Pelacakan Kunjungan Rumah Pasien TB MDR Mangkir
Pelacakan Kunjungan Rumah Pasien TB MDR Mangkir
MDR MANGKIR
Halaman : 1-2
1. Pengertian
Merupakan kegiatan kunjungan ke rumah pasien TB-MDR yang mangkir tidak datang
untuk pengobatan
2. Tujuan
Merupakan kegiatan kunjungan ke rumah pasien TB-MDR yang mangkir tidak datang
untuk pengobatan
3. Kebijakan
Adanya jaminan untuk kelangsungan dan keteraturan pengobatan pasien TB-MDR
sehingga mengurangi jumlah pasien TB-MDR yang putus berobat
4. Referensi
5. Prosedur
1. Pasien TB-MDR tidak datang ke fasyankes satelit TB-MDR pada waktu yang telah
disepakati, maka segera hubungi pasien, per telepon atau per SMS
2. Apabila pasien TB-MDR : tidak bisa dihubungi per telepon / per SMS, atau tidak segera
datang ke fasyankes sesuai kesepakatan, atau sejak awal menyatakan tidak mau lagi
datang pengobatan di fasyankes, maka segera upayakan untuk dilakukan kunjungan
ke rumah nya untuk pelacakan mangkir :
a. bagi fasyankes satelit TB-MDR yang mempunyai wilayah kerja meliputi alamat
tempat tinggal pasien :
a. petugas fasyankes, perangkat desa dan pelaksana lain yang ikut serta wajib
mempergunakan masker ( masker bedah atau masker N-95 )
b. tunjukkan sikap peduli dan bersahabat, melalui : tindakan, kata-kata, intonasi
bicara, dan kontak mata
c. apabila memungkinkan pembicaraan dilakukan di tempat yang ventilasi udara nya
baik ( misal : di luar di teras rumah ), tidak di ruang tertutup
d. jelaskan maksud dan tujuan kunjungan ke pasien dan keluarga, pergunakan
bahasa yang sederhana yang mudah dipahami pasien dan keluarga
e. tanyakan penyebab mangkir pengobatan TB-MDR nya
a. apabila pasien TB-MDR mau melanjutkan pengobatan, namun kondisi lemah tidak
bisa bangun / berjalan ke fasyankes satelit TB-MDR, tidak gawat darurat, maka
petugas fasyankes dapat mengawasi pengobatan TB-MDR di rumah pasien,
dengan persetujuan Dr.Sp. Tim Ahli Klinis TB-MDR
b. apabila pasien TB-MDR mau melanjutkan pengobatan, namun kondisi sangat
lemah dan ada kegawat daruratan, segera rujuk ke RS rujukan / RS sub rujukan
TB-MDR dengan di dampingi petugas fasyankes
6. Unit terkait
1. Seluruh fasyankes
2. RS rujukan / RS sub rujukan TB-MDR
3. DKK wilayah setempat
7. Dokumen
Terkait