫ َو َٰلَ ِّكن َكذه‬٣١ ‫صله َٰى‬


٣٢ ‫ب َوت ََوله َٰى‬ َ ‫صدهقَ َو ََل‬
َ ‫فَ ََّل‬

“Dan ia tidak mau membenarkan (Rasul dan Al Quran) dan tidak mau
mengerjakan shalat. Tetapi ia mendustakan (Rasul) dam berpaling (dari
kebenaran).”
3. Al-Baqarah: 30
َ‫ِّس لَ ِۖك‬ ِّ ُ‫… أَت َۡج َع ُل فِّي َها َمن ي ُۡف ِّسدُ فِّي َها َويَ ۡس ِّفك‬,
َ ُ‫ٱلد َما ٓ َء َون َۡح ُن ن‬
ُ ‫سبِّ ُح ِّب َحمۡ دِّكَ َونُقَد‬
٣٠ َ‫قَا َل ِّإنِّ ٓي أ َ ۡع َل ُم َما ََل ت َعۡ َل ُمون‬
“…, "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang
akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan
berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
4. Al-Baqarah: 216
‫َر له ُك ِۡۚم‬ٞ ‫س َٰ ٓى أَن ت ُ ِّحبُّواْ ش َۡٗيا َو ُه َو ش‬ َ ‫ر له ُك ِۡۖم َو‬ٞ ‫س َٰ ٓى أَن ت َۡك َر ُهواْ ش َٗۡيا َو ُه َو خ َۡي‬
َ ‫ع‬ َ ‫ع‬
َ ‫ َو‬...,
٢١٦ َ‫ٱَّللُ يَعۡ لَ ُم َوأَنت ُ ۡم ََل ت َعۡ لَ ُمون‬
‫َو ه‬
“ ,.. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan
boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
c. Muqabalah sebagai diksi bahasa yang indah
1. Al-Naml: 50
٥٠ َ‫َو َم َك ُرواْ َم ۡك ٗرا َو َم َك ۡرنَا َم ۡك ٗرا َو ُه ۡم ََل يَ ۡشعُ ُرون‬
“Dan merekapun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami
merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari.”
2. Tha-ha: 118-119
ۡ ‫ َوأَنهكَ ََل ت َۡظ َمؤُ اْ فِّي َها َو ََل ت‬١١٨ ‫ع فِّي َها َو ََل ت َعۡ َر َٰى‬
١١٩ ‫َض َح َٰى‬ َ ‫إِّ هن لَكَ أ َ هَل ت َ ُجو‬
“Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan
telanjang. Dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula)
akan ditimpa panas matahari di dalamnya."
3. Saba’: 50
ٞ ‫يع قَ ِّر‬ٞ ‫س ِّم‬
٥٠ ‫يب‬ ‫ُوح ٓي إِّلَ ه‬
َ ُ‫ي َربِّ ِۚ ٓي إِّنه ۥه‬ ِّ ‫ٱهتَدَ ۡيتُ فَبِّ َما ي‬ ِۖ ‫علَ َٰى ن َۡفس‬
ۡ ‫ِّي َوإِّ ِّن‬ ِّ َ ‫ضلَ ۡلتُ فَإِّنه َما ٓ أ‬
َ ‫ض ُّل‬ َ ‫قُ ۡل إِّن‬
“Katakanlah: "Jika aku sesat maka sesungguhnya aku sesat atas kemudharatan
diriku sendiri; dan jika aku mendapat petunjuk maka itu adalah disebabkan apa
yang diwahyukan Tuhanku kepadaku. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar
lagi Maha Dekat."

4. Hud: 24
٢٤ ,… ِّ‫يع‬
ِۚ ‫س ِّم‬
‫ير َوٱل ه‬ ِّ َ‫ص ِّم َو ۡٱلب‬
ِّ ‫ص‬ َ َ ‫َمث َ ُل ۡٱلفَ ِّريقَ ۡي ِّن َك ۡٱۡل َ ۡع َم َٰى َو ۡٱۡل‬
“Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang
mukmin), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan
dapat mendengar .., .”

Anda mungkin juga menyukai