Namaku Resha marie valentine.ya,panggil saja Resha.umur 13 tahun dan baru saja
masuk SMP Hinomaru.kata orang,aku adalah anak gadis yang sangat beruntung.karena
kaya,pintar dan baik hati bahkan arti namaku adalah “bahagia”.dulu aku memang sangat
bahagia.namun sekarang…….tidak.
Langkah demi langkah ku lewati diiringin nada daun kering yang ku injak oleh sepatu
baruku “krek..krek”tak melihat waktu ternyata aku sudah sampai di sekolah.aku menyapa
setiap orang yang aku jumpai.mereka terlihat sangat baik dan ramah.”mungkin aku akan cepat
akrab dengan mereka semua.”pikirku.saat masuk kelas,semua murid mulai duduk dan aku
memilih untuk duduk di kursi paling depan.disampingku ada seorang gadis yang
cuek.rambutnya panjang dan bewarna merah.bahkan hidungnya ditindik.”haii namaku
resha.kamu siapa?”kataku sambil menjabatkan tangan.ya,dia memang gadis yang sangat
cuek,sampai pertanyaanku tidak dijawab.dan di belakangku,laki-laki yang mungkin akan
terkenal disekolah ini.karena seharian aku melihatnya berkenalan dengan gadis-gadis
cantik.”pasti dia model cowok yang gak baik.aku gabakal deket-deket dia,apalagi jadi
temennya”gumamku.tiba-tiba,”oke selanjutnya…”kata pak haru.aku sadar bahwa giliranku
untuk memperkenalkan diri di depan kelas.”haloo..namaku resha marie valentine.kalian bisa
panggil aku resha kok.hobiku bermain piano.semoga kita bisa akrab yaa..”saat aku kembali
duduk,laki-laki dibelakangku berbisik”nama gua sieg hart.biasanya gua dipanggil
sieg”ucapnya.aku mengabaikannya karena ku pikir itu adalah bentuk awal dari
gombalannya.”selanjutnya..”lanjut pak haru.nah,ini saatnya gadis cuek itu.aku sangat penasaran
dengan namanya.”hai.nama gue Julia.gue gasuka keramaian.”ya,singkat,padat dan kurang
jelas.semua orang dikelas kebingungan dengan sikapnya.”hanya itu Julia?”tanya pak haru.julia
hanya sedikit menganggukan kepalanya kepada pak haru dan kembali duduk.saat bel istirahat
berbunyi,semua tergesa-gesa untuk keluar dari ruangan itu.kebetulan aku,Julia,dan sieg saja
yang masih berada didalam kelas.”Julia kamu mau ke kantin ga?bareng yuk..”ya,tidak akan ada
jawaban darinya.”gua mau kekantin.mau ikut?”tanya sieg.aku mengabaikannya.”gausah sok
deket sama gue.gaguna temenan sama cewek cerewet kayak lo.lo sama cowok itu aja.lo suka
juga kan sama dia”sahut Julia yang sama sekali tidak menatapku dan sieg.aku langsung melirik
sieg karena ucapan Julia.karena aku sudah malas dengannya,aku memutuskan kekantin
bersama sieg.”hanya kali ini saja ya,ayo ke kantin”ucapku.saat aku berjalan menuju kantin
bersama sieg,semua gadis disekolah menatap sinis.mungkin mereka semua cemburu aku
berjalan berdua dengan sieg.”memang apa yang bagus sih dari sieg?sampe banyak bener yang
naksir sama dia”gumamku dalam hati.kita berdua memesan bakso.saat makan,aku
menatapnya”ya,aku akui dia memang tampan,pintar,dan sepertinya orang baik.pantas saja
banyak yang naksir.”pikirku.”kenapaa kau menatapku begitu?”tanyanya mengagetkanku yang
sedang terpaku dengannya.”ahh tidakk..perasanmu saja kali..eh,kok tumben ngomongnya aku
kamu?”tanyaku.”haha,aku gabisa ngomong gua lu kalo dibalesnya juga masih aku
kamu.”ucapnya.aku semakin tertarik dengannya.”ahh kayaknya bel sudah berbunyi.ayo kita
masuk.”ucapku.tiba-tiba kepala sekolah memanggilku.saat aku melangkahkan kaki keluar kelas
terlihat kakaku musica sedang menangis.aku menanyakan penyebabnya,namun dia hanya
terdiam dan terus meneteskan air mata.lalu kepala sekolah mengatakan bahwa ayahku sedang
kritis dan akan dibawa ke rumah sakit.aku kehabisan kata-kata.namun….aku tidak bisa
menangis.ya,aku tau ayah pasti akan baik-baik saja.hanya itu didalam benakku meyakinkan
diri.akupun kembali ke kelas dengan lemas untuk bersiap-siap pulang ke rumah.Julia yang
biasanya paling cuek langsung menanyakan hal yang terjadi.banyak sekali yang dia
tanyakan,aku merasa seperti di sidang oleh polisi.”ayahku kritis..”ucapku pelan.julia dan sieg
membantuku membereskan buku-buku sambil menenangkanku.
Saat aku sampai rumah,ternyata ayah sudah masuk UGD.namun rumahku sangat
ramai.semua orang menenangkan ku yang sedikitpun tidak menangis dan seakan-akan
kehilangan seorang ayah.aku hanya bicara dengan pelan kepada semua orang”ayah tidak akan
meninggal,aku tahu itu.”keramaian itu sesaat membungkam dan aku langsung lari ke
kamar.”sepertinya semua orang diluar sedang membicarakanku karena ucapanku tadi.”ucapku
sambil duduk berpangku tangan disudut kamar.hatiku kebingungan.ketika mendengar ayah
akan meninggal aku langsung berpikir tentang kehidupan.bagaimana masa depanku?dari dulu
hanya ayah yang memberi semangat untuk cita-citaku.ya,pemain piano.ayah selalu mendengar
dengan senang hati dan menunggu saat aku latihan bermain piano.lalu jika ayah meninggal,apa
aku bisa meneruskan cita-citaku.atau aku akan jadi orang yang tidak berguna.banyak sekali hal-
hal yang berputar dalam pikiranku.karena terlalu lelah,mataku terpejam hingga meneteskan air
mata.Ragaku terhentak mendengar handphone berdering.ternyata ibu.awalnya aku tidak sadar
apa yang terjadi karena aku tertidur.”ayah…”bisiknya.aku langsung teringat bahwa ayah sedang
kritis sambil menunggu jawaban ibu.”ayah sudah meninggal”handphoneku terjatuh.ragaku
lemas.aku langsung keluar kamar dan musica berlari memelukku.”kalau kamu menangis ayah
tidak akan tenang”bisiknya.aku terkejut,karena baru sekali dalam hidup musica memelukku
sambil menangis.aku semakin tertekan.ketika malam,aku memutuskan untuk pergi ke taman
untuk menenangkan hati.aku berjalan perlahan diiringi kesedihan”dulu,aku sangat dekat
dengan ayah.selalu berdua.aku memang tidak terlalu dekat dengan ibu dan musica.aku tahu
itu.makanya aku sangat kehilangan saat ini.ya,kehilangan.bagaimana kehidupanku selanjutnya
jika tidak ada ayah.mungkin itu alasan mengapa ayah begitu cuek kepadaku tadi pagi.begitu
cepat.kenapa begitu cepat dia pergi?”air mataku mulai menetes.sambil mengusap mataku yang
sedikit buram karena menangis,aku melihat cahaya yang sangat terang”mungkin itu cahaya
malaikat yang akan menjeput ayah”aku mulai berimajinasi.namun cahaya itu semakin dekat dan
tiba-tiba aku tertidur.mungkin lebih cepat dari tertidur.
Seperti biasa,terbangun dari peti tidurku.keluar dari kamar dan mencari ibu.oh,ternyata
ibu sudah memasak didapur.dia terlihat lesu.pasti karena ibu kehilangan seorang
suami.”ibu…”aku memanggilnya pelan.namun dia tidak menjawab.mungkin karena dia sedang
kepikiran ayah sampai-sampai tidak memperhatikan keadaan sekitar.lalu mengapa dia hanya
memasak satu roti?bagaimana dengan musica?apa mungkin musica sedang pergi?namun
musica turun dari kamar dan menyantap roti tersebut.lalu kemungkinan apa lagi?apa mungkin
ibu marah kepadaku?sehingga tidak membuatkan sarapan.pagi ini banyak kata”mungkin”
dalam pikiranku.aku sangat bingung.saat aku akan berangkat sekolah,mungkin lebih baik aku
naik angkutan umum karena aku sedikit lelah dengan kebingunganku dirumah tadi.ketika bus
akan lewat,aku melambaikan tangan untuk memberhentikannya.namun bus tersebut
mengabaikannya.aku mencoba berkali-kali namun tidak ada yang berhenti.aku memutuskan
untuk berjalan kaki kesekolah.sambil melihat waktu,aku berlari ke kelas dan mengetuk
pintu.semua mengabaikanku.itu pertanda baik karena pak haru tidak melihatku terlambat dan
tidak akan dihukum.Saat,bel istirahat berbunyi,aku sadar bahwa aku belum sarapan.aku berniat
mengajak sieg ke kantin.karena aku semakin cocok berteman dengan sieg.”sieg,temenin aku ke
kantin dong aku belum sarapan nih.ibuku kayaknya lagi sedih sampai-sampai lupa membuatkan
sarapan kepadaku.”sieg pergi meninggalkanku.”ada apaansihh?!hari ini tuh semuanya
anehhhhhh!!!”teriakku di dalam kelas.sama saja,semua mengabaikanku.”apa karena aku tidak
punya ayah?mereka jadi menjauhiku.jahat sekali mereka.teman macam apasih!”gumamku.saat
bel masuk berbunyi,ternyata ada upacara.”anak-anak,marilah kita berdoa kepada teman kita
yang meninggalkan dunia begitu cepat”ucap pak haru.”hah?meninggal?siapa yang
meninggal?”banyak pertanyaan yang terlintas dalam benakku.”aku gatau kalo resha ninggalin
kita begitu cepat”ucap sieg.dan aku melihat dengan jelas bahwa Julia menangis untukku.”aku…r
e s h a m a r i e v a l e n t i n e meninggal?”aku terjatuh pingsan.
Saat sampai dirumah,aku langsung mencari ibuku.”resha?kamu itu kemana aja?ibu dari
tadi nyariin kamu.ayah akan dimakamkan sekarang.”ucap ibu dengan matanya yang
membengkak karena terlalu banyak menangis.saat aku akan mencium ayah untuk terakhir
kalinya,aku berbisik”ayah,kalau cahaya pada malam itu adalah ayah.aku sangat tenang,karena
aku sudah merasakan bahwa kematian tidak seburuk yan kupikirkan.bahkan hanya saat kita
secepat tertidur.suatu saat nanti kita akan bertemu di surga.ditempat yang lebih baik daripada
di bumi.ya,kita akan bertemu.aku sayang ayah..”bisikku yang mulai meneteskan air mata.Saat
sampai dipemakaman,aku melihat ayah akan dikubur kedalam tanah.aku mulai berhenti
menangis karena aku sadar bahwa ayah akan baik-baik saja disana.aku juga sangat yakin bahwa
hal yang terjadi kepadaku kemarin bukan sekedar mimpi.namun petunjuk agar aku dapat
melepaskan ayah dengan ikhlas.aku juga sadar bahwa ayah tidak benar benar
meninggalkanku.seperti yang kulihat kemarin.dia pasti terus memperhatikanku kemanapun
aku pergi.bahkan ayah akan terus di hatiku.aku yakin itu.dan aku,mama,dan musica dapat
menjalani hidup seperti biasa.
Hai resha,kamu baik-baik sajakan?ayah disini akan baik baik saja.bagaimana sekolahmu?sudah
dapat teman baru belum?ayah berharap kamu dapat sahabat di sana ya.dan cita-cita
terbesarmu menjadi seorang pemain piano.makin serin latihan ya resha,karena ayah selalu
akan mendengarkan nada-nada yang dimainkan oleh jemari kecilmu.resha,kamu tidak usah
khawatir.ayah akan terus ada untuk kamu.kita dapat berkomunikasi lewat apapun yang tidak
kamu duga resha.mungkin cahaya pada malam itu.yang membuat kamu menghampiri ayah.dan
seringlah kamu pergi jalan-jalan ke taman melihat bulan dan bintang.walaupun aya tidak
ikut,ayak tetap disampingmu resha.kalau kamu rindu ayah,berbicaralah kepada foto ayah dan
ceritakan kejadian di hari-harimu.ayah akan selalu mendengarkanmu resha.jangan lupa jaga ibu
dan musica ya resha.oiya,happy birthday resha di tanggal 19 agustus ini.ayah menyayangimu.
With love,
Ayah
Aku menutup surat itu dan menciumnya.lalu kumasukan dalam saku celanaku.”secarik
kertas yang sangat berharga.”gumamku.”heyy resha!”teriak seseorang.mungkin itu Julia yang ingin
datang kerumahku.aku pun langsung menengok kebelakang.dan ternyata”loh?julia?kok ada
sieg?”teriakku kaget melihat Julia dan sieg yang membawa kue.”happy birthday resha..happy
birthday resha..happy birthday.. happy birthday.. happy birthday resha!make a wish!”mereka
bernyanyi dan sieg membawa setangkai bunga yang sangat cantik.”aku berharap bisa terus
berteman dengan Julia dan sieg.keluargaku bahagia dan cita-citaku
tercapai!aameen!”bisikku.”darimana kalian tau?”tanyaku.”tadi kami kerumahmu dan ibu kamu
bilang kalo kamu ulang tahun.ibu kamu lagi masa-masak banyakk banget.terus kita langsung buru-
buru beli kue,bunga,sama….”ucapnya.”sama apa?”tanyaku penasaran.”taraaa!!”melanjutkan dan
memberikanku sekotak kado.saat kubuka,ternya kota musik yang berbetuk piano dan
memainkan”fÜr ellise.”aku sangat kaget dan memeluk merek berdua.”makasih banyakk…hey
lihat!kalian itu seperti bintang itu!”menunjuk dua bintang yang paling besar diantara yang
lainnya.”dan kamu bintang yang itu…kecil tapi paling bersinar diantara bintang-bintang yang
lainnya.”ucap Julia.