OLEH :
KELOMPOK IV
E. CARA KERJA
F. HASIL PENGAMATAN
Dalam praktikum ini, kami melakukan pengukuran frekuensi nafas pada 14
responden. Berikut hasil pengukurannya :
FREKUENSI
NO NAMA PASIEN KETERANGAN PEMERIKSA
NAFAS
1 Rahmatia Is. Kaluku 18 Normal Rahmawati
2 Rahmawati Ismail 14 Normal Rahmatia
3 Ahmad Rifly Suleman 12 Normal Zulkarnain
4 Gustin Umamah 20 Normal Isnawati
5 Isnawati M. Daud 18 Normal Gustin
6 Isravani Yusup 20 Normal Nirmala
7 Mira Trisya 18 Normal Astri
8 Merfin Ibrahim 17 Normal Rahmawati
9 Sri Mujirah Adam 19 Normal Rahmatia
10 Muh. Riksan Mamonto 20 Normal Ahmad Rifly
11 Deli Werti 20 Normal Isnawati
12 Kiky Amaliah Rasa 19 Normal Gustin
13 Warzito Usman 20 Normal Isravani
14 Amir Somba 19 Normal Mira Trisya
G. PEMBAHASAN
Pada pemeriksaan secara fisik ini, ada beberapa cara yang dapat dilakukan,
yaitu dengan cara inspeksi, auskultasi, palpasi dan perkusi. Pada cara inspeksi ini
yaitu dengan mengamati praktikan dalam bernafas dan menghitung banyaknya
pernafasan per menit. Pernafasan dapat dikatakan normal apabila jumlah
pernafasannya 12 – 20 kali per menit.
Cara yang lain adalah auskultasi. Auskultasi merupakan bagian dari
pemeriksaan fisik paru dengan tujuan untuk mendengarkan suara paru, sehingga
secara tidak langsung menggambarkan keadaan saluran. Pada pemeriksaan ini
menggunakan stetoskop. Kemudian, pemeriksaan dengan perkusi yaitu pemeriksaan
yang berguna untuk menentukan lokasi patologis dari kelainan paru dan penting
untuk dilakukan dengan teknik yang benar.
Perkusi dilakukan dengan memukulkan jari ketiga di atas jari ketiga tangan
sebelahnya (yang diposisikan hiperekstensi) di sela iga rongga dada. Pemeriksaan
palpasi dengan cara teknik pemeriksaan dengan menggunakan telapak dan jari
tangan sebagai indra peraba. Pemeriksa menempatkan diri di depan pasien dengan
pasien telentang atau duduk.Tangan kanan pemeriksa diletakkan pada dinding dada
kiri pasien dan tangan kiri pada posisi sebaliknya.
Dan dalam praktikum ini, kami menggunakan cara palpasi untuk memeriksa
pernafasan. Dari hasil percobaan ini didapatkan hasil pada orang pertama sampai
orang ke proses kegiatan dilakukan dengan kegiatan yang santai seperti orang normal
pada biasanya dan tidak melakukan aktifitas, setelah itu kami menghitung frekuensi
pernapasaan.
H. KESIMPULAN
Kesimpulan yang bisa diambil setelah melakukan praktikum pemeriksaan pernafasan
ini adalah rata-rata responden yang diamati memiliki frekuensi pernafasan yang normal serta
memiliki otot pernafasan yang baik sehingga mampu melakukan pernafasan secara
optimal, karena saat melakukan pengamatan responden tidak melakukan aktifitas yang berat
berat.
Dan pada saat melakukan aktivitas frekuensi pernafasan meningkat karena
tubuh memerlukan banyak oksigen untuk melakukan pembakaran dalam tubuh untuk
menghasilkan energi yang digunakan untuk beraktifitas dan memperkeras kerja
jantung dalam memompa darah.
DAFTAR PUSTAKA
Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan
Sistem Pernafasan. Jakarta : Salemba Medika.
Watson.R. 2002. Anatomi Dan Fisiologi. Ed 10. Buku Kedokteran ECG. Jakarta.