Anda di halaman 1dari 57

1

LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS ABEPURA


PERIODE 03 JULI – 09 AGUSTUS 2019

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Kepaniteraan Klinik


Madya diBagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

DISUSUN OLEH:
Arya R Manangsang (0120840032)
Chici Chahyanti (0120840049)
Chindy P.G Lay (0120840051)
Desyana Timur Nugraheni (20140811014197)
Diyah Ayu Nursanti (0120840076)
Marnitha Bato'sau’ (012084311)
Maria E G Yawalka (011018184)
Nadin Gadi Patanduk (0130840171)
Riska R Djitmau (20140811014144)
Vandy Vasco Vasculer Madjar (0130840241)

PEMBIMBING:
dr. PAULINA WATOFA, Sp. Rad, MPH

SMF ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA - PAPUA
2019
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………....…………………………………………….......…i


DAFTAR ISI……………………………………....................................................ii

BAB IPENDAHULUAN..............................................................................................2
1.1. LATAR BELAKANG.............................................................................2
1.2. TUJUAN..................................................................................................3
1.3. MANFAAT...............................................................................................3
BAB IITINJAUAN KEPUSTAKAAN......................................................................5
2.1. DEFINISI PUSKESMAS.......................................................................5
2.2. TUJUAN PUSKESMAS.........................................................................5
2.3. WILAYAH KERJA PUSKESMAS.......................................................6
2.4. FUNGSI PUSKESMAS..........................................................................7
2.5. VISI DAN MISI PUSKESMAS.............................................................9
2.6. UPAYA DAN ASAS PENYELENGGARAAN PUSKESMAS..........11
2.7. RUJUKAN.............................................................................................14
2.8. STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS.......................................16
2.9. MANAJEMEN PUSKESMAS.............................................................16
BAB IIIGAMBARAN UMUM PUSKESMAS......................................................18
3.1. SEJARAH BERDIRINYA PUSKESMAS..........................................18
3.2. WILAYAH KERJA PUSKESMAS.....................................................18
3.3. BATAS-BATAS WILAYAH..................................................................19
3.4 VISI DAN MISI.....................................................................................19
3.4.1. Visi...................................................................................................19
3.4.2. Misi..................................................................................................19
3.5. DATA GEOGRAFIS/DATA WILAYAH.............................................19
3.6. DATA DEMOGRAFIS/DATA PENDUDUK......................................20
3.7. SARANA DAN PRASARANA PUSKESMAS...................................20
3.8. SUMBER DAYA MANUSIA DAN KOMPOSISI TENAGA............21
3.9. STRUKTUR ORGANISASI................................................................22
2

3.10. PENDIDIKAN.......................................................................................24
3.11. ALUR PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS ABEPURA.....25
3.12. BANGUNAN FISIK PUSKESMAS....................................................26
3.13. TRANSPORTASI..................................................................................27
3.14. KOMUNIKASI.....................................................................................27
BAB IVLAPORAN KEGIATAN.................................Error! Bookmark not defined.
4.1. NAMA KEGIATAN..............................Error! Bookmark not defined.
4.2. TUJUAN KEGIATAN..........................................................................45
4.3. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN................................................45
4.4. JENIS KEGIATAN...............................................................................45
LAMPIRAN………....................................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA......................................................Error! Bookmark not defined.
3

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Dalam Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 bab I pasal 1
ayat 11 disebutkan bahwa upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan
berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan,
pengobatan penyakit dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau
masyarakat.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi
masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan
menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan dan upaya
kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk
kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan organisasi fungsional
yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,
terpadu, merata, dapat diterima dan menggunakan hasil pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna dengan biaya yang dapat
dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut
diselenggarakan dengan menitik beratkan kepada pelayanan untuk
masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal tanpa
mengubah mutu pelayanan kepada masyarakat perorangan. Puskesmas
sebagai penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan terdepan,
kehadirannya di tengah masyarakat tidak hanya berfungsi sebagai pusat
pelayanan kesehatan bagi masyarakat, tetapi juga sebagai pusat komunikasi
masyarakat.
Provinsi Papua melalui Dinas Kesehatan dalam pembangunan
kesehatan di Provinsi Papua Tahun 2013-2018 di dalam visi dan misi
diantaranya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Papua, melalui
4

pemberdayaan masyarakat, melindungi kesehatan masyarakat serta


meningkatkan upaya pengendalian penyakit menular, tidak menular dan
penyakit yang terabaikan.
Puskesmas Abepura adalah salah satu Puskesmas yang ada di Kota
Jayapura yang melaksanakan upaya pelayanan kesehatan yang terpadu,
terintegrasi dan berkesinambungan dengan tetap menggunakan pendekatan
secara promotif, preventif dan rehabilitatif kepada masyarakat yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Abepura. Untuk melaksanakan upaya kesehatan
di Puskesmas, diperlukan tenaga fungsional Penyuluh Kesehatan
Masyarakat (PKM) untuk mengelola promosi kesehatan di Puskesmas
secara profesional dan untuk mengelola serta menyelenggarakan pelayanan
bersifat promotif dan preventif.

1.2. TUJUAN
1.2.1. Tujuan Umum
Mengetahui manajemen Puskesmas Abepura meliputi perencanaan
pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi serta monitoring.

1.2.2. Tujuan Khusus


a. Mengetahui upaya-upaya kesehatan wajib di Puskesmas
Abepura.
b. Mengetahui upaya-upaya kesehatan pengembangan di
Puskesmas Abepura.
c. Mengetahui upaya-upaya kesehatan penunjang di Puskesmas
Abepura.

1.3. MANFAAT
1.3.1. Bagi Dinas Kesehatan Kota Jayapura
Memberi informasi kepada Dinas Kesehatan Kota mengenai
manajemen Puskesmas di Abepura.
5

1.3.2. Bagi Peneliti Lain


Laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
informasi, perbandingan dan referensi bagi pasien selanjutnya.
1.3.3. Bagi Peneliti
Sebagai syarat untuk menyelesaikan bagian Kepaniteraan Klinik
Madya (KKM) di stase Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) RSUD
Jayapura.
6

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1. DEFINISI PUSKESMAS


Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya (Permenkes RI No. 75 Tahun 2014 Tentang
Puskesmas). Puskesmas bertanggung jawab atas satu wilayah administrasi
pemerintahan yakni kecamatan atau bagian dari kecamatan. Di setiap
kecamatan harus terdapat minimal satu Puskesmas. Untuk membangun dan
menentukan wilayah kerja Puskesmas maka faktor wilayah, kondisi
geografis, dan kepadatan atau jumlah penduduk merupakan dasar
pertimbangan.
Menurut Pedoman Kerja Puskesmas DEPKES RI, Puskesmas adalah
suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan
pokok.
Puskesmas merupakan ujung tombak dari peranan pemerintah dalam
menyelenggarakanpelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat luas.
Dengan kata lain Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab
atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.123

2.2. TUJUAN PUSKESMAS


Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas
adalah untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan
nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar
terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
7

2.3. WILAYAH KERJA PUSKESMAS


Puskesmas merupakan perangkat pemerintah daerah tingkat II,
sehingga pembagian wilayah kerja Puskesmas ditentukan oleh
Bupati/Walikota, dengan saran teknis dari kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Wilayah kerja Puskesmas meliputi satu kecamatan atau
sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan
geografik dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan
pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja Puskesmas. Sasaran
penduduk yang dilayani oleh sebuah Puskesmas rata-rata 30.000 penduduk
setiap Puskesmas.
Untuk perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka puskesmas
perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana
yang disebut Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling. Khusus untuk
kota besar dengan jumlah penduduk satu juta jiwa atau lebih, wilayah kerja
puskesmas dapat meliputi satu kelurahan. Puskesmas di ibukota kecamatan
dengan jumlah penduduk 150.000 jiwa atau lebih merupakan Puskesmas
Pembina yang berfungsi sebagai pusat rujukan bagi puskesmas kelurahan
dan juga mempunyai fungsi koordinasi. Karakteristik wilayah kerja
puskesmas, yaitu:
a. Pedesaan
Wilayah kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling sedikit
tiga dari empat kriteria kawasan pedesaan sebagai berikut:
1. Aktivitas lebih dari 50% penduduk pada sektor agragris
2. Memiliki fasilitas antara lain sekolah dengan radius lebih dari 2 km,
rumah sakit dengan radius lebih dari 5 km, tidak memiliki fasilitas
bioskop atau hotel
3. Rumah tangga dengan listrik kurang dari 90 %
4. Terdapat akses jalan dan transportasi menuju fasilitas yang
dimaksud pada poin (2).
8

b. Perkotaan
Wilayah kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling sedikit
tiga dari empat kriteria kawasan perkotaan sebagai berikut:
1. Aktivitas lebih dari 50% penduduk pada sektor non agragris,
terutama industri, perdagangan dan jasa
2. Memiliki fasilitas perkotaan antara lain sekolah dengan radius 2,5
km, pasar radius 2 km, memiliki rumah sakit dengan radius kurang
dari 5 km, bioskop atau hotel
3. Lebih dari 90 % rumah tangga memiliki listrik, dan/atau
4. Terdapat akses jalan raya dan transportasi menuju fasilitas perkotaan
yang dimaksud pada poin (2).
c. Terpencil/sangat terpencil
Wilayah kerjanya meliputi kawasan dengan karakteristik sebagai
berikut:
1. Berada di wilayah yang sulit dijangkau atau rawan bencana, pulau
kecil, gugus pulau atau pesisir
2. Akses transportasi umum rutin satu kali dalam satu minggu, jarak
tempuh pulang pergi dari ibu kota kabupaten memerlukan waktu
lebih dari enam jam dan transportasi yang ada sewaktu-waktu dapat
terhalang iklim atau cuaca
3. Kesulitan pemenuhan bahan pokok dan kondisi keamanan yang
tidak stabil.

2.4. FUNGSI PUSKESMAS

Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas


adalah mendukung tercapainya tujuan pembungan kesehatan nasional,
yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas. Ada tiga
fungsi Puskesmas yaitu:
9

a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan


Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantu
penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat
dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta
mendukung pembangunan kesehatan. Di samping itu, Puskesmas aktif
memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan
setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk
pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan Puskesmas adalah
mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
b. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka
masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki
kesadaran, kemauan dan kemapuan melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif adalah memperjuangkan
kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut
menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program
kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga, dan masyarakat ini
diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya
sosial budaya masyarakat setempat.
c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi
tanggungjawab Puskesmas meliputi:
1. Pelayanan kesehatan perorangan
Adalah pelayanan yang bersifat pribadi (private goods) dengan
tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan
perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit.
10

2. Pelayanan kesehatan masyarakat


Adalah pelayanan yang bersifat publik (public goods) dengan
tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan dan
pemulihan kesehatan.

2.5. VISI DAN MISI PUSKESMAS


2.5.1. Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas adalahtercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya
Indonesia sehat. Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat
kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan
kesehatan yakni masyarakat yang hidup dalam lingkaran kesehatan
yaknimasyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku
sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Indikator kecamatan
sehat yang ingin dicapai mencakup empat indikator utama, yaitu:
a. Lingkungan sehat
b. Perilaku sehat
c. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
d. Derajat kesehatan penduduk kecamatan.
Rumusan visi untuk masing-masing puskesmas harus mengacu
pada visi pembangunan kesehatan puskesmas di atas, yakni
terwujudnya kecamatan sehat, yang harus disesuaikan dengan
situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah kecamatan setempat.
2.5.2. Misi Puskesmas
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembangunan
kesehatan nasional. Misi tersebut adalah:
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
kerjanya
11

b. Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain


yang diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan
aspek kesehatan, yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan
dampak negatif terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap
lingkungan dan perilaku masyarakat.
c. Mendorong kemandirianhidup sehat bagi keluarga dan
masyarakat di wilayah kerjanya. Puskesmas akan selalu
berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang bertempat
tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di bidang kesehatan,
melalui peningkatan kesehatan dan kemampuan menuju
kemandirian untuk hidup sehat.
d. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan standar dan memuaskan
masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan
serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dana sehingga dapat
dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.
e. Memelihara dan meningkatkankesehatan perorangan, keluarga
dan masyarakat beserta lingkungannya. Puskesmas akan selalu
berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah
dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan
bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas yang
bersangkutan, tanpa diskriminasi dan dengan menerapkan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
yangsesuai. Upaya pemeliharaandan peningkatan yang
dilakukan Puskesmas mencakup pula aspek lingkungan dari
yang bersangkutan.
12

2.6. UPAYA DAN ASAS PENYELENGGARAAN PUSKESMAS


Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan harusmenerapkan asas penyelenggaraan Puskesmas secara
terpadu. Asas penyelenggaraan Puskesmas tersebut dikembangkan dari
ketiga fungsi Puskesmas. Dasar pemikirannya adalah pentingnya
menerapkan prinsip dasar dan setiap fungsi Puskesmas dalam
menyelenggarakan setiap upaya Puskesmas baik upaya kesehatan wajib
maupun upaya kesehatan pengembangan.
2.6.1. Upaya Penyelenggaraan Puskesmas
Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan, maka
puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang keduanya jika
ditinjau dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut
dikelompokkan menjadi dua yakni:
a. Upaya kesehatan wajib
Adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen
nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit
tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya
kesehatan wajib tersebut adalah:
1. Upaya promosi kesehatan
2. Upaya kesehatan lingkungan
3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
(KIA/KB)
4. Upaya perbaikan gizi
5. Upaya Pencegahan danPemberantasan Penyakit Menular
(P2M)
6. Upaya pengobatan
7. Upaya pencatatan dan pelaporan (SP2TP).
b. Upaya kesehatan pengembangan
Adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan
kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta disesuaikan
13

dengan kemampuan puskesmas. Upaya kesehatan


pengembangan terdiri dari:
1. Upaya kesehatan sekolah
2. Upaya kesehatan olahraga
3. Upaya perawatan kesehatan masyarakat
4. Upaya kesehatan kerja
5. Upaya kesehatan gigi dan mulut
6. Upaya kesehatan jiwa
7. Upaya kesehatan mata
8. Upaya kesehatan usia lanjut
9. Upaya pembinaan pengobatan tradisional.
Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan
masyarakat serta upaya pencatatan dan pelaporan tidak
termasuk pilihankarena ketiga upaya ini merupakan pelayanan
penunjang dari setiap upaya wajib dan upaya pengembangan
Puskesmas.
Perawatan kesehatan masyarakat merupakan pelayanan
penunjang baik upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan
pengembangan. Apabila perawatan kesehatan masyarakat
menjadi permasalahan spesifik di daerah tersebut, maka dapat
dijadikan sebgai salah satu upaya kesehatan pengembangan.
Pemilihan upayakesehatan pengembangan ini dilakukan
oleh puskesmas bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dengan mempertimbangkan masukan dari BPP. Upaya
kesehatan pengembangan dilakukan apabila upaya kesehatan
wajib Puskesmas telah terlaksana secara optimal, dalam arti
target cakupan serta peningkatan mutu pelayanan telah tercapai.
Apabila Puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya
kesehatan pengembangan padahal menjadi kebutuhan
masyarakat, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Kota
bertanggung jawab dan wajib menyelenggarakan. Untuk itu
14

Dinas kesehatan Kabupaten/Kota perlu dilengkapi dengan


berbagai unit fungsional lainya.
Dalam keadaan tertentu, masyarakat membutuhkan pula
pelayanan rawat inap. Untuk itu di puskesmas dapat
dikembangkan pelayanan rawat inap tersebut, yang dalam
pelaksanaannya harus memperhatikan berbagai persyaratan
tenaga, sarana dan prasarana sesuai standar yang telah
ditetapkan.
2.6.2. Asas Penyelenggaraan Puskesmas
Sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama di Indonesia,
pengelolaan programkerja Puskesmas berpedoman pada empat asas
pokok yaitu:
a. Asas pertanggung jawaban wilayah
Dalam asas pertanggung jawaban wilayah, Puskesmas
bertanggung jawab untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang tinggal di wilayah kerjanya. Merupakan upaya
peningkatan kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berjalannya
program Posyandu dan kunjungan petugas-petugas kesehatan ke
pemukiman penduduk. Petugas kesehatan aktif dalam
memberikan pelayanan kesehatan sedekat mungkin kepada
masyarakat dan melakukan berbagai program pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit yang merupakan bagian
dari pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat.
b. Asas peran serta masyarakat
Merupakan upaya-upaya yang dilakukan petugas kesehatan di
Puskesmas untuk sebisa mungkin memberdayakan masyarakat
agar berperan aktif dalam menyelenggarakan program kerja
Puskesmas. Contohnya yaitu pelatihan kader-kader Posyandu.
c. Asas keterpaduan
Asas keterpaduan bertujuan untuk mengatasi keterbatasan
sumber daya serta diperolehnya hasil yang optimal,
penyelenggaraan setiap upaya puskesmas harus diselenggarakan
15

secara terpadu. Upaya ini memadukan kegiatan-kegiatan


masyarakat dengan program kesehatan lain (lintas program dan
lintas sektoral).
d. Asas rujukan
Asas rujukan menjelaskan bahwa puskesmas sebagai sarana
kesehatan tingkat pertama memiliki kemampuaan yang terbatas.
Dalam membantu Puskesmas menyelesaikan berbagai masalah
kesehatan dan untuk meningkatkan efisiensi, maka
penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas harus ditopang oleh
asas rujukan. Untuk pelayanan kedokteran, jalur rujukannya
adalah rumah sakit dan untuk pelayanan kesehatan masyarakat
jalurnya adalah kantor kesehatan/bagian kesehatan masyarakat.
2.7. RUJUKAN
2.7.1. Sistem Rujukan Upaya Kesehatan
Adalah suatu sistem jaringan pelayanan kesehatan yang
memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara
timbale balik atas timbulnya masalah dari suatu kasus atau masalah
kesehatan masyaraakat, baik secara vertikal maupun horizontal,
kepada yang lebih kompeten, terjangkau dan dilakukan secara
rasional.
2.7.2. Jenis Rujukan
Sistem rujukan secara konsepsional menyangkut hal-hal
sebagai berikut:
a. Rujukan medis
b. Rujukan kesehatan
2.7.3. Tujuan Sistem Rujukan Upaya Kesehatan
a. Umum
Dihasilkan pemerataan upaya kesehatan masyarakat yang
didukung kualitas pelayanan yang optimal dalam rangka
memecahkan masalah kesehatan.
16

b. Khusus
1. Dihasilkan upaya pelayanan kesehatan klinik yang bersifat
kuratif dan rehabilitasi secara berhasil guna dan berdaya
guna.
2. Dihasilkan upaya kesehatan masyarakat yang bersifat
preventif dan promotif secara berhasil guna dan berdaya
guna.
2.7.4. Jenjang Tingkat Pelayanan Kesehatan

Tabel 1. Hierarki pelayanan kesehatan


Jenjang (Hierarki) Komponen /Unsur Pelayanan
Kesehatan
Tingkat rumah tangga Pelayanan kesehataan oleh individu
atau oleh keluarganya sendiri
Tingkat masyarakat Kegiatan swadaya masyarakat dalam
menolong mereka sendiri oleh
kelompok Paguyuba, PKK, Saka
Bhakti Husada, anggota RW, RT dan
masyarakat
Fasilitas pelayanan Puskesmas, Puskesmas Pembantu,
kesehatan profesional Puskesmas Keliling, praktek dokter
tingkat pertama swasta dan lain-lain
Fasilitas pelayanan Rumah Sakit Kabupaten/Kota, Rumah
rujukan tingkat Sakit swasta, klinik swasta,
pertama laboratorium dan lain-lain
Fasilitas pelayanan Rumah Sakittipe B dan tipe A, lembaga
rujukan yang lebih spesialistik swasta, laboratorium Kes
tinggi daerah, laboratorium klinik swasta, dan
lain-lain

2.7.5. Alur Rujukan


Alur rujukan medik adalah sebagai berikut:
a. Intern antara petugas Puskesmas
b. Antara Puskesmas Pembantu dengan Puskesmas
17

c. Antara masyarakat dengan Puskesmas


d. Antara Puskesmas yang satu dengan Puskesmas yang lain
e. Antara Puskesmas dengan Rumah Sakit, laboratorium atau
fasilitas kesehatan lainnya.
2.8. STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS
Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas
masing-masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi Puskesmas di
satu Kabupaten/Kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,
sedangkan penetapannya dilakukan dengan peraturan Daerah. Sebagai
acuan dapat digunakan struktur organisasi Puskesmas sebagai berikut:
a. Unsur pimpinan: Kepala Puskesmas
b. Unsur pembantu pimpinan: urusan Tata Usaha
c. Unsur pelaksana:
1. Unit yang terdiri dari tenaga/pegawai jabatan fungsional
2. Jumlah unit tergantung kepada kegiatan, tenaga dan fasilitas tiap
daerah
3. Unit terdiri dari I, II, III, IV, VI dan VII.

Bagan 1.Sistem pelayanan kesehatan dasar Puskesmas

UK
U
ne
r
iu
p
ts
a
Ia
l
-n
a
I
I
2.9. MANAJEMEN PUSKESMAS
2.9.1. Perencanaan Tingkat Puskesmas
a. Perencanaan tingkat Puskesmas disusun melalui empat tahap
yaitu:
1. Tahap persiapan
2. Tahap analisa situasi
18

3. Tahap penyusunan rencana usulan kegiatan


4. Tahap penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan
b. Langkah utama dalam mekanisme perencanaan tingkat
puskesmas adalah rencana usulan kegiatan yang meliputi usulan
kegiatan wajib dan usulan kegiatan perkembangan.

Gambar 1. Mekanisme perencanaan tingkat puskesmas


Pengorganisasian, Pelaksanaan dan Pemantauan Ruang Lingkup
a. Lintas program
Memantau pelaksanaan kegiatan puskesmas berdasarkan
perencanaan dan memecahkan masalah yang dihadapi serta
tersusunya rencana kerja baru.
b. Lintas sektor
Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan
dukungan sektor yang bersangkutan dalam pelaksanaan
pembangunan kesehatan.
c. Penilaian
Penilaian kinerja puskesmas adalah proses menilai hasil karya
SDM dalam suatu organisasi melalui instrumen penilaian kerja.
Variabel penilaian yaitu:
1. Variabel kelompok SDM
2. Variabel pendidikan
3. Variabel masa kerja
4. Variabel pengurang
5. Variabel penambah
6. Variabel produktivitas
19

BAB III
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

3.1. SEJARAH BERDIRINYA PUSKESMAS


Puskesmas Abepura sudah ada sejak jaman Belanda yang berlokasi di
sebelah RSUD Abepura dengan fasilitas pelayanan yang tersedia cukup
memadai seperti adanya ruang tunggu pasien, ruang Kapus, Tata Usaha, Loket
Kartu, Poli Umum, Poli Gigi, Laboratorium, KIA, Imunisasi dan Gizi.
Sejak tanggal 01 Oktober 1998 pindah tempat pelayanan di depan
Kelurahan Hedam dengan wilayah kerja 3 kampung dan 3 kelurahan
yaitukampung Enggros, Koya Koso, Nafri dan kelurahan Hedam, Awiyo,
Asano. Mempunyai 6 Pustu yaitu Perumnas IV, Awiyo, Asano, Enggros, Nafri
dan Koya Koso. Fasilitas Puskesmas yang tersedia sama dengan Puskesmas
lama dengan adanya penambahan ruang VCT dan Ruang Sanitasi.
Pada tanggal 02 Februari 2010 berdiri Puskesmas Abepantai dengan
wilayah kerja 1 Kelurahan Abepantai dan 4 kampung (Enggros, Nafri, Koya
Koso,Koya Karang). Dengan berdirinya Puskesmas Abepantai dan penataan
kota (berdirinya Distrik Heram dan masuknya Kotaraja ke Distrik Abepura)
maka wilayah kerja Puskesmas Abepura saat ini meliputi 5 kelurahan
mempunyai 3 Puskesmas pembantu (Pustu) dan 29 Posyandu, 5 Posyandu
Lansia dan 3 Posbindu.
3.2. WILAYAH KERJA PUSKESMAS
Wilayah kerja Puskesmas Abepura terdiri dari 5 Kelurahan meliputi :
a. Kelurahan Hedam (masuk Distrik Heram )
b. Kelurahan Kota Baru
c. Kelurahan Yobe
d. Kelurahan Awiyo
e. Kelurahan Asano
20

Gambar 2. Peta Wilayah kerja PKM Abepura


3.3. BATAS-BATAS WILAYAH
Batas Wilayah Kerja Puskesmas Abepura Sejak 02 Februari 2010, yaitu :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Puskesmas Kotaraja.
b. Sebelah Selatan dengan Distrik Arso, Kab. Kerom.
c. Sebelah Barat dengan Puskesmas Waena.
d. Sebelah Timur dengan Puskesmas Abepantai
3.4 VISI DAN MISI
3.4.1. Visi
“Abepura Sehat Untuk Semua”.
3.4.2. Misi
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang
profesional.
2. Menyelenggarakan pembinaan kesehatan masyarakat menjadi
yang optimal.
3. Menyelenggarakan peningkatan sistem manajemen puskesmas
yang bermutu.
4. Menyelenggarakan advokasi lintas sektoral melalui
pembangunan berwawasan kesehatan.
4.5. DATA GEOGRAFIS/DATA WILAYAH
Keadaan geografis Puskesmas Abepura:
a. Bentuk dataran rendah, berbukit-bukit dan gunung
21

b. Lokasi Puskesmas Abepura berada di Distrik Abepura dengan luas


wilayahnya: ± 159,7 km2
c. Ketinggian 75 – 100 m di atas permukaan laut
d. Curah hujan tinggi sepanjang tahun.
4.6. DATA DEMOGRAFIS/DATA PENDUDUK

Tabel 2. Data demografis/data penduduk Puskesmas Abepura


NAMA KELURAHAN JUMLAH PENDUDUK
1. Kelurahan Asano 8.168 jiwa
2. Kelurahan Awiyo 13.310 jiwa
3. Kelurahan Yobe 8.203 Jiwa
4. Kelurahan Kota Baru 8.937 jiwa
5. Kel. Hedam 12.019 jiwa
TOTAL PENDUDUK 50.637 jiwa
Sumber : Laporan Puskesmas
4.7. SARANA DAN PRASARANA PUSKESMAS
4.7.1. Sarana Fisik
a. Bangunan Puskesmas rawat jalan : 1 unit
b. Bangunan UGD 24 jam : 1 unit
c. Puskesmas pembantu : 3 unit
d. Posyandu : 37 unit
4.7.2. Sarana Penunjang Lain
a. Polikilinik : 1 unit
b. Rumah Sakit Umum Daerah Abepura : 1 unit
c. Praktek dokter umum : 10 unit
d. Klinik bersalin/KB : 3 unit
4.7.3. Sarana Transportasi Puskesmas
a. Kendaraan roda 4 : 2 unit
b. Sepeda motor : 6 unit

4.8. SUMBER DAYA MANUSIA DAN KOMPOSISI TENAGA

Tabel 3. Komposisi tenaga Puskesmas Abepura


22

No. Pendidikan Jumlah

1 Dokter Umum 6
2 Dokter Gigi 1
3 Sarjana Kesehatan Masyarakat 5
4 Sarjana Keperawatan 2
5 D3 Keperawatan 11
6 D3 Kebidanan 8
7 D3 Gizi 2
8 D3 Kesling 1
9 D3/D4 Laboratorium 4
10 D3 Keperawatan Gigi 1
11 SMF/Apoteker 1/1
12 Analis 1
13 Bidan PTT -
14 SPK 1
15 Honor 23
16 Magang -
Total 62
23

4.9. STRUKTUR ORGANISASI


a. Kepala Puskesmas : dr. Grace Juliet Pangendahen
b. Kepala Tata Usaha : Tri Daryanti
c. Bendahara : Iin Siti Rubiah, S.Kep,Ners
 Operasional :
 BOK :
 BPJS :
 Retribusi :
 Barang :
d. Unit KESGA : Rosita
 Kesehatan Anak : dr Raehana
24

 Kesehatan Ibu : Meriyanti Negara


 KB : Meriyanti Negara
 Lansia : M Angela Hurit
 Gizi : Melva Siagian
 UKS :
e. Unit P2PL : Hasna Fidian
 TB Paru :
 Kusta :
 Surveylans :
 Kesling : Yakoba Yarangga
 Imunisasi : Meriyanti Negara
 Kesehatan Haji :
f. Unit YANKES
 BP. Umum/UGD : dr Fira P Adinda
 BP. Gigi : drg Cicik Khildar
 Jamkesmas :
 Apotek : Wiwin L Intiqomah
g. Unit BANGKES
 Promkes : Romi Purnawati
 SP2TP :
h. Unit Penunjang
 Laboratorium : Ismawati
 Loket : Jemini Hutapea
25

Gambar 3. Struktur organisasi

4.10. PENDIDIKAN

Tabel 4. Pendidikan yang ada diwilayah Puskesmas Abepura


No Jenis Sekolah Jumlah
.
1 SD 18
2 SMP/SMPLB 8
3 SMA/SMALB 3
Total 29

Tabel 5. Laporan penjaringan kesehatan anak sekolah di Puskesmas


Abepura
No. Nama Sekolah Jumlah Seluruh Murid
1 SD Advent 37 orang
2 SD Inpres Emereuw 25 orang
3 SD Inpres Pantai Enggros 28 orang
4 SD PGRI 14 orang
5 SD Inpres Yotefa 95 orang
6 SD muhammadiyah 111 orang
7 SD Negeri 2 45 orang
8 SD Negeri 1 81 orang
9 SMP Inpres perumnas 4 42 orang
10 SD Negeri 3 78 orang
11 SD Inpres Kampung Baru 70 orang
12 SD Juara 21 orang
26

13 SD Qurrota Ayun 80 orang


14 SD Inpres Kampung tiba - tiba 42 orang
15 MI Ash-Sholihin 33 orang
16 SD Inpres Hedam 20 orang
17 SD YPK Sion 20 orang
18 SD YPPK Gembala Baik 144 orang
19 SMP Muhammadiyah 163 orang
20 SMP Advent 51 orang
21 MTS -Muhammadiyah 23 orang
22 SMP Negeri 13(Emereuw) 25 orang
23 SMP Negeri 2 378 orang
24 SMP Qurrota -Ayun 17 orang
25 SMP YPK Sion 69 orang
26 SMP YPPK St. Paulus 234 orang
27 SMA Muhammadiyah 95 orang
28 SMK Negeri 10 ( Emereuw) 15 orang
24 SMA Negeri 1 447 orang
Total 2503 orang

4.11. ALUR PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS ABEPURA


MENGAMBIL NOMOR PEMANGGILAN
DATANG
ANTRIAN NOMOR ANTRIAN

MENUNGGU DI POLI TUJUAN PENGECEKAN


(KIB/KK/KTP; JKN/UMUM/
SWASTA)

MTBS UMUM KIA/KB GIGI

DOKTER UMUM/GIGI
27

LAB, VCT, P2M

APOTEK

SELESAI

Gambar. 4 Alur Pelayanan Pasien

4.12. BANGUNAN FISIK PUSKESMAS


Gedung Puskesmas Abepura terdiri dari satu gedung dengan dua lantai dan
satu gedung di samping kanan dengan bagian sebagai berikut:
a. Lantai bawah terdiri dari:
1. Loket
2. Poliklinik MTBS danbalita
3. Poliklinik Umum
4. Ruangan KIA/KB
5. Laboratorium
28

6. Kamar mandi
7. Ruang tunggu
8. Ruang P2M
9. Ruang VCT
10. Apotek
b. Lantai atas terdiri dari:
1. Ruang Gizi
2. Ruang PromKes
3. Kamar mandi
4. Ruang Kepala Puskesmas
5. RuangTataUsaha
6. Ruang tunggu
7. Ruang pertemuan
c. Gedung samping kanan terdiri dari:
1. UGD
2. Ruang tunggu
4.13. TRANSPORTASI
Sarana transportasi yang dapat digunakan masyarakat untuk mengakses
pelayanan di Puskesmas Abepura adalah mobil, angkutan umum dan
kendaraan roda dua. Alat transportasi yang digunakan Puskesmas untuk
mencapai masyarakat dalam melaksanakan program di luar gedung adalah
mobil Puskesmas keliling serta kendaraan roda dua.

4.14. KOMUNIKASI
Sarana komunikasi yang ada di Puskesmas Abepura terdiri dari telepon dan
koran. Sedangkan alat komunikasi yang ada untuk pasien yang datang ke
Puskesmas adalah poster, majalah kesehatan, pamphlet dan leaflet.

Berikut ini merupakan data hasil evaluasi dan monitorinig 10 penyakit


terbesar, kunjungan pasien yang akan ditampilkan dalam bentuk grafik dibawah
ini :
29

10 Penyakit Terbesar di Puskesmas Abepura Tahun 2018


9000
8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
PA as at
IS at ik k i
g at gg s) i
an en um tn ri t ks ik
a
a gi p re h st nfe p ar
u rg
i
b n k ra ga t i ri a p l e
an ga u da
( li TB a
ri n as ny
a ku pe lit
fas ja m a n n i t n ku
a er n i k ga t
rn an it ka la ya ri n ki
pe d d te u s e n a ya
an ot se
n it s P j
Pe
n
ur ot g yak i tu d an
l m an n k a
sa ste Pe ny
a
lp
d a si rad e p u
pa a g, ip t
n ad l an ks a ki
i p fe y
la it lu In n
it ak be Pe
a k ny g
ny Pe an
Pe tul
it
yak
n
Pe
Grafik
1 : 10 Penyakit Terbesar di Puskesmas Abepura Tahun 2018

Dari diagram di atas menunjukkan bahwa, penyakit terbanyak dalam tahun


2018 adalah ISPA dan penyakit terendah adalah Penyakit kulit alergi.
30

35000

30000

25000

20000

15000

10000

5000

0
Jumlah Kunjungan Puskesmas
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Gigi
Januari Maret April Juni

Grafik 2 : Kunjungan Pasien di Puskesmas Abepura Bulan Januari, Maret, April


dan Juni Tahun 2018

Dari data diatas menunjukkan jumlah kunjungan pasien di puskesmas


abepura Bulan Januari, Maret, April dan Juni Tahun 2018. Diagram batang yang
berwarna biru menunjukkan data pasien bulan Januari, diagram batang yang
berwarna merah menunjukkan data pasien pada bulan Maret, diagram batang yang
berwarna hijau menunjukkan datan kunjungan pasien pada bulan April, dan
diagram batang berwarna ungu menunjukkan data kunjungan pasien pada bulan
Juni.
Data kunjungan pasien pada bulan Januari menunjukkan jumlah kunjungan
puskesmas sebanyak 5085 pasien, jumlah pasien yang datang berkunjung dengan
kartu sehat sebanyak 1930, jumlah pasien kunjungan rawat jalan adalah 3631,
jumlah pasien rawat jalan yang berkunjung dengan usia >60 th adalah sebanyak
31 pasien dan pasien kunjungan rawat jalan gig adalah sebanyak 177.
Data kunjungan pasien pada bulan Maret menunjukkan jumlah kunjungan
puskesmas sebanyak 12.237 pasien, jumlah pasien yang datang berkunjung
dengan kartu sehat sebanyak 3458, jumlah pasien kunjungan rawat jalan adalah
8864, jumlah pasien rawat jalan yang berkunjung dengan usia >60 th adalah
sebanyak 200 pasien dan pasien kunjungan rawat jalan gig adalah sebanyak 202.
31

Data kunjungan pasien pada bulan April menunjukkan jumlah kunjungan


puskesmas sebanyak 9614 pasien, jumlah pasien yang datang berkunjung dengan
kartu sehat sebanyak 1970, jumlah pasien kunjungan rawat jalan adalah 4360,
jumlah pasien rawat jalan yang berkunjung dengan usia >60 th adalah sebanyak
164 pasien dan pasien kunjungan rawat jalan gig adalah sebanyak 211.
Data kunjungan pasien pada bulan Juni menunjukkan jumlah kunjungan
puskesmas sebanyak 5237 pasien, jumlah pasien yang datang berkunjung dengan
kartu sehat sebanyak 1127, jumlah pasien kunjungan rawat jalan adalah 2413,
jumlah pasien rawat jalan yang berkunjung dengan usia >60 th adalah sebanyak
192 pasien dan pasien kunjungan rawat jalan gig adalah sebanyak 214.

BAB IV
PROGRAM KERJA PUSKESMAS ABEPURA
32

a. PROGRAM DASAR DAN PROGRAM PENGEMBANGAN


PUSKESMAS
i. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai
daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan wajib tersebut
adalah :
- Upaya promosi kesehatan (PROMKES)
- Upaya kesehatan lingkungan (KESLING)
- Upaya kesehatan Ibu dan Anak, serta Keluarga Berencana
(KIA/KB)
- Upaya perbaikan gizi
- Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
- Upaya pengobatan
- Upaya pencatatan dan pelaporan (SP2TP)
ii. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan
dimasyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas.
Upaya kesehatan pengembangan terdiri dari :
- Upaya kesehatan sekolah
- Upaya kesehatan olah raga
- Upaya perawatan kesehatan masyarakat
- Upaya kesehatan kerja
- Upaya kesehatan gigi dan mulut
- Upaya kesehatan jiwa
- Upaya kesehatan mata
- Upaya kesehatan usia lanjut
- Upaya pembinaan pengobatan tradisional

b. PROGRAM PRIORITAS PUSKESMAS ABEPURA


Puskesmas Abepura mempunyai beberapa program prioritas yang
merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan No.75 tahun 2014 tentang
Puskesmas. Program prioritas ini terangkum dalam Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP). Upaya
Kesehatan Masyarakat terdiri dari UKM Esensial yang merupakan upaya
yang wajib dilaksanakan di Puskesmas dan UKM Pengembangan yang
bersifat inovasi tergantung dari kebutuhan wilayah setempat.
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial terdiri dari :
a. Upaya promosi kesehatan (PROMKES)
b. Upaya kesehatan lingkungan (KESLING)
33

c. Upaya kesehatan Ibu dan Anak, serta Keluarga Berencana (KIA/KB)


d. Upaya perbaikan gizi

e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular


Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM ) Pengembangan terdiri dari :
a. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
b. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

c. Upaya Kesehatan Lanjut Usia


Upaya Kesehatan Perorangan terdiri dari
a. Pelayanan Unit Gawat Darurat 24 jam
b. Pelayanan Rawat Jalan

1. UPAYA PROMOSI KESEHATAN (PROMKES)


a. Kegiatan
- Penyuluhan kesehatan masyarakat, perorangan atau kelompok
- Promosi kesehatan melalui pembinaan peran serta masyarakat yang
bersumber daya masyarakat
- Promosi kesehatan di sekolah
- Promosi kesehatan di tempat kerja
- Penyuluhan di dalam gedung
- Pembuatan leaflet atau poster atau baliho

b. Tujuan
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang arti dan pentingnya
kesehatan
- Meningkatkan sumber daya masyarakat
- Meningkatkan pengetahuan anak usia sekolah
- Meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan
- Meningkatkan kesehatan kepada pasien yang datang langsung berobat
- Untuk memberikan informasi kepada masyarakat
c. Sasaran dan Target
- Masyarakat di kelurahan dan kampung di wilayah kerja Puskesmas
Abepura
- Masrayakat yang mempunyai peran penting di wilayah kereja
Puskesmas Abepura
- Anak sekolah TK, PAUD, SD, SMP,SMA yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Abepura
- Tenaga kerja di wilayah kerja Puskesmas Abepura
34

- Pasien yang berobat di Puskesmas Abepura


d. Pelaksanaan
Kegiatan PROMKES di Puskesmas Abepura dilakukan pada saat
kegiatan pelayanan puskesmas, di sekolah – sekolah, tempat ibadah dan
tempat – tempat yang berada di wilayah kerja Puskesmas Abepura
didukung juga dengan pembuatan leaflet atau baliho yang ditempatkan di
lingkupan sekitar Puskesmas. Materi Promkes yang sering diberikan
dalam bentuk penyuluhan yaitu diabetes melitus, hipertensi, malaria,
PHBS, KB, TB-Paru, Filariasis, Diare.
2. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN (KESLING)
a. Kegiatan
- Pemeriksaan kesehatan perumahan atau rumah sehat
- Rumah dengan SPAL
- Pemeriksaan sarana air bersih ( depot air minum) atau sumur gali atau
sumur pompa atau SPT
- Pemeriksaan jaga sehat
- Pemeriksaan TPA
- Pemeriksaan industri rumah tangga
- Pemeriksaan TTU
b. Tujuan
- Kondisi rumah yang sehat
- Lingkungan rumah yang sehat
- Air sehat dan siap dikonsumsi atau air bersih secara fisik
- Jaga kebersihan atau kesehatan
- TPA kondisi baik
- TPM yang bersih dan sehat
- TTU yang bersih dan sehat
c. Pelaksanaan
Dalam rangka meningkatkan pelayan lingkungan, petugas kesehatan
di lingkungan kerja puskesmas abepura melakukan pemeriksaan kesehatan
perumahan atau rumah sehat. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan oleh
petugas kesehatan setiap 3 bulan dengan cara pengambilan sampel
perumahan secara acak, pemeriksaan air bersih yang juga dilakukan setiap
3 bulan dengan pemeriksaan yang dilakukan labkesda. Petugas biasanya
meninjau langsung untuk mengambil sambil sampel pemeriksaan.
Pemeriksaan air bersih dilakukan secara rutin karena tingginya kandungan
zat kapur dalam air. Pemeriksaan tempat pembuangan akhir juga dilakukan
oleh petugas dan masyarakat dengan cara membakar sampah mereka
untuk mencegah timbulnya penyakit.
35

Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kunjungan, petugas kesling


biasanya bekerja sama dengan bidang promkes untuk mempromosikan
sanitasi lingkungan agar masyarakat dapat berperan dalam menjaga
kesehatan lingkungan dan tidak menimbulkan penyakit terutama KLB.
Kendala yang dihadapi oleh petugas adalah PHBS dari masyarakat yang
masih sulit diubah.

3. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK SERTA KELUARGA


BERENCANA
a. Kegiatan
- Pendataan ibu hamil
- Kunjungan ibu hamil
- Deteksi dini dan pemantauan ibu hamil resiko tinggi
- Kunjungan rumah rumah neonatus
- Kunjungan rumah neonatus resiko tinggi
- Kunjungan rumah nifas
- Kunjungan rumah nifas resiko tinggi
- Pendataan bayi dan balita di Posyandu
- Pemantauan kesehatan bayi dan balita resiko tinggi
- Pendataan peserta KB aktif
- Penyuluhan KB / Konseling
- Kunjungan rumah peserta KB DO(Drop Out)
- Promosi ASI Ekslusif dan KB di Posyandu
- Pemeriksaan IVA
b. Tujuan
- Semua ibu hamil mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar
- Meningkatkan cakupan K4
- Semua ibu hamil resiko tinggi terdeteksi dan terlayani
- Menambah pengetahuan tentang kehamilan, persalinan, nifas, BBLR
- Mempersiapkan kondisi ibu hamil menghadapi persalinan
- Meningkatkan cakupan neonatus
- Nifas resiko tinggi ditangani dan terdeteksi
- Meningkatkan cakupan nifas
- Nifas resiko tinggi terdeteksi dan ditangani
- Semua bayi dan balita mendapat pelayanan penimbangan dan
imunisasi
- Deteksi dini resiko tinggi bayi dan balita
- Meningkatkan pelayanan KB
- Menambahkan pengetahuan tentang kontrasepsi
- Menurunkan angka kelahiran
- Deteksi dini kanker mulut rahim.
c. Sasaran dan Target
36

- Ibu hamil dan ibu hamil beresiko tinggi yang berada di wilayah kerja
Puskesmas Abepura
- Ibu nifas dan ibu nifas resiko tinggi yang berada di wilayah kerja
Puskesmas Abepura
- Neonatus dan neonatus resiko tinggi yang berada di wilayah kerja
Puskesmas Abepura
- Bayi / balita yang berda di wilayah kerja Puskesmas Abepura
- Bayi / balita resiko tinggi yang berada di wilayah kerja Puskesmas
Abepura
d. Pelaksanaan
- Pendataan ibu hamil dan pendampingan P4K
Pendataan ibu hamil dilakukan dengan metode kunjungan yang
dilakukan setiap pelaksanaan pelayanan posyandu KIA-KB pada
setiap posyandu dan kunjungan rumah yang dilakukan langsung oleh
petugas puskesmas ( khususnya bidan), pendataan yang dilakukan
meliputi pendataan WUS, PUS, ibu hamil, bayi /balita, ibu nifas,
neonatus. Pendataan dilakukan 1 tahun 4x. Pendampingan P4K ini
mulai di rencanakan sejat saat ibu hamil melakukan kunjungan ANC
pertama kali. Pendampingan P4K ini bertujuan untuk melakukan
persiapan persalinan, kemudian dilakukan penempelan stiker di
depan rumah ibu hamil tersebut sehingga masyarakat sekitar
mengetahui.
- Kunjungan ibu hamil K4 – ANC
Kunjungan ibu hamil dilakukan 4x di puskesmas selama
kehamilannya, yakni satu kali pada trimester pertama, satu kali di
trimester kedua dan dua kali pda trimester ketiga. Jika ada ibu hamil
yang tidak datang melakukan kunjungan ANC ke puskesmas, maka
petugas kesehatan(bidan) akan mengunjungi ke rumah ibu hamil
tersebut.
- Deteksi dini dan pemantauan ibu hamil resiko tinggi
Pada saat kunjungan ANC pertama kali, setiap ibu hamil akan
dilakukan Screening untuk mendeteksi adanya kehamilan dengan
resiko tinggi. Screening berupa pemeriksaan tekanan darah dan
proteinuria untuk mengetahui adanya resiko PEB. Jika kehamilan
resiko tinggi tersebut dianggap dapat ditangani di puskesmas, maka
37

akan ditangani. Namun, jika dianggap tidak bisa ditangani, maka


akan segera dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap
- Kunjungan rumah neonatus dan kunjungan rumah neonatus resiko
tinggi
Kunjungan rumah neonatus merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan apabila setelah bersalin ibu tersebut tidak datang lagi ke
puskesmas ataupun posyandu untuk memeriksakan keadaan bayinya.
Kegiatan ini bertujuan untuk neonatus normal maupun neonatus
resiko tinggi. Kunjungan rumah neonatus ini dilakukan oleh bidan
puskesmas, kegiatannya berupa perawatan tali pusat dan cara
memandikan
- Pendataan bayi dan balita di posyandu
- Pemantauan kesehatan bayi dan balita resiko tinggi
Pemantauan kesehatan bayi dan balita resiko tinggi dilakukan di
posyandu ataupun melalui kunjungan rumah
- Pendataan peserta KB aktif
4. UPAYA PERBAIKAN GIZI
a. Kegiatan
 Pemberian vitamin A (TK / PAUD)
 Penyuluhan gizi di posyandu
 Pemantauan status gizi bayi / balita di posyandu
 Penyuluhan pemberian makanan tambahan (PMT) untuk bayi / balita / ibu
hamil
 Pemberian makanan tambahan (PMT) pemulihan balita dengan status gizi
buruk
 Pendistribusian PMT penyuluhan bayi / balita
 Pendistribusian PMT balita gizi buruk
 Penyegaran Kader
 Kegiatan pos gizi
 Keluarga sadar gizi (kadarzi)
 Penjaringan wanita usia subur (WUS) di SMP kelas III / SMA / SMK
kelas I-III
 Kunjungan bayi balita gizi kurang
 Sweeping vitamin A di kelurahan / kampong
 Pemeriksaan kecacingan anak sekolah TK / PAUD /SD
 Pengobatan kecacingan anak sekolah TK / PAUD /SD
b. Tujuan
 Menekan angka kekurangan vitamin A pada anak
 Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang arti dan pentingnya
status gizi pada bayi / balita dan ibu hamil
 Menjaring bayi / balita dengan status gizi buruk
38

 Meningkatkan status gizi bayi / balita


 Memperbaharui wawasan dan pengetahuan kader tentang informasi
kesehatan terbaru
 Mendata jumlah wanita usia subur yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Abepura dan sebagai bahan laporan ke Dinas Kesehatan Kota Jayapura
 Menekan angka kecacingan anak sekolah TK / PAUD / SD
c. Sasaran dan Target
 Anak sekolah TK / PAUD / SD di wilayah kerja puskesmas Abepura
 Bayi / balita / ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Abepura
 Kader yang ada di wilayah kerja puskesmas Abepura
 Keluarga yang mempunyai bayi / balita dengan status gizi BGM (Bawah
Garis Merah) di wilayah kerja puskesmas Abepura
 Wanita usia subur yang duduk di bangku SMP kelas III dengan SMA /
SMK kelas
I – III wilayah kerja puskesmas Abepura
d. Penatalaksanaan
 Pemberian vitamin A (TK / PAUD)
Kegiatan pemberian vitamin A pada anak sekolah TK / PAUD di wilayah
kerja puskesmas Abepura diselenggarakan 1 tahun 2 kali yakni pada
bulan Februari dan Agustus kegiatan ini pada bulan Februari tahun 2016
telah dilaksanakan.
 Penyuluhan gizi di posyandu
Kegiatan gizi ini dilakukan setiap bulan, bersamaan dengan kegiatan
posyandu di tahun 2016, kegiatan ini sudah dilaksanakan sejak bulan
januari sampai saat ini.
 Pemantauan status gizi / balita di posyandu
Pemantauan status gizi / balita di posyandu dilaksanakan setiap bulan,
bersamaan dengan kegiatan posyandu dan telah berjalan dengan baik
sampai saat ini.
 Pemberian makanan tambahan (PMT) untuk bayi / balita / ibu hamil
Kegiatan pemberian makanan tambahan (PMT) untuk bayi / balita
dengan gizi buruk di wilayah kerja puskesmas Abepura dilakukan 1
tahun 2 kali. Di tahun 2016, kegiatan ini belum terlaksana. Pada tahun
2015, paket PMT untuk bayi / balita gizi buruk berupa kacang ijo, gula
merah, gula pasir, dan susu yang diberikan pada saat posyandu.
Sedangkan untuk ibu hamil, paket PMT disebut Bumil Cake yang terdiri
dari kacang ijo, gula merah, telur 1 rak, dan juga diberikan susu. Paket
Bumil Cake ini diberikan khusus untuk ibu hamil dengan gizi buruk dan
39

ibu hamil dengan ekonomi rendah. Adapun kendala yang dialami adalah
jalannya program ini sangat bergantung dengan dan BOK. Kendala lain
yang dialami adalah kurangnya tenaga di bidang gizi dimana hanya
terdapat 2 tenaga di bidang gizi.
 Penyegaran kader
Kegiatan Penyegaran kader dilakukan setahun sekali. Kegiatan ini diikuti
oleh semua kader yang ada di 18 posyandu di wilayah kerja puskesmas
Abepura
(1 posyandu memiliki 5 kader). Kegiatan ini berupa penyuluhan yang
dilakukan oleh dokter puskesmas. Penanggung jawab KIA / KB dan
penanggung jawab gizi. Pada tahun 2016, kegiatan ini belum
dilaksanakan. Adapun kendala yang dialami adalah kurang tanggapnya
para kader khususnya di puskesmas Abepura yang menurut koordinator
program gizi, sudah dilakukan penyegaran kader tahun lalu. Namun
masih adanya ketidakmampuan dalam melaksanakan kegiatan posyandu
secara mandiri, contohnya menimbang berat badan.
 Kegiatan pos gizi
Kegiatan pos gizi merupakan program dari Dinas Kesehatan Kota
Jayapura untuk sepuluh (10) bayi / balita gizi buruk di setiap desa atau
kelurahan wilayah kerja puskesmas Abepura. Kegiatan ini dilakukan
setahun sekali dengan 2 gelombang. Gelombang pertama dilakukan
selama sepuluh hari dengan menu makanan yang bervariasi setiap
harinya, pemantauan dilakukan dengan menggunakan KMS. Setiap bayi /
balita di timbang berat badannya, jika berat badan meningkat mencapai
garis hijau maka bayi / balita tesebut dikeluarkan karena dianggap status
gizinya telah mengalami perbaikan. Namun, jika berat badan bayi / balita
tersebut masih di garis kuning, maka dimasukan dalam gelombang
kedua. Pada tahun 2015, kegiatan ini sudah terlaksana namun di tahun
2016 kegiatan ini belum dilaksanakan.
 Keluarga sadar gizi (kadarzi)
- Penjaringan wanita usia subur (WUS) di SMP kelas III/SMA/SMK
kelas I-III :
− kegiatan penjaringan wanita usia subur (WUS) diwilayah kerja
puskesmas Abepura hanya dilakukan pada anak SMA kelas I-III.
40

Kegiatan ini dilakukan setahun 2 kali setiap bulan September dan


oktober, dilakukan dengan cara pengukuran BB, TB dan LILA.
- Kunjungan rumah bayi / balita gizi kurang
- Kegiatan kunjungan rumah bayi/balita gizi kurang dilakukan setahun
2 kali dan dilaksanakan oleh petugas gizi puskesmas Abepura. Ini
merupakan program kegiatan baru di puskesmas Abepura tahun
2016, sehingga masih belum terlaksana.
− Sweeping vitamin A di 2 kelurahan /kampong
Kegiatan sweeping vitamin A di 2 kelurahan / kampung di
wilayah kerja puskesmas Abepura dilakukan setahun 2 kali pada
bulan Maret dan September bersamaan dengan posyandu. Tahun
2019 , kegiatan ini sudah terlaksana 1 kali pada bulan Maret.
− Pemeriksaan dan pengobatan kecacingan anak sekolah
TK/PAUD/SD
Kegiatan pengobatan kecacingan ini sebelumnya sudah
terlaksana di puskesmas Abepura namun, sempat berhenti akibat
adanya peraturan baru yang menyebutkan bahwa obat cacing baru
dapat diberikan setelah dilakukan pemeriksaan feses di laboratorium.
Kegiatan ini dilakukan setelah 2 kali (setiap 6 bulan sekali) di tahun
2016 kegiatan ini masih belum terlaksana.

5. UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT


MENULAR

a. Diare
Kegiatan
− Rehidrasi oral
− Pengambilan data di PKM dan pelayanan kesehatan pustu

− Kegiatan penunjang meliputi pertemuan atau konsultasi ke Dinas


Kesehatan kota dan pencatatan, serta pelaporan
Tujuan
− Mencegah pasien kekurangan cairan atau dehidrasi
− Tatalaksana diare sesuai standar
Sasaran
− Pasien diare
41

− Rumah tangga
Target
− Penderita
− Balita
b. Pneumonia
Kegiatan
− Pemantauan kasus pneumonia balita
− Transportasi care seeking pneumonia
− Kegiatan penunjang pelaporan mengantarkan laporan dan konsultasi ke
Dinas kesehatan Kota Jayapura
− Tujuan
− Menurunkan angka kesakitan dan kematian balita akibat pneumonia

− Melakukan kunjungan ulang pasien balita dengan pneumonia yang


tidak dating kembali untuk kunjungan ulang
Sasaran
− Pasien balita dengan pneumonia
− Rumah tangga
c. Campak
Kegiatan
− Pengambilan data campak
− Pemberian vitamin A dosis tinggi
− Pengambilan spesimne campak

− Pengiriman spesimen campak ke Dinas Kesehatan provinsi, monitoring


penderita campak , pencatatan dan pelaporan
Tujuan
− Terlaksananya pengumpulan data campak
− Mencegah terjadinya kerusakan mata atau kebutaan
− Menegakkan diagnosa dan konfirmasi laboratorium

− Mengetahui jumlah penderita campak dan mencegah terjadinya KLB


Sasaran
− Bayi dan balita
− Rumah tangga
42

d. Demam berdarah dengue (DBD)


Kegiatan
− Pengambilan data ppasien yang dicurigai DBD
− Pemantauan kasus DBD
− Kegiatan penunjang pemeriksaan darah dilaboratorium puskesmas dan
swasta

− Monitoring penderita DBD , pencatatan dan pelaporan serta konsultasi


ke Dinas Kesehatan Kota
Tujuan
- Mengetahui jumlah kasus DBD di wilayah kerja puskesmas
- Mencegah terjadinya KLB DBD
- Tindak lanjut dari Dinas Kesehatan untuk dilakukan foging
Sasaran
- Pasien yang dicurigai DBD
- Rumah tangga
e. TB paru
Kegiatan
- Penjaringan suspek TB atau pengambilan spesimen TB
- Pemantauan kepatuhan minum obat
- Kontak serumah dengan pasien TB paru positif
- PP INH profilaksis balita
- Mantoux test untuk screening TB

Tujuan
- Untuk mencapai sasaran target
- Memantau kemajuan pengobatan dengan pemeriksaan ulang dahak
- Orang yang tinggal serumah dengan pasien
Sasaran : 220 pasien
Target : 180 pasien
F. Kusta
Kegiatan
- Pelacakan kasus kusta
- Pemantauan pasien kusta serta kepatuhan minum obat
- Survey kusta anak sekolah
Tujuan
- Agar dapat mengetahui lebih dini kasus kusta
43

- Agar petugas dapat mengetahui dan mengawasi obat yang diberikan dapat
diminum sampai tuntas
- Supaya dapat diketahui penyakit kusta pada anak usia sekolah
Dalam rangka untuk meningkatkan pencegahan penyakit menular di
puskesmas Abepura, petugas kesehatan melakukan upaya kegiatan dengan bekerja
sama dengan promkes untuk menurunkan angkat penyakit menular. Kegiatan ini
meliputi promosi, konseling, pada pasien dengan HIV/AIDS, pengambilan
spesimen darah melalui puskesmas keliling dan puskesmas pembantu untuk
pelacakan malaria dan DBD.
Untuk pasien TB, petugas biasanya melakukan penjaringan suspek,
pemantauan kepatuhan minum obat, dan melihat adanya kontak penderita dengan
keluarga atau lingkungan. Kegiatan ini sendiri melibatkan masyarakat dengan
petugas. Untuk pasien TB di wilayah PKM Abepura rata-rata berasal dari
penduduk yang berada di sekitar Puskesmas Abepura dan pasien tersebut biasanya
mengkonsumsi obat TB tidak sampai tuntas. Hal ini dikarenakan kurangnya
kesadaran masyarakat mengenai pentingnya mengikuti dan mengkonsumsi obat
sampai tuntas. Biasanya mereka minum obat 1-2 bulan, setelah itu apabila pasien
merasa sehat, maka ia tidak akan melanjutkan untuk pengobatan. Disinilah peran
petugas PKM dimana mereka akan mengunjungi pasien dari rumah ke rumah
melacak kepatuhan minum obat pasien. Tantangan dalam pelaksanaan kegiatan
TB di Pkm Abepura tahun 2019 :
1. Butuhnya tenaga kader untuk meningkatkan suspek TB
2. Kunjungan rumah tidak maksimal karena jarang bertemu dengan
pasien dan kontak serumah
3. Sebagian besar pasien TB tidak mempunyai KTP dan jaminan
kesehatan atau jaminan dokter keluarga

4. Pencegahan PPINH ( anak dari indeks) baru terlaksana sebagian


kecil,karena orang tua merasa anaknya tidak sakit dan tidak perlu di
berikan obat
Untuk diare, campak, dan kusta biasanya petugas melakukan survey dan
pelacakan di sekolah maupun di rumah pasien dengan berdasarkan keluhan
masyarakat. Setelah itu, petugas akan turun ke daerah tersebut untuk melakukan
44

survey. Petugas bekerja sama dengan promkes dan kesling untuk mempromosikan
hidup sehat dan kegiatan ini biasanya dilakukan oleh petugas puskesmas setiap
hari di PKM Abepura dan dilakukan juga di luar . Petugas akan langsung turun
pintu ke pintu (door to door) untuk melakukan penyuluhan tentang P2M.
Program P2M di puskesmas Abepura mengenai beberapa penyakit yaitu
HIV/AIDS, TB Paru, DBD, Campak, Pneumonia, Kusta.
Tabel 6. Laporan distribusi pasien TB Triwulan I PKM Abepura
LAPORAN PENGOBATAN TB DEWASA DAN ANAK
N Kelurahan BTA RO+ TB Ekstra TB/HIV TB TB DO MD
o. + Anak Paru Kat. 1 Kat. II

1. Hedam 6 0 0 0 0 5 1 0 0

2. Kota Baru 3 0 0 0 0 2 1 0 0

3. Yobe 2 0 1 0 0 2 0 0 0

4. Awiyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Asano 1 0 0 0 0 1 0 0 0
5.
BULAN JANUARI 2019
NB: Jumlah suspek 32 orang
LAPORAN PENGOBATAN TB DEWASA DAN ANAK BULAN FEBRUARI
2019

N Kelurahan BTA RO+ TB Ekstra TB/ TB TB D MD


o. + Anak Paru HIV Kat. 1 Kat. II O

1. Hedam 4 0 1 1 0 4 0 0 0

2. Kota Baru 1 1 1 1 0 1 1 0 0

3. Yobe 0 0 1 0 0 0 0 0 0

4. Awiyo 2 0 2 0 0 2 0 0 0
Asano 1 0 0 1 1 0 0 0
5. 0
NB: Jumlah suspek 33 orang
LAPORAN PENGOBATAN TB DEWASA DAN ANAK
BULAN MARET 2019

N Kelurahan BTA RO+ TB Ekstra TB/ TB TB DO MD


o. + Anak Paru HIV Kat. 1 Kat. II

1. Hedam 1 1 0 1 0 3 0 0 0

2. Kota Baru 1 2 0 0 0 2 1 0 0

3. Yobe 1 0 0 0 0 0 1 0 0

4. Awiyo 0 0 1 0 0 0 0 0 0
Asano 1 0 0 0 1 0 0 0
5. 0
NB: Jumlah suspek 24 orang+11 Orang
45

LAPORAN PENGOBATAN TB DEWASA DAN ANAK


BULAN APRIL 2019
N Kelurahan BTA RO+ TB Ekstra TB/ TB TB DO MD
o. + Anak Paru HIV Kat. 1 Kat. II

1. Hedam 0 0 1 0 0 0 0 0 0

2. Kota Baru 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3. Yobe 2 0 0 0 0 2 0 0 0

4. Awiyo 0 0 0 1 0 1 0 0 0
Asano 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5.
NB: Jumlah suspek 28 orang+13 Orang
LAPORAN PENGOBATAN TB DEWASA DAN ANAK
BULAN MEI 2019
N Kelurahan BTA RO+ TB Ekstra TB/ TB TB DO MD
o. + Anak Paru HIV Kat. 1 Kat. II

1. Hedam 7 0 1 1 1 4 3 0 0

2. Kota Baru 1 0 0 0 0 1 0 0 0

3. Yobe 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4. Awiyo 0 0 1 0 0 0 0 0 0
Asano 0 0 1 0 0 0 0 0 0
5.
NB: Jumlah suspek 45 orang+11 Orang

6. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN

1) Upaya kesehatan gigi dan mulut


Kegiatan rutin yang dilakukan di polik gigi puskesmas Abepura adalah
a. Kegiatan didalam gedung (in door)
- kegiatan pencabutan gigi yang dapat dilakukan yaitu pencabutan gigi
sulung ataupun gigi tetap.merupakan kegiatan yang paling banyak di
polik gigi dimana mencapai 60% dari kegiatan yang dilakukan
pasiennya yang paling banyak adalah anak dan dewasa.
- kegiatan penambalan gigi. Kegiatan penambalan terhadap gigi sulung
ataupun gigi tetap persentasinya sekitar 3-5%.
- pembersihan karang gigi masyarakat disekitar wilayah kerja
puskesmas Abepura, masih jarang melakukan pembersihan karang
gigi. Sehingga ketika pasien dating ke polik gigi, dokter mengadakan
46

penyuluhan secara perorangan / individu mengenai pentingnya


pembersihan karang gigi atau perawatan sisa akar gigi.
b. Kegiatan di luar gedung (out door)
 UKGS (Usaha Kegiatan Gigi Sekolah). Kegiatan ini dilakukan
setahun tiga kali yakni pada bulan Januari, Maret dan November.
Kegiatan UKGS ini meliputi
 Penuluhan-penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut di TK
dan SD
 Sikat gigi masal. Kegiatan ini dilakukan pada bulan Januari dan
Maret.
 Pemeriksaan gigi dan perawatan (jika pada saat kegiatan
kesehatan gigi sekolah berlangsung ditemukan ada gigi yang
harus dicabut, maka akan segera dirujuk kepuskesmas)
 Penjaringan. Kegiatan ini dilakukan pada siswa kelas satu saja
baik yang duduk di bangku SD, SMP dan SMA.
 Dokter Kecil. Kegiatan ini ditujukan untuk anak kelas 4, 5, dan 6
SD sebelumnya anak-anak tersebut akan dilatih terlebih dahulu,
dimana pelatihannya dilakukan setahun sekali yakni pada bulan
Maret. Kegiatan ini berjalan bersamaan dengan kegiatan UKS.
2) Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Kegiatan yang rutin dilakukan yaitu penjaringan anak sekolah, penyuluhan
dan cara mencuci tangan pakai sabun, sbelumnya akan dilakukan pelatihan
terlebih dahulu, kegiatan ini di khususkan bagi siswa SD saja. Hal ini
dikarenakan siswa SMP sudah tergabung dalam palang merah remaja
(PMR). Dalam kegiatan UKS ini, melibatkan petugas puskesmas yang
berperan sebagai Pembina dan guru-guru disekolah. Sampai saat ini
kegiatan UKS ini masih berjalan dan di follow-up setiap 6 bulan sekali.
3) Pelayanan Ksehatan Usia Lanjut
 Posyandu Lansia. Kegiatan posyandu lansia ini ditujukan bagi
masyarakat usia di atas 55 tahun . kegiatan posyandu lansia ini
dilakukan sebulan sekali, kegiatannya berupa pemeriksaan kesehatan
dan penyuluhan.
47

BAB V
LAPORAN KEGIATAN
Tabel 7. Laporan Kunjungan Lapangan Kelompok II
No. Waktu Kegiatan Agenda Kegiatan
Tanggal Jam
1. Rabu 07.30 − Tiba di Puskesmas Abepura
03/07/2019
08.00 – − Melapor ke bagian Tata Usaha
09.00 Puskesmas Abepura ( Ibu Tri)
− Melapor ke Kepala Puskesmas
dilanjutkan pengarahan
− Perkenalan dengan staf dan ruangan di
Puskesmas Abepura.
09.30 – − Poli Umum (Chici, Diyah)
13.40 − Imunisasi ( Arya, Vandi)
− Lansia (Marnitha)
− KIA ( Riska).
− Gizi (Dessy)
− MTBS (Chindy)
− P2P (Maria)
− Promosi Kesehatan dan Lingkungan
(Nadin )
14.00 − Kegiatan di Puskesmas selesai.
2. Kamis 07.30 − Tiba di Puskesmas Abepura
04/07/2019
08.00 – − Poli Umum (Arya, Vandi)
13.40 − Imunisasi ( Chici, Diyah)
− Lansia (Maria)
− KIA ( Nadin).
− Gizi (Chindy)
− MTBS (Dessy)
− P2P (Marnitha)
− Promosi Kesehatan dan Lingkungan
(Riska)
14.00 − Kegiatan di Puskesmas selesai.
3. Jumat 07.00 − Tiba di Puskesmas Abepura
05/07/2019
07.30 – − Senam Jantung bersama Lansia
13.30 − Poli Umum (Chindy, Riska)
− Imunisasi ( Marnitha, Dessy)
− Lansia (Nadin)
− KIA ( Diyah).
− Gizi (Vandi)
− MTBS (Chici)
− P2P (Arya)
− Promosi Kesehatan dan Lingkungan
48

(Maria)
14.00 − Kegiatan di Puskesmas selesai.
4. Sabtu 07.30 − Tiba di Puskesmas Abepura
06/07/2019
08.00 –13.00 − Poli Umum (Marnitha, Dessy)
− Imunisasi ( Chindy, Riska)
− Lansia (Arya)
− KIA ( Maria).
− Gizi (Chici)
− MTBS (Vandi)
− P2P (Nadin)
− Promosi Kesehatan dan Lingkungan
(Diyah)
13.30 − Bimbingan bersama dr. Eva Sumule
( Hipertensi, Sifilis pada kehamilan)
14.00 − Kegiatan di Puskesmas selesai
5. Minggu 08.00 − Tiba di Puskesmas Abepura
07/07/2019
08.30-14.00 − Poli umum (Arya,Nadin,Chici, Chindy
( Kel. Pagi Diyah)
14.00-20.00 − Poli Umum (Maria, Diyah, Dessy,
(Kel. Riska, Vandi
Malam) − Kegiatan di Puskesmas Selesai
6. Senin 07.30 − Tiba di Puskesmas Abepura
08/07/2019 − Briefing pagi
08.00 – − Poli Umum (Maria, Nadin)
13.30 − Imunisasi ( Chici, Diyah)
− Lansia (Vandi)
− KIA (Chindy).
− Gizi (Marnitha)
− MTBS (Arya)
− P2P (Riska)
− Promosi Kesehatan dan Lingkungan
(Dessy)
14.00 − Kegiatan di Puskesmas selesai.
7. Selasa 07.30 − Tiba di Puskesmas Abepura.
09/07/2019
08.00 - − Penyuluhan mengenai Diabetes
13.30 Melitus dan Stunting
− Poli Umum (Chindy, Riska)
− Imunisasi ( Maria, Nadin)
− Lansia (Chici)
− KIA (Marnitha).
− Gizi (Arya)
− MTBS (Diyah)
− P2P (Dessy)
49

− Promosi Kesehatan dan Lingkungan


(Vandi)
14.00 − Berpamitan dengan seluruh staf di
Puskesmas Abepura
− Kegiatan di Puskesmas selesai.
50

BAB VI
PENUTUP

6.1. KESIMPULAN

1. Dari hasil program kegiatan Puskesmas Abepura didapati adanya


peningkatan kunjungan pengobatan bagi masyarakat yang datang untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik walaupun masih dalam
keterbatasan yang diperlukan untuk pelayanan pengobatan yang lebih baik.
6.2. SARAN
1. Agar Dinas Kesehatan dapat lebih merencanakan dan memfasilitasi
program-program terkait pencegahan dan penanganan penyakit,
terutama penyakit-penyakit menular.
2. Diharapkan adanya peningkatan mutu pengambilan dan pengelolahan
data oleh puskesmas untuk skrining faktor – faktor resiko terkait
masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat.
3. Perlu dilakukan penelitian atau pengamatan mengenai pengetahuan
sikap, perilaku dan persepsi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Abepura mengenai penyakit-penyakit.

LAMPIRAN
51

PUSKESMAS ABEPURA

Rabu, 03 Juli 2019

Kegiatan Posyandu Imunisasi di Abepura (Arya)

Kamis, 04 Juli 2019

Kegiatan Imunisasi dan Pemantauan Gizi di Posyandu Sejahtera

(Chici, Chindy)
52

Jumat, 05 Juli 2019

Senam jantung bersama Lansia di sekitar PKM Abepura


53

Jumat, 05 juli 2019

Kegiatan Imuniisasi dan DDTK di Posyandu Sakura dan Kelapa Emas

( Marnitha, Desy)
54

Selasa, 09 Juli 2019

Kegiatan Penyuluhan mengenai Diabetes Melitus dan Stunting di PKM


Abepura
55

Selasa, 09 Juli 2019

Foto bersama Kepala Puskesmas PKM Abepura( dr. Grace) dan beberapa dokter yang
bekerja di PKM Abepura ( dr. Eva, dr. Raehana, dr. Vira, dr. Evans)
56

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito, Wiku. 2007.Sistem Kesehatan Jakarta : Pt Rajagrafindo


Persada. Diakses pada tanggal 26 Juli 2019.

Departemen Kesehatan RI. 2005. Rencana Strategis Departemen Kesehatan


2005-2009. Jakarta. Diakses pada tanggal 26 Juli 2019.

Departemen Kesehatan RI. 2005. Profil Kesehatan Indonesia 2003 Menuju


Indonesia Sehat 2010. Jakarta. Diakses pada tanggal 26 Juli 2019.

Kementrian Kesehatan. 2014. Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan


Masyarakat (Puskesmas)Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Diakses pada
tanggal 26 Juli 2019.

Anda mungkin juga menyukai