Tujuan
Untuk mengetahui konsep titik berat berdasarkan pada percobaan pesawat
mainan.
Gunting
Kertas Karton
Lem
Batang lidi
Lilin mainan
Cara Pembuatan:
C. Uji Coba
Eksperimen 1:
Pada eksperimen pertama, kami tidak menempelkan lilin pada pesawat. Dan
hasilnya, pesawat berputar-putar seperti kehilangan kendali, setelah itu langsung
jatuh ke bawah.
Eksperimen 2:
Pada eksperimen kedua, kami menempelkan lilin pada bagian depan pesawat.
Dan setelah di uji coba, pesawatnya meluncur dengan lurus dan tidak langsung
jatuh.
D. Pembahasan
Secara teori, saat pesawat membelah udara, maka bagian pesawat yang
paling berat akan jatuh terlebih dahulu. Pada eksperimen pertama, lilin tidak
ditempelkan pada pesawat sehingga titik pesawat paling berat berada di bagian
belakang pesawat . Akibatnya, bagian belakang pesawat malah bergerak turun
dan moncong pesawat bergerak ke atas. Pada saat yang bersamaan, pesawat
menghadapi angin dari arah depan sehingga mendorong pesawat ke belakang dan
akhirnya pesawat kehilangan kendali.
Tetapi, jika titik paling berat berada di depan pesawat, dan pesawat tetap
masih sedikit kehilangan kendali karena ditiup angin. Maka bisa diketahui bahwa
titik berat pada bagian depan tersebut kurang berat. Karena kurangnya
momentum.
Seperti yang kita ketahui, momentum adalah besaran yang dihasilkan dari
perkalian antara besaran skalar massa benda dengan besaran vektor kecepatan
geraknya. Yang artinya, semakin besar massa benda, maka semakin susah juga
benda itu untuk dihentikan. Maka dari itu, supaya pesawat tidak mudah hilang
kendali karena angin kecil, maka berilah massa yang lebih berat.