Dosen Pengampu :
Kelompok 1 :
Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT, karena dengan Rahmat, Maunah
dan Hidayah-Nya kami diberi kesempatan untuk dapat menyelesaikan tugas makalah
mata kuliah “Pancasila” secara tepat waktu.
Tidak lupa pula ucapan terimakasih kepada bapak Imam Safi’i, S.Pd.I., M.P
selaku dosen pengampu yang senantiasa membimbing kami mengenai permasalahan
yang terdapat dalam kajian pendidikan pancasila.
Kami selaku penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak kesalahan bagian dalam metode penulisannya maupun kandungan isi yang
tercakup didalamnya, sehingga ada suatu pepatah yang mengatakan bahwasannya
“Tiada gading yang tak retak” oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
sangat kami butuhkan untuk dapat senantiasa menyempurnakannya.
Harapan kami dengan terselesaikannya makalah ini dapat memberikan manfaat
dan tambahan pengetahuan khususnya bagi kami sendiri dan bagi semua orang yang
membacanya.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang mana harus dipahami nilai nilai
didalamnya yang bertujuan agar bangsa Indonesia memiliki karakter bangsa dan tidak
menyimpang dari nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila
Untuk mewujudkan karakter bangsa tersebut maka tidak akan terlepas dari pendidikan
karena melalui pendidikan lah nilai nilai di dalam pancasila akan dapat dikembangkan atau
ditanamkan kepada generasi selanjutnya
Pancasila memiliki peranan penting untuk mambangun karakter bangsa agar bangsa
Indonesia tegar dalam menghadapi tantangan sekaligus menggapai peluang yang dapat
memajukan dan mengantarkan bangsa Indonesia kepada cita cita bangsa yang terkandung
dalam pancasila
Maka dari itu pendidikan pancasila sangatlah penting karena dengan pancasila lah
tujuan dan cita-cita bangsa akan terwujud demi kelangsungan bangsa dan perkembangan
bangsa di masa selanjutnya
apabila pendidikan pancasila tidak ditanamkan pada diri rakyatnya maka apa gunanya
sebuah bangsa dan tidak ada keraguan lagi bahwa pancasila merupakan dasar negara
sekaligus pandangan hidup bangsa Indonesia.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pancasila
Kedudukan dan fungsi pancasila bila kita kaji secara ilmiah memeliki pengertian yang
luas, sebaik dalam kedudukannya sebagai dasar negara, sebagai pandangan hidup bangsa
sebagai ideologi bangsa dan negara, sebagai keperibadian bangsa bahkan dalam proses
terjadinya terdapat berbagai macam terminologi yang harus kita deskripsikan secara objektif.
Proses perumusan pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPK pertama dr.
Radjiman Widyodiningrat. Mengajukan suatu masalah, khususnya akan dibahas pada
sidang tersebut, Masalah tersebut adalah tentang suatu calon rumusan dasar negara
Indonesia yang akan dibentuk. Kemudian tampilan pada sidang tersebut tiga orang
pembicara yaitu Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno
Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam sidang tersebut Ir. Soekarno berpidato
secara lisan (tanpa teks ) mengenai calon rumusan dasar negara Indonesia. Kemudian
untuk memberi nama “Pancasila” yang artinya lima dasar, hal ini menurut Soekarno
atas saran dari salah seorang temannya yaitu seorang ahli bahasa yang tidak
disebutkan namanya.
Sejak saat itulah perkataan pancasila telah menjadi bahasa Indonesia dan
merupakan istilah umum. Walaupun dalam alinea IV pembukaan UUD 1945 tidak
memuat istilah “Pancasila” namun yang dimaksudkan Dasar Negara Republik
Indinesia adalah disebut dengan istilah “Pancasila”. Hal ini didasarkan atas interpretasi
historis terutama dalam rangka pembentukan calon rumusan dasar negara yang
kemudian secara spontan diterima oleh peserta sidang secara bulat.
Dalam bagian Pembuakaan UUD 1945 yang terdiri atas empat alinea tersebut
tercantum rumusan Pancasila sebagai berikut :
Dari macam-macam rumusan pancasila tersebut di atas yang sah dan benar
secara konstitusional adalah rumusan pancasila sebagaimana tercantum dalam
pembukaan UUD 1945. Hal ini diperkuat dengan ketetapan NO.XX/MPRS/1996, dan
Inpres No. 12 tanggal 13 April 1968 yang menegaskan bahwa pengucapan, penulisan,
dan rumusan Pancasila Dasar Negara Republik Indonesia yang sah pembukaan UUD
1945. Hal ini diperkuat dengan ketetapan NO.XX dan benar adalah sebagaimana
tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
B. Landasan Pancasila
1. Landasan Historis
Keyakinan bangsa Indonesia telah begitu tinggi terhadap kebenaran nilai-nilai
Pancasila dalam sejarah kenegaraan Negara Indonesia. Pancasila mendapat tempat yang
berbeda-beda dalam pandangan rezim pemerintahan yang berkuasa. Penafsiran Pancasila
didominasi oleh pemikiran-pemikiran dari rezim untuk melanggengkan kekuasaannya. Pada
masa Orde lama, Pancasila ditafsirkan dengan nasionalis, agama dan komunis (Nasakom)
yang disebut juga dengan Tri Sila, kemudian diperas lagi menjadi Eka Sila (gotong royong).
Pada masa Orde Baru pancasila harus dihayati dan diamalkan dengan berpedoman
kepada butir-butir yang ditetapkan oleh MPR melalui Tap. MPR No.II/MPR/1978 tentang P-
4. Namun, penafsiran rezim itu membuat kenyataan dalam masyarakat dan bangsa berbeda
dengan nilai-nilai Pancasila yang sesungguhnya. Oleh sebab itu, timbulah tuntunan reformasi
dalam segala bidang. Dalam kenyataan ini, MPR melalui Tap. MPR No.XVIII/MPR/1998
tentang penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara, yang mengandung makna ideologi
nasional sebagai cita-cita dan tujuan Negara.
2. Landasan Kulturat
Sebagai hasil pemikiran dari tokoh-tokoh bangsa Indonesia yang digali dari budaya
bangsa sendiri, Pancasila tidak mengandung nilai-nilai yang terbuka masuknya nilai-nilai
baru yang positif, baik yang datang dari dalam negeri maupun yang datang dari luar negeri.
Dengan demikian generasi penerus bangsa dapat memperkaya nilai-nilai Pancasila sesuai
dengan perkembangan zaman.
3. Landasan Yuridis
Sebelum dikeluarkannya PP No.60 Tahun 1999, keputusan Mentri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 30 Tahun 1990 menetapkan status pendidikan Pancasila dari Kurikulum
pendidikan tinggi sebagai mata kuliah wajib untuk setiap program studi dan bersifat
nasional. Silabus pendidikan Pancasila semenjak tahun 1993 sampai tahun 1999 telah
banyak mengalami perubahan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang berlaku
dalam masyarakat, bangsa, dan Negara yang berlangsung cepat serta kebutuhan untuk
mengantisipasi tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat disertai dengan pola
kehidupan yang mengglobal.
Perubahan dari silabus pendidikan Pancasila adalah dengan dikeluarkannya
keputusan Dirjen Dikti Nomor: 265/Dikti/Kep/2000 tentang penyempurnaan Pancasila
pada Perguruan Tinggi di Indonesia. Dalam keputusan ini dinyatakan bahwa mata kuliah
Pendidikan Tinggi Pancasila yang mencakup unsur filsafat Pancasila merupakan salah
satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari kelompok mata kuliah pengembangan
kepribadian (MKPK) dalam susunan kurikulum inti perguruan tinggi di Indonesia.
Selanjutnya, berdasarkan keputusan Mendiknas No.232/U/2000 tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian hasil belajar mahasiswa telah ditetapkan
bahwa pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, dan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan
kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian yang wajib diberikan dalam kurikulum setiap
program studi. Oleh karena itu, untuk melaksanakan ketentuan diatas, maka dirjen dikti depdiknas
mengeluarkan SK No.38/Dikti/Kep./2002 tentang rambu-rambu Pelaksanaan Kelompok Mata
Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.
4. Landasan Filosofis
Pancasila sebagai dasar filsafat Negara harus menjadi sumber bagi segala tindakan
para penyelenggara Negara, menjadi jiwa dari perundang-undangan yang berlaku dalam
kehidupan bernegara. Oleh sebab itu, dalam menghadapi tantangan kehidupan bangsa
memasuki globalisasi, bangsa Indonesia harus tetap memiliki nilai-nilai, yaitu Pancasila
sebagai sumber nilai dalam pelaksanaan kenegaraan yang menjiwai pembangunan
nasional dalam bidang politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan keamanan.
C. Tujuan Pancasila
Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional dan juga termuat
dalam SK Dirjen Dikti. No. 43/DIKTI/KEP/2006, dijelaskan bahwa tujuan materi
Pancasila dalam rambu-rambu Pendidikan Kepribadian mengarahkan kepada moral yang
memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang
terdiri atas berbagai golongan agama, kebudayaan dan beraneka ragam kepentingan,
memantapkan kepribadian mahasiswa agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-
nilai dasar Pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam menguasai, menerapkan
dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan penuh rasa tanggung
jawab dan bermoral.
1. Memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggung jawab sesuai dengan
hati nuraninya,
2. Memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-
cara pemecahannya
3. Mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologidan
seni, serta
4. Memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa
untuk menggalang persatuan Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan informasi dalam pembahasan diatas, maka dapat kami tarik kesimpulan
bahwa Pancasila merupakan lima pilar yang merupakan dasar Negara Republik Indonesia
yang menjadi acuan bagi seluruh hukum yang berlaku, sehingga setiap hukum yang ada
di negara ini tidak boleh ada yang bertentangan dengan Pancasila.Pancasila secara istilah
dan Historis. Istilah ialah berasal dari Sansekerta dari India (bahasa kasta Brahman)
adapun bahasa rakyat biasa adalah bahasa Prakerta. Sedangkan secara Historis ialah
proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPK pertama dr.Radjiman
Widyodiningrat yang mengajukan suatu masalah yang akan dibahas pada sidang tersebut.
Landasan Pendidikan Pancasila terbagi menjadi 4: Landasan Historis,Kultural,
Yuridis dan Filosofis. Adapun pengertian Tujuan dari Pancasila terdapat dalam rambu-
rambu Pendidikan Kepribadian mengarahkan pada moral yang diharapkan terwujud
dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun tujuan pancasila yaitu memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang
bertanggung jawab sesuai dengan hati nuraninya.
Daftar Pustaka