Anda di halaman 1dari 16

Tugas: Modelling 3D Pipe

1. Deskripsi Soal
Terdapat sebuah pipa 3D dengan elbow yang memiliki 1 inlet dan 1 exit yang digunakan untuk
mengalirkan fluida.

2. Strategi
Pada soal ini, software gambit akan digunakan untuk membuat geometri pipa elbow dengan
metode bottom-up. Setelah geometri pipa tersebut selesai dibuat, mesh volume akan dibuat
dan dianalisis.

3. Prosediur
3.1 Pembuatan Geometri
a) Pembuatan vertex
Langkah pertama dalam pembuatan geomteri dengan metode bottom-up adalah
pembuatan vertex atau titik. Dengan dimensi seperti yang ditunjukkan oleh
deskripsi soal, diketahui bahwa terdapat 5 buah vertex yang harus dibuat dengan
koordinat (0,0), (0,20), (10,20), (40,20), (40,70) seperti pada gambar berikut.

Tampilan Vertex dari X-Y Plane

Tampilan Vertex dari X-Z Plane


b. Pembuatan Edge
Pada metode bottom-up, setelah vertex selesai dibuat, langkah berikutnya
adalah pembuatan edge. Edge merupakan garis yang menghubungkan
antara dua buah vertex.

Edge yang Dibentuk dari Vertex 1 dan 2

Edge yang Dibentuk dari Vertex 2 dan 4


Edge yang Dibentuk dari Vertex 4 dan 5

Pembuatan Edge Lingkaran dengan menggunakan Vertex 6 dan 7 menghasilkan bentuk berikut

c. Pembuatan Surface
Setelah edge selesai dibuat, tahap selanjutnya adalah pembuatan surface.
Surface merupaka bidang 2D yang tersusun atas sekumpulan edge.
Pembuatan face pada permukaan ini dilakukan pada geomeri lingkaran yang
telah dibuat pada tahap sebelumnya. Pembuatan face dilakukan dengan
pengaturan sebagai berikut.

Face Lingkaran yang Terbentuk Pada Pipa

d. Pembuatan Volume
Setelah surface lingkaran selesai dibuat, langkah berikutnya adalah
membuat volume atau geometri ruang berdasarkan geometri bidang yang
telah dibuat. Untuk dapat membuat geomeri ruang, digunakan perintah
sweep face, yang berfungsi untuk membuat ruang berdasarkan face dan
edge yang sebelumnya telah dibuat.
Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat silinder dengan
melakukan perintah sweep face terhadap lingkaran sebagai berikut.

Perintah Sweep Face

Silinder yang Dihasilkan berdasarkan Sweep Face Lingkaran

Pembuatan geometri pipa kemudian dilanjutkan dengan pembuatan volume


elbow pipa. Pada Bagian ini, digunakan juga cara yang sama, yaitu sweep face
silinder terhadap edge berupa kurva di elbow seperti yang ditunjukkan oleh
gambar berikut.
Sweep Face Silinder

Pembuatan volume silinder kemudian dilanjutkan lagi dengan melakukan


sweep face silinder kedua mengikuti bentuk edge garis lurus, sehingga
diperoleh hasil sebagai berikut.

Hasil Sweep Volume Silinder

Setelah volume silinder terbentuk, langkah selanjutnya adalah melakukan


split volume dan project vertices. Project vertex merupakan perintah yang
digunakan untuk menyalin vertex relatif terhadap edge tertentu. Pembuatan
project vertex ditunjukkan sebagai berikut.
Pembuatan Project Vertex

Setelah project vertex selesai dibuat, sebuah garis lurus juga ditambahkan
untuk menghubungkan kedua vertex tersebut dengan pengaturan seperti
pada gambar berikut.

Edge Garis Lurus yang dibentuk


Langkah selanjutnya adalah perintah split face untuk membagi face sama besar
berdasarkan edge berupa garis lurus yang telah dibuat dengan pengaturan
seperti pada gambar berikut.

Pengaturan split face

e. Merge Volume
Setelah pembuatan volume silinder dan split face selesai dilakukan, langkah
berikutnya adalah merge volume. Merge volume merupakan perintah untuk
menggabungkan beberapa volume menjadi satu kesatuan volume yang sama.
Pada soal ini, terdapat 3 buah volume silinder yang terbentuk dari 3 jenis
sweep face yang berbeda. Ketiga jenis volume tersebut kemudian akan
digabungkan untuk menjadi sebuah pipa elbow silinder dengan perintah
berikut.
Penggabungan Volume

3.2 Pembuatan Mesh


Setelah geometri pipa elbow selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah pembuatan
meshing pipa. Pembuatan meshing pipa dengan metode bottom-up dilakukan
dengan urutan mulai dari edge, face, dan yang terakhir volume.
a. Mesh Edge
Pembuatan mesh edge yang paling pertama dilakukan pada edge dengan bentuk
lingkaran pada dasar silinder dengan pengaturan distribusi node sebagai berikut.
Hasil Mesh Edge Lingkaran

Setelah mesh edge lingkaran di bagian dasar silinder selesai dibuat, selanjutnya
adalah pembuatan distribusi nodes di sepanjang edge permukaan silinder dengan
pengaturan sebagai berikut

Interval count 50, 70, 60

Pengaturan distribusi nodes tersebut menghasilkan distribusi yang tampak


pada gambar berikut ini.
Distribusi Nodes di Sepanjang Permukaan Silinder

b. Face Mesh
Setelah edge mesh selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah pembuatan face
mesh. Face mesh merupakan mesh pada bagian permukaan yang dilakukan
berdasarkan distribusi nodes pada bagian edges geometri. Pada soal pipa 3D ini,
face mesh pertama yang dibuat terdapat pada bagian dasar silinder yang
berbentuk lingkaran.
Pengaturan pembuatan face mesh lingkaran dilakukan sebagai berikut
Hasil Face Mesh di Dasar Silinder

Setelah pembuatan face mesh lingkaran selesai dilakukan, langkah berikutnya


adalah pembuatan face mesh di sepanjang permukaan silinder dengan
pengaturan sebagai berikut.

Elemen mesh diatur


agar memiliki 4 sisi

Interval mesh sebanyak


60

Mesh face pada permukaan silinder yang pertama ditunjukkan oleh gambar
berikut ini.
Pada langkah selanjutnya, face mesh kembali dibuat untuk bagian elbow pipa.
Pada langkah ini, digunakan interval count sebanyak 80. Interval yang lebih
rapat ini dibuat dengan mempertimbangkan pada bagian elbow terjadi
perubahan arah aliran fluida dan profil aliran.

Face mesh pada bagian elbow yang telah terbentuk ditunjukkan seperti pada
gambar berikut ini.
Face Mesh pada Bagian Elbow

Dengan langkah yang sama, pembuatan face mesh dilanjutkan hingga bagian
akhir permukaan pipa. Face mesh keseluruhan telah terbentuk ditunjukkan
seperti pada gambar berikut ini.

Hasil Face Mesh Permukaan Silinder

c. Mesh Volume
Setelah mesh face selesai dibuat, langkah berikutnya adalah pembuatan mesh
volume. Mesh Volume dibuat berdasarkan mesh face pada bagian dasar silinder
yang berbentuk lingkaran dan berdasarkan face mesh di permukaan silinder yang
sebelumnya telah dibuat.
Pembuatan mesh volume dilakukan dengan menggunakan metode cooper, jenis
elemen hex. Cooper merupakan metode pembuatan volume mesh yang
dilakukan dengan cara menyalin face mesh di bagian dasar silinder secara
bertahap mengikuti face mesh di sepanjang permukaan silinder. Sementara itu,
jenis elemen hex merupakan bentuk elemen volume yang tidak berbentuk
segiempat. Jenis ini dipilih karena face mesh di bagian dasar silinder memiliki
bentuk yang bukan berupa segiempat, melainkan campuran antara segiempat
dan segitiga.

Volume Silinder yang


akan dibuat mesh nya
Bentuk Mesh berupa
bidang hex

Metode Mesh Volume


dengan cooper

Bidang referensi awal untuk


mesh yaitu di dasar lingkaran

Hasil Akhir Volume Mesh

d. Examine Mesh
Examine mesh merupakan langkah yang dilakukan untuk menentukan kualitas
mesh yang telah dibuat. Pada volume mesh yang telah dibuat ini, dilakukan
penilaian skew dan aspect rasio. Skew merupakan kemiringan bentuk mesh.
Kemiringan yang terjadi ini menandakan kondisi mesh yang semakin menjauhi
kondisi idealnya yaitu berupa segiempat. Sementara itu, aspect rasio merupakan
perbandingan antara panjang dan lebar mesh. Nilai aspect rasio yang ideal adalah
1. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, diperoleh nilai aspect rasio adalah
sebesar 3,09 dari skala 1-14. Sementara itu nilai skew dari elemen adalah 0,4 dari
skala 0-1.
3D element untuk meninjau
kualitas mesh 3 dimensi

Penilaian yang dilakukan


terhadap mesh: Aspect rasio dan
skew.

Skala peniliaian mesh

Hasil Examine Mesh yang telah Dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai