Anda di halaman 1dari 13

BIAYA STANDAR DAN BIAYA SESUNGGUHNYA |1

BAB II PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Biaya merupakan salah satu sumber informasi yang paling penting dalam
analisis strategis perusahaan. Proses penentuan dan analisis biaya pada
perusahaan dapat menggambarkan suatu kinerja perusahaan pada masa yang
akan datang. Suatu perusahaan sebelum memproduksi suatu produk akan
membuat perhitungan berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk
memproduksi produk tersebut. Setelah proses produksi berjalan, pada
umumnya akan terdapat perbedaan antara biaya yang dikeluarkan perusahaan
untuk proses produksi yang sebenarnya dengan biaya yang diperhitungkan
perusahaan sebelum proses produksi.

B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan tentang apa
perbedaan biaya standar dan biaya sesungguhnya.

C. Rumusan Masalah
Adapun hal-hal yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan biaya standar dan biaya sesungguhnya?
2. Apa manfaat dan kelemahan biaya standar?
3. Bagaimana prosedur penentuan biaya standar?
4. Apa penyebab terjadinya perbedaan biaya sesungguhnya dan biaya
standar?
BIAYA STANDAR DAN BIAYA SESUNGGUHNYA |2

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Biaya Standar dan Biaya Sesungguhnya


Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang
merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk
membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan
tertentu, di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan factor-
faktor lain tertentu. Biaya sesungguhnya adalah biaya yang
sungguh-sungguh terjadi atau biaya yang dibebankan.

B. Manfaat Biaya Standar


Menurut Mulyadi (1992: 416), biaya standar merupakan
alat penting dalam menilai pelaksanaan kebijakan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Jika biaya standar ditentukan dengan
realistis, hal ini akan merangsang pelaksana dalam melaksanakan
pekerjaannya dengan efektif, karena pelaksana telah mengetahui
bagaimana pekerjaan seharusnya dilaksanakan, dan pada tingkat
berapa biaya pekerjaan tersebut seharusnya dilaksanakan, dan pada
tingkat biaya berapa pekerjaan tersebut seharusnya dilaksanakan.
Sistem biaya standar memberikan pedoman kepada manajemen
berapa biaya yang seharusnya untuk melaksanakan kegiatan
tertentu sehingga memungkin mereka melakukan pengurangan
biaya dengan cara perbaikan metode produksi, pemilihan tenaga
kerja, dan kegiatan yang lain.
Menurut Carter dan Usry (2005:154), biaya standar membantu
perencanaan dan pengendalian operasi. Biaya standar memberikan
wawasan mengenai dampak-dampak yang mungkin dari keputusan
atas biaya dan laba.

C. Kelemahan Biaya Standar


Kelemahan biaya standar antara lain:
BIAYA STANDAR DAN BIAYA SESUNGGUHNYA |3

1. Terlalu menekankan pada hal negative berdamapak pada moral


2. Laporan biaya tandar tidak tepat waktu
3. Insentif pembentukan persediaan
4. Varian laba favorable dapat saja salah diinterprestasikan
5. Continuous improvement mungkin lebih penting dari mencapai
standar
6. Penekanan pada standar mungkin mengabaikan objektif yang
penting
Menurut (Mulyadi,1990) kelemahan biaya standar adalah
tingkat keketatan atau kelonggaran standar tidak dapat dihitung
dengan tepat. Meskipun telah ditetapkan dengan jelas jenis standar
apa yang dibutuhkan oleh perusahaan, tetapi tidak ada jaminan
bahwa standar telah ditetapkan dalam perusahaan secara
keseluruhan dengan keketatan atau kelonggaran yang relatif sama.

D. Prosedur Penentuan Biaya Standar


Prosedur penentuan biaya standar dibagi kedalam tiga bagian:
1. Biaya bahan baku standar terdiri dari;
a. Masukan fisik yang diperlukan untuk memproduksi
sejumlah keluaran fisik tertentu, atau lebih dikenal dengan
nama kuantitas standar
b. Harga per satuan masukan fisik tersebut, atau disebut pula
harga standar.

Penentuan kuantitas standar bahan baku dimulai dari


penetapan spesifikasi produk, baik mengenai ukuran, bentuk,
warna, karakteristik pengolahan produk, maupun mutunya.

Harga yang dipakai sebagai harga standar dapat berupa:

a. Harga yang diperkirakan akan berlaku dimasa yang akan


datang, biasanya untuk jangka waktu setahun.
BIAYA STANDAR DAN BIAYA SESUNGGUHNYA |4

b. Harga yang berlaku pada saat penyusunan standar.


c. Harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal
dalam jangka panjang.

Harga standar bahan baku digunakan untuk:

a. Mengecek pelaksanaan pekerjaan departemen pembelian


b. Mengukur akibat kenaikan atau penurunan harga terhadap
laba perusahaan.

Pada umumnya harga standar bahan baku ditentukan pada


akhir tahun dan pada umumnya digunakan selama tahun
berikutnya. Tetapi harga standar ini dapat diubah bila terjadi
penurunan atau kenaikan harga yang bersifat luar biasa.

2. Biaya tenaga kerja standar


Seperti halnya dengan biaya bahan baku standar, biaya
tenaga kerja standar terdiri dari unsur: jam tenaga kerja
standard dan tarif upah standar.

Syarat mutlak berlakunya jam tenaga kerja standar adalah:

a. Tata letak pabrik (plant layout) yang efisien dengan


peralatan yang modern sehingga dapat dilakukan produksi
yang maksimum dengan biaya yang minimum.
b. Pengembangan staf perencanaan produksi, routing,
scheduling dan dispatching, agar supaya aliran proses
produksi lancer, tanpa terjadi penundaan dan kesimpang
siuran.
c. Pembelian bahan baku direncanakan dengan baik, sehingga
tersedia pada saat dibutuhkan untuk produksi
d. Standardisasi kerja karyawan dan metode-metode kerja
dengan instruksi-instruksi dan latihan yang cukup bagi
BIAYA STANDAR DAN BIAYA SESUNGGUHNYA |5

karyawan, sehingga proses produksi dapat dilaksanakan di


bawah kondisi yang paling baik.

Jam tenaga kerja standar dapat ditentukan dengan cara:

a. Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumi dalam


suatu pekerjaan dari kartu harga pokok (cost sheet) periode
yang lalu
b. Membuat test-run operasi produksi dibawah keadaan
normal yang diharapkan
c. Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai
kerja karyawan dibawah keadaan nyata yang diharapkan
d. Mengadakan taksiran yang wajar, yang didasarkan pada
pengalaman dan pengetahuan operasi produksi dan produk.

Penentuan tarif upah standar memerlukan pengetahuan


mengenai kegiatan yang dijalankan, tingkat kecepatan tenaga
kerja yang diperlukan dan rata-rata tarif upah per jam yang
diperkirakan akan dibayar.

Tarif upah standar dapat ditentukan atas dasar:

a. Perjanjian dengan organisasi karyawan


b. Data upah masa lalu. Yang dapat digunakan sebagai tariff
upah standar adalah: rata-rata hitung, rata-rata tertimbang
atau median dari upah karyawan masa lalu
c. Penghitungan tariff upah dalam keadaan operasi normal.

3. Biaya overhead pabrik standar


Tarif overhead standar dihitung dengan membagi jumlah
biaya overhead yang dianggarkan pada kapaitas normal dengan
kapasitas normal. Manfaat utama tariff overhead standar ini, yang
BIAYA STANDAR DAN BIAYA SESUNGGUHNYA |6

meliputi unsure biaya overhead pabrik variable dan tetap, adalah


untuk penentuan harga pokok produk dan perencanaan.

E. Analisi Penyimpangan Biaya Sesungguhnya Dari Biaya Standar


Menurut Mulyadi (1991,424) penyimpangan biaya
sesungguhnya dari biaya standar disebut selisih (variance). Selisih
biaya sesungguhnya dengan biaya standar dianalisis, dan dari
analisis ini diselidiki penyebab terjadinya, untuk kemudian dicari
jalan untuk mengatasi terjadinya selisih yang merugikan. Jika
dilihat secara umum maka penyebab-penyebab terjadinya selisih
adalah sebagai berikut ;
1. Adanya hari libur nasional yang menyebabkan penambahan
waktu jam lembur.
2. Adanya kerusakan peralatan (mesin-mesin) pada saat produksi
sedang banyak.
3. Adanya kesalahan dalam pembuatan produk sehingga produk
perlu diperbaiki dan membutuhkan biaya tambahan lagi.
4. Adanya keterlambatan penggunaan bahan baku yang akan
digunakan dalam proses produksi sehingga menyebabkan
banyak waktu menganggur .
5. Adanya karyawan yang sakit dan digantikan dengan karyawan
lain sehingga terjadi penambahan upah lembur.
6. Ada atau tidaknya pekerjaan lembur.
7. Karyawan yang baru diterima tidak dibayar sesuai upah
lembur.
8. Adanya kenaikan atau penurunan pangkat yang menyebabkan
perubahan tarif upah.

Analisis selisih dibedakan menjadi :

1. Analisis selisih biaya produksi langsung


Ada tiga model analisis biaya produksi langsung, yaitu:
BIAYA STANDAR DAN BIAYA SESUNGGUHNYA |7

a. Model Satu Selisih (The One- Way Model)


St = (HSt x KSt) – (HS x KS)
Dimana:
St : total selisih
HSt : Harga Standar
KSt : Kuantitas Standar
HS : Harga Sesungguhnya
KS : Kuantitas Sesungguhnya
Contoh :
PT AJP menggunakan system biaya standar. Biaya bahan
baku standar perunit produk ditentukan sebesar 100.000 kg
@ Rp 500. biaya bahan baku sesungguhnya untuk
memproduksi dalam bulan Januari 19x1 adalah sebanyak
90.000 kg @ Rp 550.
Kuantitas Harga per Kg
Standar SS Standar SS
BBB 100.000 Kg 90.000 kg Rp 500 Rp 550

St = (HSt x KSt) – (HS x KS)


St = (500 x 100.000) – (550 x 90.000) = 5.000.000 –
4.950.000 = 50.000 (L)

b. Model Dua Selisih (The Two- Way Model)


SH : (HSt – HS) x KS
SK : (KSt – KS) x HSt

SH : Selisih Harga
SK : Selisih Kuantitas / Efisiensi
HSt : Harga Standar
KSt : Kuantitas Standar
HS : Harga Sesungguhnya
BIAYA STANDAR DAN BIAYA SESUNGGUHNYA |8

KS : Kuantitas Sesungguhnya
Contoh :
Kuantitas Harga per Kg

Standar SS Standar SS

BBB 100.000 Kg 90.000 kg Rp 500 Rp 550


SH : (HSt – HS) x KS
: (500 – 550) x 90.000 : 4.500.000 (R)
SK : (KSt – KS) x HSt
: 100.000 – 90.000) x 500 : 5.000.000 (L)

c. Model Tiga Selisih (The Three- Way Model)


Dalam model ini ada 3 kemungkinan

1. harga dan kuantitas standar masing-masing lebih besar


atau lebih kecil dari harga dan kuantitas sesungguhnya
-harga dan kuantitas standar lebih rendah dari yang
sesungguhnya.
SH : (HSt – HS) x KSt

SK : (KSt – KS) x HSt

SHK: (HSt – HS) x (KSt – KS)

SHK: Selisih harga/kuantitas (selisih gabungan)

Contoh :

Kuantitas Harga per Kg

Standar SS Standar SS

BBB 90.000 Kg 100.000 kg Rp 500 Rp 550

SH : (500 – 550) x 90.000 : 4.500.000 (R)


BIAYA STANDAR DAN BIAYA SESUNGGUHNYA |9

SK : (90.000 – 100.000) x 500 : 5.000.000 (R)

SHK: (500 – 550) x (90.000 – 100.000) : 500.000 (R)

- harga dan kuantitas standar lebih tinggi dari


sesungguhnya
SH : (HSt – HS) x KS
SK : (KSt – KS) x HS
SHK : (HSt – HS) x (KSt – KS)
Kuantitas Harga per Kg

Standar SS Standar SS

BBB 100.000 Kg 90.000 kg Rp 550 Rp 500


SH : (550 – 500) x 90.000 : 4.500.000 (L)
SK : (100.000 – 90.000) x 500 : 5.000.000 (L)
SHK : (550 – 500) x (100.000 – 90.000) =
500.000 (L)

2. harga standar lebih rendah dari harga sesungguhnya,


namun kuantitas standar lebih tinggi dari kuantitas
sesungguhnya
SH : (HSt – HS) x KS

SK : (KSt – KS) x HSt

Kuantitas Harga per Kg

Standar SS Standar SS

BBB 100.000 Kg 90.000 kgRp 500 Rp 550

SH : (500 – 550) x 90.000 : 4.500.000 (R)

SK : (100.000 – 90.000) x 500 : 500.000 (L)


B I A Y A S T A N D A R D A N B I A Y A S E S U N G G U H N Y A | 10

3. harga standar lebih tinggi dari harga sesungguhnya,


namun kuantitas standar lebih rendah dari kuantitas
sesungguhnya
SH : (HSt – HS) x KSt
SK : (KSt – KS) x HS
Kuantitas Harga per Kg
Standar SS Standar SS
BBB 90.000 Kg 90.000 kg Rp 550 Rp 500
SH : (550 – 500) x 90.000 : 4.500.000 (L)
SK : (90.000 – 100.000) x 500 : 5.000.000 (R)

2. Analisis selisih BOP

a. Model satu selisih

BOP ss : 3.650.000

BOP dibebankan : 3.500.000 - (250x20jamxRp700)

Selisih total BOP : 150.000 (R)

b. Model dua selisih

Selisih terkendalikan (controllable variance)

BOP ss : 3.650.000

BOP tetap pda kapasitas normal: 1.560.000 - (5200xRp300)


BOP ss : 2.090.000 -

BOP variable pada jam standar : 2.000.000 (5000xRp 400)

Selisih terkendalikan : 90.000 (R)

Selisih volume (volume variance)


B I A Y A S T A N D A R D A N B I A Y A S E S U N G G U H N Y A | 11

Jam tenaga kerja pada kapasitas normal : 5.200 jam

Jam tenaga kerja standar : 5.000 jam

Selisih volume : 200 jam

Tariff BOP tetap 300/ jam

Selisih volume : 60.000 (R)

c. Mode Tiga Selisih

Selisih pengeluaran (spending variance)

BOP ss : 3.650.000

BOP ttp pda kapasitas normal :1.560.000 - (5200x300)

BOP variable ss : 2.090.000

BOP variable dianggarkan pda jam

Sesunguhnya : 5.100 x 400 : 2.040.000 -

Selisih pengeluaran : 50.000 (R)


B I A Y A S T A N D A R D A N B I A Y A S E S U N G G U H N Y A | 12

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang


merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk
membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan
tertentu, di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan factor-
faktor lain tertentu. Biaya sesungguhnya adalah biaya yang
sungguh-sungguh terjadi atau biaya yang dibebankan.
Selisih biaya sesungguhnya dengan biaya standar dianalisis,
dan dari analisis ini diselidiki penyebab terjadinya, untuk
kemudian dicari jalan untuk mengatasi terjadinya selisih yang
merugikan.
B I A Y A S T A N D A R D A N B I A Y A S E S U N G G U H N Y A | 13

DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web
&cd=4&cad=rja&uact=8&ved=0CD8QFjAD&url=http%3A%2F%
2Frohmadyuliantoro.files.wordpress.com%2F2010%2F01%2Fbab-
ix-biaya-
standar.doc&ei=aSuCU5SDHITlrAeozICQAg&usg=AFQjCNERV
-YOEvIEfuuKuKfXwsyW2ch3hQ&bvm=bv.67720277,d.bmk

http://e-journal.uajy.ac.id/396/3/2EA17100.pdf

http://prastiwiwibisono.blogspot.com/2014_03_01_archive.html

Anda mungkin juga menyukai