Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BATUBARA
DI SUSUN OLEH:
NAMA : SETIAWAN
NIM : DBD 112 055
JURUSAN : TEKNIK PERTAMBANGAN
Secara lebih rinci, proses pembentukan batu bara dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a). Pembusukan, bagian-bagian tumbuhan yang lunak akan diuraikan oleh bakteri
anaerob.
b). Pengendapan, tumbuhan yang telah mengalami proses pembusukan selanjutnya
akan mengalami pengendapan, biasanya di lingkungan yang berair. Akumulasi
dari endapan ini dengan endapan-endapan sebelumnya akhirnya akan
membentuk lapisan gambut.
c). Dekomposisi, lapisan gambut akan mengalami perubahan melalui proses
biokimia dan mengakibatkan keluarnya air dan sebagian hilangnya sebagian
unsur karbon dalam bentuk karbondioksida, karbonmonoksida, dan metana.
Secara relatif, unsur karbon akan bertambah dengan adanya pelepasan unsur
atau senyawa tersebut.
d).Geotektonik, lapisan gambut akan mengalami kompaksi akibat adanya gaya
tektonik dan kemudian akan mengalami perlipatan dan patahan. Batubara low
grade dapat berubah menjadi batubara high grade apabila gaya tektonik yang
terjadi adalah gaya tektonik aktif, karena gaya tektonik aktif dapat
menyebabkan terjadinya intrusi atau keluarnya magma. Selain itu, lingkungan
pembentukan batubara yang berair juga dapat berubah menjadi area darat
dengan adanya gaya tektonik setting tertentu.
e).Erosi, merupakan proses pengikisan pada permukaan batubara yang telah
mengalami proses geotektonik. Permukaan yang telah terkelupas akibat erosi
inilah yang hingga saat ini dieksploitasi manusia.
Faktor – faktor yang berpengaruh dalam pembentukan batubara antara
lain :
a). Posisi Geotektonik
Posisi geotektonik akan berpengaruh pada pembentukan cekungan
batubara yang dikontrol oleh gaya-gaya tektonik lempeng.
b). Topografi
Topografi berpengaruh terbatas pada iklim dan morfologi dari
cekungan batubara sehingga menentukan penyebaran rawa-rawa dimana
batubara terbentuk.
c). Iklim
Iklim berpengaruh pada pertumbuhan flora pembentuk batubara.
d). Penurunan
Penurunan cekungan akan berpengaruh pada ketebalan lapisan batubara
yang terebdapkan didalamnya.
e). Umur Geologi
Umur geologi disini berpengaruh pada kualitas terbentuknya batubara.
f). Tumbuhan
Tumbuhan tentu sangat berpengaruh pada pembentukan batubara
karena memang batubara terbentuk oleh akumulasi sisa tumbuh – tumbuhan
yang tertimbun dalam sedimen. Kualitas tumbuhan akan berpengaruh terhadap
kualitas batubara yang terbentuk.
g). Dekomposisi
Dekomposisi flora merupakan bagian dari transformasi biokimia dari
organik dan merupakan titik awal untuk seluruh akterasi.
h). Metamorfosa Organik
Tingkat kedua dalam pembentukan batubara adalah penimbunan atau
penguburan oleh sedimen baru. Proses ini lebih didominasi oleh proses
dinamokimia yang menyebabkan perubahan gambut menjadi batubara dalam
berbagai mutu. Proses metemorfosa organik akan dapat mengubah gambut
menjadi batubara sesuai dengan perubahan sifat kimia, fisik, dan optiknya.
3. Klasifikasi Batubara
Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan,
panas dan waktu, batubara umumnya dibagi dalam limakelas yaitu: batubara
antrasit, batubara bituminus, batubara sub-bituminus, batubara lignit dan gambut.
a). Batubara Antrasit
Adalah kelas batubara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan (luster)
metalik, mengandung antara 86% - 98% unsur karbon (C) dengan kadar air
kurang dari 8%.Biasanya digunakan untuk proses sintering bijih mineral, proses
pembuatan elektroda listrik, pembakaran batu gamping, dan untuk pembuatan
briket tanpa asap.
GambarBatubaraAntrasit
b). BatubaraBituminus
Mengandung 68 - 86% unsur karbon (C) dan berkadar air 8-10% dari
beratnya. Kelas batubara yang paling banyak ditambang di Australia.Dan
batubara ini masih dibedakan menjadi dua, yaitu:
Batubara ketel uap atau batubara termal atau yang disebut steam coal, banyak
digunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik, pembakaran umum seperti
pada industri bata atau genteng, dan industri semen
Batubara metalurgi (metallurgical coal atau coking coal) digunakan untuk
keperluan industri besi dan baja serta industri kimia.
Gambar Batubara Bituminus
c). BatubaraSub-bituminus
Mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan oleh karenanya
menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan bituminus.
Gambar BatubaraSub-bituminus
e). Gambut
Gambut berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori
yang paling rendah.
Gambar Gambut
DAFTAR PUSTAKA