Anda di halaman 1dari 12

PROGRES KONSOLIDASI DATA TUTUPAN SAWIT NASIONAL

Asisten Deputi Tata Kelola Kehutanan


Jakarta 22 Juli 2019
DATA SPASIAL PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
• Pelaksanaan Inpres No. 8/2018 perlu didasarkan pada ketersediaan data spasial dan perizinan yang akurat. Saat ini
peta spasial perkebunan kelapa sawit nasional masih belum tersedia, sehingga data luas kebun sawit masih sangat
bervariasi.
• Saat in tengah dilakukan konsolidasi/rekonsiliasi data spasial kebun sawit sehingga dapat diperoleh satu data
(single data) luas kebun sawit nasional, berdasarkan peta spasial yang akurat dan kredibel.

Perbandingan Luas Perkebunan Kelapa Sawit 20 Keterangan


Dalam juta Ha 17.93
• Berdasarkan data statistik perkebunan kelapa sawit pada tahun
16.8 2017 dapat dilihat bahwa luas lahan kelap sawit di Indonesia
15.7 mencapai 12,32 juta Ha
14.03
• Pada tahun 2018 terdapat revisi lahan kelapa sawit yang
12.32
dilakukan oleh dirjenbun sehingga lahan sawit menjadi 14,03 juta
Ha atau meningkat 1,71 juta Ha dalam satu tahun.

• KPK telah merilis data luasan perkebunan kelapa sawit


Indonesia seluas 15,7 juta Ha.

• Berdasarkan data kajian LSM menggunakan pendekatan spasial,


luas kelapa sawit adalah seluas 16,8 juta Ha.

• BIG telah merilis data luas perkebunan kelapa sawit berdasarkan


interpretasi CSRT diseluruh Indonesia (Excl. Jawa & Papua)
Statistik Revisi Lahan KPK Hasil Kajian BIG Dirjenbun dengan hasil seluas 17,93 juta Ha.
Kelapa Sawit Kelapa Sawit 2016 LSM untuk Luas 2019 2019
Dirjenbun 2017 2018 oleh Kelapa Sawit
Dirjenbun Indonesia • Berdasarkan data perizinan (HGU & IUP) dari Dirjenbun
Kementerian Pertanian diketahui bahwa luasan totalnya adalah ±
20 juta Ha.

Sumber : BPS, Dirjenbun Kementan, Badan Informasi Geospasial & LSM - 2019
2
ALUR KERJA KONSOLIDASI DATA SPASIAL KEBUN KELAPA SAWIT (2/2)

KELAS PERKEBUNAN CITRA SATELIT


PETA TUTUPAN
Konsolidasi

KELAPA SAWIT PETA SEBARAN SPOT &LANDSAT


SAWIT INDONESIA
PETA PENUTUPAN SAWIT (KLHK)
Data

SKALA 1:50K (KPK) TERBARU (LAPAN)


LAHAN 1:50K (BIG)

OVERLAY

IDENTIFIKASI TIPOLOGI AREA TERKONSOLIDASI


Analisa
Spasial

S3 S2 S1 S1: Area terpetakan oleh 1 data (belum terkonsolidasi)


S2: Area terpetakan oleh 2 data (semi terkonsolidasi)
S3: Area terpetakan oleh 3 data (terkonsolidasi)
Verifikasi Citra Satelit
Ref:
Google Map,
VERIFIKASI VERIFIKASI VERIFIKASI Googlr
PRIORITAS III PRIORITAS II PRIORITAS I Image/Photo,
Bing Map, dll
Verifikasi Citra
Satelit

S N S N R S N R
S: Poligon yang diinterpretasi sebagai sawit
N: Poligon yang diinterpretasi sebagai bukan sawit
R: Poligon yang masih belum dapat diinterpretasi sawit
PETA
KEBUN SAWIT atau non sawit (Ragu-ragu)

VERIFIKASI LAPANGAN S
VerifiksiLapangan &
Penetapan

N PETA WILAYAH
ADMINISTRASI
VERIFIKASI/EVALUASI KRITERIA INTEGRASI
KEBIJAKAN SATU PETA

PENETAPAN LUAS
HITUNG KEBUN SAWIT
EDITING TIDAK TERPENUHI YA IGT KEBUN KELAPA SAWIT LUASAN NASIONAL
TERINTEGRASI
3
TIPOLOGI KONSOLIDASI DATA TUTUPAN SAWIT

• Hasil overlay dari ketiga sumber data (BIG, KLHK dan KPK) menghasilkan tiga Tipologi data, yaitu 1) sawit yang
terpetakan oleh ketiga sumber data (2,16 juta Ha), sawit yang terpetakan oleh dua sumber data (11,81 juta Ha), dan
sawit yang terpetakan hanya oleh satu sumber data (7,86 juta Ha).
• Sampai saat ini verifikasi dengan menggunakan citra satelit baru dilakukan terhadap poligon sawit yang terpetakan
hanya oleh satu sumber data (S1) – PRIORITAS I.

LUAS Luas
BIG KPK KLHK Kategori
(Juta Ha) (Juta Ha)
*
2,16
2,16
Terkonsolidasi 3
sumber data (S3)
047
- 11,11

- 0,47 Terkonsolidasi 2
11,81
sumber data (S2)
- 0,23
1111 022
- - 4,26 **
- - 3,19 Tidak terkonsolidasi
7,86
(S1)
0007
- - 0,41

Konsolidasi awal*
• Konsolidasi 3 Data* : 2.16 juta Ha
• Konsolidasi 2 Data* : 11.81 juta Ha *) selain Jawa & Papua
**) Jawa & Papua(data KLHK & KPK)
Unconsolidated
• To Be Verified : 7.86 juta Ha
Asumsi: semakin terkonsolidasi data sawit, semakin tinggi tingkat validitasnya

4
PROGRES REKONSILIASI DATA TUTUPAN KELAPA SAWIT NASIONAL TANGGAL 15 MEI 2019

S1 Sawit

NonSawit
786 Juta Ha
S2
4685 Juta Ha
1181 Juta Ha Non Sawit

1106 Juta Ha
Sawit

S3
216 Juta Ha

Keterangan: To be Verified Terkonsolidasi Terkonsolidasi


2 Sumber Data 3 Sumber Data

• Verifikasi dilakukan secara bertahap (prioritas I, II dan III). Prioritas I dilakukan atas data yang bersumber dari satu sumber data
(7,86 juta Ha), Prioritas II dilakukan atas data yang terkonsolidasi dua sumber data ( 11,81 juta Ha), dan Prioritas III dilakukan
atas data yang terkonsolidasi tiga sumber data (2,16 juta Ha).

5
PROGRES REKONSILIASI DATA TUTUPAN KELAPA SAWIT NASIONAL TANGGAL 29 MEI 2019 (RIBU HA)
• Dari total data S1 yang akan dikonsolidasi sebagai prioritas I seluas 7,8 juta Ha, sudah selesai dilakukan rekonsiliasi
dan verifikasi seluas sekitar 7,53 juta Ha yang terdiri atas 2,88 juta Ha dikategorikan sebagai sawit dan 4,65 Juta Ha
sebagai bukan sawit. Dari total 11,6 juta Ha data S2 yang harus dikonsolidasi, sudah selesai dilakukan rekonsiliasi
dan verifikasi seluas 11,42 juta Ha yang terdiri atas 11,06 juta Ha dikategorikan sebagai sawit dan 0,36 Juta Ha sebagai
bukan sawit.
HASIL VERIFIKASI
UPDATE
S1 S2 S3 SLIVER TOTAL SAWIT
Region PROVINSI DELINIAS PROGRESS
NON NON REKONSILIASI
SAWIT R SAWIT R SAWIT SAWIT NON SAWIT I BARU SAWIT R
SAWIT SAWIT
Kaltim 285,00 397,67 11,26 957,06 3,91 0,00 23,79 1,36 1,45 1.267,21 100% 1.286,66 7,26
Kalbar 6,57 3,84 0,00 1.742,35 28,45 0,47 58,18 0,47 0,48 0,04 1.807,60 100% 1.807,64 0,00
KALIMANTAN Kaltara 22,16 88,06 0,00 211,65 0,79 0,02 0,39 0,34 0,36 234,53 100% 234,54 0,00
Kalteng 62,62 66,38 2,55 939,29 69,44 2,80 755,37 1,57 1,63 18,46 1.777,32 100% 1.778,51 1,29
Kalsel 122,05 96,78 366,81 2,46 0,00 50,20 1,40 1,42 9,57 550,03 100% 550,03 0,00
Gorontalo 10,42 3,69 0,00 0,01 0,00 0,01 0,01 0,84 11,26 100% 11,26 0,00
Sulut 0,00 1,64 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100% 0,00 0,00
Sulteng 30,22 50,57 0,00 72,97 0,80 4,46 0,19 0,32 3,06 110,90 100% 110,90 0,00
SULAWESI
Sulbar 55,62 36,59 0,05 95,74 0,26 2,54 0,38 0,24 1,69 155,95 100% 155,96 0,00
Sultra 14,86 43,32 0,02 28,19 2,19 12,47 0,24 0,24 0,00 55,76 100% 55,79 0,00
Sulsel 14,80 40,29 0,07 15,31 0,02 0,00 1,56 0,11 0,24 0,13 31,91 100% 31,98 0,00
Aceh 121,07 404,31 72,77 241,40 14,54 229,18 5,69 0,47 0,86 3,19 371,83 100% 535,31 0,00
Sumut 328,90 481,29 93,06 1.541,86 24,06 195,03 3,61 3,10 2.069,40 100% 2.079,86 0,00
Riau 346,77 1.577,42 14,16 2.196,11 148,71 1,14 834,59 1,03 10,81 3.378,50 100% 3.384,28 15,31
Kepri 0,79 6,50 0,00 4,13 0,33 0,00 0,00 0,00 0,00 4,93 100% 4,93 0,00
Sumbar* 72,97 141,51 1,55 453,28 15,07 0,03 31,10 0,21 0,06 0,05 557,62 100% 557,62 1,59
SUMATERA
Bengkulu 221,29 149,78 11,20 195,63 0,19 0,01 5,99 0,66 0,55 0,61 424,18 100% 426,51 0,00
Jambi 347,05 346,68 20,93 734,72 6,80 0,00 47,06 0,94 0,92 0,41 1.130,18 100% 1.130,18 20,93
Babel 72,27 102,84 0,00 188,09 11,88 0,00 12,81 0,67 1,28 0,00 273,84 100% 273,84 0,00
Sumsel 513,44 446,89 1,19 856,82 37,91 1,79 87,14 2,36 2,63 6,88 1.466,63 100% 1.466,62 2,99
Lampung 49,27 190,36 13,52 205,23 0,82 0,00 2,57 1,77 3,34 258,84 100% 266,64 1,89
Jawa Barat &
JAWA 31,54 1,59 0,00 0,93 0,00 0,02 0,13 0,88 33,36 100% 33,36 0,00
Banten
Maluku &
MALUKU 2,79 5,51 0,28 14,03 0,18 - 1,76 0,04 0,07 0,00 18,63 100% 18,92 0,00
Malut
Papua &
PAPUA 148,04 2,29 0,00 5,88 0,00 0,00 0,00 0,00 15,23 169,15 100% 169,15 0,00
Papua Barat
NUSATENGGARA NTB NTT 0,04 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,04 100% 0,04 0,00
Total 2.880,54 4.685,80 242,64 11.067,49 368,81 235,45 2.132,69 17,85 30,13 61,03 16.159,60 100% 16.370,50 51,26

6
CATATAN HASIL RAPAT PLENO REKONSILIASI TUTUPAN KEBUN KELAPA SAWIT 29 MEI 2019

 Hasil konsolidasi data luasan kebun sawit adalah sebagai berikut :


Total sawit 16.370,50 Ha
Total non sawit : 5.084.742
Luas R : 51.260 Ha
 Data yang masih ragu (R) harus di crosscheck.
 Pedoman validasi/crosscheck perlu dinarasikan untuk tim yang ke lapangan.
 Akurasi data diserahkan ke ahli nya yaitu LAPAN.
BIG perlu menyusun kunci interpretasi utk melengkapi narasi pedoman tim konsolidasi peta
tutupan sawit nasional.

7
LAMPIRAN

8
INPRES NOMOR 8 TAHUN 2018

Objek penundaan terdiri atas


• Permohonan baru terkait pelepasan kawasan hutan untuk perkebunan kelapa sawit . (KLHK)
• Permohonan yang telah diajukan namun belum melengkapi persyaratan atau telah memenuhi
persyaratan namun berada pada kawasan hutan yang masih produktif. (KLHK)
• Permohonan yang telah mendapat persetujuan prinsip namun belum ditata batas dan berada pada
kawasan hutan yang masih produktif. (KLHK)
Objek evaluasi terdiri atas
• Lahan dari kawasan hutan yang telah dilepaskan namun masih belum dikerjakan atau lahan yang
berasal dari pelepasan kawasan hutan yang terindikasi dimanfaatkan tidak sesuai dengan tujuan
pelepasannya. (KLHK)
• Perkebunan kelapa sawit yang berada dalam kawasan hutan tetapi belum mendapatkan pelepasan
atau tukar menukar kawasan hutan (kebun ilegal). (KLHK)
• Melakukan identifikasi dan melaksanakan ketentuan alokasi 20% untuk perkebunan rakyat atas
pelepasan kawasan hutan untuk perkebunan sawit. (KLHK)
• Kesesuaian HGU perkebunan kelapa sawit dengan peruntukan tata ruang. (ATR/BPN)
• Realisasi pemanfaatan HGU perkebunan kelapa sawit. (ATR/BPN)
• Peralihan HGU kepada pihak lain tanpa pendaftaran Badan Pertanahan Nasional. (ATR/BPN)
• Memastikan setiap perkebunan kelapa sawit untuk menerapkan standar Indonesian Sustainable Palm
Oil (ISPO). (Kementan)
• Pelaksanaan kewajiban perusahaan perkebunan yang memiliki Izin Usaha Perkebunan Kelapa Sawit
atau izin usaha perkebunan untuk budidaya kelapa sawit untuk memfasilitasi pembangunan kebun
masyarakat paling kurang 20% (dua puluh perseratus) dari total luas areal lahan yang diusahakan oleh
perusahaan perkebunan. (Kementan)

9
INPRES MORATORIUM DAN EVALUASI SAWIT – PEKERJAAN YANG TELAH DILAKSANAKAN

Kemajuan pekerjaan yang telah dicapai oleh Kemenko Perekonomian terkait dengan
pelaksanaan Inpres Moratorium dan Evaluasi perkebunan kelapa sawit sebagai berikut:
1. Penyusunan Rule Based mekanisme alokasi 20% untuk kebun plasma rakyat yang
bersumber dari pelepasan kawasan hutan.
2. Pemetaan sumber-sumber dan perbedaan data sawit dari berbagai K/L (BPS,
Kementan, BIG, Yayasan KEHATI, dan KLHK).
3. Pembentukan Tim Kerja dari unsur eselon 1 dan 2 dari masing-masing K/L.
4. Penyusunan rencana kerja.
5. Rekonsiliasi data sawit dari berbagai sumber (sedang dilaksanakan di Bogor oleh
Kemenko Perekonomian, BIG, LAPAN, KLHK, dan Yayasan KEHATI).
6. Rapat Koordinasi dengan Provinsi-Provinsi yang memiliki perkebunan sawit cukup
luas.
7. Penyusunan tipologi dan pola penyelesaian konflik pada perkebunan kelapa sawit.

10
FORM VALIDASI LAPANGAN

11
TERIMA KASIH

12

Anda mungkin juga menyukai