Teknik Injeksi IA PDF
Teknik Injeksi IA PDF
Pendahuluan
Indikasi injeksi IA
Kontraindikasi injeksi IA
Kontraindikasi absolut untuk injeksi IA dan jaringan ikat adalah alergi obat,
infeksi, fraktur, dan resiko ruptur tendon. Kontraindikasi relatif
dipertimbangkan berdasarkan masing-masing kasus (Tabel 2).
Tabel 2. Kontraindikasi absolut dan relatif untuk injeksi IA dan jaringan ikat
(Dikutip dari Cardone and Tallia, 2002)
Persetujuan tindakan
Peralatan medis
Semua injeksi sendi dan jaringan ikat harus dilakukan dengan memakai
sarung tangan dan teknik steril. Sarung tangan tidak steril dapat dipakai
untuk injeksi atau aspirasi jaringan ikat. Peralatan yang perlu disiapkan
seperti pada tabel 3.
Alkohol
Povidone-iodine (Betadine)
Sarung tangan steril dan non-steril
Kasa steril
Jarum 25-30-gauge 0,5-1,0 inch untuk anestesi lokal kulit
Jarum 18-20-gauge 1,5 inch untuk aspirasi
Jarum 22-25-gauge 1,0-1,5 inch untuk injeksi
Syringe 1-10 ml untuk injeksi
Syringe 3-60 ml untuk aspirasi
Anestesi lokal
Kortikosteroid
Tabung untuk kultur cairan sendi
Hemostat (diperlukan bila dilakukan aspirasi kemudian injeksi melalui
jarum yang sama)
Plester
Titik masuk (entry point) untuk injeksi dan aspirasi harus diidentifikasi
terlebih dahulu, kemudian diberi tanda menggunakan kuku jari atau
penutup jarum atau tinta. Persiapkan area dengan hapusan alkohol atau
povidone-iodine (Betadine). Tujuan utama persiapan ini adalah
mengurangi resiko infeksi pada tempat injeksi. Untuk setiap injeksi intra-
artikuler harus menggunakan teknik steril.1
Pasien sebaiknya diposisikan tidur terlentang, hal ini untuk
mencegah efek vasovagal atau episode sinkop. Lakukan palpasi pada
landmark jaringan ikat atau tulang. Untuk injeksi jaringan ikat, cara berikut
dapat digunakan untuk memberikan efek anestesi singkat, seperti
kompres es pada kulit selama 5-10 menit, semprot anestesi lokal, atau
menekan kulit pada area injeksi selama 3-4 detik. Untuk mencegah
komplikasi harus digunakan teksnik steril, ketahui lokasi jarum dan struktur
anatomi dengan baik, hindari jaringan neuromuskuler, hindari injeksi
steroid ke dalam kulit dan jaringan subkutan, dan selalu lakukan aspirasi
sebelum injeksi untuk mencegah injeksi intravaskuler.1
A B
Gambar 1 (A dan B). Teknik injeksi lutut dengan pendekatan lateral dan pendekatan
anterior
Teknik injeksi lutut ada beberapa cara yaitu pendekatan lateral, medial
dan anterior. Teknik lateral dan medial dilakukan dengan posisi pasien
terlentang (supine) dan lutut ekstensi. Teknik anterior dapat dilakukan
dengan posisi pasien duduk dan lutut fleksi. Teknik lateral adalah teknik
yang paling sering dilakukan.
Teknik lateral : Point of entry jarum adalah titik perpotongan antara garis
yang melalui tepi lateral patela dengan garis yang melalui tepi atas
patela. Jarum dimasukkan dengan sudut 45º mengarah ke tepi medial
sendi lutut (Gambar 1 A).
Teknik medial : Jarum dimasukkan pada tepi medial sendi lutut di bawah
patela pada titik tengah patela dengan jarum mengarah ke titik tengah
tepi lateral patela.
Teknik anterior : Posisi lutut fleksi 90º. Gambar segitiga yang melalui tepi
atas patela, titik tengah tepi medial dan titik tengan tepi lateral patela.
Point of entry adalah titik tengah sisi segitiga lateral atau medial (Gambar
1B).8
Instruksi dan perawatan post-injeksi
Kortikosteroid intraartikuler
Asam hyaluronat
Asam hyaluronat intraartikuler sebagai viscosupplementation adalah
terapi yang bermanfaat dan aman, dan mungkin juga efektif sebagai
terapi lokal untuk osteoartritis. Terapi tersebut bertujuan untuk
menyediakan asam hyaluronat pengganti ke dalam ruang sendi untuk
mengembalikan elastisitas dan viskositas cairan sinovium menjadi normal.
Asam hyaluronat tidak saja dianggap sebagai pelumas sendi (joint
lubricant) tapi juga sebagai faktor fisiologis untuk pertumbuhan rawan
sendi.
Uji klinis injeksi IA asam hyaluronat telah dilakukan pada pasien
osteoartritis dengan pembanding injeksi kortikosteroid atau NSAID. Hasil uji
klinis tersebut menunjukkan bahwa injeksi IA asam hyaluronat
memperbaiki kondisi klinis dan memberi efek jangka panjang pada
pasien osteoartritis lutut, terutama bila diberikan pada osteoartritis grade
ringan dan sedang.6 Tapi belum didapat pengaruh yang bermakna
pada progresifitas kerusakan sendi pada osteoartritis. Belum ada informasi
tentang pengaruh asam hyaluronat terhadap fungsi sel dan imunologi
pada persendian, yang dapat menjelaskan efek obat tersebut terhadap
progresifitas osteoartritis.7
Ringkasan
Daftar Pustaka
1. Cardone DA and Tallia AF. Joint and soft tissue injection. Am Fam Physician
2002;66:283-8.
2. Zuckerman JD, Mesilin RJ, Rothberg M. Injections for joint and soft tissue disorder:
when and how to use them. Geriatrics 1990;45:45-52.
3. Wilder RL. Corticosteroids. In : Klippel JH, Cornelia WM, Wortmann RL, eds. Primer
on the rheumatic diseases. Atlanta: Arthritis Foundation, 1997:427-31.
4. Pelletier JP. Mineau F, Raynauld JP, et al. Intraarticular injections with
methylprednisolone acetate reduce osteoarthritic lesions in parallel with
chondrocyte stromelysin synthesis in experimental osteoarthritis. Arthritis Rheum
1994;37: 414-23.
5. Raynauld JP, Buckland-Wright C, Ward R, et al. Safety and efficacy of intra-
articular steroid injections on the progression of knee osteoarthritis: a randomized
double-blind, placebo-controlled trial. Arthritis Rheum 2003;48:370-7.
6. Uthman I, Raynauld JP, Haraoui B. Intra-articular therapy in osteoarthritis. Postgrad
Med J 2003;79:449-53.
7. Dougados M. Sodium hyaluronate therapy in osteoarthritis: arguments for a
potential beneficial structural effect. Semin Arthritis Rheum 2000;30(suppl 1):19-25.
8. Lockman LE. Knee joint injektion and aspiration. Canadian Family Physician
2006;52:1403-1404.