Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR

Di Susun Oleh :

Nama : Laily Dwi Febriyani

Kelas : 1B

NIM : P1337420417074

PRODI DIII KEPERAWATAN BLORA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

T.A. 2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR

Pokok Bahasan : Post Natal Care (PNC)

Sub Pokok Bahasan : Teknik Menyusui yang Benar

Sasaran : Ibu Menyusui

Waktu Pertemuan : 30 menit

Tempat : RSU PKU Muhammadiyah Cepu

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang teknik menyusui yang benar,
diharapkan ibu menyusui mampu mengerti, memahami, dan mengetahui teknik
menyusui yang benar.

B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, ibu-ibu menyusui diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian teknik menyusui yang benar
2. Mengetahui posisi menyusui
3. Menyebutkan langkah-langkah menyusui yang benar
4. Mengetahui durasi dan frekuensi menyusui

C. Materi Pembahasan
1. Pengertian teknik menysuui yang benar
2. Posisi menyusui
3. Langkah-langkah menyusui yang benar
4. Durasi dan frekuensi menyusui
D. Proses Belajar Mengajar

Waktu Tahap Kegiatan


Kegiatan
Penyuluh Sasaran
5 Menit Pembukaan 1. Membuka acara 1. Menjawab salam
dengan mengucapkan 2. Memperkenalkan
salam dan ucapan diri
terima kasih 3. Mendengarkan
2. Perkenalan 4. Menyetujui
3. Menyampaikan topik kesepakatan waktu
dan tujuan Pendidikan pelaksanaan Penkes
Kesehatan. 5. Menyamakan
4. Kontrak waktu untuk pendapat antara
kesepakatan penyuluh dan
pelaksanaan sasaran
Pendidikan kesehatan. 6. Menjawab
5. Apersepsi

20 Kegiatan 1. Menjelaskan materi 1. Mendengarkan


Menit Inti penyuluhan. 2. Bertanya
a. Pengertian teknik 3. Memperhatikan
menyusui yang
benar
b. Posisi menyusui
c. Langkah-langkah
menyusui yang
benar
d. Durasi dan
frekuensi
menyusui
2. Memberikan
kesempatan kepada
sasaran untuk
menanyakan hal-hal
yang belum
dimengerti.
5 Menit Evaluasi/ 1. Memberikan 1. Menjawab
Penutup pertanyaan pertanyaan
2. Meminta peserta 2. Menjelaskan
menjelaskan kembali langkah-langkah
langkah-langkah menyusui yang
menyusui yang benar benar
3. Menyimpulkan 3. Mendengarkan
materi. kesimpulan
4. Menutup acara dengan 4. Menjawab salam
mengucapkan salam
serta terimakasih
kepada sasaran.

E. Metode
Ceramah, tanya jawab/diskusi dan demonstrasi.

F. Media
Leaflet.

G. Sumber
Haryono, R. dan Setianingsih, S. (2014). Manfaat Asi Eksklusif Untuk Buah Hati
Anda. Yogyakarta : Gosyen Publishing.

H. Evaluasi
1. Prosedur : Post test
2. Bentuk : Lisan
3. Jenis : Tanya jawab dan ceramah
4. Butir pertanyaan :
a. Jelaskan pengertian teknik menyusui yang benar ?
b. Sebutkan posisi menyusui ?
c. Jelaskan dan praktekkan langkah-langkah menyusui yang benar ?
d. Jelaskan durasi dan frekuensi menyusui ?
I. Materi
1. Pengertian

Teknik dapat diartikan sebagai metode, cara, ataupun langkah-langkah yang

bisa digunakan untuk memecahkan permasalahan yang dimiliki oleh manusia.

Selain itu, teknik juga memudahakan sesuatu yang sulit menjadi mudah.

Menyusui adalah ibu yang memberikan susu kepada bayinya dengan air

susu ibu (ASI) dari payudaranya. Bayi menggunakan reflek menghisap untuk

menelan susu (Rachmawati dan Kuntari, 2007). Jadi, teknik menyusui adalah cara

memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan

benar (Rudi dan Sulis, 2014).

2. Posisi Menyusui

Posisi Menyusui yang tergolong biasa ada 3 macam, yaitu: (Rudi dan Sulis,

2014)

a. Posisi menyusui dengan duduk

b. Posisi menyusui dengan bediri

c. Posisi menyusui dengan rebahan

Posisi menyusui yang tergolong khusus karena berkaitan dengan situasi

yaitu :

a. Posisi menyusui bayi bila ASI penuh bayi ditengkurapkan diatas dada ibu,

tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak

tersedak.

b. Posisi menyusui pada bayi kembar dilakukan dengan cara seperti

memegang bola bila disusui bersamaan, dipayudara kiri dan kanan.


c. Posisi menyusui setelah Caesar ibu dalam posisi berbaring miring dengan

bahu dan kepala yang ditopang bantal atau siku, sementara bayi disusukan

dengan kakinya ke arah ibu.

3. Langkah-langkah Menyusui yang Benar

a. Cuci tangan sebelum dan sesudah menyusui dengan sabun dan air mengalir.

b. Masase payudara dimulai dari korpus menuju areola sampai teraba lemas atau

lunak.

c. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting

susu dan areola sekitarnya. Cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan

dan menjaga kelembapan puting susu.

d. Posisi menyusui dengan berdiri, duduk dan berbaring dengan santai. Cara

menyusui dengan duduk yaitu :

1) Ibu duduk dengan posisi santai dan tegak dengan menggunakan kursi yang

rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu bersandar pada

sandaran kursi.

2) Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku

ibu dan bokong bayi terletak pada lengan. Kepala bayi tidak boleh

menengadah dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.

3) Satu tangan bayi diletakkan di belakang badn ibu dan yang satu di depan.

4) Perut bayi menempel badan ibu dan kepala bayi menghadap payudara

(tidak hanya membelokkan kepala bayi).

5) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.

6) Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.

e. Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang di

bawah. Jangan menekan puting susu atau areolanya saja.


1) Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting reflex) dengan cara

menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh sisi mulut bayi.

2) Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke

payudara ibu dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi.

a) Usahakan sebgaian besar areola dapat masuk ke dalam mulut bayi,

sehingga puting susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi akan

menekan ASI yang terletak di bawah areola.

b) Setelah bayi mulai menghisap, payudara tidak perlu dipegang atau

disangga lagi.

f. Cara melepas isapan bayi yaitu dengan memasukkan jari kelingking ibu ke

mulut bayi melalui atau dagu bayi ditekan ke bawah.

g. Menyusui berikutnya mulai dari payudara yang belum terkosongkan (yang

dihisap terakhir).

h. Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada

puting susu dan areola sekitarnya, biarkan kering dengan sendirinya.

i. Menyendawakan bayi dengan tujuan mengeluarkan udara dari lambung

supaya bayi tidak muntah (gumoh) setelah menyusui dengan cara

menggendong bayi tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian

punggungnya ditepuk pelahan-lahan. Hal ini dapat dilakukan juga dengan bayi

ditidurkan tengkurap dipangkuan ibu kemudian punggungnya ditepuk

perlahan-lahan.

j. Periksa keadaan payudara, adakah perlukaan atau pecah-pecah atau

terbendung.
4. Durasi dan Frekuensi Menyusui

Menyusui bayi sebaiknya tidak dijadwal, sehingga tindakan menyusui bayi

dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan karena bayi akan menentukan sendiri

kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila bayi menangis bukan karena

sebab lain (BAK, kepanasan atau kedinginan, atau sekadar ingin didekap) atau ibu

sudah merasa perlu menyusui bayinya.

Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar lima sampai

tujuh menit, sedangkan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu dua

jam. Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola yang teratur dalam menyusui dan

akan mempunyai pola tertentu setelah 1-2 minggu kemudian.

Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi

sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan menyusui

nir-jadwal, sesuai kebutuhan bayi akan mencegah timbulnya masalah menyusui.

Anda mungkin juga menyukai