1. Permasalahan:
Sering sekali seseorang yang sudah makan tapi masih lapar lagi, nah ini pada dasarnya
ketika gula darah rendah maka tubuh akan merespon dengan adanya rasa lapar.kemudian
jika terlalu banyak makan karbohidrat bukannya merasa kenyang, tubuh akan kelaparan.
Pasalnya, tubuh akan mengolah karbohidrat dalam jumlah banyak sekaligus kondisi ini
akan membuat kadar gula darah naik dengan cepat.
Pertanyaan:
apa yang menyebabkan hal itu terjadi dan bagaimana proses metabolisme karbohidrat
dalam tubuh?
Jawaban:
Rasa lapar biasanya datang pada jam-jam tertentu, tapi juga bisa datang lebih cepat.
Umumnya, orang akan merasakan lapar 3 jam setelah makan. Sinyal lapar bisa diketahui
saat perut kita mengeluarkan bunyi dan ini menandakan bahwa gula darah dalam tubuh
kita berada di level rendah.
Saat gula darah rendah, tubuh memerlukan asupan dari makanan. Gula darah yang
diserap dari makanan akan dialirkan melalui darah ke semua sel-sel organ pada tubuh
dengan bantuan zat insulin, suatu hormon yang dihasilkan pankreas. Insulin inilah yang
dapat membuka pintu masuk gula darah dalam sel tubuh kita untuk pembentukan energi
baru.
Saat kita mengisi energi dengan makanan berkarbohidrat, kadar gula darah dalam
tubuh pun akan meningkat, karena karbohidrat dapat meningkatkan gula darah. Ketika
tubuh mengalami metabolisme, kadar gula darah akan kembali mengalami penurunan.
Dari sinilah rasa lapar akan timbul dan mengirim sinyal ke otak. Saat sinyal lapar ini
muncul, saatnya kita harus meningkatkan kembali kadar gula dalam tubuh dengan
mengkonsumsi makanan.
Glukosa tidak dapat dimetabolisme lebih lanjut sebelum diubah oleh reaksi ATP menjadi
glukosa 6-fosfat. Reaksi ini dikatalis oleh enzim heksokinase yang tidak spesifik dan juga
oleh enzim glukokinase yang spesifik di dalam hati. Reaksi ini, dalam arah sebaliknya,
hidrolisa sederhana glukosa 6- fosfat menjadi glukosa, dikatalis oleh glukosa 6-fosfatase
Glukosa dapat dikonversi menjadi glikogen untuk disimpan di hati setelah diubah menjadi
glukosa 6-fosfat. Glukosa yang tidak dikonversi menjadi glikogen hati dapat dioksidasi
menjadi glikogen otot atau dikonversi menjadi lemak dan disimpan dalam depot-depot
lemak setelah melalui sirkulasi sistemik jaringan. Glikogen di dalam hati berfungsi
sebagai cadangan karbohidrat dan akan melepaskan glukosa ke sirkulasi jika terjadi
penurunan konsentrasi glukosa di dalam darah. Glikogen otot dikonversi menjadi asam
laktat oleh glikolisis anaerob karena otot tidak memiliki enzim glukosa 6fosfatase
Oksidase glukosa atau konversi karbohidrat menjadi lemak dan protein dapat melalui
proses konversi Glukosa 6- fosfat, triosa fosfat, dan fosfoenol piruvat kemudian diubah
menjadi piruvat pada jalur glikolitik Embden-Mayerhof untuk fosforilasi oksidatif. Selain
itu, jalur metabolisme oksidasi glukosa melalui jalur heksosa monofosfat yang membentuk
NADPH2 dan bukan NADH2. Fruktosa dan galaktosa setelah mengalami fosforilasi oleh
fruktokinase dan galaktokinase akan memasuki jalur metabolisme karbohidrat yang umum
dengan pangkalan metabolisme umum pada siklus krebs dimana residu karbon, protein,
karbohidrat, atau lemak dapat dioksidasi dengan melepaskan energi atau dikonversi dari
bentuk yang satu ke bentuk lainnya
Dasar biokimia metabolisme glukosa dan hubungannya dengan metabolisme protein
dan lipid dapat dilihat ada gambar di bawah ini:
Glukosa 6- Fosfat diproduksi dari glukosa dan dapat dikonversi menjadi
glikogen atau dimetabolisme melaluipentose-phosphate pathway. Glycerol-
phosphate digunakan untuk sintesis triacylglycerol and phospholipid s. Acetyl-CoA
dioksidasi melalui siklus krebs. Prekursor untuk sintesis asam lemak berupa glutamin
dan aspartat diperoleh dari siklus ini 1. hexokinase/glucokinase; 2.pentose-phosphate
pathway; 3 glycogen synthesis; 4 lactate dehydrogenase; 5.alanine aminotransferase;
6, pyruvate dehydrogenase; 7, ATP-citrate lyase; 8, fatty acid synthesis; 9, glutamine
synthetase; 10, aspartate aminotransferase; 11, citrate synthetase.
Di dalam tubuh, jaringan otot dan hati merupakan dua kompartemen utama
yang digunakan oleh tubuh untuk menyimpan glikogen. Pada jaringan otot,glikogen
akan memberikan kontribusi sekitar 1% dari total massa otot sedangkan di dalam hati
glikogen akan memberikan kontribusi sekitar 8-10% dari total massa hati. Walaupun
memiliki persentase yang lebih kecil namun secara total jaringan otot memiliki
jumlah glikogen 2 kali lebih besar di bandingkan dengan glikogen hati.
Pada jaringan otot, glukosa yang tersimpan dalam bentuk glikogen dapat
digunakan secara langsung oleh otot tersebut untuk menghasilkan energi. Begitu juga
dengan hati yang dapat mengeluarkan glukosa apabila dibutuhkan untuk
memproduksi energi di dalam tubuh. Selain itu glikogen hati juga mempunyai
peranan yang penting dalam menjaga kesehatan tubuh yaitu berfungsi untuk menjaga
level glukosa darah.
Proses produksi energi di dalam tubuh dapat berjalan melalui dua proses
metabolisme yaitu metabolisme aerobik dan metabolisme anaerobik. Metabolisme
energi pembakaran lemak dan karbohidrat dengan kehadiran oksigen (O2) yang akan
diperoleh melalui proses pernafasan disebut dengan metabolisme aerobik.Sedangkan
proses metabolisme energi tanpa kehadiran oksigen (O2) disebut dengan metabolisme
anaerobik.
Bila sel mempunyai kapasitas oksidasi yang tinggi, dalam hal ini tersedia
sejumlah mitokondria, enzim-enzim mitokondria dan oksigen. NADH akan ditransfer
ke rantai transport electron mitokondria dan piruvat akan dioksidasi lengkap menjadi
CO2 Membran mitokondria impermiabel untuk NADH, karena itu transfer
ekivalen tereduksi dari sitosol ke dalam mitokondria memerlukan mekanisme shuttle
(ulang-alik),
Dalam oksidasi aerobic glukosa menjadi piruvat dan subsekuen oksidasi menjadi
CO2, permolekul glukosa menghasilkan fosfat energi tinggi sebesar 38 ATP.
2. Permasalahan:
Seperti yang kita tahu bahwa ketika kita melakukan aktivitas yang berat serta
melelahkan, seperti saat kita berolahraga. Biasanya kita akan mengalami pegal-pegal
pada otot. Hal ini disebabkan oleh adanya penumpukan asam laktat pada otot.
Pertanyaan:
Bagaimana produksi asam laktat pada saat kita melakukan aktivitas fisik? Serta
jelaskan prosesnya secara kimiawi?
Jawaban:
1. Rasa pegal,kram atau cepat lelah pada otot setelah lama beraktivitas disebabkan oleh
menumpuknya asam laktat atau asam susu pada otot.
Terlebih dahulu akan dibahas bagaimana energi kimia dirubah menjadi energi
sehingga otot kita dapat berkontraksi. Proses perubahan energi kimia menjadi energi
mekanik. Energi yang menggerakkan tubuh kita, termasuk membuat otot kita
berkontraksi, berasal dari molekul yang disebut atp (adenosin tri fosfat). Sumber
energi tersebut berasal dari glukosa0, salah satu karbohidrat.
Tubuh kita mempunyai dua cara untuk mengambil energi dari glukosa,
keduanya disebut dengan respirasi:
a. aerobik (memerlukan udara). Proses ini mengubah glukosa C6H12O6 menjadi
CO2 dan H2O dengan melepas energi 3.000 kj
b. .anaerobik (tanpa udara). Proses yang kedua ini mengubah glukosa menjadi
dua molekul asam laktat dan melepas energi 150 kj.
Dalam keadaan normal kita bergantung pada proses aerobik. Namun, karena aktivitas
tubuh yang keras tanpa diiringi pasokan oksigen yang cukup sehingga otot mengambil
bahan bakar dari glukosa yang disimpan tubuh.Oleh karena itu, proses anerobik menjadi
penting. Karena proses anaerob berlangsung di otot akan terakumulasi asam laktat, yang
menimbulkan rasa capai.Setelah aktivitas yang melelahkan biasanya dibutuhkan 30-40
menit untuk membersihkan asam laktat.
Proses TerbentuknyaLaktat
Glikolisis anaerob, dimana jalur oksidasi ini berlangsung tanpa oksigen. Contohnya bila
otot berkontraksi pada medium tanpa oksigen maka glikogen akan dipecah menghasilkan
Piruvat dan Laktat. Hasil akhirnya adalah:
Terbentuknya asam laktat dari piruvat dikatalis oleh enzim laktat dehidrogenase
dimana piruvat direduksi oleh NADH yang berasal dari reaksi:
CO2H CO2H
C=O + NADH + H+ HOCH + NAD+
CH3CH3
Asam piruvat L(+) asam laktat
Terbentuknya asam laktat dari piruvat dikatalis oleh enzim laktat dehidroginase hati
(H4) dan otot (M4) menunjukkan sifat kinetik berbeda. H4 aktif pada piruvat rendah dan
M4 menunjukkan sifat kinetik berbeda. H4 aktif pada piruvat rendah dan terihinbisi oleh
konsentrasi piruvat diatas konsentrasi 3.10-3 M. Hal ini sesuai dengan fungsi hati yang
harus menyediakan energi dari glukosa seefesien mungkin, sedangkan pada otot kontraksi
otot memerlukan energi secara tepat yang dapat dipenuhi dengan mengkatabolisme
glukosa dalam keadaan anaerob.
Asam laktat terjadi pada manusia apabila oksigen sangat sedikit atau tidak ada
oksigen. Asam piruvat diubah menjadi laktat dengan cara NADH menjadi NAD+ dengan
bantuan enzim laktat dehidroginase, permentasi ini terjadi pada otot.
Umumnya asam laktat diproduksi oleh otot lurik dan eritrosit sebagai sumber energi
bagi organ lain. Pada saat otot lurik melakukan kontraksi seperti saat berolahraga, laju
lintasan glikolisis yang memproduksi asam piruvat akan bereaksi lebih cepat dari pada
laju siklus asam sitrat yang mengoksidasi asam tersebut. Oleh karena itu kelangsungan
lintasan glikolisis berlansung pada tersediannya molekul NAD+ untuk mengoksidasi
gliseraldehida 3-fosfat, akumulasi asam dan NADH menjadi NAD+ dan mereduksi asam
piruvat menjadi asam laktat keberadaan enzim Laktat Dehidroginase akan menjaga
kelansungan proses glikolisis pada otot lurik, dan terutama pada eritrosit oleh karena
eritrosit tidak memiliki mitokondria sehingga tidak dapat mengoksidasi glukosa dengan
sempurna.
Pada awalnya asam laktat dianggap sebagai zat sisa. Asam laktat yang diproduksi
kemudian menumpuk di otot dan dicurigai menyebabkan kelelahan selama olahraga dan
kram otot setelah selesai olahraga. Sekarang dengan hasil yang terbaru, asam laktat bukan
merupakan musuh dari otot. Asam laktat merupakan bahan energi yang penting selama
olahraga yang berlansung lama. Hal ini karena asam laktat yang dibentuk oleh sel otot
lain untuk membentuk energi.
Saat olahraga permintaan oksigen melibihi suplai sehingga timbul metabolisme
anaerob yang menghasilkan asam laktat. Asam laktat ini kemudian akan diserap oleh sel
otot untuk dijadikan bahan bakar.pada orang yang rutin olahraga atau atlet, terjadi
peningkatan efektivitas pemakaian asam laktat sehingga mereka mampu berolahraga
dalam jangka waktu lebih lama. Dibandingkan membuat lelah, asam laktat justru
memperlabat terjadinya kelelahan dan meningkatkan kemampuan dalam berolahraga.
Asam laktat yang terjadi pada proses glikolisis dapat dibawa oleh darah ke hati. Di
sini asam laktat diubah menjadi glukosa kembali melalui serangkaian reaksi dalam suatu
proses yaitu glukoneogenesis (pembentukan gula baru).
Glukoneogenesis yang dilakukan oleh hati atau ginjal, menyediakan suplai glukosa
yang tetap. Kebanyakan karbon yang digunakan untuk sintesis glukosa akhirnya
berasal dari katabolisme asam amino. Laktat yang dihasilkan dalam sel darah merah
dan otot dalam keadaan anaerobik juga dapat berperan sebagai substrat untuk
glukoneogenesis. Glukoneogenesis mempunyai banyak enzim yang sama dengan
glikolisis, tetapi demi alasan termodinamika dan pengaturan, glukoneogenesis bukan
kebalikan dari proses glikolisis karena ada tiga tahap reaksi dalam glikolisis yang
tidak reversibel, artinya diperlukan enzim lain untuk reaksi kebalikannya Diawali
dengan piruvat, sebagian besar langkah pada glukoneogenesis adalah hanya kebalikan
dari reaksi pada glikolisis. Sebenarnya, jalur-jalur ini berbeda hanya di tiga titik.
Enzim yang berperan dalam mengkatalisis reaksi ini diatur sedemikian rupa sehingga
yang utama adalah glikolisis atau glukoneogenesis, bergantung pada keadaan
fisiologis.
YANG MENANGGAPI
1. Hr yuniarcih (RSA1C117006)
Pada saat beroalahraga tubuh akan mengalami kekurangan oksigen. sam laktat
menumpuk karena aktivitas tubuh yg keras tanpa diiringi pasokan oksigen yg cukup
sehingga otot mengambil bahan bakar dari glukosa yang disimpan tubuh. Pemecahan
glukosa oleh tubuh menimbulkan penumpukan asam laktat yang menimbulkan nyeri
dan kelelahan. Asam laktat selalu diproduksi bahkan saat tubuh beristirahat.
3. Permasalahan:
Seperti yang kita ketahui banyak sekali orang-orang setelah makan langsung tidur.
Kita ketahui bahwa jika kita makan langsung tidur tidak baik bagi tubuh.
Pertanyaan:
Lalu bagaimana mekanisme metabolism seseorang yang sehabis makan lalu tidur?
Jawaban:
Bayangkan bahwa kita makan kue sebagai makanan penutup. Ini adalah
makanan yang tinggi karbohidrat, dan karena itu, kita akan dapat menerima sejumlah
besar glukosa. Itu bagus jika kita hendak berolahraga setelah itu atau jika kita
menghadapi hari yang panjang yang banyak menuntut kegiatan fisik. Tapi apa yang
terjadi jika hal ini tidak terjadi? Karena kadar gula tidak akan aktif menuju respirasi
sel, tubuh harus menemukan beberapa tempat untuk meletakkannya. Ini dilakukan
oleh insulin untuk merangsang sel untuk menyimpan gula ini dalam bentuk glikogen
untuk penggunaan masa depan.
4. Permasalahan:
Olahraga sangat bermanfaat bagi tubuh. Tetapi tidak semua orang sering
melakukannya. Namun saat ia olahraga tubuh akan terasa lebih capek daripada
seseorang yang sering olahraga,
Pertanyaan:
bagaimana proses metabolism dan factor yang mempengaruhi orang yang sering
olahraga dan seseorang yang jarang olahraga?
Jawaban:
Pada orang yang jarang oalahraga penumpukan asam laktat yang menyebabkan rasa
nyeri otot. Secara fisik, otot yang lelah terasa lebih kaku dan keras. Jika dipegang
tidak terasa elastis dan tidak rileks. Otot yang tidak rileks akan mengganggu alat-alat
tubuh, misalnya pembuluh darah vena atau arteri. Juga pembuluh limpa dan
persarafan. Bisa jadi pembuluh darah tertekan atau saraf-saraf terjepit. Akibatnya,
peredaran darah menjadi kurang lancar dan saraf menjadi kurang sensitif. Adanya
penumpukan asam laktat akan menimbulkan suatu kelainan berupa terjadinya
gangguan pada keseimbangan asam basa dalam tubuh. Kelainan yang
ditimbulkan berupa tumbuhnya penyakit sindrom asidosis laktat.
Metabolisme aerobik
Metabolisme anaerobic
metabolisme energi anerobik mampu untuk menyediakan energi secara cepat di dalam
tubuh namun hanya untuk waktu yang tebatas yaitu sekitar 5-10 detikMetabolisme
anaerobik tidak memerlukan oksigen untuk produksi ATP. Hal ini terjadi melalui
glikolisis, proses dimana energi dibebaskan dari glukosa. Efisiensi metabolisme
anaerobik adalah rendah, dan menghasilkan rendahnya jumlah ATP bila dibandingkan
dengan metabolisme aerobik. Glikolisis terjadi di sitoplasma dan tidak memerlukan
organel apapun. Oleh karena itu, proses penting dimana organisme kekurangan
mitokondria seperti prokariota. Produk akhir metabolisme aerobik adalah asam laktat,
yang mungkin relatif berbahaya bagi tubuh
5. Permasalahan:
Dalam kehidupan sering kita berpuasa, apalagi saat memasuki bulan rhamadhan.
Namun, bagaimana yang terjadi pada proses metabolisme saat kita berpuasa?
Sedangkan kita hanya mengkonsumsi karbohidrat hanya saat sahur dan bagaimana
seseorang dapat tahan selama berpuasa?
Jawaban:
pada saat kita menjalani aktivitas ibadah puasa, proses metabolisme tetap
berlangsung untuk menghasilkan energi. Sumber energi ini dapat diperoleh dari
makanan yang dikonsumsi pada saat sahur. Apabila seseorang tersebut tidak
melakukan banyak aktivitas saat berpuasa, maka energi yang dibutuhkan untuk
melakukan aktivitas sedikir. Maka, sumber energi yang berasal dari makanan sahur
dirasakan cukup untuk memenuhi kebutuhan energi pada tubuh.
Akan tetapi, apabila seseorang tersebut melakukan banyak aktivitas pada saat puasa,
maka sumber energi diperoleh dari makanan sahur tidak akan mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan energi pada tubuh. Apabila sudah seperti ini maka tubuh akan
mengambil sumber energi berasal dari lemak (glikogen) pada tubuh. Proses perubahan
glikogen menjadi energi (glukosa) ini disebut glikogenolisis. Glikogenolisis yaitu
pemecahan molekul glikogen menjadi molekul-molekul glukosa.
Kata "Glikogenolisis" di jabarkan menjadi Glikogen yaitu glikogen dan lisis
yaitu pemecahan atau penguraian. Sehingga Glikogenolisis merupakan proses
pengubahan dari polisakarida yaitu glikogen menjadi monosakarida yaitu glukosa.
Pada saat seseorang berpuasa akan menyebabkan turunnya kadar gula darah
dalam darah menjadi 60 mg /100 ml darah keadaan ini kadar gula darah turun akan
memacu hati untuk membebaskan glukosa dari pemecahan glikogen yang disebut
proses glikogenolisis.
Beberapa mekanisme dalam tubuh bekerja untuk mengatur glukosa darah agar
berada pada konsentrasi tersebut di atas. Glukosa dapat dipakai oleh semua sel dalam
tubuh. Setelah makan akan terjadi penimbunan glukosa dalam tubuh, misalnya dalam
hepar, otot, jaringan lemak, dan terjadi peningkatan oksidasi. Sedangkan dalam
keadaan puasa ataupun keadaan darurat, akan terjadi pengambilan glukosa dari
cadangan makanan dalam tubuh, hingga glukosa darah berkisar pada konsentrasi yang
dapat ditolerir tubuh, dalam keadaan puasa biasanya akan terjadi proses degradasi
lukosa dengan jalan glukogenolisis.
Glikogen yang terdapat dalam hati dan pada otot dapat dipecah menjadi molekul
glukosa-1-fospat melalui suatu proses yang disebut fosforolisis, yaitu reaksi dengan
asam fosfat. Enzim fosforilase ialah enzim yang menjadi katalis pada reaksi
glikogenolisis.
Glikogen + asamfosfatfosforilaseglukosa-1-fosfat
Ada dua macam fosforilase yaitu bentuk aktif, dan fosforilase dan suatu
bentuk tidak aktif yang dapat diaktifkan. Aktivitas fosforilase berlangsung oleh
adanya fosfokinase, ATP dan ion Mg2+.2
fosfokinase
fosforilase b + 4 ATP fosforilase a + 4 ADP
6. Permasalahan:
Sering kita rasakan saat kita belajar dalam serius dan waktu yang singkat (±15
menit)perut terasa lapar. Namun saat kita mencuci dalam waktu yang lama (±1 jam)
kita baru merasa lapar, mengapa demikian? Dan bagaimana mekanisme reaksi yang
terjadi?
Jawaban:
Belajar dengan serius akan membuat kita mudah cepat lapar dibandingkan
dengan mencuci kain. Karena, jika kita sedang serius mengerjakan sesuatu, otak kita
akan tetap bekerja dengan giat dan terhubung dengan banyak sel syaraf (neutron)
yang menjadikannya aktif. Tidak salah bahwa pada proses ini otak akan
membutuhkan energi dan oksigen.
Kalau kita mengerjakan sesuatu semakin serius, contohnya duduk
mengerjakan tugas, semakin banyak juga loh energi dan oksigen yang kita butuhkan.
Hal ini akan berdampak pada meningkatnya kerja otak dan meningkatnya kadar
energi dan oksigen yang diperlukan oleh tubuh.
Yang berperan utama pada tubuh manusia saat merasa lapar adalah pusat rasa
lapar di hypotalamus. Pusat metabolisme di otak menjadi aktif segera setelah tingkat
kadar gula dalam darah menurun. Bagian otak ini terutama berfungsi mengaktifkan
produksi hormon stress adrenalin, agar manusia melakukan segala cara untuk berhasil
mencari makanan. Jika tidak ada makanan yang masuk, otak melakukan strategi
kedua.
Agar dapat berfungsi, otak memerlukan zat gula yakni glukosa. Meskipun
volume otak hanya meliputi dua persen berat tubuh manusia, otak memerlukan sekitar
separuh dari kebutuhan glukosa seluruh tubuh. Jadi otak berusaha mengamankan
seluruh persediaan glukosa bagi kebutuhannya. Tanpa insulin, glukosa tidak dapat
sampai ke otot. Jadi otak memberi isyarat untuk menghentikan produksi insulin.
Hasilnya otot tidak memperoleh insulin. Otak mengendalikan metabolisme
sedemikian rupa agar otak itu sendiri dapat bertahan hidup. Demikian dikatakan
Gardemann.
Glukosa tidak dapat dimetabolisme lebih lanjut sebelum diubah oleh reaksi
ATP menjadi glukosa 6-fosfat. Reaksi ini dikatalis oleh enzim heksokinase yang tidak
spesifik dan juga oleh enzim glukokinase yang spesifik di dalam hati. Reaksi ini,
dalam arah sebaliknya, hidrolisa sederhana glukosa 6- fosfat menjadi glukosa,
dikatalis oleh glukosa 6-fosfatase
Mencuci Pakaian merupakan salah satu bentuk dari kegiatan Olahraga. Saat
mencuci, tangan dan tubuh kita bergerak dan mengeluarkan keringat. Dengan
melakukan gerakan mengucek, memeras, mengibas dan menjemur itu hampir sama
dengan gerakan dalam olah raga. Olahraga dan aktfitas fisik berkaitan dengan
menggerakkan tubuh. Karenanya Olahraga berkaitan erat dengan metabolisme
tubuh. Ketika berolahraga tubuh memakai energi yang diambil dari simpanan energi
tubuh. Energi ini diambil dari dari simpanan utama energi yaitu dari karbohidrat
ataupun lemak.
Di dalam tubuh, jaringan otot dan hati merupakan dua kompartemen utama
yang digunakan oleh tubuh untuk menyimpan glikogen. Pada jaringan otot,glikogen
akan memberikan kontribusi sekitar 1% dari total massa otot sedangkan di dalam hati
glikogen akan memberikan kontribusi sekitar 8-10% dari total massa hati. Walaupun
memiliki persentase yang lebih kecil namun secara total jaringan otot memiliki
jumlah glikogen 2 kali lebih besar di bandingkan dengan glikogen hati.
Pada jaringan otot, glukosa yang tersimpan dalam bentuk glikogen dapat
digunakan secara langsung oleh otot tersebut untuk menghasilkan energi. Begitu juga
dengan hati yang dapat mengeluarkan glukosa apabila dibutuhkan untuk
memproduksi energi di dalam tubuh. Selain itu glikogen hati juga mempunyai
peranan yang penting dalam menjaga kesehatan tubuh yaitu berfungsi untuk menjaga
level glukosa darah.
Proses produksi energi di dalam tubuh dapat berjalan melalui dua proses
metabolisme yaitu metabolisme aerobik dan metabolisme anaerobik. Metabolisme
energi pembakaran lemak dan karbohidrat dengan kehadiran oksigen (O2) yang akan
diperoleh melalui proses pernafasan disebut dengan metabolisme aerobik.Sedangkan
proses metabolisme energi tanpa kehadiran oksigen (O2) disebut dengan metabolisme
anaerobik.
Bila sel mempunyai kapasitas oksidasi yang tinggi, dalam hal ini tersedia
sejumlah mitokondria, enzim-enzim mitokondria dan oksigen. NADH akan ditransfer
ke rantai transport electron mitokondria dan piruvat akan dioksidasi lengkap menjadi
CO2 Membran mitokondria impermiabel untuk NADH, karena itu transfer
ekivalen tereduksi dari sitosol ke dalam mitokondria memerlukan mekanisme shuttle
(ulang-alik),
Dalam oksidasi aerobic glukosa menjadi piruvat dan subsekuen oksidasi menjadi
CO2, permolekul glukosa menghasilkan fosfat energi tinggi sebesar 38 ATP.