Anda di halaman 1dari 6

1.

PROSEDUR PEMBINAAN

Pembinaan berasal dari kata dasar bina yang berarti latihan, didikan. Sedangkan
pengertian pembinaan itu sendiri adalah usaha, tindakan, dan kegiatan yang berupa
pendidikan maupun pelatihan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh
hasil yg lebih baik. Pembinaan dapat diartikan sebagai upaya memelihara dan membawa
suatu keadaan yang seharusnya terjadi atau menjaga keadaan sebagaimana seharusnya.
Dalam manajemen pendidikan luar sekolah, pembinaan dilakukan dengan maksud agar
kegiatan atau program yang sedang dilaksanakan selalu sesuai dengan rencana atau tidak
menyimpang dari hal yang telah direncanakan. pembinaan dapat ditinjau dari dua sudut
pandang, yaitu berasal dari sudut pembaharuan dan berasal dari sudut pengawasan.
Pembinaan yang berasal dari sudut pembaharuan yaitu mengubah sesuatu menjadi yang baru
dan memiliki nilai-nilai lebih baik bagi kehidupan masa yang akan datang. Sedangkan
pembinaan yang berasal dari sudut pengawasan yaitu usaha untuk membuat sesuatu lebih
sesuai dengan kebutuhan yang telah direncanakan.

2. Monitoring
a. Pengertian Monitoring
monitoring merupakan pengawasan yang berarti proses pengamatan, pemeriksaan,
pengendalian dan pengoreksian dari seluruh kegiatan organisasi. Monitoring adalah suatu
proses pemantauan untuk mendapatkan informasi tentang pelaksanaan manajemen sekolah.
Fokus monitoring adalah pemantauaan pada pelaksanaan manejemen sekolah, bukan pada
hasilnya. Tepatnya, fokus monitoring adalah pada komponen proses menejemen sekolah,
baik menyangkut proses pengambilan keputusan, pengelolaan kelembagaan, pengelolaan
program, maupun pengelolaan proses belajar mengajar. Monitoring melibatkan perhitungan
atas apa yang kita lakukan, Monitoring melibatkan pengamatan atas kualitas dari layanan
yang kita berikan. Hasil monitoring dapat digunakan untuk memberi masukan (umpan balik)
bagi perbaikan pelaksanaan manejemen sekolah.

Pengertian monitoring (pengawasan) menurut para ahli:


1. George R. Tery (2006:395) mengartikan pengawasan adalah mendeterminasi apa yang
telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan
tidankan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
2. Tabrani Rusyani (1997) menyatakan pengawasan adalah pengendalian yang dilakukan
dengan melaksanakan pemeriksaan, penilaian kemampuan, meningkatkan dan
menyempurnakan, baik manajemen maupun bidang operasionalnya.
3. Oxfam (1995) Monitoring adalah mekanisme yang sudah menyatu untuk memeriksa
yang sudah untuk memeriksan bahwa semua berjalan untuk direncanakan dan memberi
kesempatan agar penyesuaian dapat dilakukan secara metodologis.

b. pengunaan monitoring
Proses dasar dalam monitoring ini meliputi tiga tahap yaitu:
 Menetapkan standar pelaksanaan;
 Pengukuran pelaksanaan;
 Menentukan kesenjangan (deviasi) antara pelaksanaan dengan standar dan rencana.

Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan dengan mengikuti beberapa langkah sebagai berikut.

1. Tahap Perencanaan: Persiapan dilaksanakan dengan mengidentifikasi hal-hal yang


akan dimonitor, variabel apa yang akan dimonitor serta menggunakan indikator mana
yang sesuai dengan tujuan program. Rincian tentang variabel yang dimonitor harus
jelas dulu, serta pasti dulu batasannya dan definisinya. “Variabel adalah karakteristik
dari seseorang, suatu peristiwa atau obyek yang bisa dinyatakan dengan data numerik
yang berbeda-beda.” (William N Dunn: 2000).
2. Tahap Pelaksanaan: monitoring ini untuk mengukur ketepatan dan tingkat
capaian dari pelaksaan program/kegiatan/proyek yang sedang dilakukan dengan
menggunakan standar (variable) yang telah dipersiapkan di tahap perencanaan.
Setelah memastikan definisi yang tepat tentang variabel yang dimonitor serta
indikatornya, maka laksanakan monitoring tersebut. Adapun indikator umum yang
diukur dalam melihat capaian pekerjaan antara lain adalah :

Kesuaian dengan tujuan proyek/kegiatan


Tingkat capaian pekerjaan sesuai target
Ketepatan belanja budget sesuai plafon anggaran;
Adanya tahapan evaluasi dan alat evaluasinya;
3. Tahap Pelaporan

Pada langkah ketiga, yaitu menentukan apakah prestasi kerja itu memenuhi standar yang
sudah ditentukan dan di sini terdapat tahapan evaluasi, yaitu mengukur kegiatan yang sudah
dilakukan dengan standar yang harus dicapai. Selanjutnya temuan-temuan tersebut ditindak
lanjuti dan hasilnya menjadi laporan tentang program.

c. Pendektan-pendekatan Monitoring

Ada empat cara untuk memonitor keluaran dan dampak. Keempat cara atau pendekatan itu
adalah pelaporan sistem sosial (social accounting), eksperimentasi sosial (social
experimentation), pemeriksaan sosial (social auditing) dan pengumpulan bahan untuk
penelitian sosial (social research cumulation). Pendekatan ini masingmasing mempunyai dua
aspek yaitu aspek yang berhubungan dengan jenis informasi yang diperlukan (Dunn, 1981).

Keempat pendekatan ini mempunyai ciri yang bersamaan yaitu bahwa keempatnya:

TERPUSAT KEPADA KELUARAN KEBIJAKSANAAN, sehingga dalam monitoring


ini sangat diperhatikan variabel yang mempengaruhi keluaran, baik yang tidak dapat
dikontrol oleh pembuat kebijaksanaan (misalnya kondisi sekarang yang sudah ada), dan
variabel yang dapat dimanipulasikan atau diramalkan sebelumnya;

BERPUSAT PADA TUJUAN, yaitu untuk memberikan pemuasan kebutuhan, nilai atau
kesempatan kepada klien atau target;

BERORIENTASI PADA PERUBAHAN. Tiap-tiap pendekatan itu berusaha untuk


memonitor perubahan dalam suatu jangka waktu tertentu, baik dengan menganalisis
perubahan unjuk kerja antara beberapa program yang berbeda atau yang sama beberapa
variabelnya, atau kombinasi antara keduanya;

MEMUNGKINKAN KLASIFIKASI SILANG KELUARAN DAN DAMPAK


berdasarkan variabel-variabel lain termasuk variabel yang dipergunakan untuk memonitor
masukan kebijaksanaan (waktu, uang, tenaga, perlengkapan) dan proses kebijaksanaan
(aktivitas, dan sikap administratif, organisasi dan politis yang diperlukan untuk transformasi
masukan kebijaksanaan menjadi keluaran), dan

BERHUBUNGAN DENGAN ASPEK PELAKSANAAN KEBIJAKSANAAN secara


obyektif maupun subyektif. Indikator obyektif didasarkan atas data baru yang diperoleh
melalui survei sampel atau studi lapangan (Dunn, 1981).

3. PELAPORAN

Arti pelaporan adalah seseorang yang melaporkan kegiatan atau hasil yang telah di jalaan
sebuah program manajemen

Pelaporan adalah aktivitas yang berlawanan arah dari pengawasan, Jika pengawasan
dilakukan oleh pihak atasan untuk mengetahui semua hal yang menyangkut pelaksanaan
kerja bawahan, maka pelaporan merupakan jawaban dari kegiatan pengawasan tersebut.

kegunaan pelaporan
 agar perkembangan kegiatan yang di laksanakan dapat di laporkan
 agar dapat menyelesaikan hambatan dan masalah yang di laporkan
 dan mengetahui kesalahan yang terjadi pada sebuah program
Tugas
pengelolaan program PLS

Disusun Oleh :

Israk Meliza(16005064)

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2018
1.Prosedur Pembinaan
Pembinaan berasal dari
kata dasar bina yang
berarti latihan, didikan.

2.Monitoring

Pengertian Monitoring
monitoring merupakan
pengawasan yang berarti
proses pengamatan,
pemeriksaan

Pendektan-pendekatan
Monitoring

pengunaan monitoring Ada empat cara untuk


Proses dasar dalam
memonitor keluaran dan
monitoring ini meliputi tiga
tahap dampak

Pelaporan adalah aktivitas yang


berlawanan arah dari pengawasan, Jika
3.Pelaporan pengawasan dilakukan oleh pihak
atasan untuk mengetahui semua hal
yang menyangkut pelaksanaan kerja
bawahan

Anda mungkin juga menyukai