Anda di halaman 1dari 10

SIMULASI KAPASITAS PENAMPANG SUNGAI DAN PROFIL MUKA AIR BANJIR DENGAN PROGRAM

HEC-RAS VERSI 4.1


(STUDI KASUS NORMALISASI SUNGAI KECEPAK DI KABUPATEN BANYUMAS)
ARFIDA HESA PENTA.M.
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara
terus-menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Dalam perkembangannya,
sungai bukan hanya sebagai sumber mata air melainkan menjadi tumpuan
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seperti halnya Sungai Ijo dan
Sungai Tipar yang merupakan sistem drainase di wilayah Sungai Serayu Opak.
Selain sebagai sistem drainase, sungai juga digunakan sebagai sumber energi
pembangkit listrik, sebagai sarana transportasi, sebagai tempat pariwisata dan lain
sebagainya. Bahkan jika dikelola dengan baik dan benar, sungai dapat berfungsi
sebagai pencegah banjir.
Banjir merupakan masalah umum terjadi ketika musim penghujan tiba.
Banjir juga terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Banyumas, Cilacap dan
Kebumen. Ketiga kabupaten tersebut menjadi daerah langganan banjir ketika
musim penghujan tiba. Di Kabupaten Banyumas, beberapa desa di tiga kecamatan
yakni Kec. Tambak, Sumpiuh, dan Kemrajen hampir setiap tahun terjadi banjir.
Banjir disebabkan oleh luapan sungai yang melintasi kawasan. Sungai mengalami
sedimentasi yang cukup tinggi dan perubahan tata guna lahan di sepanjang aliran
menyebabkan surface runoff (limpasan permukaan) dan genangan air. Kapasitas
penampang sungai tidak dapat menampung kelebihan air saat musim penghujan
tiba.
Sungai Ijo dan Sungai Tipar merupakan induk sungai yang melintasi
ketiga daerah tersebut. Sungai Ijo beserta anak sungainya berada di wilayah Kab.
Kebumen dan Sungai Tipar beserta anak sungainya berada di wilayah Kab.
Banyumas dan Cilacap. Sungai Ijo sendiri memiliki Daerah Aliran Sungai (DAS)
seluas 317 km2, sedangkan Sungai Tipar dengan DAS seluas 221 km2. Masing-
masing sungai memiliki 15-20 anak sungai. Kerugian yang diakibatkan karena
meluapnya air Sungai Ijo dan Tipar ini cukup besar.

1
SIMULASI KAPASITAS PENAMPANG SUNGAI DAN PROFIL MUKA AIR BANJIR DENGAN PROGRAM
HEC-RAS VERSI 4.1
(STUDI KASUS NORMALISASI SUNGAI KECEPAK DI KABUPATEN BANYUMAS)
ARFIDA HESA PENTA.M.
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Sungai Ijo, Tipar beserta anak sungainya selalu meluap di beberapa titik.
Pada Tabel 1.1 disajikan beberapa titik banjir di beberapa wilayah pada DAS Ijo
berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu
Opak (BBWS-SO) pada 5 tahun terakhir.
Tabel 1.1 Titik Banjir Pada DAS Ijo
DAS Kecamatan Penyebab
Keterangan
Sub DAS Desa Banjir
DAS Ijo Sumpiuh
Sub DAS Ijo
Hulu -Nusadadi Hujan lebat Banjir sungai Angin
Sawah tergenang
Rumah tergenang
DAS Ijo Tambak
Sub DAS Ijo
Hulu -Plangkapan Hujan lebat Sawah tergenang
-Karangpetir Gagal panen
-Gebangsari
DAS Ijo Sumpiuh
Gatel -Nusadadi Hujan deras Tanggul bobol,air
-Sumpiuh limpas ke pemukiman,
-Selandaka drainase tersumbat
-Karanggedang
-Kemiri
-Kuntili
-Pandak
DAS Ijo -Kedungweru Hujan lebat Persemaian padi
Sub DAS Ijo
Hulu Tanaman palawija
DAS Ijo -Candirejo Hujan lebat Persemaian padi
Sub DAS Ijo
Hilir Jalan tergenang
DAS Ijo Ayah
Pucung -Demangsari Hujan lebat Lahan perikanan
-Mangunweni Hujan lebat Sawah tergenang air
Sumber : Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWS-SO)

2
SIMULASI KAPASITAS PENAMPANG SUNGAI DAN PROFIL MUKA AIR BANJIR DENGAN PROGRAM
HEC-RAS VERSI 4.1
(STUDI KASUS NORMALISASI SUNGAI KECEPAK DI KABUPATEN BANYUMAS)
ARFIDA HESA PENTA.M.
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Oleh karena itu, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi


bencana banjir. Salah satu cara yang dilakukan yakni dengan normalisasi sungai
yang akan dilaksanakan hingga tahun 2017 mendatang. Proyek normalisasi sungai
ini dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO)
selaku instansi pemerintah yang berwenang. Selain pelebaran dan pendimensian
ulang sungai, normalisasi ini juga bertujuan untuk memperbaiki bangunan-
bangunan air yang sudah tidak berfungsi. Lingkup proyek normalisasi ini meliputi
pengerukan sungai, upaya peningkatan kapasitas sungai, parapet beton, perkuatan
tebing sungai, cek dam, embung, bangunan drainase, perbaikan bangunan pintu,
bangunan pintu air, retarding basin, serta jembatan.
Pengerukan sungai dilakukan untuk mengatasi penumpukan sedimentasi
disepanjang alur sungai yang menyebabkan berkurangnya kapasitas penampang
sungai. Untuk mendesain ulang penampang sungai, diperlukan beberapa data
hidraulika maupun hidrologi sungai. Data debit banjir diperlukan untuk
mengetahui profil Muka Air Banjir (MAB). Sehingga dalam perencanaanya, dapat
diketahui kemampuan penampang sungai dalam menampung debit banjir. Untuk
itu, diperlukan program HEC-RAS yang mampu mensimulasikan profil muka air
banjir pada suatu penampang sungai.
Dengan normalisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas
penampang sungai sehingga sungai mampu mengalirkan debit air saat musim
penghujan tiba. Jika sungai mampu mengalirkan debit dengan semestinya,
dampak banjir pun dapat terelakan. Dengan demikian, masyarakat dapat ikut
merasakan manfaat dari normalisasi sungai ini. Bukan hanya mereka yang
bermukim di sepanjang aliran sungai karena rumahnya tidak lagi kebanjiran,
petani pun merasakan dampak positif normalisasi Sungai Ijo-Tipar ini. Mereka
tidak perlu lagi khawatir ladang sawah akan tergenang air ketika musim panen
tiba. Hal ini juga dapat meningkatkan produksi padi dalam sektor pertanian.

3
SIMULASI KAPASITAS PENAMPANG SUNGAI DAN PROFIL MUKA AIR BANJIR DENGAN PROGRAM
HEC-RAS VERSI 4.1
(STUDI KASUS NORMALISASI SUNGAI KECEPAK DI KABUPATEN BANYUMAS)
ARFIDA HESA PENTA.M.
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

1.2 Tujuan penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1. Melakukan simulasi kapasitas penampang dan profil muka pada Sungai
Kecepak menggunakan program HEC-RAS v.4.1
2. Mengetahui kapasitas Sungai Kecepak terhadap debit banjir rencana kala
ulang 10 tahun
3. Mengetahui profil muka air di sepanjang saluran kondisi setelah adanya
normalisasi Sungai Kecepak dari hasil simulasi
4. Mengetahui kemampuan alur Sungai Kecepak terhadap debit banjir
rencana kala ulang 10 tahun kondisi setelah adanya normalisasi

1.3 Manfaat penelitian


Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan :
1. Dapat mengevaluasi upaya pengendalian banjir di Kabupaten Banyumas,
Cilacap dan Kebumen yang telah dilakukan oleh pihak-pihak terkait.
2. Dapat memberikan masukan kepada dinas dan instansi terkait untuk solusi
penanganan banjir yang terjadi, sehingga dapat dijadikan bahan
pertimbangan dalam pengambilan kebijakan selanjutnya.
3. Untuk ilmu pengetahuan, penelitian ini bisa dijadikan referensi untuk
penelitian selanjutnya.

1.4 Batasan Masalah


Ruang lingkup penelitian meliputi simulasi kapasitas dan profil muka air
di sepanjang Sungai Kecepak dengan STA 0 – STA 1000 dimana disepanjang
STA tersebut tidak terdapat bangunan air.
Batasan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Kondisi sungai yang diamati sama dengan kondisi dari data yang ada
2. Simulasi kapasitas penampang sungai dan simulasi aliran sungai
menggunakan Program HEC-RAS 4.1 dan kondisi aliran menggunakan
analisis aliran steady
3. Tidak memperhitungkan adanya transpor sedimen

4
SIMULASI KAPASITAS PENAMPANG SUNGAI DAN PROFIL MUKA AIR BANJIR DENGAN PROGRAM
HEC-RAS VERSI 4.1
(STUDI KASUS NORMALISASI SUNGAI KECEPAK DI KABUPATEN BANYUMAS)
ARFIDA HESA PENTA.M.
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

4. Angka koefisien manning yang dipakai sesuai dengan kondisi sungai


5. Debit yang digunakan merupakan debit rencana berdasarkan perhitungan
hidrologi oleh konsultan PT. Yodya Karya (Persero)
6. Tidak membahas aspek Hidrologi Sungai Kecepak, data debit rencana
didapat dari perencanaan sebelumnya oleh konsultan PT. Yodya Karya
(Persero)
7. Asumsi dan anggapan yang digunakan dalam pengerjaan berdasarkan
program bantu HEC-RAS 4.1

1.5 Metodologi Penelitian


1.5.1 Lokasi Penelitian
Sungai Kecepak merupakan salah satu anak Sungai Ijo. Sungai ini
terletak di titik koordinat 7°44’ lintang selatan dan 109°28’ bujur timur
dengan panjang 5000 m. Penelitian ini dilakukan di hilir Sungai Kecepak
yang merupakan pertemuan dengan Sungai Ijo sampai 1000 meter kearah
hulu. Peta situasi Sungai Kecepak dapat dilihat pada Gambar 1.1 dan Gambar
1.2 menunjukan peta lokasi Sungai Kecepak

5
SIMULASI KAPASITAS PENAMPANG SUNGAI DAN PROFIL MUKA AIR BANJIR DENGAN PROGRAM
HEC-RAS VERSI 4.1
(STUDI KASUS NORMALISASI SUNGAI KECEPAK DI KABUPATEN BANYUMAS)
ARFIDA HESA PENTA.M.
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Gambar 1.1 Peta Situasi Sungai Kecepak STA 0 – STA 1000


(Sumber : PT. Adhi Karya)

6
SIMULASI KAPASITAS PENAMPANG SUNGAI DAN PROFIL MUKA AIR BANJIR DENGAN PROGRAM
HEC-RAS VERSI 4.1
(STUDI KASUS NORMALISASI SUNGAI KECEPAK DI KABUPATEN BANYUMAS)
ARFIDA HESA PENTA.M.
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Gambar 1.2 Peta Lokasi Sungai Kecepak


(Sumber : PT. Adhi Karya)

7
SIMULASI KAPASITAS PENAMPANG SUNGAI DAN PROFIL MUKA AIR BANJIR DENGAN PROGRAM
HEC-RAS VERSI 4.1
(STUDI KASUS NORMALISASI SUNGAI KECEPAK DI KABUPATEN BANYUMAS)
ARFIDA HESA PENTA.M.
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

1.5.2 Ketersediaan Data


Sebagai langkah awal dalam menunjang penelitian ini diperlukan
adanya ketersediaan data yang cukup dan dapat diandalkan, sehingga
diperlukan kegiatan pengumpulan data primer dan data sekunder. Berkut
merupakan data yang dimaksud dan metode untuk mendapatkannya adalah :

1. Metode Interview
Metode ini dilaksanakan dengan melakukan wawancara langsung
dengan pelaksana harian, konsultan, mandor dan tukang yang terlibat
langsung di lapangan. Data yang dimaksud merupakan data primer
berupa data keadaan Sungai Kecepak setelah dilakukannya
normalisasi.
2. Metode Observasi
Penulis melakukan pengamatan secara langsung di lapangan terhadap
pelaksanaan simulasi kapasitas penampang sungai dan profil muka air
banjir dengan program HEC-RAS. Observasi langsung di lapangan
dilakukan untuk menentukan angka Manning untuk masing-masing
bantaran sungai pada setiap STA.
3. Metode Diskriptif
Metode ini berkaitan dengan panyampaian literatur yang ada serta
pengarahan yang diberikan oleh pembimbing lapangan yang
diterapkan dari teori ke dalam praktek.
4. Metode Analisis
Metode ini berkaitan dengan data-data yang ada untuk melakukan
perhitungan. Data-data tersebut contohnya adalah data debit rencana,
data LOB, channel dan ROB, data cross section dll.
5. Dokumentasi
Metode ini dilakukan dengan mengambil beberapa foto hasil
pengamatan yang dilakukan di lapangan. Metode ini digunakan untuk
mengabadikan keadaan kekasaran permukaan Sungai Kecepak untuk
mendapatkan angka Manning.

8
SIMULASI KAPASITAS PENAMPANG SUNGAI DAN PROFIL MUKA AIR BANJIR DENGAN PROGRAM
HEC-RAS VERSI 4.1
(STUDI KASUS NORMALISASI SUNGAI KECEPAK DI KABUPATEN BANYUMAS)
ARFIDA HESA PENTA.M.
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

6. Studi Pustaka
Metode ini menggunakan beberapa literatur yang terkait untuk
memperkuat isi tulisan laporan.

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika dalam penyusunan Tugas Akhir dengan judul “Simulasi
Kapasitas Penampang Sungai dan Profil Muka Air Banjir dengan Program HEC-
RAS Versi 4.1 (Studi Kasus Normalisasi Sungai Kecepak di Kabupaten
Banyumas)” ini dibagi dalam beberapa bab dengan materi sebagai berikut :
1. BAB I PENDAHULUAN
Merupakan pandangan secara umum mengenai inti dari penulisan laporan.
Pada bab ini berisi latar belakang, tujuan, batasan permasalahan, rumusan
permasalahan, metodologi penelitian dan sistematika penulisan laporan.
2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Merupakan sumber dasar sebagai acuan yang mengacu kepada bahan-bahan
ajar, literatur, buku maupun artikel yang berkaitan dengan pekerjaan yang
dilaksanakan.
3. BAB III MANAJEMEN PERUSAHAAN
Menjelaskan profil perusahaan, visi, misi, tata kelola perusahaan dan
informasi proyek yang sedang dikerjakan.
4. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Membahas pelaksanaan kegiatan yang ditinjau selama di lapangan serta
menjelaskan dan menganalisis permasalahan yang terjadi di lapangan.
5. BAB V PENUTUP
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil pembahasan
kegiatan selama proses magang berlangsung.
6. DAFTAR PUSTAKA
Mencantumkan literatur-literatur dan sumber referensi yang digunakan dalam
penyusunan laporan tugas akhir.

9
SIMULASI KAPASITAS PENAMPANG SUNGAI DAN PROFIL MUKA AIR BANJIR DENGAN PROGRAM
HEC-RAS VERSI 4.1
(STUDI KASUS NORMALISASI SUNGAI KECEPAK DI KABUPATEN BANYUMAS)
ARFIDA HESA PENTA.M.
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

7. LAMPIRAN
Mencakup surat-surat yang berhubungan dengan penyusunan laporan tugas
akhir dan yang berhubungan dengan kegiatan selama magang, gambar-gambar
teknis serta daftar tabel terkait topik yang dibahas.

10

Anda mungkin juga menyukai