Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

LANDASAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN BEBERAPA


PENGERTIAN PANCASILA

Dosen Pengampu :

Imam Safi’i, ,S.Pd.I., M.P

Kelompok 1 :

1. Windi Ovi Sri Rahayu (21901011251)


2. Eka Nur Azizah (21901011126)
3. Salman Alfarizi (21901011154)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT, karena dengan Rahmat, Maunah
dan Hidayah-Nya kami diberi kesempatan untuk dapat menyelesaikan tugas makalah
mata kuliah “Pancasila” secara tepat waktu.
Tidak lupa pula ucapan terimakasih kepada bapak Imam Safi’i, S.Pd.I., M.P
selaku dosen pengampu yang senantiasa membimbing kami mengenai permasalahan
yang terdapat dalam kajian pendidikan pancasila.
Kami selaku penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak kesalahan bagian dalam metode penulisannya maupun kandungan isi yang
tercakup didalamnya, sehingga ada suatu pepatah yang mengatakan bahwasannya
“Tiada gading yang tak retak” oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
sangat kami butuhkan untuk dapat senantiasa menyempurnakannya.
Harapan kami dengan terselesaikannya makalah ini dapat memberikan manfaat
dan tambahan pengetahuan khususnya bagi kami sendiri dan bagi semua orang yang
membacanya.

Malang, Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 1
C. Tujuan .................................................................................. 1
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian Pancasila ............................................................. 2
B. Landasan Pacasila ................................................................ 4
C. Tujuan Pancasila................................................................... 6
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 9


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang mana harus dipahami nilai nilai
didalamnya yang bertujuan agar bangsa Indonesia memiliki karakter bangsa dan tidak
menyimpang dari nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila
Untuk mewujudkan karakter bangsa tersebut maka tidak akan terlepas dari pendidikan
karena melalui pendidikan lah nilai nilai di dalam pancasila akan dapat dikembangkan atau
ditanamkan kepada generasi selanjutnya
Pancasila memiliki peranan penting untuk mambangun karakter bangsa agar bangsa
Indonesia tegar dalam menghadapi tantangan sekaligus menggapai peluang yang dapat
memajukan dan mengantarkan bangsa Indonesia kepada cita cita bangsa yang terkandung
dalam pancasila
Maka dari itu pendidikan pancasila sangatlah penting karena dengan pancasila lah
tujuan dan cita-cita bangsa akan terwujud demi kelangsungan bangsa dan perkembangan
bangsa di masa selanjutnya
apabila pendidikan pancasila tidak ditanamkan pada diri rakyatnya maka apa gunanya
sebuah bangsa dan tidak ada keraguan lagi bahwa pancasila merupakan dasar negara
sekaligus pandangan hidup bangsa Indonesia.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian pancasila?


2. Bagaimana landasan pancasila?
3. Bagaimana tujuan pancasila?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana pengertian pancasila.


2. Untuk mengetahui landasan pancasila.
3. Untuk mengetahui tujuan pancasila.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila

Kedudukan dan fungsi pancasila bila kita kaji secara ilmiah memeliki pengertian yang
luas, sebaik dalam kedudukannya sebagai dasar negara, sebagai pandangan hidup bangsa
sebagai ideologi bangsa dan negara, sebagai keperibadian bangsa bahkan dalam proses
terjadinya terdapat berbagai macam terminologi yang harus kita deskripsikan secara objektif.

Untuk memahami pancasila secara kronologis baik menyangkut rumusannya maupun


peristilahannya maka pegertian pancasila tersebut meliputi lingkup pengertian sebagai
berikut;

1. Pancasila Secara Etimologis


Sebelum kita membahas isi arti dan fungsi pancasila sebagai dasar negara maka
terlebih dahulu perlu dibahas asal dan istilah “pancasila” beserta makna yang terkandung
didalamnya. Secara Etimologis istilah “pancasila” berasal dari sangsekerta dari india
(Bahasa kasta Brahmana) adapun bahasa rakyat biasa adalah Prakerta.
Menurut Muhammad Yamin , dalam bahasa sangsekerta perkataan pancasila
memiliki dua macam arti secara leksikal yaitu:
Panca ”artinya lima” “syla” vokal i pendek artinya “batu sendi”, “alas”, atau
“dasar” “syila” vokal i panjang artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang
penting atau yang senonoh”
Kata kata tersebut kemudian dalam bahasa indonesia terutama dalam bahasa jawa
diartikan “susila” yang memiliki hubungan dengan moralitas, oleh karena itu secara
etimologis kata “pancasila “ yang dimaksudkan adalah istilah “panca syilia” dengan
vokal i pendek yang memiliki makna leksikal “ berbatu sendi lima” , atau secara harfiah
“dasar yang memiliki lima unsur”. Adapun istilah “panca syiila” dengan huruf
Dewanagari i bermakna 5 aturan tingkah laku yang penting . (Yamin:1960:437).

2. Pengertian Pancasila Secara Historis

Proses perumusan pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPK pertama dr.
Radjiman Widyodiningrat. Mengajukan suatu masalah, khususnya akan dibahas pada
sidang tersebut, Masalah tersebut adalah tentang suatu calon rumusan dasar negara
Indonesia yang akan dibentuk. Kemudian tampilan pada sidang tersebut tiga orang
pembicara yaitu Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno

Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam sidang tersebut Ir. Soekarno berpidato
secara lisan (tanpa teks ) mengenai calon rumusan dasar negara Indonesia. Kemudian
untuk memberi nama “Pancasila” yang artinya lima dasar, hal ini menurut Soekarno
atas saran dari salah seorang temannya yaitu seorang ahli bahasa yang tidak
disebutkan namanya.

Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya ,


kemudian keesokan harinya tanggal 18 Agustus 1945 disahkanlah Undang-Undang
Dasar 1945 termasuk pembukaan UUD 1945 di mana termuat isi rumusan lima prinsip
sebagai satu dasar negara yang diberi nama Pancasila.

Sejak saat itulah perkataan pancasila telah menjadi bahasa Indonesia dan
merupakan istilah umum. Walaupun dalam alinea IV pembukaan UUD 1945 tidak
memuat istilah “Pancasila” namun yang dimaksudkan Dasar Negara Republik
Indinesia adalah disebut dengan istilah “Pancasila”. Hal ini didasarkan atas interpretasi
historis terutama dalam rangka pembentukan calon rumusan dasar negara yang
kemudian secara spontan diterima oleh peserta sidang secara bulat.

3. Pengertian Secara Terminologis

Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 itu telah melahirkan negara


Republik Indonesia. Untuk melengkapi alat-alat perlengkapan negara sebagai
lazimnya negara-negara yang merdeka, maka panitia persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) segera mengadakan sidang. Dalam sidangnya tanggal 18 Agustus
1945 telah berhasil mengesahkan UUD Negara Republik Indonesia yang dikenal
dengan UUD. Adapun UUD 1945 tersebut terdiri atas dua bagian yaitu Pembukaan
UUD1945 dan pasal-pasal UUD 1945 yang berisi 37 ayat pasal 1, Aturan Peralihan
yang terdiri atas 4 pasal dan 1 Aturan Tambahan terdiri atas 2 ayat.

Dalam bagian Pembuakaan UUD 1945 yang terdiri atas empat alinea tersebut
tercantum rumusan Pancasila sebagai berikut :

 Ketuhanan Yang Maha Esa


 Kemanusiaan yang adil dan beradab
 Persatuan Indonesia
 Kerakyatan yang dipimpinoleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Rumusan pancasila sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 inilah


yang secara konstitusional sah dan benar sebagai dasar Negara Republik Indonesia,
yang disahkan oleh PPKI yang mewakili seluruh rakyat Indonesia. Namun dalam
sejarah ketatanegaraan Inonesia dalam upaya bangsa Indonesia mempertahankan
Proklamasi dan eksistensi negara dan bangsadan bangsa Indonesia maka terdapat
pula rumusan-rumusan Pancasila sebagai berikut :

I. Dalam Konstitusi RIS (Republik Indonesia Serikat).


Dalam konstitusi RIS yang berlaku tanggal 29 Desember 1949sampai dengan 17
Agustus 1950.
II. Dalam UUDS (Undang-umdang sementara1950). Dalam UUDS 1950 yang
berlaku mulai tanggal 17 Agustus 1950 sampai tanggal 5 Juli 1959.
III. Rumusan Pancasila di Kalangan Masyarakat. Selain itu terdapat juga rumusan
pancasila dasar negara yang beredar di kalangan masyarakat luas,.

Dari macam-macam rumusan pancasila tersebut di atas yang sah dan benar
secara konstitusional adalah rumusan pancasila sebagaimana tercantum dalam
pembukaan UUD 1945. Hal ini diperkuat dengan ketetapan NO.XX/MPRS/1996, dan
Inpres No. 12 tanggal 13 April 1968 yang menegaskan bahwa pengucapan, penulisan,
dan rumusan Pancasila Dasar Negara Republik Indonesia yang sah pembukaan UUD
1945. Hal ini diperkuat dengan ketetapan NO.XX dan benar adalah sebagaimana
tercantum dalam pembukaan UUD 1945.

B. Landasan Pancasila
1. Landasan Historis
Keyakinan bangsa Indonesia telah begitu tinggi terhadap kebenaran nilai-nilai
Pancasila dalam sejarah kenegaraan Negara Indonesia. Pancasila mendapat tempat yang
berbeda-beda dalam pandangan rezim pemerintahan yang berkuasa. Penafsiran Pancasila
didominasi oleh pemikiran-pemikiran dari rezim untuk melanggengkan kekuasaannya. Pada
masa Orde lama, Pancasila ditafsirkan dengan nasionalis, agama dan komunis (Nasakom)
yang disebut juga dengan Tri Sila, kemudian diperas lagi menjadi Eka Sila (gotong royong).
Pada masa Orde Baru pancasila harus dihayati dan diamalkan dengan berpedoman
kepada butir-butir yang ditetapkan oleh MPR melalui Tap. MPR No.II/MPR/1978 tentang P-
4. Namun, penafsiran rezim itu membuat kenyataan dalam masyarakat dan bangsa berbeda
dengan nilai-nilai Pancasila yang sesungguhnya. Oleh sebab itu, timbulah tuntunan reformasi
dalam segala bidang. Dalam kenyataan ini, MPR melalui Tap. MPR No.XVIII/MPR/1998
tentang penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara, yang mengandung makna ideologi
nasional sebagai cita-cita dan tujuan Negara.
2. Landasan Kulturat

Pancasila sebagai kepribadian dan jati diri bangsa Indonesia merupakan


pencerminan nilai-nilai yang telah lama tumbuh dalam kehidupan bangsa Indonesia. Nilai-
niali yang dirumuskan dalam Pancasila bukanlah pemikiran satu orang, seperti halnya
ideologi komunis yang merupakan pemikran dari Karl Marx, melainkan pemikiran
konseptual dari tokoh-tokoh bangsa Indonesia, seperti Soekarno, Drs. Moh.Hatta, Mr.
Muhammad Yamin, Prof. Mr. Dr. Supomo dan tokoh lain-lain.

Sebagai hasil pemikiran dari tokoh-tokoh bangsa Indonesia yang digali dari budaya
bangsa sendiri, Pancasila tidak mengandung nilai-nilai yang terbuka masuknya nilai-nilai
baru yang positif, baik yang datang dari dalam negeri maupun yang datang dari luar negeri.
Dengan demikian generasi penerus bangsa dapat memperkaya nilai-nilai Pancasila sesuai
dengan perkembangan zaman.

3. Landasan Yuridis
Sebelum dikeluarkannya PP No.60 Tahun 1999, keputusan Mentri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 30 Tahun 1990 menetapkan status pendidikan Pancasila dari Kurikulum
pendidikan tinggi sebagai mata kuliah wajib untuk setiap program studi dan bersifat
nasional. Silabus pendidikan Pancasila semenjak tahun 1993 sampai tahun 1999 telah
banyak mengalami perubahan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang berlaku
dalam masyarakat, bangsa, dan Negara yang berlangsung cepat serta kebutuhan untuk
mengantisipasi tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat disertai dengan pola
kehidupan yang mengglobal.
Perubahan dari silabus pendidikan Pancasila adalah dengan dikeluarkannya
keputusan Dirjen Dikti Nomor: 265/Dikti/Kep/2000 tentang penyempurnaan Pancasila
pada Perguruan Tinggi di Indonesia. Dalam keputusan ini dinyatakan bahwa mata kuliah
Pendidikan Tinggi Pancasila yang mencakup unsur filsafat Pancasila merupakan salah
satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari kelompok mata kuliah pengembangan
kepribadian (MKPK) dalam susunan kurikulum inti perguruan tinggi di Indonesia.
Selanjutnya, berdasarkan keputusan Mendiknas No.232/U/2000 tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian hasil belajar mahasiswa telah ditetapkan
bahwa pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, dan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan
kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian yang wajib diberikan dalam kurikulum setiap
program studi. Oleh karena itu, untuk melaksanakan ketentuan diatas, maka dirjen dikti depdiknas
mengeluarkan SK No.38/Dikti/Kep./2002 tentang rambu-rambu Pelaksanaan Kelompok Mata
Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.

4. Landasan Filosofis
Pancasila sebagai dasar filsafat Negara harus menjadi sumber bagi segala tindakan
para penyelenggara Negara, menjadi jiwa dari perundang-undangan yang berlaku dalam
kehidupan bernegara. Oleh sebab itu, dalam menghadapi tantangan kehidupan bangsa
memasuki globalisasi, bangsa Indonesia harus tetap memiliki nilai-nilai, yaitu Pancasila
sebagai sumber nilai dalam pelaksanaan kenegaraan yang menjiwai pembangunan
nasional dalam bidang politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan keamanan.

C. Tujuan Pancasila

Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional dan juga termuat
dalam SK Dirjen Dikti. No. 43/DIKTI/KEP/2006, dijelaskan bahwa tujuan materi
Pancasila dalam rambu-rambu Pendidikan Kepribadian mengarahkan kepada moral yang
memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang
terdiri atas berbagai golongan agama, kebudayaan dan beraneka ragam kepentingan,
memantapkan kepribadian mahasiswa agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-
nilai dasar Pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam menguasai, menerapkan
dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan penuh rasa tanggung
jawab dan bermoral.

Tujuan pendidikan diartikan sebagai seperangkat tindakan intelektual penuh


tanggung jawab yang berorientasi pada kompetensi mahasiswa pada bidang profesi
masing-masing. Kompetensi lulusan Pendidikan Pancasila adalah seperangkat tindakan
intelektual, penuh tanggung jawab sebagai seorang warga negara dalam memecahkan
berbagai masalah dalam hidup bermasyarakat, kebangsaan dan bernegara dengan
menerapkan pemikiran yang berlandaskan nilai-nilai pancasila. Sifat intelektul tersebut
tercermin pada kemahiran, ketepatan dan keberhasilan bertindak , sedangkan sifat penuh
tanggung jawab diperlihatkan sebagai kebenaran tindakan dari aspek iptek, etika ataupun
kepatutan agama serta budaya.
Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menghasilkan peserta didik yang berperilaku :

1. Memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggung jawab sesuai dengan
hati nuraninya,
2. Memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-
cara pemecahannya
3. Mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologidan
seni, serta
4. Memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa
untuk menggalang persatuan Indonesia.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan informasi dalam pembahasan diatas, maka dapat kami tarik kesimpulan
bahwa Pancasila merupakan lima pilar yang merupakan dasar Negara Republik Indonesia
yang menjadi acuan bagi seluruh hukum yang berlaku, sehingga setiap hukum yang ada
di negara ini tidak boleh ada yang bertentangan dengan Pancasila.Pancasila secara istilah
dan Historis. Istilah ialah berasal dari Sansekerta dari India (bahasa kasta Brahman)
adapun bahasa rakyat biasa adalah bahasa Prakerta. Sedangkan secara Historis ialah
proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPK pertama dr.Radjiman
Widyodiningrat yang mengajukan suatu masalah yang akan dibahas pada sidang tersebut.
Landasan Pendidikan Pancasila terbagi menjadi 4: Landasan Historis,Kultural,
Yuridis dan Filosofis. Adapun pengertian Tujuan dari Pancasila terdapat dalam rambu-
rambu Pendidikan Kepribadian mengarahkan pada moral yang diharapkan terwujud
dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun tujuan pancasila yaitu memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang
bertanggung jawab sesuai dengan hati nuraninya.
Daftar Pustaka

https://www.cekkembali.com/pengertian-pancasila-secara-lengkap/. diakses tanggal 20


September 2019. pukul : 09.48.
Isnaeni, Diyan. Taufik. dkk. 2018. Pendidikan Pancasila. Baskara Media : Malang
Kaelan. 2016. Pendidikan Pancasila. Paradigma: Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai