Anda di halaman 1dari 15
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR = 465 /KMK.01/2015 TENTANG DELEGASI DAN MANDAT MENTERI KEUANGAN KEPADA PEJABAT DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK UNTUK MENANDATANGANI SURAT DAN/ATAU KEPUTUSAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang a. bahwa untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan efektivitas organisasi Direktorat Jenderal Pajak khususnya pembinaan dan pelayanan di bidang kepegawaian di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak serta dalam rangka pencapaian target penerimaan negara dari sektor perpajakan, diperlukan delegasi dan mandat Menteri Keuangan selaku Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat Kementerian Keuangan kepada pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak untuk menandatangani surat dan/atau di bidang kepegawaian bagi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri Keuangan tentang Delegasi Dan Mandat Kepada Pejabat Di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak Untuk Menandatangani Surat Dan/Atau Keputusan Di Bidang Kepegawaian; Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai Dan Pensiun Janda/Duda Pegawai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2906); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2015 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentian/Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1966 Nomor 7, Tambahan _Lembaran Negara Republik_—_Indonesia Nomor 2797); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republj Indonesia Nomor 3093); MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 2. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979. tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1979 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3149) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 51); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan Dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia: Tahun 1983 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3250) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3424); 8, Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 195, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4016) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5467); 9, Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4017) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4193); 10.Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194); 11.Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, Dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263); 12.Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2004 tentang Larangan Pegawai Negeri Sipil Menjadi Anggota Partai Politik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4450); b Menetapkan, PERTAMA KEDUA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA “3 13.Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2015 tentang Kementerian Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 51); 14. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014; 15.Peraturan Menteri Keuangan Nomor 18/PMK.01/2009 tentang ‘Tugas Belajar Di Lingkungan Departemen Keuangan; 16.Keputusan Menteri Keuangan Nomor 180/KMK.01/UP.11/2009 tentang Pendelegasian Sebagian Wewenang Kepada Para Pejabat Eselon 1 Di Lingkungan Departemen Keuangan Untuk Menandatangani Keputusan Mutasi Kepegawaian dan Lain Sebagainya Di Bidang Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 280/KMK.01/2011; 17.Keputusan Menteri Keuangan Nomor 74/KMK.01/2012 tentang Penunjukan Para Pejabat Di Lingkungan Kementerian Keuangan Yang Diberi Kuasa Untuk Dan Atas Nama Menteri Keuangan Menandatangani Surat/Keputusan Mutasi Kepegawaian Dan Lain Sebagainya Di Bidang Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri_ Keuangan Nomor 404 / KMK.01/2013; MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG DELEGASI DAN MANDAT MENTERI KEUANGAN KEPADA —_ PEJABAT. DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK UNTUK MENANDATANGANI = SURAT DAN/ ATAU. KEPUTUSAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN, Menetapkan pelimpahan kewenangan dalam bentuk delegasi dan mandat kepada pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak untuk. menandatangani surat dan/atau keputusan di bidang kepegawaian bagi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak Pelimpahan kewenangan dalam bentuk delegasi yang diberikan kepada Direktur Jenderal Pajak untuk menandatangani surat dan/atau keputusan di bidang kepegawaian bagi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran | yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini. f $ KETIGA KEEMPAT KELIMA KEENAM KETUJUH KEDELAPAN KESEMBILAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4. Delegasi kepada Direktur Jenderal Pajak sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA dapat didelegasikan lebih lanjut (subdelegasi) kepada pejabat di bawahnya paling rendah pejabat eselon Ill yang menangani bidang kepegawaian di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak untuk dan atas nama Direktur Jenderal Pajak menandatangani surat dan/atau keputusan di bidang kepegawaian bagi Pegawai Negeri Sipil di lingkurigan Direktorat Jenderal Pajak. Subdelegasi Direktur Jenderal Pajak kepada para pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana dimaksud dalam Diktum KETIGA ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak. Mandat kepada pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Pajalk untuk dan atas nama Menteri Keuangan menandatangani surat dan/atau keputusan di bidang kepegawaian bagi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak adalah sebagaimana tercantum dalam Lampitan II yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini. Dalam hal pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang diberikan mandat sebagaimana dimaksud dalam Diktum KELIMA berhalangan tetap maka mandat pejabat yang bersangkutan dilaksanakan oleh pejabat yang diberilan mandat lebih tinggi. Mandat kepada pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana dimaksud dalam Diktum KELIMA tidak dapat diteruslimpahkan kepada pejabat lain di lingkungan unit kerja pejabat yang bersangkutan. Mandat kepada Direktur Jenderal Pajak untuk menyusun dan menandatangani surat usulan formasi Calon Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak kepada —_Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sebagaimana tercantum dalam angka 1 Lampiran Ml yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini harus dikoordinasikan terlebih.dahulu dengan Sekretaris Jenderal. Pada saat Keputusan Menteri ini mulai berlaku, proses permohonan penandatanganan surat dan/atau keputusan di bidang kepegawaian bagi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang telah disampaikan kepada Direktur Jenderal Pajak namun belum diselesaikan oleh Pejabat yang Berwenang, penyelesaian dilakukan dengan mengacu pada Keputusan Menteri Keuangan yang mengatur mengenai pendelegasian sebagian wewenang Kepada para pejabat eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan, termasuk kepada Direktur Jenderal Pajak, untuk menandatangani keputusan mutas kepegawaian dan lain sebagainya di bidang kepegawaian. f 4 KESEPULUH KESEBELAS MENTERI KEUANGAN RIEPUBLIK: INDONESIA ge Pada saat ditetapkannya Keputusan Menteri ini mulai berlaku: 1, Keputusan Menteri Keuangan Nomor 180/KMK.01/UP.11/2008 tentang Pendelegasian Sebagian Wewenang Kepada Para Pejabat Eselon 1 Di Lingkungan Departemen Keuangan Untuk Menandatangani Keputusan Mutasi Kepegawaian Dan Lain Scbagainya Di Bidang Kepegawaian; dan 2. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 74/KMK.01/2012 tentang Penunjukan Para Pejabat Di Lingkungan Kementerian Keuangan yang Diberi Kuasa Untuk Dan Atas Nama Menteri Keuangan Menandatangani— Surat/Keputusan —_ Mutasi Kepegawaian Dan Lain Sebagainya Di Bidang Kepegawaian; dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diubah/diganti berdasarkan Keputusan Menteri ini. Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepada: 1. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; Wakil Menteri Keuangan; Kepala Badan Kepegawaian Negara; Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, para Direktur Jenderal, para Kepala Badan di lingkungan Kementerian Keuangan; 5. Para Staf Ahli di lingkungan Kementerian Keuangan; 6. Para Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara di seluruh Indonesia; 7. Para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan; 8. Kepala Biro Sumber Daya Manusia, Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan; BON 9. Kepala Biro. Organisasi_ _ dan_—&Ketatalaksanaan, Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan; 10.Kepala Biro Hukum, Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan; 11.Kepala Biro Bantuan Hukum, Sekretariat_ Jenderal Kementerian Keuangan; 12.Para Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara di seluruh Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 27 Maret 2015 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, td. BAMBANG P. 8. BRODJONEGORO LAMPIRAN 1 KEPUTUSAN -MENTERI KEUANGAN NOMOR 465 /KMICO1/2015 TENIANG | DBLEGAS!” DAN MANDAT MENTERI_KEUANGAN. KEPADA PEJABAT DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK UNTUK MENANDATANGAN SURAT DAN/ATAU KEPUTUSAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DELEGASI KEPADA DIREKTUR JENDERAL PAJAK UNTUK MENANDATANGANI SURAT/KEPUTUSAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Menandatangani Keputusan pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil menjadi Pegawai Negeri Sipil; Surat Pernyataan Rencana Penempatan sebagai syarat pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil; Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas bagi Calon Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Negeri Sipil; Surat usul penerbitan Kartu Pegawai Negeri Sipil (KARPEG) dan Kartu Pegawai 4. Elektronik (KPE) kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara; 5. | Surat izin menjadi pembicara pada seminar/lokakarya/workshop atau kegiatan| lainnya bagi Pejabat Eselon II ke bawah; 6. | Keputusan Standar Kompetensi Jabatan Eselon II ke bawah; 7. | Surat Tugas Belajar dan pemberian izin untuk mengikuti Beasiswa secara mandiri; 8. | Surat Izin Belajar di Luar Kedinasan; 9. |Keputusan penetapan Assessor eksternal maupun internal dalam rangka Assessment Center; 10.| Keputusan pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil dalam dan dari jabatan Eselon II ke bawahs; 11.|Keputusan pengangkatan pertama, kenaikan, penyesuaian, pemindahan, pembebasan sementara, pengangkatan kembali, dan/atau pemberhentian dalam dan dari jabatan Fungsional Pemeriksa Pajak dan Fungsional Penilai Pajak Bumi| dan Bangunan untuk Fungsional Keablian (Ahli Pertama dan Ahli Muda) dan Fungsional Keterampilan; 12.| Pelantikan Pejabat Eselon Ill ke bawah dan Pejabat Fungsional pada pengangkatan pertama dan/atau pengangkatan kembali dalam jabatan fungsional, dan/atau | perpindahan wilayah Kerja; 13.| Surat Pernyataan Pelantikan, Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas, Surat Pernyataan Masih Menduduki.Jabatan untuk Pejabat Eselon II ke bawah dan Pejabat Fungsional, dan Surat Pernyataan Menduduki Jabatan Kembali bagi Pejabat Fungsional; 14. aie Keputusan pemindahan Pelaksana; Uh MENTERI KEUANGAN FEPUBLIK INDONESIA No Menandatangani 15. 16. Surat usul kenaikan pangkat regular dan pilihan bagi: a. Pegawai Negeri Sipil di lingkungan instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak ke Golongan I/b sampai dengan Golongan II/d kepada Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara; b. Pegawai Negeri Sipil di lingkungan instansi pusat Direktorat Jenderal Pajak ke Golongan 1/b sampai dengan Golongan I/d kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara; c. Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak ke Golongan III/a sampai dengan Golongan IV/a kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara; Keputusan kenaikan pangkat regular dan pilihan bagi Pegawai Negeri ‘Sipil di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak ke Golongan I/b sampai dengan Golongan IV/a; 17. Surat usul peninjauan masa kerja bagi a. Pegawai Negeri Sipil Golongan I/a sampai dengan Golongan II/d di lingkungan instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak kepada Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara; b. Pegawai Negeri Sipil Golongan III/a sampai dengan Golongan IV/e di lingkungan instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara; dan c. Pegawai Negeri Sipil Gol I/b sampai dengan Golongan IV/e di lingkungan kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara; 18. Keputusan peninjauan masa kerja para Pegawai Negeri Sipil Golongan I/a sampai dengan Golongan 1V, i/e 19. Kepunieam sistem mmnajemuen telara-pejehe Menken Ii lee teow 20. Surat pemberitahuan/penundaan kenaikan gaji berkala kepada para Pegawai| Negeri Sipil yang menduduki jabatan Eselon I ke bawah; 21.| Surat pemberian segala macam cuti yang dijalankan di dalam negeri, selain cuti di luar tanggungan Negara, kecuali yang menduduki jabatan Eselon I; 22.| Keputusan pemberian/penolakan izin untuk melakukan perceraian, dan_izin| untuk beristeri lebih dari seorang, kecuali yang menduduki jabatan Eselon I; 23.) Surat keterangan untuk melakukan perceraian, kecuali yang menduduki jabatan Eselon I; 24.| Keputusan pemberhentian sementara, pengakhiran pemberhentian sementara, atau pencabutan pemberhentian sementara dari jabatan negeri Pegawai Negeri| Sipil, kecuali yang menduduki jabatan Eselon I dan Eselon Il; f MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Menandatangani 25. Keputusan tentang pemberhentian dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan hak pensiun atau tanpa hak pensiun karena pengunduran diri, cacat jasmani atau rohani tidak dalam dan karena dinas, perampingan organisasi, dan| tidak melapor setelah menjalankan cuti di uar tanggungan Negara bagi Pegawail Negeri Sipil Golongan I/a sampai dengan Golongan Ill/d; 26. 27. Keputusan tentang pemberhentian dengan hormat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil; Keputusan tentang pemberian pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil yang, diberhentikan dengan hormat Golongan I/a sampai dengan Golongan III/d; 28. Surat penyampaian keputusan tentang penjatuhan hukuman disiplin yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan; 29. Surat usul kenaikan pangkat pengabdian bagi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang akan mencapai batas usia pensiun, cacat karena dinas, meninggal dunia, atau dinyatakan hilang dan dianggap meninggal dunia pada akhir bulan ke 12 ke Golongan 1/b sampai dengan Golongan IV/b serta usul pemberian pensiun janda/dudanya kepada: a. Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara bagi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak; atau b. Kepala Badan Kepegawaian Negara bagi Pegawai Negeri Sipil di linglcungan kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak; 30. 31. Keputusan pemberian pengobatan, perawatan, dan/atau rehabilitasi bagi Pegawaii Negeri Sipil di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang mengalami kecelakaan atau menderita sakit karena dinas; Surat pemberian/penolakan permintaan izin usaha bagi Pegawai Negeri Sipil Golongan I/a sampai dengan Golongan III/d; 32. Surat pemberian/penolakan permintaan izin mengajar di luar kedinasan; 33. 34. Surat usul Kartu Isteri/Suami (KARIS/KARSU) bagi: a. Pegawai Negeri Sipil Golongan I/a sampai dengan Golongan _II/d di lingkungan instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajale kepada Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara; b. Pegawai Negeri Sipil Golongan Ill/a sampai dengan Golongan IV/¢ di lingkungan instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara; dan c. Pegawai Negeri Sipil Gol 1/b sampai dengan Golongan_IV/e di lingkungan kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara; Keputusan pemberhentian sementara karena menjadi pejabat negara/Kepala Desa/menjalankan Wajib Militer, kecuali yang menduduki jabatan Eselon l;_/} / MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 36. -4- No Menandatangani 35. Surat pengantar formulir D-4 untuk pengangkatan kembali setelah diberhentikan sebagai Pegawai Negeri Sipil/Pejabat Negara/Kepala Desa/menjalankan Wajib Militer; Keputusan pengangkatan kembali setelah diberhentikan sebagai Pegawai Negeri Sipil/Pejabat Negara/Kepala Desa/menjalankan Wajib Militer; 37. Keputusan bebas tugas sebagai Masa Persiapan Pensiun (MPP) bagi Pegawai Negeri Sipil yang akan mencapai Batas Usia Pensiun, kecuali yang menduduki jabatan Eselon |; 38. Surat usul kenaikan pangkat anumerta dan usul pemberian pensiun janda/dudanya bagi Pegawai Negeri Sipil yang tewas karena dinas ke Golongan I/b sampai dengan Golongan IV/b kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara; 39. 40. Daftar Nominatif yang tercantum dalam keputusan yang ditetapkan Menteri Surat usul persetujuan dan keputusan pemberian tunjangan cacat, uang duka tewas bagi Pegawai Negeri Sipil Golongan I/a sampai dengan IV/¢; Keuangan tentang pemberian pensiun Pegawai Negeri Sipil Golongan I/a sampai dengan Golongan IV/e yang dikirimkan ke Kantor Cabang Utama/ Kantor Cabang PT TASPEN (Persero] terkait; Surat pernyataan Pegawai Negeri Sipil yang hilang kecuali yang menduduki jabatan Eselon I dan jabatan Eselon Il atau yang sederajat; .| Surat Usul kepada Kepala BKN dan keputusan penetapan kembali tempat, tangeal, bulan, tahun kelahiran; Keputusan tentang pemberhentian dari jabatan negeri dengan pemberian uang tunggu bagi Pegawai Negeri Sipil Golongan I/a sampai dengan Golongan III/d. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 27 Maret 2015 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ted BAMBANG P. S. BRODJONEGORO Salinan sesuai.dengan aslinya LAMPIRAN TI KEPUTUSAN -MENTERI KEUANGAN NOMOR TENTANO | DELEGASI”” DAN MANDAT MENTERI KEUANGAN KEPADA PEJABAT DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK UNTUK MENANDATANGANI SURAT DAN/ATAU KEPUTUSAN DI BIDANG 465, /KMK.01/2015 KEPEGAWAIAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA MANDAT KEPADA PEJABAT DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK UNTUK DAN ATAS NAMA MENTERI KEUANGAN MENANDATANGANI SURAT DAN/ATAU KEPUTUSAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Pejabat, ‘Menandatangani Direktur Jenderal Pajak 1, [Surat usul formasi Calon Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; 2. | Surat usul pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III/c kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara; 3. | Keputusan Pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III/c; 4. |Keputusan Penetapan Asli I pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III/c; 5. | Surat usul perbantuan atau penarikan perbantuan para, Pegawai Negeri Sipil Golongan IV/c sampai dengan Golongan IV/e di lingkungan Direktorat Jenderal Pajale untuk diajukan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara; 6. |Keputusan penetapan status sebagai Pegawai dipekerjakan/ diperbantukan dan pengakhiran status sebagai Pegawai dipekerjakan/diperbantukan bagi Pegawai Negeri Sipil Golongan IV/c sampai dengan Golongan IV/e, kecuali yang menduduki jabatan Eselon 7. | Surat pernyataan persetujuan (lolos butuh) bagi Pegawai Negeri Sipil Golongan IV/c sampai dengan Golongan Iv/e yang akan pindah/melimpah ke instansi Pemerintah di Iuar instansi Kementerian Keuangan, kecuali yang menduduki jabatan Eselon I; 8. |Keputusan penetapan pemberhentian dengan hormat dari pekerjaan sebagai Pegawai yang melimpah ke instansi lain bagi Pegawai Negeri Sipil Golongan IV/e sampai dengan Golongan IV/e, kecuali yang menduduki jabatan Eselon I; 9. | Usul kenaikan pangkat anumerta dan usul pemberian pensiun janda/dudanya bagi Pegawai Negeri Sipil yang tewas karena dinas ke Golongan IV/c sampai dengan Golongan IV/e kepada Presiden; i MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Pejabat Menandatangani Nota persetujuan, surat usul kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara, dan keputusan pemberian cuti/perpanjangan pemberian —_cuti/mempekerjakan kembali setelah menjalankan cuti di lar tanggungan Negara bagi jabatan Eselon Il; Keputusan tentang pemberian pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan dengan hormat bagi Pegawai Negeri Sipil Golongan IV/b; Usul pemberian pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan dengan hormat Pegawai Negeri Sipil Golongan IV/c sampai dengan Golongan IV/e kepada Presiden; dan pilihan ke Golongan IV/b; Keputusan tentang pemberhentian dari jabatan negeri dengan pemberian uang tunggu bagi Pegawai Negeri Sipil Golongan IV/c sampai dengan Golongan IV/e, kecuali yang menduduki jabatan Esclon I; Surat usul kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara dan penetapan keputusan kenaikan pangkat regular Surat usul kenaikan pangkat regular dan pilihan ke Golongan IV/c sampai dengan Golongan IV/e kepada Presiden, kecuali yang menduduki jabatan Eselon I; Keputusan tentang pemberhentian dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan hak pensiun atau tanpa hak pensiun karena pengunduran diri, cacat jasmani atau rohani tidak dalam dan. karena dinas, perampingan organisasi, dan tidak melapor setelah menjalankan cuti di luar tanggungan Negara bagi Pegawai Negeri Sipil Golongan IV/b; Surat usul pemberhentian dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan hak pensiun atau tanpa hak pensiun karena pengunduran diri, cacat jasmani atau rohani tidak dalam dan karena dinas, perampingan organisasi, dan tidak melapor setelah menjalankan cuti di luar tanggungan Negara bagi Pegawai Negeri Sipil Golongan IV/c sampai dengan Golongan IV/e kepada Presiden, kecuali yang menduduki jabatan Eselon I; Keputusan tentang pemberian pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan dengan hormat Golongan IV/a sampai dengan Golongan IV/b; th MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Pejabat Menandatangani 19. Surat usul pemberian pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan dengan hormat Golongan IV/c sampai dengan Golongan IV/e kepada Presiden, kecuali yang menduduki jabatan Eselon I; 20. Surat usul kenaikan pangkat pengabdian bagi Pegawai Negeri Sipil, yang mencapai batas usia pensiun dan cacat karena dinas, yang meninggal dunia, atau dinyatakan hilang dan dianggap meninggal dunia pada akhir bulan ke 12 ke Golongan IV/c .sampai dengan Golongan IV/e serta ‘“usul pemberian pensiun janda/dudanya kepada Presiden; 21. Surat izin Cuti yang dijalankan di luar negeri dan izin ke luar negeri bagi Pegawai Negeri Sipil Golongan IV/c sampai dengan Golongan IV/e, kecuali yang mendudulsi jabatan Eselon I; 22, Keputusan pembentukan Panitia Seleksi pengisian jabatan Eselon Il; 23. Surat usul menjadi calon peserta Pendidikan dan Pelatihan Reguler Angkatan (PPRA) dan Pendidikan dan Pelatihan Singkat Angkatan (PPSA) Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia; 24, Surat Perintah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Reguler Angkatan (PPRA) dan Pendidikan dan Pelatihan Singkat Angkatan (PPSA) Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia; 25. Keputusan tentang calon peserta terpilih Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat I dan II, dan surat usul mengikuti_ Pendidikan = dan _—Pelatihan Kepemimpinan Tingkat I dan II kepada Kepala Lembaga Administrasi Negara. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajalc Surat usul pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II/d sampai dengan Golongan Il/b kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara; Keputusan Pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II/d sampai dengan Golongan III/b; Keputusan Penetapan Asli IT pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II/d sampai dengan Golongan III/b; f MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Pejabat Menandatangani Surat usul ralat formulir penetapan Nomor Identitas Pegawai bagi Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III/c; Surat usul pelimpahan atau pemindahan Pegawai Negeri Sipil instansi lain, Golongan IV/a sampai dengan Golongan IV/e ke lingkungan Direktorat Jenderal Pajak untuk diajukan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara; Surat usul perbantuan atau penarikan perbantuan para Pegawai Negeri Sipil Golongan IV/a sampai dengan Golongan IV/b di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak untuk diajukan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara; Keputusan penetapan status sebagai Pegawai dipekerjakan/ diperbantukan dan pengakhiran status sebagai Pegawai dipekerjakan/diperbantukan bagi Pegawai Negeri Sipil Golongan IV/a sampai dengan Golongan IV/b; Surat pernyataan persetujuan (lolos butuh) bagi Pegawai Negeri Sipil Golongan IV/a sampai dengan Golongan IV/b yang akan pindah/melimpah ke — instansi Pemerintah di luar instansi Kementerian Keuangan; Keputusan penetapan pemberhentian dengan hormat dari pekerjaan sebagai Pegawai yang melimpah ke instansi lain bagi Pegawai Negeri Sipil Golongan IV/a sampai dengan Golongan IV/b; 10. Nota persetujuan, surat usul kepada Kepala, Badan Kepegawaian Negara, dan keputusan pemberian cuti/perpanjangan pemberian —_cuti/mempekerjakan kembali setelah menjalankan cuti di luar tanggungan negara bagi jabatan Eselon III; Tt Keputusan tentang pemberhentian dari jabatan negeri dengan pemberian uang tunggu bagi Pegawai Negeri Sipil Golongan IV/b; 12. Keputusan tentang pemberhentian dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan hak pensiun atau tanpa hak pensiun karena pengunduran diri, cacat jasmani atau rohani tidak dalam dan karena dinas, perampingan organisasi, dan tidak melapor setelah menjalankan cuti di var tanggungan Negara bagi Pegawai Negeri Sipil Golongan IV/a; f MENTERI KEUANGAN, FREPUBLII INDONESIA No Pejabat ‘Menandatangani 13.|Keputusan tentang pemberian pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan dengan _hormat Golongan IV/ 14. | Surat izin cuti yang dijalankan di luar negeri dan izin ke Iuar negeri bagi Pegawai Negeri Sipil Golongan IV/a sampai dengan Golongan IV/b. c. | KepalaBagian | 1. | Surat usul pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Kepegawaian Sipil Golongan I/a sampai dengan Golongan II/c kepada Sekretariat Kepala Badan Kepegawaian Negara; Direktorat Jenderal - Pajak Keputusan Pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan I/a sampai dengan Golongan II/c; 3. |Keputusan Penetapan Asli Il pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan I/a sampai dengan Golongan II/c; 4, | Surat usul ralat formulir penetapan Nomor Identitas Pegawai bagi Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan I/a sampai dengan Golongan III/b; 5, | Surat usul pelimpahan atau pemindahan Pegawai Negeri Surat usul perbantuan atau penarikan perbantuan para Sipil instansi lain Golongan I/a sampai dengan Golongan III/d ke lingkungan Direktorat Jenderal Pajak untuk diajukan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara; Pegawai Negeri Sipil Golongan I/a sampai dengan Golongan Ill/d di lingkungan Direktorat-Jenderal Pajak untuk diajukan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara; Keputusan penetapan status © sebagai Pegawai dipekerjakan/ diperbantukan dan pengalhiran status sebagai Pegawai dipekerjakan/diperbantukan _ bagi Pegawai Negeri Sipil Golongan I/a sampai dengan Golongan Il/d; di Iuar instansi Kementerian Keuangan; Surat pernyataan persetujuan (lolos butuh) bagi Pegawai Negeri Sipil Golongan I/a sampai dengan Golongan III/d yang akan pindah/melimpah ke instansi Pemerintah Keputusan penetapan pemberhentian dengan hormat dari pekerjaan sebagai Pegawai yang melimpah ke instansi lain bagi Pegawai Negeri Sipil Golongan I/a sampai dengan Golongan III/d; 4 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -6- No Pejabat Menandatangani 10.| Nota persetujuan, surat usul kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara, dan keputusan pemberian cuti/perpanjangan pemberian _cuti/mempekerjakan Kembali setelah menjalankan cuti di luar tanggungan Negara bagi jabatan pelaksana sampai dengan Eselon IV; 11.| Keputusan tentang pemberhentian dari jabatan negeri dengan pemberian uang tunggu bagi Pegawai Negeri Sipil Golongan IV/a; 12. | Surat izin cuti yang dijalankan di luar negeri dan izin ke luar negeri bagi Pegawai Negeri Sipil Golongan I/a sampai dengan Golongan III/d. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 27 Naret 2015 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ted. BAMBANG P. 8. BRODJONEGORO Salinan sesuai dengan aslinya ENTERIAN

Anda mungkin juga menyukai