(2) Anamnesis 1. Nyeri perut pada perut kanan bawah
2. Diawali dengan nyeri nyeri seluruh bagian perut disertai mual, muntah dan penurunan nafsu makan. 3. Suhu badan sub febril 37.5 – 38.5C, sampai terjadi penyulit dimana suhu badan akan meningkat sampai 40C 4. (3) Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik yang prediktif apendisitis terutama adalah nyeri tekan perut kanan bawah dan rigidity pada titik Mc Burney. Kurang prediktif adalah tanda rangsangan peritoneum lain seperti nyeri lepas, psoas sign dan suhu lebih dari 38.3 derajat Celcius. Yang tidak bermakna banyak adalah nyeri pada colok dubur dan Rovsing sign. Meski spesifisitas iliopsoas sign 79 – 95%, namun sensitivitasnya rendah (13 – 42%) dan hanya 4% dari dokter melakukannya dengan benar. Demikian juga obturator sign, memiliki sensitivitas hanya 8% meski spesifitasnya 94%. (4) Kriteria Diagnosis Diagnosis banding apendisitis sangat banyak, baik kelainan traktus digestivus, urogenital, ginekologis maupun kelainan non-bedah. Salah satu contoh diagnosis banding yang diusulkan untuk dipikirkan adalah sbb (5) Diagnosis Kerja Asma Bronkial dibagi dalam 4 derajad : 1. Intermiten (gejala <1x/minggu dan gejala malam ≤2x sebulan, serangan singkat) 2. Persisten ringan (gejala >1x/minggu tetapi <1x/hari dan gejala malam >2x sebulan, serangan dapat mengganggu aktivitas dan tidur) 3. Persisten sedang (gejala setiap hari dan gejala malam >1x/minggu, serangan dapat mengganggu aktivitas dan tidur, membutuhkan bronkodilator setiap hari) 4. Persisten berat (gejala terus menerus dan gejala malam sering, aktivitas fisik terbatas) (6) Diagnosis Banding 1. Infeksi saluran kemih 2. PID (7) Pemeriksaan Penunjang 1. Laboratorium rutin dan urine lengkap (untuk wanita ditambahkan tes kehmilan)