Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
diode semikonduktor .
1. Dioda biasa
Beroperasi seperti penjelasan di atas. Biasanya dibuat dari silikon
terkotori atau yang lebih langka dari germanium. Sebelum
pengembangan diode penyearah silikon modern, digunakan
kuprous oksida (kuprox)dan selenium, pertemuan ini memberikan
efisiensi yang rendah dan penurunan tegangan maju yang lebih
tinggi (biasanya 1.4–1.7 V tiap pertemuan, dengan banyak lapisan
pertemuan ditumpuk untuk mempertinggi ketahanan terhadap
tegangan terbalik), dan memerlukan benaman bahan yang besar
(kadang-kadang perpanjangan dari substrat logam dari dioda), jauh
lebih besar dari diode silikon untuk rating arus yang sama.
2. Dioda arus tetap
Ini sebenarnya adalah sebuah JFET dengan kaki gerbangnya
disambungkan langsung ke kaki sumber, dan berfungsi seperti
pembatas arus dua saluran (analog dengan Zener yang membatasi
tegangan). Peranti ini mengizinkan arus untuk mengalir hingga
harga tertentu, dan lalu menahan arus untuk tidak bertambah lebih
lanjut.
3. Esaki atau diode terobosan
Dioda ini mempunyai karakteristik resistansi negatif pada daerah
operasinya yang disebabkan oleh quantum tunneling, karenanya
memungkinkan penguatan isyarat dan sirkuit dwimantap sederhana.
Dioda ini juga jenis yang paling tahan terhadap radiasi radioaktif.
4. Dioda Gunn
Dioda ini mirip dengan diode terowongan karena dibuat dari bahan
seperti GaAs atau InP yang mempunyai daerah resistansi negatif.
Dengan panjar yang semestinya, domain dipol terbentuk dan
bergerak melalui dioda, memungkinkan osilator gelombang mikro
frekuensi tinggi dibuat.
5. Demodulasi radio
Penggunaan pertama diode adalah demodulasi dari isyarat radio
modulasi amplitudo (AM). Dioda menyearahkan isyarat AM
frekuensi radio, meninggalkan isyarat audio. Isyarat audio diambil
dengan menggunakan tapis elektronik sederhana dan dikuatkan.
6. Penyearah arus
Penyearah arus dibuat dari diode, di mana diode digunakan untuk
mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Contoh
yang paling banyak ditemui adalah pada rangkaian adaptor. Pada
adaptor, diode digunakan untuk menyearahkan arus bolak-balik
menjadi arus searah. Sedangkan contoh yang lain adalah alternator
otomotif, di mana diode mengubah AC menjadi DC dan
memberikan performansi yang lebih baik dari cincin komutator dari
dinamo DC.
Karakteristik arus–tegangan dari diode, atau kurva I–V, berhubungan dengan
perpindahan dari pembawa melalui yang dinamakan lapisan penipisan atau daerah
pengosongan (hole) yang terdapat pada pertemuan p-n di antara semikonduktor.
Ketika pertemuan p-n dibuat, elektron pita konduksi dari daerah N menyebar ke
daerah P di mana terdapat banyak lubang yang menyebabkan elektron bergabung
dan mengisi lubang yang ada, baik lubang dan elektron bebas yang ada lenyap,
meninggalkan donor bermuatan positif pada sisi-N dan akseptor bermuatan
negatif pada sisi-P. Daerah disekitar pertemuan p-n menjadi dikosongkan (hole)
dari pembawa muatan dan karenanya berlaku sebagai isolator.
Walaupun begitu, lebar dari daerah pengosongan tidak dapat tumbuh tanpa
batas. Untuk setiap pasangan elektron-lubang yang bergabung, ion pengotor
bermuatan positif ditinggalkan pada daerah terkotori-n dan ion pengotor
bermuatan negatif ditinggalkan pada daerah terkotori-p. Saat penggabungan
berlangsung dan lebih banyak ion ditimbulkan, sebuah medan listrik terbentuk di
dalam daerah pegosongan yang memperlambat penggabungan dan akhirnya
menghentikannya. Medan listrik ini menghasilkan tegangan tetap dalam
pertemuan.
V. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Mengukur diode dengan Ohmmeter
1. Diatur posisi selector pada multimeter mengarah pada Ohmmeter
2. Dipasang probe merah ( + ) pada kaki anoda dan probe hitam ( - ) pada kaki
katoda .
3. Perhatikan resistansi diode yang muncul pada layar Ohmmeter .
4. Kemudia catat nilai resistansinya .
5. Ditukar posisi probe ohmmeter , probe merah diletakkan di kaki katoda dan
probe hitam diletakkan di kaki anoda .
6. Lakukan hal yang sama untuk diode lainnya .
b. Mengukur diode dengan Forward Bias
1. Disusun rangkaian dengan simulator seperti gambar dibawah ini :
2. Diberikan tegangan mulai dari 3 , 6 , 9 , 12 Volt . Diukur besar tegangan dan
arus pada diode untuk setiap tegangan sumber yang diberikan
3. Catat besar tegangan yang muncul pada layar multimeter .
c. Mengukur diode dengan Reverse Bias
1. Dibalikkan pemasangan arah diode , sehingga diperoleh hasil seperti gambar
dibawah ini :
2. Diode 1N4007
𝑉𝑖𝑛 𝑉𝑑𝑖𝑜𝑑𝑎 𝐼𝑑𝑖𝑜𝑑𝑎
3 Volt ( Simulator ) 0,79 Volt +280 mA
6 Volt ( Simulator ) 2,52 Volt +0,03 A
9 Volt ( Simulator ) 3,42 Volt + 16,4 Ka
12 Volt ( Simulator ) 4,32 Volt + 0,07 kA
d. LED
Jenis Dioda Posisi 𝑉𝑟𝑒𝑠𝑖𝑠𝑡𝑜𝑟 Keterangan
1N4004 Forward 3,0 Volt Hidup
1N4007 Reverse 3,0 Volt Mati
VIII. KESIMPULAN
1. Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua kutub dan berfungsi
meyerahkan arus komponen ini terdiri dari penggabungan dua semikonduktor
yang masing – masing diberi doping ( penambahan material ) yang berbeda , dan
tambahan material konduktor untuk mengalirkan listrik .
2. Diode pada umumnya mempunyai 2 elektroda ( terminal ) yaitu anoda ( + ) dan
katoda ( - ) dan memiliki prinsip kerja yang berdasarkan teknologi pertemuan P –
N semikonduktor yaitu dapat mengalirkan arus dari sisi tipe – P ( Anoda ) menuju
ke sisi tipe – N ( Katoda ) tetapi tidak dapat mengalirkan arus ke arah sebaliknya .
3. Karakteristik diode dapat diketahui dengan cara memasan diode semikonduktor
denga sebuah catu daya DC dan sebuah resistor . Dengan meggunakan rangkaian
tersebut maka akan dapat diketahui tegangan diode dengan variasi sumber
tegangan yang diberikan seperti yang kita ketahui bahwa diode adalah komponen
aktif dari dua elektroda ( katoda dan anoda ) yang sifatnya semikonduktor . Jadi
dengan sifatnya tersebut diode tidak memperoleh arus listrik menjadi mengalir
keduanya tetapi menghambat arus dari arah sebaliknya .
IX. DAFTAR PUSTAKA
Budiharto, Widodo.,Saftian Rahardi.2005.Teknik Reparasi PC dan
Monitor.Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
https://id,m.wikipedia.org/wiki/Diode