Di Susun Oleh :
Kelas : 1B
NIM : P1337420417074
T.A. 2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang teknik menyusui yang benar,
diharapkan ibu menyusui mampu mengerti, memahami, dan mengetahui teknik
menyusui yang benar.
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, ibu-ibu menyusui diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian teknik menyusui yang benar
2. Mengetahui posisi menyusui
3. Menyebutkan langkah-langkah menyusui yang benar
4. Mengetahui durasi dan frekuensi menyusui
C. Materi Pembahasan
1. Pengertian teknik menysuui yang benar
2. Posisi menyusui
3. Langkah-langkah menyusui yang benar
4. Durasi dan frekuensi menyusui
D. Proses Belajar Mengajar
E. Metode
Ceramah, tanya jawab/diskusi dan demonstrasi.
F. Media
Leaflet.
G. Sumber
Haryono, R. dan Setianingsih, S. (2014). Manfaat Asi Eksklusif Untuk Buah Hati
Anda. Yogyakarta : Gosyen Publishing.
H. Evaluasi
1. Prosedur : Post test
2. Bentuk : Lisan
3. Jenis : Tanya jawab dan ceramah
4. Butir pertanyaan :
a. Jelaskan pengertian teknik menyusui yang benar ?
b. Sebutkan posisi menyusui ?
c. Jelaskan dan praktekkan langkah-langkah menyusui yang benar ?
d. Jelaskan durasi dan frekuensi menyusui ?
I. Materi
1. Pengertian
Selain itu, teknik juga memudahakan sesuatu yang sulit menjadi mudah.
Menyusui adalah ibu yang memberikan susu kepada bayinya dengan air
susu ibu (ASI) dari payudaranya. Bayi menggunakan reflek menghisap untuk
menelan susu (Rachmawati dan Kuntari, 2007). Jadi, teknik menyusui adalah cara
memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan
2. Posisi Menyusui
Posisi Menyusui yang tergolong biasa ada 3 macam, yaitu: (Rudi dan Sulis,
2014)
yaitu :
a. Posisi menyusui bayi bila ASI penuh bayi ditengkurapkan diatas dada ibu,
tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak
tersedak.
bahu dan kepala yang ditopang bantal atau siku, sementara bayi disusukan
a. Cuci tangan sebelum dan sesudah menyusui dengan sabun dan air mengalir.
b. Masase payudara dimulai dari korpus menuju areola sampai teraba lemas atau
lunak.
susu dan areola sekitarnya. Cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan
d. Posisi menyusui dengan berdiri, duduk dan berbaring dengan santai. Cara
1) Ibu duduk dengan posisi santai dan tegak dengan menggunakan kursi yang
rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu bersandar pada
sandaran kursi.
2) Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku
ibu dan bokong bayi terletak pada lengan. Kepala bayi tidak boleh
3) Satu tangan bayi diletakkan di belakang badn ibu dan yang satu di depan.
4) Perut bayi menempel badan ibu dan kepala bayi menghadap payudara
e. Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang di
menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh sisi mulut bayi.
sehingga puting susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi akan
disangga lagi.
f. Cara melepas isapan bayi yaitu dengan memasukkan jari kelingking ibu ke
dihisap terakhir).
punggungnya ditepuk pelahan-lahan. Hal ini dapat dilakukan juga dengan bayi
perlahan-lahan.
terbendung.
4. Durasi dan Frekuensi Menyusui
dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan karena bayi akan menentukan sendiri
kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila bayi menangis bukan karena
sebab lain (BAK, kepanasan atau kedinginan, atau sekadar ingin didekap) atau ibu
Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar lima sampai
tujuh menit, sedangkan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu dua
jam. Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola yang teratur dalam menyusui dan
Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi