Terdapat 60 pasien mendapatkan hasil positif pada biopsy dan 30 pasien diantaranya mengalami
peningkatan titer protein epidermal growth factor. Terdapat 165 pasien mendapatkan hasil
negatif pada biopsi dan 5 pasien mengalami peningkatan titer protein epidermal growth factor.
a. Tentukan nilai nilai diagnostiknya? Apakah titer protein epidermal growth factor dapat
menggantikan biopsy sebagai referensi standar ?
b. Bagaimana dalam praktek sehari hari dilapangan ?
a.
Biopsi
Total
Biopsi positif Biopsi negatif
Tes baru
Peningkatan
titer protein
30 (a) 5 (b) 35
epidermal
growth factor
Tidak ada
peningkatan
titer protein 30 ( c ) 160 (d) 190
epidermal
growth factor
total 60 165 225
a. Sensitifitas :
𝑎 30 30
= = = 0,5 = 50%
𝑎+𝑐 30+30 60
b. Spesifisitas :
𝑑 160 160
= = = 0,97 = 97 %
𝑏+𝑑 5+160 165
c. Prevalensi :
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑠𝑎𝑘𝑖𝑡 60
= = 26,6 %
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 225
d. Positive predictive value (PPV) :
𝑎 30 30
= = = 0,86 = 86 %
𝑎+𝑏 30+5 35
h. Akurasi :
Kesimpulan :
a. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa titer protein epidermal growth factor dapat
menunjukan sensitvitas sebesar 50 % jika dibandingkan dengan biopsy, dimana pada 60
pasien dengan hasil biopsy positif sebanyak 30 pasien juga menunjukan peningkatan titer
protein epidermal growth factor. sehingga titer protein epidermal growth factor hanya
mampu menunjukan akurasi hasil 50 % dibandingkan biopsy.
b. Pada praktek sehari hari biopsi masih digunakan sebagai pemeriksaan baku emas dalam
menentukan diagnosis karsinoma nasofaring, dimana pemeriksaan titer protein epidermal
growth factor masih jarang sekali dijumpai dan membutuhkan harga yang cukup mahal.